Sabtu, 24 Juli 2021

SELAMAT TINGGAL

🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

*SELAMAT TINGGAL*
🖊️Al Faqir Rahmat pujiyanto 📚

Saat berpisah dengan apapun yang dicintainya biasa orang akan berucap SELAMAT TINGGAL. Ungkapan ini bila difahami akan memberikan pemahaman _bahwa tidak ada yang kekal abadi dalam kehidupan dunia._ Cepat atau lambat pastilah akan berakhir. Ada pertemuan adapula perpisahan. Ada permulaan adapula penghabisan. 

Oleh karena itulah salah satu sebab seorang mukmin bisa istiqomah diatas kebaikan dan terjaga dari murka Alloh, haruslah bisa bersikap pertengahan dalam dua keadaan tersebut. Keadaan saat awal dan keadaan saat akhir.

 __Ketika seorang mendapatkan apa yang disukainya, agar terhindar dari murka Alloh dan sebagai ladang pahala buatnya, ditunjukkan berupa rasa syukur dan terima kasih kepada Zat pemberi rizqi, syukur dengan hati, lisan ataupun anggota badan. Dan dibolehkan saat itu untuk berbahagia ataupun senang yang tidak menimbulkan lupa diri ( sombong ) serta ujub serta ditanamkan keyakinan bahwa perkara itu adalah hanya sebatas amanah yang suatu saat akan diminta kembali._ 
 _Dan manakala mendapatkan suatu yang tidak disukai, berupa kurangnya dunia yang dimiliki baik harta benda, keluarga ataupun jabatan, maka sikap yang ditunjukkan adalah menerima dengan ikhlas, lapang dada disertai sikap introspeksi diri serta baik sangka kepada Zat penentu segala keadaan. Dan dibolehkan saat itu bersedih dengan tidak menimbulkan keputus asaan serta ditanamkan bahwa apapun yang terjadi sudah tertulis 50 ribu tahun sebelum tercipta alam semesta.__
 
Kedua keadaan diatas sesuai firman Alloh dalam surat Al Hadid 22 - 23
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,"

Pandemi adalah sebuah kondisi yang tidak disukai dan dibenci setiap jiwa manusia. Dengan sebab keadaan ini, harta benda berkurang, keselamatan terancam dan bahkan tidak sedikit kehilangan sanak keluarga yang dicintainya.

 Oleh karena itu, dua sikap diatas harus ditanamkan agar setiap kondisi apapun ,bisa mendatangkan pahala dan kebaikan. Hati memang sedih, perasaan diliputi takut dan kawatir. _Akan tetapi jangan sampai itu semua melahirkan keputus asaan dari rahmat Alloh ataupun celaan kepada taqdir Alloh._ 

 *Siapa yang sabar dan ridho maka Allohpun juga ridho dan siapa yang murka maka kemurkaan Alloh akan diterimanya.* 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Sehingga keputus asaan karena kesedihan yang terlalu berlebihan, tidak akan bisa mendatangkan kebaikan ataupun tidakbisa memperbaiki kondisi yang ada.

 Oleh karena itu apapun yang diterima dari perkara yang tidak disukai, disana ada tuntunan dari Nabi berupa doa sebagaimana diajarkan kepada umu salamah tatkala suaminya meninggal dunia.

Doa yang dipanjatkan Ummu Salamah,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ – اَللَهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN – ALLAHUMMA’-JURNII FII MUSHIIBATII, WA AKHLIFLLII KHOIRAM MINHAA

“Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku atas musibah yang menimpaku, dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik dari pada musibah ini.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Setiap muslim yang menerima musibah apapun, kemudian dia membaca doa ini maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik darinya. (HR. Muslim 918, Abu Daud 3119 dan yang lainny).

Memang seharusnya seorang mukmin saat tertimpa musibah apapun bentuknya, harapan mendapatkan pahala dibalik musibah, lebih besar daripada dunia yang dia miliki. Karena Alloh telah memberikan kabar gembira berupa pahala yang tanpa putus dan tak terhingga batasnya.

Alloh berfirman surat Az Zumar 10
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas"

Terlebih bagi saudara kita yang saat ini sudah dahulu menghadap Alloh karena sakit terkena wabah, in syaa Alloh pahala syahid sudah siap menunggu di akherat dengan derajat yang tinggi dalam syurga.

Semoga Alloh masukkan kita ke dalam golongan hambaNya yang selalu bersabar dan semoga musibah yang terjadi sebagai pelepur dosa dan kesalahan serta sebagai sebab dimudahkan masuk ke dalam syurga. Amin

Barokallohu fikum