Minggu, 22 Januari 2023

Pelajaran dari kisah Abdullah ibnu umi maktum:

Seorang yang mengenal islam dengan benar semestinya tidak mungkin keluar dari islam.

Pelajaran dari kisah Abdullah ibnu umi maktum: 
1. Dakwah itu harus universal atau menyeluruh.

●Terbuka untuk semua orang, tidak perlu ditutup tutupi atau disembunyikan. 
"Ketahuilah bahwa jika ada majelis ilmu yang sembunyi² maka waspadalah itu adalah pintu² kesesatan." Umar bin Abdul Aziz

● Dakwah itu hendaklah orientasi nya adalah akhirat.
Tujuan dakwah adalah agar dapat diamalkan orang lain. 

● Dakwah itu perlu variasi yakni ada perimbangan antara dakwah pada golongan orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Karena semua orang berhak atas dakwah ini.

2. Rasulullah adalah orang yang paling jujur atas teguran Allah pada beliau. Tidak menyembunyikan wahyu yang Allah turunkan. 

Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
Masjid Al Muhtadin 

Sabtu, 14 Januari 2023

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Apa itu kebaikan (al-ma'ruf) = ketenangan dan ketentraman. Secara istilah yakni setiap yang Allah diperintahkan. Dan yang buruk (al-munkar) itu semua yang Allah larang. Dan semua memiliki 2 bentuk. Yang baik ada yang wajib dan ada yang mustahab/dianjurkan. Yang buruk ada haram ada yang makruh/dibenci. Ada yang bisa di toleransi dan ada yang tidak bisa di toleransi. 

Hukum amar ma'ruf dan nahi munkar adalah fardhu kifayah yakni jika ada sebagian yang mencukupi menegakkan nya maka gugur bagi sebagian yang lain (dalil surah ali imran). Kecuali tidak bisa ditegakkan melainkan oleh seseorang maka wajib 'ain bagi orang tersebut.

Syarat:
Amar ma'ruf dan nahi munkar harus ikhlas yakni mencari ridho Allah bukan karena tendensi yang lain. Sehingga amar ma'ruf itu berimbang/adil pada setiap orang, baik orang dekat ataupun orang jauh.

Memiliki kemampuan dan kapasitas pada bidang tersebut, yakni memiliki Ilmu(sebelumnya), Kelembutan(saat beramal) dan Kesabaran(setelahnya). 
Semua itu dibutuhkan karena pada dasarnya setiap jiwa mengajak kepada keburukan, sehingga 3 hal diatas sangat dibutuhkan dalam amar ma'ruf dan nahi munkar.

Sehingga kebaikan dan keburukan ditimbang dengan aturan syariat bukan karena perasaan. Sehingga tidak salah dalam menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar. 

Dan juga tidak boleh mengingkari perkara ijtihadiyah.
Ada juga istilah khilafiyah yakni istilah untuk perbedaan antara yang haq dan bathil. 
Contoh ijtihadiyah pada perkara fiqih.

Mengetahui kondisi objek yang akan ditegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar.

Kesalahan itu diketahui dengan jelas/nampak tanpa di mata-mata. Tidak boleh dengan prasangka.

Mengingkari sesuai dengan kemampuan. Tidak terbatas oleh pemerintah, tidak terbatas hanya menggunakan tangan bisa dalam hal lain yang dapat merubah/mencegah kemungkaran. Tidak dibenarkan menasihati seorang individu terlebih penguasa didepan umum.

Dalam menegakkan nahi munkar tidak boleh menimbulkan kemungkaran yang lebih besar.

Catatan Kajian Abu Hasan Al Marsi 
Amar ma'ruf dan nahi munkar 
Ustadz Taufiq Badri lc hafidzahullah
Masjid Syamsul Huda 
Mojorejo Kota Madiun 

Sabtu, 07 Januari 2023

Semua nabi dan rasul adalah 1 agama, yaitu islam. hanya menyembah 1 tuhan

Semua nabi dan rasul beragama 1, yakni islam. Hanya menyembah 1 tuhan yakni Allah, tanpa menduakannnya. Sebagaimana Allah sebutkan dalam Al Qur'an.

Yakni berserah diri hanya kepada Allah saja. Apabila seseorang telah berserah diri kepada Allah tetapi juga berserah diri kepada selain Allah maka ia telah berbuat syirik.
Dan para nabi telah menolak dengan keras untuk berserah diri kepada selain Allah. 
Dan orang yg menolak untuk berserah diri kepada Allah berarti ia telah sombong.

Dan orang yg sombong/tidak mau berserah diri kepada Allah serta enggan beribadah hanya kepada Allah maka ia telah kafir.

Ada perbedaan tata cara ibadah pada masing-masing rasul, tetapi mempunyai inti yang sama yakni tauhid. Sehingga dikatakan agama mereka sama. Semua berdasarkan hikmah Allah yang sempurna. 

Dalam ketaatan kepada Allah ada syariat rasul yang lama dan syariat rasul yang baru. Ada syariat yang tetap dikerjakan dan ada syariat yang telah di hapus atau di ganti pada rasul yang terakhir diutus. Maka setiap muslim wajib mengikuti syariat yang telah ditetapkan oleh rasul yg terakhir syariat mana saja yang masih dikerjakan dan syariat mana yang telah di hapus.

Seorang yang mengamalkan syariat terdahulu yang masih berlaku maka ia telah berbuat taat kepada Allah sedangkan seorang yang mengamalkan syariat yang telah dihapus maka ia bukan lagi melakukan ketaatan kepada Allah. Maka yang paling tepat adalah seorang hendaklah mengikuti syariat rasul yang terakhir yang masih disyariatkan dan meninggalkan syariat yang telah dihapus.

Dan telah tetap syariat rasulullah yang terakhir Muhammad shallallahu'alayhiwasallam, yang berlaku untuk semua manusia hingga akhir zaman.

Catatan Kajian Abu Hasan Al Marsi
Panduan memperbaiki akidah 
Ustadz Taufiq Badri lc
Masjid Syamsul Huda Mojorejo Kota Madiun