Kamis, 22 April 2021

OBAT BINGUNG

Obat bingung bagi umat muslim adalah
1. Perselisihan dan perpecahan(bahkan banyak) pada umat Islam sudah sunnatullah (takdir Allah). Kuncinya adalah berpegang teguh pada Sunnah (ajaran & pemahaman) Rasulullah & sahabat, dari segala sesuatu yg disandarkan kepada Rasulullah shalallahu alayhi wasallam baik perkataan perbuatan persetujuan dan adab akhlak beliau(keseluruhan).
Berpegang padanya baik dalam perkara Ushul/pokok(yg tidak boleh ada perselisihan didalamnya) maupun perkara furu'(cabang/fikih/sunnah dan sejenisnya) yg masih memungkinkan adanya perbedaan yg masih bisa di toleransi.

2. Beri'tiba' kepada Sunnah Rasulullah dan para sahabat (utamanya Kholifah Ar Rasyidin kemudian sahabat yg lain).
Imam Syafi'i : telah bersepakat manusia (ulama) apabila telah jelas Sunnah Rasulullah (hadits yg shohih) maka tidak  ada ruang untuk mengambil ucapan yang lain sekalipun orang sholih.

Seorang dikatakan IMAM/pemimpin mempunyai 2 syarat: 1. Mempunyai wilayah 2. Mempunyai kekuatan/kekuasaan. 
Seorang ketika sudah memiliki 2 hal ini bisa katakan sebagai imam/pemimpin dan wajib padanya untuk taat meskipun dalam proses mendapatkannya dengan cara yg tidak dibenarkan oleh syariat(dengan berontak atau semacamnya). Begitu pula pemimpin yg dibawahnya(gubernur, bupati,lurah, pemimpin perusahaan swasta dan semacamnya).
Kewajiban kita taat kepada semuanya, sebagai bentuk taat kita kepada pemimpin tertinggi. Dengan tidak meragukan kepemimpinannya dengan cara meyakinkan wilayah kekuasaannya. Ini bukan sekedar masalah dunia, tetapi juga termasuk bagian dari cara beragama.
Dan tidak ada pemimpin dimasa ini yg tidak memiliki kesalahan. Maka curahkan kemampuan terbaik untuk memberikan petunjuk kepada pemimpin. Dan mengingatkan para pemimpin akan tugas mereka mulai dari pemimpin terendah (seorang diri, seorang suami, terus naik sampai seorang pemimpin tertinggi) dengan cara yg makruf sesuai syariat.
Dengan pedoman mencintai sesama muslim sebagai mana yg ia cintai.
Sebagai penutup adalah, AGAMA INI NASIHAT.
Nasihat mencakup Hak Allah, Hak Kitab, Hak Rasul, dan Hak Manusia dengan tingkatannya (Pemimpin dan Rakya).
Wallahu A'lam.

Faidah dari Kajian Ustadz Taufiq Badri Lc
 Hafidzahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Rabu, 21 April 2021

MACAM-MACAM KESYIRIKAN

Qodariyah meyakini bahwa makhluk menciptakan perbuatannya sendiri.
Sedangkan majusi menyandarkan kebaikan pada cahaya dan keburukan pada kegelapan. Keduanya sama² kesyirikan, karena menyandarkan bukan pada tempatnya, yg seharusnya yakni kebaikan adalah datang dari Allah dan keburukan adalah dari dirinya sendiri.
Ahlus Sunnah meyakini berdasarkan dalil bahwa makhluk mampu berkehendak tetapi semua kehendak itu di bawah kehendak Allah.

Kesyirikan berikutnya adalah menjadikan benda² langit sebagai tuhan² yg mengatur segala kejadian yg ada di alam semesta.
Yakni para penyembah matahari dan yang semacamnya.

Kesyirikan berikutnya adalah syirik dalam ibadah. Itu adalah hal yg banyak orang tergelincir meskipun mereka juga mentauhidkan Allah dalam rububiyah Allah, tapi dalam masalah beribadah ia berikan kepada Allah den juga kepada selain Allah. Hal ini terjadi karena ibadah yg ia tujukan kepada Allah di tumpangi juga untuk kepentingan dirinya sendiri dalam urusan dunia, hawa nafsu dan godaan syaitan.
Pada masa sekarang ini kesyirikan semacam ini sangat samar, bahkan lebih samar dari langkah kaki semut. Kesyirikan ini ialah RIYA.
Dari permasalahan ini telah ada doa dari Nabi shalallahu alayhi wasallam, ya Allah aku berlindung dari kesyirikan yg aku ketahui dan aku memohon ampun dari kesyirikan yg tidak aku ketahui. 
Karena dalam hal RIYA' ini setiap orang sangat mungkin/berpotensi untuk tergelincir didalamnya.
Dan RIYA' menghapus pahala amal, dan terkadang juga mendapatkan tambahan hukuman lain.
Riya' ini sangat rentan justru kepada orang yang beriman. Dan Allah hanya menginginkan amalan yg lurus bersih hanya untuk Allah. Allah berlepas diri dari orang² yg mensekutukannya dan Allah akan kembalikan urusan² mereka kepada tuhan² yg mereka sembah. Dan sifat riya' ini mendorong kepada kemunafikan.
Wallahu A'lam.

