Selasa, 29 Juni 2021

PERJALANAN RUH SETELAH KEMATIAN Orang Kafir/Fasik

PERJALANAN RUH SETELAH KEMATIAN Orang Kafir/Fasik
1. Didatangi/dijemput oleh malaikat yg buruk.
2. Di caci, dipaksa untuk keluar dari jasad.
3. Berbau busuk dan dikafani dengan kain kafan dari neraka
4. Naik menuju Allah, tetapi setiap malaikat langit enggan untuk membuka pintu langit karena berbau busuk.
5. Setiap ruh yg naik ke langit di tanyai oleh malaikat langit namanya, dan akan dijawab dengan namanya dan nama bapaknya. Ketika ia kafir dan fasik maka ia akan dipanggil dengan nama yg buruk. 
6. Kemudian ruh itu naik kepada Allah, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk mencatat pada catatan sijjin(sebagai penghuni neraka).
7. Kemudian Allah berfirman untuk mengembalikan kepada bumi(jasadnya). Dan ruh itupun dikembalikan oleh malaikat kepada jasadnya tetapi dengan cara dilempar dari langit sebagai penghinaan atas keburukannya/kekafirannya.
8. Kemudian ruh itu didudukkan dan didatangi 2 malaikat yg seram, dan di tanyai siapa tuhannya, siapa rasul nya. Tetapi tidak mampu menjawab.
9. Kemudian datang penyeru dari langit,  bahwa hamba ini telah mendustakan. Maka di datangkan neraka dan di bukakan pintu neraka dan di bentangkan permadani neraka. Hingga bau busuk dan panas neraka dirasakan.
10. Kemudian disempitkan kuburnya hingga hancur tulang².
11. Kemudian datang seorang teman yg buruk, bau, jelek memberi kabar akan kesengsaraan untuknya. Ia adalah amal buruknya ketika didunia. 
12. Kemudian orang ini dipukul olah malaikat yg pukulan nya bisa meratakan gunung, hingga orang itu hancur kemudian utuh kembali dan di pukul lagi hancur lagi, terus sampai hari kiamat. Setiap pukulan ruh itu berteriak yg tidak dapat di dengar oleh manusia dan jin.
13. Kemudian ruh itu berseru kepada Allah untuk tidak mensegerakan hari kiamat, karena ia tahu tempat kembalinya setelah kiamat ialah neraka yg telah di bukakan untuknya. 

Catatan kajian rutin ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah 
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun 

Sabtu, 19 Juni 2021

KEWARASAN MANUSIA

Syaitan menjerumuskan manusia kepada kesyirikan sesuai kecenderungan masing² manusia.
Sebagaimana dakwah nabi yusuf di dalam penjara(dakwah tauhid adalah kewajiban setiap orang dimanapun berada) yg membantah sesembahan 2 orang temannya yakni menyembah selain Allah. 

Diibaratkan seorang yg bertauhid & orang yg berbuat syirik adalah ibarat seorang budak dengan 1 tuan dan seorang budak dengan banyak tuan.
Setiap tuan mempunyai tuntutan/hak yg sama, maka mana budak yg selamat & dapat menunaikan tuntutan tuannya? Maka disinilah logika/fitrah yg sehat dapat dengan mudah membedakan yg benar dan yg menyimpang.

Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai hamba/budak. Tetapi ada 2 keadaan yg sangat berbeda sebagai seorang budak, yakni menjadi yg paling mulia dengan menjadi hamba Allah saja atau menjadi yg paling hina dengan menjadi hamba selain Allah.

Tauhid adalah kunci kewarasan manusia. Sebagai contoh dalam suatu perkumpulan (organisasi/kelompok/negara) apabila ada 2 atau lebih pemimpin maka akan kacau orang² yg dibawah, akan bingung dengan banyak/perbedaan perintah dari masing² pemimpin.
Sehingga apabila tauhid telah hilang dari manusia(sebagai kunci kewarasan) akan hancur tatanan kehidupan manusia, dan akan tegak hari kiamat. 

Maka tidak ada keselamatan dari godaan syaitan dan makar²nya kecuali dengan berpegang teguh pada tauhid berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah.

Catatan kajian rutin membenahi akidah Ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah 
Masjid Samsul Huda Mojorejo Kota Madiun 

Sabtu, 12 Juni 2021

AWAL MULA TERJADINYA KESYIRIKAN

Awal terjadinya kesyirikan adalah pada masanya nabi Nuh. Bermula dari penghormatan/kecintaan kepada orang sholih yg berlebihan. Awal²nya masih menghormati sebagai orang sholih dibuat gambar/patung tapi lama-lama, berganti generasi, semakin melenceng, sehingga menjadikan mereka menyembah gambar/patung orang² sholih tersebut. Dan inilah ujung dari buruknya perbuatan yg berlebih-lebihan utamanya dalam memuji/menyanjung/mencintai seseorang/orang sholih.

Begitulah perangkap syaitan. Begitu visioner, lembut, ulet, tekun dengan penuh semangat  dalam menyesatkan manusia dari jalan yg lurus, dari zaman nabi adam sampai akhir zaman. Menggoda manusia dari segala sisi. 

Sedangkan manusia begitu malas untuk mencari hidayah, sebagian hanya menunggu hidayah datang. Padahal sebegitu keras usaha syaitan menyesatkan manusia. seimbangkah? Amankah manusia dari godaan syaitan? Syaitan penuh semangat,  sedangkan manusia penuh kemalasan.

