Sungguh, ada banyak hal yg menyakiti hati.
Perbuatan yg kita tahu salah namun masih kita lakukan.
Aku ingin berhenti. Sungguh aku ingin berhenti.
Sungguh benar, hari paling indah adalah hari dimana kita tidak berbuat dosa. Telah banyak luka dalam hati karena ulah diri sendiri. Aku, ingin berhenti.
Kamis, 29 Maret 2018
AKU INGIN BERHENTI
JANGAN BERHENTI
Aku memang belum pandai, tapi aku berdoa semoga aku terus diberi hidayah untuk terus belajar & tidak berhenti belajar sampai mati.
Juga
Aku memang belum baik, tapi aku berdoa semoga aku terus diberi hidayah untuk terus berusaha menjadi orang yang lebih baik & tidak berhenti berusaha memperbaiki diri sampai mati.
Bin Marsi As-Sambity
Kamis, 15 Maret 2018
Menikah
Engkau tau,,,,
Setiap orang punya mimpi dan cita-cita untuk menikah
Membangun keluarga yg indah
Menebar cinta & merekah
Bahkan,
Ada hari bahagia itu tinggal sebentar
Kebahagiaan terasa dekat
Tapi,
Catatan takdir tetap tetap
Ketetapan NYA mutlak
Dan hikmah dibalik itu semua adalah pasti
Tersenyumlah kawan, perjuanganmu kan berujung indah
Di Bumi Allah
By, Hamba Allah
Minggu, 11 Maret 2018
Nikmat itu...
Nikmat itu...
Nikmat itu... ketika engkau beriman kepada Allah dan segala yang datang dari-Nya, lalu engkau mengamalkan konsekuensinya.
Nikmat itu... ketika engkau diberi mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lengkap lainnya, lalu engkau menggunakannya untuk beribadah kepada-Nya, untuk mengerjakan kebaikan.
Nikmat itu... ketika engkau masih diberikan waktu untuk menuntut ilmu di sela-sela hari padatmu, lalu engkau mengamalkan pesan-pesan yang engkau tulis atau tangkap dalam benakmu.
Nikmat itu... ketika engkau diberikan pemahaman yang benar, tidak neko-neko, apalagi sampai nyeleneh berpendapat yang aneh-aneh.
Nikmat itu... ketika engkau diberi taufik dan kemudahan oleh Allah untuk tunduk dan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.
Nikmat itu... ketika engkau diberikan kesehatan dan dapat memanfaatkannya untuk kebaikan.
Nikmat itu... ketika engkau diberikan harta, lalu engku pergunakan dengan sebaik-baiknya sesuatu tuntutan.
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga shalat lima waktu lengkap dengan rawatibnya.
Nikmat itu... ketika engkau punya suami/istri yang shaleh/ha, yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang mendukungmu apabila engkau berbuat ketaatan dan mengingatkanmu ketika engkau lalai serta selalu mendoakan agar dirimu diberikan kebaikan oleh-Nya.
Nikmat itu...ketika engkau dimudahkan mengerjakan ketaatan; qiyamul lail, tilawah al-Quran, zikir kepada-Nya, rutin bersedekah, dan menjaga sunnah-sunnah lainnya.
Nikmat itu... ketika engkau punya sahabat yang siap membantu dan selalu ada dalam suka dan duka.
Nikmat itu... ketika engkau diberi kesempatan untuk berbakti kepada orang tua ketika mereka masih ada, bahkan setelah mereka meninggal dunia.
Nikmat itu... ketika engkau ringan membantu orang lain, mudah berbagi kepada kanan kiri.
Nikmat itu... ketika badanmu terasa lelah, letih, lesu, namun hati tetap menjaga zikir kepada-Nya.
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan.
Nikmat itu... ketika engkau dapat istiqomah menjaga adab-adab ringan; mengucap bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, masuk masjid mendahulukan kaki kanan dan keluar mendahulukan yang kiri, keluar atau masuk toilet membaca doa, dst.
Singkatnya, nikmat itu... ketika engkau diberi taufik untuk mengerjakan yang baik dan dihindarkan dari melakukan yang tidak baik.
Ternyata, nikmat-Nya itu, benar-benar tak terhingga. Semoga kita dimudahkan untuk mensyukurinya.
Divisi Bahasa Indonesia
ICC DAMMAM KSA
===================
Sabtu, 10 Maret 2018
PELAJARAN HARI INI
*8 PELAJARAN HARI INI*
Suatu hari, Syaqiq Al Balkhi berjumpa dengan Hatim. Syaqiq bertanya, "Selama sehari ini, ilmu apa saja yang sudah kau dapatkan?"
Hatim menjawab, "Aku mendapatkan delapan pelajaran:
1⃣ Aku perhatikan segala sesuatu di dunia ini. Aku mendapati bahwa setiap orang memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Lalu ketika ia mati, ia pun harus rela berpisah dengan kekasihnya. Maka aku menjadikan segala amal shalehku sebagai kekasihku supaya ia tetap bersamaku nanti di alam kubur.
2⃣ Aku perhatikan firman Allah, "Dan orang yang menahan jiwanya dari hawa nafsu, maka surga adalah tempat kembalinya." (QS. An Nazi'at:40) Maka aku berusaha dengan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu agar aku tetap berada dalam ketaatan kepada Allah.
3⃣ Aku perhatikan bahwa setiap orang jika memiliki barang yang berharga, ia pasti selalu menjaganya dengan baik. Lalu aku perhatikan firman Allah, "Segala sesuatu yang berada padamu akan binasa, dan segala sesuatu yang berada pada Allah akan kekal abadi." (QS. An Nahl: 96) Oleh karena itu, setiap kali aku memiliki barang berharga, aku selalu menitipkannya kepada Allah supaya menjadi kekal abadi selamanya.
4⃣ Aku perhatikan manusia selalu berbangga-bangga dengan harta, keturunan dan jabatan, padahal semua itu tak ada harganya sama sekali. Lalu aku perhatikan firman Allah, "Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa." (QS. Al Hujurat: 13) Oleh karena itu, aku berusaha menjadi orang yang bertakwa supaya menjadi mulia di mata Allah.
5⃣ Aku perhatikan manusia saling mendengki dan iri hati. Lalu aku perhatikan firman Allah, "Aku telah membagi-bagi jatah hidup mereka." (QS. Az Zukhruf: 32) Oleh karena itu, aku tinggalkan dengki dan iri hati.
6⃣ Aku perhatikan manusia saling bermusuhan. Lalu aku perhatikan firman Allah, "Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh." (QS. Fathir: 6) Oleh karena itu, aku tinggalkan permusuhan dengan sesama manusia, lalu aku menjadikan syetan sebagai satu-satunya musuhku.
7⃣ Aku perhatikan manusia menguras tenaga mereka untuk mengais rezeki. Lalu aku perhatikan firman Allah, "Tak ada satu melata pun di muka bumi ini melainkan Allah sudah menanggung rezekinya." (QS. Hud: 6) Oleh karena itu, aku bekerja secukupnya dan seperlunya, dan aku tinggalkan sebagian lainnya.
8⃣ Aku perhatikan mereka hanya berharap dan mengandalkan pada perniagaan, bisnis, serta kesehatan jasmani mereka saja. Maka, aku hanya berharap dan bertawakkal kepada Allah saja.
✏ Sumber: Mukhtasar Minhajul Qashidin karangan Ibnu Qudamah Al-Maqdisi
IG dan TG @kajianislamchannel
Diposting dan disebarkan kembali oleh Maa Haadzaa
Silahkan disebarluaskan tanpa merubah isinya. Semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita.
Jazaakumullahu khairan.