Senin, 11 Oktober 2021

PERKARA AGAMA DAN DUNIA

Bersemangat dalam perkara yg bermanfaat baik perkara dunia dan perkara akhirat. 

2 perkara ini tidak cukup dengan semangat melainkan harus dengan meminta pertolongan Alloh.

Bersemangat dalam beramal yang bermanfaat baik untuk perkara dunia terlebih untuk perkara akhirat. Karena kemalasan adalah kerugian yang nyata.

Sedangkan bersemangat dalam perkara kebathilan hanya akan merugikan dan kehancuran. 

Maka bersemangatlah dengan bimbingan syariat, baik perkara dunia terlebih perkara akhirat.

Kemudian kesemangatan dalam amalnya yg bermanfaat itu harus dikembalikan kepada Alloh secara sempurna, bukan bersandar pada diri sendiri.

Tawakal adalah bersandarnya hati kepada Alloh dengan tetap mengambil sebab, dan bukan hanya secara lisan.

Maka dengan bersemangat dalam perkara² yg bermanfaat, serta meminta pertolongan Alloh dan berserah/bertawakal kepada Alloh akan mudah segala urusan. Dengan ini pula seorang akan yakin akan pertolongan Alloh, maka akan sempurna perkara dunia dan akhirat seorang hamba.

Akan tetapi seorang harus mengetahui perkara² apa saja yg harus di ketahui oleh seorang mukmin yakni:
1. Perkara agama
Yakni ilmu yg bermanfaat dan amal yg sholih. 
ILMU YANG BERMANFAAT 
Maksudnya ialah ilmu yg mensucikan hati dan ruh.

Seberapa besar dampak kajian/belajar yg sudah di tempuh selama ini, apakah hati dan ruh menjadi lebih baik atau sebaliknya? 
Karena ada kalanya ilmu itu menumbuhkan kesewenang-wenangan sebagaimana harta, ketika seorang yg telah kaya kadang berbuat sewenang². Hati yg semakin mengeras setelah menuntut ilmu adalah indikasi akan ilmu yg tidak bermanfaat. Indikator lainnya adalah hidup lebih qonaah setelah menuntut ilmu.

Kemudian ilmu yg bermanfaat adalah apa yg datang dari Alloh dan RosulNya, dari perkara aqidah, fiqih, al quran, tafsir dan sebagainya. 
Juga ilmu alat seperti ilmu bahasa arab dll.

Dan semua itu adalah disesuaikan dengan kondisi (yg sudah menikah dan yg belum).
Apabila sudah menikah maka harus adil dirumah dan di luar rumah. Apabila belum menikah hendaknya dimaksimalkan dalam belajar. 

Sebagai pondasi hendaknya membuat ringkasan² materi yg telah di pelajari dan dihafalkan atau jika kesulitan bisa dibaca diulang² kemudian di dalami/ditadabburi. Kemudian beranjak pada kitab/pembahasan yg lebih luas.

Karena seorang yg telah menghafalkan dasar² ilmu agama maka akan mudah memahaminya. 

Sedangkan seorang mencari ilmu yg tidak bermanfaat hanya akan menghabiskan waktu dan hanya akan melelahkan fisik.

Apabila telah mengerti prioritas ilmu yg perlu dipelajari dan memperoleh guru yg tepat maka telah sempurna.

Catatan kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafidzahullah 
Panduan memperbaiki hati
Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun