Sabtu, 01 Mei 2021

METODE AL QUR'AN DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID ULUHIYAH ATAU TAUHID IBADAH.

Metode Al Qur'an dalam mendakwahkan tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah.

Ketika manusia telah memikirkan tentang dirinya dan alam semesta sudah menumbuhkan tauhid rububiyah karena sesuai dengan fitrah. Akan tetapi tauhid rububiyah saja tidak cukup untuk menyelamatkan seorang dari adzab Allah tanpa diikuti tauhid uluhiyah.
Maka Al Qur'an kemudian beranjak pada tauhid uluhiyah/ibadah terutama pada dakwahnya rasul terakhir yakni Rasulullah shalallahu alayhi wasallam.
Kaum musyrikin Makkah telah bertauhid pada rububiyah Allah tetapi ketika rasul mendakwahkan tauhid uluhiyah (laailahaillah), seketika mereka menjauh dan menolak. Karena mereka memahami betul makna dari kalimat tersebut, berbeda dengan orang/masyarakat sekarang dijaman ini di negeri ini, Indonesia, masyarakat sangat mudah mengucapkan laailahaillah tetapi tidak memahaminya dan tidak mengamalkan konsekuensinya yakni mentauhidkan Allah dalam ibadah dan meninggalkan ibadah² selain kepada Allah.

Inilah yang diperjuangkan oleh nabi Muhammad semenjak awal dakwah, sebagai dasar dakwah dan tujuan utama dakwah. Bukan karena dunia. Dan dakwah ini adalah dakwah perbaikan bukan mengacaukan keadaan. Bukan dakwah memperebutkan kekuasaan.

Beberapa metode Al Qur'an dalam dakwah uluhiyah/ilahiyah diantarnya:
1. Perintah menyembah Allah langsung
2. Perintah ibadah kepada Allah
3. Berita dari Allah tentang dakwah seluruh nabi & rasul adalah untuk beribadah hanya kepada Allah saja & menjauhi segala sesembahan selain Allah.
4. Pengambilan dalil tentang rububiyah Allah, tentang Allah pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta.
Allah maha sempurna, dan makhluk tidak ada yg sempurna. Allah tempat bergantung & meminta sedangkan makhluk tidak akan mampu memberi apa yg Allah beri. Maka lemahlah (akal) orang yg meminta kepada selain Allah dan lemahlah yg diminta (selain Allah itu).

Faidah kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafidzahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo Kota Madiun