Begini Bentuk2 Riya’ Terselubung
==================================
Oleh: Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja, MA
SYAITAN tdk berhenti berusaha menjadikan amalan anak Adam tdk bernilai di sisi Allah. Di antara cara jitu Syaitan adlh menjerumuskan anak Adam dlm berbagai model Riya’. Sehingga sebgn org “kreatif” dlm melakukan riya’, yaitu riya’ yg sangat halus & terselubung.
Di antara contoh kreatif riya’ tsb adlh:
Ke-1 > Seseorg menceritakan keburukan org lain, spt pelitnya org lain atau malas shalat malamnya, tdk rajin menuntut ilmu dgn maksud agar para pendengar faham bhwsanya ia tdklah demikian. Ia adlh seorg yg dermawan, rajin shalat malam & rajin menuntut ilmu. Secara tersirat ia ingin para pendengar mengetahui akan amal ibadahnya.
Model yg pertama ini adlh model riya’ terselubung yg terburuk, dmn ia telah terjerumus dlm 2 dosa, yaitu mengghibahi sdrnya & riya’ & keduanya merupakan dosa besar. Selain itu ia telah menjadikan sdrnya yg ia ghibahi menjadi korban demi memamerkan amalan shalihnya
Ke-2 > Seseorg menceritakan nikmat & karunia yg bnyk yg telah Allah berikan kpdnya, akan tetapi dgn maksud agar para pendengar faham bhw ia adlh seorg yg shalih, krnnya ia berhak utk dimuliakan oleh Allah dgn memberikan bnyk karunia kpdnya.
Ke-3 > Memuji gurunya dgn pujian setinggi langit agar ia jg terkena imbas pujian tsb, krn ia adlh murid sang guru yg ia puji setinggi langit tsb. Pada hakikatnya ia sdng berusaha utk memuji dirinya sendiri, bahkan terkadang ia memuji secara langsung tanpa ia sadari. Spt ia mengatakan, “Syaikh Fulan / Ustadz Fulan… luar biasa ilmunya… sangat tinggi ilmunya mengalahkan Syaikh2/Ustadz2 yg lain. Alhamdulillah sy telah menimba ilmunya tsb selama sekian tahun…”
Ke-4 > Merendahkan diri tp dlm rangka utk riya’, agar dipuji bhwsanya ia adlh seorg yg low profile. Inilah yg disebut dgn “Merendahkan diri demi meninggikan mutu”
Ke-5 > Menyatakan kegembiraan akan keberhasilan dakwah, spt bnyknya org yg menghadiri pengajian, atau bnyknya org yg mendptkan hidayah & sadar, akan tetapi dgn niat utk menunjukkan bhwsanya keberhasilan tsb krn kepintaran dia dlm berdakwah.
Ke-6 > Ia menyebutkan bhwsanya org2 yg menyelisihinya mendptkan musibah. Ia ingin menjelaskan bhwsanya ia adlh seorg wali Allah yg brg siapa yg mengganggunya akan di siksa atau di adzab oleh Allah.
Ini adlh bentuk tazkiyah (merekomendasi) diri sendiri yg terselubung.
Ke-7 > Ia menunjukkan & memamerkan kedekatannya terhdp para Dai/Ustadz, se-akan2 bhw dgn dekatnya dia dgn para Ustadz menunjukkan ia adlh org yg shalih & disenangi para Ustadz. Pdhal kemuliaan di sisi Allah bukan diukur dr dekatnya seseorg terhdp Ustadz atau Syaikh, akan tetapi dr ketakwaan. Ternyata kedekatan teradp Ustadz jg bisa menjadi ajang pamer & persaingan.
Ke-8 > Seseorg yg berpoligami lalu ia memamerkan poligaminya tsb. Jika ia berkenalan dgn org lain, serta merta ia sebutkan bhwsanya istrinya ada 2 atau 3 atau 4. Ia berdalih ingin menyiarkan sunnah, akan tetapi ternyata dlm hatinya ingin pamer. Poligami merupakan ibadah, mk memamerkan ibadah jg termasuk dlm riya’.
Inilah sebgn bentuk riya’ terselubung, semoga Allah melindungi kita dr terjerumus dlm bentuk2 riya’ terselubung tsb. Tdk perlu kita menuduh org terjerumus dlm riya’ akan tetapi tujuan kita adlh utk mengoreksi diri sendiri.
Hanya kpd Allah-lah tempat meminta hidayah & taufiq.
Jumat, 31 Juli 2015
Begini Bentuk2 Riya’ Terselubung
JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU
JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU
Simaklah dengan seksama uraian indah Ibnul Qayyim -rahimahullah- berikut ini:
"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.
Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.
Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu wa ta'ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Rabb subhanahu wa ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya.
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga."
[Kitab Al-Fawaid, hal: 57]
Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 90
Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Kamis, 30 Juli 2015
Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 264.
Taushiyah ke 179, Kamis 14 Syawal 1436 / 30 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman
Ayat Kedelapan: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 264.
Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah melarang hamba-hambaNya dengan kelembutan dan kasih sayangNya dari menghilangkan pahala sedekah mereka dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.
4. Menyebut-nyebut atau mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti perasaan si penerima adalah membatalkan atau menghilangkan pahala sedekah.
5. Hendaklah kita berupaya menyempurnakan amal kita dan menjaganya dari semua yang bisa merusaknya agar amal kita tidak sia-sia.
6. Orang yang bersedekah dengan ikhlas karena Allah pada mulanya kemudian setelah itu ia menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima maka ia sama kedudukannya dengan orang beramal karena riya' (ingin dilihat dan dipuji orang) dan tidak termasuk orang yang ikhlas karena Allah dan mengharapkan akhirat. Tidak diragukan lagi bahwa amal seperti ini tertolak semua.
7. Syarat dikabulkan amal adalah ikhlas karena Allah semata.
8. Orang yang menyebut-nyebut sedekahnya dan menyakiti perasaan si penerima itu pada hakikatnya ia beramal karena manusia, bukan karena Allah sehingga amalnya tertolak dan perbuatannya tidak terpuji.
9. Perumpamaan yang paling tepat untuk mereka adalah seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih, tidak bertanah, karena tanahnya telah hilang terkena hujan lebat.
10. Orang yang riya' itu hatinya keras ibarat batu yang keras lagi licin, sedekah dan semua amalnya ibarat tanah yang berada diatas batu yang keras lagi licin tersebut. Orang yang tidak mengerti menyangka itu adalah tanah yang subur dan layak untuk diberi tanaman. Ketika tanahnya telah hilang disebabkan hujan lebat barulah terungkap keadaan yang sebenarnya dan menjadi jelas bahwa amal perbuatannya adalah ibarat fatamorgana dan bahwa hatinya tidak layak untuk menanam dan menumbuhkan di atasnya, bahkan riya' dan maksud-maksud buruk yang ada di dalam hatinya itu menjadikannya tidak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari amalnya sehingga ia tidak menguasai sesuatupun dari apa yang ia usahakan karena ia telah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya dan beramal karena makhluk bukan karena Allah.
11. Makhluk itu tidak bisa memberi madharat ataupun manfaat.
12. Orang yang beribadah karena makhluk itu rugi dan pasti menyesal karena salah alamat.
13. Orang yang menyimpang dan membangkang padahal telah mengetahui kebenaran pasti tersesat dan tidak mendapat petunjuk dari Allah karena sejatinya ia sendiri yang telah memilih kesesatan dan tidak mau dengan petunjuk Allah.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an" [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang
Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;
BSM No: 7755555511
BNI No: 0362755494
Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.
☝️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.
Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)
Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.
Telah Mati Hati Kalian karena Sepuluh Perkara
"Telah Mati Hati Kalian karena Sepuluh
Perkara"
Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah
berlalu melewati pasar Bashrah. Manusia
pun berkumpul kepadanya seraya berkata,
“Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah
berfirman dalam kitab-Nya, ‘Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi
kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi
tidak dikabulkan?”
Beliau menjawab,
ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮَﺓِ، ﻣَﺎﺗَﺖْ ﻗُﻠُﻮﺑُﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﻋَﺸَﺮَﺓِ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ،
ﺃَﻭَّﻟُﻬَﺎ : ﻋَﺮَﻓْﺘُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭﻟَﻢْ ﺗُﺆَﺩُّﻭﺍ ﺣَﻘَّﻪُ، ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ: ﻗَﺮَﺃْﺗُﻢْ
ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﺍ ﺑِﻪِ، ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ: ﺍﺩَّﻋَﻴْﺘُﻢْ ﺣُﺐَّ
ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺘَﻪَ، ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ: ﺍﺩَّﻋَﻴْﺘُﻢْ ﻋَﺪَﺍﻭَﺓَ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻭَﻭَﺍﻓَﻘْﺘُﻤُﻮﻩُ، ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ : ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﻧُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
ﻭﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﺍ ﻟَﻬَﺎ، ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ: ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﻧَﺨَﺎﻑُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﻭَﺭَﻫَﻨْﺘُﻢْ
ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﺑِﻬَﺎ، ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻊُ : ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﻟَﻢْ
ﺗَﺴْﺘَﻌِﺪُّﻭﺍ ﻟَﻪُ، ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻣِﻦُ: ﺍﺷْﺘَﻐَﻠْﺘُﻢْ ﺑِﻌُﻴُﻮﺏِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻜُﻢْ
ﻭَﻧَﺒَﺬْﺗُﻢْ ﻋُﻴُﻮﺑَﻜُﻢْ، ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺳِﻊُ: ﺃَﻛَﻠْﺘُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺔَ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭﻟَﻢْ
ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻫَﺎ، ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﺷِﺮُ: ﺩَﻓَﻨْﺘُﻢْ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻌْﺘَﺒِﺮُﻭﺍ ﺑِﻬِﻢْ
“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah
mati pada sepuluh perkara,
Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak
menunaikan hak-Nya.
Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi
kalian tidak mengamalkannya.
Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian
meninggalkan sunnahnya.
Keempat, kalian mengaku memusuhi
syaithan, tapi kalian mencocokinya.
Kelima, kalian mengatakan bahwa kami
mencintai surga, tapi kalian tidak beramal
untuk (memasuki)nya.
Keenam, kalian mengatakan bahwa kami
takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-
diri kalian untuk neraka.
Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian
adalah benar adanya, tapi kalian tidak
bersiap untuknya.
Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-
aib saudara-saudara kalian, sedang kalian
mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat
Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan
kesyukuran kepada-Nya.
Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-
orang mati kalian, tapi kalian tidak
mengambil pelajaran darinya.”
[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam
Hilayatul Auliyâ` 8/15-16. Disebutkan juga
oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân
Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syâthiby dalam Al-
I’tishâm 1/149 (Tahqîq Masyhûr Hasan), dan
Al-Absyîhy dalam Al-Mustathraf 2/329.]
SILAU! ANEH NAMUN NYATA
SILAU! ANEH NAMUN NYATA
Ditulis oleh Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri حفظه الله تعالى
Sobat! Mentari di pagi hari, nampak begitu indah dan menyejukkan, seakan membawa sejuta harapan untuk anda, sehingga andapun senang memandanginya.
Namun tatkala sang mentari telah meninggi, sinarnya begitu terik dan sangat terang, sehingga terasa panas dan andapun tidak kuasa lagi untuk memandangnya. Bahkan kalaupun anda memaksakan diri untuk memandangnya, niscaya mata anda menjadi silau.
Bukan hanya silau di saat memandangnya, sampaipun setelah anda memalingkan pandanganpun, pandangan mata anda masih kabur, sehingga kesusahan untuk melihat. Bukankah demikian sobat? Tidak percaya, buktikan sendiri.
Kejadian di atas membawa pelajaran besar pada kita semua, betapa mentari yang begitu nyata ternyata anda tidak kuasa melihatnya, anda hanya bisa merasakan dampaknya, yaitu panas, dan terang.
Namun betapa bodohnya kita bila telah merasakan terang dan teriknya sinar mentari, kita masih menyibukkan diri untuk mencari bukti tentang keberadaannya.
Kenyataan di atas juga menjadi bukti bahwa anda memiliki banyak kelemahan, sampaipun sekedar untuk menyaksikan sesuatu yang nyata semisal sang mentari anda tidak kuasa melakukannya. Jangan salahkan mentari kenapa susah dilihat di siang hari, namun sadarilah kelemahan diri anda.
Sobat! Mentari mengajari kita untuk jujur, mengakui kelemahan dan keterbatasan kita, maka dari itu, jadilah orang yang pandai mawas diri bukan orang yang hobi menyombongkan diri.
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Faidah Kajian Tafsir Surat Al-Qashash
Lebih dari 40 Faidah Kajian Tafsir Surat Al-Qashash (bagian 1)
✏Oleh: Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah
1- Menuntut ilmu adalah jalan yang memudahkan jalan ke surga, padahalkan banyak jalan ke surga, kenapa? karena menuntut ilmu adalah amalan yang paling mulia dari itu semua.
2- Huruf Tha Siin Mim, adalah isyarat tentang mukjizat Al Quran.
3- Diulang-ulangnya cerita Musa 'alaihisalam VS Fir'aun, ada beberapa faidah:
karena saking banyaknya pelajaran di dalam kisah tersebut.
Karena Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah menghadapi Kaum yahudi, sehingga mereka terperangah dan ada seseorang yang tidak pernah memegang Taurat koq tahu dengan secara detil.
Permusuhan Kaum Yahudi kepada Kaum Muslim sampai hari kiamat.
4- Berangsung-angsurnya cerita Kehancuran Fir'aun dan tidak dihancurkan langsung oleh Allah padahal Allah kuasa, adalah salah satu hikmahnya adalah agar semua bisa menjadi pelajaran yang sangat berarti.
5- Salah satu hikmah Allah dalam menjaga Musa 'alaihisalam tatkala janin adalah Ibunya Musa tatkala hamil tidak kelihatan perutnya buncit.
6- Para ulama bersepakat bahwa Ibunya nabi musa bukan nabi meskipun beliau dapat wahyu.
7- Wahyu yang dimaksud adalah mimpi atau ilham atau dibicari oleh para malaikat.
8- Kalau Fir'aun saja yang sadis mengalah kepada istrinya, apalagi suami-suami selainnya.
9- Kekuasaan Allah, tatkala Fir'aun membunuh semua anak laki-laki yang ditakutkan menghancurkan kekuasaannya ternyata Musa 'alaihisalam yang akan menghancurkan kekuasaan Fir'aun malah ditakdirkan dipelihara oleh Fir'aun.
10- Disaat genting kita butuh Allah untuk mengokohkan hati, sebagaimana Ibunya Musa alaihissalam dikokohkan hatinya tentang Musa 'alaihisalam kecil tatkala masuk ke istana Fir'aun.
11- termasuk hikmah Allah, istri Fir'aun belum mendapatkan anak.
12- termasuk hikmah Allah, semua wanita yang menyusui ditolak bayi Musa 'alaihissalam.
13- Karena imannya ibu musa kecil yang menyebabkan anaknya, Musa kecil alaihissalam dikembalikan kepada ibunya, ibunya menyusuinya, ibunya digaji atas itu, ibunya tinggal di istana mewah.
14- Tidak setiap darah dan harta orang kafir halal
15- Pendapat setiap kondisi harus berperang melawan orang kafir, tidak benar.
16- Jika berbuat baik tidak penting kita diketahui orang lain, yang pentingkan. amal shalihnya, jika Allah ingin maka Ia akan perlihatkan kepada orang-orang.
17- Seorang yang takut karena takut kebiasaan bukanlah kesyirikan, yang merupakan rasa takut kesyirikan adalah jika rasa takut itu ibadah.
18- Bolehnya berbicara dengan wanita selama tidak menimbulkan fitnah.
19- Kekeliruan sebagian ikhwan tidak berbicara dengan perempuan yang sudah mengaji karena dalih menjaga adab tetapi malah berluas-luas dengan wanita yang belum mengaji dan berpakain syar'ie.
20- Jika ada yang tidak kenal kedudukan seseorang maka bersabarlah dan jangan mencari popularitas.
21- Adab berdoa adalah minta apa saja, Nabi Musa 'alaihissalam minta makan. Para salaf minta agar ada garam di nasinya.
22- Wanita memiliki sifat malu itu adalah baik dan terpuji.
23- Ketika Nazhar cari wanita yang pemalu dan itu wanita yang pantas dijadikan istri.
24- Bapak dua perempuan tersebut itu bukan Nabi Syu'aib 'alaihissalam, karena jarak Nabi Syu'aib dan Nabi Musa 'alaihisalam terlalu jauh, tetapi yang dimaksud adalah salah seorang pengikut nabi Syu'aib.
25- Nabi Musa 'alaihisalam orang yang kuat karena bisa mengangkat batu yang bisa diangkat oleh sepuluh orang
26- Nabi Musa 'alaihisalam seorang yang Amanah, karena ketika dua wanita mengantarkan kepada Bapaknya dua wanita tersebut berjalan di belakang Nabi Musa 'alaihissalam. Awas Ujian wanita!
