Bagaimana Ucapan Idul Fitri yang Sesuai Sunnah?
Oleh : Penulis: Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:
*“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”*
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri...
Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,, mengajarkan kita
*Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.*
Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“Kita kembali dan meraih kemenangan”
KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?
Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”
Lantas diikuti dengan kalimat,
“ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa...
Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain....
PASTI PADA BINGUNG....
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , yaitu :
*"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"*
*(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).*
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM / WA,, kita :
*" Selamat Idul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum "*
Barakallahu Fiikum
Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Krn kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya Allah lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba NYA yg IA kehendaki
Semoga bermanfaat...
Allahu a'lam
Kamis, 30 Juni 2016
Ucapan Idul Fitri yang Sesuai Sunnah
Jumat, 24 Juni 2016
KISAH IMAM AL-BUKHARI DAN UANG SERIBU DINAR
Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat?
Bahasa Arab Yang Umum Di Dengar
HUKUM MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG TUA, ANAK, ISTRI / SUAMI, KELUARGA & KERABAT
DAFTAR RADIO & TV DAKWAH SUNNAH NUSANTARA, UNTUK MENEMANI PERJALANAN MUDIK ANDA
Kenapa Pemuda ini Menangis...?
Rabu, 22 Juni 2016
Kisah Hikmah
ANJURAN MEMBUKA JENDELA WAKTU FAJAR
POLITIK DALAM ISLAM AJARAN ROSULULLOH YG DITINGGALKAN UMATNYA
ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
Selasa, 07 Juni 2016
ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR
° ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR...
Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَس"َحِّرِينَ
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).
SUNNAH MENGAKHIRKAN SAHUR...
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuberkata :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)
JGN LUPA KURMA TATKALA SAHUR...
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;
نعم سحور المؤمن التمر
“sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu’min adalah tamar (kurma).”(Abu daud. Shahih)
(Sumber: Ist Fakhrudin Lc).
RINGKASAN FIQIH PUASA
*RINGKASAN FIQIH PUASA : DARI SAHUR SAMPAI TIDUR*
Rasulullah shalallahu 'alayhi was sallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu agama adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR Ibnu Majah)
Ilmu yang wajib untuk dipelajari oleh muslim adalah ilmu tentang *hal-hal yang pasti ia temui di kehidupan sehari-hari*. Diantaranya adalah ilmu tentang fiqih puasa, yaitu pembatal-pembatalnya, hal-hal yang mubah (boleh) dilakukan dan lain sebagainya.
Karenanya, dengan berharap wajah Allah kami hadirkan fiqih-fiqih singkat tentang puasa selama satu hari mulai dari sahur sampai tidur di waktu malam. Semoga puasa kita dapat diterima oleh-Nya.
*SAHUR*
1⃣ Terhitung waktu sahur dimulai dari sepertiga malam terakhir
2⃣ Waktu sahur yang disunnahkan adalah dekat dengan waktu subuh (10-15 menit sebelum subuh) (HR Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097)
*NIAT PUASA*
1⃣ Wajib berniat puasa sebelum tiba waktu subuh dan tidak sah niat setelah masuk waktu subuh (HR Abu Dawud no. 2454)
2⃣ Niat dilakukan di dalam hati tanpa harus mengucapkan lafadz tertentu (Imam Nawawi dalam Roudhotuth Tholibin, 1 : 502)
*PEMBATAL-PEMBATAL PUASA*
1⃣ Makan dan Minum dengan sengaja (QS Al-Baqarah : 187)
2⃣ Muntah dengan sengaja (HR Abu Dawud no. 2380)
3⃣ Berhubungan badan (QS Al-Baqarah : 187)
4⃣ Keluar air mani dengan sengaja (HR. Ad-Darimi 1811, Ibnu Khuzaimah 1898)
5⃣ Mendapati haidh dan nifas (HR Bukhari no. 304 dan Muslim no. 79)
*TENTANG HAIDH DAN NIFAS*
1⃣ Jika mendapati haidh dan nifas di siang hari maka puasanya batal
2⃣ Jika haidh sudah berhenti sebelum waktu sahur maka wajib puasa
3⃣ Jika mendapati haidh sesaat sebelum buka puasa maka puasanya batal
4⃣ Boleh menunda mandi besar setelah tiba waktu subuh
*YANG BOLEH DILAKUKAN ORANG YANG BERPUASA*
1⃣ Memulai puasa dalam keadaan junub (HR Muslim 1109)
2⃣ Berkumur-kumur (HR Abu Dawud no. 1442, Tirmidzi no. 788, An-Nasa'i no. 87, dan Ibnu Majah no. 407)
3⃣ Mencicipi makanan/masakan selama tidak masuk ke tenggorokan (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf 2:304)
4⃣ Bercumbu dan mencium istri selama aman dari keluarnya mani (HR Ahmad 1 : 21)
*BERBUKA PUASA*
1⃣ Berbuka puasa boleh dilakukan ketika sudah masuk waktu shalat maghrib (QS Al-Baqarah : 187)
2⃣ Ditekankan untuk berbuka puasa di awal waktu (HR Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
3⃣ Disunnahkan untuk berdoa sebelum berbuka puasa karena termasuk waktu terkabulnya doa (HR Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16 : 396)
4⃣ Diawali dengan Bismillah lalu memasukkan air minum untuk menyegarkan tenggorokan
5⃣ Setelah minum, ucapkan doa :
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
"Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat, telah ditetapkan pahala, Insya Allah." (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390)
*SHALAT TARAWIH*
1⃣ Jumlah shalat tarawih bebas, tidak terbatas 11 ataupun 23 (HR Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
2⃣ Tata cara shalatnya adalah dua rakaat lalu salam. Untuk witirnya bisa langsung tiga rakaat sekali salam atau satu rakaat saja.
3⃣ Jika ingin dilanjutkan tahajjud maka bisa dilakukan setelah tarawih namun tanpa melakukan witir. Artinya, tetap shalat witir bersama imam, lalu bertahajud sendiri di rumah.
4⃣ Lebih utama bagi laki2 sholat terawih & witir berjamaah di MASJID bersama imam & wanita lebih utama shalat di rumah.
5⃣ Namun jika para wanita merasa lebih bersemangat ketika shalat tarawih di masjid maka itu diperbolehkan.
*TIDUR*
Dianjurkan untuk tidur secepatnya dan tidak bermain-main setelah shalat tarawih. Atau jika belum ingin tidur sibukkan diri dengan perkara-perkara yang bermanfaat.
*SUNNAH-SUNNAH DI BULAN RAMADHAN*
1⃣ Mengkhatamkan Al-Quran minimal satu kali
2⃣ Bersedekah
3⃣ Memberi makan orang yang berbuka puasa
4⃣ Memperbanyak dzikir, istighfar, dan shalawat
5⃣ Melaksanakan ibadah Umrah di bulan Ramadhan
Sekian apa yang dapat kami sampaikan. Segala kebenaran hanyalah milik Allah dan segala kesalahan datang dari pribadi kami sendiri.
Semoga Bermanfaat..
Barakallahu fiikum...
-----------------------------
Senin, 06 Juni 2016
ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR
° ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR...
Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَس"َحِّرِينَ
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).
SUNNAH MENGAKHIRKAN SAHUR...
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuberkata :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)
JGN LUPA KURMA TATKALA SAHUR...
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;
نعم سحور المؤمن التمر
“sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu’min adalah tamar (kurma).”(Abu daud. Shahih)
(Sumber: Ist Fakhrudin Lc).
Minggu, 05 Juni 2016
TANYA JAWAB TENTANG BULAN RAMADHAN
" TANYA JAWAB TENTANG BULAN RAMADHAN
(no.1 s/d 48 Kholas)
Penerbit Yufid Publishing
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits, ST
(Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
1. SMS MAAF-MAAFAN MENJELANG RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/5767-sms-ramadhan.html
2. PEMBAGIAN HARI DI BULAN RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/6436-pembagian-bulan-ramadan.html
3. TIDAK MENGETAHUI MASUKNYA BULAN RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/5996-cara-mengetahui-bulan-ramadhan.html
4. PERBEDAAN TERBIT HILAL UNTUK BEBERAPA NEGERI
https://konsultasisyariah.com/5759-hilal-ramadhan.html
5. NIAT PUASA RAMADHAN, SETIAP HARI ATAU SEKALI DALAM SEBULAN
https://konsultasisyariah.com/5747-niat-puasa.html
6. MEMULAI BERPUASA DAN BERHARI RAYA BERSAMA PEMERINTAH
https://konsultasisyariah.com/5807-puasa-diluar-negeri.html
7. HUKUM PUASA SAMBIL BERSANTAI
https://konsultasisyariah.com/5756-kegiatan-puasa.html
8. HIKMAH DIWAJIBKANNYA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5687-hikmah-puasa-ramadhan.html
9. HUKUM MEMAKAI ALAT BANTU PERNAFASAN BAGI ORANG BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/5911-puasa-orang-asma.html
10. WANITA TIDAK PUASA KARENA MENYUSUI, QADHA' ATAUKAH FIDYAH?
https://konsultasisyariah.com/5763-wanita-hamil-puasa.html
11. HUKUM PUASA BAGI ORANG YANG SAKIT STROKE
https://konsultasisyariah.com/5736-fidyah-orang-sakit.html
12. MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN EMPAT TAHUN KARENA GANGGUAN KEJIWAAN
https://konsultasisyariah.com/5692-qadha-puasa.html
13. CUCI DARAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6679-cuci-darah-ketika-puasa.html
14. MEMAKAI CELAK KETIKA BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/6443-memakai-celak-ketika-puasa.html
15. SENDAWA KETIKA BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/6475-sendawa-ketika-puasa.html
16. WUDHU SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6473-wudhu-saat-puasa.html
17.. BARU TAHU SUCI DARI HAID SETELAH SUBUH
https://konsultasisyariah.com/6494-setelah-subuh-baru-tahu-suci-dari-haid.html
18.. GUSI BERDARAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6417-gusi-berdarah-saat-puasa.html
19.. BERSIWAK DAN MEMAKAI MINYAK WANGI SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6581-bersiwak-dan-memakai-minyak-wangi-saat-puasa.html
20. SIKAT GIGI SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6391-sikat-gigi-saat-puasa.html
21. MUNTAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6407-muntah-saat-puasa.html
22. OBAT TETES MATA WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/6378-obat-tetes-mata-waktu-puasa.html
23. MENGELUARKAN DARAH UNTUK PENELITIAN LABORATORIUM WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/6353-mengeluarkan-darah-waktu-puasa.html
24. MIMPI BASAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/12812-mimpi-basah-saat-puasa-ramadhan.html
25. SUNTIKAN DI SIANG HARI RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/6006-suntik-di-siang-hari-ramadhan.html
26. HUKUM MENGGUNAKAN LIPSTIK KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5984-menggunakan-lipstik-ketika-puasa.html
27. MENCICIPI MAKANAN KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5982-mencicipi-makanan-ketika-puasa.html
28. MELAKUKAN ONANI DI BULAN RAMADAN KARENA TIDAK TAHU
https://konsultasisyariah.com/6504-onani-saat-puasa.html
29. BEDA ANTARA TAHAJUD DENGAN TARAWIH
https://konsultasisyariah.com/5901-tahajud-dan-tarawih.html
30. MENGAPA ROKOK MEMBATALKAN PUASA DAN INHALER TIDAK MEMBATALKAN PUASA?
https://konsultasisyariah.com/5946-rokok-membatalkan-puasa.html
31. JUNUB DI WAKTU SUBUH BULAN RAMADAN
https://konsultasisyariah.com/5925-junub-waktu-puasa.html
32. MENELAN LUDAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5917-menelan-ludah-saat-puasa.html
33. HUKUM MENCIUM BAU WANGI BAGI ORANG YANG BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/5905-bau-wangi-puasa.html
34. APAKAH DEBU MEMBATALKAN PUASA
https://konsultasisyariah.com/5861-debu.html
35. HUKUM MENGGUNAKAN OBAT ASMA KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5803-penderita-asma.html
36. TIDUR WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/5926-tidur-waktu-puasa.html
37. BERENDAM SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5934-berendam-saat-puasa.html
38. BERSETUBUH DI SIANG HARI RAMADHAN KETIKA SAFAR
https://konsultasisyariah.com/5878-safar-puasa.html
39. CARA WANITA HAID MENGHIDUPKAN LAILATUL QADAR
https://konsultasisyariah.com/6768-lailatul-qadar-untuk-wanita-haid.html
40. SERBA-SERBI LAILATUL QADAR
https://konsultasisyariah.com/6904-malam-lailatul-qadar.html
41. LAILATUL QADAR DAN TANDA-TANDANYA
https://konsultasisyariah.com/6767-lailatul-qadar-tanda-tanda-nya.html
42. SERBA-SERBI I'TIKAF
https://konsultasisyariah.com/6901-iktikaf.html
43. UKURAN FIDYAH
https://konsultasisyariah.com/5898-ukuran-fidyah.html
44. MEMBAYAR FIDYAH DENGAN BAHAN MAKANAN POKOK
https://konsultasisyariah.com/6641-membayar-fidyah-dengan-uang.html
45. TIDAK MAMPU PUASA TAPI TIDAK MAMPU FIDYAH
https://konsultasisyariah.com/6611-tidak-mampu-bayar-fidyah.html
46. FIDYAH MENGGUNAKAN UANG
https://konsultasisyariah.com/6795-fidyah-pakai-uang.html
47. CARA MEMBAYAR KAFARAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5780-kafarat-puasa.html
48. TATACARA QADHA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5645-ganti-puasa.html
▶ Kholas..
Join CHANNEL TelegramNasehatDiri https://goo.gl/gHSLjg
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Patokan dalam meluruskan shaf shalat
*Patokan dalam meluruskan shaf shalat*
Pertanyaan: Apakah berbaris dan meluruskan shaf di dalam shalat itu dg mata kaki ataukah dg ujung-ujung jari?
Jawaban: Meluruskan shaf itu (patokannya) dg mata kaki bukan dg jari-jari kaki, karena mata kaki itulah tumpuan badan; karena dia di bawah betis, dan betis itu tumpuan paha, lalu paha itu tumpuan badan.
Adapun jari-jemari kaki, bisa jadi kaki seseorang panjang, sehingga jari-jemarinya lebih menjorok ke depan daripada jari-jemari orang yg di sampingnya. Sebaliknya bisa jadi jari-jemarinya pendek. Dan perbedaan ini tidak menjadi masalah (bila yg menjadi patokan dlm meluruskan shaf adalah mata kaki).
Meluruskan shaf itu bukan dg jari jemari kaki, tapi dg mata kaki, saya ulang-ulang hal ini, karena saya melihat banyak orang menjadikan patokan dlm meluruskan shaf adalah ujung jari-jemarinya, dan ini adalah kesalahan.
[Majmu' fatawa Sy Utsaimin 13/54]
Ustadz Ad Dariny
@kajianislamchannel
══════ -==- ══════
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah
TEMAN MU SIAPA
TEMAN MU SIAPA?
☝ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).
☝ Al Ghozali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.”
(Tuhfatul Ahwadzi, Abul ‘Ala Al Mubarakfuri, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, 7/42)
☝Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih teman bergaul. Jauhilah teman bergaul yang jelek jika tidak mampu merubah mereka.Banyak sekali yang menjadi baik karena pengaruh lingkungan yang baik. Yang sebelumnya malas shalat atau malas shalat jama’ah, akhirnya mulai rajin. Sebaliknya, banyak yang menjadi rusak pula karena lingkungan yang jelek.
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
@DiariesImage
══════ -==- ══════
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah
Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya
Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya Serta Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat
Perhatikan Sunnah Rasul.
Seorang muslim tentu saja harus patuh pada dalil. Ketika disampaikan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, ia harus bersikap tunduk dan manut pada dalil. Bukan egonya yang dikedepankan, bukan hawa nafsunya, bukan kepentingan ormas atau partainya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18).
Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan.
Sunnah Rasul : Pemerintah yang Berhak Putuskan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Inilah ajaran Rasul yang benar.
hadits berikut ini.
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” [HR. Abu Daud no. 2342. Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom berkata bahwa hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim]
hadits di atas menunjukkan bahwa keputusan berpuasa dan berhari raya menjadi wewenang pemerintah, bukan ormas, individu atau partai.
Maslahat Jika Kaum Muslimin Bersatu
Seandainya kaum muslimin mau bersatu daripada mementingkan ego dan golongan masing-masing, tentu maslahat begitu besar.
Lihat atsar salaf berikut yang menunjukkan bagaimana mereka lebih mementingkan persatuan daripada berpecah belah.
عبد الله بن عمر – رضي الله عنهما- يصلي خلف الحجاج بن يوسف الثقفي، المعروف بظلمه، وتعسفه، وغلظته، وعبد الله بن عمر رضي الله عنه، يعتبر من أشد الصحابة تمسكاً بسنة النبي صلى الله عليه وسلم، والاقتداء به، وعندما عوتب في ذلك قال: أمرنا أن نصلي خلف كل بر وفاجر، وأن نقاتل مع كل بر وفاجر
‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah shalat di belakang Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi yang terkenal bengis dan kejam. Kita pun tahu bagaimana ‘Abdullah bin ‘Umar dikenal sebagai sahabat yang paling berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu ‘Umar mengatakan, “Kami diperintahkan shalat di belakang imam yang baik dan yang fasik (gemar maksiat). Begitu pula kami diperintahkan untuk berjihad bersama mereka, terserah mereka pemimpin yang baik atau pemimpin yang fasik.”
Maksud kalimat tersebut adalah selama kaum muslimin bersatu di bawah pemimpin yang sah walau fasik atau fajir, maka tetap ditaati. Selama pemimpin tidak memerintahkan pada maksiat, maka wajib ditaati.
Sebagian orang sering mencela pemimpin mereka bahkan di depan umum. Lihat saja sikap para ulama. Mereka sangat ingin pemimpin mereka baik. Perhatikan perkataan Imam Ahmad berikut ini,
قال أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى: لو أعلم أن لي دعوة مستجابة، لجعلتها لولي الأمر، لأن صلاح ولي الأمر صلاح للأمة جميعاً
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, “Seandainya aku mengetahui ada satu doaku yang mustajab. Maka aku akan menujukkannya kepada waliyyul amri (penguasa). Karena baiknya pemimpin akan baik pula umatnya.”
Pemerintah Kita Menjalankan Sunnah Rasul.
Ada yang berujar, pemerintah kita tidak menjalankan sunnah Rasul. Apa benar? Wong, mereka saja menggunakan metode ru’yatul hilal sebagaimana yang Rasul ajarkan. Itu yang jadi rujukan mereka tahun demi tahun sebagaimana sidang itsbat yang diadakan setiap tahunnya dan bisa disaksikan oleh kaum muslimin di layar televisi atau pun radio. Kenapa sebagian muslim masih tidak percaya pada pemerintahnya sendiri?
Metode ru’yatul hilal itulah yang diajarkan oleh Rasul, bukan dengan metode hisab. Perhatikan hadits Ibnu ‘Umar berikut :
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا [ قَالَ ]: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ: إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” [Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080]
Puasa dan Hari Raya dengan Pemerintah.
Ada perintah dari Rasul untuk berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani]
Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata :
وَفَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّمَا مَعْنَى هَذَا أَنَّ الصَّوْمَ وَالْفِطْرَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَعُظْمِ النَّاسِ
“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. Yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu.
Disebutkan dalam Hasyiyah As Sindi ‘ala Ibnu Majah :
أَنَّ مَعْنَاهُ أَنَّ هَذِهِ الْأُمُور لَيْسَ لِلْآحَادِ فِيهَا دَخْل وَلَيْسَ لَهُمْ التَّفَرُّد فِيهَا بَلْ الْأَمْر فِيهَا إِلَى الْإِمَام وَالْجَمَاعَة وَيَجِب عَلَى الْآحَاد اِتِّبَاعهمْ لِلْإِمَامِ وَالْجَمَاعَة وَعَلَى هَذَا فَإِذَا رَأَى أَحَد الْهِلَال وَرَدَّ الْإِمَام شَهَادَته يَنْبَغِي أَنْ لَا يَثْبُت فِي حَقّه شَيْء مِنْ هَذِهِ الْأُمُور وَيَجِب عَلَيْهِ أَنْ يَتْبَع الْجَمَاعَة
“Hadits ini bermakna bahwa perkara penetapan puasa (atau hari raya) bukan urusan individu atau perorangan namun urusan penguasa dan al jama’ah (pemerintah). Wajib bagi setiap orang untuk mengikuti pemerintah mereka. Oleh karenanya jika ada yang melihat hilal lantas pemerintah menolak persaksiannya, maka tidak bisa pendapatnya dipakai dan wajib baginya mengikuti pemerintah kaum muslimin.”
Kalau ada yang mengatakan, bagaimana jika pemerintah itu salah?
Cukup dijawab dengan hadits Abu Hurairah berikut, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يُصَلُّونَ لَكُمْ ، فَإِنْ أَصَابُوا فَلَكُمْ ، وَإِنْ أَخْطَئُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ
“Jika shalat para imam itu benar, maka pahalanya bagi mereka dan untuk kalian. Jika shalat mereka salah, kalian dapat pahala dan mereka dapat dosa.” [HR. Bukhari no. 694]
Taat pada pemerintah kita kata Nabi adalah jalan menuju surga.
dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah saat haji wada’ dan mengucapkan :
اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ
“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki surga Rabb kalian.” [HR. Tirmidzi no. 616 dan Ahmad 5: 262. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini]
Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat
Ada tiga pendapat dalam masalah ini:
Pertama : Orang yang melihat hilal boleh berpuasa atau berhari raya namun secara sembunyi-sembunyi (tidak terang-terangan) agar tidak menyelisihi jama’ah kaum muslimin. Demikian pendapat Imam Syafi’i, salah satu pendapat dari Imam Ahmad dan menjadi pendapat Ibnu Hazm. Karena Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Karena itu, barangsiapa yang menyaksikan hilal, maka berpuasalah” (QS. Al Baqarah: 185).
Kedua : Berpuasa dengan hasil ru’yahnya, namun berhari raya dengan mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan yang masyhur dari Imam Ahmad.
Ketiga : Tidak mengamalkan hasil pengamatan ru’yah. Maka ia berpuasa dan berhari raya bersama mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Ahmad dan menjadi pilihan Syaikhul Islam. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Puasa kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berpuasa. Idul Fithri kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Fithri. Idul Adha kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697, shahih menurut Syaikh Al Albani☆. Maknanya adalah puasa dan hari raya bersama al jama’ah (pemerintah).
Yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat terakhir. Karena inilah yang lebih menjaga persatuan kaum muslimin ditambah lagi masalah puasa dan berhari raya adalah permasalahan jama’i (orang banyak) sehingga kembalikanlah pada keputusan penguasa.
Imam Ahmad –dalam salah satu pendapatnya- berkata : “Berpuasalah bersama pemimpin kalian dan bersama kaum muslimin lainnya (di negeri kalian) baik ketika melihat hilal dalam keadaan cuaca cerah atau mendung.”
Imam Ahmad juga mengatakan : “Allah akan senantiasa bersama para jama’ah kaum muslimin”. [Majmu’ Al Fatawa, 25: 117]
Namun jika orang yang melihat hilal tetap ingin berpuasa karena hasil penglihatannya, maka tetaplah sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan. Tujuannya adalah demi menjaga persatuan kaum muslimin.
Jika setiap orang dan ormas lebih memilih persatuan daripada kepentingan kelompok, tentu perpecahan dalam penentuan puasa dan hari raya tidak akan terjadi.
Bersabarlah menanti keputusan pemerintah kita. Wallahu waliyyut taufiq.
[Diringkas dan disalin dari tulisan Ustadz Abduh Muhammad Tuasikal.]
CINTA
°° ❤ *CINTA*
✍ *Ustadz Syafiq Basalamah*, حفظه الله
_Akhi ukhti…_
Adakah orang yang paling kau cintai di muka bumi ini?
Aku tak butuh dengan jawabanmu, karena aku sama denganmu, sebagai Makhluk *Allah* yang dilahirkan membawa cinta
Tapi yang ingin kutanyakan, apakah cintamu bertepuk sebelah tangan?
Sehingga kau hanya ibarat pungguk merindukan rembulan…
Kau senantiasa membicarakan kekasihmu
Membayangkan kehadiran dan perhatiannya
Menggambarkan keindahan hidup di bawah naungannya
membicarakan dan menceritakannya
Tapi semua hanya khayalan belaka yang tidak pernah ada dalam wujud nyata…
Karena kau memang tidak pantas dikasihi
Kau tidak layak dicintai
Kau hanya hanya pandai bermanis lidah, berhias bibir
Tingkahmu selalu menoreh luka
Langkahmu di luar jalur yang digariskannya
Perbuatanmu senantiasa menimbulkan amarah
Maka mana mungkin gayung bersambut…
Bila dirimu menginginkan cintamu tak bertepuk sebelah tangan…
Maka duduklah sejenak, merenunglah di depan cermin, lihatlah wajah, tingkah, langkahmu apakah sudah sesuai dengan yang disukai kekasihmu?
Bukalah kembali lembaran-lembaran yang dikirim kekasihmu, perhatikan apa sebenarnya yang diinginkan kekasihmu darimu…
_Akhi ukhti…_
Begitu pula cinta kepada *Allah*…
Cinta kepada *Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_
Banyak di antara kita yang mengklaim dia mencintai…
Itu tidaklah penting…
Yang lebih penting adalah satu *“APAKAH ENGKAU DICINTAI OLEH ALLAH DAN RASULNYA”*.
Untuk menggapai itu tidaklah mudah
Kau harus berkorban
Kau harus lelah, letih dan penat
Kau harus belajar tentang apa sebenarnya yang dicintai oleh *ALLAH DAN RASULNYA*
Yang dibenci Allah adalah yang diharamkan dan dilarangnya
Yang dicintai Allah adalah yang diperintahkan dan dianjurkannya
Kalau kau ingin dicintai… kau harus mempelajarinya, dan mengamalkannya
Tidak hanya yang wajib-wajib, namun ditambahkan dengan yang sunnah-sunnah
*Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:
{ إن الله تعالى قال : من عادى لي وليّاً فقد آذنته بالحرب ، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما افترضته عليه ، ولا يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه ، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر فيه ، ويده التي يبطش بها ،ورجله التي يمشي بها ، ولئن سألني لأعـطينه ، ولئن استعاذني لأعيذنه } .
_“Sesungguhnya Allah berfirman: “siapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam), dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya. Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya. Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya”_. *HR al-Bukhari*
Saatnya membuktikan cintamu
Sumber: BBG Al-ilmuCom
➖➖➖
Repost by :
*SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~
Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)
Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ
Sabtu, 04 Juni 2016
Ahli hadist
"Penyemangat di pagi hari kita untuk melangkahkan kaki menuju ke majelis ilmu hadits"
Berkata Imam Bukhari Amirul Mu'minin fil Hadits dalam sebuah perkataan emasnya :
"Yang paling utama dari kaum muslimin ialah seorang yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah mati. Maka bersabarlah wahai ahli hadits, semoga Allah merahmati kamu, karena sesungguhnya (jumlah) kamu adalah yang paling sedikit di antara manusia". (Al Jaami' Li akhlaaqir Raawi wa Adabis Saami' oleh Al Imam Al Khathib Al Baghdadi jilid 1 hal: 168 no:91)
Berkata seorang penyair tentang ahli hadits:
"Sesungguhnya kami dahulu menghitung mereka (ahli hadits) sangat sedikit sekali. Maka sesungguhnya sekarang mereka lebih sedikit dari yang paling sedikit". (idem)
Dinukil dari kitab "Pengantar Ilmu Mushthalahul Hadits" karya guru kami al ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullahu ta'ala.
PERSIAPAN RAMADHAN
*Dakwah Tauhid & Sunnah*:
•••••••••••••••••••••••••••••••••••
*PERSIAPAN RAMADHAN*
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
_Beberapa hari lagi, kita akan memasuki Ramadhan. Persiapkan diri berbekal dengan ilmu_.
_Silakan unduh ebook dan artikel berkitan dengan Ramadhan di link di bawah ini_
1⃣ *Ebook Bekal-Bekal Ramadhan karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu*
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248995&authkey=!AEVupgYvNiSpgC0&ithint=file%2cdoc
2⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Syaikh Ibnu Båz tentang Puasa* :
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248918&authkey=!AI9IgMX72_2yGR8&ithint=file%2cpdf
3⃣ *Ebook Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan karya Syaikh Abdullah al-Jarullah al-Jarullah*
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248859&authkey=!AAXD_rgGJOu8N4g&ithint=file%2cpdf
4⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Pilihan Syaikh Ibnu Båz Seputar Zakat*
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248917&authkey=!ALWHfIPttTXGnmA&ithint=file%2cpdf
5⃣ *Artikel* : _Beginilah Seharusnya Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248725&authkey=!ANs3cULu3t4hAwI&ithint=file%2cpdf
6⃣ *Artikel* : _Bid'ah-Bid'ah Seputar Puasa dan Tarawih_
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248730&authkey=!AAcYdgILGZvgndk&ithint=file%2cpdf
7⃣ *Artikel* : _Tafsir Ayat Puasa_
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248704&authkey=!AN1sJVW7KM98q80&ithint=file%2cpdf
8⃣ *Artikel* : _Tugas Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248708&authkey=!ADtVVm5GvZqFfCU&ithint=file%2cpdf
*Semoga bermanfaat*
✅ *Silakan disebarkan, didistribusikan, dicetak, dibagi²kan*.
⚠ *Dilarang menjualbelikan dan mengomersilkan tanpa izin* ‼
Sunnah yang sering dilupakan suami
Sunnah yang sering dilupakan suami?
Disunnahkan sebelum tidur seorang suami mengajak mengobrol istrinya, karena dari amalan ini dapat mendatangkan kasih sayang diantara suami dan istri. Seorang istri yang sering mengobrol dengan suaminya menutup kemungkinan sang istri curhat ditempat lain, seperti menghibah dengan orang lain dan curhat diberbagai sosial media, sehingga membuka celah berinteraksi dengan lelaki yang bukan mahramnya dan menimbulkan kerusakan dari ghibahnya.
Dalam mengobrol dengan istri tidak membutuhkan waktu lama asal berkualitas, maksud berkualitas yakni mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan istri, meskipun apa yang diceritakan tidak terlalu penting menurut suami.
Namun kebanyakan suami dijaman sekarang ketika sang istri mengajak suaminya mengobrol, justru suami seakan mendengarkan pembicaraan istri namun perhatian nya tertuju pada hal yang lain, seperti ke koran, majalah, tv atau hp.
Allah jadikan waktu malam penuh ketenangan waktu siang untuk bekerja,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ ، وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ، إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (QS. Yunus: 67)
Artinya waktu malam adalah waktu untuk istirahat di rumah, tidak menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan, apalagi untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Dan itulah kodrat manusia.
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur”. ( HR Al-Bukhari IV/1665 no 4293, VI/2712 no 7014 dan Muslim I/530 no 763)
Dikutip dr Ustadz Abdullah Zein MA.