Sabtu, 28 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 5)

033. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 5)*

*----------#----------*

Telah berlalu sebelumnya beberapa pembahasan tentang Celaan terhadap akhlak buruk & dampak negatif bagi orang yang memiliki akhlak tersebut, lalu bagaimanakah cara membenahi akhlak buruk tersebut?? Masih di Majalah Al-furqon di edisi yang sama, Ustadz Syahrul Fatwa Hafidzahullahu telah menyebutkan beberapa poin untuk membenahi akhlak yang buruk yang akan kami tuliskan & semoga Allah Ta'ala memberikan kita Taufiq & hidah-Nya untuk bisa mengamlkan apa yang di nasehatkan oleh ustadz Syahrul Fatwa. Allahul musta'an


##CARA MEMBENAHI AKHLAK BURUK (Muqodimah)##



Manusia tidak bisa hidup dengan sendiri. Dia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Namun tidak semua interaksi yang dilakukan seorang manusia berjalan mulus. Terkadang ada orang orang yang malah membuat dirinya rusak, terpengaruh dengan akhlak yang buruk, dan terpengaruh dengan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Seseorang tergantung agama temannya, maka salah seorang di antara kalian hendaknya melihat siapa yang menjadi temannya." {HR Abu Dawud: 4833, at-Tirmidzi: 2378, Ahmad 2/303. Dinilai hasan oleh al albani dalm as shahihah no. 927}



Demikian akhlak yang buruk bisa terbentuk dari warisan orang tuanya. Seorang anak yang biasa mendengar ucapan jelek dari orang tuanya, lambat laun dia akan meniru, hingga seorang anak seperti orang tuanya. Karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Seorang anak yang lahir, terlahir dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanya yang bisa menjadikannya orang Yahudi, Nashrasni atau Majusi." {Lihat sahih al-jami' 4559}


Lantas bagaimana membenahi akhlak yang buruk pada diri seseorang? ikuti langkah berikut ini;


1. Mendandani akidah

Perkara akidah merupakan perkara yang agung. Akidah yang rusak apabila tidak diperhatikan (untuk segera diperbaiki) akan berimbas kepada akhlak sehingga menjadi rusaklah akhlak. Karena, akidah adalah keimanan dan orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.


Imam al Ghazali Rahimahullah mengatakan, "Adab-adab yang lahir adalah cerminan dari batinnya. Aktivitas anggota badan merupakan hasil dari yang apa terlintas dalam diri seseorang. amalan adalah hasil dari akhlak sedangkan adab-adab merupakan pilihan orang-orang yang berpengetahuan. Hati adalah pusat dari amalan, Barangsiapa yang hatinya tidak khusyuk maka tidak akan khusyuk pula anggota bdannya dan barangsiapa yang dadanya tidak terkena sinar penerang ilahi maka niscaya tidak akan tercurah dalam dirinya adab-adab nabawi yang baik." {Ihya Ulumuddin 2/351}


2. Tekad yang kuat untuk lepas dari akhlak yang tercela.

Salah satu syarat taubat adalah meninggalkan dosa yang telah dikerjakan. Demikian juga dengan akhlak yang buruk, harus ada tekad dan keinginan kuat untuk berlepas diri dari perangai yang buruk yang sering kita kerjakan. Tanpa adanya usaha, maka cita-cita meraih akhlak mulia akan sia-sia belaka. Singsingkan lengan baju, kuatkan tekad, kerjakan usaha lebih keras, dan mintalah pertolongan kepada Allah agar berhasil. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." {QS Ali Imran :159}


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 49-50, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 6)

034. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 6)*


*----------#----------*


##CARA MEMBENAHI AKHLAK BURUK (Lanjutan)##





3. Harus ada gantinya


Seorang hamba jika sudah terbiasa bermaksiat, misalnya mendengarkan musik, maka otak/pikirannya akan terus tertuju pada kesenangannya. Jika kita ingin mengubah akhlak jelek ini maka harus diganti dengan kesibukan lain yang bermanfaat dan tidak membawa dosa. Misalnya kegiatan musik bisa diganti dengan mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Jika tidak ada kegiatan  maka tidak mustahil dia akan beralih kembali kepada kebiasan lamanya.

Syaikhul Islam Ibnu Taiymiyyah berkata, "Jiwa itu tidak akan meninggalkan sesuatu kecuali dengan sesuatu yang lain, maka tidak pantas bagi seseorang untuk meninggalkan kecuali ada pengganti yang semisalnya atau kepada yang lebih baik darinya." {Iqtida as-Sirat al-Mustaqim 2/125}


Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Obat dari orang yang terkena penyakit semacam ini adalah mengalihkan kebiasaannya menuju pada kebiasaan mendengar bacaan Al-Qur'an, mendengar dengan penuh seksama dan menghayati maknanya sedikit demi sedikit hingga dia benar-benar lepas dari mendengar nyanyian dan beralih untuk mendengar ayat-ayat Al-Qur'an. sampai seluruh perasaan dan seluruh keadaanya adalah Al-Qur'an." {Madaarij as-Salikin 1/495}


Al-Imam Al-Mawardi ketika menjelaskan cara untuk meredam syahwat, beliau berkata, "Untuk memotivasinya adalah dengan mengalihkannya pada perkara yang halal sebagai gantinya, mencukupkan dengan sesuatu yang boleh, karena Allah tidak mengharmkan sesuatu kecuali akan mencukupkan dengan perkara yang boleh dari jenisnya." {Adab ad-Dunya wa ad-Din hlm . 510}