27- Kebahagiaan berada pada lelaki yang shalih
28- tidak mengapa seorang bapak mencarikan suami shalih untuk anak perempuannya
29- Tidak mengapa sang adik menikah sebelum kakaknya.
30- Cinta tidak bisa diatur karena ia permasalahan hati
31- Pernikahan adalah Ibadah yang Mulia, buktinya meskipun sudah jadi nabi Musa tetap nabi Musa 'alaihissalam bekerja selama 10 tahun untuk membayar maharnya.
32- Seorang wanita tatkala sudah menikah harus taat kepada suami sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam membawa istrinya menuju mesir.
33- Adab penting! ketika Allah memperingatkan Nabi Musa 'alaihisalam untuk menanggalkan sendal sebelum naik bukit Thursina.
34- Allah berbicara langsung kepada Musa 'alaihisalam dengan suara dan huruf, ini keyakinan menyelisihi keyakinannya kelompok yang menyimpang dalam perkara sifat kalamullah, yang mereka menyatakan bahwa Al Quran bukan kalamullah. dan inilah syubhatnya Orang liberal zaman sekarang.
35- Semua perkara sampai berdakwah harus dengan mukaddimah, sebagaimana Allah mengenalkan Nabi Musa 'alaihisalam tentang tongkat sebelum berdakwah.
36- Rehabilatasi takut adalah dengan cara mengumpulkan tangan di dada.
37- Tidak ada seorang yang lebih perhatian kepada saudaranya kecuali perhatian Nabi Musa 'alaihisalam kepada saudaranya Nabi Harun 'alaihisalam.
38- Sebelum minta sesuatu apapun maka seorang pendakwah harus minta dilapangkan dadanya agar berdakwahnya lapang meski banyak masalah.
39- Masalah doa nabi Musa 'alaihisalam minta dilepaskan kesulitan dalam berbicara, pendapat yang benar adalah bukan karena ada penyakit para lisan nabi Musa 'alaihisalam tetapi karena Fir'aun memang pandai berbicara.
40- Tidak mesti kita yang harus tampil yang penting tujuannya tercapai, sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam lebih mendahulukan Nabi Harun 'alaihisalam sebagaimana di dalam doa.
41- Kepintaran Fir'aun dalam berbicara bisa dilihat dalam dialognya dengan Nabi Musa silahkan dilihat QS Asy Syu'ara: 18-
42- Berdakwah tidak perlu dengan komentar orang.
43- Dalil Allah berada di atas langit, sebagaimana kisah Nabi Musa alaihissalam VS Fir'aun dan Haman.
44- Fir'aun disiksa dua kali, karena mengaku jadi Tuhannya orang Mesir dan mengaku jadi Tuhan Paling tinggi diatas semua tuhan.
45- Fir'aun membantah Musa 'alaihissalam dengan dua hal:
Kami pelihara kamu dari kecil kamu sekarang malah durhaka
Kamu wahai Musa, telah membunuh, koq sekarang mengaku jadi Nabi
46- Bantahan Musa 'alaihisalam kepada Fir'aun:
✔ Karena fir'aun yang membantai kaumnya maka saya jadi seperti ini.
✔ Itu kesalahan saya dan saya sudah bertubat dan Allah sekarang mengutus saya sebagai Rasul.
Demikian, wabillahi at-taufiiq
---------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 89
Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Rabu, 29 Juli 2015
Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 254.
Taushiyah ke 178, Rabu 13 Syawal 1436 / 29 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman
Ayat Ketujuh: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 254.
Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim."
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah menunjukkan kepada hamba-hambaNya akan kelembutanNya dengan memerintahkan kepada mereka agar mempersembahkan sesuatu dari rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka.
4. Sungguh beruntung orang yang dermawan, yaitu yang mengeluarkan harta yang wajib seperti zakat dan nafkah kepada keluarga serta lainnya, dan yang sunnah seperti sedekah dan lainnya.
5. Semua ini adalah untuk kebaikan diri mereka sendiri agar menjadi simpanan bagi mereka sehingga mendapatkan pahala yang berlimpah pada hari ketika semua manusia sangat mengharapkan kebaikan walau sekecil atom.
6. Pada hari itu tidak ada lagi jual beli walau seseorang hendak menebus dirinya dengan sepenuh bumi emas agar terbebas dari adzab pasti tidak akan diterima, yaitu pada hari kiamat.
7. Pada hari itu tidak bermanfaat pula teman dan sahabat karib serta pertolongan dan syafa'at (perantara) untuk mendapatkan kebaikan atau menolak keburukan kecuali dengan seijin Allah.
8. Pada hari itu merugilah orang-orang yang melakukan kebatilan dan mendapatkan kehinaan, yaitu orang-orang yang dzalim yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, yang meninggalkan kewajibannya kepada Allah dan kepada sesama serta meninggalkan yang halal menuju yang haram.
9. Kedzaliman yang paling besar adalah syirik dan kufur kepada Allah yaitu menempatkan ibadah yang semestinya hanya untuk Allah semata ternyata dialihkan untuk makhluk.
10. Orang kafir dan musyrik itu adalah orang dzalim yang berada di puncak kedzaliman dan dzalim yang hakiki.
11. Hendaklah kita waspada untuk tidak berbuat syirik dan kekafiran.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an" [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang
Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;
BSM No: 7755555511
BNI No: 0362755494
Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.
☝️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.
Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)
Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.
JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU
JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU
Simaklah dengan seksama uraian indah Ibnul Qayyim -rahimahullah- berikut ini:
"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.
Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni
dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.
Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu wa ta'ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Rabb subhanahu wa ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya.
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga."
[Kitab Al-Fawaid, hal: 57]
Selasa, 28 Juli 2015
JANGAN SALAH
HIKMAH PAGI :
JANGAN SALAH
Dalam kehidupan sehari hari sering kita terjebak, hanya melihat seseorg dg penampilan fisiknya.
Ada beberapa contoh dibawah ini yg kita sering salah melihat.
1. Jangan menilai orang dari rupanya. Karena Rasululloh melihat si pendek tak menawan Julaybib r.a dikejar kejar oleh para bidadari surga.
2. Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena seseorang yang hampir membunuh Rasulpun kini terbaring disebelah makam beliau yaitu Umar bin Khattab ra.
3. Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allohpun akhirnya menjadi pedang-nya Alloh yaitu Khalid bin Walid.
4. Jangan memandang orang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit Bilal bin Rabah terdengar di surga.
Semoga kita tdk terjebak dg kondisi seseorg dari penampilannya di dunia ini.
Semoga menjadi diri yg terbaik & bermanfaat utk sekitar dg mengejar keridhoan Alloh, aamiin
Semoga Bermanfaat.
Senin, 27 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman Ayat Kelima: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 183.
Taushiyah ke 176, Senin 11 Syawal 1436 / 27 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman
Ayat Kelima: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 183.
Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah memberitahukan kepada orang-orang beriman bahwa Dia mewajibkan atas mereka puasa sebagaimana Dia telah mewajibkan puasa atas umat-umat terdahulu. Puasa yang wajib adalah puasa pada bulan Ramadhan.
4. Puasa adalah syari'at dan perintah Allah yang penuh kebaikan untuk manusia di setiap zaman.
5. Ayat ini adalah motivasi dari Allah agar kita semangat dan bersegera dalam beribadah serta berlomba-lomba dalam kebaikan.
6. Puasa bukanlah amal ibadah yang berat dan bukan pula khusus umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
7. Diantara hikmah puasa adalah agar seseorang mencapai tingkatan takwa.
8. Orang yang bertakwa adalah orang yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.
9. Orang yang berpuasa apabila terlintas dalam dirinya keinginan untuk berbuat kemaksiatan, ia segera tersadar bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia-pun segera menghindari kemaksiatan tersebut.
10. Orang yang sedang berpuasa tidak akan membalas kebodohan dengan kebodohan dan caci maki dengan caci maki, ia sadar bahwa orang yang berpuasa harus sanggup menguasai diri dan emosinya.
11. Seseorang yang berpuasa sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah –Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, pasti ia menjadi orang yang bertakwa dan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
12. Puasa adalah ibadah kepada Allah, yaitu seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan perkara-perkara yang disukai, dicintai dan diinginkannya daripada makanan, minuman dan syahwat hawa nafsu sehingga tampak jelas kejujuran imannya, kesempurnaan penghambaannya kepada Allah dan kekuatan cintanya serta pengharapannya atas apa yang ada di sisiNya. Seseorang tidak mungkin meninggalkan apa yang dicintainya kecuali disebabkan sesuatu yang lebih agung baginya dari apa yang ditinggalkannya tersebut.
13. Seorang mukmin rela meninggalkan syahwat nafsu yang dicintainya dan sangat diinginkannya demi untuk mendapatkan ridha Rabbnya karena ia meyakini bahwasanya ridha Allah ada dalam berpuasa. Oleh karena itu, banyak sekali orang mukmin yang dipaksa untuk berbuka pada bulan Ramadhan sebelum tiba waktunya bahkan sampai diancam dan dipukul, akan tetapi dia tetap tidak mau membatalkan puasanya tanpa alasan yang syar'i. Ini adalah diantara hikmah terbesar dan paling agung dari puasa.
14. Lapar dan haus akan mempersempit aliran darah sehingga menjadi sempit pula ruang gerak syetan di tubuh kita karena syetan mengalir di tubuh kita seperti atau bersama aliran darah sebagaimana hal ini telah disabdakan oleh Rasulullah –Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dalam hadis sahih Bukhari dan Muslim. Inilah rahasia mengapa orang yang berpuasa mudah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
15. Puasa menumbuhkan kepedulian. Dengan berpuasa, orang kaya akan menyadari betapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya berupa kekayaan dan kecukupan sehingga dia tidak pernah kekurangan makan, minum, menikah dan lainnya, padahal banyak orang yang tidak mendapatkan dan merasakan nikmat seperti itu. Dengan demikian orang kaya tersebut akan memuji Allah dan bersyukur kepadaNya atas kemudahan yang diberikan kepadanya. Orang kaya tersebut juga teringat saudaranya yang fakir miskin, yang adakalanya merasakan kelaparan sepanjang hari dan malam karena ketidakmampuannya. Hal ini menjadikan orang kaya tersebut terdorong dan termotivasi untuk membantunya dengan bershadaqah agar terpenuhi kebutuhannya berupa sandang, pangan dan papan. Oleh karena inilah, Rasululah -Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan Beliau bertambah ketika datang bulan Ramadhan, yaitu ketika berjumpa Malaikat Jibril -Alaihis Salam yang mengajarkan kepada Beliau Al-Qur’an.
16. Puasa melatih kita meninggalkan sikap egois dan bukan memperkuatnya.
17. Diantara hikmah puasa adalah agar supaya hati kita jernih untuk berpikir dan berdzikir karena banyak makan minum serta memuaskan syahwat menyebabkan kelalaian dan adakalanya hati menjadi keras dan buta dari kebenaran karenanya. Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.
18. Diantara hikmah puasa adalah menghancurkan kesombongan sehingga seseorang menjadi tawadhu' dan rendah hati.
19. Puasa memberikan faedah dan keuntungan dari sisi kesehatan karena dengan sedikit makan menjadikan pencernakan mampu untuk beristirahat sementara waktu sehingga kotoran-kotoran dan sisa-sisa yang terdapat di dalamnya terserap oleh tubuh dan tubuhpun menjadi sehat dengan puasa... Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah lain dari puasa, semoga kita mendapatkan semuanya, aamiin...
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an" [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang
Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;
BSM No: 7755555511
BNI No: 0362755494
Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.
☝️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.
Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)
Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.
Mengejek Orang yang Berbuat Dosa
Mengejek Orang yang Berbuat Dosa
Jangan merasa diri bisa selamat dari dosa sehingga meremehkan orang lain yang berbuat dosa. Dan meremehkannya pun dalam rangka sombong, “Kamu kok bisa terjerumus dalam zina seperti itu? Aku jelas tak mungkin.”
Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits inimaudhu’). Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditaubati.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا
“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)
Hadits di atas bukan maknanya adalah dilarang mengingkari kemungkaran. Ta’yir (menjelek-jelekkan) yang disebutkan dalam hadits berbeda dengan mengingkari kemungkaran. Karena menjelek-jelekkan mengandung kesombongan (meremehkan orang lain) dan merasa diri telah bersih dari dosa. Sedangkan mengingkari kemungkaran dilakukan lillahi Ta’ala, ikhlas karena Allah, bukan karena kesombongan. Lihat Al-‘Urf Asy-Syadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi oleh Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azhom Syah Al-Kasymiri.
Bedakan antara menasihati dengan menjelek-jelekkan. Menasihat berarti ingin orang lain jadi baik. Kalau menjelek-jelekkan ada unsur kesombongan dan merasa diri lebih baik dari orang lain.
Jangan sombong, sampai merasa bersih dari dosa atau tidak akan terjerumus pada dosa yang dilakukan saudaranya.
Semoga Allah memberikan hidayah demi hidayah.
________
Disusun di Pesantren Darush Sholihin Panggang Gunungkidul, 6 Ramadhan 1436 H
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى
Sumber: http://rumaysho.com/akhlaq/mengejek-orang-yang-berbuat-dosa-11241.html
----------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 87
Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Minggu, 26 Juli 2015
Borongan Pahala.. Jangan Sia-Siakan..
Taushiyah ke 175, Ahad 10 Syawal 1436 / 26 Juli 2015
Borongan Pahala.. Jangan Sia-Siakan..
Kalau kita puasa hari Senin sampai Sabtu 27 Juli - 1 Agustus 2015 berarti kita mendapat tiga pahala sekaligus;
1. Puasa Senin Kamis.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
"Pada hari Senin dan Kamis amalan dihadapkan kepada Allah, Rabb semesta alam. Dan aku ingin ketika amalku dihadapkan aku dalam kondisi puasa."
[HR. Ahmad dan An-Nasai dengan sanad hasan]
2. Puasa Ayyamul Bidl atau hari-hari terang ketika Bulan Purnama, yaitu setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan Hijriyyah.
Bulan ini (Syawal) bertepatan dengan hari Rabu - Jum'at, tgl 29 - 31 Juli 2015.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda kepada Sahabat Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu:
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya maka berpuasalah pada (tanggal) 13, 14 dan 15 (maksudnya bulan hijriyyah).”
[HR. Tirmidzi dengan sanad hasan]
3. Puasa 6 hari dari bulan Syawal.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.”
[HR. Muslim]
Para ulama berfatwa boleh menggabung puasa sunnah seperti ini diantaranya Syaikhuna Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah.
Kalau menggabung puasa wajib seperti qadha' Ramadhan dengan puasa sunnah maka hukumnya tidak diperbolehkan.
Sebarkan info ini supaya mendapat ridha dan pahala dari Allah.
Semoga Allah memudahkan dan mengabulkan, aamiin.
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang
Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;
BSM No: 7755555511
BNI No: 0362755494
Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.
☝️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.
Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)
Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.
PUNYA ANAK TAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...??!!
♨ PUNYA ANAK TAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...??!!
Anakmu sekolah sekitar 4-8 jam...
masih tersisa waktu dalam sehari sekitar 16-20 jam untukmu sebagai orangtuanya...
- untuk walau sekedar makan bersama
- untuk walau sekedar bersenda gurau bersama
- untuk walau sekedar mengusap keringat di dahinya
- untuk walau sekedar menemani tidurnya
- untuk walau sekedar memperhatikan perkembangan fisik dan sifat anakmu
belum lagi yang lebih, lebih dan lebih penting dari itu semua!?!
- Memperhatikan Akidahnya
- Memperhatikan Ibadahnya
- Memperhatikan Keilmuan Agamanya yang jangankan Anakmu, Kamu sendiri haram untuk tidak tahu, seperti Bacaan Al Qurannya, masalah bersuci, masalah haid dan junub dsb...
AYO PARA ORANGTUA;
- RUBAHLAH GAYA HIDUPMU TERHADAP ANAK-ANAKMU....
- LUANGKAN WAKTU LEBIH UNTUK MEREKA
- INGAT ANAKMU TIDAK HANYA BUTUH SANDANG PANGAN DARIMU, TETAPI MEREKA LEBIH MEMBUTUHKANMU!
MASA PEKERJAAN, GADGET DAN SMARTPHONE, MEDSOS LEBIH KAMU PERHATIKAN DIBANDING DARAH DAGINGMU!!!
YANG MUNGKIN NANTINYA DIA LAH ANAKMU YANG MENDOAKANMU TATKALA ANDA SUDAH MENJADI HANYA SATU TULANG EKOR!!!
عن عائشة - رضي الله عنها - ، قالت : قال رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - : " إن أولادكم هبة الله لكم..." .
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya anak-anakmu adalah Anugerah Allah bagi kalian..." HR. Hakim.
✔NB: Jangan jadikan anugerah tersebut malah menjadi siksa
✔NB: JANGAN JADI ORANGTUA YANG PUNYA ANAK TETAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...!
Sungguh banyak orang yang ingin punya anak tetapi belum diberikan anugerah tersebut.
✏ Oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. حفظه الله تعالى
Demikian, wabillahi at-taufiiq
------------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 86
Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Copas dari grup sebelah. BENARKAH DEMIKIAN? Ada yg sdh pernah baca ulasan ilmiah ini sebelumnya? Masalah Wudlu.
Copas dari grup sebelah. BENARKAH DEMIKIAN? Ada yg sdh pernah baca ulasan ilmiah ini sebelumnya?
Masalah Wudlu.
Rasulullah menyuruh umatnya untuk menyempurnakan wudhu, ternyata memang banyak kesalahan berwudhu yang sering kita lihat/lakukan karena masih belum memahami makna dan fakta menakjubkan di balik menyempurnakan wudhu.
Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, meneliti tentang keharusan wudhu sebelum melakukan sholat, ia menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu, sehingga menyampaikannya pada hidayah Islam.
Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah di balik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut.
Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Selain itu, ahli syaraf/neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.
Perhatikanlah bahwa anggota tubuh yang wajib dan sunah dibasuh air wudhu merupakan bagian tubuh yang memiliki banyak titik-titik akupuntur. Setelah dihitung-hitung… ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu !
Ratusan titik akupunktur tersebut bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu.
Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Maasya Allah... Bayangkan jika kita melakukan hal tersebut setiap hari paling sedikit 5 kali sehari.
Berikut ini beberapa gerakan wudhu yang sering salah kita lakukan,
1. Rangsangan di tangan & kaki.
Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan, apakah sela-sela jari tangan dan kaki sering kita abaikan?
Kita sering sekadar cuci tangan di bawah pancuran air tanpa menggosok-gosoknya, padahal ada fakta menarik yang perlu diketahui:
Di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa. Keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat membangun homeostasis (keseimbangan). Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak dan jari jemari kaku. Subhanallah!
2. Membersihkan rongga hidung
Selanjutnya, hal yang sering diabaikan dalam wudhu adalah menghirup air ke dalam hidung. Kita sering kali hanya membasuh hidung, dan tidak menghirup air masuk ke rongga hidung kemudian mengeluarkannya kembali (istinsyaaq).
Penelitian dari Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu dan melakukan istinsyaaq (memasukkan air kedalam hidung kemudian mengeluarkannya ketika berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri.
3. Berkumur-kumur
Yang tak kalah penting adalah kumur-kumur. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
4. Lain lagi tentang telinga, kita sering kali hanya membasahi telinga, padahal di daun telinga ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf telinga. Maka itu saat menyapu telinga jangan hanya membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.
Jelas bahwa menyempurnakan wudhu sungguh bermanfaat luar biasa untuk diri kita. Semoga Allah memudahkan kita untuk menyempurnakan wudhu (dari grup sebelah. Brkli ada ihwan yg punya tambahan atau sanggahan thd ulasan ini mohon utk d share sbg tambhan ilmu)
Sering Share Ilmu Bukan Untuk “Sok Alim” Tetapi Berharap Pahala Dakwah
# Sering Share Ilmu Bukan Untuk “Sok Alim” Tetapi Berharap Pahala Dakwah
Tetap semangat berdakwah, mungkin tidak disangka, satu share ilmu dan faidah ternyata bisa memberikan hidayah kepada seseorang, walau hanya sekedar menekan “share”. Tentunya dengan niat yang ikhlas.
Tidak mesti jadi ustadz, hanya menunjukkan dan mengajak ke jalan Allah, in sya Allah mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya.
Demikian juga share ilmu, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semoga mendapat pahala MLM sampai kiamat.
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim).
Imam An-Nawawi menjelaskan,“Maksudnya adalah baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakan… ia menunjukkan dengan perkataan, lisan, ISYARAT maupun tulisan.” (Syarah Shahih Muslim).
Bukannya merasa “sok alim dan sok ustadz”, tetapi ini yang diharapkan.
Terkadang terbetik bisikan “kamu juga banyak maksiat, jangan sok alim dan sok suci” tetapi teringat perkataan ulama “Kalau menunggu suci sekali, tidak akan ada yang berdakwah”
Ibnu Hazm berkata,“Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa, dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan semua kebaikan, niscaya tidak akan ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak kebaikan kecuali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Akhlaq was Siyar hal. 252-253).
Sembari banyak-banyak berdoa dan memperhatikan:
1. Semoga Ikhlas ketika share ilmu.
2. Berniat yang paling pertama mengamalkannya.
3. Jauhkan riya dan tendensi dunia serta ketenaran.
4. Tidak melupakan dakwah di dunia nyata, karena itu adalah dakwah yang paling baik dan paling prioritas, di tengah keluarga dan sahabat di sekitar kita. Walaupun dakwah dunia maya juga boleh dan terkadang efektif.
5. Tidak lupa berdoa agar dakwah kita berkah.
http://muslimafiyah.com/sering-share-ilmu-bukan-untuk-sok-alim-tetapi-berharap-pahala-dakwah.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
Add Pin BB www.muslimafiyah.com: 56D3C652
Sabtu, 25 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman Ayat Pertama: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 104.
Taushiyah ke 170, Rabu 6 Syawal 1436 / 22 Juli 2015
Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman
Ayat Pertama: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 104.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Rasulullah Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan dengarlah. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih."
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Orang-orang Islam pada mulanya ketika hendak belajar suatu permasalahan agama mereka berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam "Raa'ina" yang bermakna perhatikan keadaan kami, sehingga maksudnya adalah baik dan benar.
4. Namun orang-orang Yahudi memakai kata "Raa'ina" untuk maksud yang buruk dan jahat, yaitu untuk memaki, mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
5. Karena kata "Raa'ina" dipergunakan untuk maksud buruk maka Allah melarang orang-orang beriman memakai kata tersebut dan Allah perintahkan agar diganti dengan kata "Unzhurna" yang bermakna sama yaitu perhatikan keadaan kami, namun kata ini tidak mempunyai makna lain untuk maksud buruk.
5. Allah menasehati orang-orang beriman agar menjaga adab dan akhlak terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dalam berbicara.
6. Hendaklah dalam berbicara atau menulis kita memakai kata yang jelas dan baik serta menghindari kata yang "multi tafsir", yaitu kata yang bisa menimbulkan kesalahpahaman karena mempunyai beberapa penafsiran yang baik dan buruk.
7. Kita wajib menjaga akhlak dan adab kepada orang lain terutama kepada guru dan orang tua.
8. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi adab dan akhlak.
9. Berkata Abdullah Ibnu Mubarak rahimahullah:
"Aku belajar adab tiga puluh tahun, dan aku belajar ilmu dua puluh tahun dan mereka dulu (salafus sholeh) belajar adab dulu sebelum belajar ilmu".
10. Hendaklah kita selalu mendengar dan mengamalkan wahyu Allah berupa Al-Qur'an dan As-Sunnah.
11. Dalam ayat ini terkandung adab dan taat. Yaitu mengedepankan adab dan akhlak serta taat kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
12. Siapapun yang menghina, mengejek, mencemooh dan mengolok-olok Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dengan sengaja adalah dinilai kafir.
13. Orang-orang yang kafir berada di neraka selamanya dalam siksaan yang pedih
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an" [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang
Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;
BSM No: 7755555511
BNI No: 0362755494
Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.
☝️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.
Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)
Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.
Kamis, 16 Juli 2015
Membenarkan Bacaan Imam Shalat
# Membenarkan Bacaan Imam Shalat
Jika imam salah atau terluput bacaannya, maka makmum diperintahkan untuk membenarkannya
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةً فَقَرَأَ فِيهَا فَلُبِسَ عَلَيْهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لِأُبَيٍّ أَصَلَّيْتَ مَعَنَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا مَنَعَكَ
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dan membaca (beberapa ayat Al Qur’an) dalam shalatnya, dan beliau terbalik-balik dalam bacaannya, seusai shalat beliau bersabda kepada Ubay: “Apakahkamu tadi ikut shalat bersama kami?” Ubay menjawab; “Ya.” Sabda beliau: “Apa yang mencegahmu (untuk tidak membenarkan tentang ayat tadi)?”(HR. Abu Daud no. 773)
Jika Imam salah dalam bacaannya atau terlihat ragu-ragu dan berhenti sejenak.
1. Biarkan imam sejenak, mengingat-ingat hapalannya. Jangan langsung diperingatkan ramai-ramai.
(Pernah ada kejadian imam yang mungkin keselek atau mau batuk pas bacaan Al-fatihah kemudian diam sebentar, tiba-tiba langsung diingatkan ramai-ramai bacaan selanjutnya, padahal isnyaAllah kalau Al-fatihah tidak lupa)
2. Yang mengingatkan cukup satu saja, yaitu orang yang di belakang imam dan yang di belakang imam sebaiknya adalah “cadangan” imam. Kalau ramai-ramai membenarkan, kadang imam malah bingung
3. Yang di belakang atau jauh juga tidak perlu agak teriak membenarkankan bacaan imam, jika yang didepan sudah ada
(Hati-hati juga niat tidak ikhlas, yaitu ingin diketahui oleh orang banyak bahwa dia juga hapal surat tersebut,
Atau pengakuan teman kami, bahwa ia pernah terjerumus sangat menyimak bacaan imam dan “berharap” ada salah sedikit kemudian dia membenarkan, Alhamdulillah dia sadar tidak lama dari kebiasaan itu
4. Jika imam lupa bacaan lanjutan ayat sama sekali, dia ada dua pilihan
1. Langsung rukuk
2. Pindah bacaan ayat atau surat yang lain
Jadi hormati keputusan imam
Sebagaimana pertanyaan yang diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Jika imam lupa lanjutan ayat, beliau menjawab
هو مخير إن شاء كبر وأنهى القراءة ، وإن شاء قرأ آية أو آيات من سورة أخرى
“Imam diberi dua pilihan, yaitu bertakbir untuk rukuk dan menghentikan bacaan atau membaca ayat/surat yang lainnya.”(Majmu’ Fatawa Bin Baz 12/129)
syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah berkata,
إما أن تنتقلي إلى الآية التي بعدها ، وإما أن تركعي ، لأن الأمر في هذا واسع
“Bisa berpindah ke surat yang lain atau bisa langsung rukuk, karena perkara ini adalah lapang.” (Fatawa Nuur ‘alad Darb 24/141)
5. Ketika membenarkan kesalahan imam, laki-laki bisa mengucapkan “subhanallah” sedangkan wanita bertepuk tangan
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا لَكُمْ حِيْنَ نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي الصَّلاَةِ أَخَذْتُمْ فِي التَّصْفِيْقِ، إِنَّمَا التَّصْفِيْقُ لِلنِّسَاءِ، مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيَقُلْ: سُبْحَانَ اللهِ، فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَقُوْلُ سُبْحَانَ اللهِ إِلاَّ الْتَفَتْ…
“Wahai manusia, kenapa jika terjadi sesuatu dalam shalat kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk wanita. Barangsiapa menemui kejadian dalam shalatnya, hendaklah ia mengucapkan: subhaanallah. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia mengucap: subhaanallah melainkan ia telah berpaling.” (muttafaqun alaih)
Demikian semoga bermanfaat
@Laboratorium Klinik RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
http://muslimafiyah.com/membenarkan-bacaan-imam-shalat.html
FIQH ZAKAT FITHRI DAN 'ĪDUL FITHRI (Bagian 2)
BimbinganIslam.com
Rabu, 28 Ramadhān 1436 H/15 Juli 2015 M
Materi Tematik Ramadhān
〰〰〰〰〰〰〰〰
~ FIQH ZAKAT FITHRI DAN 'ĪDUL FITHRI (Bagian 2)~
BERTAKBIR MENGAGUNGKAN ALLAH
Adapun bertakbir, disyari'atkan takbir sejak terbenam matahari saat malam lebaran, terus bertakbir sampai selesai shalat 'īd. Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَوَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
"Agar kalian menyempurnakan hitungan (puasa bulan Ramadhān) dan agar kalian mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla." (Al-Baqarah 185)
Disini setelah selesai puasa langsung disyari'atkan bertakbir, dan disunnahkan bagi kaum lelaki untuk mengeraskan suara mereka, baik di masjid, di pasar atau dirumah-rumah, untuk menunjukkan bagaimana rasa syukur mereka kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Dan demikianlah yang dilakukan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Adapun yang diucapkan tatkala bertakbir, diriwayatkan dari sebagian shahābat, mereka mengatakan:
الله اكبر ، الله أكبر ، لا اله إلا الله ، الله أكبر ، الله أكبر ولله الحمد
Dan yang sunnah bahwasanya setiap orang bertakbir sendiri-sendiri, tidak bersama-sama karena hal ini tidak dicontohkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābat. Kalau pas suara mereka bersama maka tidak mengapa, adapun menyengaja untuk bersama-sama bertakbir mulai dan akhirnya sama maka ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābat nya.
Dan ingat bahwasanya sebaik-baik kebaikan adalah dengan mengikuti orang-orang terdahulu, para salafush shālih, mengikuti sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābatnya dan tidak menyelisihi mereka.
Adapun para wanita, mereka bertakbir dengan suara yang pelan, didengarkan oleh mereka sendiri dan tidak mengangkat suara mereka.
Prof. Dr. Syaikh 'Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullāh
Sumber: http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Prof%20DR%20Abdur%20Rozzaq%20Al%20Badr/Fiqih%20Zakat%20Fitrah%20dan%20Iedul%20Fitri
___________________________
✒ Yayasan Cinta Sedekah
In Syaa Allah Siap Menyalurkan
1. Zakat Maal
2. Zakat Fitrah*
Salurkan Zakat anda ke
Rek. Syariah Mandiri Cab. Cibubur
No rek: 7814500025
a.n. Cinta Sedekah (zakat)
Kode Bank 451
* Note khusus Zakat Fitrah
3kg beras perorang senilai Rp 30.000,-
Diterima paling lambat 15 Juli 2015 jam 23.59 WIB
Panitia akan membelikan beras dan menyalurkannya kepada fakir & miskin.
_______________________
Konfirmasi:
SMS ke 0878-8145-8000
✏ Dengan format:
Program#Nama#Domisili#TanggalTransfer#nominal#
✏ Contoh:
ZAKATMAAL#Abdullah#Bogor#3/7/15#5.000.000#
_______________________
INFO
• Site: www.CintaSedekah.org
• FB: Cinta Sedekah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Selasa, 14 Juli 2015
Hadiah untuk Sahabat-sahabatku
Hadiah untuk Sahabat-sahabatku
════════
Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu: Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat"
══════════
Berkata Imam Syafi'i:
" Apabila kalian memiliki teman - yg membantumu dalam ketaatan- maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah"
══════════
Berkata Al Hasan Al Bashri:
" Sahabat2 kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak2 kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat2 kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah : itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia)
══════════
Berkata Luqman Al hakim pada anaknya:
" Wahai anak ku hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduh di bawahnya, ia akan meneduhimu, bila engkau mengambil buahnya dia akan mengenyangkanmu, dan bila ia tidak memberimu manfaat, ia tidak merugikanmu"
══════════
Ketika Imam Ahmad rahimahullah sakit, sampai terbaring di tempat tidurnya, sahabat beliau, Imam Syafi'i rahimahullah menjenguknya. Maka tatkala Imam Syafii melihat sahabatnya sakit keras, beliau sangat sedih, sehingga menjadi sakit karenanya. Maka ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi'i. Ketika beliau melihat Imam Syafi'i beliau berkata:
Kekasihku sakit, dan aku menjenguknya
Maka aku ikut menjadi sakit
karenanya
Kekasihku telah sembuh dan ia
menjengukku
Maka aku menjadi sembuh
setelah melihatnya
══════════
Ya Allah berikan kepada kami sahabat sahabat yang sholih
Allah berfirman :
: {وسيق الذين اتقوا ربهم إلى الجنة زمرا} .
Imam Ibnul Qayyim berkata menafsirkan ayat ini: "Allah enggan memasukkan manusia ke dalam surga dalam keadaan sendirian, maka setiap orang akan masuk surga bersama sama dengan sahabatnya"
Aku memohon kepada Allah, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya yang mulia, agar kita menjadi sahabat sejati dalam ketaatan, yang kelak tangan-tangan ini akan menggandeng tangan yang lain memasuki surgaNya. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
STANDAR NISHAB ZAKAT UANG KERTAS
Untuk nishab uang perlu dikoreksi..
C. STANDAR NISHAB ZAKAT UANG KERTAS
Berkenaan dengan nishâb zakat uang, mungkin ada yang bertanya pula, manakah standar yang dipakai, nishâb emas (20 Dinar/85 gram emas murni), ataukah nishâb perak (200 dirham/595 gram perak murni), jika fakta uang kertas yang ada tidak dijamin oleh emas dan perak seperti halnya di Indonesia maupun di kebanyakan negara lain ?
Sebagian Ulama di zaman sekarang berpendapat bahwa yang jadi patokan dalam zakat mata uang (uang kertas) adalah nishâb perak. Karena inilah yang bisa menggabungkan antara nishâb emas dan perak. Demikian juga, dengan menggunakan nishâb perak akan lebih bermanfaat bagi orang-orang fakir miskin.
Ada pula diantara para Ulama yang berpendapat bahwa yang dijadikan patokan dalam zakat mata uang (uang kertas) adalah nishâb emas. Di antara alasan mereka adalah sebagai berikut :
1. Nilai perak telah berubah setelah zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan zaman-zaman sesudahnya. Hal ini berbeda dengan emas yang nilainya terhitung stabil.
2. Jika disetarakan dengan nishâb emas, maka itu akan setara atau mendekati nishâb zakat lainnya seperti nishâb pada binatang ternak (onta, sapid an kambing, pent). Nishâb zakat onta adalah 5 ekor, nishâb pada zakat kambing adalah 40 ekor, dan yang semisalnya. [Lihat Shahîh Fiqhis Sunnah II/22].
Dari dua pendapat di atas, kami (penulis) lebih cenderung dan memilih pendapat kedua yang menggunakan standar nishâb emas untuk zakat mata uang (uang kertas) karena alasannya yang begitu kuat. Demikian pula karena mengingat meningkatnya standar biaya hidup dan melonjaknya berbagai kebutuhan. [Lihat al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili, II/773].
http://almanhaj.or.id/content/3685/slash/0/panduan-praktis-zakat-uang-kertas/
FIQH ZAKAT FITHRI DAN 'ĪDUL FITHRI (Bagian 1)
BimbinganIslam.com
27 Ramadhān 1436 H/14 Juli 2015 M
Materi Tematik Ramadhān
〰〰〰〰〰〰〰〰
~ FIQH ZAKAT FITHRI DAN 'ĪDUL FITHRI (Bagian 1)~
Seperti kita tahu, kita saat ini berada di penghujung bulan Ramadhān, hari-hari telah berlalu, hari-hari telah kita penuhi dengan ibadah dzikir, membaca Al-Qurān, shalat, disiang hari kita puasa, mengingat Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan dimalam bulan Ramadhān kita penuhi dengan shalat malam, bermunajat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Tidak terasa bahwa hari-hari tersebut telah berlalu, seakan-akan hanya beberapa saat saja hari-hari yang penuh keberkahan tersebut.
Oleh karena itu kita mohon kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla agar menjadikan hari-hari yang lalu yang telah kita lewati diberkahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Dan kita juga mohon kepada Allāh agar hari-hari yang akanpun demikian, dipenuhi dengan ibadah dan barakah.
Dan kita mohon kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla agar menyempurnakan Ramadhān kita dengan membebaskan kita dari siksa api neraka.
Kita juga memohon agar memberikan kita kesempatan kembali untuk menemui bulan Ramadhān yang penuh berkah ini.
Demikianlah hari telah berlalu tinggal bagaimana kita melanjutkan ibadah yang telah kita lakukan di bulan Ramadhān ini.
Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Tuhan kita, telah mensyari'atkan bagi kita di penghujung bulan suci yang penuh keberkahan ini, ibadah-ibadah yang sangat agung, yang merupakan penyempurna dari ibadah kita di bulan Ramadhān. Diantara ibadah-ibadah tersebut ada 3 ibadah yang merupakan penyempurna nikmat dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla;
⑴ Zakat Fithr
⑵ Bertakbir tatkala selesai dari bulan suci Ramadhān
⑶ Melaksanakan Shalat 'Īd atau Hari Raya al-'īd
ZAKAT FITHR
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah mewajibkan kita untuk membayar zakat fithr 1 shā' dari makanan pokok yang ada di daerah kita. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imām Al-Bukhāri dalam Shahihnya.
عن عبد الله ابن عمر _رضي الله عنهما_ قَالَ: فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ - _صلى الله عليه وسلم_ - زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ، وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ
Dari 'Abdillāh Ibn 'Umar radhiyallāhu 'anhumā bahwasanya dia berkata: "Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah mewajibkan zakat fithr berupa 1 shā' dari kurma atau 1 shā' dari gandum bagi budak dan orang yang merdeka, baik laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kalangan kaum muslimin dan memerintahkan agar zakat fithr ini dikeluarkan sebelum dilaksanakan shalah 'īd.
Dan diriwayatkan dari Shahihain yaitu dari Abū Sa'īd Al-Khudriy, beliau pernah berkata
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا نُخْرِجُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ . وَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ : وَكَانَ طَعَامَنَا الشَّعِيرُ وَالزَّبِيبُ وَالْأَقِطُ وَالتَّمْرُ
"Kami mengeluarkan zakat fithri di zaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tatkala hari 'īdul fithri yaitu 1 shā' dari makanan. Tatkala itu makanan kami adalah gandum, zabīb (anggur yang dikeringkan), 'aqith (susu yang dikeringkan) dan kurma."
Demikian juga Ibnu 'Abbas radhiyallāhu Ta'āla 'anhumā pernah berkata:
فرض رسول الله صدقة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين, من أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة، ومن أدها بعد الصلاة في صدقة من الصدقات
"Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mewajibkan untuk membayar zakat fithr untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari sikap mereka yang sia-sia tatkala puasa dan perkataan-perkataan keji yang mereka ucapkan tatkala puasa dan juga sebagai makanan bagi orang miskin. Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fithri sebelum shalatid 'īd maka zakatnya diterima oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dan barangsiapa membayar zakat fithri setelah shalat 'īd maka dia adalah shadaqah biasa (bukan zakat fithri)."
Jadi fungsi dari zakat fithri untuk:
⑴ mensucikan mereka dari hal-hal ini
⑵ sebagai makanan bagi orang-orang miskin
Wajib bagi setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fithri atas dirinya dan juga untuk orang-orang yang dibawah tanggungannya, yang dia wajib membayar nafkah bagi mereka, misal istrinya, anak-anaknya dan seluruh orang-orang yang dibawah tanggungannya.
Tidak wajib bagi dia untuk membayar zakat fithri bagi janin yang masih didalam kandungan. Akan tetapi barangsiapa yang ingin maka hukumnya sunnah, tidak wajib. Adapun anak-anak yang masih bayi dan menyusui, meskipun masih bayi, kita wajib membayarkan zakat fithri mereka.
Jika seseorang berada di suatu negeri kemudian dia dapati hari terakhir bulan Ramadhān maka wajib bagi dia membayar zakat fithri dimana dia berada. Jika dia sedang safar keluar negeri kemudian dia dapati akhir bulan Ramadhān saat itu maka keluarkan zakat fithri dimana dia berada.
Adapun misal dia meninggalkan anak-anaknya dan istrinya di negara yang lain, maka boleh 2 perkara:
⑴ Boleh dibayarkan zakat fithri di negara dimana dia berada sekarang
⑵ Boleh dibayarkan zakat fithri di negara yang sedang ditempati istri dan anak-anaknya.
Adapun waktu untuk membayar zakat fithri waktunya dimulai sejak terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhān, yaitu di malam 'īd, sampai dilaksanakan shalat 'īd.
Itulah waktu yang sangat dianjurkan oleh para ulama yaitu pada waktu malam lebaran sampai waktu terakhir tatkala akan dilakukan shalat 'īd.
Namun boleh juga disegerakan untuk membayar zakat fithri tersebut 2 hari sebelum hari 'īd, yaitu misal tanggal 28 atau 29 Ramadhān. Adapun sebelum itu, misal tanggal 25 maka tidak boleh dibayarkan zakat fithri sebelum waktunya.
Adapun mengakhirkan pembayaran zakat fithri sampai dipagi hari shalat 'Īd maka itu lebih afdhal, jadi setelah shalat shubuh hari lebaran kita keluarkan zakat fithri, sebelum shalat 'īd, waktu ini sangat dianjurkan oleh para ulama.
Namun, jika kita mengakhirkan pembayaran zakat fithri tanpa udzur sampai selesai shalat 'īd maka kita berdosa. Namun tetap wajib bagi dia untuk membayar zakat fithri sebagai qadha, meskipun sudah keluar waktunya.
Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat fithir adalah sama seperti orang-orang yang berhak menerima zakat māl. Kemudian bisa kita bayarkan zakat fithri itu langsung kepada fakir miskin atau kita serahkan kepada orang-orang yang kita percayai sebagai wakil kita dalam pembagian zakat fithri.
Adapun ukuran zakat fithri adalah bagi setiap orang masing-masing orang membayar 1 shā', baik laki-laki atau perempuan, akan kecil atau dewasa maka sama saja ukurannya 1 shā', sebagaimana hadits yang tadi dijelaskan, yang dikeluarkan adalah gandum dan lainnya karena itu adalah makanan pokok mereka.
Adapun kita di Indonesia yaitu sesuai makanan yang sering dimakan masyarakat kita, yaitu beras atau sagu atau jagung.
Syaikh mengingatkan bahwasanya tidak boleh mengeluarkan zakat fithri dengan mengeluarkan uang, kenapa? Karena hal ini tidak pernah dilakukan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābatnya, mereka tetap membayar makanan. Padahal kita tahu bersama bahwasanya dizaman Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābat sudah ada alat pembayaran.
Oleh karenanya kita jangan menyelisihi Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābat dan kita berusaha membayar zakat fithri sesuai mereka bayarkan.
Ingatkah kita kepada hadits Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلِيْهِ أَمْرُنَا فَهوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami maka akan tertolak (disisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla)."
Kita telah jelaskan tadi bahwasanya zakat fithri itu dibayar 1 shā' pada zaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Shā' itu sejenis ukuran volume. Dan dikeluarkan dari berbagai macam makanan pokok di zaman itu. Adapun para ulama di zaman sekarang ini memperkirakan bahwa 1 shā' itu sebesar 3 kilogram.
Prof. Dr. Syaikh 'Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullāh
Sumber: http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Prof%20DR%20Abdur%20Rozzaq%20Al%20Badr/Fiqih%20Zakat%20Fitrah%20dan%20Iedul%20Fitri
___________________________
✒ Yayasan Cinta Sedekah
In Syaa Allah Siap Menyalurkan
1. Zakat Maal
2. Zakat Fitrah*
Salurkan Zakat anda ke
Rek. Syariah Mandiri Cab. Cibubur
No rek: 7814500025
a.n. Cinta Sedekah (zakat)
Kode Bank 451
* Note khusus Zakat Fitrah
3kg beras perorang senilai Rp 30.000,-
Diterima paling lambat 15 Juli 2015 jam 23.59 WIB
Panitia akan membelikan beras dan menyalurkannya kepada fakir & miskin.
_______________________
Konfirmasi:
SMS ke 0878-8145-8000
✏ Dengan format:
Program#Nama#Domisili#TanggalTransfer#nominal#
✏ Contoh:
ZAKATMAAL#Abdullah#Bogor#3/7/15#5.000.000#
_______________________
INFO
• Site: www.CintaSedekah.org
• FB: Cinta Sedekah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Senin, 13 Juli 2015
FUNGSI ZAKAT FITHRI
BimbinganIslam.com
Senin, 26 Ramadhān 1436 H/13 Juli 2015 M
Materi Tematik Ramadhān
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
~ FUNGSI ZAKAT FITHRI ~
Selama kita menjalankan ibadah puasa Ramadhān, tentu bisa kita pastikan selalu ada kekurangan dalam puasa kita. Boleh jadi kita melakukan hal-hal atau ucapan-ucapan yang bernilai dosa, ghībah atau ucapan kotor dan yang lainnya yang ini mengurangi pahala, mengurangi nilai puasa yang kita kerjakan.
Bahkan jika itu ghībah maka dapat diketahui bahwasanya sebagian ulama seperti Sufyan Ats-Tsauri dan Al-A'uzai berpendapat bahwasanya puasa itu akan batal karena ghībah. Namun yang benar pendapat jumhur ulama yang mengatakan bahwasanya ghībah itu tidak membatalkan dan mengurangi pahala puasa.
Dan hal yang bernilai dosa dalam puasa kita selalu bisa kita katakan "Tidak bisa kita hindari". Oleh karena itu diantara kemurahan syari'at, kemudahan dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Allāh mensyari'atkan suatu amal ibadah berupa zakat fithri yang gunanya untuk menutupi kekurangan puasa yang telah kita jalani.
Inilah salah satu tujuan penting dari zakaf fithri, sebagaimana dalam sebuah hadits dari shahābat Ibnu 'Abbas yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud :
فرض رسول اللهصلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mewajibkan zakat fithri (untuk 2 fungsi);
⑴ Untuk membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan laghwu/dosa dan (secara khusus) perbuatan rafats atau ucapan rafats/kotor
⑵ Dan makanan bagi orang-orang miskin
Maka dalam hadits ini Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan 2 fungsi, ada fungsi sosial dan ada fungsi pensucian jiwa atau penyempurnaan puasa.
FUNGSI PERTAMA: PENYEMPURNAAN PUASA
Membersihkan orang yang berpuasa yang rusak pahala atau rusak nilai puasanya atau tidak sempurna puasanya dikarenakan al-laghwu (ucapan dosa), misal ghībah. Dan rafats (ucapan kotor)
FUNGSI KEDUA: MAKANAN UNTUK ORANG-ORANG MISKIN
Membantu orang-orang miskin agar bisa makan dengan kenyang dihari 'Īdul Fithri.
Oleh karena itu maka tujuan pokok zakat fithri adalah untuk kepentingan kita sendiri, karena untuk membersihkan puasa kita.
Maka hendaklah kita bersemangat untuk membayarnya dan berupaya untuk membayar zakat ini dengan benar sesuai dengan tuntunan. Karena amalan tidak akan diterima Allāh kecuali dengan ikhlash dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Oleh karena kita layak untuk membaca dan mentelaah kembali bagaimana yang Nabi tuntunkan berkaitan dengan pembayaran zakat fithri agar fungsinya membersihkan puasa kita berjalan dengan baik.
Maka kita sebagai orang yang berpuasa wajib untuk bersungguh-sungguh menjalankan perintah membayar zakat fithri dan agar zakat fithri kita menjadi zakat yang diterima karena sesuai dengan tuntunan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita sekalian.
Ust. Aris Munandar
Sumber: http://yufid.tv/tausiyah-ramadhan-25-fungsi-zakat-fitri-ustadz-aris-munandar/
___________________________
✒ Yayasan Cinta Sedekah
In Syaa Allah Siap Menyalurkan
1. Zakat Maal
2. Zakat Fitrah*
Salurkan Zakat anda ke
Rek. Syariah Mandiri Cab. Cibubur
No rek: 7814500025
a.n. Cinta Sedekah (zakat)
* Note khusus Zakat Fitrah
3kg beras perorang senilai Rp 30.000,-
Diterima paling lambat 15 Juli 2015 jam 23.59 WIB
Panitia akan membelikan beras dan menyalurkannya kepada fakir & miskin.
_______________________
Konfirmasi:
SMS ke 0878-8145-8000
✏ Dengan format:
Program#Nama#Domisili#TanggalTransfer#nominal#
✏ Contoh:
ZAKATMAAL#Abdullah#Bogor#3/7/15#5.000.000#
_______________________
INFO
• Site: www.CintaSedekah.org
• FB: Cinta Sedekah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
GARIS FINISH RAMADHAN TINGGAL BEBERAPA JENGKAL LAGI
�GARIS FINISH RAMADHAN TINGGAL BEBERAPA JENGKAL LAGI �
Sahabat-sahabatku fillah,
�Tak terasa,kita sudah memasuki hari-2 terakhir bulan Ramadhan.
Di dalamnya ada lailatul qodar,malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Maka kurangilah istirahat !
Kencangkan ikat pinggang!
Nyalakan lentera malam !
lelahkan diri dalam amalan shaleh !
Kumpulkan bekal untuk akhiratmu !
�Hasan Al Bashri -rahimahullah- berkata," Perbaikilah sisa-sisa harimu,maka Allah akan mengampuni masa lalumu. Manfaatkanlah sebaik-baiknya,karena engkau tidak tahu kapan engkau kan berpulang ke rahmatullah.."
�Imam Ibnul Jauzi -rahimahullah- berkata," Sesungguhnya kuda pacu itu saat akan mencapai garis finish,ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar menang dalam perlombaan. Maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.."
�Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- berkata," Yang dianggap itu bukan kekurangan-kekurangan pada permulaan,tapi bagaimana mengakhiri sesuatu dengan baik."
�Sesungguhnya amalan itu tergantung akhirnya.
Apabila kita tidak bisa menyambut dengan baik saat perjumpaan, maka mari berupaya dg se-optimal mungkin untuk berbuat yang terbaik saat perpisahan
Semoga Allah memberikan taufiq dan inayahNya kepada kita semua agar menjadi hamba-hambaNya yg bertaqwa..
Aamien Allahumma aamien ...
Selamat beraktifitas dan beribadah para shalihat yang merindukan surga-Nya. Baarakallahu fiikuum..Semoga bermanfaat..