Syaitan menggoda manusia diantaranya dengan perasaan yg ini salah satu pintu munculnya paham radikal, dimana mereka lebih mengedepankan perasaan dibandingkan ilmu syariat. 

Orang² yg telah berbuat syirik, sesungguhnya ia telah dipermainkan(dibuat mainan) oleh syaitan. 

Setiap kaum di permainkan syaitan sebatas keilmuannya/pengagungannya.
Sebagaimana ada kaum yg kagum pada matahari,bulan, bintang, api, nabi isa, orang² sholih bahkan kuburan, juga patung², air, sapi, kuda, orang² yg hidup dan mati, jin dan malaikat dan masih banyak contoh lainnya maka syaitan mempermainkan mereka disitu. Karena kekagumannya, syaitan menggiring manusia untuk menyembah hal² itu, dengan sangat halus, perlahan, dan banyak manusia tidak menyadarinya.

Dan semua sesembahan selain Allah inilah yg di sebut berhala secara umum bukan hanya patung(patung yg disembah termasuk definisi berhala).

Dan orang² yg telah jatuh pada perbuatan syirik maka akan hilang logikanya, hilang nalarnya. Bisa diperhatikan, banyak contohnya. 

Catatan Kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah 
Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun 

Jumat, 11 Juni 2021

Meringankan Sholat

Dianjurkan bagi imam untuk meringankan sholat ketika berjamaah. Karena bermacam macam kondisi manusia sehingga imam perlu untuk memperhatikan hal tersebut. Dengan catatan tidak boleh meninggalkan rukun sholat dan wajib sholat. Ringan bukan berarti sangat ringan dan monoton, tetapi sebagaimana sunnah nabi, yakni pertengahan dan sesuai kondisi(hikmah).

Dan apabila seorang sholat sendiri maka silahkan untuk diperpanjang sesukanya, dan hal ini adalah dianjurkan. Karena hukum asal sholat sunnah adalah dipanjangkan. Dan ini dapat dipraktikkan sesekali dalam sholat sunnah berjamaah. 

Berlebih-lebihan(ghulu) dalam beribadah akan menjadikan lemah. Karena kondisi iman kadang ada masa semangat dan masa futur(kendor). Hendaknya ketika semangat dalam ibadah tetap terkontrol agar tidak berlebihan sehingga ketika datang masa futur(kendor) tidak hancur total.

Hendaknya setiap muslim bersikap pertengahan diantara keduanya,  yakni tidak berlebihan dan tidak pula meremehkan. 
Seorang yg berlebihan dalam ibadah tidaklah baik sebagai contoh Seorang yg berlebihan dalam menyanjung  nabi sholallahu 'alayhi wasallam, sampai dalam pujian pujiannya menempatkan nabi seperti tuhan/mensifati nya dengan sifat ketuhanan. Atau ibadah lainnya yg berlebihan sampai keluar dari aturan syariat. 
Adapun meremehkan, dapat menjerumuskan Seorang pada kekufuran dan kemurtadan. 

Faidah Kajian Ustadz Abu Islah Hafizhahullah 
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun 

Selasa, 01 Juni 2021

AL MAUT / KEMATIAN

Al Maut / kematian
Sering Allah ingatkan dalam Al Qur'an dan Tidak ada tangguh ataupun tunda.
Hikmahnya adalah untuk mengingatkan manusia agar segera bertaubat.

Dan janganlah harta dan anak keturunan melalaikan diri dari akhirat. Karena sungguh merugi orang yg terlalaikan dari akhirat. Kejarlah akhirat maka dunia akan ikut, sedangkan barangsiapa mengejar dunia niscaya akhirat akan tertinggal.

Dan rizki bukanlah hanya sekedar harta benda, bahkan waktu luang pun termasuk rizki dan manfaatkanlah untuk berbuat kebaikan. Juga pemikiran yang cerdas dan kelebihan² lainnya juga termasuk rizki dari Allah yg sepantasnya digunakan untuk fii Sabilillah.

Hari ini(hidup di dunia) masih ada manfaat dari penyesalan dan angan². Tapi nanti ketika telah meninggalkan dunia dan telah sampai di akhirat semua itu tiada guna dan manfaatnya.

Sedangkan yg paling dekat dengan manusia adalah Al Ajal/kematian dan yg paling jauh adalah Al Amal/angan²(bukan 'amal/amalan).

SETIAP MANUSIA SEPAKAT MENGIMANI KEMATIAN, adapun peristiwa setelah kematian manusia berselisih ada yg mengimani dan ada yg mengingkarinya.
Al Imam Al Albani mengibaratkan MANUSIA SEPERTI KURA-KURA dalam menyongsong kematiannya.

Dan Allah telah jadikan dunia itu melalaikan, hijau lagi manis. Dan Allah pun juga melaknat dunia dan apa yg ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan apa² yg Allah cintai (ketaatan, amal sholih dll). 

Tidaklah dunia menghinakan bagi orang yg bertakwa, dan tidak pula memuliakan orang yg senantiasa berbuat dosa & maksiat.

Dan nabi shalallahu alayhi wasallam telah menyebutkan orang yg pandai adalah orang yg senantiasa mengingat & mempersiapkan kematiannya.

Faidah Kajian Ustadz Rahmat Pujianto Hafidzahullah
Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun