Sabtu, 07 Mei 2016

AMALAN di HARI JUMAT

AMALAN ISTIMEWA di HARI JUMAT

Berikut ini beberapa amalan istimewa dihari jumat.

1. Membaca surat al-Kahfi pada malam Jum'at. Bila tidak sempat membacanya di malam hari boleh membacanya disiang hari. (HR. Ad-Darimi, An-Nasa'i, Al Hakim)

2. Membaca surat As-Sajdah dan surat Al-Insan secara sempurna pada dua rakaat shalat Shubuh (HR. Bukhari dan Muslim serta yang lainnya)

3. Memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam.  (HR. Abu Dawud)

4. Di wajibkan shalat Jum'at bagi laki-laki. (Lihat: As-Syarh Al-Mumti: 5/7-24)

5. Mandi besar sebelum menghadiri sholat jum'at. (HR. Muslim)

6. Memakai wewangian, bersiwak atau menggosok gigi, serta mengenakan pakaian yang paling baik. (HR.Ahmad)

7. Berangkat lebih awal menuju masjid. (HR. Muttafaqun 'alaih)

8. Saat menunggu kedatangan imam dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan shalat, dzikir maupun membaca Al-Qur'an.

9. Mendekat kearah khatib untuk mendengarkan khutbah. (HR. Abu Dawud)

10. Menghadapkan wajah ke arah khotib saat khutbah sedang berlangsung. (HR. Abdurrazzaq dan Al-Baihaqi)

11. Wajib mendengarkan khutbah dengan seksama. Bagi siapa saja yang sibuk sendiri baik dengan bermain kerikil, berbicara, main hp dll pada saat khutbah jum'at sedang berlangsung, maka jum'atnya sia-sia. (Muttafaqun 'Alaih)

12. Disunnahkan mengerjakan shalat dua rakaat sebelum duduk di masjid. Hal ini tetap disunnahkan walaupun khotib sedang menyampaikan khutbah. (HR. Muslim)

13. Setelah sholat jum'at disunnahkan mengerjakan shalat sunnah dua rakaat atau empat rakaat dengan dua kali salam. (HR. Muslim)

14. Memperbanyak doa di penghujung hari Jum'at. (Muttafaqun 'Alaih)

Semoga bermanfaat.

Ustadz Aan Chandra Thalib

@kajianislamchannel
══════ -=��=- ══════
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Rabu, 04 Mei 2016

BAGAIKAN DUA KEPAK SAYAP

0120. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*BAGAIKAN DUA KEPAK SAYAP*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Burung tak kan terbang jika hanya memiliki satu sayap,ia kan jatuh binasa sebelum mencapai tujuan.
Hamba tak kan pernah dapat mengetuk pintu Allah,menggapai ridhoNya dan menatap WajahNya hingga ia mampu menjaga keitiqomahan sepanjang hayat.
Keistiqamahan tidak akan dapat tegak lurus kokoh dan menghujam, kecuali sang hamba memiliki dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Pertama, perasaan bahwa ia penuh berlumur dosa, banyak lalai, kurang bersyukur,penuh dengan aib diri, bergelimang kezaliman, jahil, dan melampaui batas.
Perasaan ini membuat ia selalu beristighfar, bertaubat, menghinakan diri, melupakan segala kebaikan yang pernah ia lakukan, khawatir ditolak dengan hadirnya pembatal amal, seperti munculnya riya, ujub, bangga, merasa berjasa terhadap Allah...dst.
Kedua, perasaan syukur dengan segala limpahan rahmat dan karunia Tuhannya yang telah memberinya hidayah, memudahkannya untuk beramal dengan memudahkan sarananya, meyakini bahwa semua kebaikan yang ia lakukan dapat terwujud dengan taufiqNya semata, dan meyakini bahwa seluruh nikmat dunia yang diberikan... murni dariNya jua, bukan karena kehebatan hamba, ataupun kehandalan ilmu dan kecerdasannya.
Dengan hadirnya perasaan syukur ini, membuat hamba selalu sadar bahwa dirinya tidak punya apa-apa, kalaulah bukan karena Allah. Ia merasa kerdil berhadapan dengan luasnya rahmat dan kasih sayanGNya.
Bagaikan dua sayap yang dapat menerbangkan burung kepada tujuannya, begitu pula perasaan banyak dosa dan kurang bersyukur bagi hamba, membuat ia selalu memperbanyak istighfar dan mengakui dosa-dosanya.
Sementara perasaan luasnya rahmat dan kasih sayang Allah padanya,membuat ia sadar dan selalu berupaya belajar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dan mengembalikan segala pujian kepada Sang Pemberi nikmat.
------------
Jakarta-Batam, 26 Rajab1437/03 Mei 2016
Oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan Muhammad Yunus

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1087995651247271&set=a.485391754841000.104913.100001105385773&type=3&theater
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Mereka Yg tidak suka islam

Mereka Yg tidak suka islam maju mengatakan; "Penerapan Syariat Islam itu dapat membuat umat menjadi terbelakang dan mundur kembali kepada zaman Onta dan Kuda"

Saya pun bertanya dalam hati; "Zaman siapa yang dimaksud dengan zaman Onta dan Kuda itu?"

Apakah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Rasulullah?
Yang mana saat seorang Muslimah dipermainkan dan direndahkan harga dirinya oleh orang-orang Yahudi Bani Qainuqa', Rasul seketika mengutus Singa Allah (Hamzah bin Abdul Muthallib) untuk mengepung mereka hingga mereka mendadak menjadi pengecut dan bersembunyi di balik benteng-benteng sampai akhirnya mereka menyerah dan diusir dari Madinah?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Ash-Shiddiq Abu Bakar?
Yang saat memerangi tentara Romawi di Ubna, ia hanya mengutus seorang pemuda usia 20 tahunan bernama Usamah bin Zaid untuk memimpin sebuah pasukan, yang setelah kembali dari peperangan tersebut ia dapat meraih kemenangan gemilang karena tak ada satupun pasukannya gugur di medan perang?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Al-Faruq Umar bin Khattab?
Yang telah menaklukkan Romawi dan Persia melalui Jendral berhati Singa (Khalid bin Walid dan Abu Ubaidah bin Jarrah) sedangkan ia tetap berada di Madinah hidup dalam kesederhanaan dan tegas menegakkan keadilan siang dan malam?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Shalahuddin Al-Ayyubi?
Pahlawan Kurdi yang telah mampu membebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman Salibis namun tetap memberikan kebebasan beragama bagi Yahudi dan Nasrani serta tetap menjunjung tinggi nilai toleransi?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Muhammad Al-Fatih?
Pemberani asal Turki yang telah mampu menggempur benteng Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel sedangkan usianya baru 21 tahunan?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Saifuddin Quthuz?
Sultan Mamluk yang mampu mengalahkan tentara Mongol yang legendaris dan tak terkalahkan kala itu, hingga dapat memukul mereka mundur dari kawasan Syria?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Thariq bin Ziyad?
Yang meskipun dulunya ia adalah seorang budak, namun dengan keberaniannya saat menjadi panglima perang ia mampu mebakar semangat tentaranya hingga pasukannya dapat menaklukkan Andalusia di benua Eropa?

Jadi tolong katakan kepada saya; "Zaman Onta dan Kuda" itu pada zaman siapa?

Sungguh, keberanian telah dicabut dari hati kita, ilmu telah diangkat dari kalbu kita, Izzah telah sirna dari jiwa kita, jati diri terhadap Agama pun sudah tidak lagi menjadi kebanggaan kita. Dan kini, kita hanya memiliki hati nurani yang -bahkan- kerap menjadi buta saat kebenaran harus dibela.

Umat Islam dibunuh dan saling bunuh dimana-mana, tapi kita hanya mampu mengganti PP dan menulis tagar; Save Gaza, Save Syria, Pray for Indonesia, dan lain sebagainya.

Kita bangga dengan teknologi dan mencibir zaman Onta,
Padahal kita sendiri tak lebih dari kumpulan domba yang dikelilingi komplotan serigala.
Berjumlah banyak namun bak buih di lautan. Dihempaskan. Dilemparkan. Dan diombang-ambingkan.

Pemimpin kita tak lagi memiliki taring, diri kita tak lagi memiliki lidah.
Lantas apa fungsi sebuah mulut yang tak bertaring dan tak berlidah?
Yang tak dapat digunakan untuk berbicara maupun sekedar mengunyah?

Sungguh, mati sebagai seekor "Onta atau Kuda" yang dapat memberikan manfaat bagi Agama,
Jauh lebih mulia ketimbang mati sebagai seekor "Singa" yang hanya bisa meraung di balik jeruji kebun binatang, menjadi tontonan bagi semua orang.

Sungguh, jika hidup di "Zaman Onta dan Kuda" dapat membuat kita kembali mulia dan berjaya,
Itu jauh lebih baik daripada hidup terhina di zaman yang -katanya- manusia sudah bisa menjelajah ke luar angkasa…

'Udzran Ummata Muhammad…

Meskipun begitu Umat Islam dlm berperang memiliki aturan dan larangan yg jelas.
Dlm berperang Nabi saw memberi perintah larangan tegas :
Jangan menebang pokok pohon
Jangan membunuh dan menyakiti kanak2, wanita, orang sakit dan orang tua
Jangan membunuh dan menyakiti para pemuka agama lain
Jangan membunuh yang berlindung di rumah2 atau tempat2 ibadah.
Jangan membunuh dan menyakiti yg menyerahkan diri
Jangan membunuh dan menyakiti yg melarikan diri.
Jangan menghancurkan bangunan
Jangan menghancurkan gereja, kuil2 / tempat ibadah
Jangan membunuh binatang kecuali utk makan
Jangan memotong, mencacati, menghinakan mayat
Jangan memaksa utk masuk Islam
Berbuat baik dan memberi makan yg layak kpd tawanan Perang.
ADAKAH TANDA2 TERORIS DI DALAMNYA.
jika tidak seperti larangan Nabi saw diatas mk itu bukan Islam.

Iblis selalu mengajak manusia utk membantai habis manusia yg lain, dan kami yang dibantai jg akan membela diri kami dgn aturan perang dr Rasulullah saw.

Dan perundingan damai yg kami inginkan. Selanjutnya hidup damai berdampingan dlm keanekaragaman dan perbedaan

Senin, 02 Mei 2016

BOLEH TERGESA-GESA DALAM 5 HAL

BOLEH TERGESA-GESA DALAM 5 HAL

كان يقال العجلة من الشيطان إلا في خمس إطعام الطعام إذا حضر الضيف وتجهيز الميت إذا مات وتزويج البكر إذا أدركت وقضاء الدين إذا وجب والتوبة من الذنب إذا أذنب

"Ketergesa-gesaan biasa dikatakan dari Setan kecuali dalam 5 perkara:

1) Menyajikan makanan ketika ada tamu.

2) Mengurus mayit ketika ia mati.

3) Menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu jodohnya.

4) Melunasi utang ketika sudah jatuh tempo.

5) Segera bertaubat jika berbuat dosa."

[Hilyatul Auliya’, 8: 78] Abu Nu’aim Al-Ashbahani

Kenapa Dunia di serupakan dengan Air?

0119. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Kenapa Dunia di serupakan dengan Air??*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Faidah yang anggun mempesona dari Imam al-Qurthûbî rahimahullâhu tatkala beliau menerangkan alasan mengapa Allâh subhânahu menyerupakan dunia dengan air sebagaimana dalam firman Allâh Ta'âlâ :
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ
"Dan buatlah perumpamaan bagi mereka bahwa kehidupan dunia itu seperti air yang Kami turunkan dari langit... " [QS al-Kahfi : 45]
Seorang ulama yang arif menjelaskan :

Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ menyerupakan dunia dengan air, (dengan beberapa alasan) :

1- ﻷنّ الماء ﻻ يستقرّ في موضع، كذلك الدُّنيا ﻻ تبقى على حالٍ واحدة.
Bahwa air itu tidak diam menetap di suatu tempat, demikian pula dengan dunia yang tidak tetap dengan satu kondisi yang sama.

2- وﻷنّ الماء يذهب وﻻ يبقى، فكذلك الدنيا تفنى. ولاتبقى
Bahwa air itu bisa (mengalir) pergi tidak tetap, demikian pula dengan dunia yang bersifat fana tidak kekal.

3- وﻷنّ الماء ﻻ يَقدر أحدٌ أن يدخله وﻻ يبتلّ، وكذلك الدُّنيا ﻻ يسلم أحدٌ من فتنتها وآفتها.
Bahwa air itu, seseorang tidak akan mampu masuk ke dalamnya tanpa basah, demikian pula dengan dunia, seseorang tidak akan mampu selamat dari fitnah dan bahayanya.

4- وأنّ الماء إذا كان بقدرٍ كان نافعًا مُنبتًا، وإذا جاوز المقدارَ كان ضاراًّ مُهلكًا، وكذلك الدُّنْيَا، الكفافُ منها ينفع، وفضولُها يضرّ"
Bahwa air itu, apabila (digunakan) secara proporsional kadarnya niscaya bermanfaat dan dapat menumbuhkan (tanaman), namun apabila melebihi batas berpotensi mendatangkan bahaya yang dapat membinasakan. Demikian pula dengan dunia, (jika digunakan) secukupnya bermanfaat namun apabila mengambil lebih dapat membahayakan.

Al-Jâmi' li Ahkâm Al-Qur'ân karya al-Qurthûbî (289/13)
- Naskah Arab dishare oleh Ahmad Zainudin di grup WA Multaqō ad-du'ât ilallâh
- Dialihbahasakan oleh Abû Salmâ Muhammad
@abinyasalma

Artikel http://www.dakwahsunnah.com/artikel/tafsir/876-kenapa-dunia-diserupakan-dengan-air
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

NASIHAT UTK MUSLIM INDONESIA

�� NASIHAT UTK MUSLIM INDONESIA & JAKARTA...

Al Quran adalah kitab suci... Al Quran adalah Firman = Ucapan Allah subhanahu wata'ala... Allah adalah Sang Pencipta, Pemberi rizi, Maha Pengasih Maha Penyayang, Maha Kuasa Segala Sesuatu, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu...

Jika kita sebagai orang muslim orang beriman, tidak lagi percaya tidak lagi beriman dengan Al Quran... terus apa dan siapa yang kita percayai... Apakah harus percaya kepada Media / Berita (tv, koran, berita internet dll) ? yang bisa di putar balikkan, benar jadi salah - salah jadi benar, hitam jadi putih - putih jadi hitam... siapa yang menguasai Media ? kenapa islam selalu dipojokkan ?

�� LARANGAN & ANCAMAN ALLAH PEMILIK ALAM SEMESTA BAGI YG MEMILIH PEMINPIN KAFIR...

�� (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)
Artinya:
�� LARANGAN :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain."

�� ANCAMAN :
"� Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim"
��[Surat Al-Ma'idah 51]

➡ ALLAH BONGKAR HAKIKAT KEJELEKAN & KEBENCIAN LISAN &  HATI MEREKA TERHADAP KITA...

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ)
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu (pemimpinmu) orang-orang yang, di luar kalanganmu (agamamu), karena mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya"
��[Surat Aal-E-Imran 118]

���� KRISTENISASI DAN PEMURTADAN....ITULAH AGENDA UTAMA MEREKA..

(وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ)

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak pernah akan Ridho kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu
��[Surat Al-Baqarah 120]

�� YAHUDI & KRISTEN MANUSIA TERBURUK YG TELAH DI CAP KAFIR & DI JAHANNAM SELAMANYA....

(إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani/Kristen) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk
[Surat Al-Bayyinah 6]

����MAKA WAHAI KAUM MUSLIMIN...

�� Janganlah tertipu dgn penciteraan dan lisan2 mrk yg dusta. Ketahuilah...hati mrk sangat benci kpd kita dan mrk memiliki agenda tipu daya besar utk islam dan kaum muslimin di negeri ini.

�� Jgn juga kita terkecoh dgn pernyataan2 orang yg Tidak memiliki ilmu dan PENJILAT yg mengatakan " KAFIR ADIL LEBIH BAIK DARIPADA MUSLIM KORUPTOR"... !!! ... INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROIJIUN....

