Senin, 10 Oktober 2016

Jika Salah Hari dalam Berpuasa

SOBAT MUSLIM:
🔰 *​Jika Salah Hari dalam Berpuasa.​*

_________

❍  من صام التاسع والعاشر فتبين له بعد ذلك أنه صام الثامن والتاسع فما الحكم ؟ وهل عليه قضاء ذلك ؟

▪ Seseorang yang telah berpuasa tasu'a (9 Muharram) dan 'Asyura (10 Muharram) namun setelah itu nampak baginya bahwa sebenarnya ia berpuasa pada tanggal 8 dan 9, maka bagaimana hukumnya??
Apakah ia harus mengqhada'??

❐ Berkata Syaikh 'Abdul Aziiz bin Baaz ​rahimahullah​:

【 لَيس عَليه القضَاء ، ولَه الأجْر إن شَاء

 الله كَاملا عَلى حَسب نيّته ؛ لأنّه ظنّ أن هذا

 هُـو التّاسع والعَـاشر حـَسب التقويمات فله

 أجْـره إن شاء الله ، ولـيْـس عَـلَـيه قـضاء

  ولَـه أَجر صَـوم اليَـومَـين】..

_​"Tidak ada keharusan baginya qhadha', dan ia tetap mendapatkan pahala sempurna in sya Allah sesuai dengan niatnya, karena ia menyangka bahwa sudah tanggal 9 dan 10 sesuai dengan pengkalenderan, maka ia mendapatkan pahala in sya Allah, tidak ada qhada' baginya, ia mendapatkan pahala dua hari tersebut in sya Allah."_
______
📙 Majmu' Al Fatawa (15/404)
======

✍​ Al-Ustâdz Fauzan Al Kutawy

_____
📲 Silsilah  Durus  Linnisa 📚

Sabtu, 08 Oktober 2016

REZEKI

*REZEKI*

Bertakwa kepada Allah, maka DIA akan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب ُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata, “Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan  diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّه ُ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433)

Sumber RumayshoCom   @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Kamis, 06 Oktober 2016

JAGA MENJAGA KEPALA DAN PERUT

*JAGA MENJAGA*

Kita diperintahkan untuk menjaga kepala dan perut.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَتَحْفَظَ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى “
Sifat malu pada Allah yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.” [HR.. Tirmidzi no. 2458, dari Abdullah bin Mas’ud. Hadits ini hasan]. Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram.
[Demikian penjelasan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 224]. Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوه ُ
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 235)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً
ا
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)

Sumber RumayshoCom
 @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM

☘ *RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM* ☘

✍*Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc حفظه الله تعالى *


Pada zaman sekarang umat Islam mengalami kondisi paling memilukan, kehinaan, kemunduran dan kelemahan menimpa umat Islam dalam seluruh sisi kehidupan baik secara ideologi, politik, ekonomi dan sosial, berbeda dengan zaman salaf, umat Islam kuat, hebat dan dahsyat yang ditakuti dan disegani musuh-musuhnya...

▶ *K E N A P A ? ? ?*

Jawabannya tersingkap dari dialog Raja Romawi Heraklius saat menyambut kedatangan pasukan Romawi yang kalah perang dengan pasukan kaum muslimin, maka Heraklius berkata :

⏩ *"Celakalah kalian, coba ceritakan kepada kami tentang mereka yang memerangi kalian, bukankah manusia seperti kalian ?*
Mereka menjawab, Ya.
Sang Raja bertanya lagi,
*Apakah jumlah kalian lebih banyak ataukah jumlah kalian ?*
Mereka menjawab, bahkan jumlah kita lebih banyak berkali-kali lipat.
Sang Raja pun bertanya penasaran,
*Kenapa kalian bisa kalah ?!*
Maka salah seorang PENASEHAT Heraklius berkata,
(Mereka menang) semata-mata karena mereka  (pasukan Islam) :
⏩ *Pada malam hari shalat malam*,
⏩ *Pada siang hari berpuasa*,
⏩ *Mereka menepati janji*,
⏩ *Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar*,
⏩ *Mereka bersikap adil sesama mereka*,
sementara kita :
⏩ *Suka minum Khamr*,
⏩ *Suka berZina*,
⏩ *Senang berbuat yang Haram*,
⏩ *Melanggar janji*,
⏩ *Gampang emosi*,
⏩ *Bersikap Zalim*,
⏩ *Suka melanggar dan bahkan melarang suatu yang mendatangkan ridha Allah*,
⏩ *Serta berbuat kerusakan di muka bumi*.

▶ Maka Heraklius menimpalinya, *Engkau telah berkata jujur tentang mereka (umat Islam)*.

▶ Memang benar kata Umar bin Khaththab,
*"Sesungguhkan kita dimenangkan oleh Allah karena maksiatnya musuh-musuh kita, maka kalau kita bermaksiat seperti mereka maka tidak ada syarat yang kita penuhi untuk dimenangkan Allah"*.

✍​​​​ *Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin ,  حفظه الله تعالى *

Share, yuk !!
Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN
::
Ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.
.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari
langit. Ia mendengar percakapan mereka:
.
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
.
“Tidak satupun”
.
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
.
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi
ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
.
“Kok bisa”
.
“Itu Kehendak Allah”
.
“Siapa orang tersebut?”
.
“Sa'id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
.
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun,
Sepulang haji, ia tidak langsung pulang ke rumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut
Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa'id bin Muhafah.
.
“Ada, di tepi kota” Jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
.
Sesampai di sana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,“Benarkah anda bernama Sa'id bin
Muhafah?” tanya Ulama itu
.
“Betul, siapa tuan?” “Aku Abdullah bin Mubarak” Said pun terharu,
.
“bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
.
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang
telah anda perbuat, sehingga anda berhak
mendapatkan pahala haji mabrur?”
.
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
.
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini”
.
Maka Sa'id bin Muhafah bercerita, “Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar: Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni'mata laka wal mulka.
laa syarikalaka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni'mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu.
.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis, Ya allah aku rindu Mekah. Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..
.
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350
dirham, cukup untuk saya berhaji”.
.
 “Saya sudah siap berhaji”
.
 “Tapi anda batal berangkat haji”
.
“Benar”
.
“Apa yang terjadi?”
.
“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
.
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?“
.
“ya sayang”
.
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”
“sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya. Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan:
.
“tidak boleh tuan”
.
“Dijual berapapun akan saya beli”
.
“Makanan itu tidak dijual, tuan”, katanya sambil berlinang mata.
.
Akhirnya saya tanya kenapa? Sambil menangis, janda itu berkata,
.
“daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan”, katanya.
.
Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
.
Karena itu saya mendesaknya lagi
“Kenapa?”
.
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram”.
.
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, dia pun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untukmu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak
kelaparan lagi”
Ya Allah……… di sinilah Hajiku
Ya Allah……… di sinilah Mekahku.
.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.
.
ﻙﺭﺎﺒﻤﻟﺍ ﻦﺑﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﺒﻋ
ﻲﻓﺩﺎﻬﺠﻟﺍ”ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﺐﺗﺎﻛ
ﻪﻠﻟﺍ ﻞﻴﺒﺳ
.
Rujukan cerita diatas
Al-Imam Az-Zahabi ada buat kitab khusus tentang Imam Ibnul Mubarak yaitu “ﻙﺭﺎﻬﻧ ِّﺾﻗ ﻙﺭﺎﺒﻤﻟﺍ ﻦﺑﺍ ﺭﺎﺒﺧﺄﺑ” ada kisah ini di situ, begitu juga di kitab “Siyar A'lam An-
nubala” karya Az-Zahabi juga, dgn lebih lengkap (8/378-421) dan Tarikh Kabir (5/212), Tarikh Sagheer (2/225) Hliyatul Awliya (8/162) Tarikh Baghdad (10/152) , dan sebahagiannya di Tahzibu Kamal dan
Tazkiratul Huffaz dll.

SEMPURNAKAN MAKANAN DARI 4 HAL

*SEMPURNAKAN MAKANAN DARI 4 HAL*

Imam Ahmad berkata, “kalau 4 hal ini berkumpul pada sebuah makanan, maka sempurnalah makanan itu: (1) Disebut nama Allah di awal sebelum makan, (2) Mengucap hamdalah di akhir setelah makan, (3) Banyaknya tangan yang menikmati makanan tersebut, (4) Makanan itu berasal dari yang halal.

(Dr. Shalih As Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia. Courtesy of @twitulama)

Semoga manfa'at

DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Rabu, 05 Oktober 2016

Belajarlah

*# Belajarlah #*

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata dalam syairnya:

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ

Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh.
Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu).
Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.

---
mahadumar.id
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Sabtu, 01 Oktober 2016

RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM

☘ *RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM* ☘

✍*Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc حفظه الله تعالى *


Pada zaman sekarang umat Islam mengalami kondisi paling memilukan, kehinaan, kemunduran dan kelemahan menimpa umat Islam dalam seluruh sisi kehidupan baik secara ideologi, politik, ekonomi dan sosial, berbeda dengan zaman salaf, umat Islam kuat, hebat dan dahsyat yang ditakuti dan disegani musuh-musuhnya...

▶ *K E N A P A ? ? ?*

Jawabannya tersingkap dari dialog Raja Romawi Heraklius saat menyambut kedatangan pasukan Romawi yang kalah perang dengan pasukan kaum muslimin, maka Heraklius berkata :

⏩ *"Celakalah kalian, coba ceritakan kepada kami tentang mereka yang memerangi kalian, bukankah manusia seperti kalian ?*
Mereka menjawab, Ya.
Sang Raja bertanya lagi,
*Apakah jumlah kalian lebih banyak ataukah jumlah kalian ?*
Mereka menjawab, bahkan jumlah kita lebih banyak berkali-kali lipat.
Sang Raja pun bertanya penasaran,
*Kenapa kalian bisa kalah ?!*
Maka salah seorang PENASEHAT Heraklius berkata,
(Mereka menang) semata-mata karena mereka  (pasukan Islam) :
⏩ *Pada malam hari shalat malam*,
⏩ *Pada siang hari berpuasa*,
⏩ *Mereka menepati janji*,
⏩ *Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar*,
⏩ *Mereka bersikap adil sesama mereka*,
sementara kita :
⏩ *Suka minum Khamr*,
⏩ *Suka berZina*,
⏩ *Senang berbuat yang Haram*,
⏩ *Melanggar janji*,
⏩ *Gampang emosi*,
⏩ *Bersikap Zalim*,
⏩ *Suka melanggar dan bahkan melarang suatu yang mendatangkan ridha Allah*,
⏩ *Serta berbuat kerusakan di muka bumi*.

▶ Maka Heraklius menimpalinya, *Engkau telah berkata jujur tentang mereka (umat Islam)*.

▶ Memang benar kata Umar bin Khaththab,
*"Sesungguhkan kita dimenangkan oleh Allah karena maksiatnya musuh-musuh kita, maka kalau kita bermaksiat seperti mereka maka tidak ada syarat yang kita penuhi untuk dimenangkan Allah"*.

✍​​​​ *Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin ,  حفظه الله تعالى *

Share, yuk !!
Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

HAJI MABRUR

*HAJI MABRUR*

Beberapa waktu yang lalu para jamaah haji telah menyelesaikan ibadahnya, ada beberapa teman kita di group ini yang telah kembali dari tanah haram dan beberapa lainnya masih berada di sana.

Kita berdoa :

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
“Allahummaj’al hajjan mabruron, wa sa’yan masykuron, wa dzanban maghfuron [Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni]”.

*Haji mabrur* adalah haji yang di dalamnya terkumpul amalan kebaikan dan menjauhi setiap dosa.
*Haji mabrur* adalah kembali dari haji dalam keadaan zuhud dalam hal dunia dan semangat menggapai akhirat
*Haji mabrur* adalah meninggalkan kejelekan setelah haji.

Ya Allah, berikanlah keteguhan pada kami dalam ketaatan hingga kematian menjemput kami
Ya Allah, berilah kemuliaan kepadaku dengan taat pada-Mu dan janganlah beri kehinaan padaku dengan bermaksiat padamu

Barakallahu fiikum
Tim Radio&TV KITA

JAGA MENJAGA KEPALA DAN PERUT

*JAGA MENJAGA*

Kita diperintahkan untuk menjaga kepala dan perut.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَتَحْفَظَ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى “
Sifat malu pada Allah yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.” [HR.. Tirmidzi no. 2458, dari Abdullah bin Mas’ud. Hadits ini hasan]. Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram.
[Demikian penjelasan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 224]. Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوه ُ
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 235)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً
ا
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)

Sumber RumayshoCom
 @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Rabu, 28 September 2016

BAHAYA RIBA

^°°° " BAHAYA RIBA "

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du;

Allah Ta'ala telah memberikan banyak ancaman bagi pelaku dan pengguna riba dan memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatan nya.
Allah Ta'ala berfirman,

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila” . (QS Al Baqarah:275).

وقال ابن عباس: آكل الربا يبعث يوم القيامة مجنونا يُخْنَق.

Ibnu Abbas mengatakan, “Orang yang memakan riba itu akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila tercekik”. (HR Ibnu Abi Hatim)

Allah Ta'ala berfirman,

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ

“Allah itu menghapus riba dan mengembangkan sedekah” (QS Al -  Baqarah: 276).

Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (278) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ (279)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang benar benar beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya". (QS Al-Baqarah: 278-279).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ »  . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِل

Dari Abu Hurairah, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!”. Para shahabat bertanya, “Apa saja tujuh dosa itu wahai rasulullah?”.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Menyekutukan Allah, sihir, menghabisi nyawa yang Allah haramkan tanpa alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, meninggalkan medan perang setelah perang berkecamuk dan menuduh berzina wanita baik baik”. (HR Bukhari dan Muslim)

عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.

Dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat orang yang memakan riba, nasabah riba, juru tulis dan dua saksi transaksi riba. Nabi bersabda, “Mereka itu sama”.(HR Muslim)

عن عبد الله : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : الربا ثلاثة و سبعون بابا أيسرها مثل أن ينكح الرجل أمه

Dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Riba itu memiliki 73 pintu. Dosa riba yang paling ringan itu semisal dosa menyetubuhi ibu sendiri”. (HR Hakim)

عَنْ كَعْبٍ قَالَ لأَنْ أَزْنِىَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ زَنْيَةً أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ آكُلَ دِرْهَمَ رِباً يَعْلَمُ اللَّهُ أَنِّى أَكَلْتُهُ حِينَ أَكَلْتُهُ رِباً.

Dari Kaab bin al Ahbar, beliau mengatakan, “Sungguh jika aku berzina sebanyak 36 kali itu lebih kusukai dari pada aku memakan satu dirham riba yang Allah tahu bahwa aku memakannya dalam keadaan aku tahu bahwa itu riba”. (Riwayat Ahmad)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ غَسِيلِ الْمَلاَئِكَةِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « دِرْهَمُ رِباً يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِينَ زَنْيَةً »

Dari Abdullah bin Hanzhalah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Satu dirham uang riba yang dinikmati seseorang dalam keadaan tahu bahwa itu riba dosanya lebih jelek dari pada berzina 36 kali”. (HR Ahmad)

 عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ غَسِيلِ الْمَلاَئِكَةِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « دِرْهَمُ رِباً يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِينَ زَنْيَةً »

Dari Abdullah bin Hanzhalah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Satu dirham uang riba yang dinikmati seseorang dalam keadaan tahu bahwa itu riba dosanya lebih jelek dari pada berzina 36 kali”. (HR Ahmad)

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنْ الرِّبَا إِلَّا كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ

Dari Ibnu Mas’ud, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang itu memperbanyak harta dari riba kecuali kondisi akhirnya adalah kekurangan”.  (HR Ibnu Majah)

