Kamis, 22 Desember 2016

JANGAN PERNAH MERAYAKAN HARI IBU

°°° �� *JANGAN PERNAH MERAYAKAN HARI  ��IBU��* ❣

✒ Ust. DR. Syafiq R. Basalamah, MA.

Siapa yang tidak mengenal IBU..?

Semua manusia yang ada setelah Adam dan Hawa pasti dilahirkan dari rahim seorang IBU..

Betapa agungnya peran IBU..
Betapa mulianya pengorbanan IBU..
Kasihnya sepanjang masa..
Bak sang surya menyinari dunia.
Budi baiknya tak pernah dapat dibalas oleh beta..

Namun sayangnya..
Sudah banyak dari anak Adam yang melupakan hak-hak ibunya..
Mereka dilalaikan dengan kesibukan dunia yang tiada habisnya..

Sungguh sakit hati ini..
Melihat kedurhakan banyak anak kepada ibundanya..
Dan tatkala manusia sudah banyak yang menzalimi ibunya..
Tatkala mereka tenggelam dalam lautan durhaka, karena kebiadaban dan kesibukannya..

Sebagian orang tersadarkan dari mabuk dunia..
Terjaga dari mimpi panjang dan angan-angannya..
Menepi ke pantai kebajikan, berfikir untuk kembali menghargai ibunya..

Maka mereka berinisiatif untuk membuat SATU HARI spesial UNTUK IBU..

Kata mereka, "HARI IBU"

Ia, bagimu ibu yang telah mengandung 9 bulan, ada SATU HARI untukmu..

Bagimu yang telah menyusuiku selama 24 bulan, aku peruntukkan SATU HARI dari hidupku untukmu..

Bagimu yang tidak pernah lelah merawatku sejak lahir sampai aku dewasa, ada SATU HARI di hatiku untukmu..

Bagimu yang rela tidak tidur untukku, rela lapar untukku, rela sakit asal aku sehat, hanya ada SATU HARI bagimu..

SATU HARI dari 360 HARI yang kumiliki.. Kupersembahkan untukmu..
24 jam dari 8640 jam waktuku.. Kuperuntukkan untuk mengingatmu..

Wahai anak Adam..

Sadarilah..
Hal ini benar-benar suatu kebodohan nyata dari seorang anak..
Tidak tahu diri..
Tidak kenal bakti dan balas budi..

Dan memang itulah peradaban orang-orang yang tidak beriman..

Mereka ingin menggantikan kebiadabannya dengan membuat HARI IBU...???

BAGI YANG BERIMAN...

⛔ JANGAN PERNAH
      MENGUCAPKAN
      SELAMAT HARI IBU...

⛔ JANGAN PERNAH
      MERAYAKAN HARI IBU...

Karena di dalam Islam..

Semua hari adalah untuk IBU..
Semua waktu adalah untuK IBU..
Mengangkat suara atasnya diancam NERAKA..

*TIDAK MENTAATI IBU akan membuat MURKA SANG PENCIPTA..*

KERIDHAAN ALLAH berada di KERIDHAAN IBU..

IBU adalah orang yang paling berhak untuk dikasihi dan dihormati setelah Allah ta'ala dan Rasulnya..

BUKAN ISTRI dan ANAK...

APALAGI HARTA...

Kebaikannya tatkala hidup selalu dijaga..
Pengorbanannya setelah matipun akan selalu diingat..
Lisan seorang muslim selalu basah dengan doa untuknya..

⛔ Jangan pernah berkata:
    "Daripada tidak ingat sama sekali"

Ingat.. !!!

Itu adalah falsafah orang-orang yang tidak tahu membalas budi dan kamu bukan mereka..

Ubahlah falsafah itu..

Ubahlah sikapmu yang selama ini lebih mengutamakan istri dan anak..

Kamu tidak akan pernah ada tanpa ibundamu..
Kamu tidak akan dewasa tanpa ibumu..
Kamu tidak akan seperti sekarang tanpa kasih sayang ibu..

*"Celakalah seorang anak yang tidak memasukkan orangtuanya ke dalam Surga, sedangkan ibu bapaknya atau salah satu darinya, ia dapati masih hidup"*

Itulah pesan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Jadikanlah semua harimu untuk IBU..

Ya, mulai detik ini..

Dan senantiasalah mendoakan IBU mu

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

*"Ya Robb-ku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku; dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil."*

Allahu A'lam

Semoga bermanfaat..

*_Barakallaahu fiikum_*

---------������---------
.

DIAM SAAT FITNAH ADALAH SELAMAT

*DIAM SAAT FITNAH ADALAH SELAMAT*

�� عندما شاع خبر وفاة النبي ﷺ سكت الناس... وتكلّم كبارهم أبو بكر وعمر، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين!
ليت كثيراً من شبابنا يسلك هذا.
Ketika tersiar kabar wafatnya Nabi ﷺ, maka manusia kala itu diam... Yang berbicara adalah yang senior dari mereka, yaitu Abu Bakar dan Umar.
Maka fitnah pun sirna di saat manusia mengikuti ucapan orang² yang mumpuni ilmunya (senior)!
Duhai, sekiranya banyak pemuda kita yang mau meniti jalan ini...

�� بعد موته ﷺ وقع خلاف في ولاية الأمة بعده، فسكت الناس... وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Pasca wafatnya Nabi ﷺ, terjadi silang pendapat tentang kepemimpinan umat setelah beliau. Manusia pun saat itu diam... Dan yang berbicara adalah senior sahabat. Maka fitnah pun hilang ketika manusia mengikuti ucapan orang² yang mendalam keilmuannya (senior).
Duhai, sekiranya banyak dari pemuda kita yang mau berjalan di atas jalan ini...

��بعد موته ﷺ وقع خلاف في قتال المرتدين.. فسكت الناس وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Selepas Nabi ﷺ wafat, terjadi perbedaan pandangan tentang memerangi orang² yang murtad... Manusia saat itu banyak yang diam dan yang berbicara hanyalah sahabat yang senior saja. Maka fitnah pun reda tatkala manusia banyak yang mengikuti nasehat orang² yang luas ilmunya (senior).
Duhai, sekiranya banyak pemuda kita yang mau mengikuti jalan ini...

�� بعد موته ﷺ وقع خلاف في مسير جيش أسامة، فسكت الناس.. وتكلّم كبار الصحابة فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.
Setelah wafatnya Nabi ﷺ, terjadi perbedaan pendapat tentang barisan tentara Usamah, manusia pun pada diam... Yang berbicara hanyalah senior sahabat. Maka fitnah pun pudar ketika manusia mengikuti arahan orang² yang ilmunya mendalam (senior).
Duhai sekiranya para pemuda kita mau menjalani cara seperti ini...

⭕ *إذا تكلّم الراسخون وقت الفتن: خبتْ نارها، وإذا تكلّم غيرهم: زاد ضرامها*❗
*Apabila orang yang berilmu (baca : senior)  saja yang berbicara saat terjadi fitnah, maka akan padam api fitnah tersebut.*
*Namun, jika yang berbicara adalah selain mereka, maka semakin menyala² fitnah tersebut...* ❗

الشيخ عبدالعزيز السدحان حفظه الله
Nasehat Syaikh Abdul Aziz as-Sadhan.

✏ @abinyasalma

Keutamaan_Ibadah_dizaman_Fitnah

#Keutamaan_Ibadah_dizaman_Fitnah

Oleh: Ustadz Abu Khalid Resa Gunarsa hafizhahullah

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa pada akhir zaman, akan muncul berbagai fitnah (berbagai hal yang dapat memalingkan manusia dari agama Allah) dan kekacauan. Seperti yang terdapat dalam hadis-hadis berikut,

عن أبي هريرةَ – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: يتقارب الزمان، ويُقْبَضُ العِلمُ، وتظهر الفتنُ، ويُلْقَى الشُّحُّ، ويَكثُرُ الهَرْجُ))، قالوا: وما الهَرْجُ؟ قال: القتل

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Waktu akan menjadi dekat, ilmu dicabut, aneka fitnah bermunculan, kekikiran merebak dan al harju kian banyak.” Mereka berkata, “Apa yang dimaksud dengan al harju?” beliau bersabda, “Pembunuhan.” (HR Bukhari Muslim)

عن أبي وائل، قال: كنتُ جالسًا مع عبدالله وأبي موسى، فقالا: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: ((إن بين يَدَيِ الساعةِ أيامًا، يُرفَعُ فيها العلمُ، وينزلُ فيها الجهلُ، ويَكثُرُ فيها الهَرْجُ))، والهَرْجُ القتلُ

Dari Abu Wail, aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dekat hari kiamat akan ada hari-hari dimana ilmu diangkat, kebodohan merebak dan al harju kian banyak.” Al harju adalah pembunuhan. (HR Bukhari Muslim)

عن أبي هريرة – رضي الله عنه – أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال: ((لا تقوم الساعة حتى يَفِيض المال، وتظهر الفتن، ويكثر الهَرْج))، قالوا: وما الهَرْج يا رسول الله؟ قال: ((القتل، القتل، القتل)) ثلاثًا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga terjadi harta yang melimpah, beragam fitnah muncul al harju merebak.” Mereka berkata, “Apa yang dimaksud dengan al harju wahai Rasulullah?” beliau bersabda, “Pembunuhan, pembunuhan, pembunuhan.” Tiga kali. (HR Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)

Itulah kabar dari seorang yang lisannya selamat dari hawa nafsu, yang benar dan dibenarkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita fenomena yang akan terjadi pada akhir zaman. Beragam fitnah akan muncul dan kekacauan akan timbul disebabkan perilaku manusia yang kian buruk, ilmu semakin sedikit dan yang merebak adalah kebodohan.

Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah memberi kabar gembira bahwa ibadah di zaman itu berpahala sangat besar dan bernilai amat tinggi.

عن مَعْقِل بن يَسَار – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: العبادة في الهَرْج كهجرة إليَّ

Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ibadah dalam zaman harju seperti hijrah kepadaku.” (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Beramal dalam masa harju seperti hijrah kepadaku.” (HR Ahmad dan Thabrani)

Dalam riwayat lain juga disebutkan, “Ibadah di zaman fitnah seperi hijrah kepadaku.” (HR Ahmad dan Thabrani)

Imam Nawawi dalam “Syarh Muslim” (18/88) berkata, “Sabda beliau, “Ibadah di zaman harju seperti hijrah kepadaku.” Makna al harju adalah fitnah dan samarnya urusan-urusan manusia. Ibadah di zaman itu memiliki keutamaan yang banyak karena rata-rata manusia lalai dari urusan ibadah dan sibuk dengan urusan yang lain. Hanya sedikit saja yang benar-benar mengisi waktunya dengan ibadah.”

Ibnu Hajar dalam “Fathul Baary” (13/75) berkata, “Al Qurthuby berkata, “Sesungguhnya fitnah dan kesulitan yang berat akan terjadi hingga urusan agama menjadi ringan, perhatian kepadanya kian sedikit. Setiap orang hanya memperhatikan urusan dunia dan kehidupan pribadinya serta yang berkaitan dengannya, oleh karena itu, kedudukan ibadah menjadi agung dalam masa-masa fitnah.”

Dalam kitab Tathriiz Riyaadh As Shahilihin (1/747), Al Qurthuby berkata, “Orang yang berpegang teguh di masa itu, dan benar-benar menyibukkan diri dengan ibadah, menjauhi manusia, ganjarannya seperti ganjaran orang yang berhijrah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ia seperti orang yang berhijrah menyelamatkan agamanya dari orang-orang yang menghalanginya untuk bergabung bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula orang yang menyibukkan diri dengan ibadah, ia seperti orang yang lari dari manusia menyelamatkan agamanya untuk beribadah kepada Rabbnya. Pada hakikatnya, ia berarti telah berhijrah kepada Rabbnya dan lari dari seluruh makhluk-Nya.”

Al Munawi dalam “Faidhul Qadir” (4/373) berkata, “Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ibadah dalam al harju.” Maksudnya adalah masa bermunculan fitnah dan kesamaran dalam berbagai urusan.”

“Seperti hijrah kepadaku.” Maksudnya dalam hal pahalanya yang banyak. Atau, orang yang berhijrah dahulu hanya sedikit, karena kebanyakan manusia tidak mampu melakukannya. Begitu pun orang yang beribadah dalam masa al harju sedikit yang melakukannya.”

Ibnul Araby berkata, “Sisi persamaannya dengan hijrah adalah bahwa masa dahulu orang-orang lari dari negeri kufur dan meninggalkan penduduknya kepada negeri iman dan bergabung dengan penduduknya. Ketika terjadi fitnah, maka seharusnya bagi seseorang untuk membawa lari agamanya dari fitnah kepada ibadah, meninggalkan orang-orang itu dan kehidupan mereka. Maka ia adalah salah satu bentuk hijrah.”

Ibnul Jauzy dalam “Kasyful Musykil min Hadiits Ash Shahihaini” (2/42) berkata, “Al hajru adalah peperangan dan kesamaran. Jika fitnah melanda, hati menjadi sibuk, jika seorang hamba sibuk beribadah pada saat itu, hal ini menunjukkan kuatnya hati hamba tersebut dengan Allah azza wa jalla, sehingga ganjaran ibadahnya menjadi besar.”

Al Hafidz Ibnu Rajab berkata, “Sebab dari semua itu adalah bahwa manusia di zaman fitnah lebih cenderung mengikuti hawa nafsunya dan tidak kembali kepada agama, maka keadaan mereka seperti keadaan orang-orang jahiliyyah. Jika diantara mereka ada orang yang berpegang teguh dengan agamanya, beribadah kepada Tuhannya, mengikuti perbuatan-perbuatan yang diridhai-Nya dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dimurkai-Nya, maka kedudukannya seperti orang yang berhijrah dari masyarakat jahiliyyah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya beriman, mengikuti perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.”

Abu Khalid Resa Gunarsa – Subang, 29 Oktober 2013 (24 Dzulhijjah 1434)

Rabu, 21 Desember 2016

BERGAUL

Bismillaahirrahmaanirrahiim

BERGAUL

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang beriman, yang ia berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka, lebih besar pahalanya daripada seorang yang beriman, yang tak berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka.”
(HR. At-Tirmizi no. 2507, Ibnu Majah no. 4022, & dinyatakan shahih oleh Al-Albani dlm Shahih Al-Jami’ no. 6651)

Pelajaran dari Hadits diatas:

1. TIDAK SOK EKSKLUSIF
Seorang Muslim/Muslimah yang beriman seharusnya adalah hidup bermasyarakat dan tidak Eksklusif atau mengasingkan diri hanya dengan berbaur pada kelompok atau komunitas tertentu saja.

2. MENJADI TAULADAN
Seorang yang beriman haruslah menjadi sosok Tauladan dalam Masyarakat, mencontohkan Akhlaq yang baik, dan bisa mendakwahkan mereka kepada Islam yang sesungguhnya walau itu pastilah sangat berat.

3. BERDAKWAH DENGAN HIKMAH DAN SABAR
Bersabar dalam mendakwahi mereka dan tetaplah bersikap lemah lembut serta memberikan hikmah dalam pergaulan.

Jangan Mahal senyum..!!
Jangan Sombong..!!
Jangan merasa diri lebih Mulia..!!

Apalagi 'Laa Salam wa Laa Kalam.'
Gak mau ucap Salam dan gak mau tegur sapa…

Maka jangan salahkan jika mereka menilai negatif..

Berdakwahlah kepada Masyarakat...
Merekapun berhak mendapatkan hidayah seperti kita dan semoga Allah memberi mereka hidayah dengan dakwah kita.
Aamiin

�� Ust.DR M. Arifin Baderi  حفظه الله

BBG THOLABUL ILMI INDONESIA

TIGA KEUTAMAAN MENGINGAT MATI

☀��☀ *TIGA KEUTAMAAN MENGINGAT MATI*
✍Ustadz DR Firanda Andirja, MA, حفظه الله تعالى
Rasulullah _shallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
*«أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ»،*
*_“Perbanyaklah mengingat pemutus kledzatan (kematian)”_*
(HR An-Nasai dan dinilai oleh Syaikh Al-Albani : Hasan Shahih)
Sebagian ulama berkata :
من أكثر ذكر الموت أكرم بثلاثةٍ: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، والنشاط في العبادة. ومن نسيه عوقب بثلاثة أشياء: تسويف التوبة وعدم الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة.
_"Barang siapa banyak mengingat kematian maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara :_
✅ *(1) selalu bersegera bertaubat*,
✅ *(2) hati yang qona’ah/nerimo*, dan
✅ *(3) semangat dan rajin beribadah*.
_Dan barang siapa yang melupakan kematian maka ia akan dihukum dengan tiga perkara :_
❗ *(1) menunda-nunda taubat*,
❗ *(2) tidak ridho dengan pemberian Allah*, dan
❗ *(3) malas dalam beribadah*
��Sumber: BBG Al-ilmuCom
➖➖➖

Hamba Yang Diberi Taufik

Twit Ulama:
# Hamba Yang Diberi Taufik #
@a_alemran

Di antara bentuk taufik Allah pada seorang hamba adalah dia diberi kesibukan yang bermanfaat untuk agama dan dunianya di waktu-waktu seperti ini. Menjauh dari fitnah, ucapan-ucapan tidak jelas, hatinya selamat, lisannya terjaga. Yang dia cari adalah ridha Rabbnya semata.

Syaikh Ali al ‘Imran, dosen Syari’ah di Universitas Ummul Qura.87
Twit Ulama | twitulama.com | twitter, instagram & telegram: @twitulama

Selasa, 20 Desember 2016

Kebutuhan Ilmu

Twit Ulama:
# Kebutuhan Ilmu #
@abdulaziztarefe

Semakin besar fitnah, makin besar juga kebutuhan terhadap ilmu. Karena fitnah adalah kegelapan yang menyesatkan dan ilmu adalah cahayanya.

Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi 82
Twit Ulama | twitulama.com | twitter, instagram & telegram: @twitulama

Senin, 19 Desember 2016

NASEHAT BUAT PANITIA KAJIAN

NASEHAT BUAT PANITIA KAJIAN

Ulah sebagian oknum panitia sempat menyita waktu panjang di grup ini untuk berdiskusi, saking panjangnya sampai tidak jelas kesimpulannya.

Sengaja baru sekarang saya kasih komentar demi mendinginkan suasana dan mencari cara relatif tepat untuk melontarkan kerikil nasehat agar setan penggoda kajian bisa jera dan kapok beraksi.

Memang problematika panitia kajian selama ini cukup pelik karena tidak tertangani malah melebar, mulai dari bentrokan jadwal kajian, rendahnya komunikasi dan Kordinasi antar faksi hingga persaingan mencari tempat yang strategis dan ustad-ustad yang kondang selalu menggoda para pegiat kajian dan broker tabligh akbar.

Permasalahan paling pelik dan menyita diskusi para asatidz adalah keuangan kajian yang ditangani kurang amanah dan tidak sesuai dengan standar keuangan karena adanya anggapan bahwa infak itu sudah menjadi hak panitia terserah mau digunakan untuk apa kan yang penting habis untuk kebaikan.

Akhirnya ada kesan sebagian pihak mencari keuntungan diri darinya, apalagi ada yang merasa kok panitia mendapatkan bagian lebih banyak daripada ustad sementara jamaah datang karena ustadnya bukan karena panitianya.

Lebih parah lagi terdengar suara dul sumbang bahwa ada sebagian ustd memasang tarif kajian bahkan ada asisten yang menangani proposal pengajuan untuk kajian. Lalu ada yang nyeletuk bukannya dia mencari ilmu gratis kok sekarang dibisniskan. Aneh sudah dapat pula mukafa'ah dari salah satu institusi kafalah dakwah tapi masih juga pasang tarif kajian.

Sebetulnya solusinya sederhana dan penyelesaiannya simpel yaitu suburkan rasa takut kepada Allah dan pupuk keikhlasan, karena masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah terhadap semua tindakan kita.

Dakwah adalah amanah agama..

Penyampaian ilmu secara tulus adalah tugas mulia bagi da'i yang bermoral...

Mengelola dakwah secara benar dan ikhlas adalah tanggung jawab besar....

Ingatlah bahwa para misionaris dengan tegas dan tulus menekuni misi Kristenisasi di daerah pedalaman dan para juru dakwah aliran menelurusi hutan dan sawah tanpa pamrih dan imbalan demi menyebarnya kesesatan agama dan ajaran mereka! Tapi kenapa kita bersandiwara dalam berdakwah padahal agama kita benar?

Sebenarnya bukan aib dan tidak haram menurut para ulama, seorang yang berkiprah dalam pengajaran dan penyampaian dakwah mengambil upah karena Abu Bakar dan Umar menerima gaji dari tugas agama sebagai kholifah, namun mohon diperhatikan baik bagi sang pendekar dakwah dan broker kajian suasana hati harus terus dirawat dan istiqamah harus tetap dipupuk, jangan sampai layu karena sedikitnya imbalan dan minimnya kehadiran jamaah.

Jangan sampai kalau imbalan bagus dan kehadiran jamaah besar antusias sementara bila sedikit imbalan dan minim jamaahnya kurang semangat.

Perhatikan istiqamahnya Nabi Yasin berdakwah tanpa upah dan semangatnya Nabi Nuh meskipun dakwah selama 950 tahun dapat pengikut amat sedikit.

Demikian asal usul, barang kali tulisan ini bisa diterima silahkan dipakai untuk menggugah..

kalau tidak jangan Diunggah di tempat lain bahkan kalau tidak cocok tak usah marah apalagi sambil nyengir he he he.....

Akhukum fillah, pecinta dakwah

Zainal Abidin Syamsuddin

Pemerintah

Wahai Ikhwah

Hentikan keluhanmu terhadap pemerintahan......sudahkah kau lakukan tugasmu sebagai warga negara yang baik........

Karna tidak mungkin memimpin gerombolan tikus kecuali seekor tikus..... bukankah Allah maha adil kalian akui.....tidak mungkin memimpin gerombolan singa kecuali seekor singa... bukankah Allah maha adil....

KENAPA KALIAN MENDAPATI PEMERINTAHAN YANG DEMIKIAN KARNA MEMANG BERANGKAT DARI RAKYAT YANG DEMIKIAN....ITULAH KEADILAN ALLAH DI ATAS ALAM SEMESTA..

Diriwayatkan oleh Abu as-Syeikh dari Manshûr bin Abi al-Aswad, ia berkata, “Aku bertanya kepada al-A’masy tentang firman Allâh Azza wa Jalla :

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zhalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” [Qs Al An’am: 129]

Apa yang kau dengar dari perkataan mereka tentang ayat ini? Ia menjawab, “Aku mendengar mereka berkata, ‘Jika manusia sudah rusak maka mereka akan dipimpin oleh orang-orang jahat mereka”[Sirâjul Mulûk (2/467)]

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menyapaikan sebuah pesan yang sangat menyentuh, seakan belum pernah ada pesan ahli ilmu yang lebih menyentuh dari itu. Beliau rahimahullah mengatakan, “Renungilah hikmah Allâh Azza wa Jalla yang telah memilih para raja, penguasa dan pelindung umat manusia berdasarkan perbuatan rakyatnya, bahkan seakan perbuatan rakyat tergambar dalam perilaku pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat istiqamah dan lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun jika rakyat berbuat zhalim, maka penguasa mereka juga akan berbuat zalim pula. Jika menyebar tindakan penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula pemimpin mereka. Jika rakyat bakhil dan tidak menunaikan hak-hak Allâh Azza wa Jalla yang ada pada mereka, maka para pemimpin juga akan bakhil dan tidak menunaikan hak-hak rakyat yang ada pada mereka. Jika dalam bermuamalah, rakyat mengambil sesuatu yang bukan haknya dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka juga akan mengambil sesuatu yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan berbagai beban tugas yang berat. Semua yang diambil oleh rakyat dari orang-orang lemah maka akan diambil paksa oleh para pemimpin dari mereka. Jadi (karakter) para penguasa itu tampak jelas pada prilaku rakyatnya.

Jelas bukan hikmah ilahiyah, mengangkat penguasa bagi orang jahat dan buruk perangainya kecuali dari orang yang sama dengan mereka.

Ketika masa-masa awal Islam berisi generasi terbaik, maka demikian pula pemimpin-pemimpin kala itu. Ketika rakyat mulai rusak, maka pemimpin mereka juga mulai rusak. Jelas tidak sejalan dengan hikmah Allâh, (jika) pada zaman ini kita dipimpin oleh pemimpin yang seperti Mu’âwiyah dan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah , apalagi dipimpin oleh pemimpin sekelas Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan Umar Radhiyallahu anhu. Akan tetapi pemimpin kita itu sesuai dengan kondisi kita. Begitu pula pemimpin orang-orang sebelum kita sesuai dengan kondisi rakyat pada saat itu. Masing-masing dari kedua hal tersebut merupakan sebab akibat dan tuntunan hikmah Allâh Azza wa Jalla .

Orang yang punya kecerdasan, apabila merenungkan masalah ini, maka dia akan menemukan bahwa hikmah ilahiyah itu senantiasa berjalan seiring dengan qadha’ dan qadar, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, begitulah pula dalam masalah penciptaan dan perintah agama. Jangan sampai Anda menduga dan menyangka bahwa ada diantara qadha dan taqdir Allâh yang tidak mengandung hikmah. Bahkan semua qadha dan qadar Allâh itu terjadi sesuai dengan hikmah dan kebenaran yang paling sempurna. Tetapi, karena keterbatasan dan kelemahan akal manusia, sehingga mereka tidak sanggup memahaminya, sebagaimana mata kelelawar karena lemahnya ia tidak sanggup melihat sinar matahari. Akal-akal yang lemah ini, apabila berjumpa dengan kebatilan, akan menerima dan menyebarkannya, sebagaimana kelelawar yang terbang dan pergi saat kegelapan malam telah datang.

Cahaya siang menyilaukan pandang kelelawar
Pantas jika ia ditemani oleh gelap malam yang gulita”[HR. Muslim (1847)].

Abu Abdillah Muhammad Al-Atsariy

Jumat, 16 Desember 2016

KROMOSOM PEREMPUAN

��[ T & T ]��INDONESIA:
Bismillaahirrahmaanirrahiim

����PENTING DIBACA OLEH PARA SUAMI

��KROMOSOM PEREMPUAN

Perempuan (makhluk berkromosom XX) yang jiwanya butuh mengeluarkan 20 ribu kata per hari.

Ibu yang jarang diajak ngobrol santai oleh suaminya, maka bahasa tubuh dan nada bicaranya tidak mengenakkan.

Menyusui anak akan resah, tak sabar dengann kelakuan anak, bahkan cenderung menjadikan anak sebagai sasaran pelimpahan emosi yang tidak semestinya.

Jadi, kadang endapan permasalahan dengan sang ayah dimanifestasikan dalam bentuk amarah yang tidak jelas kepada anak-anak.

Terkadang, ada Ibu yang tetap sabar kepada anak-anaknya meskipun Ayah tak memberi ruang bagi jiwanya..., tapi manifestasi ekstrim nya dalam bentuk penyakit fisik yang sulit sembuh.

Maka tugas wajib ayah adalah memberikan ruang, waktu dan suasana setiap hari bagi Ibu untuk bicara sebagai upaya untuk selalu menyehatkan jiwanya, mendengar keluh kesahnya.

Rangkul Ibu untuk marah dan menangis kepada Ayah saja agar sehat jiwanya, agar Ibu bisa selalu memberikan bunga cinta untuk anak-anaknya.

Ibu yang sehat jiwanya dapat menjalankan tugasnya sebagai sekolah terbaik bagi putra-putri nya...

Ia bisa tahan berjam-jam mendengar keluhan anak-anaknya. Ia mudah memaafkan anaknya. Ia menjadi madrasah yang baik untuk menanamkan nilai- nilai Robbany..., dan hal ini harus didukung oleh ayah yang memperhatikan bathinnya, disamping kesehatan fisiknya. Ibu harus sehat luar dalam.

Ayah yang hebat, berawal dari suami yang hebat, yang mengerti jiwa dan kebutuhan pasangan.

Singkatnya, bahagiakan pasangan kita,
karena ia adalah madrasah utama bagi anak-anak kita.

��Ustadz dr .Raehanul Bahraen

��[ T & T ]��INDONESIA
https://telegram.me/joinchat/AIlDPj4G47qmVhlxgKkR9Q

Kamis, 15 Desember 2016

Hakikat Dibalik Ucapan Selamat NATAL

✨Hakikat Dibalik Ucapan Selamat NATAL
_______________________________________________

✏Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

"وَهُوَ بِمَنْزِلَةِ أَنْ يُهَنِّئَهُ بِسُجُودِهِ لِلصَّلِيبِ، بَلْ ذَلِكَ أَعْظَمُ إِثْمًا عِنْدَ اللَّهِ وَأَشَدُّ مَقْتًا مِنَ التَّهْنِئَةِ بِشُرْبِ الْخَمْرِ وَقَتْلِ النَّفْسِ وَارْتِكَابِ الْفَرْجِ الْحَرَامِ وَنَحْوِهِ.
وَكَثِيرٌ مِمَّنْ لَا قَدْرَ لِلدِّينِ عِنْدَهُ يَقَعُ فِي ذَلِكَ،
وَلَا يَدْرِي قُبْحَ مَا فَعَلَ، فَمَنْ هَنَّأَ عَبْدًا بِمَعْصِيَةٍ أَوْ بِدْعَةٍ أَوْ كُفْرٍ فَقَدْ تَعَرَّضَ لِمَقْتِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ".

“Mengucapkan 'Selamat Natal' kepada orang nasrani sama saja dengan mengucapkan kata Selamat atas sujudnya kepada salib.

Bahkan mengucapkan kata selamat untuk hari raya mereka (natal, pent) lebih besar dosanya dan kemurkaan di sisi Allah ketimbang mengucapkan kata selamat karena minum Khamar, Membunuh Jiwa, Berzina dan yang semisalnya (karena dosa-dosa tersebut masih di bawah kesyirikan dan kekufuran, pent).

Dan banyak orang yang tidak memiliki pengagungan terhadap agama ini (Islam) kadangkala melakukan hal tersebut, tanpa dia sadari kejelekan perbuatannya itu. Padahal siapa yang mengucapkan kata Selamat terhadap seseorang karena melakukan suatu kemaksiatan, kebid’ahan atau kekafiran maka sungguh ia telah menjerumuskan dirinya kepada kemurkaan dan kemarahan Allah.”

��[Sumber : Kitab Ahkaam Ahli Dzimmah, karya Al Imam Ibnul Qoyyim 3/441]��

��Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

«إنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا إِلَى النَّارِ أبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ والمَغْرِبِ"

"Kadangkala seorang hamba mengucapkan suatu ucapan yang tidak dia berikan perhatian, namun dapat menyeretnya kedalam api Neraka yang jaraknya lebih jauh antara timur dan barat".

��[HR. Imam Bukhari no 6477 dan Imam Muslim, no : 2988, dari Abu Hurairah]��

Semoga bermanfaat.

✒ Ditulis oleh Ustadz Farhan Bin Ramli Bin Ahmad حفظه الله تعالى

LOMBA & KUIS SEPUTAR MAULID

������ LOMBA & KUIS SEPUTAR MAULID

✍ Ustadz Oleh : Ustadz Fachruddin Nu'man, Lc hafizhahullah

Saudaraku...

Mencintai Rosulullah ﷺ adalah syarat keimanan... Semua muslim dan mu'min insya Allah di hatinya terdapat kecintaan kepada Beliau...

Namun ketahuilah...

Bahwa cinta adalah amalan hati, adapun prakteknya tentu saja harus sesuai yang diperintahkan dan dicontohkan beliau dan para sahabatnya, karena para sahabat generasi yang paling cinta kepada beliau.

Di bulan ini (Robi'ul awal), kaum muslimin menumpahkan Rasa Cintanya kepada beliau dengan marak melakukan Maulid Nabi...

Maka benarkah dengan cara itu kita menumpahkan cinta kita kepadanya? Maka simaklah beberapa pertanyaan ini :

�� 1. Pertanyaan Pertama :

Berapa kali Nabi ﷺ merayakan maulid (ulang tahun) beliau..?

�� 2. Pertanyaan Kedua :

Sebutkan satu dalil saja dari Nabi ﷺ yang memerintahkan para sahabat Radhiyallahu 'anhum untuk merayakan maulid beliau..?!

�� 3. Pertanyaan Ketiga :

Siapakah khalifah rasyidin yang pertama kali merayakan maulid Nabi yang mulia..?

�� 4. Pertanyaan Keempat :

Dimanakah para sahabat ridhwanullah alaihim pertama kali merayakan maulid Nabi yang mulia..?

�� . Pertanyaan Kelima :

Sebutkan bagaimana cara perayaan maulid Nabi di zaman sahabat? Dan jenis manisan dan makanan apa saja yang dibagikan saat acara maulidan tsb..?

�� 6. Pertanyaan Keenam :

Sebutkan tahun berapa para imam yang empat mengadakan peringatan maulid Nabi yang mulia..?

�� 7. Pertanyaan ketujuh :

Apakah nasyid populer yang disenandungkan saat peringatan maulid di zaman sahabat Radhiyallahu 'anhum dan tabi'in..??

⚠ PERHATIAN :

Jawaban haruslah dari al-Qur'an dan sunnah, atau atsar sahabat Radhiyallahu anhum dan tabi'in rahimahumullâhu.

Apabila tidak Anda dapati, mungkin bisa Anda infokan kepada kami darimana dan bagaimana bisa peringatan seperti ini muncul?

Dan mengapa pula para sahabat Radhiyallahu 'anhum dan para tabi'in seperti para imam yang empat koq bisa sampai lalai dari mengerjakan hal ini?


☀ ARAHAN KEKASIH KITA...

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي ، وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَالأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur-rasyidin yang diberi petunjuk (yang datang) sesudahku, gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah perkara-perkara baru yang diada-adakan (dalam urusan agama -ed). Karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.”

��(HR.at-Tirmidzi hadits no. 2676, beliau mengatakan Hasan Shahih)

�� PONDASI AHLUSSUNNAH..

Imam Ahmad Rahimahumullâhu berkata  :

أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وعلى آله وسلم وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa yang para shahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berada di atasnya, meneladani mereka serta meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.

Semoga Manfaat...


(Sebagian disadur dari grup alumni)

��Abu Isma'il Fachruddien Nu'man

��Pondok Pesantren Riyadhus Sholihiin, Pandeglang

___________________

��Dipost Ustadz Fachruddin Nu'man, Lc hafizhahullah Tsulasa 7 Rabi'ul Awwal 1438 / 6 Desember 2016

Selasa, 13 Desember 2016

Berapa Umur Nabi Nuh 'alaihis salam ?

*Berapa Umur Nabi Nuh 'alaihis salam ?*

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim
�� _(QS. Al 'Ankabut : 14)_

Ini merupakan hiburan dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Allah menceritakan kepadanya tentang Nuh a.s., bahwa Nuh tinggal di kalangan kaumnya dalam masa yang sangat lama seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt.
Seruan itu dilakukannya siang malam, dan secara rahasia dan terang-terangan.
Tetapi sekalipun demikian, tiada menambah mereka melainkan makin menjauh dari perkara hak dan berpaling darinya serta mendustakan Nuh, dan tiada yang beriman bersama Nuh melainkan hanya sedikit orang saja. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

{فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ}

maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
�� _(Al-'Ankabut: 14)_

Yakni sesudah masa yang sangat lama itu penyampaian Nuh dan peringatannya masih belum berhasil terhadap mereka.

Maka kamu Muhammad, janganlah menyesali sikap orang-orang yang kafir terhadapmu dari kalangan kaummu, jangan pula kamu bersedih hati atas sikap mereka, karena sesungguhnya Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia pulalah yang akan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Di tangan kekuasaan-Nyalah semua urusan, dan hanya kepada-Nyalah kembali semua urusan.

{إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ. وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ}

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan.
�� _(Yunus: 96-97)_hingga akhir ayat.

Dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan memunculkanmu, menolongmu, menguatkanmu, menghinakan musuh-musuhmu serta mengalahkan mereka, dan menjadikan mereka berada di dasar neraka yang paling bawah.

Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahik, dari Ibnu Abbas yang mengatakan :

bahwa Nuh diutus oleh Allah sejak usia 40 tahun,
dan tinggal di kalangan kaumnya selama 950 tahun,
serta hidup sesudah masa banjir besar selama 60 tahun,
hingga manusia bertambah populasi (jumlah)nya dan menyebar.

Aun ibnu Abu Syaddad telah mengatakan bahwa :

...hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Mujahid yang mengatakan bahwa :
Ibnu Umar pernah bertanya kepadaku, "Berapa lamakah Nuh tinggal bersama kaumnya?"
Mujahid mengatakan, bahwa lalu ia menjawab, " 950 tahun."

Lalu Ibnu Umar mengatakan, "Sesungguhnya manusia itu masih terus mengalami pengurangan dalam usia mereka, kebaligan mereka, dan bentuk tubuh mereka, sampai masamu sekarang ini."

��Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (aplikasi).

��14 Rabi'ul Awwal 1438 H.
el kanzu

Mari terus berbenah, menabung, berinvestasi untuk kehidupan abadi dg umur yang terbatas ini,  kita tidak mengetahui kapan umur kita akan berakhir...

Sebab Kelemahan Umat Muslim

***Sebab Kelemahan Umat Muslim***

Pertanyaan:
Wahai Fadhilatus Syaikh, mengapa di zaman kita ini keadaan umat Muslim lemah? Apa sebabnya dan apa yang bisa membuat kita bangkit di masa depan?

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan menjawab:

الأسباب كثيرة: أولها : كلَّمَا تَأخَّرَ الزَّمَن ، وبعُدَ النَّاس عن عَهْد مَن قبلَهم من أهلِ السُّنة والجماعة يَضعُف فيهم الاتباع؛ بسبب الفاصلِ الطَّويلِ بَيْنهم وبينَ سلفِ الأمُّةِ
ثانيا : كثرةُ الأهواءِ، وكثرةُ الفرقِ الضالةِ، وفي عصرنا الحاضر جَدَّت أيضاً وسائلُ الإعلام التي تَحْمِلُ كثيراً من الشرورِ والفتنِ، يتأثَّرُ بِهَا من يتلقَّاها ، ومن ينظُر فيها على أنّها ثقافةٌ دينية، وعلى أنها اتساع في الأفق وما أشبه ذلك

Sebabnya banyak, di antaranya:
1. Semakin jauh zaman, semakin jauh manusia dari masa generasi terdahulu dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah, maka semakin lemahlah ittiba’ mereka. Disebabkan jauhnya masa antara mereka dengan generasi salafus shalih.

2. Hawa nafsu merajalela.

3. Banyaknya firqah sesat.

4. Dan di masa kita ini media informasi sangat gencar membawa banyak keburukan dan fitnah, yang mempengaruhi semua orang yang mengkonsumsinya dan membacanya serta menyangka bahwa itu semua adalah tsaqofah Islamiyah (wawasan Islam).

5. Dan juga dikarenakan jauhnya daerah-daerah kaum Muslim.

Dan sebab yang lainnya.
***
Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16465

Al-Ustâdz Yulian Purnama
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

SESUATU YANG WAJAR, JIKA KITA MAMPU MENSIKAPI..

SESUATU YANG WAJAR, JIKA KITA MAMPU MENSIKAPI..

Saudaraku..
Gesekan dalam sebuah kebersamaan adalah hal yang wajar..

Apa yang harus kita lakukan jika hal itu terjadi?

HUSNUDZHAN
Kita harus saling husnudzhan pada saudara kita, berilah udzur pada mereka..
"mungkin dia gak tahu..
mungkin dia salah ngomong..
mungkin, mungkin dan mungkin.."

Cari terus alasan yang membuat kita sampai tidak timbul kebencian pada saudara kita..
Karena saudara kita sama-sama beriman..

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara." (Qs. Al-Hujurat 10)

PERBAIKI NIAT
Perbaiki terus niat agar niat kita ikhlas Lillahi Ta'ala..

Sebagai manusia kadang kala kita melakukan sesuatu ingin dikatakan “syukron” (terimakasih), wajar hal itu terjadi..
Saat kita berbuat sesuatu, kita ingin orang lain mengatakan “terimakasih"..
Meski demikian terkadang orang yang kita bantu tidak mengatakan terimakasih kepada kita.. Nah, saat seperti itu sering dalam hati kita berkata : “sudah saya bantu, kok tidak tahu terima kasih”.
Maka saat itu juga kadang kala kita sakit hati..

Karena apa?
Kenapa hal demikian terjadi?

Karena tidak ikhlas niat kita kepada Allah..

Ingatlah para penghuni surga itu bahwasanya mereka berkata :

لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

"Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (Qs. Al Insan 9)

Mari saudaraku perbaiki niat kita dalam berinteraksi dengan saudara-saudara kita..
Kita berusaha tanamkan dalam hati bahwasanya kita lakukan itu semua ikhlas, tidak ingin berharap balasan dan ucapan terimakasih dari mereka sedikitpun..
"Mau orang itu ngomong terimakasih, atau tidak ngomong terimakasih, kita tidak butuhkan itu.."
Semata kita lakukan itu karena Allah..
Karena Allah..

Ingatlah saudaraku,
Janganlah bertanya apa yang diberikan Saudara kita pada Kita.. Tapi apa yang sudah Kita berikan bagi Saudara kita..

________________________________

Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
��

Instagram : ShahihFiqih
Twitter : @ShahihFiqih

Senin, 12 Desember 2016

CINTAILAH IA DENGAN ITTIBA’

*CINTAILAH IA DENGAN ITTIBA’…*

✍ Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى

Rasulullah..
Kelahirannya berarti kelahiran sunnah dan risalahnya.

Sehingga kapan saja engkau mengamalkan sunnahnya, saat itulah engkau merayakan kelahirannya.

Namun bila engkau meninggalkannya apalagi merendahkannya, maka cintamu takkan berarti, meski kau larut dalam bait pujian di malam kelahirannya.

Cintailah ia dengan ittiba…

Ingatlah dia bersama jenggot yang engkau biarkan tumbuh..

Bersama pakaian yang tak kau biarkan menjulur melewati mata kaki..

Dalam shalawat yang terucap setiap kali namanya disebut.

Dalam senyum tulus untuk saudaramu saat bertemu.

Bersama ayunan langkah menuju masjid untuk sholat berjamaah.

Disaat menaiki kendaraan dengan do’a yang pernah dia ajarkan dulu..

Cintailah ia seperti yang dia inginkan..

Dengan sunnah yang diajarkannya bukan dengan bid’ah yang dicelanya.

Saya pernah mendengar sebuah ungkapan indah tentang konsekuensi cinta.

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَـهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ أَحَبَّ مُطِيْـعُ

_“Bila cintamu tulus murni (kepadanya), niscaya engkau akan mentaatinya._
_Karena sesungguhnya orang yang mencintai akan patuh terhadap orang yang dicintainya.”_

Sekali lagi…
Cintailah dia dengan ittiba’..

Sebagaimana firman Allah:
*_“Katakanlah (hai Muhāmmad), jika kalian (benar-benar) mencintai Allâh maka ikutilah aku (nabi muhammad sholAllahu ‘alaihi wa sallam ), niscaya Allah akan mencintai kalian dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Māhapengampun lagi Maha Penyayang.”_* (QS. Al-‘Imrân: 31)

_Allahumma sholli ala Muhammad wa ala aali Muhammad._

________

�� Madinah 08-03-1437 H
ACT El Gharantaly

Suami Yang Baik Banyak Ngalahnya

Suami Yang Baik Banyak Ngalahnya

Ustadz DR Firanda Andirja, MA

Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata :
قَالَ مُعَاوِيَةُ : يَغْلِبْنَ الْكِرَامَ وَيَغْلِبُهُنَّ اللِّئَامُ
Mu'aawiyah (radhiallahu 'anhu) berkata : "Mereka para wanita mengalahkan para suami yang mulia, dan mereka dikuasai oleh para suami yang buruk." (Fathul Baari 9/265) 

Sungguh wanita adalah makhluk yang lembut dan sangat butuh dengan kelembutan. Hatinya bisa tertawan dengan kelembutan….bukan dengan kekerasan seorang suami.

Seorang wanita yang bertekuk lutut di hadapan seorang suami karena kerasnya sang suami bukan berarti menunjukkan sang suami hebat dan berakhlak mulia…. Karena kalau menundukan dengan kekerasan maka orang jalanan, preman, dan petinju pun mampu melakukannya.

Akan tetapi suami yang bisa menawan hati istrinya dengan kelembutan meskipun sering mengalah dan bersabar dengan sikap-sikap istrinya, itulah suami yang hebat dan mulia… 
_________________________________

Dishare ulang oleh Ustadz Firanda, MA hafidzahullah tgl 20 Al-Muharram 1436

Kamis, 08 Desember 2016

JANGAN PERNAH BERSEDIH, ALLAH BERSAMA KITA

⚠JANGAN PERNAH BERSEDIH, ALLAH BERSAMA KITA

�� Saudaraku dengarlah ini..
Demi Allah engkau mungkin bahagia di pagi hari..
Tetapi sore hari engkau malah terkena musibah...
Hari ini engkau bahagia..
Bisa jadi esok justru engkau menangis...

Subhanallah, inilah dunia.

Dunia ini adalah sebuah tempat dimana yang sehari membuatmu tertawa dan esok membuatmu menangis...

✔️ Saat seperti itu apa yang harus engkau lakukan?

✔ ️Saat engkau sedang diuji sakit..

✔ ️Saat engkau gundah karena memikirkan hutang yang bertumpuk..

✔️ Saat diuji dengan meninggalnya orang-orang yang kita sayangi..

✔️ Saat ada permasalahan dengan orang terdekat(suami/istri)..

✔️ Bahkan saat engkau gundah, gelisah dan putus asa karena dosa yang pernah dilakukan..

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَ

��"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (Qs. At Taubah 40)

✔ Seorang muslim yang bertauhid, selama dahi masih menempel di tanah, maka jangan pernah takut! Selama dahimu menempel di tanah jangan takut apapun!

⚠️ Wahai saudaraku, ingatlah ini..
��"Sesungguhnya jarak antara masalahmu dan jalan keluar,seperti jarak antara dahimu dan bumi (tanah)"

✔ Semua jalan keluar dan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam datang dengan sujud..

وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

��"Maka sujudlah dan mendekatlah." (Qs Al-'Alaq 19)

❓ Jika demikian apa solusinya?

❓ Apa jalan keluarnya dari permasalahan dan kesedihan yang menghimpit?

✔ Solusinya adalah perbanyak sujud (shalat).

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ  مِّنَ السّٰجِدِيْنَ

��"Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang-orang yang SUJUD (sholat)." (Qs. Al-Hijr 98)

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

��"Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud).” (HR. Muslim)

⚠️ Sujudlah.. Sujudlah..
dan perbanyaklah do'a didalamnya..
Lakukanlah dengan penuh penghambaan karenaNya..
Maka niscaya Dia akan mudahkan jalan keluar dari setiap permasalahanmu dan pula kesedihanmu..
__________
✒️ Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)

•┈┈┈◎❅❀❦����������❦❀❅◎┈┈┈•

Rabu, 07 Desember 2016

Udahlah...nggak semua yang tak sejalan mesti dikomentari

⁉Udahlah...nggak semua yang tak sejalan mesti dikomentari....

Terkadang kita lebih baik diam...krn diam itu juga sikap.
---------------------------------------------
------------------------------
TIDAK HARUS
Engkau TIDAK HARUS mempunyai pendapat pada setiap permasalahan
Dan jika engkau mempunyai pendapat pada sebuah permasalahan , maka TIDAK HARUS engkau mengutarakannya, dan jika engkau mengutarakannya maka TIDAK HARUS pula engkau sampaikan kepada setiap orang dan pada setiap kesempatan.
Namun jika engkau harus mengutarakan pendapat tersebut, maka TIDAK HARUS engkau fanatik dengannya. Apalagi engkau menyangka bahwa engkau pasti dalam kebenaran...
Jika engkau berselisih dengan seseorang maka TIDAK HARUS engkau jadikan dia sebagai musuhmu.
jika engkau mengkritik seseorang maka TIDAK HARUS engkau melukainya, menjatuhkannya, dan melepaskan semua kebaikannya.
Dan Jika ada permusuhan antara dirimu dan seseorang maka TIDAK HARUS engkau pindahkan permusuhan itu kepada setiap orang dekatmu, seraya engkau berkata: "bersamaku atau menjadi musuhku"
، ﻰَﺴَﻋ}ﻑ ﻥَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻞَﻌْﺠَﻳ َﻦْﻴَﺑَﻭ ْﻢُﻜَﻨْﻴَﺑ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻢُﺘْﻳَﺩﺎَﻋ ﻢُﻬْﻨِّﻣ ًﺓَّﺩَﻮَّﻣ }.

✏ Ustadz Fadlan Fahamsyah,Lc,M.H.I

PETUAH AGUNG

�� PETUAH AGUNG

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

احب الناس إلى الله أنفعهم للناس

Orang yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat untuk manusia.

وأحب الأعمال إلى الله عز و جل سرور يدخله على مسلم

Dan amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla kegembiraan yang ia masukkan ke hati muslim.

أو يكشف عنه كربة

Atau menghilangkan kesusahannya.

أو يقضى عنه دينا

Atau membayarkan hutangnya.

أو يطرد عنه جوعا

Atau mengusir kelaparannya.

ولأن أمشي مع أخ في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد شهرا

Aku berjalan bersama saudaraku untuk kebutuhannya, lebih aku sukai dari pada beri’tikaf di masjid ini selama sebulan.

ومن كف غضبه ستر الله عورته

Siapa yang menahan amarahnya, Allah akan menutupi aibnya.

ومن كظم غيظه ولو شاء أن يمضيه أمضاه ملأ الله قلبه رجاء يوم القيامة

Siapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu melaksanakannya, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan pengharapan pada hari kiamat.

ومن مشى مع أخيه في حاجة حتى تتهيأ له أثبت الله قدمه يوم تزول الأقدام

Siapa yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya sampai terpenuhi, maka Allah akan kokohkan kakinya di hari kaki-kaki terpeleset (dalam neraka).

وإن سوء الخلق يفسد العمل كما يفسد الخل العسل

Sesungguhnya akhlak yang buruk dapat merusak amal sebagaimana cuka merusak madu.

(HR Imam Ath Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabiir dan dihasankan haditsnya oleh Syaikh Al AlBani dalam silsilah shahihah no 905)

�� Oleh Ustadz Badrussalam, Lc حفظه الله تعالى

�� [ �� ] BBG Al-Ilmu

Selasa, 06 Desember 2016

APA HARI TERBAIKMU?

Shahih Fiqih:
�� APA HARI TERBAIKMU?

Saudaraku...
Apa hari terbaik bagimu..?
Dulukah..?
Kemarin..?
Atau saat ini..?
Apa hari terbaik menurutmu..?

Apakah pada saat itu engkau mendapatkan hadiah yang engkau idam-idamkan..?
Ataukah pada hari itu engkau mendapatkankan suasana hati yang amat bergembira karena suatu hal yang engkau senangi momentnya..?
Ataukah yang lain?

�� Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

خير أيام العبد على الإطلاق ، وأفضلها ؛ يوم توبته إلى الله 

"Hari terbaik dan utama bagi seorang hamba adalah hari dimana ia bertaubat kepada Allah." (Zadul Ma'ad, 3/512)

Ya itulah saudaraku hakekat sebenarnya hari terbaikmu..
Hari dimana engkau bisa khusyuk benar-benar menangisi dan menyesali dosa-dosa di masa lalu, engkau lakukan Itu dengan bersimpuh memohon rahmat dan ampunanNya. Maka itulah hari terbaik bagimu..

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk selalu bertaubat dan senantiasa kembali kepada-Nya..

__________________________________

�� Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)

TATKALA ALLAH TIDAK RIDHO WANITA BERSEDIH

*ﺎﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺮﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻠﻨﺴﺎﺀ ﺍﻟﺤﺰﻥ ؟*

ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﻥ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ
(فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ ...) ﺍﻟﻘﺼﺺ
(... ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ تَقَرَّ أَعْيُنُهُنَّ وَلَا يَحْزَنَّ ...) ﺍﻝﺃﺣﺰﺍﺏ
(فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا) ﻣﺮﻳﻢ
(وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ ..,َ) ﺍﻟﻘﺼﺺ
ﻭﺿﺤﺖ ﺍﻷﻳﺎﺕ ﺍﻥ ﺣﺰﻥ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻋﻤﻴﻖ ،
ﻭ ﺃﻟﻢ ﺷﺪﻳﺪ ﻻ ﻳﺘﺤﻤﻠﻪ ﻗﻠﺒﻬﺎ
ﻓﺮﻓﻘﺎ ﺑﺎﻟﻘﻮﺍﺭﻳﺮ ،
ﻓﻬﻲ ﺍﺫﺍ ﺣﺰﻧﺖ ﺍﻧﻜﺴﺮ ﻗﻠﺒﻬﺎ،
ﺭﻓﻘﺎ ﺑﻬﺎ ،،
ﻻ ﺗﻜﺴﺮ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﻚ ﺑﻜﻠﻤﺔ ،،
ﻻ ﺗﻌﺘﺼﺮ ﻗﻠﺐ ﺍﺧﺘﻚ ﺑﺎﺳﺘﻬﺰﺍﺀ ،
ﻻ ﺗﺠﺮﺡ ﻗﻠﺐ ﺯﻭﺟﺘﻚ ﺑﺈﻫﻤﺎﻝ ،
ﺗﻘﺮﺏ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﻻﺣﺴﺎﻥ ﻟﻬﻦ،
ﻭﻻ ﺗﺤﺰﻥ ﻗﻠﺒﻬﻦ،

*TATKALA ALLAH TIDAK RIDHO WANITA BERSEDIH*

Allah berfirman di dalam Al Quran yang Mulia :

_"Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita..."_ [Surat Al-Qasas 13]

_"Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih..."_ [Surat Al-Ahzab 51]

_"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."_[Surat Maryam 24]

_"Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati..."_ [Surat Al-Qasas 7]

Telah jelas dalam Ayat2 (Al Quran) bahwa kesedihan wanita begitu mendalam,
Dan sakit yang sangat tak mampu hatinya menahan,
Maka berlemah lembutlah pada kaca-kaca (wanita)
Itulah mereka, jika bersedih maka hancurlah hatinya,
Berlemah lembutlah dengannya,
Jangan kau sakiti hati ibu-mu (walapun) dg 1 kata,
Jangan menekan hati saudarimu dengan mencemoohnya,
Jangan melukai hati istri-mu dengan melalaikannya,
Dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan berbuat baik kepada mereka,
Dan jangan kau buat sedih hati mereka,

��from Wa chahyo
����Alih Bahasa : el kanzu

KETENANGAN HIDUP HANYA UNTUK ORANG-ORANG YANG TAAT KEPADA ALLAH

KETENANGAN HIDUP HANYA UNTUK ORANG-ORANG YANG TAAT KEPADA ALLAH
.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
.
أهل الطاعة عندهم استقرار وعندهم طمأنينة، ولو كان الواحد منهم فقيرا، فإن الله يعطيه سعة بال وقناعة.
.
"Orang-orang yang banyak melakukan ketaatan merasakan ketenangan dan ketenteraman, walaupun salah seorang dari mereka fakir maka sesungguhnya Allah memberinya pikiran yang luas dan perasaan cukup."
.
Tafsir Surat al-Maidah, jilid 2 hlm. 90
.
Instagram, Twitter & Telegram Channel : @JakartaMengaji
Facebook : Jakarta Mengaji
Facebook Fans Page : @JakartaMengajiOfficial
YouTube Channel : JakartaMengaji (Subscribe)
.

Doa Saat Menjenguk Orang Sakit

SOBAT MUSLIM:
�� Doa Saat Menjenguk Orang Sakit

�� Al-Ustâdz Ibnu Mukhtar

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah. Amma ba'du.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ إِلاَّ عَافَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ ».

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :

“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia berdoa di sisi/dekatnya sebanyak tujuh kali :

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As-alullaaha al ‘Azhiim, rabbal ‘arsyil ‘azhiim an yasyfiyaka

Artinya :

“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu”

Melainkan Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut.

[Disalin dan diterjemahkan Ibnu Mukhtar dari hadits riwayat Abu Dawud rahimahullahu dalam sunannya no. 3108. Hadits ini dishahikan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Dawud no. 3106, Shahih  at-Targhib wat Tarhib no. 3480, Shahih al Jaami’ no. 6388 dan Al-Misykah no. 1552, Maktabah Syamilah]

Wa shallallahu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad

   ____ ������ ___

�� Kumpulan Hadits-hadits Pilihan Al-Ustâdz Ibnu Mukhtar dalam Telegram : @haditspilihanku

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahFiqih

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

UBAH PENAMPILAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim

UBAH PENAMPILAN

Jika kita baru hijrah, baru ngaji, baru mulai serius mendalami agama, dan meninggalkan teman-teman, komunitas, hobi dan lingkungan yang tidak baik, maka ada baiknya kita juga ubah penampilan.

Karena penampilan luar itu mempengaruhi batin. Syaikhul Islam dalam Iqtidha Shiratal Mustaqim mengatakan:

المشابهة في الظاهر تورث نوع مودة ومحبة ، وموالاة في الباطن ، كما أن المحبة في الباطن تورث المشابهة في الظاهر ، وهذا أمر يشهد به الحس والتجربة

"Penyerupaan penampilan dalam lahiriyah akan menimbulkan unsur kecintaan dan kesukaan serta loyalitas di dalam hati. Sebagaimana juga kecintaan dalam hati akan menimbulkan penyerupaan dalam lahiriyah. Ini adalah perkara yang bisa dirasakan oleh indera dan terbukti oleh pengalaman".

Misalnya, kalau baru taubat dari menjadi pecinta musik, anak band, anak dugem, maka setelah hijrah ubahlah penampilan, jangan berpenampilan seperti anak band tapi "islami".

Baru taubat dari menjadi preman, maka setelah hijah ubahlah penampilan, jangan berpenampilan seperti preman tapi "islami".

Karena lama-kelamaan akan muncul kembali kecintaan pada maksiat yang ditinggalkan. Karena penampilan luar akan menjalar ke hati.

Ubahlah penampilan seperti penampilan orang-orang shalih, karena dengan demikian akan muncul kecintaan kepada ketaatan dan kepada orang-orang shalih, walaupun belum termasuk orang shalih.

Semoga Allah beri hidayah.

✏ Yulian Purnama

�� IG dan TG @kajianislamchannel

BBG THOLABUL ILMI INDONESIA