Kamis, 30 Juni 2016

Ucapan Idul Fitri yang Sesuai Sunnah

Bagaimana Ucapan Idul Fitri yang Sesuai Sunnah?
Oleh : Penulis: Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:
*“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”*
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri...
Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,, mengajarkan kita
*Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.*
Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“Kita kembali dan meraih kemenangan”
KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?
Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”
Lantas diikuti dengan kalimat,
“ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa...
Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain....
PASTI PADA BINGUNG....
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , yaitu :
*"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"*
*(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).*
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM / WA,, kita :
*" Selamat Idul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum "*
Barakallahu Fiikum
Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Krn kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya Allah lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba NYA yg IA kehendaki
Semoga bermanfaat...
Allahu a'lam

Jumat, 24 Juni 2016

KISAH IMAM AL-BUKHARI DAN UANG SERIBU DINAR

KISAH IMAM AL-BUKHARI DAN UANG SERIBU DINAR Sebelum kita simak kisah ini ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu seberapa banyak uang 1000 dinar itu: 1 dinar = 4,25 gram emas murni 1000 dinar = 4.250 gram = 4.25 kg emas murni... Jika 1 gram emas murni seharga Rp. 500.000 berarti: 1000 dinar= 4.250 × 500.000 Hasilnya: 2,125,000,000 ( dua milyar seratus dua pulu lima juta) Uang yang sangat banyak sekali...... _____________ Sekarang mari kita simak kisah berikut ini: Disebutkan oleh al-Imam Abdus Salam al-Mubarakfury dalam kitab Shirah al-Imam Al-Bukhari: Bahwasanya Imam Bukhari pernah sekali mengarungi lautan di masa beliau masih menuntut ilmu, pada waktu itu beliau membawa uang 1000 dinar (dua milyar rupiah lebih) dan ini merupakan harta yang sangat banyak Kemudian datanglah kepada beliau salah seorang dari awak kapal, lelaki tersebut menampakkan kecintaan dan kesukaan kepada sang Imam, dia selalu berusaha mendekat dan duduk dengan beliau...ketika Imam Bukhari melihat kecintaan dan kesetiaan lelaki tersebut dan saking akrabnya sampai2 beliau memberitahukan kepada lelaki tersebut tentang 1000 dinar yang beliau bawa di kapal. Kemudian pada suatu hari lelaki tersebut bangun dari tidurnya kemudian dia menangis, merobek-robek bajunya dan memukul-mukul wajah dan kepalanya...ketika manusia melihat keadaan lelaki tersebut maka mereka bingung dan terheran2...maka mereka mendatanginya dan menanyakan sebab musababnya... Lelaki tersebut akhirnya berkata: "aku memiliki kantong yang berisi 1000 dinar akan tetapi kantong itu lenyap dariku" Maka akhirnya orang2 mengadakan pemeriksaan satu persatu pada semua penumpang kapal, di saat seperti itu, Imam Bukhari mengeluarkan kantong dinarnya secara sembunyi-sembunyi lalu beliau melemparkanya ke Laut, pemeriksaan terus berlangsung sampai ke beliau dan sampai usai, akan tetapi para pemeriksa tidak menjumpai apapun. Maka para pemeriksa kembali ke lelaki tersebut dan mencelanya habis-habisan. Ketika orang-orang turun dari kapal, lelaki tersebut mendatangi Imam Bukhari dan berkata: "apa yang kamu lakukan dengan kantong dinarmu???? Imam Bukhari menjawab: "aku melemparkannya ke Laut " Lelaki tadi berkata: " bagaimana engkau bisa bersabar atas hilangnya harta yang banyak darimu???" Imam Bukhari berkata kepadanya: " wahai orang bodoh, sesungguhnya aku telah menghabiskan seluruh umur dan hidupku untuk mengumpulkan hadits2 Rasulullah, dan seluruh dunia telah mengetahui ketsiqqohanku (kredibilitasku dalam meriwayatkan hadits), maka bagimana mungkin aku menjadikan diriku menjadi bahan tuduhan sebagai seorang pencuri?? Apakah mutiara berharga (yaitu: tsiqqoh dalam periwayatan hadits) yang mana aku habiskan umurku untuknya aku korbankan hanya karena uang yang sedikit??? Masya Allah....Semoga Allah merahmati Imam Al-Bukhari. Beliau melakukan itu bukan demi nama baik dan harga dirinya akan tetapi demi menjaga keotentikan agama, karena beliau adalah lambang dari Hadits nabi...jika beliau tertuduh sebagai pencuri..maka hilanglah nilai validitas hadits yang beliau kumpulkan. Demikianlah sikap wara' para ulama', Dunia tidak ada artinya bagi mereka dibandingkan Ilmu hadits. Akhukum fillah: Fadlan Fahamsyah Kisah ini diambil Dari kitab

Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat?

°° " Lebih Utama Mana ".. Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat? Karib Kerabat adalah semua yang mempunyai hubungan darah dengan kita mulai dari ibu bapak, saudara kandung,paman,bibi,keponakan,misanan,mindoan dstnya, Pertanyaan diatas mungkin dirasa sepele namun kenyataannya, kebanyakan muslim yang belum tahu lebih memilih untuk bersedekah pada fakir miskin daripada bersedekah terhadap keluarga atau kerabatnya sendiri. Padahal, Setiap perintah sedekah dan infak di dalam al Qur’an, selalu yang pertama kali disebutkan adalah karib kerabat Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini: وءاتى المال على حبه ذوى القربى “….dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..” (QS. Al Baqarah 177) وءات ذى القربى حقه والمسكين “Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” (QS. Al Isra 26) Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu. Jika kita cermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan. Yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak atau apapun bentuk kebaikan. Sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan apakah ada di antara orang terdekat yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur, tidak perlu disantuni lagi. Amat disayangkan bila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain, dan sangat peduli dengan masalah sosial di lingkungannya sehingga ia mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim dan berbagai bentuk amal sosial lainnya. Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada karib kerabatnya sendiri. Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala. Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Allah. Oleh karena itu pemahaman yang salah ini perdu diluruskan. Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS (rumah sangat sederhana sekali). Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya, Namun saudara kandungnya menjadi kuli atau babu yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri, wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk. Ingatlah.. Rasulullah SAW bersabda: ….يا أمة محمد، والذي بعثني بالحق لا يقبل الله صدقة من رجل وله قرابة محتاجون إلى صلته ويصرفها إلى غيرهم. والذي نفسي بيده، لا ينظر الله إليه يوم القيامة “….Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain. Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti”. (HR. Thabrani) Rasulullah SAW juga pernah bersabda: الصدقة على المسكين صدقة، وعلى القريب صدقتان، صدقة وصلة “Sedekah kepada orang miskin dinilai satu sedekah, sedangkan kepada karib kerabat nilainya sama dengan dua, nilai sedekah dan nilai silaturrahmi”. Ada pesan penting yang sangat jelas disini: “Jika anda menjadi orang yang kaya, jadikanlah orang terdekat anda yang pertama sekali merasakan kekayaan itu. Ibu-bapak, anak-istri, saudara kandung, baru yang lainnya. Jangan sampai masyarakat anda memuji kedermawanan anda, sementara orang terdekat mengurut dada karena kebakhilan anda, padahal mereka dianggap kaya oleh orang lain karena anda sebagai saudaranya” Penulis: Ustadz Zulfi Semoga bermanfaat. Aamiin Yaa Robbal'Alamiin. (Sumber: Markaz Diskusi & Informasi)

Bahasa Arab Yang Umum Di Dengar

Ikhwan: Saudara laki: laki (jamak) Akhwat: Saudara perempuan (jamak) Ukhti : panggilan untuk saudari perempuan Akhi: panggilan untuk saudara laki: Antum : kamu (jamak) Ikhwah fillah: saudara sekalian Afwan: maaf Tafaddhol: silahkan Jazakumullahu khair: terimakasih banyak anta : kamu, [lelaki] antuma: kamu,dua orang [lelaki] antum: kamu,ramai: ramai, [lelaki] anti: kamu, [perempuan] antuma: kamu,dua orang, [perempuan] antukanna: kamu, ramai: ramai, [perempuan] ana: saya nahnu: kami Keif Halaq: how are you Zein: I’m fine Ismi: My name is Shukran: Thank you Afwan: You’re welcome Asf: maaf Ahlan wa sahlan: selamat datang Sabah al kheir: Selamat pagi Nih aslinya adalah: Kaifa haluka (maskulin : tunggal) Kaifa haluki(feminin : tunggal) Kaifa halukuma(maskulin/feminin : dual) Kaifa halukum(maskulin : plural) Kaifa halukunna(feminin : plural) Apa khabar anda hari ini : kaifa haluka ( ki kalau perempuan) al : yaum? How is your pain?

HUKUM MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG TUA, ANAK, ISTRI / SUAMI, KELUARGA & KERABAT

°°° 💸👥💰 HUKUM MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG TUA, ANAK, ISTRI / SUAMI, KELUARGA & KERABAT💰👥💸 🛍 MEMBERI ZAKAT KEPADA KERABAT 💰 Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Sebelumnya kita telah membahas delapan golongan yang berhak menerima zakat. Jika di antara kerabat ada yang termasuk orang yang berhak menerima zakat (misal fakir dan miskin), apakah kerabatnya bisa memberikan ia zakat? Berikut penjelasan selengkapnya. 📮Suami Memberi Zakat kepada Istrinya Hal ini tidak dibolehkan berdasarkan ijma’ ulama (kesepakatan para ulama). Mayoritas ulama memberi alasan bahwa nafkah suami itu wajib bagi istri. Sehingga jika suami memberi pada istri, itu sama saja ia memberi pada dirinya sendiri.[1] 📮 Istri Memberi Zakat kepada Suaminya Mengenai hal ini terdapat perselisihan di antara para ulama. Pendapat yang tepat, istri boleh memberikan zakat untuk suami. Di antara dalilnya adalah hadits berikut: ثُمَّ انْصَرَفَ فَلَمَّا صَارَ إِلَى مَنْزِلِهِ جَاءَتْ زَيْنَبُ امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ تَسْتَأْذِنُ عَلَيْهِ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ زَيْنَبُ فَقَالَ « أَىُّ الزَّيَانِبِ » . فَقِيلَ امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ . قَالَ « نَعَمِ ائْذَنُوا لَهَا » . فَأُذِنَ لَهَا قَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ إِنَّكَ أَمَرْتَ الْيَوْمَ بِالصَّدَقَةِ ، وَكَانَ عِنْدِى حُلِىٌّ لِى ، فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ ، فَزَعَمَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ وَوَلَدَهُ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ ، زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ » 📋 Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai berkhutbah, sesampainya Beliau di tempat tinggalnya, datanglah Zainab, isteri Ibu Mas’ud meminta izin kepada beliau, lalu dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini adalah Zainab”. Beliau bertanya, “Zainab siapa?”. Dikatakan, “Zainab isteri dari Ibnu Mas’ud”. Beliau berkata, “Oh ya, persilakanlah dia”. Maka dia diizinkan kemudian berkata, “Wahai Nabi Allah, sungguh anda hari ini sudah memerintahkan shadaqah (zakat) sedangkan aku memiliki emas yang aku berkendak menzakatkannya namun Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa dia dan anaknya lebih berhak terhadap apa yang akan aku sedekahkan ini dibandingkan mereka (mustahiq).“ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ibnu Mas’ud benar, suamimu dan anak-anakmu lebih barhak kamu berikan shadaqah daripada mereka“.[2] Alasan lainnya, istri tidak punya kewajiban memberi nafkah pada suami. Maka tidak mengapa memberi zakat kepada suami seakan-akan ia orang lain.[3] 📮 Memberi Zakat kepada Orang Tua dan Anak Menyerahkan zakat kepada orang tua atau kepada anak yang tidak lagi ditanggung nafkahnya, jika mereka termasuk orang yang terlilit utang, budak mukatab (budak yang ingin merdeka dan perlu tebusan) atau ingin berperang di jalan Allah, maka itu dibolehkan berdasakan pendapat yang paling kuat.[4] Sedangkan jika orang tua dan anak tadi itu miskin dan ia tidak bertanggung jawab sama sekali dalam memberi nafkah pada mereka, diperbolehkan juga memberi zakat kepada mereka berdasarkan pendapat yang lebih kuat dan ini dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi hal di atas dibolehkan jika mereka yang diberi zakat itu miskin dan orang yang memberi zakat tidak mengambil manfaat sama sekali dari zakat yang telah ia serahkan.[5] 📮 Memberi Zakat kepada Kerabat Boleh menyerahkan zakat kepada kerabat jika memang mereka betul-betul orang yang berhak menerima zakat yaitu termasuk delapan golongan sebagaimana yang telah dijelaskan. Bahkan kerabat lebih berhak mendapatkan zakat dari yang lainnya. Karena di situ ada pahala sedekah (zakat) sekaligus pahala menjalin hubungan kekerabatan (silaturahmi). Dari Salman bin ‘Amir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ 📋 “Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.”[6] Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. ✏ Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel www.rumaysho.com ______ 📌Catatan Kaki: [1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8268, index “zakat”, point 178. [2] HR. Bukhari no. 1462. [3] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, Al Maktabah At Taufiqiyah, 2/75-76. [4] Majmu’ Al Fatawa, 25/90-92. [5] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/75. [6] HR. An Nasai no. 2582, At Tirmidzi no. 658, Ibnu Majah no. 1844. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. 📁 Sumber: https://rumaysho.com/1180-memberi-zakat-kepada-kerabat.html •═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════• 🌐Dicopy via Channel Telegram Risalah Ramadhan ➖➖➖    Repost by :   👥 SOBAT MUSLIM group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus ikhwan(laki-laki)    📱 Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)   📮 Join Channel Telegram SOBAT MUSLIM di : https://goo.gl/g64jcQ

DAFTAR RADIO & TV DAKWAH SUNNAH NUSANTARA, UNTUK MENEMANI PERJALANAN MUDIK ANDA

💎📻 DAFTAR RADIO & TV DAKWAH SUNNAH NUSANTARA, UNTUK MENEMANI PERJALANAN MUDIK ANDA🚘🚆✈ Berikut daftar radio dan televisi dakwah yang bisa anda nikmati selama mudik : 📻 RADIO DAKWAH SUNNAH DI PULAU JAWA ✅ 01. Radio Rodja Cileungsi Frekuensi: 756 AM ✅ 02. Radio Muslim AM Jakarta Frekuensi: 837 AM ✅ 03. Radio Al Binaa AM Pebayuran-Bekasi Frekuensi: 918 AM ✅ 04. Radio Rodja Bandung Frekuensi: 1476 AM ✅ 05. Radio An Najiyah Bandung Frekuensi: 107.9 FM ✅ 06. Radio Al Bayan Cianjur Frekuensi: 107,7 FM ✅ 07. Radio Al Ma’tuq Sukabumi Frekuensi: (masih Proses) ✅ 08. Radio Afiyah FM Majalengka Frekuensi : 107,8 FM ( sementara Off) ✅ 09. Radio Riyadhul Jannah 104,5 FM, Tasikmalaya. ✅ 10. Radio Kita Cirebon Frekuensi : 94,3 FM ✅ 11. Radio SIS FM ( Sindanglaut) Cirebon Frekuensi : 107,8 FM ✅ 12. Radio Aswaja Brebes Frekuensi: 107,8 FM ✅ 13. Radio BB FM Bumiayu Frekuensi: 107,9 FM ✅ 14. Radio Insani Purbalingga Frekuensi: 102.2 FM ✅ 15. Radio Aswaja Pemalang Frekuensi: dalam Proses ✅ 16. Radio Bass FM Salatiga Frekuensi: 93,2 FM ✅ 17. Radio Shahabat Muslim Tegal Frekuensi: 107,7 FM ✅ 18. Radio Rodja Kebumen (RISS FM) Frekuensi: 97.6 FM ✅ 19. Radio Rodja Purwokerto Frekuensi: dalam Proses ✅ 20. Radio As Syafi’i Pekalongan Frekuensi: dalam Proses ✅ 21. Radio Islamic Centre Bin Baz (ICBB) Jogja Frekuensi: 107,8 FM ✅ 22. Radio Muslim Yogyakarta Frekuensi: 107.8 FM ✅ 23. Radio Mutiara Sunah Magelang Frekuensi: 90.5 FM ✅ 24. Radio Nidaulirsyad Salatiga Frekuensi: (sementara Off) ✅ 25. Radio Nurussunnah Semarang Frekuensi: 107.7 FM ✅ 26. Radio Profesional Muslim-Al irsyad Frekuensi: 107.9 FM ✅ 27. Radio Tazkiyah FM Tersono Jateng Frekuensi :106.7 FM ✅ 28. Radio Kasanah Klaten Frekuensi: 107.9 FM ✅ 29. Radio Abror Sukoharjo Frekuensi: 107,7 FM ✅ 30. Radio An Nida’ FM Rembang Jateng Frekuensi: 107,9 FM ✅ 31. Radio An Najah Wonosobo Frekuensi: 88,9 FM ✅ 32. Radio Majas Pondok Jamil Frekuensi: 91,9 FM ✅ 33. Radio Kita Madiun Frekuensi: 105,2 FM ✅ 34. Radio As Sunnah Pasuruan Frekuensi: 91,8 FM ✅ 35. Radio As Sunnah Wangon Frekuensi: 107,7 FM ✅ 36. Radio Idza’atul Khair Ponorogo Frekuensi: 92,6 FM ✅ 37. Radio An Nur (RDI) Malang Frekuensi: 107,7 FM ✅ 38. Radio Al-Umm Malang Frekuensi: 102,5 FM ✅ 39. Radio Suara Fitrah Surabaya Frekuensi: 107,9 FM ✅ 40. Radio Al Iman – Surabaya Frekuensi: 846 AM ✅ 41. Radio Ar Royyan Gresik Frekuensi: 107,2 FM ✅ 42. Radio Al Hikmah Banyuwangi Frekuensi: 98,8 FM ✅ 43. Radio Ihya As Sunnah Pamekasan Frekuensi: 98.1 FM 📻 DI LUAR PULAU JAWA ✅ 44. Radio Rodja Lampung (SMS) Lampung Frekuensi: 91,1 FM ✅ 45. Radio Pasaman FM Pasaman Barat Frekuensi : 101,9 FM ✅ 46. Radio Ray Padang Frekuensi : 95,1 FM ✅ 47. Radio Salam Jambi Frekuensi : 105,1 FM ✅ 48. Radio Hidayah Pekan Baru Frekuensi: 103,4 FM ✅ 49. Radio dakwah Sangata FM Frekuensi : 96,0 FM ✅ 50. Radio Geliga Tanjung Pinang Frekuensi : 105,3 FM ✅ 51. Radio Syiar Berau Frekuensi: 95,1 FM ✅ 52. Radio DB FM Aceh Frekuensi : 99 FM ✅ 53. Radio Telaga Dakwah Bireun Aceh Frekuensi: 99,2 FM ✅ 54. Radio Hang FM Batam Frekuensi : 106.0 FM ✅ 55. Radio Ababil Natuna Frekuensi : 100,0 FM ✅ 56. Radio Al Huda Bolaangmongondow Frekuensi : 107,0 FM ✅ 57. Radio Arrisalah FM Frekuensi : 95.7 FM ✅ 58. Radio Gema Madinah Barabai Frekuensi : 93.7 FM ✅ 59. Radio Gema Madinah Martapura Frekuensi : 93.7 FM ✅ 60. Radio Muadz Kendari Frekuensi: 94,3 FM ✅ 61. Radio Rodja Bontang / Frekuensi : 95,8 FM ✅ 62. Radio Rodja Pontianak Frekuensi: 94,7 FM ✅ 63. Radio Satu Lombok Frekuensi: 105,4 FM ✅ 64. Radio Sautuna FM Sumbawa Frekuensi : 94,4 FM 📺 TELEVISI DAKWAH SUNNAH ✔ 01. Rodja TV Freq 3627 Sym 18000 ✔ 02. Insan TV Freq 4052 Sym 3333 ✔ 03. Surau TV Freq 3722 Symbol Rate 3330 ✔ 04. Wesal TV Freq 4052 Sym 333382 ✔ 05. Bunayya TV Freq 3722 Symbol Rate 3330 ✔ 06. NIAGA TV ✔ 07. Insan TV Freq 4052 Sym 3333 ✔ 08. Salam TV ✔ 09. Hang TV ✔ 10. Al Hidayah TV Pekan Baru ✔ 11. Muslim TV Cirebon ✔ 12. TV satu Lombok Frekuensi 38 UHF titik kordinat 48 UHF ✔ 13. Telaga Hati TV Pekanbaru ✔ 14. UKM TV ✔ 15. Imediaplus TV ✔ 16. IHBS TV Streaming ✔ 17. Ibnu Taymiyah TV Streaming ✔ 18. Ruziqa TV Streaming ✔ 19. Salwa TV Streaming ✔ 20. Yufid TVStreaming. (azman) 📚sumber : Artvisi ------ 🚖 Mudik Nyaman Bersama Radio Sunnah Penulis Admin - Kamis, 23 Jun 2016 12:02 JAKARTA (fokusislam) – Musim mudik atau pulang kampung akan segera tiba. Menemani perjalanan mudik anda, ada puluhan radio dan televisi dakwah yang bisa anda nikmati selama perjalanan. Meskipun berada dalam konsidi macet, dilanda kebosanan atau didera rasa penat, anda tetap bisa mendengarkan siraman jiwa melalui radio dan televisi dakwah. 🌐Sumber: Mudik Nyaman Bersama Radio Sunnah - http://fokusislam.com/3889-mudik-nyaman-bersama-radio-sunnah.html , dg perubahan urutan dan tata letak ➖➖➖    Repost by :   👥 SOBAT MUSLIM group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus ikhwan(laki-laki)    📱 Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)   📮 Join Channel Telegram SOBAT MUSLIM di : https://goo.gl/g64jcQ

Kenapa Pemuda ini Menangis...?

Materi Tayang Spesial Ramadhan 1437 H AIHQ DK PSDM ODOJ 📜Kisah Hikmah Kenapa Pemuda ini Menangis...? 💫 Sebuah cerita yang mungkin bisa tergugah hati dan batin kita untuk kembali kejalan kebenaran. Kisah mengharukan dan menjadi renungan segar bagi pecinta muhasabah💫 〰 Aku melakukan perjalanan pulang setelah melakukan safar yang cukup lama. Setelah mengambil posisi di pesawat, qadarullah, posisiku di dekat sekelompok pemuda yang doyan hura-hura. Ketika tertawa dibuat terbahak-bahak, dan terlalu banyak bersenda gurau. Tempat itupun penuh dengan bau rokok mereka. Ketika itu, pesawat penuh penumpang, sehingga tidak memungkinkanku untuk berpindah tempat. Ingin sekali aku pergi dari tempat ini, biar aku bisa istirahat. Sesak rasanya duduk bersama mereka. Aku hanya bisa menenangkan pikiranku dengan mengeluarkan mushaf dan membaca Al-Quran dengan suara pelan. Beberapa saat kemudian, kondisi mulai tenang. Ada diantara pemuda ramai itu mulai membaca koran, ada yang sudah mulai tidur. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan salah satu pemuda yang hura-hura duduk di sampingku, "cukup..cukup…!" Aku mengira dia merasa terganggu dengan suaraku. Akupun minta maaf, dan melanjutkan baca Al-Quran dengan suara pelan yang hanya bisa kudengar. Tiba-tiba orang itu menutupi wajahnya dengan tangannya, kepalanya naik turun, maju mundur, dengan respon kasar dia memarahiku, "Saya sudah minta kamu untuk diam, Diam! Saya gak sabar!" Diapun langsung pergi meninggalkan tempat duduknya, menghilang dari pandanganku. Sampai akhirnya dia kembali. Dia minta maaf, dan menyesali perbuatannya, kemudian tenang di tempat duduknya. Aku tidak tahu, apa yang sedang terjadi. Tapi setelah tenang sejenak, dia melihatku dan air matanya mengalir. Di situlah dia mulai bercerita, "Sudah kurang lebih tiga tahun, saya belum pernah meletakkan dahi untuk sujud, saya tidak menyentuh sedikitpun satu ayat dalam Al-Quran. Sebulan ini saya melakukan traveling. Hampir semua maksiat telah saya cicipi dalam perjalanan ini. Saya mendengar anda membaca Al-Quran. Terasa hitam dunia di wajah ini. Sesak dada..., Saya merasa sangat hina..., saya merasa semua ayat yang anda baca menghantam jasad ini, layaknya cambuk. Sayapun bingung dan bertanya pada diri ini, "Sampai kapan kelalaian ini akan kualami?" "Kemana lagi aku harus melaju?" "Setelah piknik penuh hura-hura ini apalagi yang harus aku lakukan???" Lalu tadi saya ke toilet. Tahu kenapa? Saya ingin menangis sejadi-jadinya, dan tidak ada tempat yang terlihat manusia, selain toilet." Akupun... menasehatinya untuk bertaubat, kembali kepada Allah. Setelah itu dia terdiam. Ketika pesawat mendarat. Dia memintaku ngobrol sejenak. Seolah dia ingin menjauh dari kawan-kawannya. Semangat kesungguhan untuk bertaubat sangat kelihatan dari raut wajahnya. Dia bertanya, "Apa mungkin Allah akan menerima taubat saya?" Kujawab dengan firman Allah, "Apakah anda pernah membaca firman Allah, قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا 🇮🇩 Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53) Dia mulai senyum kecil, senyum penuh harapan dan air matanya berlinangan. Dia menyampaikan kepadaku, “Saya janji, saya akan kembali kepada Allah.” ** Beribu ribu tahun yang lampau terjadilah sebuah kisah dalam sebuah hadits .. ✍🏼Dalam perjalanan pulang dari peperangan, kaum muslimin membawa kemenangan besar. Mereka pulang dengan membawa harta rampasan dan tawanan. Tiba-tiba ada seorang ibu diantara tawanan itu, yang kebingungan mencari anaknya. Sampai akhirnya ketemu dan dia susui. Melihat hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabat, أتروْن هذه طارحةً ولدَها في النار؟ “Mungkinkah wanita ini akan melemparkan anaknya ke api?” Para sahabat spontan menjawab: “Demi Allah, tidak mungkin.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menimpali: الَلَّهُ أرحمُ بعباده مِن هذه بولدها “Allah lebih menyayangi hamba-Nya, dari pada kasih sayang ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari). 〰 Hikmah dari " Kenapa Pemuda ini Menangis...? " ✍🏼Manusia adalah makhluk lemah. Tak kuasa untuk bersih dari dosa dan maksiat. Ditambah dengan godaan pasukan iblis yang berusaha selalu menyeretnya ke dunia hitam. Tidak ada yang maksum kecuali para Nabi yang Allah lindungi dari dosa besar. Di saat yang sama, Allah membuka pintu taubat yang seluas-luasnya, agar mereka tidak putus asa dari rahmat Sang Pencipta. Tinggal satu yang perlu digugah dan direnungkan, Kapan saatnya kita mau bertaubat...? Jika Allah sangat menyayangi kita, mengapa diri kita tidak menyayangi diri kita sendiri...? 📚Sumber: Tajarub Da’awiyah Najihah (Diterjemahkan Oleh ustadz Ammi Nur Baits). ◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇• AIHQ - DK PSDM ODOJ AIHQ/16/16/06/2016 Menyampaikan dengan Hati

Rabu, 22 Juni 2016

Kisah Hikmah

Materi Tayang Spesial Ramadhan 1437 H AIHQ DK PSDM ODOJ 📜Kisah Hikmah Kenapa Pemuda ini Menangis...? 💫 Sebuah cerita yang mungkin bisa tergugah hati dan batin kita untuk kembali kejalan kebenaran. Kisah mengharukan dan menjadi renungan segar bagi pecinta muhasabah💫 〰 Aku melakukan perjalanan pulang setelah melakukan safar yang cukup lama. Setelah mengambil posisi di pesawat, qadarullah, posisiku di dekat sekelompok pemuda yang doyan hura-hura. Ketika tertawa dibuat terbahak-bahak, dan terlalu banyak bersenda gurau. Tempat itupun penuh dengan bau rokok mereka. Ketika itu, pesawat penuh penumpang, sehingga tidak memungkinkanku untuk berpindah tempat. Ingin sekali aku pergi dari tempat ini, biar aku bisa istirahat. Sesak rasanya duduk bersama mereka. Aku hanya bisa menenangkan pikiranku dengan mengeluarkan mushaf dan membaca Al-Quran dengan suara pelan. Beberapa saat kemudian, kondisi mulai tenang. Ada diantara pemuda ramai itu mulai membaca koran, ada yang sudah mulai tidur. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan salah satu pemuda yang hura-hura duduk di sampingku, "cukup..cukup…!" Aku mengira dia merasa terganggu dengan suaraku. Akupun minta maaf, dan melanjutkan baca Al-Quran dengan suara pelan yang hanya bisa kudengar. Tiba-tiba orang itu menutupi wajahnya dengan tangannya, kepalanya naik turun, maju mundur, dengan respon kasar dia memarahiku, "Saya sudah minta kamu untuk diam, Diam! Saya gak sabar!" Diapun langsung pergi meninggalkan tempat duduknya, menghilang dari pandanganku. Sampai akhirnya dia kembali. Dia minta maaf, dan menyesali perbuatannya, kemudian tenang di tempat duduknya. Aku tidak tahu, apa yang sedang terjadi. Tapi setelah tenang sejenak, dia melihatku dan air matanya mengalir. Di situlah dia mulai bercerita, "Sudah kurang lebih tiga tahun, saya belum pernah meletakkan dahi untuk sujud, saya tidak menyentuh sedikitpun satu ayat dalam Al-Quran. Sebulan ini saya melakukan traveling. Hampir semua maksiat telah saya cicipi dalam perjalanan ini. Saya mendengar anda membaca Al-Quran. Terasa hitam dunia di wajah ini. Sesak dada..., Saya merasa sangat hina..., saya merasa semua ayat yang anda baca menghantam jasad ini, layaknya cambuk. Sayapun bingung dan bertanya pada diri ini, "Sampai kapan kelalaian ini akan kualami?" "Kemana lagi aku harus melaju?" "Setelah piknik penuh hura-hura ini apalagi yang harus aku lakukan???" Lalu tadi saya ke toilet. Tahu kenapa? Saya ingin menangis sejadi-jadinya, dan tidak ada tempat yang terlihat manusia, selain toilet." Akupun... menasehatinya untuk bertaubat, kembali kepada Allah. Setelah itu dia terdiam. Ketika pesawat mendarat. Dia memintaku ngobrol sejenak. Seolah dia ingin menjauh dari kawan-kawannya. Semangat kesungguhan untuk bertaubat sangat kelihatan dari raut wajahnya. Dia bertanya, "Apa mungkin Allah akan menerima taubat saya?" Kujawab dengan firman Allah, "Apakah anda pernah membaca firman Allah, قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا 🇮🇩 Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53) Dia mulai senyum kecil, senyum penuh harapan dan air matanya berlinangan. Dia menyampaikan kepadaku, “Saya janji, saya akan kembali kepada Allah.” ** Beribu ribu tahun yang lampau terjadilah sebuah kisah dalam sebuah hadits .. ✍🏼Dalam perjalanan pulang dari peperangan, kaum muslimin membawa kemenangan besar. Mereka pulang dengan membawa harta rampasan dan tawanan. Tiba-tiba ada seorang ibu diantara tawanan itu, yang kebingungan mencari anaknya. Sampai akhirnya ketemu dan dia susui. Melihat hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabat, أتروْن هذه طارحةً ولدَها في النار؟ “Mungkinkah wanita ini akan melemparkan anaknya ke api?” Para sahabat spontan menjawab: “Demi Allah, tidak mungkin.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menimpali: الَلَّهُ أرحمُ بعباده مِن هذه بولدها “Allah lebih menyayangi hamba-Nya, dari pada kasih sayang ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari). 〰 Hikmah dari " Kenapa Pemuda ini Menangis...? " ✍🏼Manusia adalah makhluk lemah. Tak kuasa untuk bersih dari dosa dan maksiat. Ditambah dengan godaan pasukan iblis yang berusaha selalu menyeretnya ke dunia hitam. Tidak ada yang maksum kecuali para Nabi yang Allah lindungi dari dosa besar. Di saat yang sama, Allah membuka pintu taubat yang seluas-luasnya, agar mereka tidak putus asa dari rahmat Sang Pencipta. Tinggal satu yang perlu digugah dan direnungkan, Kapan saatnya kita mau bertaubat...? Jika Allah sangat menyayangi kita, mengapa diri kita tidak menyayangi diri kita sendiri...? 📚Sumber: Tajarub Da’awiyah Najihah (Diterjemahkan Oleh ustadz Ammi Nur Baits). ◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇• AIHQ - DK PSDM ODOJ AIHQ/16/16/06/2016 Menyampaikan dengan Hati

ANJURAN MEMBUKA JENDELA WAKTU FAJAR

ANJURAN MEMBUKA JENDELA WAKTU FAJAR Asy Syaikh Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah berkata:Ada seorang yang menceritakan kepadaku, dahulu di negerinya ada seorang yang buta yang mengetahui terbitnya fajar dengan aromanya, ya, dengan aroma fajar, tanpa menyaksikannya. Maka jika ia mencium aroma fajar, maka ia bangkit mengumandangkan adzan, lalu jika manusia memperhatikan fajar, mereka mendapatinya memang sudah terbit.Maka engkau mengetahui bahwasanya fajar itu memiliki aroma. Saya pernah mendengar atau membaca dari beberapa kitab-kitab kedokteran, bahwasanya pada waktu terbitnya fajar, akan muncul gas atau sesuatu yang serupa dengan gas. Oleh karena itu mereka menganjurkan untuk membuka jendela-jendela rumah tatkala terbit fajar, agar masuk gas ini yang akan mendukung kehidupan. Syarh Umdah Al-Ahkam 1/575Sumber: Channel Telegram Syaikh Fawwaz hafizhahullah————- قـال الـعلامة ابن عـثيمين عليه رحمة الله – :• – ” حدثني رجل أنه كان في بلدهـم أعمى يعرف طلوع الفجر برائحته ، نعم برائحته ، بدون أن يشاهد ، فإذا شم رائحته قام فأذن ، فإذا طالع الناس الفجر وجدوه قد طلع ، فأنت تعرف للفجر رائحة ، فقد سمعت أو قرأت في بعض الكتب الطبية أنه يندفع مع طلوع الفجر غازات أو شيء يشبه الغازات ، ولهذا حثوا على أن تفتح نوافذ المنازل عند طلوع الفجر لتدخل هذه الغازات التي توجب الحياة .. ” .【 شـرح عـمدة الأحكـام( ٥٧٥/١ )】

POLITIK DALAM ISLAM AJARAN ROSULULLOH YG DITINGGALKAN UMATNYA

POLITIK DALAM ISLAM AJARAN ROSULULLOH YG DITINGGALKAN UMATNYA UMATKU POLOS, UMATKU MALANG Oleh Dr Aries Munandar Salah satu kesalahan umat Islam sejak dulu adalah polos, buta politik, bahkan alergi dan menarik diri dari politik. Ini adalah warisan konstruksi berpikir kolonial, di mana diset politik itu urusan orang kulit putih, bisnis itu urusan etnis Cina, sedangkan pribumi ya jadi petani, pegawai, atau buruh. Padahal kebijakan yang mengatur arah kehidupan berbangsa dan bernegara ditentukan melalui mekanisme politik. Coba lihat betapa dahsyatnya permainan politik dan dampaknya. Dampak tersebut menjadi berkali lipat lebih luar biasa karena politik pasti berjalin-berkelindan dengan media. Seorang Jokowi dalam waktu sangat singkat bisa naik dari Walikota Solo, jadi Gubernur DKI, lalu jadi Presiden. Hampir tidak ada yang mempersoalkan bahwa beliau tidak pernah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Walikota dan Gubernur dengan baik. Pun ketika US dollar menembus angka 13 ribu rupiah setelah beberapa bulan menjabat, tidak ada yang menyoal keyakinan sejumlah pakar pro Jokowi yang ketika kampanye Pilpres menyatakan bahwa US dollar akan aman di angka 10 ribu jika Jokowi jadi Presiden. Paralel dengan itu, seorang Ahok bisa melesat dari Bupati Belitung Timur menjadi Wagub DKI, dan kemudian jadi Gubernur di Ibu Kota Negara. Banyak umat Islam dengan polos melihat dua fenomena di atas sebagai kebetulan. Padahal orang yang belajar politik sedikit saja pasti paham, tidak ada kebetulan dalam politik. Selalu ada agenda, strategi dan skenario di balik setiap peristiwa. Selalu ada master mind di belakang itu semua. Bahkan selalu ada penyandang dana yang berkepentingan memastikan bahwa dampak peristiwa poltik tersebut memberikan benefityang lebih besar ketimbang cost yang dikeluarkan. Sama naifnya kalau kita menganggap bahwa kebetulan Ade Komarudin menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi sebagai Ketua DPR RI. Lalu Setya Novanto, yang saat berkunjung ke AS hadir di kampanye Donald Trump, malah terpilih jadi Ketum Golkar. Apa mungkin Setya Novanto bisa jadi pucuk pimpinan Partai Beringin tanpa campur tangan Ical? Jangan lupa, Donald Trump adalah kandidat Presiden AS yang terkenal sangat anti-Islam. Salah satu gagasan dalam kampanyenya adalah melarang masuknya muslim ke negara Paman Sam. Cerita tidak berhenti di situ. Tak lama setelah Setya Novanto jadi bos Golkar, partai warisan Orba ini langsung menyatakan dukungan kepada Ahok untuk kembali menjadi DKI Satu, menyusul Nasdem dan Hanura yang sudah lebih dahulu menyorongkan dukungan. Kelanjutannya kita semua sudah mahfum. Tindakan Ahok menggusur ribuan warga marjinal di Jakarta tidak pernah disorot media. Demikian pula dugaan korupsi dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras tidak 'dikuliti' dengan antusias oleh para jurnalis. Sebaliknya, kasus kecil razia Satpol PP terhadap seorang pedagang di Serang yang membuka warung di siang hari bulan Ramadhan di-blow up media dengan gegap gempita, dengan angle yang menyudutkan umat Islam. Padahal Satpol PP hanya menegakkan Perda yang sudah bertahun-tahun berlaku di Serang, sebuah wilayah dengan 95% warga muslim. Kacaunya, Presiden dengan sangat patriotik menyumbang 10 juta untuk si pedagang. Bahkan para netizen menggalang dana hingga 130 juta sebagai wujud simpati. Mengapa misalnya Jokowi tidak menyumbang dan para netizen tidak menggalang dana simpati yang sedemikian signifikan untuk para korban penggusuran Ahok? Apakah karena para warga marjinal itu melanggar Perda mengenai tata ruang sebagaimana selama ini didalihkan Ahok? Kalau begitu sama saja bro! Pedagang di Serang itu dirazia Satpol PP karena melanggar Perda yang mengatur jam buka gerai makanan selama Ramadhan. Bahkan belakangan ada informasi menarik. Ibu Saeni yang ketiban rejeki nomplok gara-gara warungnya kena razia ternyata tidak benar-benar miskin, karena ditengarai punya tiga warteg. Coba tengok bagaimana gegap gempitanya pemberitaan bahwa KPK menyatakan kasus RS Sumber Waras bebas dari korupsi, padahal BPK sebelumnya nyata-nyata mengindikasikan kerugian negara ratusan milyar dalam kasus ini. Sebaliknya, rentetan penggusuran yang dilakukan Ahok sepi-sepi saja di media. Kok bisa? Kebetulan? Pastinya tidak. Silakan lihat siapa bos besar di balik media-media kita. Jadi kalau kita melihat banyak Perda bernuansa syariah dilucuti oleh rezim Jokowi, itu mahlumrah. Justru aneh kalau tidak begitu. Mungkin masih banyak yang belum ngeh bahwa partainya Pak Jokowi ngotot mengubah isi UU Perkawinan tahun 1974 yang tidak merestui perkawinan beda agama. Partai tersebut juga berupaya menghilangkan ketentuan dalam UU Pendidikan Nasional yang nengharuskan sekolah menyediakan guru agama yang seagama dengan anak didiknya. Bahkan partai yang sama berada di barisan terdepan penentang UU Anti Pornografi. Satu lagi. Di samping polos dan kurang melek politik, sebagian umat ini juga kurang tajam logikanya, sehingga mudah dijebak oleh kerancuan berpikir yang dihembuskan para politisi. Misalnya, Ahok kerap mengatakan, pilih mana antara pemimpin muslim tapi korup, atau pemimpin kafir tapi tidak korup. Duh, itu fallacy of comparison namanya. Kita dipaksa memilih dua pilihan yang keduanya salah. Kita dibutakan sedemikian rupa seolah tidak ada pilihan yang lain. Padahal, belum tentu saat ini pemimpin kafir yang tidak korup itu benar-benar ada. Padahal, belum tentu pemimpin kafir yang bicara begitu -which is Ahok sendiri - benar-benar tidak korup. Padahal, banyak pemimpin muslim yang tidak korup. Contoh lain, salah satu Wakil Ketua Dewan yang sudah dipecat partainya, Fahri Hamzah mengatakan bahwa partainya tidak bisa memecat dirinya karena dia dipilih oleh konstutuennya. Publik disesatkan dari fakta bahwa seseorang bisa dipilih dalam pemilu sebagai anggota legislatif ya karena diajukan oleh partainya. Dan kerja mesin partai punya andil besar dalam kemenangan seorang kandidat. Apalagi dalam sebuah partai kader seperti partainya Bung Fahri. Jadi masih tetap mau polos dan apolitis?

ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT

12 ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT Berikut golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat: 1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci." (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar) 2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat. "Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia." (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469) 3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah. "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan." (HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib) 4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf). "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf." (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra) 5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah. "Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu." (HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782) 6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat. "Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia." (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106) 7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah. "Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat." (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140) 8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan." (HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733) 9. Orang-orang yang berinfak. "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)". (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010) 10. Orang yang sedang makan sahur. "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah". (HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar) 11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit. " Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh." (HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754) 12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily). Semoga setiap langkah kita sll menarik Ridho Allah swt, shg bisa mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat Aamiin...

Selasa, 07 Juni 2016

ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR

° �� ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR...

Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَس"َحِّرِينَ

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).

�� SUNNAH MENGAKHIRKAN SAHUR...

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuberkata :

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ

“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)

�� JGN LUPA KURMA TATKALA SAHUR...

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;

نعم سحور المؤمن التمر

“sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu’min adalah tamar (kurma).”(Abu daud. Shahih)

(Sumber: Ist Fakhrudin Lc).

RINGKASAN FIQIH PUASA

�� *RINGKASAN FIQIH PUASA : DARI SAHUR SAMPAI TIDUR* ����

Rasulullah shalallahu 'alayhi was sallam bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu agama  adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR Ibnu Majah)

Ilmu yang wajib untuk dipelajari oleh muslim adalah ilmu tentang *hal-hal yang pasti ia temui di kehidupan sehari-hari*. Diantaranya adalah ilmu tentang fiqih puasa, yaitu pembatal-pembatalnya, hal-hal yang mubah (boleh) dilakukan dan lain sebagainya.

Karenanya, dengan berharap wajah Allah kami hadirkan fiqih-fiqih singkat tentang puasa selama satu hari mulai dari sahur sampai tidur di waktu malam. Semoga puasa kita dapat diterima oleh-Nya.

�� *SAHUR*
1⃣ Terhitung waktu sahur dimulai dari sepertiga malam terakhir
2⃣ Waktu sahur yang disunnahkan adalah dekat dengan waktu subuh (10-15 menit sebelum subuh) (HR Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097)

�� *NIAT PUASA*
1⃣ Wajib berniat puasa sebelum tiba waktu subuh dan tidak sah niat setelah masuk waktu subuh (HR Abu Dawud no. 2454)
2⃣ Niat dilakukan di dalam hati tanpa harus mengucapkan lafadz tertentu (Imam Nawawi dalam Roudhotuth Tholibin, 1 : 502)

�� *PEMBATAL-PEMBATAL PUASA*
1⃣ Makan dan Minum dengan sengaja (QS Al-Baqarah : 187)
2⃣ Muntah dengan sengaja (HR Abu Dawud no. 2380)
3⃣ Berhubungan badan (QS Al-Baqarah : 187)
4⃣ Keluar air mani dengan sengaja (HR. Ad-Darimi 1811, Ibnu Khuzaimah 1898)
5⃣ Mendapati haidh dan nifas (HR Bukhari no. 304 dan Muslim no. 79)

�� *TENTANG HAIDH DAN NIFAS*
1⃣ Jika mendapati haidh dan nifas di siang hari maka puasanya batal
2⃣ Jika haidh sudah berhenti sebelum waktu sahur maka wajib puasa
3⃣ Jika mendapati haidh sesaat sebelum buka puasa maka puasanya batal
4⃣ Boleh menunda mandi besar setelah tiba waktu subuh

�� *YANG BOLEH DILAKUKAN ORANG YANG BERPUASA*
1⃣ Memulai puasa dalam keadaan junub (HR Muslim 1109)
2⃣ Berkumur-kumur (HR Abu Dawud no. 1442, Tirmidzi no. 788, An-Nasa'i no. 87, dan Ibnu Majah no. 407)
3⃣ Mencicipi makanan/masakan selama tidak masuk ke tenggorokan (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf 2:304)
4⃣ Bercumbu dan mencium istri selama aman dari keluarnya mani (HR Ahmad 1 : 21)

�� *BERBUKA PUASA*
1⃣ Berbuka puasa boleh dilakukan ketika sudah masuk waktu shalat maghrib (QS Al-Baqarah : 187)
2⃣ Ditekankan untuk berbuka puasa di awal waktu (HR Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
3⃣ Disunnahkan untuk berdoa sebelum berbuka puasa karena termasuk waktu terkabulnya doa (HR Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16 : 396)
4⃣ Diawali dengan Bismillah lalu memasukkan air minum untuk menyegarkan tenggorokan
5⃣ Setelah minum, ucapkan doa :

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

"Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat, telah ditetapkan pahala, Insya Allah." (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390)

�� *SHALAT TARAWIH*
1⃣ Jumlah shalat tarawih bebas, tidak terbatas 11 ataupun 23 (HR Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
2⃣ Tata cara shalatnya adalah dua rakaat lalu salam. Untuk witirnya bisa langsung tiga rakaat sekali salam atau satu rakaat saja.
3⃣ Jika ingin dilanjutkan tahajjud maka bisa dilakukan setelah tarawih namun tanpa melakukan witir. Artinya, tetap shalat witir bersama imam, lalu bertahajud sendiri di rumah.
4⃣ Lebih utama bagi laki2 sholat terawih & witir berjamaah di MASJID bersama imam & wanita lebih utama shalat di rumah.
5⃣ Namun jika para wanita merasa lebih bersemangat ketika shalat tarawih di masjid maka itu diperbolehkan.

�� *TIDUR*
Dianjurkan untuk tidur secepatnya dan tidak bermain-main setelah shalat tarawih. Atau jika belum ingin tidur sibukkan diri dengan perkara-perkara yang bermanfaat.

�� *SUNNAH-SUNNAH DI BULAN RAMADHAN*

1⃣ Mengkhatamkan Al-Quran minimal satu kali
2⃣ Bersedekah
3⃣ Memberi makan orang yang berbuka puasa
4⃣ Memperbanyak dzikir, istighfar, dan shalawat
5⃣ Melaksanakan ibadah Umrah di bulan Ramadhan

Sekian apa yang dapat kami sampaikan. Segala kebenaran hanyalah milik Allah dan segala kesalahan datang dari pribadi kami sendiri.

Semoga Bermanfaat..

Barakallahu fiikum...
-----------------------------

Senin, 06 Juni 2016

ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR

° �� ADA APA DENGAN MAKAN SAHUR...

Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَس"َحِّرِينَ

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).

�� SUNNAH MENGAKHIRKAN SAHUR...

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuberkata :

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ

“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)

�� JGN LUPA KURMA TATKALA SAHUR...

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;

نعم سحور المؤمن التمر

“sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu’min adalah tamar (kurma).”(Abu daud. Shahih)

(Sumber: Ist Fakhrudin Lc).

Minggu, 05 Juni 2016

TANYA JAWAB TENTANG BULAN RAMADHAN

" �� TANYA JAWAB TENTANG BULAN RAMADHAN
(no.1 s/d 48 Kholas)

�� Penerbit Yufid Publishing
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits, ST
(Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1. SMS MAAF-MAAFAN MENJELANG RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/5767-sms-ramadhan.html

2. PEMBAGIAN HARI DI BULAN RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/6436-pembagian-bulan-ramadan.html

3. TIDAK MENGETAHUI MASUKNYA BULAN RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/5996-cara-mengetahui-bulan-ramadhan.html

4. PERBEDAAN TERBIT HILAL UNTUK BEBERAPA NEGERI
https://konsultasisyariah.com/5759-hilal-ramadhan.html

5. NIAT PUASA RAMADHAN, SETIAP HARI ATAU SEKALI DALAM SEBULAN
https://konsultasisyariah.com/5747-niat-puasa.html

6. MEMULAI BERPUASA DAN BERHARI RAYA BERSAMA PEMERINTAH
https://konsultasisyariah.com/5807-puasa-diluar-negeri.html

7. HUKUM PUASA SAMBIL BERSANTAI
https://konsultasisyariah.com/5756-kegiatan-puasa.html

8. HIKMAH DIWAJIBKANNYA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5687-hikmah-puasa-ramadhan.html

9. HUKUM MEMAKAI ALAT BANTU PERNAFASAN BAGI ORANG BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/5911-puasa-orang-asma.html

10. WANITA TIDAK PUASA KARENA MENYUSUI, QADHA' ATAUKAH FIDYAH?
https://konsultasisyariah.com/5763-wanita-hamil-puasa.html

11.  HUKUM PUASA BAGI ORANG YANG SAKIT STROKE
https://konsultasisyariah.com/5736-fidyah-orang-sakit.html

12. MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN EMPAT TAHUN KARENA GANGGUAN KEJIWAAN
https://konsultasisyariah.com/5692-qadha-puasa.html

13. CUCI DARAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6679-cuci-darah-ketika-puasa.html

14. MEMAKAI CELAK KETIKA BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/6443-memakai-celak-ketika-puasa.html

15. SENDAWA KETIKA BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/6475-sendawa-ketika-puasa.html

16. WUDHU SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6473-wudhu-saat-puasa.html

17.. BARU TAHU SUCI DARI HAID SETELAH SUBUH
https://konsultasisyariah.com/6494-setelah-subuh-baru-tahu-suci-dari-haid.html

18.. GUSI BERDARAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6417-gusi-berdarah-saat-puasa.html

19.. BERSIWAK DAN MEMAKAI MINYAK WANGI SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6581-bersiwak-dan-memakai-minyak-wangi-saat-puasa.html

20. SIKAT GIGI SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6391-sikat-gigi-saat-puasa.html

21. MUNTAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/6407-muntah-saat-puasa.html

22. OBAT TETES MATA WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/6378-obat-tetes-mata-waktu-puasa.html

23. MENGELUARKAN DARAH UNTUK PENELITIAN LABORATORIUM WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/6353-mengeluarkan-darah-waktu-puasa.html

24. MIMPI BASAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/12812-mimpi-basah-saat-puasa-ramadhan.html

25. SUNTIKAN DI SIANG HARI RAMADHAN
https://konsultasisyariah.com/6006-suntik-di-siang-hari-ramadhan.html

26. HUKUM MENGGUNAKAN LIPSTIK KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5984-menggunakan-lipstik-ketika-puasa.html

27. MENCICIPI MAKANAN KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5982-mencicipi-makanan-ketika-puasa.html

28. MELAKUKAN ONANI DI BULAN RAMADAN KARENA TIDAK TAHU
https://konsultasisyariah.com/6504-onani-saat-puasa.html

29. BEDA ANTARA TAHAJUD DENGAN TARAWIH
https://konsultasisyariah.com/5901-tahajud-dan-tarawih.html

30. MENGAPA ROKOK MEMBATALKAN PUASA DAN INHALER TIDAK MEMBATALKAN PUASA?
https://konsultasisyariah.com/5946-rokok-membatalkan-puasa.html

31. JUNUB DI WAKTU SUBUH BULAN RAMADAN
https://konsultasisyariah.com/5925-junub-waktu-puasa.html

32. MENELAN LUDAH SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5917-menelan-ludah-saat-puasa.html

33. HUKUM MENCIUM BAU WANGI BAGI ORANG YANG BERPUASA
https://konsultasisyariah.com/5905-bau-wangi-puasa.html

34. APAKAH DEBU MEMBATALKAN PUASA
https://konsultasisyariah.com/5861-debu.html

35. HUKUM MENGGUNAKAN OBAT ASMA KETIKA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5803-penderita-asma.html

36. TIDUR WAKTU PUASA
https://konsultasisyariah.com/5926-tidur-waktu-puasa.html

37. BERENDAM SAAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5934-berendam-saat-puasa.html

38. BERSETUBUH DI SIANG HARI RAMADHAN KETIKA SAFAR
https://konsultasisyariah.com/5878-safar-puasa.html

39. CARA WANITA HAID MENGHIDUPKAN LAILATUL QADAR
https://konsultasisyariah.com/6768-lailatul-qadar-untuk-wanita-haid.html

40. SERBA-SERBI LAILATUL QADAR
https://konsultasisyariah.com/6904-malam-lailatul-qadar.html

41. LAILATUL QADAR DAN TANDA-TANDANYA
https://konsultasisyariah.com/6767-lailatul-qadar-tanda-tanda-nya.html

42. SERBA-SERBI I'TIKAF
https://konsultasisyariah.com/6901-iktikaf.html

43. UKURAN FIDYAH
https://konsultasisyariah.com/5898-ukuran-fidyah.html

44. MEMBAYAR FIDYAH DENGAN BAHAN MAKANAN POKOK
https://konsultasisyariah.com/6641-membayar-fidyah-dengan-uang.html

45. TIDAK MAMPU PUASA TAPI TIDAK MAMPU FIDYAH
https://konsultasisyariah.com/6611-tidak-mampu-bayar-fidyah.html

46. FIDYAH MENGGUNAKAN UANG
https://konsultasisyariah.com/6795-fidyah-pakai-uang.html

47. CARA MEMBAYAR KAFARAT PUASA
https://konsultasisyariah.com/5780-kafarat-puasa.html

48. TATACARA QADHA PUASA
https://konsultasisyariah.com/5645-ganti-puasa.html

▶ Kholas..

�� Join CHANNEL TelegramNasehatDiri https://goo.gl/gHSLjg

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Patokan dalam meluruskan shaf shalat

*Patokan dalam meluruskan shaf shalat*

�� Pertanyaan: Apakah berbaris dan meluruskan shaf di dalam shalat itu dg mata kaki ataukah dg ujung-ujung jari?

�� Jawaban: Meluruskan shaf itu (patokannya) dg mata kaki bukan dg jari-jari kaki, karena mata kaki itulah tumpuan badan; karena dia di bawah betis, dan betis itu tumpuan paha, lalu paha itu tumpuan badan.

Adapun jari-jemari kaki, bisa jadi kaki seseorang panjang, sehingga jari-jemarinya lebih menjorok ke depan daripada jari-jemari orang yg di sampingnya. Sebaliknya bisa jadi jari-jemarinya pendek. Dan perbedaan ini tidak menjadi masalah (bila yg menjadi patokan dlm meluruskan shaf adalah mata kaki).

Meluruskan shaf itu bukan dg jari jemari kaki, tapi dg mata kaki, saya ulang-ulang hal ini, karena saya melihat banyak orang menjadikan patokan dlm meluruskan shaf adalah ujung jari-jemarinya, dan ini adalah kesalahan.

[Majmu' fatawa Sy Utsaimin 13/54]

Ustadz Ad Dariny

@kajianislamchannel
══════ -=��=- ══════
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

TEMAN MU SIAPA

TEMAN MU SIAPA?

☝�� Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).

☝�� Al Ghozali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.”
(Tuhfatul Ahwadzi, Abul ‘Ala Al Mubarakfuri, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, 7/42)

☝��Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih teman bergaul. Jauhilah teman bergaul yang jelek jika tidak mampu merubah mereka.Banyak sekali yang menjadi baik karena pengaruh lingkungan yang baik. Yang sebelumnya malas shalat atau malas shalat jama’ah, akhirnya mulai rajin. Sebaliknya, banyak yang menjadi rusak pula karena lingkungan yang jelek.

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

@DiariesImage
══════ -=��=- ══════
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya

Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya Serta Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat

Perhatikan Sunnah Rasul.
Seorang muslim tentu saja harus patuh pada dalil. Ketika disampaikan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, ia harus bersikap tunduk dan manut pada dalil. Bukan egonya yang dikedepankan, bukan hawa nafsunya, bukan kepentingan ormas atau partainya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18).
  Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan.

Sunnah Rasul : Pemerintah yang Berhak Putuskan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Inilah ajaran Rasul yang benar.

hadits berikut ini.

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” [HR. Abu Daud no. 2342. Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom berkata bahwa hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim]

hadits di atas menunjukkan bahwa keputusan berpuasa dan berhari raya menjadi wewenang pemerintah, bukan ormas, individu atau partai.

Maslahat Jika Kaum Muslimin Bersatu

Seandainya kaum muslimin mau bersatu daripada mementingkan ego dan golongan masing-masing, tentu maslahat begitu besar.

Lihat atsar salaf berikut yang menunjukkan bagaimana mereka lebih mementingkan persatuan daripada berpecah belah.

  عبد الله بن عمر – رضي الله عنهما- يصلي خلف الحجاج بن يوسف الثقفي، المعروف بظلمه، وتعسفه، وغلظته، وعبد الله بن عمر رضي الله عنه، يعتبر من أشد الصحابة تمسكاً بسنة النبي صلى الله عليه وسلم، والاقتداء به، وعندما عوتب في ذلك قال: أمرنا أن نصلي خلف كل بر وفاجر، وأن نقاتل مع كل بر وفاجر

‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah shalat di belakang Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi yang terkenal bengis dan kejam. Kita pun tahu bagaimana ‘Abdullah bin ‘Umar dikenal sebagai sahabat yang paling berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu ‘Umar mengatakan, “Kami diperintahkan shalat di belakang imam yang baik dan yang fasik (gemar maksiat). Begitu pula kami diperintahkan untuk berjihad bersama mereka, terserah mereka pemimpin yang baik atau pemimpin yang fasik.”

Maksud kalimat tersebut adalah selama kaum muslimin bersatu di bawah pemimpin yang sah walau fasik atau fajir, maka tetap ditaati. Selama pemimpin tidak memerintahkan pada maksiat, maka wajib ditaati.

Sebagian orang sering mencela pemimpin mereka bahkan di depan umum. Lihat saja sikap para ulama. Mereka sangat ingin pemimpin mereka baik. Perhatikan perkataan Imam Ahmad berikut ini,

قال أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى: لو أعلم أن لي دعوة مستجابة، لجعلتها لولي الأمر، لأن صلاح ولي الأمر صلاح للأمة جميعاً

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, “Seandainya aku mengetahui ada satu doaku yang mustajab. Maka aku akan menujukkannya kepada waliyyul amri (penguasa). Karena baiknya pemimpin akan baik pula umatnya.”

Pemerintah Kita Menjalankan Sunnah Rasul.
Ada yang berujar, pemerintah kita tidak menjalankan sunnah Rasul. Apa benar? Wong, mereka saja menggunakan metode ru’yatul hilal sebagaimana yang Rasul ajarkan. Itu yang jadi rujukan mereka tahun demi tahun sebagaimana sidang itsbat yang diadakan setiap tahunnya dan bisa disaksikan oleh kaum muslimin di layar televisi atau pun radio. Kenapa sebagian muslim masih tidak percaya pada pemerintahnya sendiri?

Metode ru’yatul hilal itulah yang diajarkan oleh Rasul, bukan dengan metode hisab. Perhatikan hadits Ibnu ‘Umar berikut :

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا [ قَالَ ]: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ: إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” [Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080]

Puasa dan Hari Raya dengan Pemerintah.
Ada perintah dari Rasul untuk berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani]

Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata :

وَفَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّمَا مَعْنَى هَذَا أَنَّ الصَّوْمَ وَالْفِطْرَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَعُظْمِ النَّاسِ

“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. Yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu.

Disebutkan dalam Hasyiyah As Sindi ‘ala Ibnu Majah :

أَنَّ مَعْنَاهُ أَنَّ هَذِهِ الْأُمُور لَيْسَ لِلْآحَادِ فِيهَا دَخْل وَلَيْسَ لَهُمْ التَّفَرُّد فِيهَا بَلْ الْأَمْر فِيهَا إِلَى الْإِمَام وَالْجَمَاعَة وَيَجِب عَلَى الْآحَاد اِتِّبَاعهمْ لِلْإِمَامِ وَالْجَمَاعَة وَعَلَى هَذَا فَإِذَا رَأَى أَحَد الْهِلَال وَرَدَّ الْإِمَام شَهَادَته يَنْبَغِي أَنْ لَا يَثْبُت فِي حَقّه شَيْء مِنْ هَذِهِ الْأُمُور وَيَجِب عَلَيْهِ أَنْ يَتْبَع الْجَمَاعَة

“Hadits ini bermakna bahwa perkara penetapan puasa (atau hari raya) bukan urusan individu atau perorangan namun urusan penguasa dan al jama’ah (pemerintah). Wajib bagi setiap orang untuk mengikuti pemerintah mereka. Oleh karenanya jika ada yang melihat hilal lantas pemerintah menolak persaksiannya, maka tidak bisa pendapatnya dipakai dan wajib baginya mengikuti pemerintah kaum muslimin.”

Kalau ada yang mengatakan, bagaimana jika pemerintah itu salah?

Cukup dijawab dengan hadits Abu Hurairah berikut, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُصَلُّونَ لَكُمْ ، فَإِنْ أَصَابُوا فَلَكُمْ ، وَإِنْ أَخْطَئُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ

“Jika shalat para imam itu benar, maka pahalanya bagi mereka dan untuk kalian. Jika shalat mereka salah, kalian dapat pahala dan mereka dapat dosa.” [HR. Bukhari no. 694]

Taat pada pemerintah kita kata Nabi adalah jalan menuju surga.
dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah saat haji wada’ dan mengucapkan :

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki surga Rabb kalian.” [HR. Tirmidzi no. 616 dan Ahmad 5: 262. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, Syaikh  Al Albani menshahihkan hadits ini]

Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat

Ada tiga pendapat dalam masalah ini:

Pertama : Orang yang melihat hilal boleh berpuasa atau berhari raya namun secara sembunyi-sembunyi (tidak terang-terangan) agar tidak menyelisihi jama’ah kaum muslimin. Demikian pendapat Imam Syafi’i, salah satu pendapat dari Imam Ahmad dan menjadi pendapat Ibnu Hazm. Karena Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Karena itu, barangsiapa yang menyaksikan hilal, maka berpuasalah” (QS. Al Baqarah: 185).

Kedua : Berpuasa dengan hasil ru’yahnya, namun berhari raya dengan mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan yang masyhur dari Imam Ahmad.

Ketiga : Tidak mengamalkan hasil pengamatan ru’yah. Maka ia berpuasa dan berhari raya bersama mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Ahmad dan menjadi pilihan Syaikhul Islam. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

“Puasa kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berpuasa. Idul Fithri kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Fithri. Idul Adha kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697, shahih menurut Syaikh Al Albani☆. Maknanya adalah puasa dan hari raya bersama al jama’ah (pemerintah).

Yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat terakhir. Karena inilah yang lebih menjaga persatuan kaum muslimin ditambah lagi masalah puasa dan berhari raya adalah permasalahan jama’i (orang banyak) sehingga kembalikanlah pada keputusan penguasa.

Imam Ahmad –dalam salah satu pendapatnya- berkata : “Berpuasalah bersama pemimpin kalian dan bersama kaum muslimin lainnya (di negeri kalian) baik ketika melihat hilal dalam keadaan cuaca cerah atau mendung.”

Imam Ahmad juga mengatakan : “Allah akan senantiasa bersama para jama’ah kaum muslimin”. [Majmu’ Al Fatawa, 25: 117]

Namun jika orang yang melihat hilal tetap ingin berpuasa karena hasil penglihatannya, maka tetaplah sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan. Tujuannya adalah demi menjaga persatuan kaum muslimin.

Jika setiap orang dan ormas lebih memilih persatuan daripada kepentingan kelompok, tentu perpecahan dalam penentuan puasa dan hari raya tidak akan terjadi.

Bersabarlah menanti keputusan pemerintah kita. Wallahu waliyyut taufiq.

[Diringkas dan disalin dari tulisan Ustadz Abduh Muhammad Tuasikal.]

CINTA

°° ����❤ *CINTA* ������

✍�� *Ustadz Syafiq Basalamah*, حفظه الله

_Akhi ukhti…_

Adakah orang yang paling kau cintai di muka bumi ini?

Aku tak butuh dengan jawabanmu, karena aku sama denganmu, sebagai Makhluk *Allah* yang dilahirkan membawa cinta

Tapi yang ingin kutanyakan, apakah cintamu bertepuk sebelah tangan?

Sehingga kau hanya ibarat pungguk merindukan rembulan…

Kau senantiasa membicarakan kekasihmu

Membayangkan kehadiran dan perhatiannya

Menggambarkan keindahan hidup di bawah naungannya

membicarakan dan menceritakannya

Tapi semua hanya khayalan belaka yang tidak pernah ada dalam wujud nyata…

Karena kau memang tidak pantas dikasihi

Kau tidak layak dicintai

Kau hanya hanya pandai bermanis lidah, berhias bibir

Tingkahmu selalu menoreh luka

Langkahmu di luar jalur yang digariskannya

Perbuatanmu senantiasa menimbulkan amarah

Maka mana mungkin gayung bersambut…

Bila dirimu menginginkan cintamu tak bertepuk sebelah tangan…

Maka duduklah sejenak, merenunglah di depan cermin, lihatlah wajah, tingkah, langkahmu apakah sudah sesuai dengan yang disukai kekasihmu?

Bukalah kembali lembaran-lembaran yang dikirim kekasihmu, perhatikan apa sebenarnya yang diinginkan kekasihmu darimu…

_Akhi ukhti…_

Begitu pula cinta kepada *Allah*…

Cinta kepada *Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_

Banyak di antara kita yang mengklaim dia mencintai…

Itu tidaklah penting…

Yang lebih penting adalah satu *“APAKAH ENGKAU DICINTAI OLEH ALLAH DAN RASULNYA”*.

Untuk menggapai itu tidaklah mudah

Kau harus berkorban

Kau harus lelah, letih dan penat

Kau harus belajar tentang apa sebenarnya yang dicintai oleh *ALLAH DAN RASULNYA*

Yang dibenci Allah adalah yang diharamkan dan dilarangnya

Yang dicintai Allah adalah yang diperintahkan dan dianjurkannya

Kalau kau ingin dicintai… kau harus mempelajarinya, dan mengamalkannya

Tidak hanya yang wajib-wajib, namun ditambahkan dengan yang sunnah-sunnah

*Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:

{ إن الله تعالى قال : من عادى لي وليّاً فقد آذنته بالحرب ، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما افترضته عليه ، ولا يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه ، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر فيه ، ويده التي يبطش بها ،ورجله التي يمشي بها ، ولئن سألني لأعـطينه ، ولئن استعاذني لأعيذنه } .

_“Sesungguhnya Allah berfirman: “siapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam), dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya. Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya. Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya”_. *HR al-Bukhari*

Saatnya membuktikan cintamu

��Sumber: BBG Al-ilmuCom

➖➖➖
  
Repost by :  
�� *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~   
�� Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)  
�� Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ

Sabtu, 04 Juni 2016

Ahli hadist

"Penyemangat di pagi hari kita untuk melangkahkan kaki menuju ke majelis ilmu hadits"

Berkata Imam Bukhari Amirul Mu'minin fil Hadits dalam sebuah perkataan emasnya :
"Yang paling utama dari kaum muslimin ialah seorang yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah mati. Maka bersabarlah wahai ahli hadits, semoga Allah merahmati  kamu, karena sesungguhnya (jumlah) kamu adalah yang paling sedikit di antara manusia".  (Al Jaami' Li akhlaaqir Raawi wa Adabis Saami' oleh Al Imam Al Khathib Al Baghdadi jilid 1 hal: 168 no:91)

Berkata seorang penyair tentang ahli hadits:
      "Sesungguhnya kami dahulu menghitung mereka (ahli hadits) sangat sedikit sekali. Maka sesungguhnya sekarang mereka lebih sedikit dari yang paling sedikit". (idem)

Dinukil dari kitab "Pengantar Ilmu Mushthalahul Hadits" karya guru kami al ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullahu ta'ala.

PERSIAPAN RAMADHAN

*Dakwah Tauhid & Sunnah*:
•••••••••••••••••••••••••••••••••••
*PERSIAPAN RAMADHAN*
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

��  _Beberapa hari lagi, kita akan memasuki Ramadhan. Persiapkan diri berbekal dengan ilmu_.
���� _Silakan unduh ebook dan artikel berkitan dengan Ramadhan di link di bawah ini_ ����

����������������

1⃣ *Ebook Bekal-Bekal Ramadhan karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248995&authkey=!AEVupgYvNiSpgC0&ithint=file%2cdoc

2⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Syaikh Ibnu Båz tentang Puasa* :
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248918&authkey=!AI9IgMX72_2yGR8&ithint=file%2cpdf

3⃣ *Ebook Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan karya Syaikh Abdullah al-Jarullah al-Jarullah*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248859&authkey=!AAXD_rgGJOu8N4g&ithint=file%2cpdf

4⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Pilihan Syaikh Ibnu Båz Seputar Zakat*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248917&authkey=!ALWHfIPttTXGnmA&ithint=file%2cpdf

5⃣ *Artikel* : _Beginilah Seharusnya Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248725&authkey=!ANs3cULu3t4hAwI&ithint=file%2cpdf

6⃣ *Artikel* : _Bid'ah-Bid'ah Seputar Puasa dan Tarawih_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248730&authkey=!AAcYdgILGZvgndk&ithint=file%2cpdf

7⃣ *Artikel* : _Tafsir Ayat Puasa_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248704&authkey=!AN1sJVW7KM98q80&ithint=file%2cpdf

8⃣ *Artikel* : _Tugas Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248708&authkey=!ADtVVm5GvZqFfCU&ithint=file%2cpdf

����������������

�� *Semoga bermanfaat*
✅ *Silakan disebarkan, didistribusikan, dicetak, dibagi²kan*.
⚠ *Dilarang menjualbelikan dan mengomersilkan tanpa izin* ‼

Sunnah yang sering dilupakan suami

Sunnah yang sering dilupakan suami?

Disunnahkan sebelum tidur seorang suami mengajak mengobrol istrinya, karena dari amalan ini dapat mendatangkan kasih sayang diantara suami dan istri. Seorang istri yang sering mengobrol dengan suaminya menutup kemungkinan sang istri curhat ditempat lain, seperti menghibah dengan orang lain dan curhat diberbagai sosial media, sehingga membuka celah berinteraksi dengan lelaki yang bukan mahramnya dan menimbulkan kerusakan dari ghibahnya.
Dalam mengobrol dengan istri tidak membutuhkan waktu lama asal berkualitas, maksud berkualitas yakni mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan istri, meskipun apa yang diceritakan tidak terlalu penting menurut suami.
Namun kebanyakan suami dijaman sekarang ketika sang istri mengajak suaminya mengobrol, justru suami seakan mendengarkan pembicaraan istri namun perhatian nya tertuju pada hal yang lain, seperti ke koran, majalah, tv atau hp.

Allah jadikan waktu malam penuh ketenangan waktu siang untuk bekerja,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ ، وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ، إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (QS. Yunus: 67)

Artinya waktu malam adalah waktu untuk istirahat di rumah, tidak menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan, apalagi untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Dan itulah kodrat manusia.

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu

بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم  مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ

“Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur”. ( HR Al-Bukhari IV/1665 no 4293, VI/2712 no 7014 dan Muslim I/530 no 763)

Dikutip dr Ustadz Abdullah Zein MA.