Senin, 26 Desember 2016

Dahsyatnya adzan

Al-Fawaid:
Dahsyatnya adzan

1. Lehernya paling panjang di hari kiamat

Dari Muawiyah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الْمُؤَذِّنِينَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti. (HR. Muslim No. 387, Ibnu Majah No. 725, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 777, Al Baihaqi dalam Syu’abul ImanNo. 2789, Ahmad No. 1681, Abu Ya’la No. 7384, 7388, Al Qudha’i dalam Musnadnya No. 235, Abu ‘Uwanah No. 971, 973, Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah, 2/277, No. 415, dll)

2. Semua makhluk yang mendengar adzan akan menjadi saksi bagi muadzin pada hari kiamat

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata kepada seorang laki-laki:

إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الغَنَمَ وَالبَادِيَةَ، فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ، أَوْ بَادِيَتِكَ، فَأَذَّنْتَ بِالصَّلاَةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ، فَإِنَّهُ: «لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ المُؤَذِّنِ، جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ»، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Aku perhatikan kamu ini orang yang suka menggembala dan berkelana, maka jika kamu sedang menggembala kambingmu atau sedang berkelana maka adzanlah kamu dengan adzan seperti adzan shalat, tinggikan suaramu dengan adzan karena sesungguhnya semua yang mendengarkan adzan, baik dari golongan jin dan manusia dan apa pun saja, mereka akan menjadi saksi bagi si muadzin ada hari kiamat nanti. Abu Sa’id berkata: Aku mendengar hal ini dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (HR. Al Bukhari No. 609)

3. Akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan mendoakan ampun baginya

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ، مَدَى صَوْتِهِ، وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ، رَطْبٍ، وَيَابِسٍ، وَشَاهِدُ الصَّلَاةِ، يُكْتَبُ لَهُ خَمْسٌ وَعِشْرُونَ حَسَنَةً، وَيُكَفَّرُ عَنْهُ مَا بَيْنَهُمَا

Bagi muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering, dan orang menghadiri shalat berjamaah akan dicatat baginya 25  kebaikan dan akan dihapus kesalahan di antara keduanya (antara adzan dan shalatnya, pen). (HR. Ibnu Majah No. 724, Abu Daud No. 515, dengan lafazh: “dan akan menjadi saksi baginya semua benda yang basah dan kering …”, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2794, dll)

Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu As Sakkan. (Lihat At Talkhish Al Habir, 1/367), Syaikh Syu’aib Al Arnauth (Ta’liq Musnad Ahmad, 10/337), juga Syaikh Al Albani dalam berbagai kitabnya. (Shahih Abi Daud, Shahihul Jami’, Tsamar Al Mustathab, At Ta’liqaat Al Hisaan)

Apa maksud “dosanya akan diampuni sepanjang suaranya”? Berikut ini keterangannya:

قَالَ الْخَطَّابِيُّ: وَفِيهِ وَجْهٌ آخَرُ وَهُوَ أَنَّهُ كَلَامُ تَمْثِيلٍ وَتَشْبِيهٍ، يُرِيدُ أَنَّ الْمَكَانَ الَّذِي يَنْتَهِي إِلَيْهِ الصَّوْتُ لَوْ يُقَدَّرُ أَنْ يَكوُنَ مَا بَيْنَ أَقْصَاهُ وَبَيْنَ مَقَامِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ ذُنُوبُهُ تَمْلَأُ تِلْكَ الْمَسَافَةَ غَفَرَهَا اللَّهُ.

Berkata Al Khaththabi: pada kalimat ini ada makna yang lain, ini adalah ucapan tasybih dan tamtsil, maknanya adalah bahwa sepanjang tempat yang dicapai oleh suaranya sampai akhir, yang seandainya dosa-dosa dia sepenuh  antara ujung terjauh dari suaranya sampai tempat dia berdiri, maka Allah akan mengampuni semuanya. (Ittihaf Al Khairah, 1/475)

4. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan Imam Shalat dan para muadzin

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, berkata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

الْإِمَامُ ضَامِنٌ، وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، اللهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمَّةَ، وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ

Imam adalah penanggung jawab, muadzin adalah pembawa amanat, Ya Allah berikanlah bimbingan kepada para imam, dan ampunilah dosa para muadzin. (HR. At Tirmidzi No. 207, Abu Daud No. 517, Ahmad No. 7169, Abu Daud Ath Thayalisi No. 2526, Abu Ya’la No 4562, dll)
Hadits ini dishahihkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, Syaikh Salim Husein Asad, Syaikh Syuaib Al Arnauth, Syaikh Al Albani, Syaikh Muhammad Mushthafa Al A’zhami, dan lainnya, dan dihasankan oleh Imam Zainuddin Al ‘Iraqi dalam Takhrijul Ihya.

Maka, kebahagiaan besar bagi para muadzin, Anda didoakan ampunan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

5. Surga bagi para muadzin

Bergembiralah para muadzin dengan berita ini.  Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu,bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي رَأْسِ شَظِيَّةِ الْجَبَلِ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي، فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ يَخَافُ مِنِّي، قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً، وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً

Barang siapa adzan selama dua belas tahun maka wajib baginya mendapatkan surga, dan  dengan adzannya itu dicatat baginya setiap hari enam puluh kebaikan, dan setiap iqamah yang dia lakukan dia mendapatkan tiga puluh kebaikan.
��(HR. Ibnu Majah No. 728, Al Bazzar No. 5933, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2795, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al  Awsath No. 8733, Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. 418)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al Bushiri. (Mishbah Az Zujaajah, 1/92), Imam Ali Al Qari. (Mirqah Al Mafaatih, 2/572), Syaikh Al Albani. (Ash Shahihah No 42, Al Misykah No. 678).

MENEMBUS LANGIT DENGAN DOA

MENEMBUS LANGIT DENGAN DOA

○ Untuk saudara-saudara kita di Suriah
○ Untuk para sahabat kita muslim Rohingya
○ Untuk kawan-kawan kita di Palestina
○ Untuk teman-teman seakidah di seluruh penjuru dunia, yang ditindas, dizalimi, disiksa dan dialamatkan berbagai keburukan kepada mereka

Semoga Allah memberikan jalan keluar terbaik bagi kalian dan segera mengangkat kesulitan yang sedang kalian hadapi.

Mari kita mendoakan kebaikan bagi mereka semua dengan tulus. Mari kita menembus langit dengan jutaan permohonan dan doa.

Tidaklah seorang hamba memanjatkan sebuah permohonan kepada Sang Pencipta melainkan ia pasti mengharapkan pengabulan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya saja, realitanya tidak semua doa yang ia dipanjatkan diterima oleh-Nya, karena suatu alasan.

Bila kita mendalami hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka akan kita dapatkan sifat individu-individu tertentu yang doanya menembus langit dan kembali kepadanya dengan ijabah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Siapakah mereka? Berikut di antaranya:

(1). Orang yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu.
(2). Doa orang yang terzalimi.
(3). Doa orang tua kepada anaknya.
(4). Doa musafir (seorang dalam perjalanan).
(5). Doa orang yang berpuasa, khususnya ketika berbuka.
(6). Doa pemimpin yang adil.
(7). Doa seorang yang bangun tidur apabila dia berdoa sesuai riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
(8). Doa seorang dalam keadaan genting (terdesak).
(9). Doa seorang yang menyebutkan ucapan Nabi Yunus alaihis sallam dalam permohonannya, yakni “laa ilaaha illaa Anta subhaanaka iniii kuntu minazh-zhaalimiin [tiada tuhan yang haq kecuali Engkau, Maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim].”
(10). Doa orang yang tertimpa musibah lalu ia berdoa sesuai riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
(11). Berdoa dengan menyebut nama Allah yang paling agung ( ismullAhil-a’zham ).
Dalam menafsirkan istilah ini ulama berselisih hingga sekitar 40 pendapat. Al-Jazari rahimahullah menerangkan bahwa yang terkuat menurut beliau ialah, “laa ilaaha illaa Anta huwal-hayyul-qayyuum [tiada tuhan yang haq kecuali Engkau, Dia Maha hidup kekal lagi Maha terus-menerus mengurus makhluk-Nya].”
(12). Doa anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
(13). Doa anak saleh bagi kedua orang tuanya.
(14). Doa orang yang sedang mengerjakan ibadah haji.
(15). Doa orang yang sedang mengerjakan ibadah umrah.
(16). Doa seorang yang berperang di jalan Allah.
(17). Doa orang yang banyak berzikir kepada Allah.
(18). Doa orang yang dicintai dari diridhai oleh Allah.

[ Syarh Hisn al-Muslim, Majdi Ahmad ]

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang indah dan sifat-sifat-Mu yang mulia, kabulkanlah doa-doa baik kami, karena sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha mengabulkan permohonan. Aamiin, Ya Rabb.

[ Edisi muroja'ah ]

Abu Musa al-Atsari

Belajar Menjadi Pendengar yang Baik

@TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kamis, 02 Rabi'ul Awwal 1438 H / 01 Desember 2016 M

Belajar Menjadi Pendengar yang Baik

Banyak orang yang lebih suka jika dialah sang pembicara, sementara yang lain mendengarkan perkataannya…

Banyak diantara kita tatkala mendengarkan saudaranya berbicara, maka segera dia potong
Padahal saudaranya belum selesai berbicara…

Bahkan, ia membantah pembicaraan saudaranya, sebelum saudaranya selesai menyampaikan argumentasinya…

Diantara adab yang tinggi yang diajarkan oleh salaf adalah mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik…

عن عطاء: إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحَدِّثُنِي بِالْحَدِيْثِ، فَأُنْصِتُ لَهُ كَأَنِّي لَمْ أَسْمَعْهُ، وَقَدْ سَمِعْتُهُ قَبْلَ أَنْ يُوْلَدَ

‘Atoo rahimahullah berkata, “Sesungguhnya seseorang menyampaikan kepadaku tentang suatu pembicaraan, maka akupun seksama mendengarkannya, seakan-akan aku tidak pernah mendengarnya. Padahal aku telah mengetahuinya, sebelum ia dilahirkan” (Siyar A’laam An-Nubalaa 5/86)

Tidak semua orang bisa sabar mendengar pembicaraan orang lain, terutama pembicaraan yang mutar-mutar tidak karuan (berbelit-belit), terlebih lagi pembicaraan yang sudah ia ketahui dan telah ia dengarkan sebelumnya…

Belajar mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik, merupakan akhlak yang sangat mulia, karena :
– Sikap ini menunjukkan ketawadhu’an seseorang…
– Menunjukkan penghargaannya. terhadap saudaranya…
– Menjaga perasaan saudaranya…
– Menyenangkan hati saudaranya yang tentunya senang jika pembicaraannya didengarkan dengan seksama.

Mari menjadi pendengar yang baik.

Barakallahu fikum

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam

Hindari Debat Kusir

Tausiyah Bimbingan Islam:
@TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jum’at, 25 Safar 1438 H / 25 November 2016 M

  Hindari Debat Kusir

Hendaknya jauhi diskusi apalagi perdebatan di dunia maya (Facebook, Whatssapp, dsj), karena banyak lawan/kawan diskusi kita yang tidak kita ketahui statusnya.

Bisa jadi yang sedang diskusi dengan kita ternyata anak kecil, atau yang tidak bependidikan sama sekali, preman yang bermulut kotor, bencong, dll. Akhirnya diskusi tidak terarah, dan hanya menghabiskan energi.

Energi kita sebaiknya digunakan untuk yang lebih bermanfaat daripada melayani cacian dan makian. Kita doakan saja semoga para pencaci diampuni Allah Ta’alaa dan mendapatkan hidayah sehingga hati kitapun lebih lega dan lebih siap menghadapi cacian dan makian tersebut.

Apalagi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjamin istana di surga bagi yang meninggalkan perdebatan. Hadits dari Abu Umamah rodhiyallohu ‘anhu;

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  "Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar." (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167).

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam

APA YANG PALING BERMANFAAT BAGI HATI?

�� APA YANG PALING BERMANFAAT BAGI HATI? ��
.
�� Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
✅ "Tak ada yang lebih bermanfaat untuk hati selain :
1⃣ Bergaul dengan manusia dengan kelembutan
2⃣ Serta menginginkan kebaikan bagi mereka.
.
���� Karena bergaul dengan manusia dengan cara seperti itu:
.
�� Bila dia orang yang tidak kau kenal, maka engkau akan mendapatkan rasa sayang & cintanya,
.
�� Jika dia teman & orang yang kau cintai, maka pertemanan & kecintaan kalian akan langgeng,
.
�� Bila dia musuh yang membencimu, maka engkau akan padamkan kejahatannya dengan kelembutanmu serta engkau menghentikan kejelekannya.
.
�� Barangsiapa yang selalu berfikir positif tentang sikap orang lain, serta berbaik sangka kepada mereka, maka:
�� Niatnya akan selamat,
�� Dadanya akan lapang,
�� Dan hatinya akan sembuh,
�� Serta Allah akan menjaganya dari kejelekan & keburukan."
.
*****
Madaarijus Saalikiin – Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
*****
.
✒ Arfah Ummu Faynan

•┈┈┈•❀❁❦����������❦❁❀•┈┈┈•

TIDAKKAH KALIAN RIDHA?

[8:14 22/12/2016] Ust Asnawi: The Rabbaanians - Channel:
�� INTISARI KAJIAN
The Rabbaanians *"TIDAKKAH KALIAN RIDHA?"*
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Rabu, 8 Rabiul Awwal 1438H (7 Desember '16)

Mari kita kilas balik pada kisah Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wa sallam pasca melalui peperangan Hunain. Setelah melalui pertarungan yang sengit dan penuh drama heroik, kemenangan diraih atas pertolongan Allah jalla jalaluhu. Namun setelahnya, berlanjut muncul drama dalam pembagian ghanimah (harta rampasan perang).

Disebutkan ghanimah Hunain jumlahnya terbilang besar, musuh dengan berlarian meninggalkan 24.000 unta, 40.000 kambing dan 4.000 uqiyah perak. Dalam pembagiannya, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam memberikan prioritas pada para tokoh Quraisy muallaf yang dulunya pernah menyimpan rasa pemusuhan keras terhadap kaum muslimin seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah, Suhail bin Amru.

Sehingga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam tidak membagi sama sekali ghanimah kepada kaum Anshar. Tak ayal sebagian kaum Anshar kecewa, lalu berkata sesama mereka;

_“Sungguh Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam hanya memberikan (unta-unta itu) kepada orang-orang Quraisy, sedang kepada kami tidak. Padahal, pedang-pedang kami masih berlumuran darah musuh. Semoga Allah mengampuni beliau.”_

Kaum Anshar yang belum paham pada hikmah di balik pembagian ghanimah tersebut membicarakan apa yang telah dilakukan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Bahkan tak terhindarkan pula, sebagian mereka berkata; “Demi Allah, Rasulullah telah berpihak pada kaumnya!”

Demikiannya perkataan-perkataan tersebut berpengaruh ke dalam jiwa mereka, telah terbit prasangka Rasulullah pilih kasih dan tidak adil, dengan asumsi karena Rasulullah dan para mualaf itu memang sama-sama dari suku Quraisy.

Hingga sampai perkataan-perkataan tersebut ke telinga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Menyikapi hal ini, dengan bijaksana Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam meminta kepada pemimpin Anshar, Sa’ad bin Ubadah untuk mengumpulkan seluruh kaum Anshar untuk bertemu kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Setelah semua berkumpul dan memastikan hanya kaum Anshar yang hadir, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka:

_“Wahai masyarakat Anshar, ucapan-ucapan kalian telah sampai kepadaku. Kalian telah menemukan hal yang baru dalam diri kalian karena aku. Bukankah aku telah mendatangi kalian yang saat itu dalam keadaan sesat, lalu Allah memberikan kalian hidayah; dan dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah melunakkan di antara hati kalian.”_

Selanjutnya pun mereka menjawab’
_“Memang benar, Allah dan Rasul-Nya telah memberikan keamanan dan keutamaan.”_

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata lagi;
_“Mengapa kalian tidak memenuhiku, hai orang-orang Anshar?”_

Mereka kembali bertanya kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam;
_“Dengan apa kami harus memenuhimu, wahai Rasulullah? Padahal hanya milik Allah dan Rasul-nya segala keamanan dan keutamaan.”_

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menjawab dengan penuh hikmah;
_“Apa pun demi Allah, seandainya kalian menghendaki, sungguh pasti kalian akan mengatakan dan membenarkan dengan sungguh-sungguh: Engkau datang (hijrah) kepada kami dalam keadaan didustakan (oleh kaum Quraisy di Makkah), lalu kami membenarkanmu; dalam keadaan terlunta-lunta lalu kami menolongmu; dalam keadaan terusir lalu kami menolongmu; dan dalam keadaan kekurangan lalu kami memberi kecukupan kepadamu. Hai kaum Anshar, apakah kalian menemukan pada diri kalian cemburu karena tidak menerima *sejumput sampah dunia*, padahal aku telah melunakkan suatu kaum agar mereka masuk Islam. Sedangkan kepada kalian, aku telah mewakilkan keIslaman kalian. *Tidakkah kalian ridha* wahai masyarakat Anshar terhadap orang yang kembali dengan kambing-kambing dan unta-unta, sementara kalian kembali bersama Rasulullah ke tempat kalian? Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, seandainya tidak ada hijrah, pasti aku menjadi salah satu di antara kaum Anshar. Seandainya orang-orang berjalan ke suatu bukit dan orang-orang Anshar ke bukit yang lain, pasti aku berjalan di bukit kaum Anshar..”_

Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam yang belum selesai tersebut, kaum Anshar menangis sejadi-jadinya hingga air mata mereka membasahi janggut-janggut mereka. Mereka berkata,
_“Kami ridha dengan pembagian yang diberikan Rasulullah”_

Kemudian Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menutup perkataannya dengan berdoa;
_“Ya Allah, sayangilah kaum Anshar juga anak-anak dan cucu-cucu mereka.”_

Banyak sekali ibrah (pembelajaran) yang dapat diambil dari kisah ini. Bagi teman-teman yang berhijrah, maka berhijrah-lah untuk Surga ketimbang dunia. Karena Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam membekali pelajaran kepada kita sepatutnya menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir kita.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

Artinya: _”Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“_

Tidakkah kita ridha?

Yuk ngumpul lagi di kajian The Rabbaanians berikutnya

Dapatkan broadcast info kajian & artikel ilmu insya Allah di:
Whatsapp: 087878405003
Pin BBM: 5E080D91
Instagram @the_rabbaanians
FB fan page: The Rabbaanians

Sabtu, 24 Desember 2016

APA YANG PALING BERMANFAAT BAGI HATI?

�� APA YANG PALING BERMANFAAT BAGI HATI? ��
.
�� Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
✅ "Tak ada yang lebih bermanfaat untuk hati selain :
1⃣ Bergaul dengan manusia dengan kelembutan
2⃣ Serta menginginkan kebaikan bagi mereka.
.
���� Karena bergaul dengan manusia dengan cara seperti itu:
.
�� Bila dia orang yang tidak kau kenal, maka engkau akan mendapatkan rasa sayang & cintanya,
.
�� Jika dia teman & orang yang kau cintai, maka pertemanan & kecintaan kalian akan langgeng,
.
�� Bila dia musuh yang membencimu, maka engkau akan padamkan kejahatannya dengan kelembutanmu serta engkau menghentikan kejelekannya.
.
�� Barangsiapa yang selalu berfikir positif tentang sikap orang lain, serta berbaik sangka kepada mereka, maka:
�� Niatnya akan selamat,
�� Dadanya akan lapang,
�� Dan hatinya akan sembuh,
�� Serta Allah akan menjaganya dari kejelekan & keburukan."
.
*****
Madaarijus Saalikiin – Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
*****
.
✒ Arfah Ummu Faynan

•┈┈┈•❀❁❦����������❦❁❀•┈┈┈•

Jumat, 23 Desember 2016

Potonglah Kumis Peliharalah Jenggot

*Potonglah Kumis Peliharalah Jenggot*

Al-Ustâdz Fuad Hamzah Baraba' ( @fuadhbaraba )

*Hadits ke dua puluh delapan dari 100 hadits tuk dihafal

Di antara bentuk kesempurnaan penciptaan manusia adalah Allah Ta'ala menumbuhkan bulu dan rambut di tubuhnya.

Allah Ta'ala menciptakan itu dan tidak akan sia-sia, namun ada hikmah serta manfaat, baik diketahui oleh kita ataupun tidak.

Banyak hadist shahih yang melarang kita (laki-laki) dari mencukur jenggot.

Di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

‏‎عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ‏، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ. مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ

*_"Potonglah kumis dan biarkan jenggot memanjang. Selisihilah orang Majusi"._* (HR. Muslim).‎

Hadits ini menjelaskan kepada kita, bahwa kita diperintahkan untuk memotong kumis, membiarkan jenggot dan menyelisihi orang-orang majusi.

Semoga Allah Ta'ala selalu membimbing kita agar dimudahkan untuk mengamalkan hadits ini...

Aamiin...

Telegram Channel
Ar-Raudhoh : http://bit.ly/fuadhbaraba79

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahIkhwan

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Kamis, 22 Desember 2016

Aku Wanita Kedua

SOBAT MUSLIM:
Aku Wanita Kedua

Saudariku…

Saat kita berdoa kepada Allah, memohon Allah untuk mendatangkan seorang suami yang shalih.

Allah tidak menurunkan suami kita dari langit begitu saja.

Tapi..

Sebelum kita memohon kehadirannya..

Ada seorang wanita yang terlebih dulu memohon kehadirannya dalam perutnya.

Wanita itu mengandungnya dengan susah payah, dengan penuh harapan terhadap jabang bayi yang ada di dalam perutnya itu..

Tidak lain jabang bayi itu adalah suami kita.

Sebelumnya..

Ada seorang wanita yang siap menukar nyawanya dengan nyawa suami kita di tempat persalinan.

Dia menyusuinya, memberikan siang dan malamnya untuk mengurus suami kita.

Mengasuhnya dengan mengorbankan semua yang dimilikinya karena cinta yang begitu besar terhadap suami kita.

Dia telah memberikan sari pati kehidupannya untuk kedihupan suami kita

Dia menghabiskan masa mudanya untuk membesarkan suami kita.

Dan kini…

Wanita itu telah menjadi seorang wanita tua

Anak laki-laki itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah, yaitu suami kita

Wanita tua itu…

Tidak ada yang dia harapkan dari anaknya selain cinta

Maka..

Janganlah kita rebut cinta itu dari nya

Biarkanlah dia menempati satu tempat yang istimewa di hati suami kita

Kita bisa menempati satu tempat istimewa lain di hati suami kita

Mengalahlah dan biarkanlah suami kita mengutamakannya

Muliakanlah wanita itu…

Bantulah suami kita untuk berbakti kepadanya

Bantulah suami kita untuk menjaga pintu surganya

Dengan ini, niscaya kita akan mendapatkan dua cinta sekaligus. Cinta wanita itu dan cinta suami kita.

Dan semoga pahala yang besar Allah berikan untuk kita karenanya.

Kalau kita ikhlas, bukan cinta manusia, bahkan cinta Allah yang akan kita dapatkan

Kata orang,                                       

“Kalau engkau ingin merebut hati suami, rebutlah hati ibu nya”

Bagaimana tidak?

Bagaimana menurut kita jika seorang lelaki mempunyai istri yang memuliakan ibunya? Bukankah dia akan mencintai istrinya karena sifat ini?

Bagaimana tidak?

Bukankah betapa bahagianya seorang laki-laki ketika bisa mengumpulkan cinta dua wanita sekaligus dalam kehidupannya. Cinta ibunya dan cinta istrinya..

Dan betapa malangnya seorang laki-laki jika dua wanita yang dia cintai saling membenci. Ibunya tidak akur dengan istrinya.

Semoga Allah menjadikan kita istri yang shalihah.

Penyusun: Ummu Said
Murajaah: Al-Ustâdz Ammi Nur Baits

Artikel wanitasalihah.com | Wanita Salihah Perhiasan Terindah

[Sumber: http://wanitasalihah.com/aku-wanita-kedua/ ]

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahAkhawat

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

JANGAN PERNAH MERAYAKAN HARI IBU

°°° �� *JANGAN PERNAH MERAYAKAN HARI  ��IBU��* ❣

✒ Ust. DR. Syafiq R. Basalamah, MA.

Siapa yang tidak mengenal IBU..?

Semua manusia yang ada setelah Adam dan Hawa pasti dilahirkan dari rahim seorang IBU..

Betapa agungnya peran IBU..
Betapa mulianya pengorbanan IBU..
Kasihnya sepanjang masa..
Bak sang surya menyinari dunia.
Budi baiknya tak pernah dapat dibalas oleh beta..

Namun sayangnya..
Sudah banyak dari anak Adam yang melupakan hak-hak ibunya..
Mereka dilalaikan dengan kesibukan dunia yang tiada habisnya..

Sungguh sakit hati ini..
Melihat kedurhakan banyak anak kepada ibundanya..
Dan tatkala manusia sudah banyak yang menzalimi ibunya..
Tatkala mereka tenggelam dalam lautan durhaka, karena kebiadaban dan kesibukannya..

Sebagian orang tersadarkan dari mabuk dunia..
Terjaga dari mimpi panjang dan angan-angannya..
Menepi ke pantai kebajikan, berfikir untuk kembali menghargai ibunya..

Maka mereka berinisiatif untuk membuat SATU HARI spesial UNTUK IBU..

Kata mereka, "HARI IBU"

Ia, bagimu ibu yang telah mengandung 9 bulan, ada SATU HARI untukmu..

Bagimu yang telah menyusuiku selama 24 bulan, aku peruntukkan SATU HARI dari hidupku untukmu..

Bagimu yang tidak pernah lelah merawatku sejak lahir sampai aku dewasa, ada SATU HARI di hatiku untukmu..

Bagimu yang rela tidak tidur untukku, rela lapar untukku, rela sakit asal aku sehat, hanya ada SATU HARI bagimu..

SATU HARI dari 360 HARI yang kumiliki.. Kupersembahkan untukmu..
24 jam dari 8640 jam waktuku.. Kuperuntukkan untuk mengingatmu..

Wahai anak Adam..

Sadarilah..
Hal ini benar-benar suatu kebodohan nyata dari seorang anak..
Tidak tahu diri..
Tidak kenal bakti dan balas budi..

Dan memang itulah peradaban orang-orang yang tidak beriman..

Mereka ingin menggantikan kebiadabannya dengan membuat HARI IBU...???

BAGI YANG BERIMAN...

⛔ JANGAN PERNAH
      MENGUCAPKAN
      SELAMAT HARI IBU...

⛔ JANGAN PERNAH
      MERAYAKAN HARI IBU...

Karena di dalam Islam..

Semua hari adalah untuk IBU..
Semua waktu adalah untuK IBU..
Mengangkat suara atasnya diancam NERAKA..

*TIDAK MENTAATI IBU akan membuat MURKA SANG PENCIPTA..*

KERIDHAAN ALLAH berada di KERIDHAAN IBU..

IBU adalah orang yang paling berhak untuk dikasihi dan dihormati setelah Allah ta'ala dan Rasulnya..

BUKAN ISTRI dan ANAK...

APALAGI HARTA...

Kebaikannya tatkala hidup selalu dijaga..
Pengorbanannya setelah matipun akan selalu diingat..
Lisan seorang muslim selalu basah dengan doa untuknya..

⛔ Jangan pernah berkata:
    "Daripada tidak ingat sama sekali"

Ingat.. !!!

Itu adalah falsafah orang-orang yang tidak tahu membalas budi dan kamu bukan mereka..

Ubahlah falsafah itu..

Ubahlah sikapmu yang selama ini lebih mengutamakan istri dan anak..

Kamu tidak akan pernah ada tanpa ibundamu..
Kamu tidak akan dewasa tanpa ibumu..
Kamu tidak akan seperti sekarang tanpa kasih sayang ibu..

*"Celakalah seorang anak yang tidak memasukkan orangtuanya ke dalam Surga, sedangkan ibu bapaknya atau salah satu darinya, ia dapati masih hidup"*

Itulah pesan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Jadikanlah semua harimu untuk IBU..

Ya, mulai detik ini..

Dan senantiasalah mendoakan IBU mu

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

*"Ya Robb-ku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku; dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil."*

Allahu A'lam

Semoga bermanfaat..

*_Barakallaahu fiikum_*

---------������---------
.

DIAM SAAT FITNAH ADALAH SELAMAT

*DIAM SAAT FITNAH ADALAH SELAMAT*

�� عندما شاع خبر وفاة النبي ﷺ سكت الناس... وتكلّم كبارهم أبو بكر وعمر، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين!
ليت كثيراً من شبابنا يسلك هذا.
Ketika tersiar kabar wafatnya Nabi ﷺ, maka manusia kala itu diam... Yang berbicara adalah yang senior dari mereka, yaitu Abu Bakar dan Umar.
Maka fitnah pun sirna di saat manusia mengikuti ucapan orang² yang mumpuni ilmunya (senior)!
Duhai, sekiranya banyak pemuda kita yang mau meniti jalan ini...

�� بعد موته ﷺ وقع خلاف في ولاية الأمة بعده، فسكت الناس... وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Pasca wafatnya Nabi ﷺ, terjadi silang pendapat tentang kepemimpinan umat setelah beliau. Manusia pun saat itu diam... Dan yang berbicara adalah senior sahabat. Maka fitnah pun hilang ketika manusia mengikuti ucapan orang² yang mendalam keilmuannya (senior).
Duhai, sekiranya banyak dari pemuda kita yang mau berjalan di atas jalan ini...

��بعد موته ﷺ وقع خلاف في قتال المرتدين.. فسكت الناس وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Selepas Nabi ﷺ wafat, terjadi perbedaan pandangan tentang memerangi orang² yang murtad... Manusia saat itu banyak yang diam dan yang berbicara hanyalah sahabat yang senior saja. Maka fitnah pun reda tatkala manusia banyak yang mengikuti nasehat orang² yang luas ilmunya (senior).
Duhai, sekiranya banyak pemuda kita yang mau mengikuti jalan ini...

�� بعد موته ﷺ وقع خلاف في مسير جيش أسامة، فسكت الناس.. وتكلّم كبار الصحابة فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Setelah wafatnya Nabi ﷺ, terjadi perbedaan pendapat tentang barisan tentara Usamah, manusia pun pada diam... Yang berbicara hanyalah senior sahabat. Maka fitnah pun pudar ketika manusia mengikuti arahan orang² yang ilmunya mendalam (senior).
Duhai sekiranya para pemuda kita mau menjalani cara seperti ini...

⭕ *إذا تكلّم الراسخون وقت الفتن: خبتْ نارها، وإذا تكلّم غيرهم: زاد ضرامها*❗
*Apabila orang yang berilmu (baca : senior)  saja yang berbicara saat terjadi fitnah, maka akan padam api fitnah tersebut.*
*Namun, jika yang berbicara adalah selain mereka, maka semakin menyala² fitnah tersebut...* ❗

الشيخ عبدالعزيز السدحان حفظه الله
Nasehat Syaikh Abdul Aziz as-Sadhan.

✏ @abinyasalma

Keutamaan_Ibadah_dizaman_Fitnah

#Keutamaan_Ibadah_dizaman_Fitnah

Oleh: Ustadz Abu Khalid Resa Gunarsa hafizhahullah

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa pada akhir zaman, akan muncul berbagai fitnah (berbagai hal yang dapat memalingkan manusia dari agama Allah) dan kekacauan. Seperti yang terdapat dalam hadis-hadis berikut,

عن أبي هريرةَ – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: يتقارب الزمان، ويُقْبَضُ العِلمُ، وتظهر الفتنُ، ويُلْقَى الشُّحُّ، ويَكثُرُ الهَرْجُ))، قالوا: وما الهَرْجُ؟ قال: القتل

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Waktu akan menjadi dekat, ilmu dicabut, aneka fitnah bermunculan, kekikiran merebak dan al harju kian banyak.” Mereka berkata, “Apa yang dimaksud dengan al harju?” beliau bersabda, “Pembunuhan.” (HR Bukhari Muslim)

عن أبي وائل، قال: كنتُ جالسًا مع عبدالله وأبي موسى، فقالا: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: ((إن بين يَدَيِ الساعةِ أيامًا، يُرفَعُ فيها العلمُ، وينزلُ فيها الجهلُ، ويَكثُرُ فيها الهَرْجُ))، والهَرْجُ القتلُ

Dari Abu Wail, aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dekat hari kiamat akan ada hari-hari dimana ilmu diangkat, kebodohan merebak dan al harju kian banyak.” Al harju adalah pembunuhan. (HR Bukhari Muslim)

عن أبي هريرة – رضي الله عنه – أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال: ((لا تقوم الساعة حتى يَفِيض المال، وتظهر الفتن، ويكثر الهَرْج))، قالوا: وما الهَرْج يا رسول الله؟ قال: ((القتل، القتل، القتل)) ثلاثًا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga terjadi harta yang melimpah, beragam fitnah muncul al harju merebak.” Mereka berkata, “Apa yang dimaksud dengan al harju wahai Rasulullah?” beliau bersabda, “Pembunuhan, pembunuhan, pembunuhan.” Tiga kali. (HR Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)

Itulah kabar dari seorang yang lisannya selamat dari hawa nafsu, yang benar dan dibenarkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita fenomena yang akan terjadi pada akhir zaman. Beragam fitnah akan muncul dan kekacauan akan timbul disebabkan perilaku manusia yang kian buruk, ilmu semakin sedikit dan yang merebak adalah kebodohan.

Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah memberi kabar gembira bahwa ibadah di zaman itu berpahala sangat besar dan bernilai amat tinggi.

عن مَعْقِل بن يَسَار – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: العبادة في الهَرْج كهجرة إليَّ

Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ibadah dalam zaman harju seperti hijrah kepadaku.” (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Beramal dalam masa harju seperti hijrah kepadaku.” (HR Ahmad dan Thabrani)

Dalam riwayat lain juga disebutkan, “Ibadah di zaman fitnah seperi hijrah kepadaku.” (HR Ahmad dan Thabrani)

Imam Nawawi dalam “Syarh Muslim” (18/88) berkata, “Sabda beliau, “Ibadah di zaman harju seperti hijrah kepadaku.” Makna al harju adalah fitnah dan samarnya urusan-urusan manusia. Ibadah di zaman itu memiliki keutamaan yang banyak karena rata-rata manusia lalai dari urusan ibadah dan sibuk dengan urusan yang lain. Hanya sedikit saja yang benar-benar mengisi waktunya dengan ibadah.”

Ibnu Hajar dalam “Fathul Baary” (13/75) berkata, “Al Qurthuby berkata, “Sesungguhnya fitnah dan kesulitan yang berat akan terjadi hingga urusan agama menjadi ringan, perhatian kepadanya kian sedikit. Setiap orang hanya memperhatikan urusan dunia dan kehidupan pribadinya serta yang berkaitan dengannya, oleh karena itu, kedudukan ibadah menjadi agung dalam masa-masa fitnah.”

Dalam kitab Tathriiz Riyaadh As Shahilihin (1/747), Al Qurthuby berkata, “Orang yang berpegang teguh di masa itu, dan benar-benar menyibukkan diri dengan ibadah, menjauhi manusia, ganjarannya seperti ganjaran orang yang berhijrah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ia seperti orang yang berhijrah menyelamatkan agamanya dari orang-orang yang menghalanginya untuk bergabung bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula orang yang menyibukkan diri dengan ibadah, ia seperti orang yang lari dari manusia menyelamatkan agamanya untuk beribadah kepada Rabbnya. Pada hakikatnya, ia berarti telah berhijrah kepada Rabbnya dan lari dari seluruh makhluk-Nya.”

Al Munawi dalam “Faidhul Qadir” (4/373) berkata, “Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ibadah dalam al harju.” Maksudnya adalah masa bermunculan fitnah dan kesamaran dalam berbagai urusan.”

“Seperti hijrah kepadaku.” Maksudnya dalam hal pahalanya yang banyak. Atau, orang yang berhijrah dahulu hanya sedikit, karena kebanyakan manusia tidak mampu melakukannya. Begitu pun orang yang beribadah dalam masa al harju sedikit yang melakukannya.”

Ibnul Araby berkata, “Sisi persamaannya dengan hijrah adalah bahwa masa dahulu orang-orang lari dari negeri kufur dan meninggalkan penduduknya kepada negeri iman dan bergabung dengan penduduknya. Ketika terjadi fitnah, maka seharusnya bagi seseorang untuk membawa lari agamanya dari fitnah kepada ibadah, meninggalkan orang-orang itu dan kehidupan mereka. Maka ia adalah salah satu bentuk hijrah.”

Ibnul Jauzy dalam “Kasyful Musykil min Hadiits Ash Shahihaini” (2/42) berkata, “Al hajru adalah peperangan dan kesamaran. Jika fitnah melanda, hati menjadi sibuk, jika seorang hamba sibuk beribadah pada saat itu, hal ini menunjukkan kuatnya hati hamba tersebut dengan Allah azza wa jalla, sehingga ganjaran ibadahnya menjadi besar.”

Al Hafidz Ibnu Rajab berkata, “Sebab dari semua itu adalah bahwa manusia di zaman fitnah lebih cenderung mengikuti hawa nafsunya dan tidak kembali kepada agama, maka keadaan mereka seperti keadaan orang-orang jahiliyyah. Jika diantara mereka ada orang yang berpegang teguh dengan agamanya, beribadah kepada Tuhannya, mengikuti perbuatan-perbuatan yang diridhai-Nya dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dimurkai-Nya, maka kedudukannya seperti orang yang berhijrah dari masyarakat jahiliyyah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya beriman, mengikuti perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.”

Abu Khalid Resa Gunarsa – Subang, 29 Oktober 2013 (24 Dzulhijjah 1434)

Rabu, 21 Desember 2016

BERGAUL

Bismillaahirrahmaanirrahiim

BERGAUL

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang beriman, yang ia berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka, lebih besar pahalanya daripada seorang yang beriman, yang tak berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka.”
(HR. At-Tirmizi no. 2507, Ibnu Majah no. 4022, & dinyatakan shahih oleh Al-Albani dlm Shahih Al-Jami’ no. 6651)

Pelajaran dari Hadits diatas:

1. TIDAK SOK EKSKLUSIF
Seorang Muslim/Muslimah yang beriman seharusnya adalah hidup bermasyarakat dan tidak Eksklusif atau mengasingkan diri hanya dengan berbaur pada kelompok atau komunitas tertentu saja.

2. MENJADI TAULADAN
Seorang yang beriman haruslah menjadi sosok Tauladan dalam Masyarakat, mencontohkan Akhlaq yang baik, dan bisa mendakwahkan mereka kepada Islam yang sesungguhnya walau itu pastilah sangat berat.

3. BERDAKWAH DENGAN HIKMAH DAN SABAR
Bersabar dalam mendakwahi mereka dan tetaplah bersikap lemah lembut serta memberikan hikmah dalam pergaulan.

Jangan Mahal senyum..!!
Jangan Sombong..!!
Jangan merasa diri lebih Mulia..!!

Apalagi 'Laa Salam wa Laa Kalam.'
Gak mau ucap Salam dan gak mau tegur sapa…

Maka jangan salahkan jika mereka menilai negatif..

Berdakwahlah kepada Masyarakat...
Merekapun berhak mendapatkan hidayah seperti kita dan semoga Allah memberi mereka hidayah dengan dakwah kita.
Aamiin

�� Ust.DR M. Arifin Baderi  حفظه الله

BBG THOLABUL ILMI INDONESIA

TIGA KEUTAMAAN MENGINGAT MATI

☀��☀ *TIGA KEUTAMAAN MENGINGAT MATI*
✍Ustadz DR Firanda Andirja, MA, حفظه الله تعالى
Rasulullah _shallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
*«أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ»،*
*_“Perbanyaklah mengingat pemutus kledzatan (kematian)”_*
(HR An-Nasai dan dinilai oleh Syaikh Al-Albani : Hasan Shahih)
Sebagian ulama berkata :
من أكثر ذكر الموت أكرم بثلاثةٍ: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، والنشاط في العبادة. ومن نسيه عوقب بثلاثة أشياء: تسويف التوبة وعدم الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة.
_"Barang siapa banyak mengingat kematian maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara :_
✅ *(1) selalu bersegera bertaubat*,
✅ *(2) hati yang qona’ah/nerimo*, dan
✅ *(3) semangat dan rajin beribadah*.
_Dan barang siapa yang melupakan kematian maka ia akan dihukum dengan tiga perkara :_
❗ *(1) menunda-nunda taubat*,
❗ *(2) tidak ridho dengan pemberian Allah*, dan
❗ *(3) malas dalam beribadah*
��Sumber: BBG Al-ilmuCom
➖➖➖

Hamba Yang Diberi Taufik

Twit Ulama:
# Hamba Yang Diberi Taufik #
@a_alemran

Di antara bentuk taufik Allah pada seorang hamba adalah dia diberi kesibukan yang bermanfaat untuk agama dan dunianya di waktu-waktu seperti ini. Menjauh dari fitnah, ucapan-ucapan tidak jelas, hatinya selamat, lisannya terjaga. Yang dia cari adalah ridha Rabbnya semata.

Syaikh Ali al ‘Imran, dosen Syari’ah di Universitas Ummul Qura.87
Twit Ulama | twitulama.com | twitter, instagram & telegram: @twitulama

Selasa, 20 Desember 2016

Kebutuhan Ilmu

Twit Ulama:
# Kebutuhan Ilmu #
@abdulaziztarefe

Semakin besar fitnah, makin besar juga kebutuhan terhadap ilmu. Karena fitnah adalah kegelapan yang menyesatkan dan ilmu adalah cahayanya.

Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi 82
Twit Ulama | twitulama.com | twitter, instagram & telegram: @twitulama

Senin, 19 Desember 2016

NASEHAT BUAT PANITIA KAJIAN

NASEHAT BUAT PANITIA KAJIAN

Ulah sebagian oknum panitia sempat menyita waktu panjang di grup ini untuk berdiskusi, saking panjangnya sampai tidak jelas kesimpulannya.

Sengaja baru sekarang saya kasih komentar demi mendinginkan suasana dan mencari cara relatif tepat untuk melontarkan kerikil nasehat agar setan penggoda kajian bisa jera dan kapok beraksi.

Memang problematika panitia kajian selama ini cukup pelik karena tidak tertangani malah melebar, mulai dari bentrokan jadwal kajian, rendahnya komunikasi dan Kordinasi antar faksi hingga persaingan mencari tempat yang strategis dan ustad-ustad yang kondang selalu menggoda para pegiat kajian dan broker tabligh akbar.

Permasalahan paling pelik dan menyita diskusi para asatidz adalah keuangan kajian yang ditangani kurang amanah dan tidak sesuai dengan standar keuangan karena adanya anggapan bahwa infak itu sudah menjadi hak panitia terserah mau digunakan untuk apa kan yang penting habis untuk kebaikan.

Akhirnya ada kesan sebagian pihak mencari keuntungan diri darinya, apalagi ada yang merasa kok panitia mendapatkan bagian lebih banyak daripada ustad sementara jamaah datang karena ustadnya bukan karena panitianya.

Lebih parah lagi terdengar suara dul sumbang bahwa ada sebagian ustd memasang tarif kajian bahkan ada asisten yang menangani proposal pengajuan untuk kajian. Lalu ada yang nyeletuk bukannya dia mencari ilmu gratis kok sekarang dibisniskan. Aneh sudah dapat pula mukafa'ah dari salah satu institusi kafalah dakwah tapi masih juga pasang tarif kajian.

Sebetulnya solusinya sederhana dan penyelesaiannya simpel yaitu suburkan rasa takut kepada Allah dan pupuk keikhlasan, karena masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah terhadap semua tindakan kita.

Dakwah adalah amanah agama..

Penyampaian ilmu secara tulus adalah tugas mulia bagi da'i yang bermoral...

Mengelola dakwah secara benar dan ikhlas adalah tanggung jawab besar....

Ingatlah bahwa para misionaris dengan tegas dan tulus menekuni misi Kristenisasi di daerah pedalaman dan para juru dakwah aliran menelurusi hutan dan sawah tanpa pamrih dan imbalan demi menyebarnya kesesatan agama dan ajaran mereka! Tapi kenapa kita bersandiwara dalam berdakwah padahal agama kita benar?

Sebenarnya bukan aib dan tidak haram menurut para ulama, seorang yang berkiprah dalam pengajaran dan penyampaian dakwah mengambil upah karena Abu Bakar dan Umar menerima gaji dari tugas agama sebagai kholifah, namun mohon diperhatikan baik bagi sang pendekar dakwah dan broker kajian suasana hati harus terus dirawat dan istiqamah harus tetap dipupuk, jangan sampai layu karena sedikitnya imbalan dan minimnya kehadiran jamaah.

Jangan sampai kalau imbalan bagus dan kehadiran jamaah besar antusias sementara bila sedikit imbalan dan minim jamaahnya kurang semangat.

Perhatikan istiqamahnya Nabi Yasin berdakwah tanpa upah dan semangatnya Nabi Nuh meskipun dakwah selama 950 tahun dapat pengikut amat sedikit.

Demikian asal usul, barang kali tulisan ini bisa diterima silahkan dipakai untuk menggugah..

kalau tidak jangan Diunggah di tempat lain bahkan kalau tidak cocok tak usah marah apalagi sambil nyengir he he he.....

Akhukum fillah, pecinta dakwah

Zainal Abidin Syamsuddin

Pemerintah

Wahai Ikhwah

Hentikan keluhanmu terhadap pemerintahan......sudahkah kau lakukan tugasmu sebagai warga negara yang baik........

Karna tidak mungkin memimpin gerombolan tikus kecuali seekor tikus..... bukankah Allah maha adil kalian akui.....tidak mungkin memimpin gerombolan singa kecuali seekor singa... bukankah Allah maha adil....

KENAPA KALIAN MENDAPATI PEMERINTAHAN YANG DEMIKIAN KARNA MEMANG BERANGKAT DARI RAKYAT YANG DEMIKIAN....ITULAH KEADILAN ALLAH DI ATAS ALAM SEMESTA..

Diriwayatkan oleh Abu as-Syeikh dari Manshûr bin Abi al-Aswad, ia berkata, “Aku bertanya kepada al-A’masy tentang firman Allâh Azza wa Jalla :

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zhalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” [Qs Al An’am: 129]

Apa yang kau dengar dari perkataan mereka tentang ayat ini? Ia menjawab, “Aku mendengar mereka berkata, ‘Jika manusia sudah rusak maka mereka akan dipimpin oleh orang-orang jahat mereka”[Sirâjul Mulûk (2/467)]

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menyapaikan sebuah pesan yang sangat menyentuh, seakan belum pernah ada pesan ahli ilmu yang lebih menyentuh dari itu. Beliau rahimahullah mengatakan, “Renungilah hikmah Allâh Azza wa Jalla yang telah memilih para raja, penguasa dan pelindung umat manusia berdasarkan perbuatan rakyatnya, bahkan seakan perbuatan rakyat tergambar dalam perilaku pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat istiqamah dan lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun jika rakyat berbuat zhalim, maka penguasa mereka juga akan berbuat zalim pula. Jika menyebar tindakan penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula pemimpin mereka. Jika rakyat bakhil dan tidak menunaikan hak-hak Allâh Azza wa Jalla yang ada pada mereka, maka para pemimpin juga akan bakhil dan tidak menunaikan hak-hak rakyat yang ada pada mereka. Jika dalam bermuamalah, rakyat mengambil sesuatu yang bukan haknya dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka juga akan mengambil sesuatu yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan berbagai beban tugas yang berat. Semua yang diambil oleh rakyat dari orang-orang lemah maka akan diambil paksa oleh para pemimpin dari mereka. Jadi (karakter) para penguasa itu tampak jelas pada prilaku rakyatnya.

Jelas bukan hikmah ilahiyah, mengangkat penguasa bagi orang jahat dan buruk perangainya kecuali dari orang yang sama dengan mereka.

Ketika masa-masa awal Islam berisi generasi terbaik, maka demikian pula pemimpin-pemimpin kala itu. Ketika rakyat mulai rusak, maka pemimpin mereka juga mulai rusak. Jelas tidak sejalan dengan hikmah Allâh, (jika) pada zaman ini kita dipimpin oleh pemimpin yang seperti Mu’âwiyah dan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah , apalagi dipimpin oleh pemimpin sekelas Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan Umar Radhiyallahu anhu. Akan tetapi pemimpin kita itu sesuai dengan kondisi kita. Begitu pula pemimpin orang-orang sebelum kita sesuai dengan kondisi rakyat pada saat itu. Masing-masing dari kedua hal tersebut merupakan sebab akibat dan tuntunan hikmah Allâh Azza wa Jalla .

Orang yang punya kecerdasan, apabila merenungkan masalah ini, maka dia akan menemukan bahwa hikmah ilahiyah itu senantiasa berjalan seiring dengan qadha’ dan qadar, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, begitulah pula dalam masalah penciptaan dan perintah agama. Jangan sampai Anda menduga dan menyangka bahwa ada diantara qadha dan taqdir Allâh yang tidak mengandung hikmah. Bahkan semua qadha dan qadar Allâh itu terjadi sesuai dengan hikmah dan kebenaran yang paling sempurna. Tetapi, karena keterbatasan dan kelemahan akal manusia, sehingga mereka tidak sanggup memahaminya, sebagaimana mata kelelawar karena lemahnya ia tidak sanggup melihat sinar matahari. Akal-akal yang lemah ini, apabila berjumpa dengan kebatilan, akan menerima dan menyebarkannya, sebagaimana kelelawar yang terbang dan pergi saat kegelapan malam telah datang.

Cahaya siang menyilaukan pandang kelelawar
Pantas jika ia ditemani oleh gelap malam yang gulita”[HR. Muslim (1847)].

Abu Abdillah Muhammad Al-Atsariy

Jumat, 16 Desember 2016

KROMOSOM PEREMPUAN

��[ T & T ]��INDONESIA:
Bismillaahirrahmaanirrahiim

����PENTING DIBACA OLEH PARA SUAMI

��KROMOSOM PEREMPUAN

Perempuan (makhluk berkromosom XX) yang jiwanya butuh mengeluarkan 20 ribu kata per hari.

Ibu yang jarang diajak ngobrol santai oleh suaminya, maka bahasa tubuh dan nada bicaranya tidak mengenakkan.

Menyusui anak akan resah, tak sabar dengann kelakuan anak, bahkan cenderung menjadikan anak sebagai sasaran pelimpahan emosi yang tidak semestinya.

Jadi, kadang endapan permasalahan dengan sang ayah dimanifestasikan dalam bentuk amarah yang tidak jelas kepada anak-anak.

Terkadang, ada Ibu yang tetap sabar kepada anak-anaknya meskipun Ayah tak memberi ruang bagi jiwanya..., tapi manifestasi ekstrim nya dalam bentuk penyakit fisik yang sulit sembuh.

Maka tugas wajib ayah adalah memberikan ruang, waktu dan suasana setiap hari bagi Ibu untuk bicara sebagai upaya untuk selalu menyehatkan jiwanya, mendengar keluh kesahnya.

Rangkul Ibu untuk marah dan menangis kepada Ayah saja agar sehat jiwanya, agar Ibu bisa selalu memberikan bunga cinta untuk anak-anaknya.

Ibu yang sehat jiwanya dapat menjalankan tugasnya sebagai sekolah terbaik bagi putra-putri nya...

Ia bisa tahan berjam-jam mendengar keluhan anak-anaknya. Ia mudah memaafkan anaknya. Ia menjadi madrasah yang baik untuk menanamkan nilai- nilai Robbany..., dan hal ini harus didukung oleh ayah yang memperhatikan bathinnya, disamping kesehatan fisiknya. Ibu harus sehat luar dalam.

Ayah yang hebat, berawal dari suami yang hebat, yang mengerti jiwa dan kebutuhan pasangan.

Singkatnya, bahagiakan pasangan kita,
karena ia adalah madrasah utama bagi anak-anak kita.

��Ustadz dr .Raehanul Bahraen

��[ T & T ]��INDONESIA
https://telegram.me/joinchat/AIlDPj4G47qmVhlxgKkR9Q

Kamis, 15 Desember 2016

Hakikat Dibalik Ucapan Selamat NATAL

✨Hakikat Dibalik Ucapan Selamat NATAL
_______________________________________________

✏Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

"وَهُوَ بِمَنْزِلَةِ أَنْ يُهَنِّئَهُ بِسُجُودِهِ لِلصَّلِيبِ، بَلْ ذَلِكَ أَعْظَمُ إِثْمًا عِنْدَ اللَّهِ وَأَشَدُّ مَقْتًا مِنَ التَّهْنِئَةِ بِشُرْبِ الْخَمْرِ وَقَتْلِ النَّفْسِ وَارْتِكَابِ الْفَرْجِ الْحَرَامِ وَنَحْوِهِ.
وَكَثِيرٌ مِمَّنْ لَا قَدْرَ لِلدِّينِ عِنْدَهُ يَقَعُ فِي ذَلِكَ،
وَلَا يَدْرِي قُبْحَ مَا فَعَلَ، فَمَنْ هَنَّأَ عَبْدًا بِمَعْصِيَةٍ أَوْ بِدْعَةٍ أَوْ كُفْرٍ فَقَدْ تَعَرَّضَ لِمَقْتِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ".

“Mengucapkan 'Selamat Natal' kepada orang nasrani sama saja dengan mengucapkan kata Selamat atas sujudnya kepada salib.

Bahkan mengucapkan kata selamat untuk hari raya mereka (natal, pent) lebih besar dosanya dan kemurkaan di sisi Allah ketimbang mengucapkan kata selamat karena minum Khamar, Membunuh Jiwa, Berzina dan yang semisalnya (karena dosa-dosa tersebut masih di bawah kesyirikan dan kekufuran, pent).

Dan banyak orang yang tidak memiliki pengagungan terhadap agama ini (Islam) kadangkala melakukan hal tersebut, tanpa dia sadari kejelekan perbuatannya itu. Padahal siapa yang mengucapkan kata Selamat terhadap seseorang karena melakukan suatu kemaksiatan, kebid’ahan atau kekafiran maka sungguh ia telah menjerumuskan dirinya kepada kemurkaan dan kemarahan Allah.”

��[Sumber : Kitab Ahkaam Ahli Dzimmah, karya Al Imam Ibnul Qoyyim 3/441]��

��Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

«إنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا إِلَى النَّارِ أبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ والمَغْرِبِ"

"Kadangkala seorang hamba mengucapkan suatu ucapan yang tidak dia berikan perhatian, namun dapat menyeretnya kedalam api Neraka yang jaraknya lebih jauh antara timur dan barat".

��[HR. Imam Bukhari no 6477 dan Imam Muslim, no : 2988, dari Abu Hurairah]��

Semoga bermanfaat.

✒ Ditulis oleh Ustadz Farhan Bin Ramli Bin Ahmad حفظه الله تعالى

LOMBA & KUIS SEPUTAR MAULID

������ LOMBA & KUIS SEPUTAR MAULID

✍ Ustadz Oleh : Ustadz Fachruddin Nu'man, Lc hafizhahullah

Saudaraku...

Mencintai Rosulullah ﷺ adalah syarat keimanan... Semua muslim dan mu'min insya Allah di hatinya terdapat kecintaan kepada Beliau...

Namun ketahuilah...

Bahwa cinta adalah amalan hati, adapun prakteknya tentu saja harus sesuai yang diperintahkan dan dicontohkan beliau dan para sahabatnya, karena para sahabat generasi yang paling cinta kepada beliau.

Di bulan ini (Robi'ul awal), kaum muslimin menumpahkan Rasa Cintanya kepada beliau dengan marak melakukan Maulid Nabi...

Maka benarkah dengan cara itu kita menumpahkan cinta kita kepadanya? Maka simaklah beberapa pertanyaan ini :

�� 1. Pertanyaan Pertama :

Berapa kali Nabi ﷺ merayakan maulid (ulang tahun) beliau..?

�� 2. Pertanyaan Kedua :

Sebutkan satu dalil saja dari Nabi ﷺ yang memerintahkan para sahabat Radhiyallahu 'anhum untuk merayakan maulid beliau..?!

�� 3. Pertanyaan Ketiga :

Siapakah khalifah rasyidin yang pertama kali merayakan maulid Nabi yang mulia..?

�� 4. Pertanyaan Keempat :

Dimanakah para sahabat ridhwanullah alaihim pertama kali merayakan maulid Nabi yang mulia..?

�� . Pertanyaan Kelima :

Sebutkan bagaimana cara perayaan maulid Nabi di zaman sahabat? Dan jenis manisan dan makanan apa saja yang dibagikan saat acara maulidan tsb..?

�� 6. Pertanyaan Keenam :

Sebutkan tahun berapa para imam yang empat mengadakan peringatan maulid Nabi yang mulia..?

�� 7. Pertanyaan ketujuh :

Apakah nasyid populer yang disenandungkan saat peringatan maulid di zaman sahabat Radhiyallahu 'anhum dan tabi'in..??

⚠ PERHATIAN :

Jawaban haruslah dari al-Qur'an dan sunnah, atau atsar sahabat Radhiyallahu anhum dan tabi'in rahimahumullâhu.

Apabila tidak Anda dapati, mungkin bisa Anda infokan kepada kami darimana dan bagaimana bisa peringatan seperti ini muncul?

Dan mengapa pula para sahabat Radhiyallahu 'anhum dan para tabi'in seperti para imam yang empat koq bisa sampai lalai dari mengerjakan hal ini?


☀ ARAHAN KEKASIH KITA...

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي ، وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَالأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur-rasyidin yang diberi petunjuk (yang datang) sesudahku, gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah perkara-perkara baru yang diada-adakan (dalam urusan agama -ed). Karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.”

��(HR.at-Tirmidzi hadits no. 2676, beliau mengatakan Hasan Shahih)

�� PONDASI AHLUSSUNNAH..

Imam Ahmad Rahimahumullâhu berkata  :

أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وعلى آله وسلم وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa yang para shahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berada di atasnya, meneladani mereka serta meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.

Semoga Manfaat...


(Sebagian disadur dari grup alumni)

��Abu Isma'il Fachruddien Nu'man

��Pondok Pesantren Riyadhus Sholihiin, Pandeglang

___________________

��Dipost Ustadz Fachruddin Nu'man, Lc hafizhahullah Tsulasa 7 Rabi'ul Awwal 1438 / 6 Desember 2016

Selasa, 13 Desember 2016

Berapa Umur Nabi Nuh 'alaihis salam ?

*Berapa Umur Nabi Nuh 'alaihis salam ?*

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim
�� _(QS. Al 'Ankabut : 14)_

Ini merupakan hiburan dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Allah menceritakan kepadanya tentang Nuh a.s., bahwa Nuh tinggal di kalangan kaumnya dalam masa yang sangat lama seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt.
Seruan itu dilakukannya siang malam, dan secara rahasia dan terang-terangan.
Tetapi sekalipun demikian, tiada menambah mereka melainkan makin menjauh dari perkara hak dan berpaling darinya serta mendustakan Nuh, dan tiada yang beriman bersama Nuh melainkan hanya sedikit orang saja. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

{فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ}

maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
�� _(Al-'Ankabut: 14)_

Yakni sesudah masa yang sangat lama itu penyampaian Nuh dan peringatannya masih belum berhasil terhadap mereka.

Maka kamu Muhammad, janganlah menyesali sikap orang-orang yang kafir terhadapmu dari kalangan kaummu, jangan pula kamu bersedih hati atas sikap mereka, karena sesungguhnya Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia pulalah yang akan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Di tangan kekuasaan-Nyalah semua urusan, dan hanya kepada-Nyalah kembali semua urusan.

{إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ. وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ}

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan.
�� _(Yunus: 96-97)_hingga akhir ayat.

Dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan memunculkanmu, menolongmu, menguatkanmu, menghinakan musuh-musuhmu serta mengalahkan mereka, dan menjadikan mereka berada di dasar neraka yang paling bawah.

Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahik, dari Ibnu Abbas yang mengatakan :

bahwa Nuh diutus oleh Allah sejak usia 40 tahun,
dan tinggal di kalangan kaumnya selama 950 tahun,
serta hidup sesudah masa banjir besar selama 60 tahun,
hingga manusia bertambah populasi (jumlah)nya dan menyebar.

Aun ibnu Abu Syaddad telah mengatakan bahwa :

...hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Mujahid yang mengatakan bahwa :
Ibnu Umar pernah bertanya kepadaku, "Berapa lamakah Nuh tinggal bersama kaumnya?"
Mujahid mengatakan, bahwa lalu ia menjawab, " 950 tahun."

Lalu Ibnu Umar mengatakan, "Sesungguhnya manusia itu masih terus mengalami pengurangan dalam usia mereka, kebaligan mereka, dan bentuk tubuh mereka, sampai masamu sekarang ini."

��Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (aplikasi).

��14 Rabi'ul Awwal 1438 H.
el kanzu

Mari terus berbenah, menabung, berinvestasi untuk kehidupan abadi dg umur yang terbatas ini,  kita tidak mengetahui kapan umur kita akan berakhir...

Sebab Kelemahan Umat Muslim

***Sebab Kelemahan Umat Muslim***

Pertanyaan:
Wahai Fadhilatus Syaikh, mengapa di zaman kita ini keadaan umat Muslim lemah? Apa sebabnya dan apa yang bisa membuat kita bangkit di masa depan?

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan menjawab:

الأسباب كثيرة: أولها : كلَّمَا تَأخَّرَ الزَّمَن ، وبعُدَ النَّاس عن عَهْد مَن قبلَهم من أهلِ السُّنة والجماعة يَضعُف فيهم الاتباع؛ بسبب الفاصلِ الطَّويلِ بَيْنهم وبينَ سلفِ الأمُّةِ
ثانيا : كثرةُ الأهواءِ، وكثرةُ الفرقِ الضالةِ، وفي عصرنا الحاضر جَدَّت أيضاً وسائلُ الإعلام التي تَحْمِلُ كثيراً من الشرورِ والفتنِ، يتأثَّرُ بِهَا من يتلقَّاها ، ومن ينظُر فيها على أنّها ثقافةٌ دينية، وعلى أنها اتساع في الأفق وما أشبه ذلك

Sebabnya banyak, di antaranya:
1. Semakin jauh zaman, semakin jauh manusia dari masa generasi terdahulu dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah, maka semakin lemahlah ittiba’ mereka. Disebabkan jauhnya masa antara mereka dengan generasi salafus shalih.

2. Hawa nafsu merajalela.

3. Banyaknya firqah sesat.

4. Dan di masa kita ini media informasi sangat gencar membawa banyak keburukan dan fitnah, yang mempengaruhi semua orang yang mengkonsumsinya dan membacanya serta menyangka bahwa itu semua adalah tsaqofah Islamiyah (wawasan Islam).

5. Dan juga dikarenakan jauhnya daerah-daerah kaum Muslim.

Dan sebab yang lainnya.
***
Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16465

Al-Ustâdz Yulian Purnama
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

SESUATU YANG WAJAR, JIKA KITA MAMPU MENSIKAPI..

SESUATU YANG WAJAR, JIKA KITA MAMPU MENSIKAPI..

Saudaraku..
Gesekan dalam sebuah kebersamaan adalah hal yang wajar..

Apa yang harus kita lakukan jika hal itu terjadi?

HUSNUDZHAN
Kita harus saling husnudzhan pada saudara kita, berilah udzur pada mereka..
"mungkin dia gak tahu..
mungkin dia salah ngomong..
mungkin, mungkin dan mungkin.."

Cari terus alasan yang membuat kita sampai tidak timbul kebencian pada saudara kita..
Karena saudara kita sama-sama beriman..

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara." (Qs. Al-Hujurat 10)

PERBAIKI NIAT
Perbaiki terus niat agar niat kita ikhlas Lillahi Ta'ala..

Sebagai manusia kadang kala kita melakukan sesuatu ingin dikatakan “syukron” (terimakasih), wajar hal itu terjadi..
Saat kita berbuat sesuatu, kita ingin orang lain mengatakan “terimakasih"..
Meski demikian terkadang orang yang kita bantu tidak mengatakan terimakasih kepada kita.. Nah, saat seperti itu sering dalam hati kita berkata : “sudah saya bantu, kok tidak tahu terima kasih”.
Maka saat itu juga kadang kala kita sakit hati..

Karena apa?
Kenapa hal demikian terjadi?

Karena tidak ikhlas niat kita kepada Allah..

Ingatlah para penghuni surga itu bahwasanya mereka berkata :

لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

"Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (Qs. Al Insan 9)

Mari saudaraku perbaiki niat kita dalam berinteraksi dengan saudara-saudara kita..
Kita berusaha tanamkan dalam hati bahwasanya kita lakukan itu semua ikhlas, tidak ingin berharap balasan dan ucapan terimakasih dari mereka sedikitpun..
"Mau orang itu ngomong terimakasih, atau tidak ngomong terimakasih, kita tidak butuhkan itu.."
Semata kita lakukan itu karena Allah..
Karena Allah..

Ingatlah saudaraku,
Janganlah bertanya apa yang diberikan Saudara kita pada Kita.. Tapi apa yang sudah Kita berikan bagi Saudara kita..

________________________________

Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
��

Instagram : ShahihFiqih
Twitter : @ShahihFiqih