Ust. Rochmad supriadi LC

SAFAR

DALAM BEPERGIAN DISUNNAHKAN TIDAK SENDIRIAN, TETAPI BERSAMA TEMAN DAN MENUNJUK SALAH SEORANG SEBAGAI KETUA ROMBONGAN YANG MEMIMPIN PERJALANAN

غَنْ بْنِ عُمَرَ رضي الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه و سلم (( لَوْ أنَّ النَّاسَ يَعْلَمُوْنَ مِنَ الوَحدَةِ مَا أَعْلَمُ مَا سَافَرَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ))

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Seandainya saja manusia mengetahui apa yang aku ketahui tentang bahaya kesendirian, niscaya tak ada seorang pun yang mau bepergian pada malam hari seorang diri.”
📚 HR Al Bukhari, berkata Syaikh Salim bin Id Al Hilali,”Dikeluarkan oleh Bukhari (6/137, 138- Fathul Bari).”. Lihat Bahjatun Nazhirin (2/200).


Dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sinyalemen adanya bahaya yang menghadang dalam perjalanan, dikarenakan bepergian sendirian.

Oleh karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya, karena dikhawatirkan adanya bahaya yang datang dari segala penjuru, syethan akan menghampirinya, membisikkan rasa was-was, serta menggodanya dalam perjalanan untuk melakukan perbuatan maksiat.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu sabdanya:

عَنٍ عَمْرو بْنِ شُعَيْبٍعَنْ أبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ رضي الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه و سلم ((الرَّاكِبُ شَيْطَانٌ و الرَّاكِبَانِ شَيْطَانَانِ وَ الثَّلاَثَةُ رَكْبٌ))

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Orang yang bepergian sendirian adalah (bersama) syethan.
Dan orang yang bepergian berdua adalah (bersama) dua syethan. Sedangkan orang yang berpergian bertiga adalah rombongan musafir (yang tidak dihampiri syethan).”
📚HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan Nasa’i, dengan sanad-sanad yang shahih. Dan berkata Tirmidzi,”Hadits hasan.” Syaikh Salim bin Id Al Hilali berkata,”Dikeluarkan oleh Abu Dawud no. 2.607 dan Tirmidzi no. 1.674 dan Ahmad (2/184 dan 214), dan Hakim (2/102) dari beberapa jalan dari Abdurrahman bin Harmalah dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya.” Lihat Bahjatun Nazhirin (2/201).

Dalam Kitab Bahjatun Nazhirin (2/201). Mengomentari hadits tersebut, Syaikh Salim menunjukkan adanya faidah yang bisa diambil, sebagai berikut :

• Syethan akan menemani seseorang yang bepergian sendirian.

• Bepergian seorang diri akan mengundang syethan untuk menghampirinya. Hal seperti ini merupakan kebiasaan yang dilakukan syethan.

• Syethan menjauh dari kelompok musafir yang banyak (berjumlah di atas tiga orang), karena kelompok tersebut saling menolong sesama mereka, dan bahu-membahu dalam mengenyahkan kesulitan yang menimpa salah seorang dari mereka.

• Wajibnya bepergian dengan berjama’ah, minimal tiga orang.

📝To be continue ...

Selasa, 27 September 2016

Lenteraku Mulai Redup

^°💡🔮💡 *Lenteraku Mulai Redup*

✍​ Ustadz Dr. Syafiq Basalamah _hafidzohulloh_


_Bismillah._

_Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimush-shalihat._

Syaikh al-Albani _rahimahullah_:

Perjalanan kita jauuh,

tidak penting sampai dimana jarak yang ditempuh, yang utama kita masih di jalur-Nya.

Jalan ke surga itu terjal dan menanjak. Maka perlu kesungguhan, istiqamah dan waspada di setiap langkah dengan memohon pertolongan kepada Allah Azza wa jalla.

Kita perlu cahaya dari Allah Ta'ala untuk menentukan jalan yang benar dan lurus dengan menuntut ilmu syar'i terus menerus.

Bila ada masalah besar, angin besar yang menerjang, maka cahaya/lentera iman kita akan meredup hingga kadang mati. Maka perlu ada kesiapan korek api untuk menyalakan lagi cahaya yang padam tersebut.

Ibarat lain Lentera adalah batere HP yang perlu dicharge ulang setiap mendekati low bat. Jangan sampai batere HP tersebut sekarat, tidak bisa dicharge lagi. Allahul musta'an.

Musuh-musuh Allah selalu berusaha menghalangi kita menuju surga dengan langkah mulus. Namun mereka selalu mematikan lentera yang menunjuki jalan ke surga dengan berbagai cara dan menyeret kita secara perlahan agar mengikuti agama mereka.

Islam adalah cahaya Allah Azza wa jalla.

Iman diibaratkan pakaian yang bisa usang bila dipakai terus menerus. Maka perlu diperbaharui.

Juga iman diibaratkan rembulan.

Disaat purnama pun akan gelap bila tertutup mendung tebal.

Demikianlah iman bertambah dengan amal shalih dan berkurang dengan perbuatan dosa.

Hidup di dunia tak lepas dari ujian. Bergilir, setelah bahagia, datang masa berduka, airmata berubah jadi tawa, susah senang bergantian setiap episode yang terjalani.


💔 *Tanda-tanda Lentera mulai redup:*

☑1. Terjerumus kepada kemaksiatan / berbuat dosa.

☑2. Merasakan kerasnya hati.

☑3. Ibadahnya tidak sempurna / tidak khusyu'.

☑4. Malas yang menjadi-jadi.

☑5. Hati menjadi sempit / cepat marah.

☑6. Tidak terpengaruh dengan ancaman-ancaman Allah Ta'ala.

☑7. Lalai dari dzikrullah.

☑8. Ketika ditimpa musibah, mereka bingung, panik, tidak bersabar.

☑9. Bakhil, kikir untuk berbagi.

☑10. Hubud dunya/cinta dunia.

☑11. Tidak perduli urusan umat Islam.


📛 *Faktor penyebab iman lemah:*

‼1. Jauh dari lingkungan pendukung keimanan.

‼2. Putus dari menuntut ilmu syar'i.

‼3. Berada di tengah-tengah pelaku kemaksiatan.

‼4. Panjang angan-angan.

‼5. Banyak makan, minum dan bergaul.


💠 *Cara menghidupkan lentera yang meredup:*

✅1. Tadabbur Al Qur'an.

✅2. Menghidupkan dalam hati mengagungkan Allah Ta'ala.

✅3. Sering hadir ke majelis ilmu.

✅4. Ziarah kubur.

✅5. Bervariasi dalam beribadah / menambah amalan-amalan sunnah.

✅6. Takut su'ul khatimah.

✅7. Berdzikir yang banyak.

✅8. Loyalitas pada umat Islam dan berlepas diri dari orang kuffar.

✅9. Tawaddu', jangan sombong.

✅10. Muhasabah / menghisab diri (intropeksi diri, pent).

✅11. Berkunjung ke orang-orang shalih.. minimal dapat nasehat dan ilmu Beliau.

✅12. Berkunjung ke rumah sakit akan menambah rasa syukur kepada Allah Azza wa jalla.

✅13. Refreshing.

✅14. Berdoa kepada Allah Azza wa jalla.

 
Agama itu mudah, jiwa itu butuh _refreshing_, hiburlah dengan hal yang mubah asal tidak berlebihan.


Mu’adz bin Jabal _rodiallohu anhu_ berkata :

*_"Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu (dengan ikhlas) karena Allah merupakan kasyyah,_*

*_mengkajinya merupakan ibadah,_*

*_mengingatnya merupakan tasbih,_*

*_dan membahasnya merupakan jihad."_*

 
📚[Ibnul-Qayyim - Miftah Daaris-Sa’adah 1/131-132; Maktabah Al-Misykah]

_Wallahu ta'ala a'lam_.

Semoga bermanfaat.

---
 

Kajian @Masjid Ar-Rahmat,

Jl. Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat: Sabtu, 23 Sya'ban 1435H


🌐Sumber : SalamDakwahCom

➖➖➖
  
Repost by :  
👥 *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~   
📱 Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)  
📮 Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ

SURAT SAYYIDINA UMAR BIN KHATAB رضي الله عنه KEPADA SUNGAI NIL

✉SURAT SAYYIDINA UMAR BIN KHATAB رضي الله عنه KEPADA SUNGAI NIL

_*☆:السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ*_
_*♡بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ*_

 

🌾Di kisahkan ketika negeri Mesir ditaklukkan, maka para penduduknya datang menghadap kepada Amr bin As Radhiallahu anhu yang saat itu menjabat sebagai amir/pemimpin di negeri Mesir,

Mereka datang menghadap kepadanya saat menjelang tiba suatu bulan yang menurut mereka disebut Ba'unah.
Mereka berkata,
"Wahai Amirul Mu-minin,
Sesungguhnya Sungai Nil kami setiap tahunnya ada suatu bulan yang ia tidak mau mengalirkan airnya pada bulan itu."
Amr bin As Radhiallahu anhu bertanya,
"Mengapa begitu?"
Mereka menjawab,
"Apabila telah berlalu dua belas hari dari bulan ini,
maka kami mencari seorang gadis yang menjadi anak pertama dari kedua orang tuanya.
Lalu kami membujuk kedua orang tuanya hingga dapat kami jadikan tumbal.
Dan kami pakaikan kepada anak gadis itu segala macam pakaian dan perhiasan yang terbaik, sesudah itu kami lemparkan dia ke Sungai Nil (sebagai tumbal agar mau mengalir)."
Amr bin As Radhiallahu anhu berkata' kepada mereka,
"Hal seperti itu tidak ada dalam Islam,
Sesungguhnya Islam itu menghapus apa yang biasa dilakukan sebelumnya."

Maka mereka diam saja di bulan Ba'unah itu tanpa mengadakan tumbal, sedangkan Sungai Nil tidak mengalir, sehingga hampir saja mereka berniat akan meninggalkan negeri Mesir.
Kemudian Amr bin As Radhiallahu anhu berkirim surat kepada Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu anhu untuk menceritakan perihal tradisi tersebut.

Maka Khalifah Umar Radhiallahu anhu menjawab suratnya yang isinya mengatakan,
"Sesungguhnya apa yang kamu lakukan itu benar, dan sekarang aku kirimkan bersama surat ini kepadamu suatu kartu yang padanya tertulis surat dariku.
Lemparkanlah kartu ini ke Sungai Nil."
Setelah surat Khalifah Umar Radhiallahu anhu tiba dan dibaca oleh Amr bin As Radhiallahu anhu ,
ternyata di dalamnya tertulis kalimat berikut:

من عبد الله عمر أمير المؤمنين إلى نيل أهل مصر ، أما بعد . . . فإنك إن كنت إنما تجري من قبلك فلا تجر ، وإن كان الله الواحد القهار هو الذي يجريك فنسأل الله أن يجريك

Dari hamba Allah Umar Amirul Mu-minin, ditujukan kepada Sungai Nil penduduk negeri Mesir.
Amma Ba'du....
Sesungguhnya kamu jika memang mengalir karena kehendakmu sendiri, maka janganlah kamu mengalir.
Dan sesungguhnya jika memang Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa yang mengalirkanmu,
maka kami memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga Dia membuatmu mengalir.

Maka Amr bin As Radhiallahu anhu melemparkan surat itu ke Sungai Nil.
Pada pagi hari Sabtu Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membuat Sungai Nil menjadi mengalir sedalam enam belas hasta hanya dalam waktu satu malam.
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghapuskan tradisi itu dari negeri Mesir sampai sekarang.

رواه الحافظ أبو القاسم اللالكائي الطبري في كتاب " السنة "

Semoga bermanfaat
Silahkan share

📚 Sumber :
Astar ini di riwayatkan Al-Hafiz Abul Qasim Al-Lalka'i At-Tabari di dalam Kitabus Sunah.

والله أعلم....

Ilmu dan uang

_Jangan jadikan kekurangan materi, sebagai alasan utk tidak menuntut ilmu agama_

Lihatlah sepanjang sejarah Islam, mayoritas ulama saat menuntut ilmu; keadaannya miskin dan kekurangan.

Karena biasanya orang yg miskin dan kurang, akan memiliki keprihatinan yg lebih dlm menjalani hidup.. biasanya merekalah yg mau bekerja keras dg tulus, sehingga wajar bila mereka mendapatkan hasil lebih.

Jika potensi itu disalurkan utk menuntut ilmu agama, maka hasilnya akan luar biasa.

Karena itulah, Imam Syafii -rohimahulloh- mengatakan:

"Orang yg paling mampu dlm menuntut ilmu (agama) adalah mereka yg fakir".

[Manaqibusy Syafi’i, karya Al-Aabiri: 82]

✏ Ustadz Ad Dariny

 @kajianislamchannel
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

SAAT MENDENGAR PETIR

SAAT MENDENGAR PETIR

Berikut adalah doa ketika mendengar petir.

Apabila Abdullah bin Az-Zubair mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi “Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya” (Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata: Hadits di atas mauquf yang shahih sanadnya. Sumber : Kitab Hisnul Muslim Said bin Ali Al Qathanis).

Doa yang lain, dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,

سُبْحَانَالَّذِيسَبَّحَتْلَه

ُ ‘Subhanalladzi sabbahat lahu’ “

Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya”

Lalu beliau mengatakan,

قال إن الرعد ملك ينعق بالغيث كما ينعق الراعي بغنمه

 ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” (Lihat Adabul Mufrod no. 722, dihasankan oleh Syaikh Al Albani). Semoga manfa'at

Twitter @IslamDiaries


Sumber: Muslimorid

Dunia

Barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah - olah dia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya,  maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit yaitu :

1. Kebingungan tiada putus-putusnya.

2. Kesibukan yang tidak pernah pernah jelas akhirnya.

3. Kebutuhan yang tidak pernah kebutuhi

4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.

     (Hadits Riwayat muslim).

Jumat, 23 September 2016

Awas! Si Kafir berkuasa

📲⛔📱 * Mereka Telah Bersekongkol...!!!

Awas! Si Kafir berkuasa.
 
Jangan kaget sobat, orang-orang kafir saat ini bisa memimpin orang Islam, karena sebelumnya mereka telah mengkafirkan akal pikiran banyak orang Islam, melalui kaki tangan mereka kaum liberal yang percaya Islam dan kafir sama, penyembah Allah  dan penyembah tikus sama, dan seterusnya. Sangat banyak umat islam tanpa terkecuali para pemuda Islam yang telah mereka rubah wujudnya, lahirnya domba, namun batinnya musang. Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
(An Nisa' 144)

Tidak perlu terkejut atau heran, sedari dahulu kala domba yang telah berubah menjadi musang seperti itulah kelakuannya. Orang-orang kafir mereka anggap lebih baik daripada orang-orang Islam, bahkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, semua itu demi dunia dan keuntungan sesaat mereka para domba berhati musang. Allah Ta'ala berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُواْ نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ هَؤُلاء أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آمَنُواْ سَبِيلاً {51} أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللّهُ وَمَن يَلْعَنِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang yang dilaknati Allah. Barang siapa yang dikutuk Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.
(An Nisa' 51-52)

Saudaraku ummat Islam, berjuang dan berjuanglah, dan ingat dahulu para mujahidin ummat Islam telah mengorbankan segala yang mereka miliki demi kemerdekaan negri kita tercinta dari cengkraman nenek moyang wong-wong kafir.

✒ Ditulis oleh. Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى                                                                                                                       
***

JERITAN HATI INI

📚 JERITAN HATI INI

Al-Qohthoni pernah menulis gubahan yang sangat mengena untuk kita semua. Berikut untaian kalimatnya:

وَاللهِ لَوْ عَلِمُوْا قَبِيْحَ سَرِيْرَتِيْ

لأَبَى السَّلَامَ عَلَيَّ مَنْ يَلْقَانِيْ

وَلَأَعْرَضُوْا عَنِّيْ وَمَلُّوْا صُحْبَتِيْ

وَلَبُؤْتُ بَعْدَ كَرَامَةٍ بِهَوَانِ

لٰكِنْ سَتَرْتَ مَعَايِبِيْ وَمَثَالِبِيْ

وَحَلِمْتَ عَنْ سَقَطِيْ وَعَنْ طُغْيَانِيْ

فَلَكَ الْمَحَامِدُ وَالْمَدَائِحُ كُلُّهَا

بِخَوَاطِرِيْ وَجَوَارِحِيْ وَلِسَانِيْ

وَلَقَدْ مَنَنْتَ عَلَيَّ رَبِّ بِأَنْعُمِ

مَالِيْ بِشُكْرِ أَقَلِّهِنَّ يَدَانِ

Demi Allah, seandainya mereka mengetahui jeleknya hatiku

niscaya seorang yang bertemu denganku akan enggan salam padaku

Mereka akan berpaling dariku dan bosan berteman denganku

aku akan menjadi hina setelah mulia

Tetapi Engkau (Allah) menutupi kecacatan dan kesalahanku

dan Engkau bersikap lembut dari dosa dan keangkuhanku

Bagi-Mu-lah segala pujian

dengan hati, badan dan lidahku

Sungguh, Engkau telah memberiku nikmat yang begitu banyak

tetapi aku kurang mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.

(Nuniyah al-Qahthani hlm. 9)

📂 Lentera Da'wah

            ___ 🍃🍀🍃 ___

Repost by :
🌀TEGAR DIATAS SUNNAH
Grup Sharing Kajian Islam
Silahkan berbagi

Follow Channel Telegram
@kajianislamtegardiatassunnah
untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam

Yang Ditakuti Orang Kafir

🕌🌙 Seperti Shalat Jumat.

Bukan dengan demonstrasi yang akan membuat takut kaum kafir.. Sebab mereka pun mengerjakan yang sama..

Bukan aksi bakar ban yang mampu membuat ciut nyali mereka.. Karena itu pun mereka lakukan..

Mereka akan mengkerut keningnya manakala..

Melihat shalat berjama'ah
5 waktu kaum Muslimin dihadiri seperti saat shalat Jum'at ini..

Terutama ketika shalat Isya dan Subuh.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh.." (HR. al-Bukhari:141, Muslim: 651)

Bila shalat Isya dan Subuh di masjid kita sudah sepenuh shalat Jum'atnya..

Tiada lagi benih kemunafikan dalam barisan kaum Muslimin..

Bisakah..? Bisa..

Bilakah..? Entah.. Semoga saja..

@sahabatilmu.                                                 
💐🔸🔹🔹

JERITAN HATI INI

📚 JERITAN HATI INI

Al-Qohthoni pernah menulis gubahan yang sangat mengena untuk kita semua. Berikut untaian kalimatnya:

وَاللهِ لَوْ عَلِمُوْا قَبِيْحَ سَرِيْرَتِيْ

لأَبَى السَّلَامَ عَلَيَّ مَنْ يَلْقَانِيْ

وَلَأَعْرَضُوْا عَنِّيْ وَمَلُّوْا صُحْبَتِيْ

وَلَبُؤْتُ بَعْدَ كَرَامَةٍ بِهَوَانِ

لٰكِنْ سَتَرْتَ مَعَايِبِيْ وَمَثَالِبِيْ

وَحَلِمْتَ عَنْ سَقَطِيْ وَعَنْ طُغْيَانِيْ

فَلَكَ الْمَحَامِدُ وَالْمَدَائِحُ كُلُّهَا

بِخَوَاطِرِيْ وَجَوَارِحِيْ وَلِسَانِيْ

وَلَقَدْ مَنَنْتَ عَلَيَّ رَبِّ بِأَنْعُمِ

مَالِيْ بِشُكْرِ أَقَلِّهِنَّ يَدَانِ

Demi Allah, seandainya mereka mengetahui jeleknya hatiku

niscaya seorang yang bertemu denganku akan enggan salam padaku

Mereka akan berpaling dariku dan bosan berteman denganku

aku akan menjadi hina setelah mulia

Tetapi Engkau (Allah) menutupi kecacatan dan kesalahanku

dan Engkau bersikap lembut dari dosa dan keangkuhanku

Bagi-Mu-lah segala pujian

dengan hati, badan dan lidahku

Sungguh, Engkau telah memberiku nikmat yang begitu banyak

tetapi aku kurang mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.

(Nuniyah al-Qahthani hlm. 9)

📂 Lentera Da'wah

            ___ 🍃🍀🍃 ___

Repost by :
🌀TEGAR DIATAS SUNNAH
Grup Sharing Kajian Islam
Silahkan berbagi

Follow Channel Telegram
@kajianislamtegardiatassunnah
untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam

Rabu, 21 September 2016

Awas! Si Kafir berkuasa

📲⛔📱 * Mereka Telah Bersekongkol...!!!

Awas! Si Kafir berkuasa.
 
Jangan kaget sobat, orang-orang kafir saat ini bisa memimpin orang Islam, karena sebelumnya mereka telah mengkafirkan akal pikiran banyak orang Islam, melalui kaki tangan mereka kaum liberal yang percaya Islam dan kafir sama, penyembah Allah  dan penyembah tikus sama, dan seterusnya. Sangat banyak umat islam tanpa terkecuali para pemuda Islam yang telah mereka rubah wujudnya, lahirnya domba, namun batinnya musang. Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
(An Nisa' 144)

Tidak perlu terkejut atau heran, sedari dahulu kala domba yang telah berubah menjadi musang seperti itulah kelakuannya. Orang-orang kafir mereka anggap lebih baik daripada orang-orang Islam, bahkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, semua itu demi dunia dan keuntungan sesaat mereka para domba berhati musang. Allah Ta'ala berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُواْ نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ هَؤُلاء أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آمَنُواْ سَبِيلاً {51} أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللّهُ وَمَن يَلْعَنِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang yang dilaknati Allah. Barang siapa yang dikutuk Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.
(An Nisa' 51-52)

Saudaraku ummat Islam, berjuang dan berjuanglah, dan ingat dahulu para mujahidin ummat Islam telah mengorbankan segala yang mereka miliki demi kemerdekaan negri kita tercinta dari cengkraman nenek moyang wong-wong kafir.

✒ Ditulis oleh. Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى                                                                                                                       
***

Dengan apa mensyukuri nikmat Allah ?

@kajianislam:
Dengan apa mensyukuri nikmat Allah ?

1. Dengan hati yaitu yakin nikmat murni dari Allah bukan karena aku, jangan seperti Qorun yang mengatakan “aku bisa (kaya) seperti ini karena aku punya ilmu” yang ngasih rizki tuh Allah. Ketika ada orang mengatakan “saya ini sehat karena setiap hari saya lari” Ingat itu sebab tapi yang memberi kesehatan adalah Allah

2.  Mensyukri nikmat dengan lisan sebagaimana Rasulullah jika mendapatkan nikmat beliau mengucapkan :

 "‏الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ"

“Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna.”

Ketika Rasulullah mendapati hal yang dia tidak sukai maka beliau mengatakan

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan

Lisan harus senantiasa memuji Allah atas segala nikmat yang Allah berikan apapun, makanya habis shalay ucapkanlah Alhamudillah usai makan ucapkan Alhamdulillah  habis bangun tidur kita ucapkan Alhamdulillah

3. Bersyukur dengan raga kita, kita nih dikasih kaki oleh Allah maka gunakan fasilitas itu untuk ke rumah Allah seperti pegawai yang dikasih fasilitas mobil lalu dia ke kantor tapi dia menggunakan mobil untuk ke cafe tentu akan dimarahin bagaimana dengan fasilitas yang Allah berikan untuk kita ?

Coba renungkan, kaki kita lebih sering ke pasar apa lebih sering ke masjid ? tanyakan kepada diri kita ! agar kita tau sudahkah kita mensyukuri nikmat ?

Ustadz Syafiq Riza Basalamah

TG @kajianislamchannel

Selasa, 20 September 2016

KITA KAH ORANG YANG PALING BAIK ITU…?

*KITA KAH ORANG YANG PALING BAIK ITU…?*

Disaat kita melihat dan mengetahui kesalahan orang lain barangkali kita berkata: iih Kok demikian sih, keterlaluan sekali.

Namun ketika kita menyadari telah terjerumus dalam dosa dan kesalahan, betapa sering kita merasa bahwa kesalahan itu kecil & terlalu banyak orang yang kesalahannya jauh lebih besar.

Di saat yang sama barangkali kita merasa telah memiliki cadangan pahala dan janji Atau jaminan masuk surga.

Sobat! Sadarkah kita bahwa cara berpikir seperti di atas adalah wujud dari kesombongan?

Betapa indahnya andai kita berpikir sebaliknya .

Ketika kita terjerembab dalam dosa dan kesalahan, kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling banyak dosanya & yg paling sedikit amal ibadahnya.

Sedangkan tatkala kita melihat Saudara kita terjerumus dalam dosa, Alangkah indahnya bila kita berusaha berhusnudzon dengan berkata : Aaah bisa jadi ia tidak sadar atau tidak mengetahui bahwa itu adalah dosa.

Atau paling kurang kita mengira bahwa ia memiliki banyak persediaan pahala yang cukup untuk menebus dosa-dosa nya, atau memiliki amalan yang tidak kita ketahui yang dapat menjadi tebusan dosa-dosanya.

Semoga manfa'at

IslamDiaries
Sumber : Ust. DR. Muhammad Arifin Badri, MA

•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

TERJALNYA JALAN DAKWAH

TERJALNYA JALAN DAKWAH

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata :

"Jalan menuju Allah adalah jalan di mana :

Adam kelelahan..
Nuh mengeluh..
Ibrahim dilempar ke dalam api..
Ismail ditelentangkan untuk disembelih..
Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama bertahun2.
Zakaria digergaji..
Yahya disembelih..
Ayyub menderita penyakit kulit (yg sangat menjijikkan)
Daud menangis melebihi kadar semestinya..
Isa berjalan sendirian..
Dan Muhammad shallallahu alaihissallam mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan.

Sementara kalian ingin menempuhnya dengan bersantai ria dan bermain-main...??

Demi Allah takkan pernah bisa terjadi.”

(Al Fawaid : Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah)