Begini Bentuk2 Riya’ Terselubung
==================================
Oleh: Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja, MA
SYAITAN tdk berhenti berusaha menjadikan amalan anak Adam tdk bernilai di sisi Allah. Di antara cara jitu Syaitan adlh menjerumuskan anak Adam dlm berbagai model Riya’. Sehingga sebgn org “kreatif” dlm melakukan riya’, yaitu riya’ yg sangat halus & terselubung.
Di antara contoh kreatif riya’ tsb adlh:
Ke-1 > Seseorg menceritakan keburukan org lain, spt pelitnya org lain atau malas shalat malamnya, tdk rajin menuntut ilmu dgn maksud agar para pendengar faham bhwsanya ia tdklah demikian. Ia adlh seorg yg dermawan, rajin shalat malam & rajin menuntut ilmu. Secara tersirat ia ingin para pendengar mengetahui akan amal ibadahnya.
Model yg pertama ini adlh model riya’ terselubung yg terburuk, dmn ia telah terjerumus dlm 2 dosa, yaitu mengghibahi sdrnya & riya’ & keduanya merupakan dosa besar. Selain itu ia telah menjadikan sdrnya yg ia ghibahi menjadi korban demi memamerkan amalan shalihnya
Ke-2 > Seseorg menceritakan nikmat & karunia yg bnyk yg telah Allah berikan kpdnya, akan tetapi dgn maksud agar para pendengar faham bhw ia adlh seorg yg shalih, krnnya ia berhak utk dimuliakan oleh Allah dgn memberikan bnyk karunia kpdnya.
Ke-3 > Memuji gurunya dgn pujian setinggi langit agar ia jg terkena imbas pujian tsb, krn ia adlh murid sang guru yg ia puji setinggi langit tsb. Pada hakikatnya ia sdng berusaha utk memuji dirinya sendiri, bahkan terkadang ia memuji secara langsung tanpa ia sadari. Spt ia mengatakan, “Syaikh Fulan / Ustadz Fulan… luar biasa ilmunya… sangat tinggi ilmunya mengalahkan Syaikh2/Ustadz2 yg lain. Alhamdulillah sy telah menimba ilmunya tsb selama sekian tahun…”
Ke-4 > Merendahkan diri tp dlm rangka utk riya’, agar dipuji bhwsanya ia adlh seorg yg low profile. Inilah yg disebut dgn “Merendahkan diri demi meninggikan mutu”
Ke-5 > Menyatakan kegembiraan akan keberhasilan dakwah, spt bnyknya org yg menghadiri pengajian, atau bnyknya org yg mendptkan hidayah & sadar, akan tetapi dgn niat utk menunjukkan bhwsanya keberhasilan tsb krn kepintaran dia dlm berdakwah.
Ke-6 > Ia menyebutkan bhwsanya org2 yg menyelisihinya mendptkan musibah. Ia ingin menjelaskan bhwsanya ia adlh seorg wali Allah yg brg siapa yg mengganggunya akan di siksa atau di adzab oleh Allah.
Ini adlh bentuk tazkiyah (merekomendasi) diri sendiri yg terselubung.
Ke-7 > Ia menunjukkan & memamerkan kedekatannya terhdp para Dai/Ustadz, se-akan2 bhw dgn dekatnya dia dgn para Ustadz menunjukkan ia adlh org yg shalih & disenangi para Ustadz. Pdhal kemuliaan di sisi Allah bukan diukur dr dekatnya seseorg terhdp Ustadz atau Syaikh, akan tetapi dr ketakwaan. Ternyata kedekatan teradp Ustadz jg bisa menjadi ajang pamer & persaingan.
Ke-8 > Seseorg yg berpoligami lalu ia memamerkan poligaminya tsb. Jika ia berkenalan dgn org lain, serta merta ia sebutkan bhwsanya istrinya ada 2 atau 3 atau 4. Ia berdalih ingin menyiarkan sunnah, akan tetapi ternyata dlm hatinya ingin pamer. Poligami merupakan ibadah, mk memamerkan ibadah jg termasuk dlm riya’.
Inilah sebgn bentuk riya’ terselubung, semoga Allah melindungi kita dr terjerumus dlm bentuk2 riya’ terselubung tsb. Tdk perlu kita menuduh org terjerumus dlm riya’ akan tetapi tujuan kita adlh utk mengoreksi diri sendiri.
Hanya kpd Allah-lah tempat meminta hidayah & taufiq.