4. Mencela diri sendiuri dan Introspeksi.



Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Maksud dari introspeksi adalah kontinu  untuk menjaga taubat hingga tidak keluar dari ranah taubat, seolah-olah dia menunaikan janjinya untuk bertaubat." {Madaarij as-Salikin 1/96}


Allah Subhanau wa ta'ala berfirman:

"Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat): dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." {Qs Al Hasyr ayat 18}


Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Allah memerintahkan kepada para hambanya untuk memperhatikan apa yang telah dikerjakan untuk hari esok. Hal itu mengandung isyarat untuk  melakukan intropeksi:hendaknya dia berpikir 'apakah yang telah saya kerjakan sudah pantas untuk dibawa ketika berjumpa dengan Allah atau masih belum pantas'. Inti dari ini semua adalah memperhatikan tuntutan dan konsekuensi dari persiapan (dalam menyongsong) Hari Kiamat, memperhatikan bekal yang bisa menyelamatkannya dari api neraka dan membersihkan wajahnya di sisi Allah." {Ibid. 1/187}



Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 50-51, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Ayo Ngaji.....

�� Rabu, 13 Safar 1437H / 25 November 2015

�� MOTIVASI ISLAM

�� Pemateri: Ust. Abdullah Haidir Lc.

�� Ayo Ngaji.....

������������������

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dll)

��Perhatikan, penekanan nya bukan pada ‘ilmunya’ tapi ‘mencari ilmunya’.

Keutamaan ilmu memang tinggi. Tapi yang tidak kalah tingginya adalah proses mencari ilmunnya.

Seseorang yang merasa dirinya bodoh, lalu tanpa bosan dia terus mencari ilmu, lebih baik daripada orang yang sudah merasa berilmu lalu dia berhenti untuk menuntut ilmu.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ، فَارْتَعُوا "، قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ  (رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب، وأحمد، وقال الأرنؤوط: إسناده ضعيف)

“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka singgahlah.”

Mereka bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?”

Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah zikir.”

(HR. Tirmizi, dia berkata haditsnya hasan gharib, Ahmad. Al-Arnauth berkata: sanadnya lemah)

�� Atha bin Abi Rabah berkata:
Halaqah-halaqah zikir adalah majelis (yang menjelaskan) halal haram, bagaimana engkau membeli, bagaimana engkau shalat, bagaimana engkau zakat, bagaimana engkau haji, bagaimana engkau menikah, bagaimana engkau mencerai dan semacamnya.

Ibnu Ruslan berkata dalam syairnya,

وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ أَعْمَالُهُ مَرْدُودَةٌ لاَ تُقْبَلُ

“Siapa yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tak diterima.” 

Seorang ulama berkata dalam syairnya,

فَإِنَّ فَقِيهاً وَاحِدًا مُتَوَرِّعاً     أَشَدُّ علَىَ الشَّيْطَان مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ

“Satu orang yang paham agama dan dia wara’ (takut melanggar dan maksiat), maka itu lebih berat bagi setan dari seribu ahli ibadah (tanpa ilmu).”

Seorang ulama berkata,
“Siapa yang mendatangi ulama dan duduk di majelisnya, lalu dia tidak dapat merekam ilmu yang disampaikan, Allah tetap memberinya tujuh karomah (kemuliaan):

1⃣. Dia mendapatkan keutamaan orang yang mengaji.

2⃣. Selagi dia tertahan di majelis tersebut, maka selama itu dia terhalang dari dosa dan maksiat.

3⃣. Jika dia keluar dari rumahnya, rahmat Allah diturunkan kepadanya.

4⃣. Jika dia singgah di majelis tersebut, rahmat Allah akan diturunkan kepada ulama tersebut dan dia mendapatkan barokahnya.

5⃣. Dicatatkan untuknya kebaikan-kebaikan selama dia mendengarkannya.

6⃣. Dia dikelilingi malaikat yang membentangkan sayap-sayapnya.

7⃣. Setiap langkah kaki yang dia ayunkan dapat menjadi kafarat (penghapus) dosa dan pengangkat derajat serta penambah pahala.

Ini bagi yang tidak dapat merekam apa yang disampaikan. Bagaimana dengan mereka yang mengaji dan dapat merekam apa yang dia sampaikan. Kebaikan berlipat-lipat akan dia dapatkan.

�� Yang sudah rutin dan aktif di suatu pengajian, tekunilah dan istiqamahlah, jangan mudah goyah dan lemah.

�� Yang belum, segera cari tempat mengaji yang dia percaya lurus pemahamannya dan mungkin dia hadiri.

��Kalau bukan kita siapa lagi,
��Kalau tidak sekarang, kapan lagi… ��

������������������

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

�� Sebarkan! Raih pahala...

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA…

Jika ia bertemu dengan Ustadz …
Iapun segera tersenyum dan tergopoh gopoh menyambutnya dan mengucapkan salam padanya…

Namun …
Ketika ia bertemu dengan saudaranya yang muslim awam..
Ia pun menjadi sangat “berwibawa”…
Sehingga tersenyumpun menjadi sulit baginya ..
Dan ucapan salampun menjadi berat bagi lisannya..

Ketika mendengar kabar bahwa sang Ustadz sakit…
Iapun tergopoh gopoh menjenguknya…
Karena begitulah seorang muslim katanya…

Namun …
Ketika yang sakit adalah seorang muslim yang awam…
Iapun berkata: ” Ma’af saya sedang sibuk ”

Ketika sang Ustadz bersin dan bertahmid..
Dengan semangat ia membalas ” Yarhamukallahu ”

Namun…
Ketika yang bersin muslim yang awam dan bertahmid..
Berat lidahnya mengucapkan ” Yarhamukallahu”

Ketika Sang Ustadz ditimpa musibah…
Iapun tergopoh gopoh menggalang dan mengumpulkan dana…

Namun…
Ketika musibah menimpa seorang muslim yang awam..
Iapun hanya bisa berkata ” Ooh, begitu ya kejadian nya..”
Bahkan..
Ketika seorang muslim yang awam meninggal dunia…
Iapun tidak punya waktu untuk mensholatkan dan mengiringi jenazahnya..

Ketika sang Ustadz memposting sebuah artikel ilmiah..
Maka ia pun ikut meramaikan komentar:
“Ma Sya Allah.. Mantap artikelnya Ustadz ”
” Barakallahu Fiik ”
” Luar biasa ..Izin share ustadz”
Dll….

Namun…
Ketika seorang muslim yang awam memposting..
Apa yang ia ketahui dari nasehat dan perkataan para ulama..
Iapun enggan untuk membacanya..

Duhai…
Kasihannya menjadi orang biasa..
Ingin rasanya orang biasa ini berkata:
” Wahai para Ustadz..
Jangan katakan kepada para jamaah:

حق المسلم على الأستاذ خمس

“Hak muslim terhadap Ustadz ada lima.”

Akan tetapi ajarkanlah mereka :

حَقُّ المسلمِ على المسلمِ خمسٌ : ردُّ السلامِ، وعيادةُ المريضِ، واتباعُ الجنائزِ، وإجابةُ الدعوةِ، وتَشميتُ العاطسِ .
( صحيح البخاري – : 1240 عن أبي هريرة)

“Hak muslim terhadap muslim lainnya ada lima,” Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab (dengan yarhamkallah) bila ia bersin (dan mengungkapkan Alhamdulillah)

(HR. Bukhori dari Abu Hurairah)

Dari : Orang biasa…
Abu Nida Batam

Catatan:

Kami menambahkan terjemahan pada bagian akhir tulisan. Karena tulisan aslinya tidak mencantumkan terjemahan.

Barakallahu fiik..
Terimakasih Orang Biasa…

Wallahu a’lam.

Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)

032. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)*

*----------#----------*


#KENALI AIBMU SENDIRI#


Ketahuilah wahai saudaraku, apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan bukakan mata hatinya untuk dapat mengenali aib dirinya sendiri. Orang yang hatinya bersih pasti akan menyadari kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun sangat disayangkan, kebanyakan manusia tidak dapat mengenali aibnya sendiri (!!), tetapi paling tahu akan aib saudaranya!! Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam:



"Seorang di antara kalian bisa melihat batu kecil pada saudaranya, tetapi lupa ada cacat di matanya." {HR Ibnu Hibban no. 5731, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 4/99. Di nilai shahih oleh Al-albani dalam as-shahihah no. 33}




Al-Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, "Orang yang berakal adalah orang yang bisa membedakan aib dirinya sendiri kemudian mampu mengalahkannya, berusaha untuk menghilangkannya. Dan orang yang bodoh adalah orang tidak tau aib dirinya sendiri, bisa jadi karena ilmunya yang sedikit atau karena lemahnya dalam berpikir, atau dia menyangka bahwa aibnya itu adalah sebuah perangai, dan ini merupakan musibah yang paling parah di permukaan bumi." {Al-akhlaq wa a-siyar no. 155}

Maka berbahagialah orang yang sadar akan aib dirinya sendiri dan tidak sibuk memikirkan aib orang lain. Allah al-Musta'an


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48-49, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Semoga bermanfaat ..


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Senin, 23 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)

032. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)*

*----------#----------*


#KENALI AIBMU SENDIRI#


Ketahuilah wahai saudaraku, apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan bukakan mata hatinya untuk dapat mengenali aib dirinya sendiri. Orang yang hatinya bersih pasti akan menyadari kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun sangat disayangkan, kebanyakan manusia tidak dapat mengenali aibnya sendiri (!!), tetapi paling tahu akan aib saudaranya!! Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam:



"Seorang di antara kalian bisa melihat batu kecil pada saudaranya, tetapi lupa ada cacat di matanya." {HR Ibnu Hibban no. 5731, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 4/99. Di nilai shahih oleh Al-albani dalam as-shahihah no. 33}




Al-Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, "Orang yang berakal adalah orang yang bisa membedakan aib dirinya sendiri kemudian mampu mengalahkannya, berusaha untuk menghilangkannya. Dan orang yang bodoh adalah orang tidak tau aib dirinya sendiri, bisa jadi karena ilmunya yang sedikit atau karena lemahnya dalam berpikir, atau dia menyangka bahwa aibnya itu adalah sebuah perangai, dan ini merupakan musibah yang paling parah di permukaan bumi." {Al-akhlaq wa a-siyar no. 155}

Maka berbahagialah orang yang sadar akan aib dirinya sendiri dan tidak sibuk memikirkan aib orang lain. Allah al-Musta'an


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48-49, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Semoga bermanfaat ..


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!

Renungan Tentang Rezeki

INSPIRASI PAGI

~Renungan Tentang Rezeki~

Rezeki itu tidak terbatas pada harta dan makanan, rezeki Allah itu luas. Bisa jadi rezeki itu berupa teman yg sholih,
Atau pikiran yang tenang dan rileks, Atau tidur yang nyenyak,
Atau tempat bernaung yang membutmu tidak butuh pada orang lain dan terhina,
Atau berupa pemandangan yg menyejukkan hati dan mengubah moodmu,
Atau berupa seseorang yg mencintaimu dan bersabar atas segala kesalahanmu,
Atau berupa kata-kata indah yang engkau baca,
Atau berupa kasih sayang ibu dan ayah,
Atau berupa pundak orang yang engkau cintai sebagai tempatmu menangis,
Atau berupa kesempatan duduk bersama saudara-saudari yang membuatmu bisa menghapus kegalauan,
Atau berupa rasa hormat dari orang-orang disekelilingmu,
Atau berupa hadiah dari orang yang begitu berarti bagimu,
Atau berupa kemampuanmu dalam melayani diri sendiri.
Begitulah..
Disetiap kondisi selalu ada rezeki Allah untuk kita.
Ya Allah kurniakan kami ridho-Mu, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki

Sumber: ehsaweb.net
Penerjemah: ACT El-Gharantaly

Catatan: Belajarlah memaknai setiap pemberian Allah. Jangan lupa untuk selalu mengiringi karunia-Nya dengan syukur.

Selamat beraktifitas

____________
Madinah 29 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

ALASAN KENAPA HARUS BERJAMAA'AH DI MASJID

ALASAN KENAPA HARUS BERJAMAA'AH DI MASJID......                                        .                                                                                     Memang ada ikhtilaf ulama apakah Wajib Ain bagi laki-laki hukumnya shalat  berjamaah di masjid atau hukumnya sunnah saja. Akan tetapi pendapat terkuat hukumnya wajib. Dengan beberapa alasan berikut:

1. Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar shalat berjamaah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

، فلا بد لقوله { مع الراكعين } من فائدة أخرى وليست إلا فعلها مع جماعة المصلين والمعية تفيد ذلك

“makna firman Allah “ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’, faidahnya yaitu tidaklah dilakukan kecuali bersama jamaah yang shalat dan bersama-sama.”[1]

2. saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini perintah langsung dari Allah dalam al-Quran

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةُُ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلِيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَآئِكُمْ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُم مَّيْلَةً وَاحِدَةً وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُم مَّرْضَى أَن تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan  satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu.” (An-Nisa’ 102)

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

ففي أمر الله بإقامة الجماعة في حال الخوف : دليل على أن ذلك في حال الأمن أوجب .
“pada perintah Allah untuk tetap menegakkan shalat jamaah ketika takut (perang) adalah dalil bahwa shalat berjamaah ketika kondisi aman lebih wajib lagi.”[2]

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,

وفي هذا دليل على أن الجماعة فرض على الأعيان إذ لم يسقطها سبحانه عن الطائفة الثانية بفعل الأولى، ولو كانت الجماعة سنة لكان أولى الأعذار بسقوطها عذر الخوف، ولو كانت فرض كفاية لسقطت بفعل الطائفة الأولى …وأنه لم يرخص لهم في تركها حال الخوف
“Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa shalat berjamaah hukumnya fardhu ain bukan hanya sunnah atau fardhu kifayah,  Seandainya hukumnya sunnah tentu keadaan takut dari musuh adalah udzur yang utama. Juga bukan fardhu kifayah karena Alloh menggugurkan kewajiban berjamaah atas rombongan kedua dengan telah berjamaahnya rombongan pertama… dan Allah tidak memberi keringanan bagi mereka untuk meninggalkan shalat berjamaah dalam keadaan ketakutan (perang).“[3]

3.Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan, maka bagaimana yang matanya sehat?

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ

“Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).”[4] 

Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَثِيرَةُ الْهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتَسْمَعُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ فَحَىَّ هَلاَ ».

“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”.”[5]

4.wajib shalat berjamaah di masjid jika mendengar adzan

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” [6]

5.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman kepada laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid dengan membakar rumah mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.”[7]

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

وفي اهتمامه بأن يحرق على قوم تخلفوا عن الصلاة بيوتهم أبين البيان على وجوب فرض الجماعة

“keinginan beliau (membakar rumah) orang yang tidak ikut shalat berjamaah di masjid merupakan dalil yang sangat jelas akan wajib ainnya shalat berjamaah di masjid”[8]

6.tidak shalat berjamaah di masjid di anggap “munafik” oleh para sahabat.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dia berkata:

وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ

“Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.”[9] 

7.shalat berjamaah mendapat pahala lebih banyak

Dalam satu riwayat 27 kali lebih banyak

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”[10]

diriwayat yang lain 25 kali lebih banyak:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat.”[11]

Banyak kompromi hadits mengenai perbedaan jumlah bilangan ini. Salah satunya adalah “mafhum adad” yaitu penyebutan bilangan tidak membatasi.

8.keutamaan shalat berjamaah yang banyak

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.”[12]

9. tidak shalat berjamaah akan dikuasai oleh setan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ

“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).”[13]

10.amal yang pertama kali dihisab adalah shalat, jika baik maka seluruh amal baik dan sebaliknya, apakah kita pilih shalat yang sekedarnya saja atau meraih pahala tinggi dengan shalat berjamaah?

Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui, “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.”[14]

Khusus bagi yang mengaku mazhab Syafi’i (mayoritas di Indonesia), maka Imam Syafi’i mewajibkan shalat berjamaah dan tidak memberi keringanan (rukshah).

