Kamis, 18 Juli 2024

SYIRIK HAKIMIYAH/SYIRIK DALAM HAL HUKUM

8. Syirik Hakimiyah/syirik dalam hal hukum
Yakni orang-orang yang membuat/menetapkan hukum selain islam, menerapkan hukum selain islam serta meyakini ada hukum yang lebih baik selain islam.

Allah ta'ala berfirman:
{ أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمٗا لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ }
[Surat Al-Ma'idah: 50]
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?

Maka seorang yang beriman harus yakin bahwa hukum Allah itu adil semuanya. Bahkan semua yang ada dalam al quran semua keadilan karena hanya Allah yang maha adil. Dan seorang mukmin harus menanamkan rasa percaya kepada Allah, baik dalam hukum, takdir dll. Bahkan berburuk sangka kepada Allah termasuk kekufuran.

9. Bahaya syirik besar bisa menghapuskan amal
Allah ta'ala berfirman: 
{ وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ }
[Surat Az-Zumar: 65]
Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Penjelasan Golongan Yang Selamat
🎤 Ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
🕌 Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun

MACAM-MACAM RASA TAKUT

Rasa takut ada 3 macam:

1. Rasa takut yang tabiat, yakni takut yang wajar pada manusia.
Seperti takut pada binatang buas, takut pada api, tenggelam, dan perkara-perkara yang mengancam jiwa.

Allah ta'ala berfirman,
فَأَصۡبَحَ فِي ٱلۡمَدِينَةِ خَآئِفٗا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا ٱلَّذِي ٱسۡتَنصَرَهُۥ بِٱلۡأَمۡسِ يَسۡتَصۡرِخُهُۥ ۚ قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰٓ إِنَّكَ لَغَوِيّٞ مُّبِينٞ
Artinya:
Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)". (QS. Al-Qaşaş 28:18)

2. Takut yang bersifat ibadah, yakni seorang hamba hanya takut nya kepada Allah dengan takut yang menghantarkan kepatuhan dan ketundukan yang disertai rasa cinta dan pengagungan.
Seorang yang takut kepada Allah akan menjadikan ia semakin mendekat. Berbeda dengan ketakutan kepada makhluk yang justru menjauhkan.
Apabila rasa takut ini diberikan kepada selain Allah maka ia terjatuh pada kesyirikan.

3. Rasa takut yang rahasia/tersembunyi, yakni seorang takut pada penghuni kubur/wali yang jauh yang itu semuanya tidak bisa memberi pengaruh pada kehidupan. Dan ini merupakan perbuatan syirik.

Takut kepada Allah terkadang menghasilkan perbuatan terpuji dan tercela. Tergantung orang tersebut berilmu atau tidak. Yakni ketika ketakutan tersebut menjadikan seorang semakin mendekat dan taat kepada Allah, dan yang tercela adalah ketika ketakutan kepada Allah justru menjadikan ia berputus asa kepada Allah. 

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Penjelasan Golongan Yang Selamat
🎤 Ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
🕌 Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun

Selasa, 09 Juli 2024

KENIKMATAN-KENIKMATAN SURGA

Kenikmatan-kenikmatan surga diantaranya: 

1. Sungai-sungai dan buah-buahan yang sempurna

{ مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ فِيهَآ أَنۡهَٰرٞ مِّن مَّآءٍ غَيۡرِ ءَاسِنٖ وَأَنۡهَٰرٞ مِّن لَّبَنٖ لَّمۡ يَتَغَيَّرۡ طَعۡمُهُۥ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ خَمۡرٖ لَّذَّةٖ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ عَسَلٖ مُّصَفّٗىۖ وَلَهُمۡ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغۡفِرَةٞ مِّن رَّبِّهِمۡۖ كَمَنۡ هُوَ خَٰلِدٞ فِي ٱلنَّارِ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ }
[Surat Muhammad: 15]
Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya terpotong-potong?

2.  Bidadari yang menyenangkan
Yakni wanita yang masih perawan, masih muda, cantik, putih, bermata indah, kedipan mata yg lantik, dan kulit yang jernih

{ فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ إِنسٞ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنّٞ }
[Surat Ar-Rahman: 56]
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya.

{ وَحُورٌ عِينٞ }
[Surat Al-Waqi'ah: 22]
Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,
{ كَأَمۡثَٰلِ ٱللُّؤۡلُوِٕ ٱلۡمَكۡنُونِ }
[Surat Al-Waqi'ah: 23]
Laksana mutiara yang tersimpan baik(kejernihan yg abadi, tidak bisa berubah karena matahari/tangan manusia).
{ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ }
[Surat Al-Waqi'ah: 24]
Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

{ إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ مَفَازًا }
[Surat An-Naba': 31]
Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
{ حَدَآئِقَ وَأَعۡنَٰبٗا }
[Surat An-Naba': 32]
(Yaitu) kebun-kebun dari buah anggur,
{ وَكَوَاعِبَ أَتۡرَابٗا }
[Surat An-Naba': 33]
Dan gadis-gadis montok yang sebaya,

{ إِنَّآ أَنشَأۡنَٰهُنَّ إِنشَآءٗ }
[Surat Al-Waqi'ah: 35]
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,
{ فَجَعَلۡنَٰهُنَّ أَبۡكَارًا }
[Surat Al-Waqi'ah: 36]
Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,
{ عُرُبًا أَتۡرَابٗا }
[Surat Al-Waqi'ah: 37]
Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

Dalil dari hadits

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

«أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الْجَنَّةَ صُورَتُهُمْ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، لَا يَبْصُقُونَ فِيهَا وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ، آنِيَتُهُمْ فِيهَا الذَّهَبُ، أَمْشَاطُهُمْ مِنْ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَمَجَامِرُهُمْ الْأَلُوَّةُ، وَرَشْحُهُمْ الْمِسْكُ، وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنْ الْحُسْنِ، لَا اخْتِلَافَ بَيْنَهُمْ وَلَا تَبَاغُضَ، قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ، يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا» [رواه البخاري برقم 3245 ومسلم برقم 2834]

“Kelompok pertama yang akan memasuki surga akan memiliki wajah yang sama seperti bulan purnama, mereka tidak meludah, ingusan dan tidak pula berak padanya, bejana-bejana mereka di dalamnya adalah emas, sisir-sisir mereka dari emas dan perak, tempat bukhur (gahru) mereka terbuat dari kayu yang sangat harum, mereka dari mereka minyak misk, setiap mereka memiliki dua istri, bagian dalam betisnya tampak dari balik dagingnya karena kecantikannya, tidak ada perselisiahan antara mereka dan tidak pula terjadi pertengkaran, hati mereka satu, mereka memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu pagi dan petang”.[3]
Referensi : https://almanhaj.or.id/47719-bidadari.html

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Penjelasan Rukun Iman/surga/kenikmatan Penghuni Surga
🎤 Ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
🕌 Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun

Minggu, 07 Juli 2024

JANGAN MARAH

JANGAN MARAH

Maksudnya jangan sampai diri dikuasai kemarahan, karena selain memengaruhi hati juga bisa memengaruhi fisik semisal serangan jantung atau lainnya. 

Pada dasarnya marah itu harus dihindari, dan hal yang memicu kemarahan adalah adanya sifat kesombongan pada seseorang. 
Hendaklah seorang menghindari marah dalam hal dunia, kecuali marah karena Allah atau karena agama. Karena banyak kerusakan adalah karena kemarahan 

Rasulullah ﷺ bersabda, "Jangan marah." Lalu aku mengulanginya berkali-kali, semuanya dibalas Rasulullah ﷺ dengan sabda, "Jangan marah." (HR. Ahmad: 22081) - https://hadits.in/ahmad/22081

Jangan marah maksudnya: 
a. Jauhi perkara-perkara yang memancing kemarahan
b. Jangan dekat-dekat dengan perkara yang menyebabkan kemarahan
c. Jika marah maka jangan lepas kendali

🖊Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi

📓Panduan amal sehari semalam

🎤Ustadz Taufiq Badri Lc Hafizhahullah 

🕌Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun

ADAB DALAM BERCANDA (Lanjutan)

Adab dalam bercanda 

4. Menjauhi perkara-perkara haram dalam bercanda
● Semisal mengancam saat/niat bercanda
• Mengejutkan, menyembunyikan, atau ketakutan yang secara luas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
“Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Abu Daud, no. 5004; Ahmad 5: 362. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

● Tidak boleh berdusta meski dalam rangka bercanda
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
"Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun ia hanya bergurau, Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak mulia." (HR. Abu Daud: 4167) - https://hadits.in/abudaud/4167

Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau bercanda dengan kami, " maka beliau beliau bersabda, "Sesungguhnya aku tidak mengatakan kecuali kebenaran." (HR. Ahmad: 8366) - https://hadits.in/ahmad/8366

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud no. 4990 dan Tirmidzi no. 3315. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)


● Dan tidak boleh membully seseorang/ suku/kelompok, tidak boleh pula fanatik kepada kelompok. Berdasarkan firman Allah: 

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ }

[Surat Al-Hujurat: 11]

Sabeq Company:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.


● Tidak boleh mencela, menuduh atau mensifati sifat buruk

"Sesungguhnya termasuk dosa yang paling besar adalah bila seseorang mencela kedua orang tuanya." Para sahabat bertanya: bagaimana mungkin seseorang berani mencela kedua orang tuanya?" Beliau menjawab, "Yaitu dia mencela bapak orang lain, kemudian orang tersebut balas mencela bapaknya, dan ia mencela ibu orang lain, kemudian orang itu balas mencela ibunya." (HR. Ahmad: 6545) - https://hadits.in/ahmad/6545


5. Menjauhi candaan dengan kata-kata atau perilaku yang buruk

Menjauhi Sikap yang kurang/tidak baik, kecuali hal tersebut sudah ma'ruf/hal biasa

Adapun ucapan yang buruk maka hal ini terlarang selamanya 

{ وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا }

[Surat Al-Isra': 53]

Sabeq Company:

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.


6. Bercanda dengan orang yang membutuhkannya

● Misalnya istri dan anak-anak


Dari Anas dia berkata, Nabi ﷺ bersabda kepadaku, "Wahai Dzal Udzunain (si pemilik dua daun telinga)." Abu Usamah mengatakan; beliau bermaksud untuk bersenda gurau dengannya." Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib shahih." (HR. Tirmidzi: 3767) - https://hadits.in/tirmidzi/3767

🖊Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi

📓Panduan amal sehari semalam

🎤Ustadz Taufiq Badri Lc Hafizhahullah 

🕌Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun

Selasa, 02 Juli 2024

Keberadaan Surga

Siapa saja yang masuk surga, maka sesungguhnya ia masuk surga karena karunia Allah semata bukan karena amalannya

Dan siapa saja yang masuk neraka maka itu adalah karena keadilan Allah semata, bukan karena kedzoliman Allah
Seseorang akan dimudahkan kepada apa yang ia akan kembali yakni surga/neraka.
Dan barangsiapa dimudahkan dalam beramal sholih maka janganlah ia bangga diri dan sombong, karena sifat ini adalah milik penghuni neraka.

Surga dan neraka telah ada/diciptakan sebelum diciptakan nya makhluk. 
Berdasarkan dalil² hadits nabi shallallahu 'alayhi wasallam

Dimanakah surga itu?
Illiyun adalah al jannah, dan illiyun ada di langit ke tujuh dibawah arsy (ibnu abbas)

Tingkatan-tingkatan surga
"Surga ada seratus tingkat, antara dua tingkat sejauh langit dan bumi, dan firdaus adalah tingkatan surga yang paling tinggi, daripadanya keluar empat sungai dan 'Arsy berada di atasnya, oleh karena itu jika kalian memohon kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala maka mohonlah surga firdaus kepada-Nya." (HR. Ahmad: 21676) - https://hadits.in/ahmad/21676

Kenikmatan-kenikmatan penduduk surga

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Penjelasan Rukun Iman/Hari Akhir/Surga
🎤 Ustadz Rahmat Pujianto Hafizhahullah
🕌 Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun