Senin, 22 Januari 2018

Korset Murah Berkualitas

_Bismillah_

      *KORSET*
Alat bantu rehabilitasi medik untuk terapi/mengurangi rasa nyeri pada tulang belakang ketika beraktivitas, baik karena kecelakaan ataupun karena faktor usia.

*Korset Tulang Belakang kualitas premium*
    - Korset Pinggang
    - Korset Punggung

*Informasi & Pemesanan:*
Sulurpurno
*087758446112*
_On Respon: Diluar jam kerja_
_Off Respon: Di jam kerja 08:00 - 16:00/Datang langsung ke JOP Store Jl. Kalimosodo No.77 Josenan, Madiun_

*Tambahan: Juga menyediakan alat rehabilitasi medik lainnya.*

Jumat, 22 Desember 2017

HARI IBU

Jum'at, 3 Rabiul Akhir 1439 H / 22 Desember 2017.

                  *��SIAPA YANG TIDAK MENGENAL IBU?��*

*✍��  Ustadz DR. Syafiq bin Riza Basalamah_ hafidzahullah*

*Siapa yang tidak mengenal Ibu?*

Semua manusia yang ada setelah adam dan hawa pasti dilahirkan dari rahim seorang ibu.

Betapa agungnya peran ibu.
Betapa mulianya pengorbanan ibu.
Kasihnya sepanjang masa, bak sang surya menyinari dunia.

Budi baiknya tak pernah dapat dibalas oleh beta.

Namun sayangnya,
sudah banyak dari anak adam yang melupakan hak-hak ibunya.

Mereka dilalaikan dengan kesibukan dunia yang tiada habisnya.

Sungguh sakit hati ini, melihat kedurhakan banyak anak pada ibundanya.
Dan tatkala manusia sudah banyak yang menzalimi ibunya.
Tatkala mereka tenggelam dalam lautan durhaka, karena kebodohan dan kesibukaannya.

Sebagian orang tersadarkan dari mabuk dunia.
Terjaga dari mimpi panjang dan angan-angannya.
Menepi ke pantai kebajikan, berfikir untuk kembali menghargai ibu.
Maka mereka berinisiatif untuk membuat suatu hari spesial untuk ibu.

Ia, bagi ibu yang telah mengandung 9 bulan ada satu hari untukmu.

Bagimu yang telah menyusuiku selama 24 bulan, aku peruntukkan satu hari dari hidupku untukmu.

Bagimu yang tidak pernah lelah merawatku sejak lahir sampai aku dewasa, ada satu hari dihatiku untukmu
Bagimu yang rela tidak tidur untukku, rela lapar untukku, rela sakit asal aku sehat hanya ada satu hari bagimu.
Satu hari dari 360 hari yang kumiliki, kupersembahkan untukmu.

*24 jam dari 8640 jam waktuku, kuperuntukkan untuk mengingatmu.*

Sadarlah, wahai anak Adam !
Hal ini benar-benar suatu kebiadaban nyata dari seorang anak.

*Tidak tahu diri.*

Tidak kenal bakti dan balas budi.
Dan memang itulah peradabaan orang-orang yang tidak beriman.
Mereka ingin menggantikan kebiadabannya dengan membuat hari ibu.

*Bagi yang beriman,*
*jangan pernah merayakan hari ibu !*

Karena dalam Islam, semua hari adalah untuk ibu.
Semua waktu adalah untuknya.
Mengangkat suara atasnya diancam neraka.
Tidak mentaatinya akan membuat murka Sang Pencipta.
Keridhaan Ilahi berada di keridhaannya.

Dia adalah orang yang paling berhak untuk dikasihi dan dihormati setelah Allah ta'ala dan Rasulnya.

Bukan istri dan anak apalagi harta.
Kebaikannya tatkala hidup selalu dijaga.
Pengorbanannya setelah matipun akan selalu diingat.
Lisan seorang muslim selalu basah dengan doa untuknya.

*Jangan berkata:*

*"Daripada tidak ingat sama sekali !", itu falasafah orang-orang kafir, dan kamu bukan mereka.*

*Rubahlah falsafah itu !*

Rubahlah sikapmu lebih mengutamakan istri dan anak.
Kamu tidak akan pernah ada tanpa ibundamu.
Kamu tidak akan dewasa tanpa ibumu.
Kamu tidak akan seperti sekarang tanpa kasih sayang ibu.

Celaka seorang yang tidak masuk surga sedang ibu bapaknya atau salah satu darinya, ia dapati masih hidup, itu pesan Nabi.

Jadikanlah semua harimu untuk ibu.

*Ya, mulai detik ini !*

*Dan selalu berdoa : "RABBIGHFIRLI WA LI WAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SHOGIIRO"*
__________
�� http://www.salamdakwah.com/artikel/2090-jangan-pernah-merayakan-selamat-hari-ibu

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
                                                
                                            ___������___

Sabtu, 20 Mei 2017

APAKAH AMIL DI YAYASAN BERHAK MENDAPATKAN ZAKAT?

Penanya: ‘Apakah amil di yayasan berhak mendapatkan zakat?’

Jawaban Ibnu Utsaimin,

العاملين إذا كانوا منصوبين من قبل الدولة

“Disebut amil apabila dia ditunjuk oleh negara.”

Penanya: ‘Jika dia dari yayasan, menghitung zakat gaji rutin mereka, apakah tidak cukup?’

Jawaban Ibnu Utsaimin,

لا يمكن إلا من جهة الدولة ؛ لأن العاملين عليها هم العاملون من قبل الدولة ، من قبل ولي الأمر

“Tidak mungkin kecuali ditunjuk negara. Karena amil adalah mereka yang ditunjuk dari negara, dari pemerintah.” (Liqaat Bab al-Maftuh, 13/141).

Di kesempatan yang lain, beliau menjelaskan perbedaan antara wakil dan amil. Beliau mengatakan,

“وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا” هم الذين أقامهم الإمام أي ولي الأمر لقبض الزكاة وتفريقها فيهم ، وهم عاملون عليها ، أي : لهم ولاية عليها . وأما الوكيل الخاص لصاحب المال الذي يقول له : يا فلان خذ زكاتي ووزعها على الفقراء فليس من العاملين عليها ؛ لأن هذا وكيل ، فهو عامل فيها ، وليس عاملاً عليها …

“Para amil zakat” mereka adalah orang yang ditunjuk imam – pemerintah – untuk menarik zakat dan membagikannya kepada mustahiq zakat. Mereka amil atas harta zakat, artinya mereka punya wewenang terhadap harta zakat. Sementara wakil untuk orang yang memiliki harta, misalnya orang kaya ini mengatakan kepada kawannya, ‘Wahai fulan, tolong ambil zakatku dan tolong bagikan kepada orang miskin..’ maka yang semacam ini bukan amil. Karena ini statusnya hanya wakil, yang mengurusi zakat dan tidak memiliki wewenang terhadap harta zakat. (Fatawa Nur ala ad-Darb, 29/206)

Rabu, 17 Mei 2017

MAKAN HARAM

*Keledainya Tidak Mau Makan Haram*

Ibnu Katsir menyebutkan kisah Syaikh Muhammad bin Manshur al-Qubari,
Beliau pernah menjual keledainya ke seseorang.
Setelah berlangsung beberapa hari, pembeli ini datang ke beliau dan komplain,
ﻳﺎﺳﻴﺪﻱ ﺇﻥ ﺍﻟﺪﺍﺑﺔ ﻻ ﺗﺄﻛﻞ ﻋﻨﺪﻱ ﺷﻴﺌﺎ
“Wahai tuanku, keledai ini tidak mau makan apapun makanan yang aku punya.”

ﻓﻨﻈﺮ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺗﻌﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻨﺎﺋﻊ
Syaikh Muhammad bin Manshur lalu memandanginya dan bertanya, “Apa pekerjaan kamu?”

Jawab pembeli,
ﺭﻗﺎﺹ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻮﺍﻟﻲ
“Saya penari di kerajaan.”

Jawab Syaikh,
ﺇﻥ ﺩﺍﺑﺘﻨﺎ ﻻ ﺗﺄﻛﻞ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ. ﻭﺩﺧﻞ ﻣﻨﺰﻟﻪ ﻓﺄﻋﻄﺎﻩ ﺩﺭﺍﻫﻤﻪ
Keledai ini tidak mau makan dari hasil yang haram.
Beliaupun masuk ke rumahnya dan mengembalikan uangnya.
Al-Bidayah wa an-Nihayah, 17/456

(Dari Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA.
-hafidzhahullaahu ta'aala-)

Selasa, 16 Mei 2017

Kisah Julaibib dan Pengantin Perempuan

Baca yaaaa
Mantaaaaab deh pilihan nabi shollallaahu'alayhi wasallam

Kisah Julaibib dan Pengantin Perempuan

Wanita shalihah adalah seorang wanita yang tahan memegang bara …

Jika datang perintah dari syariat kepada salah seorang mereka, dia taat, terima, dan tunduk. Dia tidak menyanggah, tidak membangkang, ataupun mencari alasan untuk tidak menerimanya.

Perhatikanlah cerita gadis suci nan mulia ini! Cerita tentang seorang pengantin wanita…

Adalah seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bernama Julaibib. Wajahnya tidak begitu menarik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menawarinya menikah. Dia berkata (tidak percaya), “Kalau begitu, Anda menganggapku tidak laku?”

Beliau bersabda, “Tetapi kamu di sisi Allah bukan tidak laku.”

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan Julaibib…

Hingga suatu hari, seorang laki-laki dari Anshar datang menawarkan putrinya yang janda kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau menikahinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Ya. Wahai fulan! Nikahkan aku dengan putrimu.”

“Ya, dan sungguh itu suatu kenikmatan, wahai Rasulullah,” katanya riang.

Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Sesungguhnya aku tidak menginginkannya untuk diriku…”

“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.
Beliau menjawab, “Untuk Julaibib…”

Ia terperanjat, “Julaibib, wahai Rasulullah?!! Biarkan aku meminta pendapat ibunya….”

Laki-laki itu pun pulang kepada istrinya seraya berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melamar putrimu.”

Dia menjawab, “Ya, dan itu suatu kenikmatan…”
“Menjadi istri Rasulullah!” tambahnya girang.

Dia berkata lagi, “Sesungguhnya beliau tidak menginginkannya untuk diri beliau.”

“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.
“Beliau menginginkannya untuk Julaibib,” jawabnya.

Dia berkata, “Aku siap memberikan leherku untuk Julaibib… !

Tidak. Demi Allah! Aku tidak akan menikahkan putriku dengan Julaibib. Padahal, kita telah menolak lamaran si fulan dan si fulan…” katanya lagi.

Sang bapak pun sedih karena hal itu, dan ketika hendak beranjak menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba wanita itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, “Siapa yang melamarku kepada kalian?”

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,” jawab keduanya.

Dia berkata, “Apakah kalian akan menolak perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”

“Bawa aku menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh, beliau tidak akan menyia-nyiakanku,” lanjutnya.

Sang bapak pun pergi menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seraya berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, terserah Anda.

Nikahkanlah dia dengan Julaibib.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun menikahkannya dengan Julaibib, serta mendoakannya,

اَللّهُمَّ صُبَّ عَلَيْهِمَا الْخَيْرَ صَبًّا  وَلَا تَجْعَلْ عَيْشَهُمَا كَدًّا كَدًّا

“Ya Allah! Limpahkan kepada keduanya kebaikan, dan jangan jadikan kehidupan mereka susah.”

Tidak selang beberapa hari pernikahannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dalam peperangan, dan Julaibib ikut serta bersama beliau. Setelah peperangan usai, dan manusia mulai saling mencari satu sama lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada mereka, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan fulan dan fulan…”

Kemudian beliau bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan si fulan dan si fulan…”

Kemudian beliau bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan fulan dan fulan…”

Beliau bersabda, “Akan tetapi aku kehilangan Julaibib.”

Mereka pun mencari dan memeriksanya di antara orang-orang yang terbunuh. Tetapi mereka tidak menemukannya di arena pertempuran.

Terakhir, mereka menemukannya di sebuah tempat yang tidak jauh, di sisi tujuh orang dari orang-orang musyrik. Dia telah membunuh mereka, kemudian mereka membunuhnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri memandangi mayatnya, lalu berkata,”Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia dari golonganku dan aku dari golongannya.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membopongnya di atas kedua lengannya dan memerintahkan mereka agar menggali tanah untuk menguburnya.

Anas bertutur, “Kami pun menggali kubur, sementara Julaibib radhiallahu ‘anhu tidak memiliki alas kecuali kedua lengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hingga ia digalikan dan diletakkan di liang lahatnya.”

Anas radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah! Tidak ada di tengah-tengah orang Anshar yang lebih banyak berinfak dari pada istrinya. Kemudian, para tokoh pun berlomba melamarnya setelah Julaibib…”

Benarlah, “Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itu adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (An-Nur: 52).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda, sebagaimana dalam ash-Shahih, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang engan itu?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku, maka ia masuk surga, dan barangsiapa mendurhakaiku berarti ia telah enggan.”

Di nukil dari, “90 Kisah Malam Pertama” karya Abdul Muththalib Hamd Utsman, edisi terjemah cet. Pustaka Darul Haq Jakarta. (alsofwah.or.id)

Artikel www.Kisahmuslim.com

Istrimu Malu untuk Meminta, Meski Itu Haknya

Bismillaah.........

[ Istrimu Malu untuk Meminta, Meski Itu Haknya ]

Islam menetapkan kewajiban nafkah keluarga ada di pundak suami sebagaimana firman Allah dalam Quran Surah Al Baqarah ayat 233: “.............. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf (baik) ."

Karena itu, nafkah istri menjadi tanggung jawab suami. Dan itu juga berarti bahwa seorang istri tidak dibebani menanggung nafkah dirinya sendiri apalagi keluarga.

Seorang istri shalihah paham benar bahwa nafkahnya ditanggung oleh suami, dan menjadi kewajiban suami untuk menafkahinya dengan cara yang ma’ruf.

Namun tahukah engkau wahai suami, bahwa istrimu memiliki rasa malu untuk meminta kepadamu meski nafkah adalah hak istri dan kewajiban suami.

Istrimu malu dan juga takut untuk meminta haknya karena ia menjaga dirinya dari apa yang dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

“ Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup). ” (HR. An Nasa’i. Al Baihaqi).

Istri shalihah tidak akan menuntut di luar kemampuan suaminya. Cukuplah bagi istri sesuatu yang pantas dan sewajarnya, tidak perlu mewah, merk terkenal atau mahal harganya. Cukuplah sesuatu yang dapat memenuhi fungsinya, karena sombong dan bergaya bukanlah tabiatnya. Sederhana dan qanaah telah menjadi penghias akhlaknya.

Karena itu wahai suami, perhatikan penampilan istrimu. Dan segera penuhi kebutuhan istrimu. Jangan menunggu istrimu memintanya, karena rasa malu akan mencegahnya, juga kekhawatiran akan membebanimu.

Perhatikan keadaan istrimu. Adakah pakaiannya mulai kusam, sepatu sudah butut, sandalnya sudah tipis, atau tasnya tak layak.

Ajaklah istrimu untuk membeli kebutuhannya. Atau berikanlah uang padanya untuk membelinya sendiri.

Tak perlu kau tanya apakah mau beli sepatu dan sebagainya. Jika kau bertanya, niscaya istrimu akan menolaknya dan menyarankan untuk mengutamakan kebutuhanmu dan anak-anakmu.

Dan jika kau memberi sesuatu, istrimu sungguh akan bersuka cita atas perhatian yang kau berikan.

Niscaya rasa cinta dan sayangnya padamu akan makin bertambah besar karena kau mengakui keberadaannya.

Wahai suami, murah hatilah pada istrimu.

Janganlah berlaku pelit terhadapnya. Jika kau sering memberikan hadiah untuk kerabatmu dan kolegamu, ingatlah juga ada istri yang setia disampingmu. Istri yang siap sedia membantumu meski tak ada belanja tambahan. Istri yang mendampingimu saat senang maupun susah dan tak kenal lelah.

Apalagi bila dirimu memiliki kelebihan rizki. Sesekali berikan hadiah untuk istrimu.

Belikanlah sesuatu yang pada umumnya disukai oleh para wanita, apakah itu perhiasan meski hanya sebuah cincin atau gelang, sepasang sepatu baru, tas tangan yang disukai istrimu, atau hanya sekedar makanan kesukaannya.

Hadiahmu akan sangat berarti baginya dan akan menambah rasa cintanya padamu.

Wahai suami, jangan lupakan kerabat istrimu, terutama ibu dan ayahnya.

Jika istrimu malu untuk meminta haknya, maka ia lebih malu lagi meminta sesuatu untuk ibu dan ayahnya. Sebagai seorang anak, istrimu pun ingin dapat memberikan sesuatu untuk orang tuanya sebagai tanda cinta dan baktinya.

Namun tak akan mudah terlaksana bila nafkahnya tergantung kepadamu. Karena itu, tanpa istrimu meminta, berikanlah sebagian rizkimu untuk mertuamu, melalui tangan istrimu.

Mertuamu akan sangat berbahagia dan terkesan padamu menantu yang berbuat baik kepada orang tua istrinya. Demikian juga, jangan lupakan kerabat istrimu dengan mengutamakan kerabatmu sendiri.

Wahai suami, jangan abaikan hal tersebut di atas, terlebih bila istrimu tidak bekerja.

Istri shalihah akan merasa ringan membelanjakan hartanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, meski ia tahu ia berada dalam tanggungan nafkahmu. Ia juga tidak akan berat membelanjakan hartanya untukmu dan anak-anakmu, terlebih dalam kondisi sempit.

Sementara istri yang tidak bekerja, atau yang sudah berhenti bekerja. Mereka tergantung sepenuhnya akan nafkah di tanganmu sebagai suaminya.  Dan inilah yang ditetapkan Allah.
Karena itu, ingatlah selalu kewajiban ini.

Kewajiban nafkah harus ditunaikan sesuai dengan kemampuanmu, dan tanpa menunggu permintaan istrimu.

Istri shalihah selalu berusaha qanaah dan tidak menuntut di luar kemampuanmu.

Istri shalihah selalu berusaha mensyukuri pemberian suaminya.

Ingatlah, Allah akan meminta pertanggungjawabanmu dalam menafkahi keluargamu kelak di Yaumil Akhir.

Ingatlah, sebaik-baik suami adalah yang bersikap baik kepada istri dan keluarganya.

___________________________

[ UmmiOnline ]

Senin, 15 Mei 2017

DOKTER JANTUNG

Di Riyadh, ada seorang anak berumur 16 tahun. Suatu ketika di masjid, ia membaca al-Qur'an guna menunggu iqamah shalat Subuh. Setelah iqamah, mus-haf yang ia baca diletakkan kembali di tempat semula lalu segera masuk ke shaf.

Tiba-tiba ia tersungkur dan pingsan. Beberapa orang di masjid membawanya ke sebuah rumah sakit.

Dokter al-Jubeir yang mendiagnosa kondisinya berkisah:

"Pemuda itu dibawa kesini seperti jenazah. Setelah kuperiksa lebih lanjut ternyata dia mengalami pembekuan darah di jantung. Jika ini terjadi pada unta, ini akan mematikan unta tersebut.

Aku memandang pemuda itu, ia tengah sekarat hendak disambar kematian. Kami bergegas menolongnya dan mengusahakan detak jantungnya. Aku letakkan dia di dekat seorang petugas ambulance yang membawanya.

Aku segera pergi mengambil dan menyiapkan peralatan untuk segera mengambil tindakan medis. Ketika aku kembali dan bersiap-siap memeriksa kembali, ia tengah berada di pangkuan petugas tadi.

Sang petugas meletakkan telinganya di mulut pemuda itu. Sang pemuda melirihkan sesuatu di telinga beliau. Aku berdiri melihat keduanya.

Beberapa detik kemudian, ia memegang erat tangan petugas tersebut. Secara perlahan, sang pemuda menoleh ke arah kanan.

"Asyhadu allaa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammad 'abduhu warasuluh. . ." Lirih suaranya berucap dalam sekarat.

Dia mengulang-ulang kalimat tauhid itu.

Nadinya terhenti. Begitu pula detakan jantungnya. Kami berusaha menekan dadanya namun ketentuan dan takdir Allah lebih cepat mendahului. Dia pun meninggal.

Petugas ambulance mengangis di sisinya hingga tak mampu berdiri.
Aku bertanya:

"Kenapa anda menangis? Tentunya ini bukan kali pertama anda melihat mayat."

Dia terus menangis. Setelah tangisannya reda, aku kembali bertanya:

"Apa yang diucapkan pemuda tadi kepada anda?"

Dia menjawab:

"Wahai dokter, ketika pemuda tadi melihat anda sibuk bolak-balik, memerintahkan kami ini dan itu, dia lantas memahami bahwa engkau adalah spesialis jantung. Lantas pemuda itu berkata kepadaku:

((Wahai tuan, katakan kepada rekan anda spesialis jantung itu, tak perlu menyibukkan diri. Kematian adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Sungguh, saat ini aku tengah melihat tempatku di Surga)).""

____
Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat, 30)

___
Sumber: page as-Syaikh Mahir al-Mu'aiqiliy
Alih bahasa: Yani Fahriansyah

Minggu, 14 Mei 2017

JENIS MANUSIA

Hadits Shahih:
Ada empat jenis manusia, anda termasuk yang mana?

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

إنما الدنيا لأربعةِ نفرٍ ؛ عبدٌ رزقَه اللهُ مالًا و علمًا فهو يتَّقي فيه ربَّه ، و يصِلُ فيه رَحِمَه ، و يعلمُ للهِ فيه حقًّا ، فهذا بأفضلِ المنازلِ ، و عبدٌ رزقَه اللهُ علمًا ، و لم يرزقْه مالًا ، فهو صادقُ النَّيَّةِ ، يقولُ : لو أنَّ لي مالًا لعملتُ بعملِ فلانٍ ، فهو بنِيَّتِه ، فأجرُهما سواءٌ و عبدٌ رزقَه اللهُ مالًا ، و لم يرزقْه عِلمًا يخبِطُ في مالِه بغيرِ علمٍ ، و لا يتَّقي فيه ربَّه ، و لا يصِلُ فيه رَحِمَه ، و لا يعلمُ للهِ فيه حقًّا ، فهذا بأخبثِ المنازلِ ، و عبدٌ لم يرزقْه اللهُ مالًا و لا علمًا فهو يقولُ : لو أنَّ لي مالًا لعملتُ فيه بعملِ فلانٍ ، فهو بنيَّتِه ، فوزرُهما سواءٌ

"Dunia itu untuk 4 orang:

1. Hamba yang diberi rizki oleh Allah berupa harta dan ilmu (agama), ia bertaqwa kepada kepada Allah dengan ilmu dan hartanya, ia gunakan untuk menyambung silaturahim, ia mengetahui di dalamnya terdapat hak Allah, inilah kedudukan yang paling utama

2. Hamba yang diberi rizki oleh Allah berupa ilmu (agama), namun tidak diberi harta. Namun niatnya tulus. Ia berkata: andai aku memiliki harta aku akan beramal sepert Fulan (nomor 1), dan ia sungguh-sungguh dengan niatnya tersebut. Maka antara mereka berdua (nomor 1 dan 2) pahalanya sama

3. Hamba yang diberi rizki oleh Allah berupa harta, namun tidak diberi ilmu (agama). Ia membelanjakan hartanya tanpa ilmu, ia juga tidak bertaqwa dalam menggunakan hartanya, dan tidak menyambung silaturahmi dengannya, ia juga tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Ini adalah seburuk-buruk kedudukan.

4. Hamba yang tidak diberi rizki dan juga tidak diberi ilmu (agama). Ia pun berkata: Andai saya memiliki harta maka saya akan beramal seperti si Fulan (yang ke-3), dan ia sungguh-sungguh dengan niatnya itu, maka mereka berdua (nomor 3 dan 4) dosanya sama"
(HR. At Tirmidzi no. 2325, ia berkata: "hasan shahih")

@silsilahsahihah

Jumat, 12 Mei 2017

KUNCI SURGA

:: KUNCI SURGA ::

Syarat-syarat 'Laa ilaaha illallah' sebagai 'kunci surga' itu ada delapan, yaitu:

1. Al ‘Ilmu (Mengetahui)
2. Al Yaqin (Meyakini)
3. Al Qobul (Menerima)
4. Al Inqiyad (Tunduk Patuh)
5. Ash Shidq (Jujur atau Benar)
6. Al Ikhlas (Ikhlas)
7. Al Mahabbah (Cinta)
8. Al Kufru bimaa Siwaahu
(Mengingkari Sesembahan yang Lain)

Ibarat sebuah pintu, surga membutuhkan sebuah kunci untuk membuka pintu-pintunya. Namun, tahukah Anda apa kunci surga itu?

Bagi yang merindukan surga, tentu akan berusaha mencari kuncinya walaupun harus mengorbankan nyawa. Tetapi Anda tak perlu gelisah, karena kuncinya dijelaskan dalam hadits Rasul Saw.

عَنْ مُعَاذٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ، دَخَلَ الْجَنَّةَ » (رواه أحمد)
“Barang siapa yang meninggal dan dia bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur dari hatinya, maka dia masuk surga.“ (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).

Ternyata, kunci surga itu adalah dua kalimat syahadat yang begitu sering kita ucapkan. Namun semudah itukah surga dapat kita buka dan kita masuki? Ketahuilah, bahwa setiap kunci itu pasti bergerigi. Begitu pula kunci surga pasti memiliki gerigi. Jadi, pintu surga itu hanya bisa dibuka oleh orang yang memiliki kunci yang bergerigi.

Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya (3/109), bahwa seseorang pernah bertanya kepada Al Imam Wahab bin Munabbih (seorang tabi’in terpercaya dari Shan’a yang hidup pada tahun 34-110 H), “Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci surga?” Wahab menjawab: “Benar, akan tetapi setiap kunci pasti bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan dibukakan untukmu!”

Lalu, apa gerangan gerigi kunci itu Laa ilaaha illallah itu?

Ketahuilah, gerigi kunci Laa ilaaha illallah itu adalah syarat-syarat Laa ilaaha illallah. Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qashim Al Hambali An-Najdi rahimahullah, penyusun kitab Hasyiyyah Tsalatsatil Ushul, pada halaman 52 kitab tersebut menyatakan, syarat-syarat Laa ilaaha illallah itu ada delapan, yaitu:

Pertama: Al ‘Ilmu (Mengetahui)

Maksudnya adalah kita harus mengetahui arti dan makna Laa ilaaha illallah secara benar. Adapun artinya adalah: “Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ عُثْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ». (رواه مسلم)
“Barang siapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, niscaya dia akan masuk surga.”(HR. Muslim).

Seandainya Anda mengucapkan kalimat tersebut, tetapi Anda tidak mengerti maknanya, maka ucapan atau persaksian tersebut tidak sah dan tidak ada faedahnya.

Kedua: Al Yaqin (Meyakini)

Maksudnya adalah kita harus menyakini secara pasti kebenaran kalimat Laa ilaaha illallah tanpa ragu dan tanpa bimbang sedikitpun.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّى رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَلْقَى اللَّهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ ». (رواه مسلم)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah seorang hamba bertemu dengan Allah sambil membawa dua kalimat syahadat tersebut tanpa ragu kecuali pasti dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).

Ketiga: Al Qobul (Menerima)

Maksudnya kita harus menerima segala tuntunan Laa ilaaha illallah dengan senang hati, baik secara lisan maupun perbuatan, tanpa menolak sedikit pun. Anda tidak boleh seperti orang-orang musyrik yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Quran:

“Orang-orang yang musyrik itu apabila di katakan kepada mereka: (ucapkanlah) Laa ilaaha illallah, mereka menyombongkan diri seraya berkata: Apakah kita harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kita hanya karena ucapan penyair yang gila ini?” (QS. Ash Shaffat: 35-36).

Keempat: Al Inqiyad (Tunduk Patuh)

Maksudnya kita harus tunduk dan patuh melaksanakan tuntunan Laa ilaaha illallah dalam amal-amal nyata. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman:
“Kembalilah ke jalan Tuhanmu, dan tunduklah kepada-Nya.“ (QS. Az Zumar: 54).

Allah Ta’ala juga berfirman:
“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah).” (QS. Luqmaan: 22).

Kelima: Ash Shidq (Jujur atau Benar)

Maksudnya Anda harus jujur dalam melaksanakan tuntutan Laa ilaaha illallah, yakni sesuai antara keyakinan hati dan amal nyata, tanpa disertai kebohongan sedikit pun.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : « مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ».

Dari Anas bin Malik, Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidaklah seseorang itu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, dia mengucapkannya dengan jujur dari lubuk hatinya, melainkan pasti Allah mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keenam: Al Ikhlas (Ikhlas)

Maksudnya Anda harus membersihkan amalan Anda dari noda-noda riya’ (amalan ingin di lihat dan dipuji oleh orang lain), dan berbagai amalan kesyirikan lainnya.
عَنْ عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ الْأَنْصارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ» (متفق عليه)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah semata-mata hanya untuk mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketujuh: Al Mahabbah (Cinta)

Maksudnya Anda harus mencintai kalimat tauhid, tuntunannya, dan mencintai juga kepada orang-orang yang bertauhid dengan sepenuh hati, serta membenci segala perkara yang merusak tauhid itu. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan di antara manusia ada yang membuat tandingan-tandingan (sekutu) selain Allah yang dicintai layaknya mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman, sangat mencintai Allah di atas segala-galanya.” (QS. Al Baqarah: 165).

Orang yang bertauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih. Sedangkan orang musyrik mencintai Allah dan mencintai tuhan-tuhan yang lainnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan isi kandungan Laa ilaaha illallah.

Kedelapan: Al Kufru bimaa Siwaahu (Mengingkari Sesembahan yang Lain)

Maksudnya kita harus mengingkari segala sesembahan selain Allah, yakni tidak mempercayainya dan tidak menyembahnya, dan juga kita harus yakin bahwa seluruh sesembahan selain Allah itu batil dan tidak pantas disembah. Allah subhanahu wa ta’ala menyatakan:
“Maka barangsiapa mengingkari thaghut (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah), yang tidak akan putus….” (QS. Al Baqarah: 256).

Saudaraku kaum muslimin, dari sini dapatlah kita ketahui, bahwa orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah hanya dengan lisannya tanpa memenuhi syarat-syaratnya, dia bagaikan orang yang memegang kunci tak bergerigi, sehingga mustahil baginya untuk membuka pintu surga, walaupun dia mengucapkannya lebih dari sejuta kali.

Semoga Allah memelihara iman kita dan menjadikan iman kita iman yang melahirkan kerinduan kepada surga dan iman yang hidup yang mampu menggerakkan semua potensi diri dan harta yang Allah anugerahkan kepada kita untuk surga-Nya Semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di surga Al-Firdaus Al-A’la yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amiin.

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS.Al-Qashash:56)

Hamba Allah.........

Rabu, 03 Mei 2017

BUAT APA RAJIN IBADAH DAN PANDAI NGAJI, KALAU HIDUP MISKIN..?

BBG AL ILMU - Menebar Cahaya Sunnah:
BUAT APA RAJIN IBADAH DAN PANDAI NGAJI, KALAU HIDUP MISKIN..?

Pak Ustadz! Buat apa rajin ibadah dan pandai ngaji, kalau hidup miskin..?

Sebagian orang berpikir, seperti di atas, karenanya ia berusaha sekuat tenaga menjadi orang kaya dan berkuasa, bahkan paling kaya dan paling berkuasa, agar dapat hidup layak dan bahagia.

Sah-sah saja sih, berpikir demikian, karena itu adalah pilihan anda.

Namun izinkan saya bertanya kepada anda: manakah yang lebih anda dahulukan, membeli bunga-bunga indah yang harum semerbak atau memiliki rumah, tempat yang kelak akan anda hiasi dengan bunga ?

Kemakmuran dan kesejahteraan dunia sejatinya bagaikan bunga-bunga yang tentu saja menjadikan rumah anda menjadi indah dan semerbak harum.

Namun apalah artinya memiliki bunga yang indah dan harum semerbak bila ternyata anda hidup di kolong jembatan, beralaskan bumi dan beratapkan langit, bersandingkan sampah yang menebar aroma busuk dan menjijikkan?

Apalah artinya anda mengenakan baju mewah, menyantap hidangan lezat, menghuni rumah megah, menduduki jabatan tinggi, kalau ternyata jiwa anda gersang jauh dari ketenangan dan kedamaian hidup?

Mana mungkin anda bisa tenang dan damai, kalau ternyata anda selalu dirundung kekawatiran kekayaan anda akan habis atau direnggut orang, atau jabatan anda direbut orang?

Mungkinkah anda merasakan kedamaian hidup, bila jiwa anda dipenuhi oleh rasa hasad, iri dan dengki ?

Akankah anda merasakan ketenangan bila ternyata jiwa anda dipenuhi oleh keserakahan sehingga selalu merasa kurang dan kecewa atas apa yang anda dapatkan ?

Sobat, sepatutnya sebelum anda membeli bunga anda membangun rumah, sebagaimana sebelum anda menghiasi raga anda, dengan baju bagus, rumah megah, kendaran mewah, *terlebih dahulu kondisikan jiwa anda dengan iman dan takwa.* *Hanya dengan keduanya anda dapat menikmati semua harta dan jabatan yang anda dapatkan.*

Sebelum anda mengumpulkan harta dan menduduki jabatan, *persiapkan rasa syukur dalam diri anda,* sehingga anda dapat berbahagia atas apapun yang anda dapatkan. Allah Ta’ala berfirman:

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى (123) وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا

Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (Thaha 123-124)

Selamat menemukan kehidupan bahagia.

DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى

Jumat, 28 April 2017

KISAH SYAIKH AS-SA'DI BERSAMA PEROKOK AKTIF

������ KISAH SYAIKH AS-SA'DI BERSAMA PEROKOK AKTIF

_________
Pada suatu ketika syeikh As-Sa'di* membeli kayu bakar, sang penjual kayu bakar pun mengantarkan kayu bakar pesanan beliau hingga ke tempat penyimpanan di rumah beliau.
Selagi sang tukang memasukkan kayu-kayu bakar ke tempat penyimpanan, beliau menyediakan makanan untuk si tukang tersebut agar bisa disantap setelah ia selesai menaruh kayu bakar di tempatnya.

Selesai melakukan tugasnya, si tukang kayu bakar menyantap makanan, ia pun pulang. Ketika Syeikh As-Sa'di hendak mengunci pintu rumah, ia melihat ada sebungkus benda yang tergeletak di bawah. Beliau memungutnya, ternyata benda itu adalah sebungkus rokok. Beliau pun bersegera memanggil tukang tersebut.
Ketika mereka telah bertemu, Syeikh bertanya kepada tukang tersebut,

"Ini punyamu bukan?"

Tukang kayu bakar tersebut awalnya ragu-ragu untuk menjawab, ia merasa malu akan hal ini karena ia mengetahui bahwa Syeikh As-Sa'di adalah seorang Ulama.

Akhirnya, ia pun menjawab,

"Iya, Syeikh, ini punyaku. Akan tetapi apakah engkau tahu apa isi bungkus tersebut?"

Syeikh berkata,
"Iya, itu rokok kan."

Tukang itu kembali bertanya,
"Ya Syeikh, kenapa engkau mengembalikan ini kepadaku?"

Syeikh menjawab,
"Aku kembalikan ini kepadamu sebab apabila engkau sampai di rumahmu, kemudian engkau tidak menemukan rokok ini, engkau akan gunakan uang kayu bakar yang kau jual tadi untuk membeli rokok lagi. Engkau pun akan membuat lapar anak istrimu. Adapun masalah hidayah, Allah lah yang memberi hidayah."

Tiba-tiba tukang tersebut berkata,
"Bismillah..."
Ia pun mengambil bungkus rokok itu kemudian ia lemparkan semua isinya ke tanah,
Ia berkata,

"Ya Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepadamu dari merokok dan aku tidak akan merokok lagi."

(➡��Diceritakan oleh Ustadz Aris Munandar Hafizhohullah dalam kajian Syarah Al Wasail Mufidah Lil Hayyatis Sa'idah)

��*Beliau adalah seorang Ulama, Penulis Kitab Tafsir yang dikenal dengan Tafsir as-Sa'di.

Rabu, 26 April 2017

NASEHAT MENJELANG MUSIM KETAATAN (BULAN RAMADHAN)

NASEHAT MENJELANG MUSIM KETAATAN (BULAN RAMADHAN)

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity, hafidzahullah, ditanya:

“Wahai syaikh.. Dengan amalan apa anda menasehati saya dalam menyongsong datangnya musim ketaatan…?

Syaikh menjawab:

“Sebaik-baik amalan yang semestinya dilakukan dalam rangka menyongsong datangnya musim ketaatan adalah memperbanyak istighfar. Sebab dosa akan menghalangi seseorang dari taufiq Allah (untuk melakukan ketaatan).”

Tidaklah hati seorang hamba selalu beristigfar melainkan akan disucikan.

** Bila ia lemah, maka akan dikuatkan

** Bila ia sakit, maka akan disembuhkan

** Bila ia diuji, maka akan diangkat ujian itu darinya.

** Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk

** Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.

Istighfar merupakan benteng aman yang tersisa bagi kita (dari adzab Allah) sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ibnu katsir, rahimahullah, berkata :

“Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istighfar, maka Allah akan memudahkan rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya. Maka apa lagi yang kau tunggu…?”

(Perbanyaklah istighfar….)

Ibnul Qayyim, rahimahullah, mengatakan :

“Bila engkau berdo’a dan waktu begitu sempit, sementara dadamu dipenuhi hajat yang begitu banyak, maka jadikan seluruh isi do’amu istigfar. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.”

Ya Allah.. Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah Aku (*)

NB:

Lafadz do’a diatas:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”

Ustadz 'Aan Chandra Thalib

Rabu, 19 April 2017

Mengenal Istilah dalam ilmu Hadits

Mengenal Istilah dalam ilmu Hadits,,
1. Mutawatir
Hadits yang diriwayatkan dari banyak jalan (sanad) yang lazimnya dengan jumlah dan sifatnya itu, para rawinya mustahil bersepakat untuk berdusta atau kebetulan bersama-sama berdusta. Perkara yang mereka bawa adalah perkara yang indrawi yakni dapat dilihat atau didengar. Hadits mutawatir memberi faedah ilmu yang harus diyakini tanpa perlu membahas benar atau salahnya terlebih dahulu.
2. Ahad
Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.
3. Sahih (sehat)
Hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil (muslim, baligh, berakal, bebas dari kefasiqan yaitu melakukan dosa besar atau selalu melakukan dosa kecil, dan bebas dari sesuatu yang menjatuhkan muru’ah/kewibawaan) dan sempurna hafalan/
penjagaan kitabnya terhadap hadits itu, dari orang yang semacam itu juga dengan sanad yang bersambung, tidak memiliki ‘illah (penyakit/
kelemahan) dan tidak menyelisihi yang lebih kuat. Hadits sahih hukumnya diterima dan berfungsi sebagai hujjah.
4. Hasan (baik)
Hadits yang sama dengan hadits sahih kecuali pada sifat rawinya di mana hafalan/penjagaan kitabnya terhadap hadits tidak sempurna, yakni lebih rendah. Hadits hasan hukumnya diterima.
5. Dha’if
Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits sahih atau hasan. Hadits dha’if hukumnya ditolak.
6. Maudhu’ (palsu)
Hadits yang didustakan atas nama Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam padahal beliau tidak pernah mengatakannya, hukumnya ditolak.
7. Mursal
Yaitu seorang tabi’in menyandarkan suatu ucapan atau perbuatan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Hukumnya tertolak karena ada rawi yang hilang antara tabi’in tersebut dan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan mungkin yang hilang itu adalah rawi yang lemah.
8. Syadz
Hadits yang sanadnya sahih atau hasan namun isinya menyelisihi riwayat yang lebih kuat dari hadits itu sendiri, hukumnya tertolak.
9. Mungkar
Hadits yang sanadnya dha’if dan isinya menyelisihi riwayat yang sahih atau hasan dari hadits itu sendiri, hukumnya juga tertolak.
10. Munqathi’
Hadits yang terputus sanadnya secara umum, artinya hilang salah satu rawinya atau lebih dalam sanad, bukan di awalnya dan bukan di akhirnya dan tidak pula hilangnya secara berurutan. Hukumnya tertolak.
11. Sanad
Rangkaian para rawi yang berakhir dengan matan.
12. Matan
Ucapan rawi atau redaksi hadits yang terakhir dalam sanad.
13. Rawi
Orang yang meriwayatkan atau membawakan hadits.
14. Atsar
Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada selain Rasulullah n, yakni kepada para sahabat dan tabi’in.
15. Marfu’
Suatu ucapan, perbuatan, atau persetujuan yang disandarkan kepada Rasulullah n.
16. Mauquf
Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada sahabat.
17. Jayyid (bagus)
Suatu istilah lain untuk sahih.
18. Muhaddits
Orang yang menyibukkan diri dengan ilmu hadits secara riwayat dan dirayat (fiqih hadits), serta banyak mengetahui para rawi dan keadaan mereka.
19. Al-Hafizh
Orang yang kedudukannya lebih tinggi dari muhaddits, yang ia lebih banyak mengetahui rawi di setiap tingkatan sanad.
20. Majhul
(Rawi yang) tidak dikenal, artinya tidak ada yang menganggapnya cacat sebagaimana tidak ada yang men-ta’dil-nya (lihat istilah ta’dil di poin 23, red.), dan yang meriwayatkan darinya cenderung sedikit. Bila yang meriwayatkan darinya hanya satu orang maka disebut majhul al-‘ain, dan bila lebih dari satu maka disebut majhul al-hal. Hukum haditsnya termasuk hadits yang lemah.
21. Tsiqah
(Rawi yang) tepercaya, artinya tepercaya kejujuran dan keadilannya serta kuat hafalan dan penjagaannya terhadap hadits.
22. Jarh
Cacat, dan majruh artinya tercacat.
23. Ta’dil
Menilai adil.
24. Muttafaqun ‘alaih
Maksudnya hadits yang disepakati oleh al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah dalam kitab Shahih mereka.
25. Mu’allaq/ta’liq
Hadits yang terputus sanadnya dari bawah, satu rawi atau lebih.

Copas akh Husaini

Kamis, 06 April 2017

NIKMAT DZIKIR

Yuk bermuhasabah sebelum tdur
�� #Renungan

NIKMAT DZIKIR

Ketika kita bisa berdzikir menyebut nama Allah dalam tasbih, tahmid, dan dzikir lainnya, maka itu adalah sebuah kenikmatan yang sangat besar.

Karena dzikir sendiri adalah sebuah nikmat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :

"يَأْكُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فِيهَا وَيَشْرَبُونَ، وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا يَبُولُونَ، وَلَكِنْ طَعَامُهُمْ ذَلِك َجُشَاءٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالْحَمْدَ، كَمَا تُلْهَمُونَ النَّفَسَ"

"Para penghuni surga makan dan minum di dalamnya, namun mereka tidak buang air besar, tidak buang ingus, dan tidak kencing. Akan tetapi makanan tersebut menjadi sendawa yang berbau wangi. Mereka diberikan ilham untuk bertasbih dan bertahmid seperti ketika mereka bernafas." [HR. Muslim]

Para ulama menjelaskan bahwa semua yang ada di surga adalah kenikmatan. Tidak ada lagi beban kesulitan. Terputus semua beban ibadah, tidak ada kewajiban sholat, puasa dan ibadah lainnya.

Namun ada sebuah ibadah yang masih dilakukan para penghuni surga, yaitu dzikir, sebagaimana tercantum dalam hadits di atas.

Dari penjelasan ini menunjukkan kepada kita bahwa dzikir adalah sebuah kenikmatan.

Oleh karena marilah kita senantiasa penuhi detik-detik hidup kita dengan berbagai macam bentuk dzikir yang telah Rasulullah ajarkan kepada kita, baik ketika di rumah, di jalan, di kantor, di setiap waktu kita, hingga akhir hayat kita.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya: Amal apa yang paling dicintai Allah ?

Beliau menjawab :

"أَنْ تَمُوتَ وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ".

Yaitu engkau mati dalam keadaan lisanmu basah oleh dzikir menyebut nama Allah.

[Hadits Shahih riwayat Ibnu Hibban, lihat Silsilah ash-Shahihah]

Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita... aamiin

✏ Ustadz Askar Wardhana, Lc حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى
___
�� www.suaraaliman.com
�� Youtube.com/user/suaraalimantv
�� fb.com/radiosuaraaliman
�� Radio 846 AM SURABAYA
✉ SMS/WA 087770000846
�� Group WA Suara Al-Iman

➡ Yuk Join di Channel Telegram @suaraaliman http://goo.gl/GNMEO4

Rabu, 05 April 2017

Kebutuhan Terhadap Hidayah Allah

Kebutuhan Terhadap Hidayah  Allah

Syaikh Utsaimin berkata:

Setiap manusia, setinggi apapun kedudukannya, ia merasa butuh terhadap hidayah Allah عز وجل

Karena itu janganlah seseorang berkata, "Saya ini orang yang berilmu", "Saya ini orang yang rajin ibadah", kemudian ia menyandarkan ini semua kepada dirinya sendiri dan berbangga diri dengannya

Akan tetapi wajib atasnya untuk melihat banyaknya nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya dengan sebab hidayah.

Karena betapa banyak orang yang Allah leluasakan ke dalam kesesatan padahal mereka adalah orang-orang yang kuat dan cerdas

Tafsir Surat ash-Shaaffaat, hlm 268
Channel Telegram Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
✍ Alih Bahasa: Maramis Setiawan
✅ Korektor: Abu Salma Muhammad
#⃣ Channel Telegram al-Wasathiyah wal I'tidâl
Join : https://goo.gl/7zuADL

Sabtu, 25 Maret 2017

UNTUK MU YANG MENGENALKU DENGAN SUNNAH

.. Untuk mu yang mengenalku dengan sunnah..

Engkau mungkin lebih muda dalam usia namun tinggi dalam ilmu agama..
Engkau mungkin sedikit bicara namun saat berkata ucapan mu sangat mengena dijiwa..

Engkau yang sering kusakiti namun membalas dengan akhlaq terpuji..
Engkau yang sering ku lecehkan namun hatimu mudah memaafkan..

Dari mu ku belajar arti sebuah kelembutan..
Dari mu ku memahami arti sebuah ketulusan..
Dari mu Allah jadilah wasilah hidayah didatangkan..

Terima kasih sahabat...
Meski kini kau tak lagi bersama karena sebuah keadaan..
Namun semua kebaikan tetap tersimpan dalam ingatan..

Jazakallahu khairan untuk mu sahabat yang mengenal ku kepada sunnah...

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻣَﻌْﺮُﻭﻓًﺎ ﻓَﻜَﺎﻓِﺌُﻮﻩُ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﺠِﺪُﻭﺍ ﻣَﺎ ﺗُﻜَﺎﻓِﺌُﻮﻧَﻪُ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﻟَﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﻗَﺪْ ﻛَﺎﻓَﺄْﺗُﻤُﻮﻩُ

Dan barangsiapa yang berbuat baik kepada kalian maka balaslah (kebaikannya) dengan kebaikan yang setimpal dan jika kalian tidak mendapat sesuatu untuk membalasnya kebaikannya maka berdo’alah untuknya sampai kalian merasa telah membalas kebaikannya.”

(HR. Ahmad; dikatakan imam al-mundziriy, sanadnya shahiih atau hasan atau yang mendekatinya)

Senin, 20 Maret 2017

WAHAI AYAH BUNDA, HATI-HATI DENGAN REDAKSI LAFADZ DO'A ANDA

*����WAHAI AYAH BUNDA, HATI-HATI* *DENGAN REDAKSI LAFADZ DO'A ANDA*
*_(KISAH NYATA)_*
______

✒ Ustadz Abdullah Zaen -hafizhahullah- bercerita...

Beberapa saat lalu saya mampir shalat Jum'at di masjid salah satu perumahan di bilangan Sokaraja Banyumas. Di sela-sela khutbahnya, khatib bercerita tentang kejadian yang menimpa sepasang suami istri. Keduanya terkena stroke, namun sudah sekian bulan tidak ada satupun di antara anaknya yang datang menjenguk.

Manakala dibesuk oleh si khatib, sang bapak bercerita sambil menangis terisak,

_"Mungkin Allah telah mengabulkan do'a saya. Sekarang inilah saya merasakan akibat dari do'a saya!_

_Dahulu saya selalu berdo'a agar anak-anak saya jadi 'orang', berhasil, kaya, sukses, dan seterusnya. Benar, ternyata Allah mengabulkan seluruh permintaan saya. Semua anak saya sekarang menjadi orang kaya dan berhasil. Mereka tinggal di berbagai pulau di tanah air, jauh dari saya. Memang mereka semua mengirimkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit dan semua menelpon saya untuk segera berobat. Namun, bukan itu yang saya butuhkan saat ini. Saya ingin belaian kasih sayang tangan mereka. Saya ingin dirawat dan ditunggu mereka, sebagaimana dulu saya merawat mereka."_

----------

*✅Ya, berhati-hatilah Anda dalam memilih redaksi do'a, apalagi jika itu ditujukan untuk anak Anda. Tidak ada redaksi yang lebih baik dibandingkan redaksi do'a yang diajarkan dalam Al Quran dan Hadits.*

Do'a ibadurrahman (hamba Allah) yang berdo'a

, ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺎﺗِﻦَﺍ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ

*ROBBANA HABLANA MIN AZWAA-JINAA WA DZURRIYYAATINAA QURROTA-A'YUNIW-WAJ-'ALNAA LIL MUTTAQIYNA IMAAMA*

_"Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkan kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."_ (QS. Al Furqan: 74)

�� Shared by group dakwah.

*****

Jumat, 17 Februari 2017

JADWAL KAJIAN SUNNAH MADIUN

JADWAL KAJIAN RUTIN ASATIDZ DI MADIUN & SEKITARNYA
USTADZ TAUFIQ BADRI, Lc.
1. SELASA Ba'da Maghrib s.d. Isya Tema : "Fikih Asmaul Husna"
Tempat Masjid Nashrus Sunnah Jl. Koperasi 68 Banjarejo Madiun
2. SELASA ba'da isya s.d. selesai
Tempat Masjid Al Ishlah (Al Irsyad) jl. Diponegoro 122 B Madiun
3. RABU GANJIL Kajian Ummahat 16.00s/d17.00, Kajian Umum ba'da Maghrib-Isya
Masjid AlKhoir Jl. Mayjend Sungkono 75 Magetan (Barat Daya SMPN 4 Mgtn)
4. RABU GENAP Msj AnNafsy 100m Barat pasar Plaosan Ba'da Maghrib-Isya
5. KAMIS Musholla Al Ilham Jl. Kasatrian Nglames Pkl. 16.00
6. KAMIS ba'da maghrib s.d. isya Tema: "Tafsir Al Quran"
Tempat Masjid Nashrus Sunnah Jl. Koperasi 68 Banjarejo Madiun
7. SABTU ba'da maghrib-isya Tema: "Kitabut Tauhid & Adab Penuntut Ilmu"
Tempat Masjid Nashrus Sunnah Jl. Koperasi 68 Banjarejo Madiun
8. AHAD 06.00 s.d. 07.00 Tema: "Riyadush Shalihin"
Tempat Msj Baitul Muttaqin, utara PG Purwodadi, Manisrejo, Glodhok, Magetan
9. AHAD Pukul 09.00 Tema: Fikih Perbaikan Hati.
Tempat Aula SD Islam Al Qolam Ngawi Banjarsari, Dungus, Ngawi.
10. AHAD GENAP Masjid Al Mukhlisin Polres Madiun Kota Ba'da Subuh
11. SENIN(Pekan pertama) ba'da magrib s/d isya
Tempat Masjid Al Mukmin Jl. Merpati RT02/RWI ds. Bantengan

USTADZ USMAN
1. SENIN ba'da maghrid-isya Tema : "Al Kabair (dosa-dosa besar)"
2. KAMIS ba'da maghrib-isya Tema: "Fathul Bari Ibnu Hajar Al Asqolany"
Tempat Masjid Tarmuji Jl. Mojopahit Gg. IV Winongo Madiun

USTADZ RAHMAT
1. SENIN PEKAN 1 & 2 ba'da maghrib-isya Tema: "Tafsir Juz 'Amma"
2. SENIN PEKAN 3 & 4 ba'da maghrib-isya Tema: "Hadits Arba'in Nawawi"
3. KAMIS PEKAN 1 & 2 ba'da maghrib-isya Tema: "Aqidah"
4. KAMIS PEKAN 3 & 4 ba'da maghrib-isya Tema: "Kesalahan Dalam Sholat"
5. JUM'AT Ba'dha Maghrib-Isya Tema, ; Kitabul Jami Bulughul Marom
Tempat di Masjid Islamic Center timur taman sukowati keniten ponorogo
6
7. SABTU PEKAN 1 & 2 Ba'dha Maghrib-Isya tema Syarhus Sunna
8. SABTU PEKAN 3 & 4 ba'dha maghrib-isya  Fiqh asmaul husna

Tempat: Masjid Aisyah Ummul Mukminin Jl. Pilang Wreda Madiun

7. SABTU 14.00 - selesai Tematik.
Tempat Masjid At Taubah Jl. Jawa No. 06 Kota Madiun


USTADZ ABU ISLAH, S.Pd.I
1. AHAD ba'da maghrib-isya Tema: "Tafsir Juz 'Amma".
Tempat Musholla Al Karim RT06/ Ds.Tawangrejo Kec.Takeran Magetan
2 Jum'at Ba'dha Maghrib tema: "Riyadhusshalihin" Masjid Muhtadin Jl Bayangkara Madiun

USTADZ ALI, S.Pd.I.
1. RABU & SABTU ba'da maghrib-selesai Kajian tematik.
Masjid Nur Assalam Jl.Diponegoro No.37 Kel.Bangunsari Kec.Mejayan Kab.Madiun

################
CP 081 359 081 113

Supported by:
www.tvkita.id
www.radiokita.or.id
PP Nashrus Sunnah

Jumat, 10 Februari 2017

Yang Kau Butuhkan Hanyalah Bersabar

BBG AL ILMU:
Yang Kau Butuhkan Hanyalah Bersabar...

Bismillah

Akhi Ukhti…

Manusia adalah makhluk yang suka tergesa-gesa (lihat Al Anbiya: 37)

Dia selalu terburu-buru untuk meraih yang diinginkan, salah satunya ketika mencari pasangan hidup
Hati gundah gulana tatkala pasangannya tak kunjung datang atau tak kunjung didapatkan
Galau tiada henti
Akhirnya membuat dirinya melakukan tindakan sembrono dalam memilih pasangan hidup

Bahkan ada sebagian orang tua yang malah menyuruh putrinya untuk menjalin hubungan dengan lelaki demi mendapatkan suami, padahal Sang Pencipta tidak meridhoi tindakan tersebut
Ingatlah bahwa ada tiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia:

KELAHIRAN
PERNIKAHAN
KEMATIAN

Untuk yang pertama dan yang ketiga manusia tidak dapat memilih, namun untuk yang kedua ada kesempatan baginya untuk memilih, walau sejatinya semua sudah ditentukan Allah…

Pernikahan bukan sebuah permainan namun ia adalah masa depan
Bila engkau salah langkah kelak akan pahit akibatnya sepanjang masa

Maka Bersabarlah dalam masa penantian jodoh
Ingatlah bahwa sudah menjadi sunnatullah bahwa pribadi yang baik untuk pribadi yang baik pula, Allah berfirman:

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” [An-Nur: 26]

Oleh karena gunakan waktu penantian untuk :

1. Berdo'a… karena ia adalah sebuah ibadah yang mulia dan Allah berjanji akan mengabulkan permohonan

2. Introspeksi diri dan Memperbaikinyakarena pasanganmu kiranya seperti dirimu dalam kebaikan

3. Menjaga pandangan mata

4. Banyak puasa sunnah di kala nafsu dan syahwat menggoda

Bila ada yang bertanya sudah menikah belum? maka jawablah, “Doakan semoga Allah memudahkan!, tidak perlu menjadikan pertanyaan itu sebagai hantu yang menakutkan…rileks

Selalu berprasangka baik kepada Allah

Jangan berputus asa dari Rahmat Allah

Bila jodohmu ada di seberang pulau niscaya Allah akan mendatangkannya untukmu…

Yang kau butuhkan hanyalah bersabar menanti dan yakin dengan takdir ilahi, Allah lebih tahu dengan yang dibutuhkan hambanya.

Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله تعالى

Sabtu, 14 Januari 2017

MASA DEPAN YANG SESUNGGUHNYA

?����✈ MASA DEPAN YANG SESUNGGUHNYA? ������                                                   
Syaikh Ali Mustafa Thantawi mengatakan:

"Aku pernah duduk di bangku sekolah dasar demi masa depan. Kemudian aku belajar di jenjang SMP juga demi masa depan.
Setelah itu mereka mengatakan "lanjutkan lagi ke jenjang SMA demi masa depan"
Setelah lulus SMA mereka mengatakan, "demi masa depan lanjutkan hingga sarjana".
Setelah meraih gelar sarjana mereka mengatakan: Carilah pekerjaan demi masa depan.
Setelah aku bekerja mereka mengatakan:
Menikahlah demi masa depan.
Setelah menikah mereka mengatakan: Segeralah punya momongan, demi masa depan.

Dan saat ini ketika aku menulis kata-kata ini umurku telah mencapai 77 tahun, dan aku masih menunggu
masa depan.

Masa depan adalah titik merah yang takkan pernah kita capai.                        Karena bila kita mencapainya, masa itu berubah menjadi masa kini, lalu kita akan menghadapi masa depan berikutnya dan begitu seterusnya.

Masa depan yang sesungguhnya adalah: Ketika engkau membuat Allah ridha kepadamu, lalu engkau selamat dari neraka-Nya dan mendapatkan surga-Nya.

Sumber: multaqoahlulhadits
__________________
Madinah 25-07-1436 H
✒ Ditulis oleh Ust. Aan Chandra Thalib El Gharantaly حفظه الله تعالى

***

Senin, 09 Januari 2017

Walau BBM naik, CABE naik, TD Listrik naik, STNK naik, tapi tenang sobat, hujan tetap saja turun.

Islamic Center Unaiza_Indo:
Walau BBM naik, CABE naik, TD Listrik naik, STNK naik, tapi tenang sobat, hujan tetap saja turun.

Jadi lebih baik menikmati hujan turun daripada meratapi BBM dan lainnya yang naik.

Percaya deh, kalau anda meminta kenaikan rejeki anda kepada Allah Pemilik segala rejeki, akan lebih tentram di hati dibanding meratapi kenaikan kenaikan yang terjadi.

Menggantungkan harapan agar Allah menaikkan rejeki anda lebih realistis dibanding menuntut siapapun untuk menurunkan harga berbagai komoditi di atas.

Daripada waktu dan energi habis untuk diskusi dan meratapi kenaikan tentu lebih bijak bila anda menghabiskannya untuk mendekatkan diri dan memohon tambahan rejeki kepada Allah Ta'ala. Simak janji Allah Ta'ala:
ان الذين تعبدون من دون الله لا يملكون لكم رزقا فابتغوا عند الله الرزق واعبدوه واشكروا له
Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah tiada memiliki rejeki untuk kalian, karena itu mintalah rejeki kepada Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. ( al.ankabut 17)

Gimana sobat, mau marah marah mengumpat pemerintah yang menaikkan dan hasilnya hanya kekecewaan, atau milih berdoa dan fokus beribadah kepada pemilik rejeki yang kuasa menaikkan dan bahkan melipatgandakan rejeki anda?

Hayo , pilih sendiri, menunya prasmanan kok, asal tahu saja resiko pilihan anda.

Status di saat menjadi korban delay penerbangan dan hujan deras di bandara Pangkalpinang.

________
Oleh: Ust. DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى

---------------------
�� Bc Tgram "Islamic Center Unaiza_Indo"
�� Join Channel Tgram kami, klik di: https://telegram.me/jalyat_indo
Atau klik di sini: https://goo.gl/wc1wHC

______
�� Untuk bergabung ke Broadcast "WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo" (dengan nomor yg baru) silahkan simpan nomor berikut (+966539182225) di kontak HP anda, lalu kirim "mengikuti" melalui WA ke nomor tersebut.

Selasa, 27 Desember 2016

Maka Hati Pun Jadi Tenang

*Maka Hati Pun Jadi Tenang*

Donal Trump si Pembenci Islam menang, perlukah umat islam resah?
Indonesia dikuasai china perlukah umat islam resah ?
Indonesia menjadi seperti suriah, perlukah umat islam resah ?

1000 Donald Trump pun memimpin semua negara adidaya di dunia ini, tidak akan sedikitpun mencelakakan umat islam, kecuali sudah kehendak Allah ta'ala yang tertulis di lauhul mahfudz.

Mari memperbaiki diri dan kembali kepada manhaj yang haq.

Kata Allah dalam al-qur'an, salah satu usaha setan adalah menakut nakuti kaum muslimin, maka dihembuskan berita-berita keresahan yang membius di dunia maya tentang patutnya umat islam resah karena kemenangan Donal trump. Ketahuliah bahwa itu hanyalah datang dari Setan, orang orang fasik dan orang orang munafik.

‎وَإِذَا جَآءَهُمْ أَمْرُُ مِّنَ اْلأَمْنِ أَوْ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. (An Nisa’: 83)

Orang orang beriman dilarang merasa takut, seperti dalam kasus ketika orang orang munafik mengatakan kepada Rasululloh ﷺ "Orang orang kafir telah mengepung kaum muslimin, untuk menyerang kalian." Maka orang orang beriman hanya akan bertambah imannya bukan semakin takut.

Seandainya musuh musuh islam memiliki makar kepada kaum muslimin maka sehebat apapun senjata mereka maka tidak akan membahayakan kaum mukminin selagi kita bertaqwa dan bersabar, sabar dalam ketaatan kepada Allah ☝��️.

‎وَإِنْ َتَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرْكُمْ كَيْدُهُم شَيئاً، إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ 

Dan jika kalian bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu muslihat mereka tidak akan membahayakan kalian sedikitpun. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan (Ali Imron : 20)

Ingat, tak semua hal yang kita dengar itu betul. Tak semua hal yang  kita dengar itu perlu kita sebarkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu lakukan. (Al-Hujurat:6).

Ketahuilah bahwa Allah yang maha membolak-balikan hati.

Disarikan dari tanya jawab bersama Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas Hafidzahullah

Senin, 26 Desember 2016

RAIH AKHIRATMU, NAMUN JANGAN LUPAKAN DUNIA

IslamDiaries:
RAIH AKHIRATMU, NAMUN JANGAN LUPAKAN DUNIA

Nah.. Ini bagus untuk diingat. Raih akhirat jangan lupakan Dunia, sholat utamakan daripada kerja. Maksudnya... Jangan malah sholat ditinggalin gara gara sibuk kerja.
Gini.. Ayat yang bisa kita renungkan dan kita kaji di hari ini,

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْي
َا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77). Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut,

استعمل ما وهبك الله من هذا المال الجزيل والنعمة الطائلة، في طاعة ربك والتقرب إليه بأنواع القربات، التي يحصل لك بها الثواب في الدار الآخرة

“Gunakanlah yang telah Allah anugerahkan untukmu dari harta dan nikmat yang besar untuk taat pada Rabbmu dan membuat dirimu semakin dekat pada Allah dengan berbagai macam ketaatan. Dengan ini semua, engkau dapat menggapai pahala di kehidupan akhirat.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 37).

Sekarang kita lihat maksud 'Jangan Lupakan Nasibmu di Dunia'. Yang dipahami ulama maknanya bukan seimbangkan dunia akhirat.

Imam Ibnu Katsir -semoga Allah merahmati beliau- menyebutkan dalam kitab tafsirnya,

{ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا } أي: مما أباح الله فيها من المآكل والمشارب والملابس والمساكن والمناكح، فإن لربك عليك حقًّا، ولنفسك عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا، ولزورك عليك حقا، فآت كل ذي حق حقه.

“Janganlah engkau melupakan nasibmu dari kehidupan dunia yaitu dari yang Allah bolehkan berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan menikah. Rabbmu masih memiliki hak darimu. Dirimu juga memiliki hak. Keluargamu juga memiliki hak. Istrimu pun memiliki hak. Maka tunaikanlah hak-hak setiap yang memiliki hak.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 37).

Ingat.. kerja itu selingan sambil nunggu waktu Sholat.

Semoga manfa'at

Sumber Rumayshocom

AKU DAN DUNIA

�� AKU DAN DUNIA ��

▪️Letih aku dalam ambisi dunia
▪️Bagaikan air laut dalam dahaga
▪️Semakin tenggelam aku dalam pusarannya
▪️Semakin jauh aku dari mengenal-Nya

▫️Lisan dan tubuh berkata zuhud dunia
▫️Tapi hati mendustakannya
▫️Apalah arti tinggalkan dunia
▫️Bila hati bergantung padanya

▪️ Aku dipandang orang yang hina
▪️Mereka salah dalam menyangka
▪️Bila hati penuh qona'ah pada-Nya
▪️Tiada beda engkau dengan raja dunia

▫️Jangan lihat orang dari jasadnya
▫️Tapi lihat dari takwanya
▫️Bila qona'ah didalam jiwa
▫️Bagaikan raja dalam gubuk bahagia

Berkata Ibnul Qoyyim Rohimahullah Ta'ala

« فليس  الزهد  أن تترك الدنيا من يدك وهي في قلبك وإنما الزهد أن تتركها من قلبك وهي في يدك»

  طريق الهجرتين-508

Bukanlah zuhud itu hanya meninggalkan dunia yang ada ditanganmu akan tetapi ia(dunia) masih kokoh didalam hatimu...

Zuhud yang sebenarnya adalah engkau meninggalkan dunia yang ada dihatimu  walaupun dunia itu ada ditanganmu...

��Thoriiqul Hijrotaini hal 508

✒️Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah

•┈┈┈•❀❁❦��❦❁❀•┈┈┈•

DIANTARA PENGHALANG DO'A

Bismillah

DIANTARA PENGHALANG DO'A

Saudaraku..
Perhatikanlah apa yang engkau makan dan minum, dari hasil apakah engkau dapatkan..?
Perhatikanlah pula pakaian yang engkau kenakan, dari hasil apakah engkau membelinya sehingga kini dapat engkau kenakan?

Wahai saudaraku..
Sudahkah keduanya engkau dapatkan dari jalan-jalan yang halal? Ataukah justru sebaliknya..?

... Dalam suatu riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu :

ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim 1015)

... Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :
"Pada zaman sekarang ini berapa banyak orang yang mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang haram baik dari harta riba, perjudian atau harta suap yang yang lainnya." (Syarh Shahih Muslim 7/100)

.. Dalam suatu riwayat disebutkan ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu anhu

تُستجابُ دعوتُك من بين أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ فقال : ما رفعتُ إلى فمي لقمةً إلا وأنا عالمٌ من أين مجيئُها ، ومن أين خرجت

“Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah alaihi wasallam lainnya?”, “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad

.. Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata :

من سرَّه أنْ يستجيب الله دعوته ، فليُطِب طُعمته

“Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”

..Yusuf bin Asbath rahimahullah berkata :

بلغنا أنَّ دعاءَ العبد يحبس عن السماوات بسوءِ المطعم

“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”

... Seorang penyair berkata :
“Kita berdoa dan menyangka doa terangkat padahal dosa menghadangnya lalu doa tersebut kembali. Bagaimana doa kita bisa sampai sementara dosa kita menghadang di jalannya." (Al-Azhiyah dalam Ahkamil Ad’iyah hal 141)

Perbaikilah cara mendapatkan makan dan minummu serta pakaian yang engkau kenakan, niscaya akan mudah dan cepat doamu untuk dikabulkan..

Nasihat untuk saya pribadi khususnya dan semoga bermanfaat bagi engkau wahai saudaraku..

Barakallah fiikum..
______________________

✍ Ustadz Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)