Faidah kajian dari ustadz Bayu Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Minggu, 18 April 2021

AMAL TERGANTUNG PADA NIAT

Amal itu tergantung pada niatnya. Meskipun realitas yg terjadi tidak sesuai yg ia niatkan (dalam hal ini masalah sedekah).
1. Jika seorang berniat berinfaq/bersedekah kepada orang yang berhak yakni orang² fakir & miskin, kemudian ia telah berusaha memilih² siapa yg berhak tersebut tetapi atas takdir Allah salah alamat (pada penyaluran nya) maka ia tetap mendapatkan pahala sesuai yg ia niatkan.
2. Kasus kedua adalah seorang yg berniat mewakafkan rumah/tanahnya. Kemudian dalam penyerahannya/penunjukkan tanah/rumah itu ternyata ada kesalahan maka yang terhitung adalah berdasarkan niatnya. Dan ketika ada gugatan/perselisihan karena salah penyerahan/penunjukkan maka yg terhitung adalah berdasarkan niatnya (tanah/rumah yg diniatkan).
3. Kasus yg kedua adalah seorang yg berniat umrah, tetapi dalam pelafadzannya adalah untuk haji maka ia terhitung berdasarkan niatnya.
4. Kasus yang lain adalah seorang yg menggugat istrinya dengan lafadz yg semaknan dengan cerai tetapi maksud hati/niatnya bukanlah cerai (pisah suami istri) melainkan pemutus/pisah dalam hal lain, MAKA yg jatuh adalah maksud dari yg ia niatkan.

Faidah lainnya, adalah bolehnya seseorang bersedekah kepada anaknya atau istrinya begitu pula sebaliknya.
Seorang suami boleh bersedekah kepada istri dan anaknya dengan syarat tidak melalaikan/berniat menggugurkan kewajiban nafkah. Sedangkan jika diniatkan untuk mempermudah/untuk membayar hutang maka ini boleh. Dan ini akan mendatangkan 2 pahala, yakni pahala sedekah & penyambungan kekerabatan.

Faidah dari Kajian Ustadz Ahmad Sholeh Hafizhahullah 
Masjid Syamsul Huda
Mojorejo kota Madiun

Sabtu, 17 April 2021

KETERKAITAN TAUHID ULUHIYAH & TAUHID RUBUBIYAH

Menuntut seorang hamba untuk beribadah hanya kepada Allah saja, yang mana ini adalah sesuai dengan fitrah manusia. Karena Allah telah meletakkan pada setiap diri  hamba untuk mengESAkan Allah.
Dan ini adalah konsekuensi atas tauhid rububiyah, yakni pengakuan atas penciptaan, penguasaan dan pemeliharaan adalah milik Allah maka sudah seharusnya beribadah hanya kepada Allah.
Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah adalah satu kesatuan yang saling mengikat. Karena tauhid rububiyah adalah bagian dari bentuk pengakuan akan tauhid uluhiyah. Ketika seorang telah menyembah hanya kepada Allah saja, maka pasti ada keyakinan bahwa yg menguasai segala sesuatu adalah hanya Allah saja.
Sebagaimana nabi Ibrahim yang mengingkari kaumnya yg menyembah selain Allah dan menjadikan sesembahan selain Allah adalah musuh, maka ini pun adalah keyakinan yg wajib dimiliki seorang mukmin yaitu mengingkari segala bentuk peribadatan selain hanya kepada Allah, dan menjadikan musuh sesembahan² selain Allah.
Tauhid uluhiyah dan rububiyah adalah kesatuan. Apabila ia berkumpul maka itu terpisah maknanya. Dan apabila berpisah maka ia terkumpul maknanya (maksudnya apabila tersebut salah satu, maka mancakup semuanya). Sebagaimana contoh yg lain yakni iman dan Islam.
Sebagaimana dalam surat an naas, Allah sebutkan Rabb pada ayat 1 dan ilah pada ayat 3, maka masing² memiliki makna sendiri². Juga sebagaimana dalam surat Al Hajj, yg menceritakan orang² mukmin yg rela diusir dari negerinya. Mereka rela Rabb mereka adalah Allah, Rabb disini bukan hanya mengakui rububiyah Allah tetapi juga masuk didalamnya ilahiyah Allah. Dan inilah inti dakwah para nabi dan Rasul, dan dititik inilah pertentangan terjadi. Karena Rububiyah Allah di akui kebanyakan manusia, dan hanya sedikit sekali yg mengingkari Karena kesombongan mereka itupun pengingkaran hanya dilisan atau karena doktrin yg diterima, tetapi pada keyakinannya/fitrahnya mereka masih meyakini rububiyah Allah. Tetapi itu tidaklah cukup tanpa adanya tauhid Uluhiyah. Iblis mengakui akan Allah adalah pencitanya, juga orang² musyrik Makkah mengakui bahwa Allah adalah penciptanya, tetapi itu tidak menjadikan mereka muslim. Dan darah & hartanya halal, sampai mereka (orang² musyrik Makkah pada masa nabi) mengatakan laailahaillallah pengakuan akan Uluhiyah Allah.
Dizaman sekarang banyak orang yg telah mengucapkan syahadat tetapi masih mengingkari Uluhiyah Allah dengan masih beribadah dengan berbagai ibadah selain kepada Allah, dengan keyakinan² yg menyimpang. Tetapi dizaman ini darah & harta mereka tidak halal (haram) untuk ditumpahkan karena mereka telah bersyahadat adapun jujur/diterima atau tidaknya adalah hukum akhirat, Allah yg akan menilai.

Faidah dari kajian Ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun

Sabtu, 10 April 2021

Tauhid ULUHIYAH adalah inti dari dakwah para Rasul.

Tauhid ULUHIYAH adalah inti dari dakwah para Rasul.

Islam menangis karena banyaknya pengkultusan kepada kuburan, penghiasan /percantikan kuburan.
Yang mengakibatkan orang-orang bodoh berkeyakinan seperti keyakinan orang-orang kafir jahiliah. Yg berkeyakinan bahwa kuburan itu mampu mendatangkan manfaat & menolak mudharat. Dan keyakinan inilah yg menuntut kehidupan seseorang, maka penting untuk diluruskan.

Sebagian kaum muslimin menjadikan kuburan tempat untuk dikabulkannya permintaan, harapan dan cita-cita. Dan menjadikan kuburan tempat mereka kembali ketika ada masalah². Sehingga kuburan menjadi tempat meminta sebagaimana ia meminta kepada Allah. Sehingga kuburan-kuburan menjadi tujuan perjalanan², padahal dalam hadits kita dilarang untuk menyengaja perjalanan untuk berziarah ke kuburan selain kepada 3 masjid (Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha).

Dan tidak ada syariat mengusap & mencium kecuali pada rukun Yamani dan Hajar Aswad. Pada rukun Yamani mengusap jika mampu jika tidak maka tidak ada pengganti. Adapun pada Hajar Aswad utamanya adalah menciumnya, jika tidak mampu maka mengusap kemudian mencium tangan kita, jika tidak mampu maka dengan isyarat. Selain dari 2 perkara itu tidak ada syariat untuk mengusap dan mencium. Tidak ada syariat untuk mengusap Ka'bah dan kuburan.
Dan tidak ada yg marah dan cemburu dengan berbagai keyakinan yg menyimpang ini kecuali sangat sedikit dari ahlussunah yang lurus AQIDAH nya.

Dan salah satu ciri dari orang² yg mengkultuskan kuburan (menyembah kuburan/baik diakui atau tidak) adalah banyak nya ibadah yg di curahkan (waktu) di kuburan daripada di masjid/sedikit andilnya pada masjid. Juga ciri yg lain adalah mereka kuburiyun berani bersumpah atas nama Allah untuk berbohong tetapi takut bersumpah atas nama Syaikh, ulama,wali kuburan yg ia keramatkan. 
Maka inilah musibah yg paling besar, musibah yg sebenarnya. Yakni musibah kekufuran, keyakinan kepercayaan peribadatan kepada selain Allah. Dan inilah sebuah keingkaran yang Wajib diingkari bagi ulama dan seluruh kaum muslimin yg lurus AQIDAHnya.
Dan musibah ini semakin hari semakin bertambah, maka jangan bosan untuk mendakwahkan tauhid dan Sunnah dan memperingatkan dari berbagai syirik & bid'ah. Dan jangan berhenti berdoa meminta kepada Allah agar Allah menyelamatkan kaum muslimin dari kesyirikan & kekufuran.

Faidah dari kajian ustadz Taufiq Badri LC Hafizhahullah
Masjid Syamsul Huda Mojorejo kota Madiun