Imam Asy Syafi’i  rahimahullah berkata,

وأما الجماعة فلا ارخص في تركها إلا من عذر

“Adapun shalat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.”[15]

Berikut ini beberapa keutamaan shalat berjamaah di masjid.
1. Memenuhi panggilan azan dengan niat untuk melaksanakan shalat berjamaah.
2. Bersegera untuk shalat di awal waktu.
3. Berjalan menuju ke masjid dengan tenang (tidak tergesa-gesa).
4. Masuk ke masjid sambil berdoa.
5. Shalat tahiyyatul masjid ketika masuk masjid. Semua ini dilakukan dengan niat untuk melakukan shalat berjamaah.
6. Menunggu jamaah (yang lain).
7. Doa malaikat dan permohonan ampun untuknya.
8. Persaksian malaikat untuknya.
9. Memenuhi panggilan iqamat.
10. Terjaga dari gangguan setan karena setan lari ketika iqamat dikumandangkan.
11. Berdiri menunggu takbirnya imam.
12. Mendapati takbiratul ihram.
13. Merapikan shaf dan menutup celah (bagi setan).
1 4 . Menjawab imam saat mengucapkan sami’allah.
15. Secara umum terjaga dari kelupaan.
16. Akan memperoleh kekhusyukan dan selamat dari kelalaian.
17. Memosisikan keadaan yang bagus.
18. Mendapatkan naungan malaikat.
19. Melatih untuk memperbaiki bacaan al-Qur’an.
20. Menampakkan syiar Islam.
21. Membuat marah (merendahkan) setan dengan berjamaah di atas ibadah, saling ta’awun di atas ketaatan, dan menumbuhkan rasa giat bagi orangorang yang malas.
22. Terjaga dari sifat munafik.
23. Menjawab salam imam.
24. Mengambil manfaat dengan berjamaah atas doa dan zikir serta kembalinya berkah orang yang mulia kepada orang yang lebih rendah.
25. Terwujudnya persatuan dan persahabatan antartetangga dan terwujudnya pertemuan setiap waktu shalat.
26. Diam dan mendengarkan dengan saksama bacaan imam serta mengucapkan “amiin” saat imam membaca “amiin”, agar bertepatan dengan ucapan amin para malaikat.[16]

Masih banyak dalil-dalil lainnya mengenai wajib dan keutamaan shalat berjamaah di masjid.

[1] Ash-Shalatu wa hukmu tarikiha hal. 139-141

[2] Al- Ausath 4/135

[3] Kitab Sholah hal. 138, Ibnu Qoyyim

[4] HR. Muslim no. 653

[5] HR. Abu Daud, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih

[6] HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551

[7] HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651

[8] Al-Ausath 4/134

[9] HR. Muslim no. 654

[10] HR. Bukhari

[11] HR. Muslim

[12]  Fathul Bari 2/154—157

[13]  HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi

[14] HR. Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413 dishahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2571

[15] Ash Shalah wa Hukmu Tarikiha hal. 107

[16] Syarh al-Bukhari, al-‘Utsaimin, 3/62, Fathul Bari, 2/154—157

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!

Minggu, 22 November 2015

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA…

Jika ia bertemu dengan Ustadz …
Iapun segera tersenyum dan tergopoh gopoh menyambutnya dan mengucapkan salam padanya…

Namun …
Ketika ia bertemu dengan saudaranya yang muslim awam..
Ia pun menjadi sangat “berwibawa”…
Sehingga tersenyumpun menjadi sulit baginya ..
Dan ucapan salampun menjadi berat bagi lisannya..

Ketika mendengar kabar bahwa sang Ustadz sakit…
Iapun tergopoh gopoh menjenguknya…
Karena begitulah seorang muslim katanya…

Namun …
Ketika yang sakit adalah seorang muslim yang awam…
Iapun berkata: ” Ma’af saya sedang sibuk ”

Ketika sang Ustadz bersin dan bertahmid..
Dengan semangat ia membalas ” Yarhamukallahu ”

Namun…
Ketika yang bersin muslim yang awam dan bertahmid..
Berat lidahnya mengucapkan ” Yarhamukallahu”

Ketika Sang Ustadz ditimpa musibah…
Iapun tergopoh gopoh menggalang dan mengumpulkan dana…

Namun…
Ketika musibah menimpa seorang muslim yang awam..
Iapun hanya bisa berkata ” Ooh, begitu ya kejadian nya..”
Bahkan..
Ketika seorang muslim yang awam meninggal dunia…
Iapun tidak punya waktu untuk mensholatkan dan mengiringi jenazahnya..

Ketika sang Ustadz memposting sebuah artikel ilmiah..
Maka ia pun ikut meramaikan komentar:
“Ma Sya Allah.. Mantap artikelnya Ustadz ”
” Barakallahu Fiik ”
” Luar biasa ..Izin share ustadz”
Dll….

Namun…
Ketika seorang muslim yang awam memposting..
Apa yang ia ketahui dari nasehat dan perkataan para ulama..
Iapun enggan untuk membacanya..

Duhai…
Kasihannya menjadi orang biasa..
Ingin rasanya orang biasa ini berkata:
” Wahai para Ustadz..
Jangan katakan kepada para jamaah:

حق المسلم على الأستاذ خمس

“Hak muslim terhadap Ustadz ada lima.”

Akan tetapi ajarkanlah mereka :

حَقُّ المسلمِ على المسلمِ خمسٌ : ردُّ السلامِ، وعيادةُ المريضِ، واتباعُ الجنائزِ، وإجابةُ الدعوةِ، وتَشميتُ العاطسِ .
( صحيح البخاري – : 1240 عن أبي هريرة)

“Hak muslim terhadap muslim lainnya ada lima,” Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab (dengan yarhamkallah) bila ia bersin (dan mengungkapkan Alhamdulillah)

(HR. Bukhori dari Abu Hurairah)

Dari : Orang biasa…
Abu Nida Batam

Catatan:

Kami menambahkan terjemahan pada bagian akhir tulisan. Karena tulisan aslinya tidak mencantumkan terjemahan.

Barakallahu fiik..
Terimakasih Orang Biasa…

Wallahu a’lam.

Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

CATATAN PINGGIR

CATATAN PINGGIR

Tak ada seorangpun dalam hidup ini melainkan pernah merasakan pahitnya ujian hidup. Bahkan para nabi sekalipun.

Karena kita tinggal diatas bumi yang sama, tempat yang memang disiapkan untuk menjalani ujian.

Berterimakasihlah kepada siapa saja yang telah memberimu maaf sebelum engkau memintanya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang berhasil mengerti keadaanmu sebelum engkau menjelaskannya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang telah mencintaimu dengan segala kekurangan yang ada pada dirimu.

Jangan lupa mendoakan ampunan bagi orang-orang yang telah menyakitimu dalam diam. Yang selalu menebar fitnah dan permusuhan agar orang lain membencimu.

Satu hal yang harus engkau ingat, bahwa penafsiran orang lain tentang dirimu takkan memberi pengaruh apapun tentang siapa dirimu disisi Allah.

Pujian manusia itu semu.

Bila mereka cinta, mereka akan menghiasi dirimu dengan sejuta sanjungan. Namun bila mereka benci, mereka akan membuatmu lebih buruk dari apa yang ada dalam benakmu.

Lelah dan selalu berujung duka.. itulah akhir kisah dari orang yang menjadikan keridhoan manusia sebagain obsesi dalam hidupnya.

Oleh Ustadz Aan Candra Thalib حفظه الله تعالى

---------------
Repost: Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 3)

031. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 3)*


*----------#----------*


##DAMPAK NEGATIF AKHLAK YANG BURUK##




3.Doanya tidak dikabulkan.


Ini merupakan dampak buruk yang tidak bisa diremehkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Ada tiga golongan yang ketika berdoa kepada Allah doanya tidak dikabulkan: Laki-laki yang memiliki istri yang akhlaknya buruk namun tidak diceraikan .." {Shahih. HR al Hakim 2/302. lihat as shahihah 1805.}



4. Di ancam dengan api Neraka


Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, "Ada yang bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang salat malam dan rajin puasa, rajin sedekah dan beramal, tetapi dia menyakiti tetangganya dengan ucapan lisannya (bagaimana orang yang seperti ini)?'Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


'Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni Neraka.'


Mereka bertanya lagi, 'Ada seorang wanita yang shalat lima waktu saja, puasa Ramadhan, dan sedekah dengan keju, tetapi tidak menyakiti tetangganya.'Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


'Dia termasuk penghuni surga'." {HR Ahmad 2/440, al Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no 119, al Hakim 4/166 dan beliau menilainya shahih yang disetujui oleh Adz Dzahabi}




Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********

Sebelumnya telah berlalu dua dampak negatif akhlak yang buruk yakni Di benci Allah Ta'ala & Terhapus amalan shalehnya dan di atas adalah tambahan dari dua dampak akhlak yang buruk, semoga Allah Ta'ala menghindarkan kita dari Akhlak yang buruk, Wallahu waliyut taufiq.


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

CATATAN PINGGIR

CATATAN PINGGIR

Tak ada seorangpun dalam hidup ini melainkan pernah merasakan pahitnya ujian hidup. Bahkan para nabi sekalipun.

Karena kita tinggal diatas bumi yang sama, tempat yang memang disiapkan untuk menjalani ujian.

Berterimakasihlah kepada siapa saja yang telah memberimu maaf sebelum engkau memintanya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang berhasil mengerti keadaanmu sebelum engkau menjelaskannya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang telah mencintaimu dengan segala kekurangan yang ada pada dirimu.

Jangan lupa mendoakan ampunan bagi orang-orang yang telah menyakitimu dalam diam. Yang selalu menebar fitnah dan permusuhan agar orang lain membencimu.

Satu hal yang harus engkau ingat, bahwa penafsiran orang lain tentang dirimu takkan memberi pengaruh apapun tentang siapa dirimu disisi Allah.

Pujian manusia itu semu.

Bila mereka cinta, mereka akan menghiasi dirimu dengan sejuta sanjungan. Namun bila mereka benci, mereka akan membuatmu lebih buruk dari apa yang ada dalam benakmu.

Lelah dan selalu berujung duka.. itulah akhir kisah dari orang yang menjadikan keridhoan manusia sebagain obsesi dalam hidupnya.

Oleh Ustadz Aan Candra Thalib حفظه الله تعالى

---------------
Repost: Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

JANGAN PERNAH REMEHKAN SEKECIL APAPUN KEBAIKAN

������ JANGAN PERNAH REMEHKAN SEKECIL APAPUN KEBAIKAN

Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.

Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI… SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata,
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil  karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.

Dari shahabat Abu Dzar rodiallohu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

(( عن أبي ذرّ[] قال : قالَ لي النبي[] : لاَ تَحْقِرَنَّ منَ المعْرُوفِ شَيْئاً ولوْ أنْ تَلْقَ أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ))رواه مسلم [1]

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” (HR. Muslim)

�� Ust. Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah حفظه الله تعالى

Jumat, 20 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Muqodimah)

029. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Muqodimah)*

*----------#----------*


Akhlak merupakan bagian agama yang harus kita perhatikan, akhlak yang baik jika sudah mendarah
daging & tercermin dalam diri merupakan kenikmatan. Sebaliknya, jika akhlak buruk yang mendarah
daging maka ia disebut musibah! Allah al Muwaffiq


##URGENSI AKHLAK##


Sesungguhnya akhlak merupakan perkara yang agung. Urgensi dan kedudukannya dalam agama yang
mulia ini sangat tinggi. bahkan agama ini adalah akhlak. Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling bagus akhlaknya . Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." {Shahih. HR Abu
Dawud: 4682, al-Tirmidzi: 1162, Ahmad: 2/472. Lihat as-shahihah : 28 Karya Al-Albani}



##ALQURAN & HADIST MENCELA AKHLAK YANG BURUK##


Sangat banyak sekali dalil dalil dari Al-qur'an & Hadist yang mengancam dari akhlak yang
tercela, melarang & mencela pelakunya di antaranya firman Allah Ta'ala:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." {Qs Al Hujurat ayat 11}


Dan juga firmannya:

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi.Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka
akan dibangkitkan,pada suatu hari yang besar," {Qs Al Mutaffifin ayat 1-5}


Allah juga berfirman:

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela." {Qs Al Humazah ayat 1}


Dari Abdullah bin mas'ud Radhiyallahu anhu bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:

"Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, dan bukan pula yang banyak melaknat, dan
bukan yang berkata-kata kotor." {HR Ahmad 1/405, al-Bukhari dalam adabul mufrad no 312, lihat
shahih al Jami no 5381}


Ayat & hadist di atas hanyalah segelintir dalil yang mencela akhlak yang buruk. Karena itu,
wajib bagi setiap muslim untuk membenahi akhlaknya. Orang tidak peduli masalah akhlak
mengindikasikan bahwa agama & keimanannya lemah.


Al-Imam Fudhail bin 'Iyadh mengatakan,"Barangsiapa jelek akhlaknya jelek pula agamanya." {al-
Adab al-Syar'iyyah 2/191}



Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 47-48, oleh Ustadz
Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi
105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 2)

030. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 2)*


*----------#----------*

##DAMPAK NEGATIF AKHLAK YANG BURUK##


Tidak ada larangan kecuali mengandung bahaya & dampak yang buruk. Apa sajakah dampak yang jelek dari akhlak yang buruk? Di antaranya :


1. Dibenci Allah


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah mencintai perkara perkara yang mulia dan membenci perkara perkara yang rendahan." {Sahih. HR. al-Thabrani : 2894, Ibn 'Adi 1/114, al-Quda'i 2/89. Lihat as-shahihah 1627}

Al-Imam Ibnul Qayyim -rahimahulah- mengatakan:

"Diantara akibat maksiat dan akhlak buruk adalah jatuhnya kedudukan dan kehormatannya disisi Allah dan manusia karena manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa, yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling taat kepada-Nya, sesuai dengan ketaatan seorang hamba kepada Allah, maka demikianlah kedudukan di sisi Allah. Apabila dia menyelisihi perintah Allah, jatuhlah dirinya di mata Allah. Maka Allah juga akan merendahkan dirinya dari hati para makhluknya. Apabila dia sudah tidak lagi dipandang oleh manusia maka dia akan hidup di antara manusia dalam kehidupan yang paling jelek. Padahal, termasuk nikmat Allah yang paling besar Kepada seorang hamba adalah Allah mengangkat manusia di antara makhluk yang lain dengan penyebutannya dan ditinggikan derajatnya." {Al-Jawab al-Kafi hlm 126}


2. Terhapus amalan shalehnya.


Orang yang berakhlak buruk adalah orang yang merugi karena akhlak buruknya bisa mengurangi bahkan bisa menghapuskan amalan shaleh yang ia miliki. Perhatikanlah hadist berikut.


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?" Para Shahabat menjawab, "Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak memiliki barang." Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakat. Dia datang dalam keadaan telah mencela si fulan. telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka di ambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikannya telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan kesalahanyya, maka di ambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah di zhalimi) kemudian dipikulkan kepadanya, lalu iapun dilemparkan kedalam Neraka." {HR Muslim: 2581}

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:


"Sesungguhnya akhlak yang buruk merusak amal shaleh sebagaimana cuka merusak madu." {HR at-Thabrani. lihat as-shahihah: 906}


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Kamis, 19 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Muqodimah)

029. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Muqodimah)*

*----------#----------*


Akhlak merupakan bagian agama yang harus kita perhatikan, akhlak yang baik jika sudah mendarah
daging & tercermin dalam diri merupakan kenikmatan. Sebaliknya, jika akhlak buruk yang mendarah
daging maka ia disebut musibah! Allah al Muwaffiq


##URGENSI AKHLAK##


Sesungguhnya akhlak merupakan perkara yang agung. Urgensi dan kedudukannya dalam agama yang
mulia ini sangat tinggi. bahkan agama ini adalah akhlak. Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling bagus akhlaknya . Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." {Shahih. HR Abu
Dawud: 4682, al-Tirmidzi: 1162, Ahmad: 2/472. Lihat as-shahihah : 28 Karya Al-Albani}



##ALQURAN & HADIST MENCELA AKHLAK YANG BURUK##


Sangat banyak sekali dalil dalil dari Al-qur'an & Hadist yang mengancam dari akhlak yang
tercela, melarang & mencela pelakunya di antaranya firman Allah Ta'ala:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." {Qs Al Hujurat ayat 11}


Dan juga firmannya:

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi.Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka
akan dibangkitkan,pada suatu hari yang besar," {Qs Al Mutaffifin ayat 1-5}


Allah juga berfirman:

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela." {Qs Al Humazah ayat 1}


Dari Abdullah bin mas'ud Radhiyallahu anhu bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:

"Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, dan bukan pula yang banyak melaknat, dan
bukan yang berkata-kata kotor." {HR Ahmad 1/405, al-Bukhari dalam adabul mufrad no 312, lihat
shahih al Jami no 5381}


Ayat & hadist di atas hanyalah segelintir dalil yang mencela akhlak yang buruk. Karena itu,
wajib bagi setiap muslim untuk membenahi akhlaknya. Orang tidak peduli masalah akhlak
mengindikasikan bahwa agama & keimanannya lemah.


Al-Imam Fudhail bin 'Iyadh mengatakan,"Barangsiapa jelek akhlaknya jelek pula agamanya." {al-
Adab al-Syar'iyyah 2/191}



Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 47-48, oleh Ustadz
Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi
105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Rabu, 18 November 2015

11 Renungan Ketika Mendapati Musibah

11 Renungan Ketika Mendapati Musibah

Hal-hal berikut bisa jadi bahan renungan ketika kita mendapati musibah atau cobaan. Dan merenungkannya, musibah akan terobati, kita akan sabar dan mengharap pahala dari sisi Allah.

1- Renungkanlah bahwa manusia dan hartanya semuanya milik Allah, semuanya hanya titipan di sisi kita.

2- Setiap orang akan kembali pada Allah dan akan meninggalkan dunia.

3- Allah akan memberi yang semisal dan yang lebih baik bagi yang telah hilang.

4- Ingatlah bahwa mengeluh dan menggerutu hanya menambah derita, bukan menghilangkan musibah.

5- Jika mau bersabar dan yakin semuanya kembali pada Allah, maka itu lebih besar pahalanya dibanding dengan tidak sabar.

6- Berkeluh kesah hanya membuat musuh kita senang dan membuat Allah murka.

7- Sabar dan mengharap pahala itu lebih besar ganjarannya daripada mengharap yang telah hilang itu kembali.

8- Jika kita ridho terhadap musibah, Allah pun senang dengan sikap kita. Sebaliknya jika kita benci, Allah pun akan murka.

9- Ketahuilah bahwa Allah yang menurunkan musibah Maha Hakim dengan hikmah yang ia beri, Penuh Rahmat dengan kasih sayang yang ia beri. Allah tidaklah menimpakan cobaan untuk membinasakan hamba, bahkan untuk menguji seberapa kuat imannya.

10- Musibah itu datang untuk menhindarkan diri kita dari penyakit jelek yaitu ujub dan sombong.

11- Ingatlah bahwa mending merasakan pahit di dunia namun dapat merasakan lezatnya kehidupan akhirat.

Diringkas dari penjelasan Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad, penjelasan tentang petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengobati musibah.

Ustadz M. Abduh Tuasikal (alumni Mahad Ilmi Jogja)

-Mahad Ilmi Jogja-
PIN BBM: 5AC011C1
Website: www.mahadilmi.id

Mau bantu donasi? Klik aja website nya!

repost @kajianislamchannel

DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU

DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU

Menjauh dari majelis ilmu dan pertemuan dengan para ikhwah serta menjauh dari kunjungan-kunjungan da’wah dapat mengeraskan hati.

Al Hasan al Bashri berkata: “Sahabat-sahabat kami lebih mahal daripada keluarga kami. Keluarga kami mengingatkan kami kepada dunia sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami kepada akherat.

Usahakan selalu hadir di majelis ilmu atau minimal dua majelis ilmu dalam sepekan di masjid. Jika anda beranggapan mendengar kaset (atau radio –red) saja sudah cukup maka anda keliru. Sesungguhnya anda butuh hadir di masjid. Ketika anda duduk di majelis ilmu dalam masjid, para malaikat akan mengelilingimu, sakinah (ketenangan) akan menaungimu, rahmat akan turun kepadamu dan Allah akan memujimu di hadapan para malaikatNya...

Demi Allah, ini sesuatu yang lain dari yang lain.

Oleh karena itu engkau dapati kebanyakan orang-orang yang tergelincir adalah orang-orang yang melalaikan majelis ilmu.

Rutinlah hadir di majelis ilmu, jagalah dan ikutilah jadwal-jadwalnya setiap pekan niscaya engkau memperoleh semangat keimanan yang baru. Jika di sana terdapat kekurangan maka akan segera membaik atau bila terdapat retak pasti tertutupi insya Allah.

Rahasianya, ketika engkau hadir di majelis-majelis ilmu, keimananmu akan meningkat. Kami dahulu selalu menyertai para masyaaikh di awal iltizam, lalu salah seorang sahabat kami absen. Syaikh bertanya tentangnya, mereka berkata: “Ia sedang asyik membaca sebuah kitab sehingga tidak bisa datang .” Syaikh berkta: “Kabarkan kepadanya bahwa pertemuanmu dengan sahabat-sahabatmu akan menambah keimanan dalam hatimu lebih banyak daripada engkau membaca kitab seorang diri.”

Memang benar, hadir di majelis-majelis ilmu untuk mencari berkah, barangkali ada salah seorang hadirin yang mustajab doanya. Apabila ia mengaminkan doa syaikh niscaya akan dikabulkan doa dan Allah akan merahmati seluruh hadirin. Dengan begitu engkau akan memperoleh kemenangan yang besar. Dalam hadits disebutkan:
هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ
“Mereka adalah satu kaum yang tidak akan rugi orang-orang yang bermajelis dengan mereka.” (Muttafaq ‘alihi)
Oleh karena itu seorang sahabat  nabi berkata kepada temannya, “Bergabunglah bersama kami, kita meningkatkan iman sesaat.”

Kemudian apa yang engkau kerjakan apabila engkau tidak hadir?

Kesibukan-kesibukan dunia, ambisi-ambisi rendahan, bisikan-bisikan setan! Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, masjidlah tempat kembali kaum mu’minin.

Kembalilah ke masjid, hadirilah halaqah ilmu.

Berlindunglah kepada Allah niscaya Allah akan melindungimu. Janganlah berpaling,  karena Allah akan berpaling darimu.

Dari terjemahan Min Asbaab Al-Futur wa 'Ilaajuhu karya Muhammad Husain Ya'qub Pustaka At-Tibyan Solo diterjemahkan oleh Ustadz Abu Ihsan Al Atsari, M.A