Kasih Sayang Sesama Muslim
Terlalu banyak kisah-kisah betapa kasihnya Syaikh Ibnu Baz terhadap umat Islam di belahan dunia. Bahkan tidak jarang orang-orang yang telah berputus asa di negerinya, mengirim surat ke Arab Saudi, kepada Syaikh Ibnu Baz, untuk memohon bantuan. Tidak hanya dari negara Arab. Surat permohonan tersebut juga datang dari negeri-negeri di Asia Tenggara.
Mungkin orang mengira, karena Syaikh Ibnu Baz adalah tokoh dakwah salaf di masa sekarang, beliau tidak peduli dengan tokoh-tokoh pergerakan. Beliau memang tegas dalam hal-hal yang menyelisihi sunnah, namun beliau juga memegang teguh prinsip persaudaraan dan kasih sayang sesama muslim. Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Syaikh Ibnu Baz meminta pemerintah Mesir untuk tidak menghukum mati Sayid Qutb rahimahullah.
Syaikh Muhammad Majdzub –salah seorang ulama Maroko- mengisahkan tentang kemarahan Syaikh Ibnu Baz kepada pemerintah Mesir yang memvonis mati Sayid Qutb. Beliau mengirim surat kepada pemerintah Mesir agar membatalkan vonis tersebut. Ia menyebut Sayid Qutb adalah saudaranya. Beliau menutup suratnya dengan mencantumkan ayat:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 93) (Ulama wa Mufakkirun Araftuhum oleh Muhammad Majdzub, 1: 77-106).
Namun sayang, ulama Rabbani ini tidak dibiarkan populer dan mendapatkan hati di masyarakat. tidak sedikit media yang berusaha membunuh karakter beliau. Baik media Islam apalagi media non-Islam. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya tentang hubungan beliau bersama tokoh-tokoh dakwah lainnya. Karena itu, pujian terhadap beliau datang dari lawan apalagi kawan. Orang-orang yang berbeda pemikiran dan jalan dakwahnya pun tidak sedikit yang datang kepada beliau untuk berkonsultasi. Masyarakat awam sangat menghormati dan mendengarkan pendapatnya. Beliau mendapat tempat di hati semua kalangan.
Syaikh Abdullah bin Sulaiman al-Mani’ menyatakan Syaikh Ibnu Baz adalah sebaik-baik hakim. Ia adalah hakim yang adil. Hakim yang berilmu. Hakim yang diridhai putusannya. Diterima dan menenangkan masyarakat (Ulama wa Mufakkirun Araftuhum oleh Muhammad Majdzub, 1: 77-106).
Jabatan-jabatan Semasa Hidupnya
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah menjabat sebagai ketua Idarah al-Buhuts al-Ilmiyah wa al-Ifta wa ad-Dakwah wa al-Irsyad. Kemudian menjabat Grand Mufti Kerajaan Arab Saudi dan pimpinan Hai-ah Kibar al-Ulama wa Idarah al-Buhuts al-Ilmiyah wa al-Ifta.
Beliau juga adalah pimpinan dan anggota al-Majlis at-Ta’sisi Li Rabithah al-Alam al-Islami dan pimpinan Majlis al-A’la al-Alami lil Masajid.
Beliau juga mengemban amanah sebagai ketua al-Majma’ al-Islami di Mekah al-Mukarrmah dan anggota majelis tinggi Jami’ah Islamiyah di Madinah.
Wafatnya Sang Alim
Syaikh Ibnu Baz wafat pada hari Kamis, 27 Muharam 1420 H di usia 80 tahun. Beliau telah menghabiskan umurnya untuk ilmu, belajar, mengajar, berbakti kepada Islam dan kaum muslimin. Semoga Allah memberikan rahmat yang luas kepada beliau. Dan membalas kebaikannya dengan sebaik-baik balasan (Jawanib min Sirati al-Imam Abdul Aziz bin Baz oleh Muhammad al-Hamd, Hal. 587).
Diambil dari artikel www.kisahmuslim.com