Minggu, 16 Juni 2019

DENGARKAN INI WAHAI PARA PEMFITNAH

" DENGARKAN INI WAHAI PARA PEMFITNAH MANHAJ SALAF..."!!!

Saya ingatkan kepada para da'i dan ustadz yang masih membenci dakwah yang mulia ini.
Yang memfitnah, menuduh dengan tuduhan yang kejam. Membohongi Umat dengan cerita-cerita dan kisah-kisah yang bohong dan dibuat-buat. Hendaklah kalian merasa takut kepada Allah. Ingatlah kita semua akan dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla, ingatlah bahwa kita semua pasti akan ditanya tentang apa yang kita telah katakan dan kita ucapkan, juga akan ditanya tentang apa yang kita perbuat dan yang kita tulis. Esok hari, kalian akan berdiri di hadapan Allah yang maha perkasa. Amal-amal kalian akan dihisab dan kalian akan memikul dosa-dosa orang yang kalian sesatkan, dan di hari itu orang-orang yang dzalim akan mengetahui kemana tempat mereka kembali.

Allah Berfirman,

لِيَحْمِلُوْۤا اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙ  وَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ  اَ لَا سَآءَ مَا  يَزِرُوْنَ

"(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu."
(QS An Nahl, Ayat 25)

📝Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Sabtu, 15 Juni 2019

NASIHAT SEORANG SHAHABAT KEPADA BUAH HATINYA

FAWAID SOLO:
FAIDAH-FAIDAH TARBIYAH DARI NASIHAT SEORANG SHAHABAT KEPADA BUAH HATINYA

قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ لِابْنِهِ :

يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ، وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺَ يَقُولُ :

 إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ : اكْتُبْ قَالَ : رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ ؟ قَالَ : اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

 يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ :

مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي " .

Ubadah bin Shamit –radhiallahu ‘anhu- berkata kepada putranya:

“Wahai bunayya (Ananda) sungguh engkau tidak akan mendapat rasa inti dari iman sampai kamu memahami bahwa apa yang kamu dapat tidak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tidak akan datang kepadamu.

------ Aku mendengar Rasulullah –ﷺ- bersabda:

"Sesungguhnya awal makhluk yang Allah ciptakan adalah al-qalam(pena) lalu Allah berfirman kepadanya: “Tulislah!”

Ia berkata: “Wahai Rabb-ku apa yang akan aku tulis?”

Allah berfirman: “Tulislah ketetapan(takdir) segala sesuatu sampai tegaknya kiamat.” -------

Wahai Ananda sungguh aku telah mendengar Rasulullah -ﷺ- bersabda:

مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي

“Siapa yang meninggal dunia di atas selain (keyakinan) ini maka ia bukan termasuk golongan kami.”

[H.R. Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan selainnya. Dishahihkan Asy-Syaikh al-Albaniy dalam al-Misykah (1/ 34) dan Asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’us Shahih fil Qadar (102 – 103), rahimahumullah.]

💡 Diantara faidah-faidah hadits ini:

1. Lemah-lembut kepada anak ketika menasihati dengan memanggil panggilan yang menunjukkan kasih sayang.

2. Panggilan yang lembut akan melunakkan hati anak ketika diberi nasihat.

3. Membimbing anak kepada suatu hukum disertai dalilnya.

4. Dengan menjelaskan dalil maka anak akan terbiasa beramal dengan mengikuti dalil.

5. Beramal dengan dalil menjadikan anak mencintai Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wasallam- yang beliau adalah Imam yang harus diikuti dan wajib mengambil arahan-arahannya.

6. Mengikat anak dengan dalil yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasululllah –shalallahu ‘alaihi wasallam-.

7. Kekeliruan sebagian orangtua yang mengarahkan kepada anak-anaknya kepada suatu hukum tanpa membuat ikatan dengan sumber hukum tersebut yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.

8. Orangtua berkewajiban memberi tuntunan kepada anaknya untuk bertakwa kepada Allah dan berpegang teguh dalam mengamalkan nilai-nilai agama, akidah yang shahihah, dan akhlak yang fadhilah(utama).

9. Orangtua terus menasihati anak kepada kebaikan sampai akhir hayatnya. Ubadah bin Shamit -radhiallahu 'anhu- memberi nasihat dengan hadits tersebut menjelang wafatnya beliau, sebagainya diriwayatkan al-Imam Ahmad dalam musnadnya.

📚 Sumber Rujukan:

▪القول المفيد على كتاب التوحيد – الشيخ محمد بن صالح العثيمين
▪مجموع فتاوى ورسائل – الشيخ العثيمين
▪إعانة المستفيد بشرح كتاب التوحيد – الشيخ صالح الفوزان

#Tarbiyah Ahlussunnah dibawah Naungan  Al-Qur’an dan Sunnah

📑 Penulis: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafidzahullah

●Channel Telegram ForumBerbagiFaidah [FBF]
◎◎◎◎◎◎◎◎◎
📖 Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo

●●●●●●●●●

Jumat, 14 Juni 2019

Kunci Sukses Dunia Akherat

Kunci Sukses Dunia Akherat

Abu Ubaidah As Sidawi

"Sesungguhnya semangat beramal yang disertai niat yang tulus pasti akan membuahkan buah-buah manis. Dan kunci semua itu adalah selalu sabar apapun kondisinya.

Sebaliknya,  kunci kegagalan adalah bosan dan mengeluh. Puncaknya adalah kosongnya keikhlasan".

(Surat Syeikh Abdur Rahman As Sa'di kepada murid beliau Syeikh Ibnu 'Aqil,  sebagaimana dalam Al Ajwibah An Nafi'ah 'anil Masail Waqi'ah hlm.  38).

Kesimpulannya,  kunci sukses adalah:
1. Niat yg lurus
2. Semangat
3. Doa
4. Sabar
5. Istiqomah

Jika 5 kunci ini bisa terlaksana,  yakinlah kamu akan sukses dunia akherat.