Apakah hanya ini pilihannya ?
⚪kafir adil ⚫muslim koruptor
apakah islam mengajarkan korupsi ?
apakah semua kafir adil ?
apakah muslim tidak ada yang adil ?
sebagai muslim apakah anda terima dengan julukan ini?

jangan pernah menyalahkan agama karena kesalahan segelintir pengikutnya...
Sebagaimana orang islam ada yang salah begitu juga orang kristen ada juga yang salah...

TAPI sudahkah anda membandingkan antara AJARAN Islam dan kristen ?
sudahkah anda membandingkan antara KITAB SUCI Islam dan kristen ?

Apakah mrk lebih tau tentang hakikat sebenarnya orang2 kafir dari pada Allah...???...

Demi Allah mrk tidak membaca dan memahami ayat2 Allah dan hadits2 NabiNya...sehingga mrk berkata dgn akal yang rusak dan hawa nafsunya.

�� PRINSIP ORANG2 YG BERIMAN SANGAT JELAS

(قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ * لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ * وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ * وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ)

Katakanlah: "Hai orang-orang kafir :
* Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
* Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
* Dan Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
* dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
* Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
[Surat Al-Kafirun 1-6]

�� Semoga Tulisan singkat ini bisa sampai dan bisa memberikan pencerahan kpd seluruh kaum muslimin di negeri ini. Sehingga nampaklah jelas di mata mrk akan Haram & bahayanya memilih pemimpin Kafir dari yahudi dan Kristen.

��Dan kita berdoa kpd Allah... semoga senantiasa menjaga islam dan kaum muslimin di Negeri yg kita cintai ini. Dan Allah azza wajalla senantiasa mengkaruniakan kepada negri ini pemimpin-pemimpin muslim yang berilmu, adil, amanah, cerdas, bijaksana, tawadhu' dan sabar...
amiin... innahu samiiul 'alim, innahu 'ala kulli syaiin qodii

oleh :
✏ Ust. Fachruddin Nu'man, Lc
*dengan sedikit tambahan....

KAPOLRI : DETEKSI TERORIS TAK BISA DARI JENGGOT DAN CELANA ‘NGANTUNG’

NEWS..!!

KAPOLRI : DETEKSI TERORIS TAK BISA DARI JENGGOT DAN CELANA ‘NGANTUNG’

Maraknya warga Indonesia yang terlibat ISIS, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, menilai seseorang terlibat terorisme atau tidak, bukan dari celana cingkrang dan berjenggot.
Badrodin mengatakan paham ISIS atau IS jauh lebih berbahaya ketimbang Al Qaeda.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti mengatakan “IS itu berpaham takfiriah, yang artinya semua orang di luar kelompoknya dianggap kafir dan bisa diperangi. Deteksi dini mereka itu hanya dengan dialog. Tidak bisa hanya dengan karena celananya ngatung (di atas mata kaki) dan berjenggot, lalu dicurigai IS,”.

Hal ini berbeda dengan Al Qaeda yang menyasar segala hal kepentingan Barat terutama Amerika Serikat. Sedangkan ideologi IS dinilai lebih keras.
Lebih lanjut, ia mengatakan identifikasi seseorang terlibat teror IS atau tidak adalah dengan berdialog. Dari situ akan terdeteksi cara paham dan pemikiran seseorang apakah dia berpaham takfiriah atau tidak.
“Intinya, kami akan terus deteksi dan monitor. Kalau tidak terlibat pidana, akan kami biarkan, tetapi kalau terlibat, akan kami tangkap. Itulah guna dari monitoring, dan ini cukup bagus,” imbuh Kapolri.
Mantan Kapolda Jatim itu berjanji tidak akan pernah “tidur” untuk menghadapi kelompok teror. Buktinya, jaringan pelaku teror terus dibekuk satu per satu. “Terorisme ini lebih banyak ideologi, soal pemikiran, yang tidak akan selesai kalau hanya di penjara. Tetapi begitu kami akan terus menindak mereka yang melanggar hukum,” kata Kapolri.
Kapolri berharap, setelah ditangkap itu maka ada pihak lain yang berkontribusi untuk memberi pencerahan pada mereka. Inilah yang menjadi tugas BNPT yang bekerja sama dengan Kementerian Agama.

https://www.facebook.com/DivHumasPolri/posts/1081017398593782?fref=nf

Disalin dari Fans Page resmi Divisi Humas POLRI

Minggu, 01 Mei 2016

Didiklah anak dengan tanggung jawab sejak dini.

0118. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Didiklah anak dengan tanggung jawab sejak dini...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Syeikh Thanthawi rahimahullah mengatakan:

"Setelah kita dididik dalam kehidupan yang keras (berat), sekarang kita malah khawatir kerasnya kehidupan itu berefek buruk terhadap anak-anak kita.
Dan kita terus mengkhawatirkan mereka, bahkan pada hal-hal yang biasa seperti lapar dan dahaga, sehingga kita memberi mereka makan berlebih, kita biarkan mereka malas-malasan dan tidur-tiduran, kita tidak membangunkan mereka untuk shalat, dan kita tidak membebani mereka dengan tanggung jawab karena alasan kasihan kepada mereka.

Akhirnya kita yang melakukan semua pekerjaan mereka, menyiapkan semua kebutuhan mereka, menyiapkan segala hal yang bisa meringankan mereka, bahkan kita harus mengurangi tidur agar bisa membangunkan mereka untuk belajar.

Pendidikan apakah ini?
Apa salah kita, sehingga harus menanggung urusan kita dan urusan mereka?
Bukankah kita juga manusia seperti mereka?
Bukankah kemampuan dan kekuatan kita terbatas?

Sungguh kita sebenarnya telah melatih anak kita dengan "ketergantungan" kepada orang lain, bahkan dengan egoisme.. Sungguh tidak adil, bila seorang ibu mengerjakan semua kewajiban anak-anaknya, sedang mereka duduk menontonnya. Harusnya setiap orang punya bagian tanggung jawab.

Allah telah menjadikan anak-anak kita bagian kekuatan kita.. Dia juga memerintahkan mereka untuk berbakti pada kita.. Tapi kita malah membalik keadaan ini.. Kita malah yang berbakti kepada mereka, bahkan meminta dengan memelas agar mereka ridha kepada kita.

Memanjakan anak bila berlebihan, justru akan berefek buruk.. Itu akan menjadikan mereka tidak memiliki kemampuan, tidak dapat memberi sumbangsih, bisanya meminta dan meminta.

Pendidikan seperti ini akan menghilangkan empati seorang anak terhadap orang lain (termasuk kepada ibu bapaknya).. tidak ada masalah bagi si anak mencari enaknya sendiri, walaupun harus membuat orang lain begadang dan kecapean.

Aku sungguh heran, apa masalahnya bila kita memberi si anak tanggung jawab?
Bukankah sangat baik bila dia mengerjakannya dan berhasil?
Kalau dia merasa berat dan sakit, maka itu wajar, agar dia sadar bahwa dunia adalah tempat bersusah payah.. tidak mungkin lari dari kesusahan hidup dalam rangka mencapai kemenangan dan kesuksesan.
Ibu yg bijak akan membiarkan anaknya mengambil sebagian tanggung jawab.. dan membantunya dengan arahan-arahannya.. sehingga dia menjadi dewasa, dan akhirnya mampu menghadapi tanggung jawabnya sendiri"

Oleh Ustadz Musyafa Ad Dariny MA

https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/996322357149348?pnref=story

*Dengan sedikit editing tanpa mengurangi/menambahi isi nasehat
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Jumat, 29 April 2016

JANGAN TERTIPU

#RENUNGAN#

JANGAN TERTIPU :

Kita hidup di dunia, tidak lama.. Rosululloh, shollallohu alaihu wasallam, telah bersabda:

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampaui umur tersebut”. [HR. Ibnu Majah: 4236, Syeikh Albani mengatakan: hasan shohih].

Dan ternyata dalam waktu yang sebentar itu, kita memerlukan bekal yang banyak untuk mengarunginya.. BAHKAN kadang kita harus BANTING TULANG demi mencari bekal untuk kehidupan ini.

Jika untuk waktu +-70 tahun saja kita harus BANTING TULANG untuk mencari bekalnya, lalu sudahkah kita banting tulang untuk kehidupan alam barzakh yang mungkin bisa sampai RIBUAN TAHUN?!

Setelah alam barzakh juga kita harus dibangkitkan dan hidup dalam waktu yang sangat lama, SATU HARINYA = 50 RIBU TAHUN…

Ingat, ketika itu tak ada yang berguna kecuali amal baik kita..

Tak ada pakaian, tak ada sandal, matahari hanya berjarak 1 mil dan tak ada naungan kecuali naunganNya.

Sungguh, kehidupan setelah kehidupan dunia ini jauh lebih lama, dan jauh lebih berat… tentu itu memerlukan usaha mengumpulkan BEKAL yang jauh lebih banyak dan jauh lebih intens.

Oleh karena itu, lihatlah diri Anda, sudahkah dia mempersiapkannya…?!

Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan LIHATLAH DIRI MASING-MASING apakah yang sudah ia PERSIAPKAN untuk KEHIDUPAN ESOKNYA”. [Al-Hasyr:18]

http://bbg-alilmu.com/archives/7947

Rezeki itu Ujian

0117. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Rezeki itu Ujian*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rezeki itu memang suatu ujian..

Buktinya adalah ayat berikut,

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)

“Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Rabbku telah memuliakanku”. Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya Maka Dia berkata: “Rabbku menghinakanku“. (QS. Al-Fajr: 15-16)

Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia ketika ia diuji oleh Rabbnya dengan diberi nikmat dan kekayaan, yaitu dimuliakan dengan harta dan kemuliaan serta diberi nikmat yang melimpah, ia pun katakan, “Allah benar-benar telah memuliakanku.” Ia pun bergembira dan senang, lantas ia katakan, “Rabbku telah memuliakanku dengan karunia ini.” (Tafsir Ath-Thabari, 30: 228)

Kemudian Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia jika ia ditimpa musibah oleh Rabbnya dengan disempitkan rezeki, yaitu rezekinya tidak begitu banyak, maka ia pun katakan bahwa Rabbnya telah menghinakan atau merendahkannya. Sehingga ia pun tidak bersyukur atas karunia yang Allah berikan berupa keselamatan anggota badan dan rezeki berupa nikmat sehat pada jasadnya.” (Tafsir Ath-Thabari, 30: 228)

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami maksud Allah meluaskan rezeki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu sebagai ujian. Namun dia menyangka dengan luasnya rezeki tersebut, itu berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al-Mu’minun: 55-56)

Sebaliknya, jika Allah menyempitkan rezeki, ia merasa bahwa Allah menghinangkannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali.

Allah memberi rezeki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rezeki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak.  Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rezeki adalah dilihat dari ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 562-563)


@ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 15 Rajab 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal



https://rumaysho.com/13335-rezeki-itu-ujian.html
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Rabu, 27 April 2016

Bangun Kesiangan, Bolehkan Shalat Sunah Fajar di Qadha?

Bangun Kesiangan, Bolehkan Shalat Sunah Fajar di Qadha?

Mas mw tanya ya, Bolehkan kita melakukan shalat qobla subuh setelah shalat subuh?

Dari Alvian.

Jawaban :

Bismillah. Washolaatu was Salam ‘ala Rasulillah, wa ba’d.

Sholat sunah fajar memiliki keutamaan yang besar. Dalam hadis diterangkan bahwa pahala sholat ini lebih baik daripada dunia seisinya. Wajar bila seorang muslim merasa rugi bila terluputkan dari dua rakaat ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua raka’at fajar (sholat qobliyah subuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim, dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha).

Namun tidak perlu berkecil hati saat terlewat melakukannya sebelum sholat subuh. Karena masih ada kesempatan untuk melakukan shalat sunah fajar meskipun telah lewat dari waktu asalnya (yakni, sebelum shalat subuh setelah terbit fajar shodiq).

Bagi yang tidak bisa melakukan sholat sunah fajar sebelum subuh, maka bisa menqada’nya pada dua waktu berikut :

[1] Setelah melakukan sholat subuh.

[2] Setelah terbit matahari.

Sebagaimana keterangan dalam hadis berikut :

Dari Muhammad bin Ibrahim, dari kekeknya yang bernama Qois beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar (dari rumah beliau) lalu iqamah dikumandangkan. Akupun melakukan shalat subuh bersama beliau. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlalu dan mendapatiku sedang shalat. Beliau lantas bersabda,

َ مَهْلًا يَا قَيْسُ أَصَلَاتَانِ مَعًا ؟

“Tunggu ya Qois! Apakah kamu mengerjakan dua shalat bersama kami?”

Aku lalu menjawab, “Aku belum mengerjakan dua rakaat sebelum fajar ya Rasulullah.”

Lalu beliau bersabda,

فَلَا إِذَنْ

“Kalau begitu silahkan.”

(HR. Tirmidzi ).

Hadis ini menerangkan bolehnya menqada’ sholat sunah fajar setelah melakukan sholat subuh. Seperti yang dilakukan oleh sahabat Qois, dan Nabi mempersilakan beliau.

Kemudian hadis lain yang menerangkan boleh menqada’nya setelah terbit fajar adalah berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

نام عن ركعتي الفجر فقضاهما بعد ما طلعت الشمس

“Siapa yg tertidur dari melakukan dua raka’at fajar, maka hendaklah ia menqada’ nya setelah terbit matahari.” (HR. Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Syaikh Albani).

Namun yang lebih afdol ditunda sampai terbit matahari. Karena menqada’nya setelah terbit matahari berdasarkan pada perintah langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Adapun melakukannya setelah sholat subuh, hanya berdasar pada persetujuan (taqrir) beliau (sebagaimana keterangan dalam dua hadis di atas). Sementara dalil yang bersumber dari perintah langsung dari Nabi, lebih kuat daripada yang hanya berisi persetujuan beliau.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah menfatwakan,

إذا لم يتيسر للمسلم أداء سنة الفجر قبل الصلاة ، فإنه يخير بين أدائها بعد الصلاة أو تأجيلها إلى ما بعد ارتفاع الشمس ، لأن السنة قد ثبتت عن النبي صلى الله عليه وسلم بالأمرين جميعا، لكن تأجيلها أفضل إلى ما بعد ارتفاع الشمس لأمر النبي صلى الله عليه وسلم بذلك ، أما فعلها بعد الصلاة فقد ثبت من تقريره عليه الصلاة والسلام ما يدل على ذلك.

“Bila seorang muslim terluputkan dari melakukan sunah fajar sebelum sholat subuh, maka dia boleh melakukannya setelah setelah sholat atau menundanya sampai terbit matahari. Dua pilihan ini ada dalilnya dari hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Akantetapi menundanya sampai terbit matahari itu lebih afdol. Berdasarkan pada perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk melakukannya pada waktu tersebut. Adapun melakukannya setelah sholat subuh, itu berdasarkan persetujuan beliau ‘alaisshalatu was salam.” (Majmu’ Fatawa, Ibnu Baz 11/373).

Wallahu’alam bis showab.

Madinah An Nabawiyah, 12 Rajab 1437 H
Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshari

Selasa, 26 April 2016

Engkau hanya seorang HAMBA

0115. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Ingat.. Engkau hanya seorang HAMBA........*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1. Seringkali kita menginginkan sesuatu, namun kita tidak berhasil meraihnya, padahal sudah banyak berkorban dan banting tulang dlm mengusahakannya.
Wajar jika kecewa, tapi jangan larut di dalamnya, sadarlah bahwa kita hanya seorang hamba.. Allah-lah Raja, penentu segalanya.. Mungkin Raja ingin agar kita ingat, tidak sombong dan durhaka.

2. Kita juga sering merasa telah banyak berdoa, tapi mengapa tidak diijabahi, padahal Dia sangat pemurah, dan hal itu juga sangat mudah bagi-Nya?
Ingatlah bahwa Anda seorang hamba.. Keputusan bukan di tangan Anda.. Kedepankan husnuzhon (berbaik sangka).. mungkin Allah ingin agar engkau banyak berdoa, sehingga banyak mendapat pahala.. Mungkin nikmat yg kau harapkan belum pantas engkau dapatkan.. Mungkin sikonnya belum tepat bagimu.. Mungkin nikmat itu menimbulkan mudharat yg lebih besar bagimu.. Dan masih banyak kemungkinan lainnya.

Teruslah berdoa, dan yakinlah bahwa Dia pasti nanti mengabulkannya.. Tanamkan keyakinan, bahwa Allah tidaklah menangguhkannya melainkan utk kebaikanmu.

3. Sering pula lewat di benak kita.. Mengapa si fulan mendapatkan nikmat itu, padahal aku lebih berhak mendapatkannya?

Ingatlah bahwa Anda seorang hamba.. dunia ini bukan milik Anda, sehingga tidak mungkin selalu sesuai harapan.. Ingatkan diri, bahwa semua itu karunia dari Allah, Dia bebas memberikannya kepada pilihan-Nya.. dan Dia yg Maha Tahu siapa yg lebih pantas menerima karunia itu.

Jika semua yg kita harapkan harus tercapai, lalu apa bedanya surga dg dunia.. Tidak ingatkah engkau, bahwa dunia ini adalah tempat hukuman leluhurmu; Adam alahissalam, bahwa dunia ini penjara bagi seorang mukmin, bahwa dunia ini tempat ujian dan cobaan?

Oleh karena itu, jalanilah hidup dg hati tenang dan lapang.. teruslah berusaha sebaik mungkin.. dan nikmatilah proses usahamu dan rasa lelahmu.. Allah sangat mampu menjadikan nikmatmu pada proses usahamu mencapai tujuan.

Dan harapkanlah pahala dari setiap gerak langkahmu.. Agar engkau tidak merasa rugi, karena di sisi Allah tidak akan ada yg sia-sia.. Bahkan pahala di akherat, pasti akan lebih membahagiakan kita nantinya.

Di dunia, kita hanya sebentar dan sementara.. Dunia hanyalah proses yg engkau jalani menuju akheratmu.. Waktu akan terus berjalan membawamu menuju akhir kehidupan.. Jangan terlena dg dunia, carilah celah utk memanfaatkannya dlm beribadah kepada-Nya.

Ya Allah.. karunikanlah kepada kami kehidupan yg berkah dan kematian yg husnul khotimah..

https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/990492887732295?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Dai Penyeru Ke Neraka Jahannam

[�� Dai Penyeru Ke Neraka Jahannam �� ]

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu anhu beliau berkata : Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku

Aku bertanya : Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,-pent) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?

Beliau berkata : Ya

Aku bertanya : Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?

Beliau menjawab : Ya, tetapi didalamnya ada asap.

Aku bertanya : Apa asapnya itu ?

Beliau menjawab : Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya

Aku bertanya : Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?

Beliau menjawab :Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka

Aku bertanya : Ya Rasulullah, sebutkan cirri-ciri mereka kepada kami ?

Beliau menjawab : Mereka dari kulit-kulit/golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita

Aku bertanya : Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini

Beliau menjawab : Pegang erat-erat jamaah kaum muslimin dan imam mereka

Aku bertanya : Bagaimana jika tidak imam dan jamaah kaum muslimin?

Beliau menjawab :Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu

[HR Bukhari 6/615-616 dan 13/35 beserta Fathul Baari. Muslim 12/235-236 beserta Syarh Nawawi. Baghowi dalam Syarhus Sunnah 14/14. Dan Ibnu Majah 2979]

SAHABAT

����

��Kalau kita merasa kesulitan untuk mendekat kepada Allaah, maka dekatilah orang-orang yang dekat dengan Allaah.

��Bertemanlah dengan sahabat yang baik, maka akan kita temui kedamaian dalam hidup.

❓Siapa sahabat yang baik itu? ..
��Yakni sahabat yang ketika kau memandang wajahnya, kita teringat kepada Allaah.

��Sahabat yang membuat kita malu jika bermaksiat, membuat kita enggan bermalas-malasan dalam ibadah.

��Bertemanlah dengan sahabat yang akan membuat kita semakin semangat beramal.

��Semakin ingat akhirat dan kata²nya membuat kita senantiasa mendapatkan pencerahan.

��Melihat gerak-geriknya mengajak untuk mendekatkan diri pada Allaah.

��Dan sahabat yang tulus selalu memberi semangat meskipun jarang bertemu.

��Namun sangat amat dekat di hati dan selalu terucap dalam doa.

��Sungguh, ada alasan yang luar biasa Allaah mempertemukan kita dengan sahabat kita.

��Semoga kita ditemukan dg sahabat tersebut, seperti yg diatas.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allaah terimah dari kami (amalan kami), aamiin.

(Bersama sunnah)

����

----------
Repost by :
�� SALAFI, Grup Sharing Kajian Islam Khusus Ikhwan (Laki-laki)
�� Admin: +62 85102285777 (Daftar via WhatsApp, Ketik #Nama#domisili#umur.

Sebuah kisah nyata

Sebuah kisah nyata..

[Berbagi KISAH NYATA]
MAS IKHWANKU – kisah nyata dari rubrik pintu taubat majalah SAKINAH
23 Apr 2016 in grup WA ☄As-Salafy

Kami tiga bersaudara, aku bungsu dan satu-satunya yang paling cantik di rumah. Begitu papa selalu menggodaku, tapi kakak nomor duaku bilang, bunda lebih cantik. Begitulah hari-hari kulalui bersama mas Agung kakak nomor duaku. Kami akrab, apalagi praktis sejak Mas Galang jadi PNS di luar kota. Kami jadi lebih dekat.

Saat pertama mas Galang pertama keluar kota, sedih banget rasanya. Aku kehilangan bukan main. Sering aku ke kamarnya, menangis disana.

Rumah sepi tanpa candanya. Dan kini kami juga kehilangan mas Agung. Dia jadi pendiam, jarang bercanda, sering lebih asyik tenggelam di kamar dengan buku-buku “bacaan barunya”. Kubilang buku bacaan baru karena yang ia baca adalah buku-buku bacaan Islam!!

Rasanya aneh saja, sebab ia biasa baca novel-novel atau buku-buku roman picisan. Tapi kini raknya penuh dengan buku-buku islam yang sangat asing bagiku. Dari tatacara shalat, kumpulan hadits Bukhari-Muslim dan seabrek buku dengan judul-judul yang sulit kueja bacaannya. Aduh, pusiiiing…

Tak cuma itu, poster artis-artis hollywood dan mandarin F4, sampai kesayangannya Gun’s & Roses, Air Supply, Slank, poster & kaset CDnya bersih semua tanpa sisa. Di kamarnya ada tulisan besar “No Smoking”, padahal yang kutahu mas Agung itu perokok berat. Hebat, dia bisa berhenti dari rokok secara tiba-tiba!
Belum lagi kini ia cuek dengan teman-teman wanitaku yang datang ke rumah. Padahal dulu dia akan segera nimbrung tanpa diminta sambilnenteng gitarnya. Nyanyi dan ketawa bareng.

Aku jadi tak enak sendiri pada teman-teman yang bertanya tentang perubahannya. Lewat pakainunduk-nunduk segala! Kalau aku protes ia bilang, katanya justru sikapnya itu justru menghargai wanita, ngga’ jelalatan, menghormati perempuan. Tuturnya sambil senyum-senyum.

Bajunya?! Amit-amit sekarang gak ada keren-kerennya. Celana cutbrayplus jeans belel dan kaos Metalica-nya entah kabur kemana. Berganti dengan hem sederhana atau baju koko dengan celana cingkrang gombrang bak kurang bahan.

Menurutku penampilannya selevel dengan pak Jarwo tukang kebun di rumah. Dan satu lagi kebiasaan barunya ia rajin taklim dan pernah menyeretku “bersamanya”.
“Yuk, ikut mas Agung ngaji…” Meski awalnya sering kutolak mati-matian, akhirnya ia selalu sukses mengajakku. Belum lagi ia meninggalkanku sendirian bersama wanita-wanita di ruangan sisi masjid, dan ia entah dimana.

Ia membiarkanku salah tingkah tampil beda tanpa kerudung, berkaos pendek, dan bercelana jeans. Awas ya, batinku merutuk. Tapi salah siapa? Tadi ia sudah memintaku berkerudung dan berpakaian lebih pantas tapi kutolak. Di parkiran ia cengar-cengir menantiku usai taklim “Gimana?”, “Bodo ah”, jawabku ketus. Lalu kami beli es buah sesuai janjinya untuk menghilangkan sewotku
*****

Besok mas Galang pulang cuti. Aku senang bukan main. Aku bakal mengadu habis padanya soal perubahan mas Agung. Biasanya aku Cuma mengadu lewat telphon. Besok kalau mas Galang pulang dia bisa melihat sendiri seperti apa mas Agung sekarang. Dijamin pasti ia ikut tak senang sepertiku.

Biasanya sih mas Galang bilang di telpon, “Kalau berubah ke arah yang lebih baik kan tak masalah”. Nasehatnya setengah bertanya. “Uh, baik apanya?, jadi kuper, gak trendy, gak modis lagi, malah miarajenggot juga tuh”.
Tapi yang kulihat hari ini…., hampir membuatku pingsan. Saat turun dari taksi, masyaallah… penampilannya persis kayak mas Agung sekarang. Mas Agung tersenyum.

“Assalamu’alaikum akhi (saudaraku-red)?” mereka berangkulan hangat. Aku diam melongo. Sejak kapan mas galang ganti nama jadi akhi. Kubiarkan tubuhku dipeluknya. Aku bahagia tapi tetap merasa aneh.
Sungguh dua abangku jadi lebih santun dan pendiam.

Diam-diam kuakui mereka tetap saja ganteng dengan penampilan mereka kini. Padahal dulu mereka urakan, jago nongkrong, dan ngrokok. Apalagi kalau sudah main billiyard atau ngeband, bisa lupa waktu.

Mama sering dibuat pusing kalau pagi. Mereka susah di bangunin untuk sekedar sholat shubuh, papa sampai sering ikut marah. Tapi kini, mereka rajin sholat tanpa disuruh dan berhenti dari membuang waktu sia-sia. Makan juga seadanya. Padahal dulu mereka akan mogok makan kalau tak ada ikan dimeja. Papa dan mama respek pada perubahan dua abangku. Hingga papa tiba-tiba bicara saat makan malam.

“Kapan ya papa punya akhwat di rumah?, alhamdulillah papa sudah punya 2 ikhwan. Sudah gedhe lho kamu Na, kapan mau tutup aurat?”
Sebel deh, papa bilang begitu. Tapi ada yang lain dihatiku.
*****

4 bulan berikutnya aku mulai PD berkerudung meski kecil dan merasa aneh pada awalnya, lama-lama aku mulai merasa nyaman memakainya.

Sedikit demi sedikit kerudung kuperbesar. Mas Agung senang bukan main. Ia rajin menghadiahkan untukku buku-buku salaf. Bila pulang mas Galang sering memberiku oleh-oleh jubah panjang.
Belum setahun aku “berhijrah”, tapi dukungan dari papa dan mama juga 2 mas “ikhwanku” membuatku bersemangat.

Aku bersyukur punya 2 abang yang menjadi jalan taubatku atas ijin Allah ta’ala. Mama juga mulai berkerudung bila keluar rumah. Alhamdulillah kusyukuri semua atas hidayah ini, dan satu lagi, setiap orang di rumah kini tengah bersemangat dalam berbenah untuk memperbaiki diri. Semoga kami semua istiqomah.

Diketik ulang dari majalah SAKINAH vol 10 no 3 oleh akhanggas

SALAFI

����SALAFI⁉����

�� Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa
 
Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :
 
✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll

atau sebuah organisasi massa sebagaimana
 
✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin 
✏ Hizbut Tahrir dll
 

❗❗TANGGAPAN :
 
Ini adalah salah kaprah...
 
�� Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.

�� Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.
 
�� Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.
 
�� Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Rasulullah alaihi sholatu wa sallam dst.
 
�� Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.
 
�� Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.
 
�� Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.
 
Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
 
❗Ini pun kesalahan besar❗
 
�� Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.
 
�� Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.
 
�� Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.
 
�� Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.
 
Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :
 
�� Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.

�� Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud

�� Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya

�� Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat

�� Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam

�� Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala
 
➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala

➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)
 
�� Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :
 
□ Ketua umum Salafi

□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya)

□ Salafi Daerah

□ Tata tertib Salafi

□ AD ART Salafi

□ Alur Kaderisasi Salafi

□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi

□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya

□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
 
Wallahul Muwaffiq
 
�� Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
 
======<>=======

���� Jadi kesimpulannya Salafi itu bukan kelompok / aliran / firqoh atau ormas, tapi Salafi adalah metode beragama.

Maka siapapun yg beragama mengikuti AlQur'an dan Sunnah yang shohih diatas pemahaman para ulama Salafussholih maka dia adalah Salafi, meskipun org tsb tdk mau disebut salafi atau bahkan membenci istilah salafi.

Dan siapapun yg menyimpang dari hal tesebut diatas maka dia bukanlah salafi, meskipun menamakan diri sebagai salafi dan mengklaim ribuan kali sebagai salafi yg asli

***

SAHABAT BINTANG 5

☆ SAHABAT BINTANG 5 ☆

Pernahkan anda membeli sebotol air mineral di sebuah warung kaki lima?
Berapa harganya dari sebuah warung dipinggir jalan?
Mungkin kisaran 2000 - 3000 rupiah.

Lalu pernahkah kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah bandara? Berapa harganya?
Mungkin kisaran 10.000 rupiah.

Lalu pernahkan kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah hotel bintang 5?
Berapa harganya?
Ternyata harganya melambung tinggi, mungkin kisaran 20.000 rupiah.

Yang jadi pertanyaan lagi, apakah rasanya sama?

Ternyata sama... botolnya pun sama...

Apa yang membuat harga air mineral tersebut melambung tinggi?

Jawabannya adalah LINGKUNGAN.

Jika air mineral berada di kaki lima maka harganya pun kaki lima.
Jika air mineral berada di sebuah bandara maka harganya pun harga bandara.
Jika air mineral berada di restoran bintang 5 maka harganya pun bintang lima.

Itulah ilustrasi sederhana betapa pentingnya lingkungan seorang muslim.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Seseorang itu di atas agama sahabatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia bersahabat dan berteman akrab."

Agama kita di atas agama sahabat kita dan kita terpengaruh dengan iman orang-orang disekitar kita.

Ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya kaki lima maka iman kita pun akan kaki lima...

Dan ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya bintang lima maka iman kita pun akan bintang lima.

Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain: "Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti bergaul dengan tukang minyak wangi atau bergaul dengan seorang pandai besi. Adapun bergaul dengan penjual minyak wangi maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi:
⑴ dia menghadiahkan minyak wangi kepada dirimu
⑵ engkau membeli minyak wangi darinya lalu engkau kenakan ditubuhmu
⑶ atau jika tidak mampu dari keduanya, setidaknya kita mendapatkan aroma wangi darinya

Adapun bergaul dengan tukang pandai besi, maka:
⑴ percikan api akan mengenaimu dan membakarnya
⑵ atau kita akan terkena bau yang tidak enak darinya.

Manusia adalah insan yang lemah...

Salah satu bentuk kelemahannya adalah manusia sangat terpengaruh dengan lingkungan...

Jika kita ingin menaikkan iman dan memuncakkan iman kita serta ingin menjaga keistiqamahannya maka bergaullah dengan sahabat yang baik...

Bergaulah dengan orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu berdzikir kepada Allāh...

Agar kita senantiasa ruku dan sujud kepada Allāh..

Jika kita bertemu dengan orang seperti itu, maka jagalah hubungan baik dengannya...

Karena ada diantara manusia yang berfungsi seperti kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan untuk mengunci pintu-pintu keburukan.

Saat bersamanya, kita memiliki semangat dan gairah untuk berdzikir kepada Allāh...

Sungkan dan takut untuk berbicara yang didalamnya ada unsur kemaksiatan...

Jika ada orang seperti itu, dekat dan bergaulah kita dengan mereka.

Bukankah yang menjadikan para shahabat menjadi generasi terbaik adalah karena bergaul dengan Nabi kita?

Mereka bergaul dan menghabiskan waktu bersama manusia terbaik, manusia yang imannya kokoh dan taqwa yang memuncak.

Sadaraku, betapa banyak orang yang ingin berubah kepada kebenaran dan cahaya iman tap mereka gagal melakukannya...

Kenapa?

Karena mereka tidak berani keluar dari lingkungan yang buruk dan penuh dengan kemaksiatan, bid'ah dan kesyirikan...

Dan banyak orang yang mendapatkan hidayah iman dan secercah cahaya kebenaran dan indahnya tauhid karena bergaul dengan orang yang bertauhid dan menjalankan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan semangat dalam mengisi waktu dengan beribadah kepada Allāh Jalla Jalāluh.

✒ Ust. Nuzul Dzikri Lc  حفظه الله تعالى

     - - - - -〜¤✽¤〜- - - - -

Senin, 25 April 2016

SALAFI

����SALAFI⁉����

�� Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa
 
Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :
 
✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll

atau sebuah organisasi massa sebagaimana
 
✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin 
✏ Hizbut Tahrir dll
 

❗❗TANGGAPAN :
 
Ini adalah salah kaprah...
 
�� Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.

�� Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.
 
�� Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.
 
�� Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Rasulullah alaihi sholatu wa sallam dst.
 
�� Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.
 
�� Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.
 
�� Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.
 
Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
 
❗Ini pun kesalahan besar❗
 
�� Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.
 
�� Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.
 
�� Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.
 
�� Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.
 
Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :
 
�� Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.

�� Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud

�� Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya

�� Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat

�� Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam

�� Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala
 
➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala

➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)
 
�� Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :
 
□ Ketua umum Salafi

□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya)

□ Salafi Daerah

□ Tata tertib Salafi

□ AD ART Salafi

□ Alur Kaderisasi Salafi

□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi

□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya

□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
 
Wallahul Muwaffiq
 
�� Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
 
======<>=======

���� Jadi kesimpulannya Salafi itu bukan kelompok / aliran / firqoh atau ormas, tapi Salafi adalah metode beragama.

Maka siapapun yg beragama mengikuti AlQur'an dan Sunnah yang shohih diatas pemahaman para ulama Salafussholih maka dia adalah Salafi, meskipun org tsb tdk mau disebut salafi atau bahkan membenci istilah salafi.

Dan siapapun yg menyimpang dari hal tesebut diatas maka dia bukanlah salafi, meskipun menamakan diri sebagai salafi dan mengklaim ribuan kali sebagai salafi yg asli

***

Sabtu, 23 April 2016

Umat Islam Yang Diusir Oleh Nabi Kelak Di Hari Kiamat

▫Umat Islam Yang Diusir Oleh Nabi Kelak Di Hari Kiamat

Ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir.

Sahabat Abu Hurairah  radhiallahu ‘anhu mengisahkan: pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kuburan, lalu beliau mengucapkan salam:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian“.

Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku“.

Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan, sehingga mereka bertanya: “bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab :

أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ

“Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku yang akan datang kelak“.

Kembali para sahabat bertanya: “wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“. Beliau menjawab:

أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ

“Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?”

Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda:

فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ

“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia“.

Aku akan menanti ummatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir. Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudlu, maka aku memanggil mereka: “kemarilah“. Namun para Malaikat yang mengusir mereka berkata:

فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ

“Sejatinya mereka sepeninggalmu telah merubah-rubah ajaranmu“.

Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata :

سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي

“menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah ajaranku” (diriwayatkan oleh  Bukhari dan Muslim).

Anda tidak ingin bernasib seperti mereka? Tentu jawabannya: tidak.

Karena itu, mari kita menjaga kemurnian ajaran beliau dan mengamalkannya dengan seutuhnya tanpa ditambah atau dikurangi. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang mendapat syafaat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallampada hari kiyamat kelak. Amiin.

~
Penulis: Ustadz DR. Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA

Jumat, 22 April 2016

Antara Makanan Pokok dan Suplemen

Antara Makanan Pokok dan Suplemen

Namanya orang hidup itu butuh makanan pokok. Dan ia juga butuh suplemen untuk menjaga vitalitasnya.

Maka demikianlah perumpamaan kajian rutin dengan mengkaji kitab dan kajian tematik.
Kajian rutin ibarat makanan pokok dan kajian tematik adalah suplemennya.

Makanan pokok tentu lebih penting.. karena tanpa makanan pokok tubuh kita menjadi tidak sehat. Suplemen kita butuhkan untuk menjaga vitalitas. Tanpa suplemen pun kita masih bisa hidup sehat.

Maka yang tidak pas jika orang hanya mengkonsumsi suplemen saja dan mengabaikan makanan pokoknya.

Ikuti kajian rutin yang mengkaji kitab-kitab para ulama salaf. Itu makanan pokok kita. Sekalipun Anda sudah sering.. teruslah mengkonsumsi makanan pokok. Jangan semangat mengikuti kajian tematik tetapi malas mengikuti kajian rutin. Jika itu yang terjadi.. maka itu indikator hidup kita mulai kurang sehat.

Wallahu a'lam
By: Muhammad Yusuf

Kamis, 21 April 2016

Mengenal Tanda-tanda Kematian

Mengenal Tanda-tanda Kematian

Assalamu’alaykum wr wb.

Ustadz saya mau bertanya , apakah benar ada tanda2 kematian dari 100 hari , 40 hari , 7 hari , dst ??

Saya pernah melihat artikel mengenai hal tersebut , gara-gara membaca artikel itu , saya jadi dibayang-bayangi ketakutan karena pernah mengalami salah satu dari tanda2 tersebut , bagaimana solusinya menurut ustadz ?

Terimakasih dan semoga terbaca.

Wassalamu’alaykum warahmatulloh

Dari: Abdul Ghani

Jawaban:

Wa alaikumus salam warahmatulloh

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Kaidah penting yang perlu kita tekankan bahwa semua informasi, keyakinan, pemikiran yang bertentengan dengan al-Quran, hadis shahih maupun realita, adalah kebatilan yang tidak akan pernah bisa diterima.

Berdasarkan kaidah ini, kita bisa menilai apakah informasi tersebut benar ataukah batil,

Pertama, Allah menegaskan dalam al-Qur’an

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail.(QS. Luqman: 34)

Jika kita ditanya, mana yang lebih memungkinkan untuk diupayakan terwujud, merencanakan waktu kematian atau tempat kematian?. Misalnya si A merencanakan waktu kematian, saya ingin mati di usia 63 tahun. Sementara si B merencanakan, saya ingin mati di jogja.

Mari kita perhatikan, merencanakan usia, 100 % tidak mungkin bisa dilakukan manusia. Karena bertambah dan berkurangnya umur manusia, di luar kemampuan dan upaya manusia.

Sementara merencanakan tempat mengakhiri hayat, lebih memungkinkan untuk diupayakan manusia. Karena seseorang mungkin saja berencana mati di kota A dan selama hidupnya, dia berusaha untuk tidak keluar dari kota A.

Dengan demikian, kita bisa menjawab pertanyaan di atas, bahwa tempat kematian lebih memungkinkan untuk diupayakan terwujud. Meskipun keduanya murni ada dalam kekuasaan Allah.

Kita kembali kepada ayat di atas. Pada ayat di atas, Allah menegaskan, ”tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati..”

Allah tidak berfirman, ”manusia tidak mengetahui kapan dia akan mati..” tapi yang Allah firmankan,”manusia tidak mengetahui dimana dia akan mati.”

Jika Allah menegaskan bahwa manusia tidak bisa mengetahui tempat kematiannya, maka jelas manusia akan lebih tidak mengetahui berkaitan dengan waktu kematiannya.

Karena merencanakan tempat kematian itu lebih memungkinkan untuk lebih memungkinkan untuk diupayakan, dari pada merencanakan waktu kematian.

Sehingga ayat itu sejatinya memberikan pelajaran bagi kita, jika tempat saja manusia gak tahu, apalagi waktunya.

Tanda kematian, 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian, jelas sangat bertentangan dengan ayat di atas. Karena semua tanda di atas berbicara tentang kematian dalam batas waktu.

Kedua, dalam tulisan tersebut digambarkan lauhul mahfudz layaknya pohon.

”Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur..”

Di mana dalil bahwa lauh mahfudz berupa pohon berdaun?. Padahal Allah sebut lauh mahfudz berupa kitab,

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ

”Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, dan semuanya terdapat dalam kitab.” (QS. Al-Hajj: 70).

Ibnu Athiyah mengatakan,

هو اللوح المحفوظ

”Kitab itu adalah al-Lauh al-Mahfudz.”

Allah juga menegaskan,

وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ

Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)

قال ابن عباس : هو اللوح المحفوظ

Ibnu Abbas mengatakan, “Itu adalah lauhul mahfudz.” (al-Bahr al-Muhith, 9/237).

Di ayat lain, Allah juga menegaskan,

أُولَئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ

”Seperti itulah yang mereka dapatkan dari jatah mereka yang telah tertulis dalam al-kitab.”

Al-Baghawi menafsirkan ayat ini dengan mengatakan,

حظهم مما كتب لهم في اللوح المحفوظ

”Jatah mereka yang telah tertulis tentang mereka di al-Lauh al-Mahfudz.” (Tafsir al-Baghawi, 3/227).

Memahami keterangan di atas, informasi masalah kematian dan tanda-tandanya, yang sama sekali tidak menyebutkan sumber, tidak selayaknya diperhatikan, apalagi diyakini kebenarannya.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembinawww.KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik

Ammi Nur Baits

http://yufid.org

Ustadz Ammi Nur Baits Beliau adalah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh. Saat ini, beliau aktif sebagai Dewan Pembina websitePengusahaMuslim.com, KonsultasiSyariah.com, danYufid.TV, serta mengasuh pengajian di beberapa masjid di sekitar kampus UGM.

Anak dan Membaca

��Anak dan Membaca

Perintah yang pertama kali Allah turunkan kepada kita umat Islam adalah iqra’! (bacalah!). Namun amat disayangkan, realita saat ini berbicara lain. Banyak sekali di antara kaum muslimin yang justru enggan dan jarang untuk membaca.

��Manfaat membaca��

Sudah barang tentu ada banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan membaca. Membaca ibarat ilmu sumur yang tidak pernah kering. Semakin banyak membaca, semakin banyak ilmu yang dapat diambil. Dengan membaca, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta dapat belajar dari pengalaman orang lain.

Berdasarkan penelitian, bacaan seseorang bisa mempengaruhi pada kualitas pribadinya. Semakin mantap bacaan seseorang, maka semakin tinggi peradaban manusia. Kualitas dari bacaannya akan menghantarkan manusia kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya. Selain itu, dari hasil riset terakhir, ilmu berhubungan dengan otak manusia, ditemukan bahwa bagi mereka yang rajin membaca buku dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tuanya. Bahkan berdasarkan penelitian para ahli, membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf-syaraf baru di otak di mana tumbuhnya sel-sel syaraf baru itu berlangsung hingga akhir hayatnya.

��Sejak Usia Dini

Kegemaran membaca sebaiknya dilatih sejak usia dini, bahkan ketika anak-anak belum mengenal huruf sekali pun. Bukan berarti dengan cara harus mengajarinya membaca sedari bayi. Tetapi lebih pada kebiasaan untuk selalu diperkenalkan dengan buku.

Anda bisa memulai setiap malam sebelum tidur, dengan membacakan buku cerita kepada mereka dan pastinya dengan cara yang semenarik mungkin, meskipun kadang mungkin dia tidak menghiraukannya. Itu dilakukan secara kontinyu. Konon, anak-anak yang sejak dini terbiasa dibacakan cerita oleh orang tuanya, dapat menguasai 4.000 – 12.000 kosakata baru dalam setahun. Selain itu, kegiatan membacakan buku pada anak-anak adalah salah satu cara orang tua mendekatkan diri secara emosional kepada mereka.

Kemudian, anak-anak yang baru mulai bisa membaca, sebaiknya orang tua membelikan buku bacaan yang cukup menarik bacanya. Misalnya buku bacaan yang bergambar dengan warna yang menarik sehingga anak menyukainya. Karena gambar dan warna mampu meningkatkan daya ingat anak terhadap apa yang dibacanya.

Cara lain dalam menumbuhkan kecintaan anak kepada buku adalah membuat perpustakaan rumah. Sediakanlah suatu tempat dalam rumah kita di mana anak-anak dapat dengan mudah mengambil dan membaca buku-buku itu setiap hari. Jadi buku-buku sebaiknya jangan ditaruh di dalam lemari tertutup atau buffet yang sulit dijangkau oleh mereka, tapi taruhlah buku-buku tersebut di tempat yang terjangkau oleh mereka. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengambilnya sendiri dan sediakan tempat di sekitarnya untuk mereka dapat membaca, melihat-lihat, membuka-buka buku tersebut. Tentu resikonya, Anda sebagai orang tua perlu ekstra bersabar untuk sering-sering merapikan kembali buku-buku yang berantakan. Tapi yakinlah bahwa kelak Anda insyaAllah akan memetik buah manisnya.

Prioritaskan dalam perpustakaan rumah koleksi buku-buku agama dan majalah-majalah Islam, biografi para nabi, para sahabat dan para ulama, buku-buku akhlak, hikmah dan kisah-kisah yang sarat dengan pelajaran. Pengetahuan umum dan teknologi pun tidak mengapa. Tetapi hindarilah menyediakan buku bacaan yang tidak mendidik apalagi cabul.

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 23 Jumada Tsaniah 1436 / 13 April 2015

* Diramu oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari berbagai sumber.

Goresan WhatsApp menjelang Tidur

��"Goresan WhatsApp menjelang Tidur"��

Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah
Daripada kehilangan Allah karena sesuatu.

Konsekuensi yang besar kami ambil yaa Rabb , karena kami lebih memilih Mu...

Kadang kami ‘dikucilkan’ Oleh manusia dengan prinsip hidup kami, dengan gaya dan penampilan kami.
Karena kami melakukan perintahMu yaa Rabb.

Kadang kami disebut 'kuno' karena yang kami pilih adalah kesederhanaan penampilan...
hanya untuk terus belajar istiqomah pada titahMu yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘solider’, saat memilih menyingkir dari forum ghibah, namimah, apalagi fitnah.
Hanya karena ingin menjauhi apa yang Engkau larang yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘kooperatif’, bahkan sombong, saat kami menolak ‘pemberian’ yang syubhat, harta-harta yang tidak jelas halal haramnya,
Hanya karena kami ingin menjaga diri kami yaa Rabb.

Kami rela menjalaninya.
karena kami lebih memilihmu dan Berharap akan ridhoMu,
kuatkan kami untuk tetap teguh dijalanMu...aamiin

Allailah assa'idah,,,,
Jangan lupa adab2 tidurnya.

Baarokallahufikum

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama ⤵

��WA Syi'ar Tauhid : +6281281085959

��Join channel Radio Syi'ar Tauhid  :
�� http://bit.ly/1XsVz0P

Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain

0114. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain......*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suatu hari, Hasan Al-Bashri -rohimahulloh- mendengar orang mencela Hajjaj yg terkenal dg kezalimannya yg luar biasa, maka beliau pun mendatanginya dan mengatakan:

"Heh.. Wahai lelaki, seandainya kamu telah menemui akheratmu, maka dosamu yg paling kecil pun, akan lebih memberatkanmu, daripada dosa Hajjaj yg paling besar sekalipun.

Dan ketahuilah, bahwa Allah itu hakim yg maha adil, jika Dia nanti mengambil dari Hajjaj hak orang-orang yg dizaliminya, maka Dia juga akan mengambilkan haknya Hajjaj dari orang-orang yg menzaliminya. maka jangan sekali-kali menyibukkan diri dg perbuatan mencela seseorang!".
[Hilyatul Auliya, karya Abu Nu'aim al-Ashfahani, 2/270]'

-----------

Daripada engkau mencela kegelapan, lebih baik engkau menghidupkan cahaya, sehingga kegelapan itu hilang dg sendirinya.



https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/987077798073804?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926