Senin, 31 Mei 2021

4 SIFAT YANG MENANDAKAN KEMUNAFIKAN TULEN

4 sifat yang menandakan kemunafikan tulen. Dan apabila ada salah satu darinya maka pada dirinya ada sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya. Yakni:
1. Apabila diberi amanah ia berkhianat
Amanah jabatan (yg pada asalnya tidak boleh meminta jabatan) dan semua amanah yang Allah pikulkan kepada setiap individu.
2.  Apabila ia berbicara ia berdusta/berbohong.
3. Apabila ia berjanji, ia ingkari/khianati.
4. Dan apabila ia berselisih, ia melampaui batas/lebih.


Kemunafikan adalah pondasi keburukan. Bahkan lebih buruk dari kekafiran. Karena ia menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan.
Dan definisi ini masuk didalamnya adalah kemunafikan keyakinan/kemunafikan besar yg dapat mengeluarkan seorang dari islam. Masuk disini adalah seorang yg menampakkan keislamannya dan menyembunyikan kekafirannya. Dan orang seperti ini hukum akhiratnya adalah di dasar neraka. Adapun hukum dunianya masih sebagai muslim, karena masih menampakkan keislamannya. 
Allah telah mensifati orang munafik ini dengan sifat keburukan semuanya. Diantara dalilnya dalam surat Al Baqarah ayat 8-20.
Kemunafikan telah ada dari dahulu sampai akhir zaman. Dan kemunafikan ini muncul setelah Islam mempunyai kekuatan/jumlah yg banyak. Hadits diawal tidak berbicara dalam kemunafikan besar ini. 

Tetapi maksudnya adalah jenis kemunafikan yg ke dua, yakni kemunafikan amal. Sifat² kemunafikan ini tidak mengeluarkan seorang dari islam tapi tetap berbahaya, karena akan mengikis nilai keimanan. Dan dapat mengantarkan seorang pada kekufuran. Dan apabila terkumpul ke 4 sifat ini maka ia telah menjadi seorang yg munafik amal tulen, dan telah terkumpul keburukan yg banyak.
Karena lawan dari 4 sifat kemunafikan ini adalah termasuk dasar kebaikan Islam. Dan apabila kehilangan salah 1 dasar keislamannya, maka akan mengurangi kesempurnaan keislamannya.

Faidah kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda Mojorejo kota Madiun

Kamis, 27 Mei 2021

73 GOLONGAN ISLAM

Salah satu konsekuensi tauhid rasul adalah membenarkan kabar dari beliau, baik sebelum kiamat atau setelahnya, baik yang selaras dengan logika ataupun tidak. Selama kabar itu datang dari hadits yang minimal Hasan maka wajib untuk diimani dan dibenarkan.

Salah satu kabar dari nabi yg datang dari hadits yg Hasan adalah terpecahnya umat muslim menjadi 73 golongan dan ini telah kita saksikan saat ini.
Dalam hadits tersebut juga disebutkan bahwa semuanya terancam neraka kecuali satu yakni Al Jamaah. Yakni apa yg Rasulullah dan para sahabatnya berdiri diatasnya.
Dari hadits ini pula terdapat faidah bahwa semua yg menyelisihi Rasulullah dan sahabat terancam neraka.

Sikap kita terhadap zaman yg penuh fitnah ini ialah bersegera dalam beramal shaleh. Dengan mengikuti pemahaman para salafus sholih.
Salah satu jalan/tanda² seorang menuju kesesatan adalah meninggalkan petunjuk nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam.

Golongan yg selamat (Al Jamaah) yakni apa saja yg nabi dan para sahabat diatasnya. Menunjukkan Al Jamaah adalah SIFAT bukan perorangan/kelompok/organisasi. Siapapun/berapapun/dimanapun orangnya selama ia meniti jalannya nabi dan para sahabat maka ialah Al Jamaah, meskipun seorang diri. Maka dari itu tidak boleh taasub/fanatik pada golongan/kelompok, hanya boleh fanatik pada kebenaran yg Rasulullah shalallahu alayhi wasallam bawa.

Faidah lainnya adalah dari hadits ini bahwa yg terancam neraka adalah masih umat Muslim. Sehingga tidak boleh mengatakan mereka bukan Islam (kafir). Sehingga mereka tidak kekal di dalam neraka, selama tidak melakukan penyimpangan yg dapat mengeluarkan seorang dari islam.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafidzahullah.
Kajian kitab GOLONGAN YANG SELAMAT.
Masjid Syamsul Huda Mojorejo kota Madiun

Sabtu, 22 Mei 2021

LURUSNYA JALAN LURUSNYA PEMAHAMAN

Lurusnya Jalan Lurusnya Pemahaman

Setiap kali sholat kita senantiasa memohon kepada Allah dengan membaca:

اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم 

"(Ya Allah) tunjukilah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat." (Al-Fatihah: 5-6)

Ada beberapa pendapat di antara ulama dalam memahami makna ayat di atas:

(1). Jalannya Rosulullah ﷺ dan para shohabat yakni cara beragama mereka.
(2). Ilmu yang bermanfaat dan amalan yang sholih.
(3). Jalannya para Nabi, para shiddiqin, syuhada, dan sholihin.

Kesemua pendapat ini sesungguhnya tidak saling bertentangan. Namun, inti dari jalan yang lurus adalah jalan/manhaj yang ditempuh oleh Rosulullah ﷺ dan para shohabat beliau utamanya dalam beraqidah.

Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari (310 H) mengutip riwayat Abul Aliyah Ar-Riyahi (ulama generasi tabiin), 

"Bahwa yang dimaksud "Ash-Shiroothol Mustaqim" adalah jalannya Rosulullah ﷺ dan kedua shohabatnya sepeninggal beliau yaitu Abu Bakr dan Umar." (Jami'ul Bayan 1/75)

Maka semua jalan yang menyelisihi jalannya Nabi ﷺ dan para shohabat, baik itu jalannya tradisi, pikiran, pendapat dalam beragama, semua itu hakikatnya jalan yang bengkok dan berliku.

Jalan bengkok inilah yang ditempuh oleh kalangan "al-maghdhuubi 'alaihim" (orang-orang yang dimurkai) yaitu Yahudi dimana mereka mengetahui kebenaran tetapi mereka membelakanginya. 

Dan juga ditempuh oleh kalangan "adh-dhoollin" (orang-orang yang sesat) yaitu Nashroni lantaran mereka berkeyakinan dan beramal tanpa dasar ilmu dan pemahaman yang benar.

Hayati kandungan makna ayat ini setiap kali kita membacanya di dalam sholat. Semoga Allah senantiasa menunjuki kita semua kepada jalan yang lurus meski kebanyaknya orang menyelisihinya.

manhajulhaq

Sabtu, 01 Mei 2021

METODE AL QUR'AN DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID ULUHIYAH ATAU TAUHID IBADAH.

Metode Al Qur'an dalam mendakwahkan tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah.

Ketika manusia telah memikirkan tentang dirinya dan alam semesta sudah menumbuhkan tauhid rububiyah karena sesuai dengan fitrah. Akan tetapi tauhid rububiyah saja tidak cukup untuk menyelamatkan seorang dari adzab Allah tanpa diikuti tauhid uluhiyah.
Maka Al Qur'an kemudian beranjak pada tauhid uluhiyah/ibadah terutama pada dakwahnya rasul terakhir yakni Rasulullah shalallahu alayhi wasallam.
Kaum musyrikin Makkah telah bertauhid pada rububiyah Allah tetapi ketika rasul mendakwahkan tauhid uluhiyah (laailahaillah), seketika mereka menjauh dan menolak. Karena mereka memahami betul makna dari kalimat tersebut, berbeda dengan orang/masyarakat sekarang dijaman ini di negeri ini, Indonesia, masyarakat sangat mudah mengucapkan laailahaillah tetapi tidak memahaminya dan tidak mengamalkan konsekuensinya yakni mentauhidkan Allah dalam ibadah dan meninggalkan ibadah² selain kepada Allah.

Inilah yang diperjuangkan oleh nabi Muhammad semenjak awal dakwah, sebagai dasar dakwah dan tujuan utama dakwah. Bukan karena dunia. Dan dakwah ini adalah dakwah perbaikan bukan mengacaukan keadaan. Bukan dakwah memperebutkan kekuasaan.

Beberapa metode Al Qur'an dalam dakwah uluhiyah/ilahiyah diantarnya:
1. Perintah menyembah Allah langsung
2. Perintah ibadah kepada Allah
3. Berita dari Allah tentang dakwah seluruh nabi & rasul adalah untuk beribadah hanya kepada Allah saja & menjauhi segala sesembahan selain Allah.
4. Pengambilan dalil tentang rububiyah Allah, tentang Allah pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta.
Allah maha sempurna, dan makhluk tidak ada yg sempurna. Allah tempat bergantung & meminta sedangkan makhluk tidak akan mampu memberi apa yg Allah beri. Maka lemahlah (akal) orang yg meminta kepada selain Allah dan lemahlah yg diminta (selain Allah itu).

Faidah kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafidzahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo Kota Madiun

Kamis, 22 April 2021

OBAT BINGUNG

Obat bingung bagi umat muslim adalah
1. Perselisihan dan perpecahan(bahkan banyak) pada umat Islam sudah sunnatullah (takdir Allah). Kuncinya adalah berpegang teguh pada Sunnah (ajaran & pemahaman) Rasulullah & sahabat, dari segala sesuatu yg disandarkan kepada Rasulullah shalallahu alayhi wasallam baik perkataan perbuatan persetujuan dan adab akhlak beliau(keseluruhan).
Berpegang padanya baik dalam perkara Ushul/pokok(yg tidak boleh ada perselisihan didalamnya) maupun perkara furu'(cabang/fikih/sunnah dan sejenisnya) yg masih memungkinkan adanya perbedaan yg masih bisa di toleransi.

2. Beri'tiba' kepada Sunnah Rasulullah dan para sahabat (utamanya Kholifah Ar Rasyidin kemudian sahabat yg lain).
Imam Syafi'i : telah bersepakat manusia (ulama) apabila telah jelas Sunnah Rasulullah (hadits yg shohih) maka tidak  ada ruang untuk mengambil ucapan yang lain sekalipun orang sholih.

Seorang dikatakan IMAM/pemimpin mempunyai 2 syarat: 1. Mempunyai wilayah 2. Mempunyai kekuatan/kekuasaan. 
Seorang ketika sudah memiliki 2 hal ini bisa katakan sebagai imam/pemimpin dan wajib padanya untuk taat meskipun dalam proses mendapatkannya dengan cara yg tidak dibenarkan oleh syariat(dengan berontak atau semacamnya). Begitu pula pemimpin yg dibawahnya(gubernur, bupati,lurah, pemimpin perusahaan swasta dan semacamnya).
Kewajiban kita taat kepada semuanya, sebagai bentuk taat kita kepada pemimpin tertinggi. Dengan tidak meragukan kepemimpinannya dengan cara meyakinkan wilayah kekuasaannya. Ini bukan sekedar masalah dunia, tetapi juga termasuk bagian dari cara beragama.
Dan tidak ada pemimpin dimasa ini yg tidak memiliki kesalahan. Maka curahkan kemampuan terbaik untuk memberikan petunjuk kepada pemimpin. Dan mengingatkan para pemimpin akan tugas mereka mulai dari pemimpin terendah (seorang diri, seorang suami, terus naik sampai seorang pemimpin tertinggi) dengan cara yg makruf sesuai syariat.
Dengan pedoman mencintai sesama muslim sebagai mana yg ia cintai.
Sebagai penutup adalah, AGAMA INI NASIHAT.
Nasihat mencakup Hak Allah, Hak Kitab, Hak Rasul, dan Hak Manusia dengan tingkatannya (Pemimpin dan Rakya).
Wallahu A'lam.

Faidah dari Kajian Ustadz Taufiq Badri Lc
 Hafidzahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Rabu, 21 April 2021

MACAM-MACAM KESYIRIKAN

Qodariyah meyakini bahwa makhluk menciptakan perbuatannya sendiri.
Sedangkan majusi menyandarkan kebaikan pada cahaya dan keburukan pada kegelapan. Keduanya sama² kesyirikan, karena menyandarkan bukan pada tempatnya, yg seharusnya yakni kebaikan adalah datang dari Allah dan keburukan adalah dari dirinya sendiri.
Ahlus Sunnah meyakini berdasarkan dalil bahwa makhluk mampu berkehendak tetapi semua kehendak itu di bawah kehendak Allah.

Kesyirikan berikutnya adalah menjadikan benda² langit sebagai tuhan² yg mengatur segala kejadian yg ada di alam semesta.
Yakni para penyembah matahari dan yang semacamnya.

Kesyirikan berikutnya adalah syirik dalam ibadah. Itu adalah hal yg banyak orang tergelincir meskipun mereka juga mentauhidkan Allah dalam rububiyah Allah, tapi dalam masalah beribadah ia berikan kepada Allah den juga kepada selain Allah. Hal ini terjadi karena ibadah yg ia tujukan kepada Allah di tumpangi juga untuk kepentingan dirinya sendiri dalam urusan dunia, hawa nafsu dan godaan syaitan.
Pada masa sekarang ini kesyirikan semacam ini sangat samar, bahkan lebih samar dari langkah kaki semut. Kesyirikan ini ialah RIYA.
Dari permasalahan ini telah ada doa dari Nabi shalallahu alayhi wasallam, ya Allah aku berlindung dari kesyirikan yg aku ketahui dan aku memohon ampun dari kesyirikan yg tidak aku ketahui. 
Karena dalam hal RIYA' ini setiap orang sangat mungkin/berpotensi untuk tergelincir didalamnya.
Dan RIYA' menghapus pahala amal, dan terkadang juga mendapatkan tambahan hukuman lain.
Riya' ini sangat rentan justru kepada orang yang beriman. Dan Allah hanya menginginkan amalan yg lurus bersih hanya untuk Allah. Allah berlepas diri dari orang² yg mensekutukannya dan Allah akan kembalikan urusan² mereka kepada tuhan² yg mereka sembah. Dan sifat riya' ini mendorong kepada kemunafikan.
Wallahu A'lam.

Faidah kajian dari ustadz Bayu Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Minggu, 18 April 2021

AMAL TERGANTUNG PADA NIAT

Amal itu tergantung pada niatnya. Meskipun realitas yg terjadi tidak sesuai yg ia niatkan (dalam hal ini masalah sedekah).
1. Jika seorang berniat berinfaq/bersedekah kepada orang yang berhak yakni orang² fakir & miskin, kemudian ia telah berusaha memilih² siapa yg berhak tersebut tetapi atas takdir Allah salah alamat (pada penyaluran nya) maka ia tetap mendapatkan pahala sesuai yg ia niatkan.
2. Kasus kedua adalah seorang yg berniat mewakafkan rumah/tanahnya. Kemudian dalam penyerahannya/penunjukkan tanah/rumah itu ternyata ada kesalahan maka yang terhitung adalah berdasarkan niatnya. Dan ketika ada gugatan/perselisihan karena salah penyerahan/penunjukkan maka yg terhitung adalah berdasarkan niatnya (tanah/rumah yg diniatkan).
3. Kasus yg kedua adalah seorang yg berniat umrah, tetapi dalam pelafadzannya adalah untuk haji maka ia terhitung berdasarkan niatnya.
4. Kasus yang lain adalah seorang yg menggugat istrinya dengan lafadz yg semaknan dengan cerai tetapi maksud hati/niatnya bukanlah cerai (pisah suami istri) melainkan pemutus/pisah dalam hal lain, MAKA yg jatuh adalah maksud dari yg ia niatkan.

Faidah lainnya, adalah bolehnya seseorang bersedekah kepada anaknya atau istrinya begitu pula sebaliknya.
Seorang suami boleh bersedekah kepada istri dan anaknya dengan syarat tidak melalaikan/berniat menggugurkan kewajiban nafkah. Sedangkan jika diniatkan untuk mempermudah/untuk membayar hutang maka ini boleh. Dan ini akan mendatangkan 2 pahala, yakni pahala sedekah & penyambungan kekerabatan.

Faidah dari Kajian Ustadz Ahmad Sholeh Hafizhahullah 
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Sabtu, 17 April 2021

KETERKAITAN TAUHID ULUHIYAH & TAUHID RUBUBIYAH

Menuntut seorang hamba untuk beribadah hanya kepada Allah saja, yang mana ini adalah sesuai dengan fitrah manusia. Karena Allah telah meletakkan pada setiap diri  hamba untuk mengESAkan Allah.
Dan ini adalah konsekuensi atas tauhid rububiyah, yakni pengakuan atas penciptaan, penguasaan dan pemeliharaan adalah milik Allah maka sudah seharusnya beribadah hanya kepada Allah.
Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah adalah satu kesatuan yang saling mengikat. Karena tauhid rububiyah adalah bagian dari bentuk pengakuan akan tauhid uluhiyah. Ketika seorang telah menyembah hanya kepada Allah saja, maka pasti ada keyakinan bahwa yg menguasai segala sesuatu adalah hanya Allah saja.
Sebagaimana nabi Ibrahim yang mengingkari kaumnya yg menyembah selain Allah dan menjadikan sesembahan selain Allah adalah musuh, maka ini pun adalah keyakinan yg wajib dimiliki seorang mukmin yaitu mengingkari segala bentuk peribadatan selain hanya kepada Allah, dan menjadikan musuh sesembahan² selain Allah.
Tauhid uluhiyah dan rububiyah adalah kesatuan. Apabila ia berkumpul maka itu terpisah maknanya. Dan apabila berpisah maka ia terkumpul maknanya (maksudnya apabila tersebut salah satu, maka mancakup semuanya). Sebagaimana contoh yg lain yakni iman dan Islam.
Sebagaimana dalam surat an naas, Allah sebutkan Rabb pada ayat 1 dan ilah pada ayat 3, maka masing² memiliki makna sendiri². Juga sebagaimana dalam surat Al Hajj, yg menceritakan orang² mukmin yg rela diusir dari negerinya. Mereka rela Rabb mereka adalah Allah, Rabb disini bukan hanya mengakui rububiyah Allah tetapi juga masuk didalamnya ilahiyah Allah. Dan inilah inti dakwah para nabi dan Rasul, dan dititik inilah pertentangan terjadi. Karena Rububiyah Allah di akui kebanyakan manusia, dan hanya sedikit sekali yg mengingkari Karena kesombongan mereka itupun pengingkaran hanya dilisan atau karena doktrin yg diterima, tetapi pada keyakinannya/fitrahnya mereka masih meyakini rububiyah Allah. Tetapi itu tidaklah cukup tanpa adanya tauhid Uluhiyah. Iblis mengakui akan Allah adalah pencitanya, juga orang² musyrik Makkah mengakui bahwa Allah adalah penciptanya, tetapi itu tidak menjadikan mereka muslim. Dan darah & hartanya halal, sampai mereka (orang² musyrik Makkah pada masa nabi) mengatakan laailahaillallah pengakuan akan Uluhiyah Allah.
Dizaman sekarang banyak orang yg telah mengucapkan syahadat tetapi masih mengingkari Uluhiyah Allah dengan masih beribadah dengan berbagai ibadah selain kepada Allah, dengan keyakinan² yg menyimpang. Tetapi dizaman ini darah & harta mereka tidak halal (haram) untuk ditumpahkan karena mereka telah bersyahadat adapun jujur/diterima atau tidaknya adalah hukum akhirat, Allah yg akan menilai.

Faidah dari kajian Ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun

Sabtu, 10 April 2021

Tauhid ULUHIYAH adalah inti dari dakwah para Rasul.

Tauhid ULUHIYAH adalah inti dari dakwah para Rasul.

Islam menangis karena banyaknya pengkultusan kepada kuburan, penghiasan /percantikan kuburan.
Yang mengakibatkan orang-orang bodoh berkeyakinan seperti keyakinan orang-orang kafir jahiliah. Yg berkeyakinan bahwa kuburan itu mampu mendatangkan manfaat & menolak mudharat. Dan keyakinan inilah yg menuntut kehidupan seseorang, maka penting untuk diluruskan.

Sebagian kaum muslimin menjadikan kuburan tempat untuk dikabulkannya permintaan, harapan dan cita-cita. Dan menjadikan kuburan tempat mereka kembali ketika ada masalah². Sehingga kuburan menjadi tempat meminta sebagaimana ia meminta kepada Allah. Sehingga kuburan-kuburan menjadi tujuan perjalanan², padahal dalam hadits kita dilarang untuk menyengaja perjalanan untuk berziarah ke kuburan selain kepada 3 masjid (Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha).

Dan tidak ada syariat mengusap & mencium kecuali pada rukun Yamani dan Hajar Aswad. Pada rukun Yamani mengusap jika mampu jika tidak maka tidak ada pengganti. Adapun pada Hajar Aswad utamanya adalah menciumnya, jika tidak mampu maka mengusap kemudian mencium tangan kita, jika tidak mampu maka dengan isyarat. Selain dari 2 perkara itu tidak ada syariat untuk mengusap dan mencium. Tidak ada syariat untuk mengusap Ka'bah dan kuburan.
Dan tidak ada yg marah dan cemburu dengan berbagai keyakinan yg menyimpang ini kecuali sangat sedikit dari ahlussunah yang lurus AQIDAH nya.

Dan salah satu ciri dari orang² yg mengkultuskan kuburan (menyembah kuburan/baik diakui atau tidak) adalah banyak nya ibadah yg di curahkan (waktu) di kuburan daripada di masjid/sedikit andilnya pada masjid. Juga ciri yg lain adalah mereka kuburiyun berani bersumpah atas nama Allah untuk berbohong tetapi takut bersumpah atas nama Syaikh, ulama,wali kuburan yg ia keramatkan. 
Maka inilah musibah yg paling besar, musibah yg sebenarnya. Yakni musibah kekufuran, keyakinan kepercayaan peribadatan kepada selain Allah. Dan inilah sebuah keingkaran yang Wajib diingkari bagi ulama dan seluruh kaum muslimin yg lurus AQIDAHnya.
Dan musibah ini semakin hari semakin bertambah, maka jangan bosan untuk mendakwahkan tauhid dan Sunnah dan memperingatkan dari berbagai syirik & bid'ah. Dan jangan berhenti berdoa meminta kepada Allah agar Allah menyelamatkan kaum muslimin dari kesyirikan & kekufuran.

Faidah dari kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda Mojorejo kota Madiun

Rabu, 17 Maret 2021

MODEL JILBAB CANTIK DAN TAUHID

MODEL JILBAB CANTIK DAN TAUHID

Ketika turun perintah berkerudung hingga menutupi leher dan dada (QS An-Nuur:31), shahabiyah tidak berdiskusi dulu kerudung seperti apa yang membuat mereka tampak anggun, cantik, langsing, dan lain-lain. TIDAK! Mereka bergegas meraih apa yang ada pada mereka (selimut, kain tirai, dll) untuk segera menutupi apa yang Allah perintahkan untuk ditutup.

Ketika Allah perintahkan kaum lelaki meninggikan ujung celana - melalui lisan Rasulullah - apakah mereka berpikir bahwa itu akan kelihatan kurang elok, kurang gagah, atau hal-hal seperti itu? TIDAK! Mereka bersegera mentaati Allah dan Rasul-Nya.

Mengapa para sahabat radhiyallahu'anhum seperti itu?

Tauhid! Tauhid sudah tertanam kuat di dada-dada mereka dengan sebab dakwah Tauhid yang Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam kuatkan.

Semakin bagus Tauhid seseorang maka semakin enteng, semakin mudah, ia dalam menjalani perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya .. sekecil apapun itu.

- Inspirasi dari materi Halaqah Silsilah Ilmiah Ustadz Abdullah Roy hafidzahullah

Selasa, 16 Maret 2021

NAMA-NAMA LAIN DARI HARI AKHIR bagian 4

YAUMUL KHULUD : HARI YANG KEKAL
Segala yang ada disisi manusia (dunia) pasti sirna, sedangkan akhirat adalah pasti & kekal.
Jadikan dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati. Kita yang mengatur dunia. Bukan sebaliknya. Ketika dunia di hati, maka kebinasaan nyata sebagaimana qorun.

AD DARUL AKHIRAH : KAMPUNG AKHIRAT
Karena kampung itu setelah kampung dunia, yg merupakan kampung abadi yg setelahnya tidak ada perpindahan lagi.
Dan telah jelas kampung bagi mereka yg beriman dan mereka yg kafir.
Tetapi banyak dari manusia yg mencintai kenikmatan yg sesaat yakni dunia, dan meninggalkan kehidupan akhirat.
Banyak manusia yg sangat pandai akan perkara² kehidupan dunia, tetapi amat bodoh akan perkara akhirat.
Dan begitu beruntungnya mereka yang sibuk dengan aib²nya dan meninggalkan aib orang lain.

DARUL QOROR : TEMPAT MENETAP
Karena tempat itu adalah tempat menetap selamanya, tidak binasa dan tidak berpindah-pindah.
Surga dan neraka adalah mahluk, ini adalah keyakinan ahlussunnah. Surga dan neraka telah ada, tinggal menunggu penghuninya. Pada dasarnya semua makhluk tidak ada yg kekal, tetapi surga dan neraka adalah salah satu makhluk yg Allah jadikan kekal.

DARUL KHULDI : KAMPUNG ABADI
Karena menetapnya di kampung itu adalah selamanya.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo kota Madiun

Senin, 15 Maret 2021

RASULULLAH SHALALLAHU ALAYHI WASALLAM DI ANUGERAHI KALIMAT YANG RINGKAS PADAT DAN JELAS

Rasulullah shalallahu alayhi wasallam di anugerahi Kalimat yang ringkas padat dan jelas. Dan begitulah seharusnya dakwah ini, harus jelas tanpa membuat kebingungan.

Amalan terjadi karena adanya niat. Karena segala sesuatu terlaksana karena adanya niat. Dan ganjaran yg diterima adalah sesuai dengan niatnya.

Rasulullah shalallahu alayhi wasallam adalah guru yang terbaik. Sehingga beliau memberikan teori sekaligus contohnya.

Hadits pertama tentang niat.

Sesiapa yg hijrahnya karena Allah dan rasulnya maka ia akan dapati Allah & rasulnya, dan barangsiapa yang hijrahnya selain dari itu maka ia akan dapatkan sebagaimana niatnya.
Dan hijrahnya seorang mukmin tidak pernah berhenti untuk terus menjadi lebih baik, sampai ujung usia.

Hadits kedua tentang perkara baru dalam urusan agama.
Peringatan Rasulullah shalallahu alayhi wasallam agar tidak menambah-nambah perkara agama. Sebagaimana dalam surat Al Maidah ayat 3.
Imam Malik : barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan agama Islam 1 perkara saja, kemudian ia menganggap ke bid'ahan itu baik maka sungguh dia telah menganggap nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam telah berkhianat terhadap tugas beliau sebagai rasul. Sebagaimana dalam surat Al Maidah ayat 3, maka apa yg di hari itu(masa nabi shalallahu alayhi wasallam) bukan bagian dari agama maka pada hari ini tidak akan pernah menjadi bagian dari agama pula.

Faidah Kajian Ustadz Taufik Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda kota Madiun

Sabtu, 13 Maret 2021

PENJELASAN POKOK-POKOK KEIMANAN

2 PETUNJUK POKOK
PETUNJUK ILMU/HIDAYATUL IRSYAD
PETUNJUK TERGERAKNYA HATI/HIDAYATUL BAYAN

AQIDAH Al firqotun najiyah / ahlussunah wal jamaah yakni iman kepada Allah, kepada malaikat²Nya, rasul²Nya, kitab²Nya, hari akhir dan takdir baik & buruk.
Petunjuk akan hal ini telah jelas pada Al Qur'an dan Sunnah serta kesepakatan kaum muslimin.
Pokok-pokok keimanan diatas disebut RUKUN IMAN. Telah gamblang dalil yang tegas akan hal ini dalam Al Qur'an dan Sunnah dan kesepakatan kaum muslimin.
Maksud dari rukun iman bisa difahami sama seperti rukun pada sholat, maksudnya apabila rukun tidak dipenuhi maka tidak sah(Sholatnya/Imannya/Islamnya). Rukun iman maupun rukun islam dan rukun² yg lainnya bukan hanya sekedar dihafalkan tetapi untuk dipenuhi.
Dan ke enam rukun ini harus dipenuhi semuanya, jika ada keingkaran 1 saja dari rukun iman ini maka tidak sah imannya. Dan berujung pada kekalnya ia di surga atau di neraka, tetap dalam Islam atau telah keluar dari Islam. Sehingga tidak ada pilihan(tidak boleh memilih-milih), yang ada adalah menerima & memenuhi semuanya. Tidak membedakan keimanannya pada Allah, pada rosul dan seluruh rukun iman lainnya. Dan semua rukun ini perlu penjelasan dan pemaparan.
Berikut penjelasannya:

1. IMAN KEPADA ALLAH
Adalah pondasi & pokok rukun iman. Dari iman kepada Allah terbangun rukun² iman yang lainnya.
Iman kepada Allah adalah keyakinan yang teguh Allah adalah Rabb/tuhan yg penciptaan, penguasa & pemelihara, dengan beribadah hanya kepada NYA tanpa mensekutukannya. Ini adalah konsekuensi atas pengakuan bahwa ALLAH yang menciptakan mengatur & menguasai maka wajib baginya beribadah hanya kepada-NYA, tanpa mencampuri sedikitpun dengan mensekutukannya.
Kemudian harus kita yakini bahwa ALLAH mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna, tersucikan dari segala kekurangan & cela.
Inilah tauhid dengan jenis-jenisnya yang 3.
TAUHID RUBUBIYAH (Allah yang menciptakan, menguasai & mengatur).
TAUHID ULUHIYAH (tauhid ibadah, beribadah dengan segala bentuknya hanya kepada Allah).
TAUHID ASMA' WA SIFAT (meyakini Allah mempunyai nama-nama dan sifat-sifat)

Keberadaan ALLAH ditunjukkan dengan 4 dalil yakni:

1. DALIL FITRAH 
contohnya orang menunjuk keatas/berdoa. Menunjukkan bahwa ada yang mengatur.
2. DALIL AQLI/AKAL
Contohnya sesuatu itu ada pasti ada yg mengadakan karena tidak mungkin dia mengadakan dirinya sendiri. Sebelum dia ada, dia tidak ada, dan sesuatu yg tidak ada tidak punya kemampuan.
3. DALIL SYAR'I 
Contohnya bahwasanya seluruh kitab sama menerangkan bahwa Allah itu ada. Contoh yang kedua, adalah seluruh aturan syariat berujung pada kemaslahatan pribadi dan umat/umum secara sempurna. Sedangkan aturan manusia tidak sempurna, banyak celah & cacat.
4. DALIL YG KASAT MATA,
Yakni bukti yang tidak terlihat olah mata dan tidak di dengar telinga. Contohnya dikabulkannya doa, mukjizat para nabi & rasul.

Faidah kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda kota Madiun

Selasa, 09 Maret 2021

NAMA NAMA LAIN DARI HARI AKHIR Bagian 3

YAUMUL WA'ID 
Karena dihari itu terwujud/terlaksana ancaman Allah terhadap orang-orang kafir & terwujudnya janji Allah kepada orang-orang mukmin.
Sifat dari dunia adalah ancaman & harapan, tidak boleh memastikan keadaan akhirat seseorang di neraka atau di surga.

YAUMUL HASROH
karena pada hari itu kekecewaan yang besar bagi orang-orang kafir.
Sebaik apapun orang kafir tetap Allah akan kekalkan di neraka, terlebih orang kafir yang buruk. Dan sungguh siksa neraka tak bisa untuk di bayangkan kengeriannya, yang paling ringan sekalipun.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo kota Madiun

Selasa, 02 Maret 2021

NAMA-NAMA LAIN DARI HARI KIAMAT Bagian 2

YAUMUL HASYR : HARI DIKUMPULKAN
Karena pada hari itu semua makhluk berkumpul untuk dihisap, manusia, jin dan hewan. Yang pertama Allah hisab adalah para hewan, setiap kedzaliman akan Allah balas. Dan semua manusia & jin menyaksikan hal tersebut. Kemudian setelah selesai semua urusan hewan maka Allah jadikan hewan² tersebut menjadi tanah.

YAUMUL JAM'I : HARI DIKUMPULKAN MANUSIA
Karena pada hari itu Allah kumpulkan manusia untuk mendapatkan balasan. Dengan balasan yang sempurna & dengan keadilan yang sempurna.

YAUMUL HISAB : PERHITUNGAN AMAL² MANUSIA
Karena pada hari itu manusia dihisap atas amal mereka yang dilakukan di dunia. Apakah yang di batin juga dihisab?
Jawabannya:
Yang lebih kuat adalah tetap dihisab, dengan rincian sebagai berikut:
1. Murni sebagai amalan hati, tidak ada kaitannya dengan amalan badan. Contoh: keimanan, kekufuran & amalan hati lainnya.
Ulama sepakat akan dihisab oleh Allah, karena amalan seperti ini termasuk beban syari'at yang mampu dikendalikan oleh manusia.
2. Amalan hati yang ada kaitannya dengan amalan badan. Seperti niat / keinginan, dengan rincian lagi:
A. Kalau sebatas lintasan batin/bisikan hati saja, ulama sepakat ini tidak akan dihisab. HR. Bukhori & Ahmad
B. Keinginan untuk melakukan sesuatu yang terlarang kemudian dia tinggalkan karena Allah, niat seperti ini akan mendapatkan pahala dari Allah. HR. Bukhori
C. Niat melakukan maksiat tetapi tidak punya sarana, maka berdosa karena niat.
D. Niat melakukan maksiat dan sudah berusaha tapi gagal, maka ditulis dosa secara sempurna.
E. Niat/terlintas melakukan dosa tetapi bukan tipikal nya maka ia tidak berdosa & tidak berpahala.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo kota Madiun

Selasa, 23 Februari 2021

NAMA-NAMA LAIN DARI HARI AKHIR

Tujuan menuntut ilmu adalah untuk memperbaiki amal.

Nama-nama dari HARI AKHIR diantaranya:
Dinamakan hari akhir karena Kondisi hari itu adalah hari terakhir di dunia.
1. Yaumul Ba'ats : hari kebangkitan.
Karena pada hari itu Allah bangkitkan semua manusia. Semua manusia dari awal sampai akhir yg pernah hidup di muka bumi. Dengan kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing manusia.

2. Yaumul Khuruj : hari keluar.
Karena pada hari itu manusia keluar dari kubur mereka menuju kehidupan yang lain, yang abadi, kehidupan akhirat. 

3. Yaumul Qiyamah : hari berdirinya manusia.
Karena pada hari itu manusia semuanya berdiri untuk menghadapi hisab/perhitungan amal. Semua manusia akan menghadapinya satu persatu, menghadap Allah langsung. Sendiri tanpa ada pembela/membantu.

4. Yaumud Diin : hari pembalasan
Ad Diin mempunyai 2 makna:
A. Al 'amal/Amalan
B. Al jaza/Balasan
Karena pada hari itu semua makhluk direndahkan dihadapan Allah, tidak ada yang berani menyombongkan diri. Dan akan dibalas semua amalan.

5. Yaumul Fasli : hari penyelesaian/pengadilan
Karena pada hari itu diselesaikan semua urusan manusia dengan keadilan yang sempurna. Semua kebaikan & kedzaliman.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo kota Madiun

Senin, 22 Februari 2021

Sunnah Sunnah sebelum tidur

*🌕Adab Sebelum Tidur💤*

*🍽Tutup semua wadah, ucapkan 'bismillah*'

*🎀Dzikir - dzikir sebelum tidur* :

💦Berwudhu dan berbaring pada sisi kanan

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ 

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”
HR. al-Bukhori (no. 247)
HR. Muslim (no. 2710)

*☘ Membaca Al-Mulk*

🍁Tasbih 33x, Tahmid 33x, Takbir 34x
سُبْحَانَ اللهِ (33x)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33x)
اَللهُ أَكْبَرُ (33x) 

“Mahasuci Allah (33x), segala puji bagi Allah (33x), dan Allah Mahabesar (34x).
HR. al-Bukhori (no. 3705)
HR. Muslim (no. 2727)

*🌻Ayat Kursi 1x*

اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ 

“Allah, Yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurusi (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa IzinNya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. KursiNya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia-lah yang Mahatinggi lagi Mahabesar.”
(Al-Baqarah: 255)
HR. al-Bukhori (no. 3275)

*🌼Al-Ikhlas 3x*

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لـَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَـمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ 

“Katakanlah, 'Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Nya'.”
(QS. Al-Ikhlas)
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)

*❄Al-Falaq 3x*

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِن شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدٌ 

“Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Shubuh, dari kejahatan makhlukNya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki'.”
(QS. Al-Falaq)
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)

*🌧An-Naas 3x*

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ

النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسٌ 

*“Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'.”
(QS. Al-Naas)
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)*

*🌦Al-Baqarah 285-286*

آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ * لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 

*“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah*, *malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan)*: 
*“Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”*, *dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at”. (Mereka berdoa)*: *Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali*”. 
*Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya*. 
*Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya*. 
*(Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami*; *ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir*”
(Al-Baqarah: 285-286)
*Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqarah pada malam hari*,*maka kedua ayat ini telah mencukupinya
HR. al-Bukhori (no. 5051)
HR. Muslim (no. 807 dan 808)*

*☁Berdoa*

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا 

*Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup*”
HR. al-Bukhori (no. 6324)
HR. Muslim (no. 2711)*


🔒🔒🌼🌸🌻📚✍🌻🌸🌼🔒🔒

*❤️ TIM ADMIN ❤️*

Selasa, 02 Februari 2021

IMAN KEPADA HARI AKHIR HANYA BISA DI TERIMA OLEH

Iman kepada hari akhir hanya bisa di terima oleh iman dan akal yang sehat/lurus (yang tidak terjangkiti virus/penyakit/subhat).

Keagungan Allah/kebesaran Allah bisa di dilihat dari makhluk-makhluk ciptaan Nya. Dan Allah maha besar dari semua makhluk-Nya.

Allah mengingatkan manusia akan akhirat dengan menyucikan diri Nya dari kesia-siaan akan penciptaan makhluk Nya.


Selasa, 12 Januari 2021

HUKUM MENGHINA SAHABAT NABI shalallahu alayhi wasallam

Dilihat dari keutamaan yang banyak pada sahabat maka jelas hukum nya adalah haram. Meski ada sahabat yang berbuat dosa besar, tetap mereka adalah sahabat nabi yang harus dicintai karena kemuliaan mereka.

Salah satu dasar/pokok/landasan Ahlussunah adalah lisan mereka & hati mereka selamat dari mencela sahabat nabi shalallahu alayhi wasallam. Karena amal umat nabi setelah sahabat tidak akan mampu menandingi amal sahabat (infak atau yg lainnya). Berdasarkan firman Allah & sabda nabi shalallahu alayhi wasallam.

Untuk dapat bersama sahabat & nabi di surga tidak akan bisa hanya dengan berusaha mengimbangi dengan amal, karena amal umat di hari ini tidak akan pernah bisa mengimbangi amal sahabat. Maka solusinya adalah dengan mencintai mereka dengan jujur, mengikuti mereka dan mencontoh mereka.

Dan ahlussunnah berlepas diri dari jalannya orang² rofidhoh(Syiah) & khawarij. Rofidhoh(Syiah) yang mengkultuskan sahabat Ali(sekaligus mengkafirkan sahabat yang lain) sedangkan khawarij mengkafirkan sahabat Ali(dan orang² yang berbuat dosa besar).

Ahlussunah menerima apa yang ada didalam Al Qur'an dan Sunnah tentang kabar sahabat (sebaik-baik umat adalah masa nabi/sahabat).

Sebuah pemahaman dalam beragama harus kembali pada Al Qur'an dan Sunnah berdasarkan pemahaman sahabat nabi shalallahu alayhi wasallam.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Madiun

Selasa, 05 Januari 2021

2 ringkasan sikap Ahlussunah wal jamaah atas perselisihan antara sahabat

SIKAP AHLUSSUNAH WAL JAMAAH TERHADAP APA YANG TERJADI PADA SAHABAT NABI SHALALLAHU ALAYHI WASALLAM

Mencintai sahabat keseluruhan tanpa membedakan. Ahlussunah senantiasa berada pada sikap pertengahan, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan/meremehkan. Dan ini berlaku pada semua disiplin ilmu & dalam beragama.

Perselisihan antara sahabat nabi ini sudah nabi kabarkan ketika beliau masih hidup. Dan ini adalah salah satu tanda kenabian.

Ketika menguatkan ijtihad salah satu sahabat, maka tidak boleh mencela ijtihad sahabat yang lain (yg dianggap ijtihad nya lemah).

Sikap Ahlussunah wal jamaah atas perselisihan antar sahabat diringkas pada 2 sikap:

1. Ahlussunah menahan lisan untuk berbicara/membahas tentang apa yang terjadi diantara para sahabat nabi. Karena inilah sikap pertengahan, sikap tenang & menahan diri akan perselisihan mereka. Jika terpaksa/dibutuhkan untuk menjelaskan dalam masalah ini, harus adil & pertengahan. Mengikuti kaidah² pertengahan, tidak mencela dan merendahkan sahabat. Dan ahlussunnah senantiasa mendoakan orang-orang beriman dan berlindung dari sifat Hasad terhadap sesama mukmin.

2. Membantah/meluruskan terhadap pendapat², tulisan², isu² yang menceritakan tidak benar tentang sahabat. Dan ini ada beberapa sisi:
a. Pendapat²/tulisan²/isu² yang menceritakan sahabat/mencela sahabat adalah dusta.
b. Pendapat²/tulisan²/isu² yang menceritakan kejelekan sahabat/mencela sahabat didalamnya ada yang ditambah dan dikurangi karena didalamnya disisipi kedustaan.
c. Kalaupun ada sejarah yang benar yang menceritakan antara perselisihan sahabat maka itu sangat kecil/sedikit sekali.
Setiap sahabat yang berpendapat salah, mereka selalu dapat udzur. Semua sahabat adalah adil yang mempunyai kapasitas sebagai Mujtahid.
d. Semua sahabat sangat mungkin untuk berbuat salah.

Ringkasan faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Madiun

Selasa, 22 Desember 2020

SIKAP AHLUSSUNAH WAL JAMAAH TERHADAP PERSELISIHAN

Kekhilafahan setelah nabi adalah 30 tahun.
Khalifah Abu Bakar di uji dengan 2 fitnah, yakni banyaknya kemurtadan & banyaknya orang yang tidak mau membayar zakat. Begitu juga pada masa Umar bin Khattab. Juga pada masa Khalifah Ustman bin Affan muncul fitnah khawarij yang di pelopori oleh Abdullah bin Saba Al yahud/ seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam. Hingga Khalifah Ustman terbunuh/syahid oleh orang² khawarij.
Kemudian ditunjuklah Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah berikutnya. Di masa Khalifah Ali ini terjadi fitnah perbedaan pendapat di antara sahabat. Antara Ali dan Muawiyah bin Abi Sofyan. Maka sikap ahlussunah adalah adil, mengatakan bahwa masing² yang berijtihad benar maka 2 pahala, sedang yang tidak benar tetap mendapatkan 1 pahala. Karena masing-masing sahabat punya kapabilitas sebagai Mujtahid. Juga ahlussunnah tidak mencela dari mereka yang lemah ijtihad nya, tetap mengatakan mendapatkan 1 pahala dan tetap mengatakan taarodhi kepada mereka.
Selain fitnah ini, pada masa Khalifah Ali ini pula muncul fitnah Syiah rofidhoh yang mengkultuskan Ali bin Abi Thalib secara berlebihan sampai sekarang.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Madiun

Selasa, 15 Desember 2020

KEUTAMAAN SAHABAT NABI shalallahu alayhi wasallam

Dalam surat Al hasyr ayat 8-9 Allah memuji sahabat Muhajirin dan Anshar.
Muhajir/orang yg berhijrah secara khusus adalah sahabat nabi dari kota Makkah. Akan tetapi makna secara umum adalah orang yang berusaha berubah dari yang sebelumnya buruk menuju yang baik. Dan bukan hanya sekali/sehari, akan tetapi setiap saat orang yang terus berusaha menjadi baik maka ia senantiasa dalam kondisi berhijrah.
Menghancurkan barang maksiat tidak ada istilah mubadzir.
Seberat apapun halangan dalam berhijrah maka kita harus senantiasa Istiqomah.

Anshar adalah orang² mukmin Madinah yang menolong kaum Muhajirin Makkah.
Kaum Muhajirin tetap tegar dalam hijrahnya karena ikhlas mentaati perintah Allah serta Untuk menolong Allah & Rasul-Nya. Begitu juga kaum Anshar yang dengan ikhlas karena Allah menolong saudara mereka kaum Muhajirin.
Salah satu sifat kaum Anshar adalah mencintai kaum Muhajirin, dan mendahulukan saudaranya lebih dari dirinya sendiri sekalipun ia sendiri membutuhkan.
Barangsiapa yang dijauhkan dari sikap Bakhil maka ia adalah orang yang beruntung.

Tingkatan kemuliaan sahabat Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam.
1. Kulafah Ar Rasyidin
2. 10 sahabat yang dijamin masuk surga
3. Shohibul badr (310 lebih)
4. Sahabat baiah Ridwan (±1400 orang)
5. Sahabat Baiah aqobah
6. Sahabat sebelum Fathul Makkah
7. Sahabat setelah Fathul Makkah
8. Sahabat keseluruhan secara umum.

Faidah kajian ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Madiun

Senin, 14 Desember 2020

INTERVIEW SANTRI ASWAJA

INTERVIEW SANTRI ASWAJA


(Tes masuk pesantren Imam Bukhari-Solo)

Al-Ustadz Ardin hafizhahullaahu Ta'ala berkata : "Baru kemarin saya menginterview calon santri baru yang masih belajar di salah satu pesantren Aswaja yang cukup terkenal".

Saya : Kamu tahu apa itu Wahabi.

Dia : Iya, itu salah satu kelompok sesat.

Saya : Yang kamu tahu kesesatannya apa...??

Dia : Banyak, seperti mengkafirkan orang yang bukan kelompoknya, menyamakan Allah seperti manusia, yang ikut tahlil kafir bahkan boleh membunuh orang yang tidak masuk kedalam kelompoknya….

Saya : Kamu tahu darimana...??

Dia : Dari ustadz saya dan kitab yang kami pelajari.

Saya : Kamu kenapa pindah ke pesantren ini...??

Dia : Di suruh ibu.

Saya : Yang memasukan kamu ke pesantren yang sekarang siapa...??

Dia : Ibu juga.

Saya : Coba cerita tentang ibumu ?

Dia : Ibu saya guru agama, dulu aktif di Aswaja sekarang tidak lagi.

Saya : Sekarang ngaji apa...??

Dia : Ngaji di RADIO RODJA, selalu mendengarkan Radio Rodja.

Saya : Radio Rodja Wahabi ya...??

Dia : Bukan, itu radio Ahlus Sunnah.

Saya : Hmmm... Hmmm…

Sesi terakhir sebelum pamitan, dia tanya…

Dia : Pesantren ini, kok (tatacara) shalatnya beda, alirannya apa...??

Saya : Aliran Ahlus Sunnah juga.

Dia : Yang dipelajari apa...??

Saya : Al-Qur'an, dan al-Hadits dengan tafsiran para Shahabat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. semua mazhab juga dipelajari disini, tapi tidak boleh taqlid, disini hanya mengambil pendapat mereka yang paling mendekati kebenaran.

Dia : Syukron ustadz.

=====

Mereka para ahlul bida' wal ahwa' sedemikian rupa takutnya kepada Wahabi sampai-sampai membuat tuduhan dusta dengan maksud menjauhkan kaum muslimin kepada dakwah tauhid yang haq.

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah Ta'ala, namun Allah Ta'ala berkehendak lain.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

"Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci membencinya". 
(QS. Ash-Shaff : 8).

Dengan cara mereka membuat tuduhan dusta tersebut banyak kaum muslimin yang penasaran kepada Salafi hingga akhirnya mereka ruju' kembali kepada pemahaman Salaf yang awalnya mereka tuduh aliran sesat.

Hanya kepada Allah Ta'ala kita mohon taufik dan hidayah-Nya.

Semoga bermanfa'at
Barakallahu fiikum

Sabtu, 12 Desember 2020

DAMAILAH NEGERIKU

Persatuan bangsa adalah karena bersatunya umat Islam di Indonesia ini, begitu sebaliknya.
Nikmat persaudaraan Islam adalah Rahmat Allah semata. Nikmat yang besar, tak ada yang dapat menyatukan umat melainkan dari nikmat Allah semata.
Islam menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan & persaudaraan. Sebagaimana hadits nabi yang melarang perdagangan diatas perdagangan saudara muslim lainnya, juga dalam hadits nabi yang lain yang melarang melamar diatas lamaran saudara muslim yang lainnya. Karena Islam menjunjung tinggi & mengedepankan persatuan umat, lebih dari sekedar untung rugi jual beli atau masalah percintaan sesama manusia (laki² & perempuan).
Islam menjaga darah, harta & kehormatan umat muslim secara umum tidak terbatas kelompok.
Hancurnya dunia dan isinya lebih ringan dari terbunuhnya seorang muslim.
Begitu pula mulianya Ka'bah, lebih mulia seorang mukmin.

Di zaman ini, pengaruh media sosial begitu besar & begitu mudah menggiring manusia & menumbuhkan kericuhan.
Maka wajib bagi setiap muslim, untuk menyeleksi, mentabayun, memfilter, menteliti dan menimbang setiap berita yang datang.
Berhati-hati dalam menerima & menyebarkan berita, mempertimbangkan semua aspek sebelum menerima & menyebarkannya.
Jika tidak mampu memfilter & menyeleksi dengan baik, maka DIAM LEBIH BAIK. Dari pada salah langkah & salah tindakan.

PERLU PULA DIINGAT AKAN ADAB² TERHADAP PENGUASA ULIL AMRI.
Sebagaimana sejarah telah banyak contoh & pelajaran akan konflik antara penguasa & rakyatnya. 
Ambillah pelajaran dari sikap nabi Musa, BERSABAR & MEREDAM EMOSI KAUMNYA, TETAP MENGATAKAN YANG BENAR ADALAH BENAR & YANG SALAH ADALAH SALAH, MENASEHATI PENGUASA DENGAN LEMAH LEMBUT.
2. Kisah Anas bin Malik (sahabat nabi) konflik dengan raja hajaj ibn yusuf yang suka membunuh ulama bahkan dari kalangan sahabat.
Bagaimana sikap sahabat? Sabar & meredam emosi umat.
3. Kisah imam Ahmad bin Hambal dengan raja Makmun yang memaksa mengatakan Al Qur'an adalah makhluk.
Bagaimana sikap Al imam Ahmad?
Tetap teguh dengan mengatakan yang Haq adalah Haq, menasehati raja dengan lemah lembut, dan meredam amarah umat.

Sekilas terlihat sikap² diatas cenderung pasif, tetapi bukanlah demikian. Yang menjadi pertimbangan adalah maslahat yang lebih besar bukan untuk diri sendiri melainkan untuk umat yang lebih besar.
Sikap² diatas bukanlah berarti para ulama takut mati, TIDAK. Tetapi yang jadi pertimbangan adalah dibelakang mereka ada umat yang besar yang bisa jadi mereka akan menjadi korban jika memberontak.

MUSLIM HENDAKNYA MENGHINDARI FANATIK BUTA, TERHADAP ORGANISASI/TOKOH.
Tokoh ibarat pohon yang tinggi menjulang, ketika yang atas diterpa angin maka dahan² disekitarnya akan ikut goyang. Begitulah ibarat orang yg fanatik. Maka janganlah fanatik, yang tepat adalah pertengahan. Tetap belajar, menimba ilmu dari guru tetapi tidak fanatik. Sebagaimana pesan Anas bin Malik, setiap orang bisa di ambil dan di buang ucapannya kecuali Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam yang maksum. 

PERLUAS ILMU, WAWASAN & PENGKAJIAN.
Menempatkan sikap dimana harus tegas & dimana harus toleransi. Tidak mudah memfonis & mengklaim.
Wallahu A'lam

Faidah kajian dari ustadz Hafidz Mustofa
Masjid Nashrus Sunnah Madiun
Dengan judul DAMAILAH NEGERIKU

Selasa, 08 Desember 2020

Kiat-Kiat Memperoleh Anak Sholih

1. Doa
Dari Al Qur'an dan Sunnah dengan hati yg tulus.
2. Kesholihan orang tua
Orang tua hendaknya memantaskan dirinya agar layak untuk mendapatkan anak yg sholih yakni dengan menjadi pribadi yang sholih.
3. Bakti orang tua kepada orang tuanya
Sebagaimana orang tua ingin anaknya berbakti, maka sebagai orang tua hendaknya mencontohkan agar berbakti kepada orang tuanya terlebih dahulu. Karena tidak ada balasan bagi kebaikan melainkan kebaikan pula.
4. Memilih istri yang shalihah
Hendaknya ini yang pertama dipertimbangkan sebelum menikah, karena ini adalah awal yg penting.
5. Tarbiyah/Pendidikan orang tua
Pendidikan yang utama adalah pendidikan dari orang tuanya. Bukan mengandalkan sekolah/madrasah/guru, faktor utama adalah pendidikan orang tua. Sebagaimana contoh nasihat Lukman kepada anaknya, ini adalah pendidikan orang tua kepada anaknya.
6. Contoh yang baik (Qudwah Hasanah)
Contoh langsung dari orang tua lebih efektif dari sekedar perintah. Sebagaimana contoh (bukan contoh yg baik & bukan untuk ditiru) adalah bagaimana para kaum terdahulu yg begitu taqlid buta dengan orang tua mereka (nenek moyang) yg mereka tidak tahu agama, juga ada di sebagian masyarakat di masa ini.
7. Menjauhkan anak dari teman² yg buruk
Karena agama seseorang berdasarkan teman dekatnya. Sebagaimana nasehat salaf, awal mula kerusakan anak adalah dari teman² nya. Karena omongan temannya lebih diikuti dari pada nasehat orang tuanya. Teman di masa kini ada 2 yakni teman dunia nyata dan teman dunia maya, dan teman dunia maya bisa jadi lebih berpengaruh dari dunia nyata. Maka tetap perhatikan dengan siapa anak kita bermain.
Allahu A'lam

Faidah kajian ustadz Hafidz Al Musthofa
Masjid Al Muhtadin