Minggu, 28 Juni 2015

Hadist puasanya orang safar

�� BimbinganIslam.com
Sabtu, 10 Ramadhān 1436 H/27 Juni 2015 M
�� Faidah Hadits
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال : {خرجنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في شهر رمضان . في حر شديد ، حتى إن كان أحدنا ليضع يده على رأسه من شدة الحر . وما فينا صائم إلا رسول الله صلى الله عليه وسلم وعبد الله بن رواحة 

Dari Abū Dardā radhiyallāhu 'anhu berkata: Kami keluar bersama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam (bersafar) dalam bulan Ramadhān dan saat itu panasnya sangat menyengat sampai salah seorang dari kami meletakkan tangannya di atas kepalanya (menunjukkan keadaan ini sangat menyusahkan). Dan tidak ada di antara kami yang berpuasa kecuali 2 orang yaitu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan 'Abdullāh Ibnu Rawāhah.

Karena sangat panasnya maka sebagian besar shahābat tidak berpuasa.

Hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa :

⑴ Orang yang bersafar boleh berpuasa atau boleh tidak berpuasa.

⑵ Ini adalah sunnah fi'liyyah, yaitu sunnah yang langsung dipraktekkan/diamalkan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Bagaimana bisa orang mengatakan orang yang bersafar maka puasanya tidak sah, padahal Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sendiri melakukannya. Hal ini menunjukkan lemahnya pendapat yang mengatakan bahwa orang yang safar dan berpuasa, puasanya tidak sah. Dan yang lebih kuat adalah pendapat ulama yang mengatakan sahnya orang yang berpuasa ketika safar.
_______________
★Tambahan Faidah dari Sesi Tanya Jawab

Berpuasa didalam bulan Ramadhān berbeda dengan berpuasa diluar bulan Ramadhān, bulan Ramadhān adalah bulan yang mulia, menurut sebagian ulama yang afdhal adalah secara mutlak tetap berpuasa saat safar untuk mendapatkan keutamaan bulan Ramadhān, dalam segala hal.

Tetapi pendapat yang lebih kuat adalah memperinci, apabila seseorang dalam keadaan ringan (safar yang tidak melelahkan) maka dalam keadaan seperti ini yang afdhal adalah berpuasa, dengan alasan :

⑴ Untuk mendapatkan keutamaan berpuasa dibulan Ramadhān.

⑵ Berpuasa bersama orang lain tentunya lebih ringan daripada harus berpuasa sendiri. Saat bulan Ramadhān puasa bersama, sahur bersama, buka puasa bersama, menahan lapar dan haus bersama, ini lebih ringan daripada seseorang berpuasa sendiri di hari yang lain diluar bulan Ramadhān.

⑶ Lebih cepat menggugurkan kewajiban. Apabila kita berpuasa di bulan Ramadhān maka kita lebih cepat menggugurkan kewajiban daripada hari-hari yang lain.

Tetapi apabila seseorang dalam keadaan susah didalam safarnya maka dalam keadaan yang seperti ini justru yang afdhal adalah berbuka, sebagaimana hadits yang telah kita sampaikan.

��Ditranskrip dari Ceramah Ust. 'Abdullāh Roy, MA saat mengisi kajian kitab 'Umdatul Ahkām bab Puasa. Pontianak, 24 Sya'ban 1436 H.
___________________________
�� Program Cinta Ramadhan~Yayasan Cinta Sedekah :
1. Tebar Paket Ifthar & Sahur Ramadhan
2. Program I'tikaf Ramadhan
3. Bingkisan Lebaran u/ Yatim & Dhu'afa
4. Tebar Al-Quran Nasional

�� Donasi Cinta Ramadhan
| Bank Muamalat Cabang Cikeas
| No.Rek 3310004579
| atas nama Cinta Sedekah
| Kode Bank 147
| Konfirmasi donasi,
sms ke 0878 8145 8000
dengan format:
Nama#Domisili#Jumlah Transfer#Donasi Untuk Program