Kamis, 21 April 2016

Goresan WhatsApp menjelang Tidur

��"Goresan WhatsApp menjelang Tidur"��

Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah
Daripada kehilangan Allah karena sesuatu.

Konsekuensi yang besar kami ambil yaa Rabb , karena kami lebih memilih Mu...

Kadang kami ‘dikucilkan’ Oleh manusia dengan prinsip hidup kami, dengan gaya dan penampilan kami.
Karena kami melakukan perintahMu yaa Rabb.

Kadang kami disebut 'kuno' karena yang kami pilih adalah kesederhanaan penampilan...
hanya untuk terus belajar istiqomah pada titahMu yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘solider’, saat memilih menyingkir dari forum ghibah, namimah, apalagi fitnah.
Hanya karena ingin menjauhi apa yang Engkau larang yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘kooperatif’, bahkan sombong, saat kami menolak ‘pemberian’ yang syubhat, harta-harta yang tidak jelas halal haramnya,
Hanya karena kami ingin menjaga diri kami yaa Rabb.

Kami rela menjalaninya.
karena kami lebih memilihmu dan Berharap akan ridhoMu,
kuatkan kami untuk tetap teguh dijalanMu...aamiin

Allailah assa'idah,,,,
Jangan lupa adab2 tidurnya.

Baarokallahufikum

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama ⤵

��WA Syi'ar Tauhid : +6281281085959

��Join channel Radio Syi'ar Tauhid  :
�� http://bit.ly/1XsVz0P

Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain

0114. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain......*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suatu hari, Hasan Al-Bashri -rohimahulloh- mendengar orang mencela Hajjaj yg terkenal dg kezalimannya yg luar biasa, maka beliau pun mendatanginya dan mengatakan:

"Heh.. Wahai lelaki, seandainya kamu telah menemui akheratmu, maka dosamu yg paling kecil pun, akan lebih memberatkanmu, daripada dosa Hajjaj yg paling besar sekalipun.

Dan ketahuilah, bahwa Allah itu hakim yg maha adil, jika Dia nanti mengambil dari Hajjaj hak orang-orang yg dizaliminya, maka Dia juga akan mengambilkan haknya Hajjaj dari orang-orang yg menzaliminya. maka jangan sekali-kali menyibukkan diri dg perbuatan mencela seseorang!".
[Hilyatul Auliya, karya Abu Nu'aim al-Ashfahani, 2/270]'

-----------

Daripada engkau mencela kegelapan, lebih baik engkau menghidupkan cahaya, sehingga kegelapan itu hilang dg sendirinya.



https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/987077798073804?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

TATKALA UMUR TELAH 40

�� TATKALA UMUR TELAH 40 TAHUN MEREKA BERDO'A...

�� Allah Taala kabarkan...

(ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)

"sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

{ ROBBI AWZI'NIY AN ASYKURO NI'MATAKALLATIY AN'AMTA 'ALAYYA WA 'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOLIHAN TARDHOHU, WA ASHLIHLIY FII DZURRIYYATIY INNI TUBTU ILAIKA WA INNI MINAL MUSLIMIN }

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

[Surat Al-Ahqaf 15]

*****************
�� Utk Donasi pembangunan dan da'wah Pesantren Riyadhusahalihiin
��Bsm.YYSN Riyadhusahalihiin (1470033630)
��BCA FACHRUDIN ( 6080330055 )

SUNGGUH MENGHERANKAN

Repost

SUNGGUH MENGHERANKAN

Sungguh mengherankan
Ada yang tidak mau sholat..
Padahal iblis diusir dari surga karena tidak mau sujud 1x krn kesombongannya..
Lantas bagaimana dengan orang yang tidak mau sujud 34x dalam sehari dengan sombongnya..

Sungguh mengherankan
Ada orang yang sombong dan sangat berbangga diri dengan segala yang ada pada dirinya..
Padahal kemarin dia adalah air mani dan esok akan menjadi bangkai..

Sungguh mengherankan..
Ada yang menutupi mobilnya karena takut lecet dan berdebu..
Tapi membiarkan anak istrinya terbuka tanpa hijab..

Sungguh mengherankan..
Ada yang pergi pagi pulang malam untuk mengejar rizkinya
Tapi tidak pernah datang ke 'Rumah' Sang Pemberi Rizki untuk berjamaah..

Sungguh mengherankan..
Ada yang berjuang mati-matian untuk membangun rumah di dunia..
Tapu ia lupa membangun rumah abadinya di akherat..

Sungguh mengherankan..
Dia tahu pasti jika dunia ini adalah jembatan menuju akherat..
Tapi ia masih saja sibuk membangun istana di atas jembatan..

Ketahuilah saudaraku..
Sungguh engkau pasti mati..
Setelah itu rumahmu bukan lagi milikmu..
Hartamu menjadi milik ahlimu..
Istrimu akan dinikahi lelaki lain..
Dan mereka akan mulai melupakanmu..
Kemudian mereka masing-masing sibuk dengan kehidupannya..

Lantas engkau..
Apa yang sekarang terjadi denganmu?
Apa yang tersisa dari milikmu?
Amalan apa yang telah engkau bawa menghadap Rabb-mu?

Biar kutebak..
Menyesal..??
Sekarang mengharap dimasukkan surga..tanpa bekal??
Sekarang berharap sangat dibebaskan dari hisab dan adzab..tanpa amal??

Ah.. betapa bodohnya..
Sungguh engkau telah TERLAMBAT..
Sungguh engkau telah TERTIPU..
Sungguh engkau telah BINASA..

"...Ingatlah, sesungguhnya mereka lah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu." ﴾QS. Al-Baqarah, 13)

"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendau gurau..DAN KEHIDUPAN DUNIA TELAH MENIPU MEREKA".
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan  hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." ﴾al A'raf, 51﴿

-----

Dari Group Sebelah

Puasa Ayyamul Bidh

# Puasa Ayyamul Bidh Yuk...

# Kita Hidupkan Wasiat Mulia, Yang Kian Terlupa...

Adalah beliau sang periwayat 5374 hadits Nabi, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, suatu ketika beliau berkata,

"Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati:
1- Berpuasa tiga hari setiap bulannya,
2- Mengerjakan shalat Dhuha,
3- Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari no. 1178)

Puasa tiga hari setiap bulan ini lebih utama dikerjakan pada Ayyamul Bidh, yakni tanggal 13,14, dan 15 bulan hijriah.

Dalam sebuah hadis dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).”

Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.”

(HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Trus, niatnya bagaimana? Jika ingin berpuasa, cukup berniat dalam hati saja ingin puasa ayyamul bidh

Insya Allah besok tanggal 21, 22, 23 April 2016 bertepatan dengan puasa sunnah ayyamul bidh,

Silakan di share dan semoga manfaat

******

Donasi Radio Muslim Jogja
�� 085293348887
�� 59DD2BEC
�� @radiomuslim

Ayo ngaji di radiomuslim.com

Selasa, 19 April 2016

MANA YANG TERSISA

�� MANA YANG TERSISA?

 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ.

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (QS. an-Nahl: 96)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهُمْ ذَبَحُوْا شَاةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَقِيَ مِنْهَا؟ قَالَتْ: مَا بَقِيَ مِنْهَا إِلَّا كَتِفُهَا. قَالَ: بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ كَتِفِهَا.

Dari Aisyah radhiyaAllahu anha bahwasnya mereka (keluarga Nabi shallallahu alaihi wa sallam) pernah menyembelih seekor kambing, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya: “ Apa yang tersisa dari kambing itu?” Aisyah menjawab: “Tidak ada yang tersisa dari kambing itu kecuali bahunya.” Beliau berkata: “Semuanya tersisa kecuali bahunya.” (Hadis sahih riwayat at-Tirmidzi)

Maksud Aisyah radhiyaAllahu anha, semuanya telah disedekahkan, jadi yang tersisa hanya bahunya saja. Sedangkan maksud Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ialah, yang disedekahkan itulah yang akan tetap tersisa (kekal) pahalanya di sisi Allah. Namun tidak demikian dengan bahunya, sebab ia tidak disedekahkan sebagaimana bagian kambing yang lainnya.

Allah subhanahu wa ta'ala tidak perhitungan dalam memberikan kenikmatan kepada para hamba-Nya. Namun, terkadang hamba-Nya yang perhitungan untuk berbagi kepada kanan kiri. Padahal, apa yang kita berikan kepada orang lain itulah yang akan tersisa di sisi-Nya.

Sekiranya gaji seorang hamba 5 juta setiap bulannya. Kira-kira, berapa rupiah-kah yang akan ia sisakan di sisi Allah subhanahu wa ta'ala?

Semoga Allah memudahkan kita untuk banyak menabung pahala di sisi-Nya. Aamiiin.

���� Bagian Indonesia
�� ICC DAMMAM KSA
�� [ 22/04/1437 H ]
============================
Berlangganan Tulisan:
�� Via WhatsApp +966556288679
�� Via Telegram @iccdammamksa

Rabu, 13 April 2016

Cadar Butterfly

0112. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Cadar Butterfly...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cadar ya cadar, kalau butterfly itu mah hewan yaitu kupu kupu.

Sobat, anda seorang muslim atau muslimah? Bila anda muslim atau muslimah pasti mengetahui bahwa menutup aurat adalah satu kewajiban, demi menjaga kehormatan dan kesucian diri anda.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Al Ahzab 59)

Menutup aurat sebagai bentuk rasa iba kepada saudara anda lawan jenis yang tidak halal memandangnya. Kasihan mereka bila anda memamerkan aurat anda, mereka bisa jungkir balik karena tergoda.

صنفان من أمتي من أهل النار لم أرهم بعد نساء كاسيات عاريات مائلات مميلات على رؤوسهن أمثال أسنمة الإبل لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها ورجال معهم أسياط كأذناب البقر يضربون بها الناس

Dua golongan dari ummatku yang menjadi penghuni neraka, aku belum pernah melihat mereka: wanita-wanita berpakaian, namun telanjang, melenggak lenggok dan menggoda (pandangan lelaki), di atas kepala mereka bagaikan punuk onta. Mereka tidak masuk surga, dan tidak dapat mencium aromanya.

Dan lelaki - lelaki yang membawa cambuk bagaikan ekor sapi, mereka mencambuk masyarakat dengan cambuk tersebut. (Hr Muslim)

Aneh, bila kaum muslimah yang telah mengenakan pakaian yang sesuai syari'at lalu mundur beberapa langkah dengan memakai pakaian yang penuh dengan modifikasi dan pernak pernik. Bila kemaren mereka berhasil menjaga kehormatan dirinya, dan juga hati lawan jenisnya.

Namun kini, karena lalai banyak dari mereka yang mulai mengenakan jilbab yang penuh dengan pernak pernik, bunga bungi, dan rumbai rumbai yang terus melambai lambai seakan memanggil lawan jenis agar memandanginya.

Ada cadar butterfly yang melambai lambai, ada pula cadar yang penuh dengan bordir dengan berbagai motif dan warnanya, dan ada pula cadar dengan berbagai manik manik yang berkilau kilau. Pokoknya aduuuuh kasihan deh, mau menutup aurat atau menggoda lawan jenis, agar memandang dan terus terngiang ngiang?

Ya Allah! Tunjukilah wanita wanita muslimah agar menutup auratnya dengan benar dan sucikanlah jiwa para pemuda dari berbagai godaan nafsu setan. Amiin.

Oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri MA

https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/989703547777485
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Senin, 11 April 2016

Manfaatkan cinta dunia, utk meraih Firdaus-Nya

0111. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Manfaatkan cinta dunia, utk meraih Firdaus-Nya...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Siapa yg tidak cinta dunia, itu merupakan fitrah manusia. Ia juga merupakan senjata bermata dua, bisa mendatangkan kebaikan, bisa juga mendatangkan keburukan.

Tidak diragukan lagi, setan dengan sangat lihai menjadikan cinta dunia di hati manusia sbg senjata agar mereka terlena dan lupa akan akherat...

Sebaliknya, sebenarnya kita juga bisa melawan setan dg senjata yg sama, agar kita selalu mendekat kepada Allah dan mendapatkan firdaus-Nya.

Bagaimana caranya?

Yaitu dengan menyisipkan tujuan akherat pada target dunia yg sangat kita cita-citakan... Lihatlah beberapa contoh berikut ini:

1. Jika Anda sangat mencita-citakan kekayaan... Maka, berdoalah utk itu dg menyisipkan tujuan akherat, misalnya dg mengatakan: "Ya Allah berikanlah aku harta yg melimpah, berkah, bermanfaat bagi agama-Mu dan bisa memasukkanku ke surga firdaus-Mu".

2. Jika Anda masih jomblo dan menginginkan isteri yg cantik dan salehah yg merupakan perhiasan terbaik dunia, maka berdoalah dg mengatakan: "Ya Rabb, anugerahkan kepadaku isteri yg cantik dan salehah, yg diberkahi, dan bisa mengantarkanku ke firdaus-Mu".
Begitu pula wanita yg menginginkan suami yg tampan dan saleh, maka berdoalah dg mengatakan: "Ya Rabb, anugerahkan kepadaku, suami yg tampan dan saleh, yg bisa membimbing aku dan memasukkanku ke firdaus-Mu".

3. Jika Anda seorang pelajar, dan menginginkan prestasi yg tinggi, maka berdoalah dg mengatakan: " Ya Allah, berikanlah aku kesuksesan dalam belajar dan ilmu yg bermanfaat dan berkah, yg bisa memasukkanku ke dalam surga firdaus-Mu"...

Silahkan dikembangkan sendiri dg contoh-contoh lainnya... redaksi doa tersebut tentunya tdk harus seperti itu, tapi bisa sesuai keinginan masing-masing... namun intinya sisipkan tujuan akherat dalam doa tersebut.
Jika memang itu menjadi cita-cita besar kita, tentu kita akan rajin dan semangat dlm berdoa kepada Allah utk tujuan itu... Dengan banyak berdoa, tentunya kita akan semakin dekat kepada-Nya... Dan dengan semakin dekat kepada-Nya, tentu besar kemungkinan doa kita akan terkabul, diijabahi...

Sehingga akhirnya kita mendapatkan kebaikan dunia dan akherat... Semoga bermanfaat...

Ustadz Musyafa Ad Dariny MA

https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/983348498446734?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Sabtu, 09 April 2016

Amalan-amalan

Waspada, Amalan Baik Ini Datangkan Jin

Ustadz Firanda Andirja, Lc. M.A.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat amalan yang seharusnya membawa kebaikan, tetapi justru malah mendatangkan jin. Tentu saja ini dapat memberi dampak buruk bagi orang yang mengamalkannya.

Berikut penjelasan terkait hal tersebut menurut Ustadz Firanda Andirja. Lc., M.A. yang ditranskripsi oleh Info Kajian, Jum’at (18/3/2016) dari video lengkap pada artikel ini.

Ada teman saya di Madinah, ustadz tersebut pernah bilang sama saya “Firanda, tolong ruqyah saya. Saya terganggu … Maka saya pun baca Al Qur’an, kemudian ternyata dia kepanasan. Saya tanya kenapa kok kepanasan begini? Ust tersebut menjawab : Saya terganggu…

Ust Firanda : Sejak kapan ?
Ust tsb : Dulu saat masih jaman jahiliyah, meniatkan agar cewek-cewek suka sama saya, saya baca surah Yusuf. Saya baca surah Yusuf dengan meniatkan agar disukai wanita tapi malah kemasukan jin.

Padahal Al Qur’an itu untuk mengusir jin, tapi ketika niat dia adalah bid’ah (sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam) atau salah, malah kemasukan jin. Saya gak tau sekarang dia sudah sembuh apa belum. Tapi yg saya lihat dia sekarang sering berdakwah, alhamdulillah, dan banyak jamaah yg hadir di pengajiannya.

Bayangkan itu, dia bisa kemasukan jin gara-gara bid’ah(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam)”.

---

Kejadian lain lagi. Saat saya bersama ust Abu Sa’ad, kebetulan ada orang yg kemasukan jin, kemudian Ust abu Sa’ad meruqyah. Orang ini ternyata kemasukan jin gara-gara baca ayat kursi.

Padahal ayat kursi itu yang harusnya untuk mengusir jin, tapi karena dia baca disuatu buku menyebutkan bahwa :

“Barangsiapa membaca ayat kursi dalam 7 hari, atau 700 kali, atau 7000 kali, meyakini akan begini dan begini”.

Ketika dia amalkan ajaran itu dan dia baca sampai di titik terakhir, ternyata dia malah kemasukan jin. Kenapa begitu? karena yang dia lakukan itu adalah bid’ah (sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam).

Orang-orang yang punya kesaktian karena membaca dzikir-dzikir khusus, yaitu dzikir-dzikir bid’ah(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam), maka ini akan mendatangkan jin.

Jika ada orang yang menjadi SAKTI karena amalan tertentu, yakinlah bahwa didalam dirinya ada jin. Bacakan Qur’an padanya, maka ia akan kepanasan.

Kesaktian-kesaktian tersebut terkadang diperoleh dengan berbuat kesyirikan, terkadang diperoleh dengan berbuat kemaksiatan, dan terkadang dengan kebid’ahan(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam).

Ini semua dicintai oleh syaithan, dan syaithan itu yang membantu memenuhi keinginan orang tersebut, yaitu sihir / kesaktian.

Jumat, 08 April 2016

RAJAB

�� DAN RAJAB PUN TIBA ��

✏ Sahabat fillah....

⌛ Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab, bulan yang dimuliakan dan diharamkan Allah 'Azza wa Jalla.

�� Dinamakan bulan haram kerana Allah 'Azza wa Jalla mengharamkan peperangan dan kedzoliman di dalamnya. Ini tidak berarti bahwa boleh melakukan kedzoliman diluar bulan tersebut. Akan tetapi pelarangan di bulan ini sangat ditekankan lagi

⛔ Walaupun bulan ini dimuliakan oleh Allah 'Azza wa Jalla, tidak lantas patut dijadikan alasan bagi kita untuk mengkhususkan amalan-amalan tertentu di dalamnya. Karena ibadah sifatnya tauqifiyah, hukum asalnya haram (untuk dilakukan) sampai ada dalil yang menunjukkan landasan ibadah tersebut.

☝ Syariat kita juga telah menetapkan bahwa tidak boleh mengkhususkan ibadah tertentu pada waktu tertentu tanpa adanya dalil. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

�� "Barangsiapa yang melakukan satu amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak" ��

[HR. Muslim]

�� Beberapa Amalan Populer Di Bulan Rajab

�� 1. Sholat Raghaib

Ibadah ini tidak dikenal dikalangan salafusshalih, ia baru muncul pada abad ke 5 hijriah. Tidak ada hadits sohih yang menunjukkan bahwa amalan ini disyariatkan. Adapun riwayat yang mengatakan:

" Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku, dan tidaklah seseorang melakukan puasa pada kamis pertama bulan Rajab, kemudian melakukan sholat antara magib dan isya (malam jumat), dan membaca surat Al Fatihah sekali, inna anzalnahu fii lailatil qadr" tiga kali, Qul huwallahu ahad 12 kali dan melakuan salam pada setiap dua rakaatnya, bila telah selesai melaksanakan shalat dia bershalawat kepadaku 70 kali kemudian berdoa meminta apa saja niscaya akan dikabulkan untuknya dst..."

⚠ Riwayat ini adalah riwayat palsu.

�� Imam At Tharthusi menyebutkan:

"Hadits ini pertama kali dibuat di baitul maqdis pada tahun 448 H, saat itu seorang laki-laki nablus yang bernama Ibnu Abi Al Hamraa' datang ke Baitul Maqdis. Orang ini sangat bagus bacaannya, dia pertama kali melakukan sholat ini dimasjid al aqsha, setelah itu ritual ini menyebar dan tak seorangpun dari pakar hadits yang menyatakan kesohihan riwayat tentang sholat ini"

�� Di dalam Asna Al-Mathaalib (1/206) Al-Allamah Zakaria Al-Anshori As Syafi'i -rahimahullah- meyatakan bahwa

"diantara bidah yang tercela adalah sholat raghaib yang jumlahnya 12 rakaat dilaksanakan antara maghrib dan isya pada malam jum'at pertama bulan Rajab. Begitu juga dengan shalat malam nishfu sya'ban sebanyak 100 rakaat? dan jangan terpedaya dengan orang yang menyebutkan (adanya) kedua amalan tersebut"

�� Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al-Harrany saat ditanya tentang shalat raghaib apakah disunnahkan atau tidak.? Beliau menjawab :

" Shalat ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi waSallam, tidak juga oleh para sahabat, tabiin, maupun imam-imam kaum muslimin. Rasulullah tidak pernah menganjurkannya, tidak juga salaf dan para imam. Mereka juga tidak menyebutkan bahwa malam ini memiliki keutamaan khusus.

Adapun hadits-hadist yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam seputar hal itu adalah dusta dan palsu berdasarkan kesepakatan para ahli yang kompeten dibidangnya

[muhaddits]

�� Imam Nawawi -rahimahullah- berkata:

“Shalat yang dikenal dengan sebutan shalat Ragha’ib yaitu shalat 12 rakaat yang dilakukan antara Maghrib dan Isya’, yakni malam awal hari Jumat pada bulan Rajab, dan shalat malam pada nishfu sya’ban seratus rakaat, maka dua shalat ini adalah bid’ah munkar yang buruk, janganlah terkecoh karena keduanya disebutkan dalam kitab Quut al Qulub dan Ihya Ulumuddin, tidak ada satu pun hadits yang menyebutkan dua shalat ini, maka semuanya adalah batil.”

[Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 2/379.]

�� Adz Dzahabi mengatakan:

"Hadits sholat Raghaaib batil tanpa keraguan sedikitpun."

�� Hukum para ulama berkenaan dengan hadits seputar rajab juga disepakati oleh Al Hafidz Ibnul Qayyim, Al Hafidz Al Khattabi, Al Hafidz Ibnu Rajab dan Al Hafidz Ibnu Hajar -Rahimahumullah-

�� 2. Shalat pada Pertengahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi' raj.

gahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi' raj.

Kedua amalan diatas tidak disyariatkan karena dalil yang dijadikan dasar untuk kedua amalan tersebut palsu.

�� 3. Puasa Rajab.

Amalan ini juga tidak disyariatkan, sementara riwayat yang mengatakan,

"Di dalam surga ada sungai yang bernama Rajab, airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu, barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan rajab maka dia akan meminum dari sungai tersebut''.

�� Ibnul Jauzy mengatakan hadits ini tidak shahih, sementara Adz Dzahaby menyebut hadits ini batil. Namun bila seseorang melakukan puasa senin kamis atau puasa putih (puasa ayyamul bidh) tanpa bermaksud mengkhususkannya dengan bulan rajab maka hal itu tidak mengapa.

�� 4. Umroh di bulan Rajab

Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa umroh di bulan Rajab itu disunnahkan. mereka berhujjah dengan peristiwa umroh Rasulullah Shallallahu 'Aaihi wa Sallam yang bertepatan dengan bulan Rajab. Pendapat ini tentunya keliru. Sebab Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mengkhususkan bulan itu untuk melaksanakan umroh, hanya saja umroh beliau bertepatan dengan bulan tetsebut. Namun bila seseorang melakukan umroh tanpa mengaitkannya dengan kekhususan bulan Rajab, maka hal tersebut tidak mengapa.

�� 5. Merayakan Malam Isra' Dan Mi'raj.

Untuk amalan yang terakhir ini sama sekali tidak di dukung oleh hadits yang palsu sekalipun apalagi shahih. Bila memang baik tentunya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para Sahabat telah melakukannya. lagipula terjadi silang pendapat dikalangan ulama mengenai kapan pastinya peristiwa besar itu terjadi.
Ibnul Haaj mengatakan,

“Di antara praktik yang tidak memiliki tuntunan dan diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.”

[Al Bida’ Al Hawliyah; 275]

☝ Jadi....

"Ikutilah dan jangan berbuat bid'ah, karena kalian telah dicukupi"

[Ibnu Mas'ud -Radhiyallahu 'Anhu-]

Semoga bermanfaat

--------------------------------
✍ Ditulis Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib

➖✽ஜ��������������ஜ✽➖
��Channel @MutiaraNasehatMuslimah_1 di Telegram : https://goo.gl/q61NKi
➡️ FB : https://www.facebook.com/Mutiara-Nasehat-Muslimah-471838939591690
�� WA MUTIARA NASEHAT MUSLIMAH
�� 085321436061 Admin

MENJAUHI DUA MACAM BURUK SANGKA

�� MENJAUHI DUA MACAM BURUK SANGKA ��

Ulama membagi buruk sangka menjadi dua macam. Keduanya merupakan sifat buruk dan bentuk kemaksiatan kepada Allah. Namun, macam yang pertama jauh lebih buruk dari pada yang kedua. Berikut ini dua macam su’uzhon (buruk sangka) tersebut:

☆ Pertama: Buruk sangka kepada Allah ta’ala

Berburuk sangka kepada Allah jauh lebih buruk dari pada berputus asa dari rahmat Allah (dan keduanya sama-sama termasuk dosa besar). Alasanya, sebab buruk sangka macam ini sama dengan berputus asa plus ada tambahannya, yaitu dia menetapkan kepada Allah sesuatu yang tidak layak terhadap kedermawanan dan kemuliaan-Nya.

Orang yang buruk sangka kepada Allah berarti ia berputus asa atas rahmat Allah dan menyandarkan hal-hal buruk yang tidak sepatutnya disandarkan kepada-Nya, seperti ia mengatakan bahwa Allah tidak adil, Allah telah menzaliminya, atau sederet kalimat buruk lainnya.

☆ Kedua: Buruk sangka kepada sesama muslim

Ini merupakan dosa besar. Seperti seseorang yang mengatakan, fulan mengerjakan salat karena ingin dipuji, fulanah bersedekah agar dikenal dermawan, si Ali menjawab soal pak guru biar dikenal sebagai murid yang pintar, si Ani rajin belajar biar disayang Ibu guru, dst.

Ketahuilah, saudaraku, kedua macam buruk sangka tersebut wajib kita jauhi. Jangan sampai hati kita terjangkiti oleh penyakit buruk yang satu ini.

Apabila kita berharap orang lain berbaik sangka kepada kita, maka hendaknya kita berbaik sangka pula kepada orang lain. Bila kita ingin orang lain bersikap bijak kepada kita maka hendaknya kita bersikap bijak kepada orang lain, sebab “tidak akan sempurna iman seorang dari kalian, hingga ia mencintai bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai bagi dirinya sendiri.” (HR. al-Bukhari)

Mungkin seseorang muncul di dalam hatinya bisikan untuk berburuk sangka, bila ini terjadi hendaknya ia berusaha menepisnya. Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan: “Purba sangka yang membuahkan dosa adalah yang diucapkan dengan lisan, bila tidak sampai diucapkan maka ia tidak berdosa.”

Terakhir, dengarkanlah nasihat ulama berikut ini: “Hati-hatilah dari buruk sangka; bila benar, engkau tidak mendapat pahala, bila salah, engkau berdosa.”

Semoga Allah memudahkan kita untuk menjauhi buruk sangka dan memberi taufik kepada kita untuk senantiasa berbaik sangka. Aamiin.

✅ Bagian Indonesia
�� ICC DAMMAM KSA
�� [ 18/06/1437 H ]
============================
��WhatsApp ��Telegram
ICC (ISLAMIC CULTURAL CENTER) DAMMAM KSA

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga yang anda bagikan menjadi faidah ilmu bagi saudara² kita dan pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Selasa, 05 April 2016

JADWAL KAJIAN SUNNAH RUTIN

*JADWAL KAJIAN RUTIN ASATIDZ DI MADIUN & SEKITARNYA*

========================
Ustadz Taufiq Badri, Lc.
========================

*RABU GANJIL (1 & 3)
Masjid Al Khoir Al Islamy
Jl. Mayjend Sungkono 75 Magetan
Barat Daya SMPN 4 Magetan
Kajian Ummahat (16:00 s.d. 17:00)
Kajian Umum (ba'da maghrib s.d. isya)

*RABU GENAP (2 & 4)
Masjid an Nafisy
100 m Barat Pasar Plaosan
Kajian Umum (ba'da maghrib s.d. isya)

*KAMIS
16:00
Musholla Al Ilham
Jl. Kasatrian Nglames

*AHAD
08:30
Aula SD Islam Al Qolam Ngawi
Banjarsari, Dungus, Ngawi
Fikih Perbaikan Hati

"SUBUH PENUH BERKAH"
*AHAD GENAP (2 & 4)
Masjid Al Mukhlisin Polres Madiun Kota
diawali Sholat Subuh berjamaah dilanjutkan Taklim sampai pkl 05:30 WIB
"Kitab Targhib wa Tarhib" karya Al Mundziry.

**MASJID NASHRUS SUNNAH**
  Jl. Koperasi 68 Banjarejo Madiun
  1. SELASA (ba'da maghrib s.d. isya)
      Fikih Asmaul Husna
  2. KAMIS (ba'da maghrib s.d. isya)
      Tafsir Alquran
  3. SABTU (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Kitabut Tauhid & Adab Penuntut Ilmu

**MASJID AL ISHLAH (AL IRSYAD)**
  Jl. Diponegoro 122 B Madiun
  1. SELASA PEKAN 1 (ba'da isya s.d. selesai)
      Meniti Jalan Keselamatan
  2. SELASA PEKAN 2 (ba'da isya s.d. selesai)
      Menyucikan Jiwa
  3. SELASA PEKAN 3 (ba'da isya s.d. selesai)
      Kitab Fikih Bulughul Maram
  4. SELASA PEKAN 4 (ba'da isya s.d. selesai)
      Meniti Jalan Keselamatan

**MASJID BAITUL MUTTAQIN**
  Utara PG Purwodadi, Manisrejo, Glodhok, Barat Polsek Karangrejo, Magetan
  AHAD 06:00 - 07:00
  Riyadhus Shalihin Imam Nawawi

========================
Ustadz Abul Harits Usman
========================

**MASJID TARMUJI**
  Jl. Mojopahit Gg. IV Winongo Madiun
  1. SENIN (ba'da maghrib s.d. isya)
      Al Kabair (Dosa-dosa Besar)
  2. KAMIS (ba'da maghrib s.d. isya)
      Fathul Bari Ibnu Hajar al Asqolany

========================
Ustadz Rahmat
========================

**MASJID AISYAH UMMUL MUKMININ**
  Jl. Pilang Wreda Madiun
  1. SENIN PEKAN 1 & 2 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Tafsir Juz 'Amma
  2. SENIN PEKAN 3 & 4 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Hadits Arba'in Nawawi
  3. KAMIS PEKAN 1 & 2 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Aqidah
  4. KAMIS PEKAN 3 & 4 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Kesalahan dalam Sholat

**MASJID AT TAUBAH**
  Jl. Jawa No. 06, Madiun Kota
  SABTU 14:00 s.d. selesai
  Tematik

========================
Ustadz Abu Ishlah, S.Pd.I.
========================

**MUSHOLLA AL KARIM**
  RT 06 RW 02 Desa Tawangrejo Kec. Takeran, Magetan, Utara Kepala Desa
  AHAD ba'da maghrib s.d. selesai
  Tafsir Juz 'Amma

**MASJID NURUL HAKIM**
  Mojopurno, Jl. Raya Dungus - Madiun
  SENIN ba'da maghrib s.d. selesai
  Kitab Fikih

========================
Ustadz Ali, S.Pd.I.
========================

**MASJID NUR ASSALAM**
  Jl. Diponegoro No. 37 Kel. Bangunsari Kec. Mejayan, Kab. Madiun
  RABU & SABTU ba'da maghrib s.d. selesai
  Kajian Tematik

========================

CP 081 359 081 113

Supported by:
www.tvkita.id
www.radiokita.or.id
PP Nashrus Sunnah

Senin, 04 April 2016

WALI

�� Faidah Ringkas Kajian Mencintai Wali-wali Allah ��

�� Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr

⏰ Ahad, 25 Jumadal Akhir 1437 H / 3 April 2016

�� Masjid Istiqlal

1. Mencintai wali Allah dan kaum muslimin  adalah salah satu  simpul iman terkuat. Rasulullah bersabda
:
أوثقُ عُرَى الإيمانِ الحبُّ في اللهِ ، وَالبُغْضُ فيهِ

“Tali simpul iman terkuat adalah menyintai karena Allah dan membenci karena Allah.”

2.  Memusuhi wali Allah berarti menjadi �� musuh Allah.  Dalam hadits qudsi, Allah berfirman:

 مَن عَادَى لي وليّاً؛ فَقَدْ آذَنته بالحَرب

Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya

3. Kita harus menjaga lisan dan hati kita bersih dari mencaci, menjelekkan, dan dengki kepada orang yang beriman.

Allah berfirman:
(وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ)

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"

[Surat Al-Hashr 10]

Rasulullah ditanya:

يا رسولَ اللهِ أيُّ النَّاسِ أفضلُ ؟ قال : كلُّ مَخمومِ القلبِ صَدوقُ اللِّسانِ

“Wahai Rasulullah siapakah Sebaik-baik manusia manusia? Rasulullah menjawab: yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.”

4. Siapakah wali Allah?

Wali artinya dekat. Wali Allah adalah orang yang dekat dengan Allah azza wa jalla. Kewalian seseorang bertingkat sesuai dengan amal shalihnya. Allah berfirman:

(أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ)

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” 

[Surat Yunus 62 - 63]

Oleh karena itu menurut ulama, wali itu adalah:

من كان مؤمنا تقيا كان لله وليا

Orang yang beriman dan bertaqwa maka dialah wali Allah

5. Kewalian itu bukanlah soal tampilan lahir yang berbeda dengan umumnya manusia. Hakikat kewalian adalah kedekatan, keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Firman Allah dalam hadits qudsi:
مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ»

"Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang terhadapnya dari-Ku. Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang hamba kecuali beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya. Adapun jika hamba-Ku selalu melaksanakan perbuatan sunah, niscaya Aku akan mencintanya. Jika Aku telah mencintainya, maka (Aku) menjadi pendengarannya yang dia mendengar dengannya, (Aku) menjadi penglihatan yang dia melihat dengannya, menjadi tangan yang dia memukul dengannya, menjadi kaki yang dia berjalan dengannya. Jika dia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni, dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi." 

6. Wali Allah memiliki 2 tingkatan:

1. Tingkat pertengahan

Orang yang menjalankan kewajiban agama dan meninggalkan yang haram.

أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ .

"bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah dengan berkata, “Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, lalu saya tidak menambah lagi sedikit pun, apakah saya akan masuk surga?” Beliau menjawab, Ya.” (HR. Muslim).

2. Tingkat Tinggi

Orang-orang yang senantiasa beriltizam mengerjakan amalan-amalan Sunnah setelah yang wajib

7. Para Ulama adalah para wali Allah.

Imam Syafi'i berkata:

إن لم يكن العلماء العاملون أولياء الله، فليس لله ولي!

Bila ulama yang mengamalkan ilmunya bukan wali Allah maka tidak ada wali Allah!

Jelas bahwa para ulama adalah para wali Allah. Rasulullah bersabda:

 وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar.”

8. Tanda kewalian seseorang adalah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan. Kewajiban terbesar adalah shalat 5 waktu. Maka wali Allah adalah yang menjaga shalat 5 waktu di masjid.

Bila ada yang mengaku wali namun tidak pernah shalat di masjid, maka jelas dia bukan wali!

Allah berfirman:

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)

[الحجر : 99]

Allah Juga berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ}

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

[آل عمران : 102]

Sehingga jelas keliru bila ada yang mengaku wali namun tidak shalat, tidak pergi haji ke Ka'bah karena katanya ka'bahnya yang mendatangi walinya. Ini adalah khurafat yang jelas penyimpangannya!

9. Wali Allah tidak akan menganggap dirinya suci sebesar apapun amal yang dikerjakan

Allah berfirman:

فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ}

janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

[النجم : 32]

Maka tidak mungkin ada Wali Allah yang mengakui sendiri bahwa dirinya adalah wali

10. Wali Allah tidak harus bisa melakukan hal-hal luar biasa yang disebut karamah. Sebagian wali Allah dikaruniai karamah atas tujuan tertentu, bukan syarat mutlak disebut wali.  Karena karamah yang paling tinggi adalah keistiqamahan. Ahlussunnah mengimani kebenaran karamah hanya saja tidak menjadikan barometer utama syarat kewalian.

11. Tiga barometer untuk mengenali wali Allah menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah:

1. Shalatnya
2. Kecintaannya pada Sunnah dan ahlussunnah
3.  Berdakwah di Jalan Allah secara ikhlas bukan untuk mencari pengikut yang mengagungkan dirinya

12. Tidaklah disebut wali Allah sampai:

1. Berusaha ikhlas dalam ibadah
2. Mengikuti contoh dari Rasulullah

Allah berfirman:

{قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ}

   Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik"

[يوسف : 108]

13. Bersemangatlah untuk mengejar derajat yang tinggi di sisi Allah

Rasulullah bersabda:

 احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجَزْ

“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah"

Allah berfirman:

{وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ}

   Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

[العنكبوت : 69]

14.  Mencintai wali Allah merupakan tanda kebaikan. Maka cintailah orang-orang yang shalih, berakhlak mulia dan wali Allah.   Karena Rasulullah bersabda:

 الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَوْمَ القِيَامَةِ

Seseorang itu bersama yang dicintainya di hari kiamat

15. Teruslah belajar ilmu syar'i karena ia adalah lentera yang menerangi jalan ke surga. Rasulullah bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ،

Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. 

16. Bergaullah dengan teman yang baik. Karena Rasulullah bersabda:

المَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman

17. Hisablah diri kita sebelum hari perhitungan datang. Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mempersiapkan dirinya menghadapi kehidupan setelah kematian.

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

Selesai dengan memuji Allah yang maha sempurna

Akhukum fillah,

✒ Encang iRul Al Batawiy
www.bisa.id

Jumat, 01 April 2016

Syarat-syarat bolehnya bermaksiat

0107. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Syarat-syarat bolehnya bermaksiat...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bismillahirrahmanirrahim, wash shalatu wassalamu 'ala nabiyyina muhammadin wa alihi wa shohbihi ajma'in. amma ba'du:

Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Ibrohim bin Ad-ham… ia mengatakan: “Wahai Abu Ishaq (panggilan kesayangan Ibrohim)! Sungguh, aku ini orang yang terlalu menuruti hawa nafsuku, maka ku mohon berikan aku nasihat yang dapat mencegah dan menyelamatkan hatiku!

Maka Ibrohim mengatakan: “Jika kamu setuju dan mampu menerapkan lima perkara ini, maka kemaksiatan tidak lagi membahayakanmu, dan kenikmatan tidak lagi menjerumuskanmu”.

Lelaki itu mengatakan: “Wahai Abu Ishaq, Sebutkanlah lima perkara itu!”

Ibrohim mengatakan: “Yang pertama: Jika kamu ingin melakukan maksiat kepada Alloh azza wajall, maka janganlah makan dari rizki-Nya!”

Maka lelaki itu mengatakan: “Lantas dari mana aku akan makan, sedang semua yang ada di bumi ini termasuk rizki-Nya?!”

Ibrohim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya, lalu kamu melakukan maksiat pada-Nya?!”

Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang kedua!”

Ibrohim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat pada-Nya, maka jangan menempati negeri milik-Nya!”

Maka lelaki itu mengatakan: “Ini malah lebih berat dari yang pertama… Jika semua negeri dari timur sampai barat itu milik-Nya, lantas dimana aku akan bertempat?!”

Ibrohim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya dan menempati negeri milik-Nya, lalu kamu melakukan maksiat pada-Nya?!”

Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang ketiga!”

Ibrohim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat pada-Nya, sedang kamu mendapat rizki dari-Nya dan menempati negeri milik-Nya, maka carilah tempat yang tidak bisa terlihat oleh-Nya, lalu lakukanlah maksiat di tempat itu!”

Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrohim, bagaimana ini mungkin, sedang Dia bisa melihat apapun yang tersembunyi?!”

Ibrohim menimpali: “Jika demikian, apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya, dan menempati negeri milik-Nya, kemudian kamu melakukan maksiat kepada-Nya padahal Dia melihatmu dan semua gerak-gerikmu?!”.

Lelaki itu menjawab: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang keempat!”

Ibrohim mengatakan: “Jika nanti datang Malaikat Kematian untuk mencabut nyawamu, maka katakan padanya: ‘Tanggguhkanlah kematianku, sehingga aku bisa menjalani taubat nasuha dan melakukan amalan-amalan yang baik’!”

Maka lelaki itu mengatakan: “Ia takkan menuruti permintaanku”

Ibrohim menimpali: “Jika kamu tidak mampu menolak kematian untuk bertaubat, dan kamu tahu bahwa jika datang kematian maka tidak mungkin lagi ditangguhkan, lantas bagaimana kamu akan menyelamatkan diri?!”

Lelaki itu mengatakan: “Sebutkanlah yang kelima!”

Ibrohim mengatakan: “Jika Malaikat Zabaniyah nanti datang untuk menggiringmu ke Neraka, maka jangan mau pergi bersamanya!”

Lelaki itu mengatakan: “Mereka tidak akan membiarkan dan mendengarkan ucapanku”

Ibrohim menimpali: “Lantas bagaimana kamu mengharapkan keselamatan?!”

Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrohim, cukup… cukup… Aku sekarang mohon ampun dan bertaubat kepada-Nya”

Akhirnya lelaki itu selalu menemani Ibrohim dalam ibadah, hingga kematian memisahkan keduanya…

(Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Addariny, dari Kitab at-Tawwaabiin, karya al-Muwaffaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi, hal: 285-286)

https://www.facebook.com/notes/ahmad-zainuddin/syarat-syarat-bolehnya-bermaksiat/497738331584
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Kamis, 31 Maret 2016

Domba Membangunkan Srigala Tidur

��Domba Membangunkan Srigala Tidur.

~~~~~~
Sehebat apapun domba, tidak akan pernah menang bila melawan srigala. Dan selemah apapun srigala, pasti mampu menebar ancaman kepada segerombolan domba.

Karena itu tidak bijak bila domba berlaku genit membangunkan srigala yang sedang tidur, terlebih bila srigala tidur bukan seorang diri namun bersama gerombolannya.

Namun, haruskah domba berserah diri, terus menjadi mangsa srigala?

Tentu tidak. Domba harus berpikir cerdas agar dapat mengusir segerombolan serigala.

Bagaimana caranya? bersatu, menggalang kekuatan dan mengatur strategi agar kekuatan domba menjadi satu, sehingga dapat mengalahkan tajamnya kuku dan taring srigala.

Tajamnya taring dan kuku srigala dapat dikalahkan oleh kerasnya tanduk domba yang bersatu padu dan menyeruduk secara bersama-sama.

مَا مِنْ ثَلاثَةٍ فِي قَرْيةٍ ، وَلاَ بَدْوٍ ، لا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إلاَّ قَد اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِم الشَّيْطَانُ . فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة

Tidaklah ada tiga orang di suatu kampung atau pedalaman tidak mendirikan sholat berjamaah, melainkan mereka akan dikuasai oleh setan. Karenanya hendaknya kalian merajut persatuan, karena sesungguhnya domba yang akan menjadi mangsa srigala ialah domba yang terpisah dari gerombolannya. (Abu Dawud)

Hadits di atas mengajarkan kepada kita bahwa membangun kebersamaan atau yang lebih tepat disebut dengan persatuan atau ukhuwah di atas satu prinsip yang kokoh dan tidak mungkin luntur oleh apapun adalah sumber kekuatan yang sebenarnya.

Ummat Islam tidak akan pernah berjaya hanya dengan jeritan : pemerintah kafir, atau sistem kafir atau jeritan serupa lainnya, sedangkan idiologi ummat dibiarkan bobrok, ummat dibiarkan terkotak kotak oleh berbagai golongan dan kepentingan.

Sebagai ummat Islam, persatuan di atas aqidah atau iman yang benar adalah satu-satunya jalan yang benar guna merajut persatuan dan membangun kejayaan dan menundukkan lawan. Bukti sejarah telah menjadi saksi terbaik, bahwa dengan akidah para sahabat bersatu padahal seelumnya mereka tercerai berai oleh berbagai kabilah dan kepentingan. Allah berfirman;

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran 103)

Karenanya, dakwah dan ishlah Islam haruslah berawal dari menyatukan aqidah atau idiologi yang kokoh sehingga tidak lekang karena perbedaan kepentingan dan tidak luntur dimakan umur, bukan sekedar menyamakan baju dan suara jeritan.

Aqidah yang benar pasti menyatukan dan merekatkan, tidak luntur oleh apapun. Ummat Islam walau lemah secara ekonomi, persenjataan, politik dan lainnya namun kekuatan persatuan dapat mengalahkan segala kekuatan lainnya, karena kekuatan persatuan di atas iman kepada Allah Azza wa Jalla bersumberkan dari kekuatan pertolongan Allah Azza wa Jalla.

Sama halnya dengan kesadaraan domba bahwa dirinya adalah domba, walau lemah secara individu namun dengan bersatu bersama sesama domba mereka dapat mengalahkan serigala.

Sobat! Mari kaji, terapkan dan dakwahkan aqidah yang benar terlebih dahulu agar persatuan umat segera terwujud, dan segala perbedaan selain akidah dapat luntur karenanya.

~~~~~
Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri

Senin, 28 Maret 2016

Tiada yang tetap

0105. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Tiada yang tetap*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di dunia ini tiada yang tetap,segalanya kan berubah...jikalah ada yang tetap maka dialah "perubahan". Berubah itu yang menjadi ketetapan.

Jika musim hujan telah berakhir,datanglah musim kemarau. Jika terang siang berakhir datanglah gelapnya malam,tiada banjir yang abadi kecuali akan mengering,tiada lautan yang surut kecuali akan datang pasang;tiada tangisan yang mengalir kecuali berganti tawa;tiada derita kecuali berganti bahagia;tiada pertemuan yang kekal kecuali kan datang perpisahan....

Segala yang didunia ini fana dan berubah.

Jika hari ini dialah kekasih anda,maka tidak mustahil esok menjadi musuh bebuyutan. Jika hari ini ialah teman setia,besok lusa dia berkhianat; pagi ini ia beriman, boleh jadi esok petang dia menjadi kafir

Ada mantan preman yang tobat, ada juga mantan santri yg murtad, ada mantan pendeta dan ada pula mantan ustadz. Ada mantan istri dan ada pula mantan suami.

Seorang mukmin hendaklah senantiasa berubah kepada yang lebih baik dalam segala sisi kehidupannya. Berubah untuk lebih sholeh, lebih santun,lebih gairah menimba ilmu, lebih giat dalam berinfaq,lebih gigih dalam berdakwah, lebih semangat berkorban utk Kejayaan Islam dan kaum muslimin.
Bukan lagi masanya berleha-leha; bukan waktunya utk tidur lelap;bukan lagi zamannya bersantai-santai. Siapa yang ingin menyingsing fajar harus berjalan malam.

Medan, 29 Shafar 1436 h/21 Des 2014

Oleh ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan Muhammad Yunus

https://www.facebook.com/ahmad.ridwan.921230/posts/823397611040411
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Minggu, 27 Maret 2016

Doa Ketika Angin Ribut/Bertiup Kencang

Doa Ketika Angin Ribut/Bertiup Kencang 2

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa fiihaa, wa khoiro maa ursilat bihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa fiihaa, wa syarri maa ursilat bih.

Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini), kebaikan apa yang di dalamnya dan kebaikan tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang di dalamnya dan kejahatan tujuan angin ini dihembuskan.

HR. Muslim no. 899.

Hadits:
Dari A'isyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melihat angin ribut, beliau membaca: (doa di atas).

Hikmah:
Apa yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas, menunjukkan betapa beliau adalah orang yang sangat takut kepada Allah. Beliau berdoa dan memohon kepada Allah, ketika melihat fenomena alam yang mengkhawatirkan. Tidak sebagaimana umumnya manusia sekarang, ketika melihat peristiwa alam yang aneh, mereka justru menikmati dan mengabadikannya dalam video, tanpa diiringi rasa takut kepada Allah.

Sumber: http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/195252843908115

Dibagikan melalui aplikasi "Apa Doanya". Tersedia untuk Android, BlackBerry 10, Windows Phone, Nokia X, Firefox OS dan BlackBerry OS 6-7. Unduh di http://wp.me/p3ieiY-b

ADAB MAKAN DALAM ISLAM

NASEHAT INDAH

NASEHAT  SYAIKH NASHIRUDIN AL-ALBANIY

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاتهُ

Syaikh Al-Albani Rahimahullaah berkata :

》Jika anda berbicara tentang TAUHID, maka pelaku kesyirikan akan mencampakkanmu.

》Jika anda berbicara tentang SUNNAH, mk pelaku bid'ah akan mencampakkanmu.

》Jika anda berbicara tentang DALIL, maka orang-orang yang fanatik madzhab dan orang-orang sufi akan mencampakkanmu.

》Jika anda berbicara tentang WAJIBNYA TAAT KEPADA PEMIMPIN, MENASEHATI, DAN MENDOAKAN KEBAIKAN UNTUK MEREKA, maka orang-orang hizbi dan khawarij akan mencampakkanmu.

》Jika anda berbicara tentang ISLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN, maka orang-orang oreantalis dan liberal dan yang semisal dengan mereka yang memisahkan agama dari kehidupan akan mencampakkanmu.

Sungguh ini sebuah keterasingan..

Mereka memerangi kita dengan berbagai macam sarana..

Mereka menyerang kita dengan media cetak dan elektronik, sampai-sampai keluarga dan sahabatpun memerangi orang yang asing ini yang berpegang kepada Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rasulullah Shollallaahu 'alaihi wa Sallaam.

Meskipun demikian, kami berbahagia dengan keterasingan ini dan berbangga dengannya, karena Rasulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallaam memuji mereka orang-orang yang asing, sebagaimana sabdanya,

"Sesungguhnya islam datang dengan keadaan keterasingan, dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing."

Beliau ditanya, "Siapakah orang-orang yang asing tersebut wahai Rasulullah?", maka beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang memperbaiki (keadaan) di tengah-tengah rusaknya manusia."

((Silsilah Al-Aahadits Ash-Shahiihah, no. 1273))

Jumat, 25 Maret 2016

DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU

‼DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU...

Menjauh dari majelis ilmu dan pertemuan dengan para ikhwah serta menjauh dari kunjungan-kunjungan da’wah dapat mengeraskan hati.

��Al Hasan al Bashri berkata: “Sahabat-sahabat kami lebih mahal daripada keluarga kami. Keluarga kami mengingatkan kami kepada dunia sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami kepada akherat.

��Usahakan selalu hadir di majelis ilmu atau minimal dua majelis ilmu dalam sepekan di masjid. Jika anda beranggapan mendengar kaset (atau radio –red) saja sudah cukup maka anda keliru. Sesungguhnya anda butuh hadir di masjid. Ketika anda duduk di majelis ilmu dalam masjid, para malaikat akan mengelilingimu, sakinah (ketenangan) akan menaungimu, rahmat akan turun kepadamu dan Allah akan memujimu di hadapan para malaikatNya...

Demi Allah, ini sesuatu yang lain dari yang lain.

Oleh karena itu engkau dapati kebanyakan orang-orang yang tergelincir adalah orang-orang yang melalaikan majelis ilmu.

��Rutinlah hadir di majelis ilmu, jagalah dan ikutilah jadwal-jadwalnya setiap pekan niscaya engkau memperoleh semangat keimanan yang baru. Jika di sana terdapat kekurangan maka akan segera membaik atau bila terdapat retak pasti tertutupi insya Allah.

Rahasianya, ketika engkau hadir di majelis-majelis ilmu, keimananmu akan meningkat. Kami dahulu selalu menyertai para masyaaikh di awal iltizam, lalu salah seorang sahabat kami absen. Syaikh bertanya tentangnya, mereka berkata: “Ia sedang asyik membaca sebuah kitab sehingga tidak bisa datang .” Syaikh berkta: “Kabarkan kepadanya bahwa pertemuanmu dengan sahabat-sahabatmu akan menambah keimanan dalam hatimu lebih banyak daripada engkau membaca kitab seorang diri.”

Memang benar, hadir di majelis-majelis ilmu untuk mencari berkah, barangkali ada salah seorang hadirin yang mustajab doanya. Apabila ia mengaminkan doa syaikh niscaya akan dikabulkan doa dan Allah akan merahmati seluruh hadirin. Dengan begitu engkau akan memperoleh kemenangan yang besar. Dalam hadits disebutkan:
هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ
“Mereka adalah satu kaum yang tidak akan rugi orang-orang yang bermajelis dengan mereka.” (Muttafaq ‘alihi)
Oleh karena itu seorang sahabat nabi berkata kepada temannya, “Bergabunglah bersama kami, kita meningkatkan iman sesaat.”

Kemudian apa yang engkau kerjakan apabila engkau tidak hadir?

Kesibukan-kesibukan dunia, ambisi-ambisi rendahan, bisikan-bisikan setan! Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, masjidlah tempat kembali kaum mu’minin.

��Kembalilah ke masjid, hadirilah halaqah ilmu.

Berlindunglah kepada Allah niscaya Allah akan melindungimu. Janganlah berpaling, karena Allah akan berpaling darimu.

Dari terjemahan Min Asbaab Al-Futur wa 'Ilaajuhu karya Muhammad Husain Ya'qub Pustaka At-Tibyan Solo

Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Ihsan Al Atsari, M.A

Kamis, 24 Maret 2016

Perjalanan terberat dan terjauh

Merasa benar?

Selamat Bersama

Pembina YPIA Yogyakarta, Ustadz Abu Saad Muh. Nurhuda, mengisahkan sebuah hikmah yang amat menggugah..

---

Diceritakan bahwasanya Imam Ibrohim An-Nakho’i (semoga Allah merahmatinya) adalah seorang yang matanya juling dan muridnya yang bernama Sulaiman ibn Mihron memiliki penglihatan yang juga lemah !

Ibn Al-Jauizy dalam kitabnya Al-Munthadhom meriwayatkan dari mereka berdua :

Suatu hari keduanya sedang melewati salah satu jalan di kota Kufah-Iraq menuju ke Masjid Jami’ tatkala mereka berdua sedang berjalan...

Imam Ibrohim memanggil muridnya dan berkata :

"Wahai Sulaiman..! aku mengambil jalan ini dan engkau ambil jalan yang lainnya..!

Sesungguhnya aku khawatir kalau kita melewati orang-orang bodoh, mereka akan mengatakan : 'Orang juling menuntun orang yang lemah penglihatannya'

Sehingga dikhawatirkan, mereka jatuh pada perbuatan dosa gara-gara menghibahi kita...

Maka muridnya, Sulaiman ibn Mihron, menimpali :

"Wahai Imam..! Biarkan saja mereka meng-ghibahi kita, toh mereka akan mendapat dosa dan sebaliknya kita akan mendapat pahala..."

Ibrohim An-Nakho’i langsung menjawab :

"Subhanallah..! Lebih baik kita selamat dan mereka juga selamat, dari pada mereka mendapat dosa dan kita mendapat pahala..."

***

Hikmah :
Jiwa yang sangat mulia, begitu bersih dan peduli...
Yang tidak menghendaki kesalamatan hanya untuk dirinya sendiri...
Berharap dirinya selamat dan orang lain juga ikut selamat bersamanya...