Kamis, 17 Desember 2015

ANDA SEORANG MUSLIM…? INILAH PRINSIP HIDUP ANDA! (Bagian 2)

049. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*ANDA SEORANG MUSLIM…? INILAH PRINSIP HIDUP ANDA! (Bagian 2)*

======
Disaat semua orang bingung, dengan model bagaimanakah saya hidup…

Ketika semua orang linglung, dengan prinsip hidup bagaimanakah saya pakai…

Islam dengan segala kesempurnaannya telah lama menghadirkan prinsip hidup seorang muslim yang begitu sempurna…dengan semua makna kesempurnaan…Allahu Akbar!!!

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:



3. MERASA SANGAT RUGI JIKA KETINGGALAN KESEMPATAN UNTUK BERIBADAH


Nafi’ rahimaullah berkata: “Dikatakan kepada Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku Mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang telah mengikuti jenazah maka baginya satu qirath (gunung) pahala.” Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyebutkan terlalu banyak untuk kita”, lalu beliau pergi menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha dan bertanya (tentang hadits) dan ternyata ‘Aisyah membenarkan Abu Hurairah, maka Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh, kita telah melalaikan bergunung-gunung pahala yang sangat banyak.” HR. Muslim.

Berkata Ibnu Hajar rahimahullah, “Di dalam hadits ini menunjukkan keistimewaan Ibnu Umar radhiyiallahu ‘anhuma dari keinginan kuat atas ilmu dan perasaan merasa rugi atas apa yang tertinggal darinya berupa amal shalih.” Lihat kitab Fath Al Bary.


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatakan bahwa kaum miskin dari kaum fakir Muhajirin mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka mengadu: “Orang-orang kaya mendapatkan derajat yang tinggi dan nikmat yang abadi”, lalu Rasulullah bertanya: “Kenapa demikian?”, orang-orang fakir berkata: “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana mereka berpuasa, mereka bersedekah tapi kami tidak bersedekah, mereka memerdekakan dan kami tidak memerdekakan”, maka rasulullah berkata: “Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang kalian dengan akan menyamai orang sebelum kalian dan mendahului orang setelah kalian dan tidak ada seorangpun yang lebih utama daripada kalian kecuali seorang yang berbuat seperti apa yang kalian perbuat.” Mereka berkata: “Tentu mau, wahai Rasulullah”, lalu beliau bersabda: “Kalian ucapkan subhanallah, alhamdulillah dan allahu akbar setiap akhir shalat sebanyak 33, 33, 33 kali”, Abu Shalih berkata: “Maka kaum muhajirin kembali lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam, mereka berkata: “Kawan-kawan kami dari orang yang banyak harta mendengar (bacaan kami) maka mereka berbuat seperti apa yang kami kerjakan”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itulah kelebihan Allah yang Dia berikan kepada siapa yang dikehendakinya.” HR. Bukhari dan Muslim.

LIHAT BAGAIMANA ORANG-ORANG FAKIR DARI KAUM MUHAJIRIN MERASA RUGI KETIKA TIDAK MAMPU UNTUK BERSEDEKAH SEBAGAIMANA ORANG KAYA

Contoh:

-         Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah karena di dalamnya; ketinggalan pahala pergi ke masjid yaitu satu langkah diganjar pahala, satu langkah dihapuskan dosa, satu langkah diangkat derajat, ketinggalan pahala menjawab adzan yaitu mendapatkan syafaat rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ketinggalan pahala shalat qabliyyah yaitu mendapat sebuah rumah di dalam surga, ketinggalan kesempatan berdoa antar adzan dan iqamah yang tidak ada penghalang antaranya dengan Allah Ta’ala, ketinggalan pahala menunggu shalat yaitu didoakan oleh para malaikat, ketinggalan pahala shalat berjamaah yaitu 27 derajat dibandingkan shalat sendirian, ketinggalan pahala mendapatkan takbiratul ihram imam yaitu terlepas dari dua sifat, sifat kemunafikan dan sifat siksa neraka.

Contoh lain…silahkan cari sendiri…



4. LAKUKAN SEGALA AKTIFITAS HIDUP DUNIA TUJUANNYA ADALAH MASUK SURGA JAUH DARI API NERAKA


Mu’adz bin Jabal pernah berkata: “Aku pernah bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam sebuah perjalanan, suatu pagi aku dekat dengan beliau ketika itu kita lagi dalam perjalanan, lalu aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, beritahukanlah kepadaku akan sebuah amalan yang akan memasukkanku ke dalam surga da menjauhkanku dari neraka.” Beliau menjawab: “Sungguh kamu telah bertanya tentang yang agung dan sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi siapa yang dimudahkan Allah atasnya, yaitu kamu beribadahlah kepada Allah tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan haji, kemudian beliau berkata: “Maukah aku tujukan kepada pintu-pintu kebaikan?, puasa adalah benteng, sedekah akan menghapuskan dosa, dan shalat seseorang pada malam hari…”. HR. Ahmad.


Artinya: “Rabi’ah binKa’ab Al Asalamy radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu aku datang membawa wudhu dan hajat, lalu beliau berkata: “Mintalah”, maka akupun berkata: “Aku memohon kepadamu agar bisa bersamamu di dalam surga”, beliau bertanya: “Adakah yang lain?”, aku berkata: “Itu saja”, beliau bersabda: “Maka tolonglah aku atas dirimu dengan banyak sujud”. HR. Muslim.

LIHATLAH…BAGAIMANA PERMINTAAN MUADZ DAN RABI’AH radhiyallahu 'anhuma YANG MENUNJUKKAN BAHWA ORIENTASI MEREKA ADALAH MASUK SURGA JAUH DARI API NERAKA. 



5. MENINGGALKAN SESUATU YANG TIDAK BERMANFAAT, TERUTAMA TIDAK MANFAAT DI KEHIDUPAN AKHIRAT.



Artinya: “Ali bin Husain radhiyallahua ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya termasuk kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” HR. Tirmidzi.

Contoh:

-         Jika berkata-kata mendatangkan dosa, maka lebih baik diam

-         Jika keluar rumah mendatangkan dosa, maka lebih baik diam di dalam rumah kecuali harus keluar rumah maka harus jaga pandangan dan seluruh anggota tubuh shingga tidak mendatangkan dosa. Wallahu a’lam.



Ditulis oleh Ahmad Zainuddin

Kamis, 25 Jumadal Akhirah 1433H di Banjarmasin.

http://www.dakwahsunnah.com/artikel/aqidah/144-anda-seorang-muslim%E2%80%A6inilah-prinsip-hidup-anda
------------------------


Jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

ANDA SEORANG MUSLIM…? INILAH PRINSIP HIDUP ANDA! (Bagian 1)

048. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*ANDA SEORANG MUSLIM…? INILAH PRINSIP HIDUP ANDA! (Bagian 1)*
======
Disaat semua orang bingung, dengan model bagaimanakah saya hidup…

Ketika semua orang linglung, dengan prinsip hidup bagaimanakah saya pakai…

Islam dengan segala kesempurnaannya telah lama menghadirkan prinsip hidup seorang muslim yang begitu sempurna…dengan semua makna kesempurnaan…Allahu Akbar!!!

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:



1. PILIH YANG PALING MUDAH SELAMA BUKAN DOSA DAN YANG PALING MUDAH PASTI DARI ISLAM



عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهَا قَالَتْ مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلاَّ أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ

Artinya: “’Aisyah radhiyallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dipilihkan antar dua pilihan melainkan beliau memilih yang paling mudah dari keduanya, selama itu bukan dosa, jika itu dosa, maka beliau manusia yang paling jauh dari dosa.” HR. Bukhari dan Muslim.

{يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ} [البقرة: 185]

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” QS. Al Baqarah: 185.

{مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ } [المائدة: 6]

Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu.” QS. Al Maidah: 6.

- Contoh dari permasalahan akidah: Menyembah hanya Allah semata lebih mudah daripada menyembah banyak sembahan

- Contoh dari permasalahan ibadah: Beribadah sesuai dengan hanya mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih mudah dibandingkan beribadah dengan mencontoh banyak orang yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

- Contoh dari permasalahan mu’malah: Berdagang yang jujur lebih mudah daripada tidak jujur dan menutup-nutupi keburukan barang atau lainnya.

- Contoh dalam tingkah laku: Berkata yang benar meskipun pahit lebih baik daripada menutupi terus-menerus di dalam kebatilan.

Silahkan cari contoh yang lain…



2. JANGAN PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA DUA KALI



عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ».

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang Mukmin tidak terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” HR. Bukhari dan Muslim.

- Contoh permasalahan akidah: jika sudah tahu bahwa selain Allah Ta’ala tidak pernah bisa mendengar permohonan kita, maka jangan pernah meminta/memohon kecuali kepada Allah

- Contoh permasalahan ibadah: jika gara-gara begadang maka ketinggalan shalat shubuh, maka jangan pernah begadang.

- Contoh permasalahan mu’amalah: Jika pernah diberi amanah memegang uang tidak amanah, maka jangan pernah menerima amanah itu.

- Jika pernah berhutang dan malas bayar padahal sudah mampu, maka jangan pernah berhutang

- Contoh permasalahan tingkah laku: jika orangtua sekarang tidak bisa baca Al Quran dan tidak banyak ilmu agama karena malas belajar agama, maka jangan tularkan itu kepada keturunannya.

Silahkan cari contoh yang lain.

Ustadz Ahmad Zainudin, Lc


http://www.dakwahsunnah.com/artikel/aqidah/144-anda-seorang-muslim%E2%80%A6inilah-prinsip-hidup-anda
------------------------


Jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Syarat syahadat

���� WAJIB MENGENAL MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT

~~~~~~~~~~~~

�� al-Imam al-Mujahid Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah ta'ala mengatakan,

"Tidaklah maksud dari kalimat "Laa ilaaha illallah" hanya semata-mata mengucapkannya. Namun harus :
�� Mengenal maknanya,
�� Mengamalkan konsekuensinya, dan
�� harus terpenuhi syarat-syaratnya.

�� SYARAT-SYARAT "LAA ILAAHA ILLALLAH" ada tujuh :
1⃣ Ilmu (tentang maknanya), yang menghilangkan kebodohan.
2⃣ Yakin, yang menghilangkan keraguan.
3⃣ Qabul (menerima), yang menghilangkan penolakan.
4⃣ Inqiyad (ketundukan), yang menghilangkan sikap meninggalkan.
5⃣ Ikhlash (murni), yang menghilangkan syirik (penyekutuan).
6⃣ Shidq (Jujur), yang menghilangkan kedustaan.
7⃣ Muhabbah (Cinta), yang menghilangkan lawannya.

�� Maksud dari Syahadah "Muhammad Rasulullah" : mengenal maknanya dan mengamalkan konsekuensinya. Bukanlah maksudnya semata-mata melafazhkannya.
Syahadah tersebut bermakna :
▪ Membenarkan apa yang beliau beritakan.
▫Mentaati beliau pada apa yang beliau perintahkan.
▪ Menjauhi apa yang beliau larang dan peringatkan.
▫ Beribadah kepada Allah berdasarkan apa yang Dia syariatkan melalui lisan Rasul yang mulia ini. Bukan berdasarkan hawa nafsu dan kebid'ahan.

�� Maka wajib atas setiap muslim :
�� Mengenal makna dua kalimat syahadat dengan pemahaman yang benar dan pengamalan yang serius atas segala konsekuensinya, yaitu membenarkan, mengimani, dan mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah dalam al-Kitab dan as-Sunnah, dan yang terkait dengan keyakinan, peribadatan, dan pensyariatan dalam segala aspek kehidupan."

�� sumber : Majmu 1/182~183

••••••••••••••••••••

Senin, 14 Desember 2015

Pemahaman sederhana tentang riba dan bagi hasil

Yang masih bingung antara hutang piutang (qardh) dan kerjasama (mudhorobah;musyarokah), silahkan disimak kisah berikut:
▶▶▶▶
Gimana kabarnya mbak?
Sehat dek, alhamdulillah.
Ini saya selain silaturahmi juga ada perlu mbak.
Apa apa dek...apa yang bisa tak bantu.
Anu..kalau ada uang 20juta saya mau pinjam.
Dua puluh juta? Banyak sekali. Untuk apa dek?
Tambahan modal mbak. Dapat order agak besar, modal saya masih kurang. Bisa bantu mbak?
Mmm..mau dikembalikan kapan ya?
InsyaAllah dua bulan lagi saya kembalikan.
Gitu ya. Ini mbak ada sih 20juta. Rencana untuk beli sesuatu. Tapi kalau dua bulan sudah kembali ya gak apa-apa, pakai dulu aja.
Wah, terimakasih mbak.
Ini nanti mbak dapat bagian dek?
Bagian apa ya mbak?
Ya kan uangnya untuk usaha, jadi kan ada untungnya tuh. Naa..kalau mbak enggak kasih pinjem kan ya gak bisa jalan usahamu itu, iya kan?
*tersenyum penuh arti*
Oh, bisa-bisa. Boleh saja kalau mbak pengennya begitu. Nanti saya kasih bagi hasil mbak. Besarannya bisa kita bicarakan.
Lha, gitu kan enak. Kamu terbantu, mbak juga dapat manfaat.
Tapi akadnya ganti ya mbak. Bukan hutang piutang melainkan kerjasama.
Iyaa..gak masalah. Sama aja lah itu. Cuman beda istilah doang.
Bukan cuma istilah mbak, tapi pelaksanaannya juga beda.
Maksudnya??
Jadi gini mbak: kalau akadnya hutang, maka jika usaha saya lancar atau tidak lancar ya saya tetap wajib mengembalikan uang 20juta itu.
Tapi jika akadnya kerjasama, maka kalau usaha saya lancar, mbak akan dapat bagian laba. Namun sebaliknya, jika usaha tidak lancar atau merugi maka mbak juga turut menanggung resiko. Bisa berupa kerugian materi→uangnya tidak bisa saya kembalikan, atau rugi waktu→ kembali tapi lama.
Waduh, kalau gitu ya mending uangnya saya deposito kan tho dek: gak ada resiko apa2, uang utuh, dapat bunga pula.
Itulah riba mbak. Salah satu ciri2nya tidak ada resiko dan PASTI untung.
Tapi kalau uangku dipinjam si A untuk usaha ya biasanya aku dapet bagi hasil kok dek. 2% tiap bulan. Jadi kalau dia pinjam 10juta selama dua bulan, maka dua bulan kemudian uangku kembali 10juta+400ribu.
Itu juga riba mbak. Persentase bagi hasil ngitungnya dari laba, bukan berdasar modal yang disertakan.
Kalau berdasar modal kan mbak gak tau apakah dia beneran untung atau tidak.
Dan disini selaku investor berarti mbak tidak menanggung resiko apapun donk. Mau dia untung atau rugi mbak tetep dapet 2%. Lalu apa bedanya sama deposito?
Dia ikhlas lho dek, mbak gak matok harus sekian persen gitu kok.
Meski ikhlas atau saling ridho kalau tidak sesuai syariat ya dosa mbak.
Waduh...syariat kok ribet bener ya.
Ya karena kita sudah terlanjur terbiasa dengan yang keliru mbak. Memang butuh perjuangan untuk mengikuti aturan yang benar. Banyak kalau tidak berkah bikin penyakit lho mbak.hehe.
Hmmm...ya sudah, ini 20juta nya hutang aja. Mbak gak siap dengan resiko kerjasama. Nanti dikembalikan dalam dua bulan yaa.
Iya mbak. Terimakasih banyak mbak. Meski tidak mendapat hasil berupa materi tapi insyaAllah mbak tetap ada hasil berupa pahala.
Amiiin..
▶▶▶▶▶▶ Copas Dari Riba Crisis Center

Waktu yang mustajab untuk berdoa

⏰Cara Memanfaatkan Waktu Ba'da Ashar Sampai Maghrib di Hari Jum'at untuk Berdoa��

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

�� “Hari Jum’at itu dua belas saat, tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada salah satu saat) kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya, maka carilah (waktu pengabulan itu) di akhir saat setelah Ashar.” [HR. An-Nasaai dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 703]

✅ Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah berkata,

ورأى بعض أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وغيرهم أن الساعة التي ترجى بعد العصر إلى أن تغرب الشمس

�� “Dan sebagian ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam maupun selain mereka berpendapat bahwa waktu yang diharapkan terkabulnya doa tersebut adalah ba’da Ashar sampai matahari terbenam.” [Shahihut Targhib, 1/171]

��Penjelasan:

1. Zhahir, yang nampak jelas bahwa makna hadits ini mutlak (umum), berdoa setelah Ashar sampai Maghrib dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

2. Apabila dilakukan setelah sholat Ashar sambil menunggu sholat Maghrib di masjid maka ini lebih besar peluang dikabulkannya, karena orang yang menunggu sholat sama dengan orang yang sedang sholat.

3. Apabila sakit maka boleh dilakukan di rumah, lebih baik dilakukan di tempat ia melakukan sholat Ashar sambil menunggu Maghrib.

4. Seorang wanita juga dianjurkan untuk menunggu sholat Maghrib di tempat ia sholat Ashar di rumah seraya berdoa kepada Allah ta'ala.

5. Datang ke masjid lebih awal sebelum sholat Maghrib dengan maksud untuk berdoa setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid.

��[Majmu' Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 30/270-271]

══════ ❁✿❁ ══════

�� Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

��Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan islam
��www.facebook.com/taawundakwah

Selasa, 08 Desember 2015

Karena DUNIA lebih berharga di mata mereka daripada AGAMA

043. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Karena DUNIA lebih berharga di mata mereka daripada AGAMA...*

=======

Ibnu Muflih -rohimahulloh- mengatakan:

"Diantara pemandangan yg mengherankan dari keadaan manusia adalah: banyaknya ratapan mereka atas rusaknya rumah, matinya kerabat dan pendahulu, dan sedikitnya harta sehingga mereka mencela zaman dan orang-orangnya, serta kepayahan hidup di dalamnya.

Padahal di sisi lain mereka juga melihat runtuhnya Islam, rapuhnya agama, matinya banyak sunnah, mencuatnya banyak bid'ah, dan banyaknya maksiat dilakukan manusia.

Tapi aku tidak dapati orang yg meratapi agamanya, tidak pula orang yg menangisi umurnya yg kurang dimanfaatkan, bahkan tidak pula orang yg menyesali waktunya yg disia-siakan.

Dan aku tidak lihat sebabnya, kecuali sedikitnya perhatian mereka terhadap agamanya, dan keagungan dunia di mata mereka".


[Al-Adabusy Syar'iyyah 3/240].

------------

Jika kita tdk bisa menghilangkan cinta dunia di hati, paling tidak mari tumbuhkan dan besarkan cinta agama di hati kita... dan sedikit demi sedikit berusaha utk mengubah paradigma di benak kita.


Ingatlah selalu, di dunia kita tdk akan lama... semuanya akan berlalu dg cepat... utk menuju kehidupan akherat... di sanalah keabadian yg harusnya kita perjuangkan.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari fitnah dunia... amin.------------------------


Jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Sabtu, 05 Desember 2015

MENGGABUNGKAN BANYAK NIAT SAAT BERSEDEKAH

042. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*MENGGABUNGKAN BANYAK NIAT SAAT BERSEDEKAH*

=======

Apakah dibolehkan saya niat lebih dari satu dengan sekali sedekah? Misalnya, saya bersedekah dengan niat dimudahkan menikah dan sembuh (dari penyakit) sekaligus?

Alhamdulillah

Tidak mengapa menggabungkan banyak niat saat bersedekah. Keutamaan Allah itu luas. Allah menganjurkan kepada hambaNya untuk mendapatkan keutamann-Nya dan bersegera menggapai karomah-Nya. Allah Azza wa Jallah berfirman terkait dengan Nabi Nuh alaihissalam:

“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirim hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)

Ibnu Katsir rahimahullah berkomentar: “Yakni kalau anda semua bertaubat kepada Allah, beristigfar dan menaati-Nya, maka anda akan mendapatkan rizki yang banyak, diturunkan barokah hujan dari langit, ditumbuhkan barokah di bumi, ditumbuhkan bagi kamu tumbuh-tumbuhan, dikeluarkan (susu) untuk kamu serta ditambahi harta dan keturunan. Yakni (Allah) berikan kepada anda harta dan anak-anak. Menjadikan kebun-kebun anda dengan berbagai macam buah-buahan dan dialiri disela-selanya sungai yang mengalir airnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/233)

Kalau seorang hamba beristigfar, bertaubat kepadaNya dan mengharap hal itu semua, maka hal itu tidak mengapa insyaAllah.

Qatadah berkata: “Nabi Allah mengetahui bahwa mereka senang (mendapatkan) dunia, sehingga beliau mengatakan, ‘Marilah taat kepada Allah, karena dengan taat kepada Allah, akan anda dapatkan dunia dan akhirat.’

Ibnu Subaih berkata: “Seseorang mengeluh kekeringan kepada Hasan, maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah.’ Orang lain mengeluh kemiskinan kepada beliau. Maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Orang lain mengatakan, ‘Doakan kepadaku agar Allah memberikan kepada anak. Beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Yang lain mengeluh kering kebunnya. Beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Maka kami mempertanyakan kepada beliau akan (jawaban itu), maka beliau menjawab, ‘Saya tidak mengatakan dari diriku sedikitpun juga. Karena sesungguhnya Allah berfirman, ‘'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat." (Al-Jami Li Ahkamil Qur’an, 18/302)

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Jika seseorang beramal untuk mendapatkan dua kebaikan; kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Maka hal itu tidak mengapa, karena Allah berfirman:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 2-3)

Ini adalah anjuran bertakwa untuk urusan dunia.” (Majmu Fatawa Wa Rasail Ibnu Utsaimin, 2/209)

Keinginan seorang hamba dengan amalannnya untuk mendapatkan keluasan rahmat Tuhannya di dunia dan akhirat, termasuk berbaik sangka kepada Allah.

Akan tetapi, jangan sampai maksud anda hanya dunia dan mendapatkan manfaatnya saja, sementara anda berpaling dari akhirat dan tidak suka dengannya. Allah Azza Wajalla berfirman:

” Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. Al-Baqarah: 200-202)

Syekh As-Sa’di rahimahullah berkata: “Kebaikan yang diharapkan di dunia adalah termasuk semua kebaikan yang ada pada seorang hamba, baik dari rizki enak luas dan halal, istri solehah, anak penyejuk mata, kenyamanan, ilmu bermanfaat, amalan sholeh dan selain itu yang diinginkan dan disenangi serta yang mubah. Sementara kebaikan akhirat adalah selamat dari (siksa) kubur, dipadang mahsyar, api neraka, mendapatkan keredoan Allah, mendapatkan kemenangan dengan kenikmatan nan tetap, dekat dengan Tuhan yang Mahakasih. Sehingga doa ini termasuk paling lengkap dan paling sempurna dan mengedepan mendahulukan kepentingan orang lain.” (Tafsir As-Sa’dy, hal. 92)

Wallahu’alam

Sumber http://islamqa.info/id/154236
------------------------


Jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Peringatan! Syirik Membinasakanmu?

041. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Peringatan! Syirik Membinasakanmu?*

=======

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, akhir-akhir ini kita sering membaca peringatan yang tertulis di bawah iklan-iklan rokok, ?Peringatan! Merokok Membunuhmu.? Ya, sungguh peringatan yang layak untuk diperhatikan dan ditindaklanjuti?

Di sisi lain, apabila kita melihat kepada lembaran sejarah dan lika-liku kehidupan masyarakat, ternyata kita juga bisa menemukan fenomena serupa yang tidak kalah mengerikan, bahkan jauh lebih membahayakan, yaitu kesyirikan.

Sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam, bahwa syirik di tengah umat ini lebih samar daripada bekas rayapan semut. Padahal, siapa yang bisa melihat jejak rayapan semut yang begitu kecil dan tidak kentara? berbeda dengan jejak kaki kuda atau telapak kaki gajah di atas tanah yang bisa dilihat oleh siapa saja.

Tidak tanggung-tanggung, resiko syirik adalah haram masuk surga, kekal di neraka, terhapus seluruh amalannya, dan tidak diampuni Allah ta?ala. Bahaya syirik yang samar itu bahkan jauh lebih dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam daripada fitnah Dajjal; yang seandainya dia perintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah air hujan, tiada yang selamat kecuali orang-orang yang diselamatkan oleh Allah ta?ala dari fitnah dan tipu dayanya.

Seorang nabi ulul ?azmi saja sekelas Ibrahim ?alaihis salam begitu merasa takut dirinya terjerumus dalam jurang kemusyrikan; padahal beliau lah pendekar tauhid dan penumpas praktek pemberhalaan? Beliau berdoa kepada Allah, ?Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah patung, wahai Rabbku sesungguhnya mereka itu telah menyesatkan banyak orang??

Ibrahim at-Taimi rahimahullah mengomentari, ?Lantas, siapakah orang setelah Ibrahim yang bisa merasa aman dari petaka kemusyrikan??

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, janganlah kita menyangka bahwa syirik hanya penyembahan patung, bahkan syirik itu begitu bervariasi dan berbeda-beda jenisnya. Ada yang lahir; sehingga tampak dan bisa dikenali dengan mudah. Namun ada juga yang batin, sehingga sulit untuk dideteksi dan diobati.

Sampai-sampai sebagian salaf mengatakan, ?Tidaklah aku berjuang dengan keras sebagaimana perjuanganku untuk menundukkan diri guna mancapai derajat ikhlas.? Ada juga yang mengatakan, ?Tidaklah aku mengobati sesuatu yang lebih sukar daripada niatku, karena ia sering berbolak-balik?? Yang demikian itu, tidak lain karena hati anak Adam itu berada di antara jari-jemari ar-Rahman; yang Allah akan bolak-balikkan sebagaimana yang dikehendaki oleh-Nya?

Sehingga, Rasul shallallahu ?alaihi wa sallam dikisahkan, seringkali membaca doa, ?Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi ?ala diinik? artinya: ?Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu?. Padahal, beliau adalah beliau? dan kita adalah kita?. Tentu kita lebih layak untuk berdoa dan terus berdoa?.

Oleh karenanya, para ulama senantiasa menasihati kita untuk tidak tertipu oleh amal dan kebaikan yang mungkin pernah kita lakukan. Karena, kita tidak tahu di atas keadaan seperti apa kehidupan kita ini akan ditutup? Innamal a?maalu bil khawaatim!!

Sumber http://www.al-mubarok.com/2014/04/12/peringatan-syirik-membinasakanmu/#more-1527
------------------------


Jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Sabtu, 28 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 5)

033. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 5)*

*----------#----------*

Telah berlalu sebelumnya beberapa pembahasan tentang Celaan terhadap akhlak buruk & dampak negatif bagi orang yang memiliki akhlak tersebut, lalu bagaimanakah cara membenahi akhlak buruk tersebut?? Masih di Majalah Al-furqon di edisi yang sama, Ustadz Syahrul Fatwa Hafidzahullahu telah menyebutkan beberapa poin untuk membenahi akhlak yang buruk yang akan kami tuliskan & semoga Allah Ta'ala memberikan kita Taufiq & hidah-Nya untuk bisa mengamlkan apa yang di nasehatkan oleh ustadz Syahrul Fatwa. Allahul musta'an


##CARA MEMBENAHI AKHLAK BURUK (Muqodimah)##



Manusia tidak bisa hidup dengan sendiri. Dia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Namun tidak semua interaksi yang dilakukan seorang manusia berjalan mulus. Terkadang ada orang orang yang malah membuat dirinya rusak, terpengaruh dengan akhlak yang buruk, dan terpengaruh dengan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Seseorang tergantung agama temannya, maka salah seorang di antara kalian hendaknya melihat siapa yang menjadi temannya." {HR Abu Dawud: 4833, at-Tirmidzi: 2378, Ahmad 2/303. Dinilai hasan oleh al albani dalm as shahihah no. 927}



Demikian akhlak yang buruk bisa terbentuk dari warisan orang tuanya. Seorang anak yang biasa mendengar ucapan jelek dari orang tuanya, lambat laun dia akan meniru, hingga seorang anak seperti orang tuanya. Karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Seorang anak yang lahir, terlahir dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanya yang bisa menjadikannya orang Yahudi, Nashrasni atau Majusi." {Lihat sahih al-jami' 4559}


Lantas bagaimana membenahi akhlak yang buruk pada diri seseorang? ikuti langkah berikut ini;


1. Mendandani akidah

Perkara akidah merupakan perkara yang agung. Akidah yang rusak apabila tidak diperhatikan (untuk segera diperbaiki) akan berimbas kepada akhlak sehingga menjadi rusaklah akhlak. Karena, akidah adalah keimanan dan orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.


Imam al Ghazali Rahimahullah mengatakan, "Adab-adab yang lahir adalah cerminan dari batinnya. Aktivitas anggota badan merupakan hasil dari yang apa terlintas dalam diri seseorang. amalan adalah hasil dari akhlak sedangkan adab-adab merupakan pilihan orang-orang yang berpengetahuan. Hati adalah pusat dari amalan, Barangsiapa yang hatinya tidak khusyuk maka tidak akan khusyuk pula anggota bdannya dan barangsiapa yang dadanya tidak terkena sinar penerang ilahi maka niscaya tidak akan tercurah dalam dirinya adab-adab nabawi yang baik." {Ihya Ulumuddin 2/351}


2. Tekad yang kuat untuk lepas dari akhlak yang tercela.

Salah satu syarat taubat adalah meninggalkan dosa yang telah dikerjakan. Demikian juga dengan akhlak yang buruk, harus ada tekad dan keinginan kuat untuk berlepas diri dari perangai yang buruk yang sering kita kerjakan. Tanpa adanya usaha, maka cita-cita meraih akhlak mulia akan sia-sia belaka. Singsingkan lengan baju, kuatkan tekad, kerjakan usaha lebih keras, dan mintalah pertolongan kepada Allah agar berhasil. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." {QS Ali Imran :159}


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 49-50, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 6)

034. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 6)*


*----------#----------*


##CARA MEMBENAHI AKHLAK BURUK (Lanjutan)##





3. Harus ada gantinya


Seorang hamba jika sudah terbiasa bermaksiat, misalnya mendengarkan musik, maka otak/pikirannya akan terus tertuju pada kesenangannya. Jika kita ingin mengubah akhlak jelek ini maka harus diganti dengan kesibukan lain yang bermanfaat dan tidak membawa dosa. Misalnya kegiatan musik bisa diganti dengan mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Jika tidak ada kegiatan  maka tidak mustahil dia akan beralih kembali kepada kebiasan lamanya.

Syaikhul Islam Ibnu Taiymiyyah berkata, "Jiwa itu tidak akan meninggalkan sesuatu kecuali dengan sesuatu yang lain, maka tidak pantas bagi seseorang untuk meninggalkan kecuali ada pengganti yang semisalnya atau kepada yang lebih baik darinya." {Iqtida as-Sirat al-Mustaqim 2/125}


Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Obat dari orang yang terkena penyakit semacam ini adalah mengalihkan kebiasaannya menuju pada kebiasaan mendengar bacaan Al-Qur'an, mendengar dengan penuh seksama dan menghayati maknanya sedikit demi sedikit hingga dia benar-benar lepas dari mendengar nyanyian dan beralih untuk mendengar ayat-ayat Al-Qur'an. sampai seluruh perasaan dan seluruh keadaanya adalah Al-Qur'an." {Madaarij as-Salikin 1/495}


Al-Imam Al-Mawardi ketika menjelaskan cara untuk meredam syahwat, beliau berkata, "Untuk memotivasinya adalah dengan mengalihkannya pada perkara yang halal sebagai gantinya, mencukupkan dengan sesuatu yang boleh, karena Allah tidak mengharmkan sesuatu kecuali akan mencukupkan dengan perkara yang boleh dari jenisnya." {Adab ad-Dunya wa ad-Din hlm . 510}



4. Mencela diri sendiuri dan Introspeksi.



Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Maksud dari introspeksi adalah kontinu  untuk menjaga taubat hingga tidak keluar dari ranah taubat, seolah-olah dia menunaikan janjinya untuk bertaubat." {Madaarij as-Salikin 1/96}


Allah Subhanau wa ta'ala berfirman:

"Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat): dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." {Qs Al Hasyr ayat 18}


Al-Imam Ibn al-Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Allah memerintahkan kepada para hambanya untuk memperhatikan apa yang telah dikerjakan untuk hari esok. Hal itu mengandung isyarat untuk  melakukan intropeksi:hendaknya dia berpikir 'apakah yang telah saya kerjakan sudah pantas untuk dibawa ketika berjumpa dengan Allah atau masih belum pantas'. Inti dari ini semua adalah memperhatikan tuntutan dan konsekuensi dari persiapan (dalam menyongsong) Hari Kiamat, memperhatikan bekal yang bisa menyelamatkannya dari api neraka dan membersihkan wajahnya di sisi Allah." {Ibid. 1/187}



Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 50-51, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Ayo Ngaji.....

�� Rabu, 13 Safar 1437H / 25 November 2015

�� MOTIVASI ISLAM

�� Pemateri: Ust. Abdullah Haidir Lc.

�� Ayo Ngaji.....

������������������

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dll)

��Perhatikan, penekanan nya bukan pada ‘ilmunya’ tapi ‘mencari ilmunya’.

Keutamaan ilmu memang tinggi. Tapi yang tidak kalah tingginya adalah proses mencari ilmunnya.

Seseorang yang merasa dirinya bodoh, lalu tanpa bosan dia terus mencari ilmu, lebih baik daripada orang yang sudah merasa berilmu lalu dia berhenti untuk menuntut ilmu.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ، فَارْتَعُوا "، قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ  (رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب، وأحمد، وقال الأرنؤوط: إسناده ضعيف)

“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka singgahlah.”

Mereka bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?”

Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah zikir.”

(HR. Tirmizi, dia berkata haditsnya hasan gharib, Ahmad. Al-Arnauth berkata: sanadnya lemah)

�� Atha bin Abi Rabah berkata:
Halaqah-halaqah zikir adalah majelis (yang menjelaskan) halal haram, bagaimana engkau membeli, bagaimana engkau shalat, bagaimana engkau zakat, bagaimana engkau haji, bagaimana engkau menikah, bagaimana engkau mencerai dan semacamnya.

Ibnu Ruslan berkata dalam syairnya,

وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ أَعْمَالُهُ مَرْدُودَةٌ لاَ تُقْبَلُ

“Siapa yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tak diterima.” 

Seorang ulama berkata dalam syairnya,

فَإِنَّ فَقِيهاً وَاحِدًا مُتَوَرِّعاً     أَشَدُّ علَىَ الشَّيْطَان مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ

“Satu orang yang paham agama dan dia wara’ (takut melanggar dan maksiat), maka itu lebih berat bagi setan dari seribu ahli ibadah (tanpa ilmu).”

Seorang ulama berkata,
“Siapa yang mendatangi ulama dan duduk di majelisnya, lalu dia tidak dapat merekam ilmu yang disampaikan, Allah tetap memberinya tujuh karomah (kemuliaan):

1⃣. Dia mendapatkan keutamaan orang yang mengaji.

2⃣. Selagi dia tertahan di majelis tersebut, maka selama itu dia terhalang dari dosa dan maksiat.

3⃣. Jika dia keluar dari rumahnya, rahmat Allah diturunkan kepadanya.

4⃣. Jika dia singgah di majelis tersebut, rahmat Allah akan diturunkan kepada ulama tersebut dan dia mendapatkan barokahnya.

5⃣. Dicatatkan untuknya kebaikan-kebaikan selama dia mendengarkannya.

6⃣. Dia dikelilingi malaikat yang membentangkan sayap-sayapnya.

7⃣. Setiap langkah kaki yang dia ayunkan dapat menjadi kafarat (penghapus) dosa dan pengangkat derajat serta penambah pahala.

Ini bagi yang tidak dapat merekam apa yang disampaikan. Bagaimana dengan mereka yang mengaji dan dapat merekam apa yang dia sampaikan. Kebaikan berlipat-lipat akan dia dapatkan.

�� Yang sudah rutin dan aktif di suatu pengajian, tekunilah dan istiqamahlah, jangan mudah goyah dan lemah.

�� Yang belum, segera cari tempat mengaji yang dia percaya lurus pemahamannya dan mungkin dia hadiri.

��Kalau bukan kita siapa lagi,
��Kalau tidak sekarang, kapan lagi… ��

������������������

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

�� Sebarkan! Raih pahala...

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA

RENUNGAN : KESENJANGAN YANG DIANGGAP BIASA…

Jika ia bertemu dengan Ustadz …
Iapun segera tersenyum dan tergopoh gopoh menyambutnya dan mengucapkan salam padanya…

Namun …
Ketika ia bertemu dengan saudaranya yang muslim awam..
Ia pun menjadi sangat “berwibawa”…
Sehingga tersenyumpun menjadi sulit baginya ..
Dan ucapan salampun menjadi berat bagi lisannya..

Ketika mendengar kabar bahwa sang Ustadz sakit…
Iapun tergopoh gopoh menjenguknya…
Karena begitulah seorang muslim katanya…

Namun …
Ketika yang sakit adalah seorang muslim yang awam…
Iapun berkata: ” Ma’af saya sedang sibuk ”

Ketika sang Ustadz bersin dan bertahmid..
Dengan semangat ia membalas ” Yarhamukallahu ”

Namun…
Ketika yang bersin muslim yang awam dan bertahmid..
Berat lidahnya mengucapkan ” Yarhamukallahu”

Ketika Sang Ustadz ditimpa musibah…
Iapun tergopoh gopoh menggalang dan mengumpulkan dana…

Namun…
Ketika musibah menimpa seorang muslim yang awam..
Iapun hanya bisa berkata ” Ooh, begitu ya kejadian nya..”
Bahkan..
Ketika seorang muslim yang awam meninggal dunia…
Iapun tidak punya waktu untuk mensholatkan dan mengiringi jenazahnya..

Ketika sang Ustadz memposting sebuah artikel ilmiah..
Maka ia pun ikut meramaikan komentar:
“Ma Sya Allah.. Mantap artikelnya Ustadz ”
” Barakallahu Fiik ”
” Luar biasa ..Izin share ustadz”
Dll….

Namun…
Ketika seorang muslim yang awam memposting..
Apa yang ia ketahui dari nasehat dan perkataan para ulama..
Iapun enggan untuk membacanya..

Duhai…
Kasihannya menjadi orang biasa..
Ingin rasanya orang biasa ini berkata:
” Wahai para Ustadz..
Jangan katakan kepada para jamaah:

حق المسلم على الأستاذ خمس

“Hak muslim terhadap Ustadz ada lima.”

Akan tetapi ajarkanlah mereka :

حَقُّ المسلمِ على المسلمِ خمسٌ : ردُّ السلامِ، وعيادةُ المريضِ، واتباعُ الجنائزِ، وإجابةُ الدعوةِ، وتَشميتُ العاطسِ .
( صحيح البخاري – : 1240 عن أبي هريرة)

“Hak muslim terhadap muslim lainnya ada lima,” Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab (dengan yarhamkallah) bila ia bersin (dan mengungkapkan Alhamdulillah)

(HR. Bukhori dari Abu Hurairah)

Dari : Orang biasa…
Abu Nida Batam

Catatan:

Kami menambahkan terjemahan pada bagian akhir tulisan. Karena tulisan aslinya tidak mencantumkan terjemahan.

Barakallahu fiik..
Terimakasih Orang Biasa…

Wallahu a’lam.

Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)

032. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)*

*----------#----------*


#KENALI AIBMU SENDIRI#


Ketahuilah wahai saudaraku, apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan bukakan mata hatinya untuk dapat mengenali aib dirinya sendiri. Orang yang hatinya bersih pasti akan menyadari kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun sangat disayangkan, kebanyakan manusia tidak dapat mengenali aibnya sendiri (!!), tetapi paling tahu akan aib saudaranya!! Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam:



"Seorang di antara kalian bisa melihat batu kecil pada saudaranya, tetapi lupa ada cacat di matanya." {HR Ibnu Hibban no. 5731, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 4/99. Di nilai shahih oleh Al-albani dalam as-shahihah no. 33}




Al-Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, "Orang yang berakal adalah orang yang bisa membedakan aib dirinya sendiri kemudian mampu mengalahkannya, berusaha untuk menghilangkannya. Dan orang yang bodoh adalah orang tidak tau aib dirinya sendiri, bisa jadi karena ilmunya yang sedikit atau karena lemahnya dalam berpikir, atau dia menyangka bahwa aibnya itu adalah sebuah perangai, dan ini merupakan musibah yang paling parah di permukaan bumi." {Al-akhlaq wa a-siyar no. 155}

Maka berbahagialah orang yang sadar akan aib dirinya sendiri dan tidak sibuk memikirkan aib orang lain. Allah al-Musta'an


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48-49, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Semoga bermanfaat ..


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Senin, 23 November 2015

Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)

032. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun


*Konsep membenahi Akhlak Buruk (Bagian 4)*

*----------#----------*


#KENALI AIBMU SENDIRI#


Ketahuilah wahai saudaraku, apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan bukakan mata hatinya untuk dapat mengenali aib dirinya sendiri. Orang yang hatinya bersih pasti akan menyadari kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun sangat disayangkan, kebanyakan manusia tidak dapat mengenali aibnya sendiri (!!), tetapi paling tahu akan aib saudaranya!! Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam:



"Seorang di antara kalian bisa melihat batu kecil pada saudaranya, tetapi lupa ada cacat di matanya." {HR Ibnu Hibban no. 5731, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 4/99. Di nilai shahih oleh Al-albani dalam as-shahihah no. 33}




Al-Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, "Orang yang berakal adalah orang yang bisa membedakan aib dirinya sendiri kemudian mampu mengalahkannya, berusaha untuk menghilangkannya. Dan orang yang bodoh adalah orang tidak tau aib dirinya sendiri, bisa jadi karena ilmunya yang sedikit atau karena lemahnya dalam berpikir, atau dia menyangka bahwa aibnya itu adalah sebuah perangai, dan ini merupakan musibah yang paling parah di permukaan bumi." {Al-akhlaq wa a-siyar no. 155}

Maka berbahagialah orang yang sadar akan aib dirinya sendiri dan tidak sibuk memikirkan aib orang lain. Allah al-Musta'an


Sumber Majalah Al furqon edisi 5 tahun kesebelas rubrik Tazkiyatun Nufus hal 48-49, oleh Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Hafidzahullahu



********#********


Semoga bermanfaat ..


Bersambung Insya Allah

------------------------


Jangan Lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 Fm untuk wilayah madiun & sekitarnya.


boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!

Renungan Tentang Rezeki

INSPIRASI PAGI

~Renungan Tentang Rezeki~

Rezeki itu tidak terbatas pada harta dan makanan, rezeki Allah itu luas. Bisa jadi rezeki itu berupa teman yg sholih,
Atau pikiran yang tenang dan rileks, Atau tidur yang nyenyak,
Atau tempat bernaung yang membutmu tidak butuh pada orang lain dan terhina,
Atau berupa pemandangan yg menyejukkan hati dan mengubah moodmu,
Atau berupa seseorang yg mencintaimu dan bersabar atas segala kesalahanmu,
Atau berupa kata-kata indah yang engkau baca,
Atau berupa kasih sayang ibu dan ayah,
Atau berupa pundak orang yang engkau cintai sebagai tempatmu menangis,
Atau berupa kesempatan duduk bersama saudara-saudari yang membuatmu bisa menghapus kegalauan,
Atau berupa rasa hormat dari orang-orang disekelilingmu,
Atau berupa hadiah dari orang yang begitu berarti bagimu,
Atau berupa kemampuanmu dalam melayani diri sendiri.
Begitulah..
Disetiap kondisi selalu ada rezeki Allah untuk kita.
Ya Allah kurniakan kami ridho-Mu, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki

Sumber: ehsaweb.net
Penerjemah: ACT El-Gharantaly

Catatan: Belajarlah memaknai setiap pemberian Allah. Jangan lupa untuk selalu mengiringi karunia-Nya dengan syukur.

Selamat beraktifitas

____________
Madinah 29 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

ALASAN KENAPA HARUS BERJAMAA'AH DI MASJID

ALASAN KENAPA HARUS BERJAMAA'AH DI MASJID......                                        .                                                                                     Memang ada ikhtilaf ulama apakah Wajib Ain bagi laki-laki hukumnya shalat  berjamaah di masjid atau hukumnya sunnah saja. Akan tetapi pendapat terkuat hukumnya wajib. Dengan beberapa alasan berikut:

1. Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar shalat berjamaah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

، فلا بد لقوله { مع الراكعين } من فائدة أخرى وليست إلا فعلها مع جماعة المصلين والمعية تفيد ذلك

“makna firman Allah “ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’, faidahnya yaitu tidaklah dilakukan kecuali bersama jamaah yang shalat dan bersama-sama.”[1]

2. saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini perintah langsung dari Allah dalam al-Quran

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةُُ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلِيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَآئِكُمْ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُم مَّيْلَةً وَاحِدَةً وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُم مَّرْضَى أَن تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan  satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu.” (An-Nisa’ 102)

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

ففي أمر الله بإقامة الجماعة في حال الخوف : دليل على أن ذلك في حال الأمن أوجب .
“pada perintah Allah untuk tetap menegakkan shalat jamaah ketika takut (perang) adalah dalil bahwa shalat berjamaah ketika kondisi aman lebih wajib lagi.”[2]

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,

وفي هذا دليل على أن الجماعة فرض على الأعيان إذ لم يسقطها سبحانه عن الطائفة الثانية بفعل الأولى، ولو كانت الجماعة سنة لكان أولى الأعذار بسقوطها عذر الخوف، ولو كانت فرض كفاية لسقطت بفعل الطائفة الأولى …وأنه لم يرخص لهم في تركها حال الخوف
“Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa shalat berjamaah hukumnya fardhu ain bukan hanya sunnah atau fardhu kifayah,  Seandainya hukumnya sunnah tentu keadaan takut dari musuh adalah udzur yang utama. Juga bukan fardhu kifayah karena Alloh menggugurkan kewajiban berjamaah atas rombongan kedua dengan telah berjamaahnya rombongan pertama… dan Allah tidak memberi keringanan bagi mereka untuk meninggalkan shalat berjamaah dalam keadaan ketakutan (perang).“[3]

3.Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan, maka bagaimana yang matanya sehat?

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ

“Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).”[4] 

Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَثِيرَةُ الْهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتَسْمَعُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ فَحَىَّ هَلاَ ».

“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”.”[5]

4.wajib shalat berjamaah di masjid jika mendengar adzan

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” [6]

5.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman kepada laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid dengan membakar rumah mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.”[7]

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

وفي اهتمامه بأن يحرق على قوم تخلفوا عن الصلاة بيوتهم أبين البيان على وجوب فرض الجماعة

“keinginan beliau (membakar rumah) orang yang tidak ikut shalat berjamaah di masjid merupakan dalil yang sangat jelas akan wajib ainnya shalat berjamaah di masjid”[8]

6.tidak shalat berjamaah di masjid di anggap “munafik” oleh para sahabat.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dia berkata:

وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ

“Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.”[9] 

7.shalat berjamaah mendapat pahala lebih banyak

Dalam satu riwayat 27 kali lebih banyak

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”[10]

diriwayat yang lain 25 kali lebih banyak:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat.”[11]

Banyak kompromi hadits mengenai perbedaan jumlah bilangan ini. Salah satunya adalah “mafhum adad” yaitu penyebutan bilangan tidak membatasi.

8.keutamaan shalat berjamaah yang banyak

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.”[12]

9. tidak shalat berjamaah akan dikuasai oleh setan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ

“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).”[13]

10.amal yang pertama kali dihisab adalah shalat, jika baik maka seluruh amal baik dan sebaliknya, apakah kita pilih shalat yang sekedarnya saja atau meraih pahala tinggi dengan shalat berjamaah?

Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui, “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.”[14]

Khusus bagi yang mengaku mazhab Syafi’i (mayoritas di Indonesia), maka Imam Syafi’i mewajibkan shalat berjamaah dan tidak memberi keringanan (rukshah).

Imam Asy Syafi’i  rahimahullah berkata,

وأما الجماعة فلا ارخص في تركها إلا من عذر

“Adapun shalat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.”[15]

Berikut ini beberapa keutamaan shalat berjamaah di masjid.
1. Memenuhi panggilan azan dengan niat untuk melaksanakan shalat berjamaah.
2. Bersegera untuk shalat di awal waktu.
3. Berjalan menuju ke masjid dengan tenang (tidak tergesa-gesa).
4. Masuk ke masjid sambil berdoa.
5. Shalat tahiyyatul masjid ketika masuk masjid. Semua ini dilakukan dengan niat untuk melakukan shalat berjamaah.
6. Menunggu jamaah (yang lain).
7. Doa malaikat dan permohonan ampun untuknya.
8. Persaksian malaikat untuknya.
9. Memenuhi panggilan iqamat.
10. Terjaga dari gangguan setan karena setan lari ketika iqamat dikumandangkan.
11. Berdiri menunggu takbirnya imam.
12. Mendapati takbiratul ihram.
13. Merapikan shaf dan menutup celah (bagi setan).
1 4 . Menjawab imam saat mengucapkan sami’allah.
15. Secara umum terjaga dari kelupaan.
16. Akan memperoleh kekhusyukan dan selamat dari kelalaian.
17. Memosisikan keadaan yang bagus.
18. Mendapatkan naungan malaikat.
19. Melatih untuk memperbaiki bacaan al-Qur’an.
20. Menampakkan syiar Islam.
21. Membuat marah (merendahkan) setan dengan berjamaah di atas ibadah, saling ta’awun di atas ketaatan, dan menumbuhkan rasa giat bagi orangorang yang malas.
22. Terjaga dari sifat munafik.
23. Menjawab salam imam.
24. Mengambil manfaat dengan berjamaah atas doa dan zikir serta kembalinya berkah orang yang mulia kepada orang yang lebih rendah.
25. Terwujudnya persatuan dan persahabatan antartetangga dan terwujudnya pertemuan setiap waktu shalat.
26. Diam dan mendengarkan dengan saksama bacaan imam serta mengucapkan “amiin” saat imam membaca “amiin”, agar bertepatan dengan ucapan amin para malaikat.[16]

Masih banyak dalil-dalil lainnya mengenai wajib dan keutamaan shalat berjamaah di masjid.

[1] Ash-Shalatu wa hukmu tarikiha hal. 139-141

[2] Al- Ausath 4/135

[3] Kitab Sholah hal. 138, Ibnu Qoyyim

[4] HR. Muslim no. 653

[5] HR. Abu Daud, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih

[6] HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551

[7] HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651

[8] Al-Ausath 4/134

[9] HR. Muslim no. 654

[10] HR. Bukhari

[11] HR. Muslim

[12]  Fathul Bari 2/154—157

[13]  HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi

[14] HR. Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413 dishahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2571

[15] Ash Shalah wa Hukmu Tarikiha hal. 107

[16] Syarh al-Bukhari, al-‘Utsaimin, 3/62, Fathul Bari, 2/154—157

Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Keutamaan Sholat 5 Waktu

��Pernahkah anda sholat sejak magrib hingga subuh tiada henti?

��Bisa jadi saya dan anda pernah melakukan nya

��Mungkin pertanyaan ini aneh, tidak nungkin ada orang yang mampu sholat sepanjang itu tiada henti..

��Paling banter sholat tahajud itupun hanya beberapa waktu saja

��Perlu kita ketahui wahai saudaraku, pertanyaan diatas bukan tanpa dalil..

��Perhatikan Hadits berikut bahwasan nya ��Rasulullah ﷺ  bersabda

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كلهرواه مسلم

��“Barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ secara berjama’ah maka dirinya seperti mengerjakan shalat sunnah separuh malam dan barangsiapa yang shalat shubuh secara berjama’ah maka seperti mengerjakan shalat sunnah semalam penuh” (HR. Muslim)

من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم

��“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah” (HR. Muslim)

من صلى البردين دخل الجنة

��“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga” (Muttafaqun ‘alaihi)

��Adapun “dua waktu yang dingin” adalah shalat shubuh dan shalat ashar

��SUBHANALLAH
Bonus Bonus Pahala yang bisa kita raih begitu mudah nya

��Akan kah kita biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja ?

��Sampai kapan? Ingatlah bahwasan nya kematian tak menunggu taubat mu

��Yakinlah akan janji Allah
Dalam Al Qur'an surah At Thalaq

مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢)
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ (٣)

��"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2)

��Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (3)

��Terkadang kesibukan urusan dunia sering menelantarkan sholat~ padahal sholat akan mempermudah urusan dunia akhirat kita

☆~Mari jaga sholat lima waktu kita berjamaah dimasjid terdekat~☆

♡SEMOGA BERMANFAAT♡

��share yuk..!!