Minggu, 30 Juni 2024

Adab bercanda dan menghibur

Adab bercanda dan menghibur

Meluruskan niat dalam bercanda dan menghibur. Dalam rangka menyegarkan semangat dalam meraih kebaikan. 

Beberapa hal/adab yang perlu diperhatikan saat bercanda: 
1. Tidak berlebihan dalam bercanda dan tertawa
2. Tidak mencandai orang yang tidak suka bercanda/sedang tidak mau bercanda
3. Tidak bercanda dalam perkara-perkara yang serius

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Panduan amal sehari semalam
🎤 Ustadz Taufiq Badri Lc Hafizhahullah
🕌 Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun

Adab Tongkrongan

● Apapun tongkrongannya maka tidak masalah untuk memberikan masukan dan mengingatkan akan menambah keimanan/ketakwaan. Karena tanpa adanya dzikir kepada Allah dalam tongkrongan ibarat sedang mengerubungi bangkai kambing.

● Meninggalkan debat dalam tongkrongan, karena dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan.

"Barang siapa meninggalkan dusta, sementara dia bathil, maka akan dibangunkan baginya istana di tepian surga. Barang siapa meninggalkan debat meskipun ia benar, maka akan dibangunkan baginya istana di tengah surga. Barang siapa memperbaiki akhlaknya maka baginya akan dibangunkan istana di surga yang paling tinggi." (HR. Ibnu Majah: 50) - https://hadits.in/ibnumajah/50

● Meninggalkan banyak bercanda & tertawa berlebihan, boleh bercanda/tertawa dan termasuk sunnah akan tetapi tidak boleh berlebihan. Tidak mengandung kebohongan. 

"Rasulullah ﷺ bersabda, "Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati." (HR. Ibnu Majah: 4183) - https://hadits.in/ibnumajah/4183

● Memperbanyak istighfar di dalam tongkrongan. Tidak hanya diam dan terlena dengan urusan dunia.

"Suatu ketika aku pernah duduk di dekat Nabi ﷺ lalu aku mendengar beliau mengucapkan istighfar seratus kali, kemudian beliau berdoa, "ALLAAHUMMAGHFIRLII WARHAMNII WATUB 'ALAYYA INNAKA ANTAT TAUWAABURRAHIIM ATAU INNAKA TAWWAABUN GHAFUUR (Ya Allah, ampunilah dosaku dan kasihanilah aku serta terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Menerima tobat dan Maha Pengasih, atau Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Menerima tobat dan Maha Mengampuni).'" (HR. Ahmad: 5100) - https://hadits.in/ahmad/5100

● Membaca doa kafaratul majelis, apapun tongkrongannya.

📝  Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Panduan amal sehari semalam
🎤 Ustadz Taufiq Badri Lc Masjid
🕌 Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun

Minggu, 02 Juni 2024

TIDAK MENGHADIRI MAJELIS YANG MUNGKAR

Tidak menghadiri majelis yang mungkar

Yakni majelis yang ditujukan untuk kemungkaran/majelis yang didalamnya ada kemungkaran. Kemungkaran adalah yang terlihat jelas tanpa ada yang semu/perbedaan pendapat dalamnya. 

"Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa yang melihat kemungkaran kemudian ia mengubahnya dengan tangannya maka sungguh ia telah berlepas diri dari kemungkaran tersebut, dan orang yang tidak mampu untuk mengubahnya dengan tangannya kemudian mengubahnya dengan lisannya maka sungguh ia telah berlepas diri, dan barang siapa yang tidak mampu untuk mengubahnya dengan lisannya kemudian ia mengubahnya dengan hatinya maka sungguh ia telah berlepas diri, dan hal itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Nasa'i: 4923) - https://hadits.in/nasai/4923

Dan dalam kondisi-kondisi tertentu setiap orang mengingkari kemungkaran sesuai kondisinya. Dan hendaklah tetap mengajak kepada yang amar ma'ruf nahi munkar.

Dan mencegah diri dari majelis-majelis yang memungkinkan didalamnya ada kemungkaran baik langsung maupun media sosial. Baik dalam bentuk pembicaraan maupun perbuatan.

Maka hendaklah berkumpul dengan orang-orang sholih. Karena akan menarik kepada kebaikan. 

"Perumpamaan teman yang saleh dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan tukang pandai besi. Boleh jadi seorang penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau engkau membeli darinya atau engkau akan dapatkan bau wanginya, sementara tukang pandai besi hanya akan membakar bajumu atau engkau akan dapatkan bau tak sedap." (HR. Bukhari: 5108) - https://hadits.in/bukhari/5108

*Ini adalah permisalan bukan celaan kepada profesi pandai besi

Berteman dengan orang sholih bisa mendapatkan nasihat/contoh yang baik atau minimal enak dipandang. Begitu sebaik. 

Dan berkumpul dengan orang-orang yang hanya membicarakan dunia akan mengeraskan hati, sedangkan untuk melembutkan hati adalah berkumpul dengan orang-orang sholih.
"Hindarilah tempat-tempat duduk yang tidak menambah ilmu" Ibnu mas'ud.

Bermajelis dengan orang-orang sholih akan menambah keimanan dan bermajelis dengan orang-orang yang jelek hanya akan menghabiskan waktu dan menambah dosa.

"Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib. (HR. Tirmidzi: 2300) - https://hadits.in/tirmidzi/2300

● Menghindari duduk-duduk di pinggir jalan
Karena akan mendorong kepada perkara maksiat dan keburukan. Kecuali terpaksa/tidak ada pilihan.

"Jauhilah duduk-duduk di pinggir jalan, " para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami tidak melakukan apa-apa, itu hanyalah tempat yang biasa kami gunakan untuk berbincang-bincang saja, " beliau bersabda, "Jika begitu berilah haknya, " mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu hak jalan?" beliau menjawab, "Menundukkan pandangan, tidak menyakiti, amar ma`ruf dan nahi munkar." (HR. Ahmad: 11012) - https://hadits.in/ahmad/11012

● Berhalaqoh/berkumpul/melingkar saat bermajelis tidak berpencar. 
Dan begitulah majelis-majelis pada masa nabi dan sahabat.

● Mengucapkan salam saat masuk dan keluar majelis umum, kecuali pada majelis ilmu yang tengah berlangsung.

"Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika salah seorang dari kalian sampai pada suatu majelis hendaklah ia mengucapkan salam, dan jika akan bangkit hendaklah mengucapkan salam, dan tidaklah yang pertama itu lebih berhak dari yang terakhir." (HR. Abu Daud: 4532) - https://hadits.in/abudaud/4532

● Duduk di tempat yang kosong dan tidak memaksa

"Jika salah seorang dari kalian datang pada sebuah majelis hendaklah ia mengucapkan salam, jika ada tempat kosong hendaklah ia duduk, dan jika akan pergi hendaklah mengucapkan salam. Dan tidaklah (salam) yang pertama itu lebih wajib dari yang terakhir." (HR. Ahmad: 7515) - https://hadits.in/ahmad/7515

● Melapangkan Majelis bagi yang telah datang lebih awal

"Ada jenazah di Hijr, lalu datanglah Abu Sa'id, kemudian orang-orang pun melapangkan tempat untuknya namun ia menolak untuk maju, Abu Sa'id lalu berkata, "Sesungguhnya sebaik-baik majelis adalah yang paling lapang." (HR. Ahmad: 11236) - https://hadits.in/ahmad/11236

● Tidak boleh memisahkan orang yang telah duduk

"Tidak boleh bagi seseorang untuk memisahkan antara dua orang (yakni tempat duduknya) kecuali dengan seizinnya." (HR. Abu Daud: 4205) - https://hadits.in/abudaud/4205

🖊 Catatan Kajian Abu Abdirrahman Al Marsi
📓 Panduan Amal Sehari Semalam
🎤 Ustadz Taufiq Badri Lc Hafizhahullah
🕌 Masjid Al Muhtadin Banjarejo Kota Madiun