Rabu, 31 Agustus 2016

Saudaraku, Tolong Letakkan Dulu HPmu

๐Ÿ“ฒ⛔๐Ÿ“ฑ *Saudaraku, Tolong Letakkan Dulu HPmu*

✍​ Ustadz Ibnu Zubair.. _hafidzohulloh_


Sesungguhnya Rasulullah _Shollallahu alaihi wassalam_ pernah menerima sebuah cincin, beliau pun mengenakannya.

Kemudian beliau berkata kepada para Sahabatnya,

*_"Cincin ini telah memecah perhatianku dari kalian, terkadang aku melihat cincin ini, terkadang aku melihat ke kalian. Maka beliau pun melempar cincin tersebut."_*
( HR. Nasai, Hadits Shohih. Ahmad Syakir dan Al-Albani menyatakan bahwa isnad hadits ini Shohih)

Ini merupakan adab yang dituntunkan oleh Nabi _Shollallahu 'Alaihi Wassalam_, yakni *janganlah seseorang sibuk sendiri dengan sesuatu hal ketika sedang bermajelis*, bahkan ia seharusnya mencegah sebab-sebab yang dapat membuat terpecahnya perhatian.

Sungguh mulia tuntunan Nabi _Shollallahu 'Alaihi Wassalam_ diatas. *betapa sering kita sibuk dengan HP kita sendiri ketika sedang berkumpul, bertemu, berbicara dengan orang lain*, atau yang lebih parahnya ketika kita *sedang menghadiri kajian_*.

Kalau perlu, ikuti yang dilakukan oleh Nabi _Shollallahu 'Alaihi Wassalam_. Buang saja HP kita. Tentunya kita akan merasa _eman-eman_ untuk melakukan ini. Maka hendaknya kita menyingkirkan sementara HP ini demi terfokusnya perhatian kita.


๐ŸŒSumber : Channel Telegram Washilah

➖➖➖
  
Repost by :  
๐Ÿ‘ฅ *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~   
๐Ÿ“ฑ Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)  
๐Ÿ“ฎ Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ

Selasa, 30 Agustus 2016

Makan dengan tangan kiri = meniru setan!

Makan dengan tangan kiri = meniru setan!

Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

ูَุฅِู†َّ ุงู„ْุขูƒِู„َ ุจِู‡َุง، ุฅِู…َّุง ุดَูŠْุทَุงู†ٌ ูˆَุฅِู…َّุง ู…ُุดَุจَّู‡ٌ ุจِู‡ِ

“yang makan dengan tangan kiri, kalau ia bukan setan maka ia menyerupai setan” (Zaadul Ma'ad, 2/369)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan: “makan dan minum dengan tangan kiri ketika ada udzur hukumnya tidak mengapa, adapun jika tanpa udzur maka haram. Karena Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam melarangnya, beliau bersabda:

ุฅู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ูŠุฃูƒู„ ุจุดู…ุงู„ู‡ ูˆูŠุดุฑุจ ุจุดู…ุงู„ู‡

'sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya'

dan Allah Ta'ala berfirman:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ู„ุง ุชَุชَّุจِุนُูˆุง ุฎُุทُูˆَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَّุจِุนْ ุฎُุทُูˆَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูَุฅِู†َّู‡ُ ูŠَุฃْู…ُุฑُ ุจِุงู„ْูَุญْุดَุงุกِ ูˆَุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ

“wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya ia menyuruh kepada perbuatan buruk dan kemungkaran” (QS. An Nur: 21)
Kemudian, setan itu senang jika anda makan dengan tangan kiri anda, karena itu artinya anda telah mengikuti setan dan menyelisihi Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Maka ini bukan perkara remeh! Jika anda makan atau minum dengan tangan kiri, setan sangat bergembira karena perbuatan tersebut. Ia gembira karena anda telah mencocoki dirinya dan menyelisihi Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Maka ini bukan perkara remeh! Oleh karena itu wajib bagi para penuntut ilmu untuk melarang orang-orang awam melakukan perbuatan ini.

Banyak orang yang kita dapati ketika makan, mereka minum dengan tangan kiri. Kata mereka: “nanti gelasnya kotor”. Padahal kebanyakan gelas sekarang terbuat dari kertas yang hanya sekali pakai saja. Maka jika demikian biarkan saja ia terkena noda (dari bekas makan). Kemudian, masih memungkinkan anda memegangnya pada bagian bawahnya diantara telunjuk dan ibu jari, kemudian meminumnya. Lalu andaikan alternatif-alternatif barusan tidak memungkinkan, maka biarkan saja gelasnya terkena noda nanti bisa dicuci, ini bukan hal yang musykilah.

Karena selama seseorang itu tahu bahwa melakukan hal tersebut hukumnya haram dan berdosa jika minum dengan tangan kiri, maka yang haram itu tidak boleh dilakukan kecuali darurat”(Sumber: http://islamancient.com/play.php?

Senin, 29 Agustus 2016

SURAH AL MULK USTADZ ZAIN ABU KAUTSAR

CARA MENGENALI ITU UJIAN ATAU MURKA ALLAH SAAT TERTIMPA MUSIBAH

๐Ÿ” CARA MENGENALI ITU UJIAN ATAU MURKA ALLAH SAAT TERTIMPA MUSIBAH
 
PERTANYAAN :
Jika seseorang sedang diuji dengan penyakit atau musibah yang buruk pada jiwa dan harta, bagaimana cara mengenali bahwa hal itu ujian atau murka dari Allah?

 
JAWABAN :
Allah Azza Wa Jalla menguji hamba-hambaNya dengan kebahagiaan dan kesedihan, dengan kesulitan dan kemudahan, bisa jadi Dia menguji mereka untuk mengangkat derajat mereka dan melipatgandakan kebaikan mereka, sebagaimana yang Dia lakukan kepada para Nabi dan Rasul ‘alaihimus salam dan kepada orang-orang sholeh dari hambaNya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

 ุฃุดุฏ ุงู„ู†ุงุณ ุจู„ุงุก ุงู„ุฃู†ุจูŠุงุก ، ุซู… ุงู„ุฃู…ุซู„ ูุงู„ุฃู…ุซู„

“Manusia yang paling keras bala’nya (ujiannya) adalah para Nabi, kemudian yang serupa dengan mereka, demikian seterusnya."
 

๐Ÿ”ด Kadang kala Allah Subhanahu wa Ta’ala melakukannya disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa, dan mensegerakan hukumanNya, sebagaimana dalam firman-Nya: 

ูˆู…ุง ุฃุตุงุจูƒู… ู…ู† ู…ุตูŠุจุฉ ูุจู…ุง ูƒุณุจุช ุฃูŠุฏูŠูƒู… ูˆูŠุนููˆ ุนู† ูƒุซูŠุฑ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. (Qs. Asy Syura 30)
 
๐Ÿ”บ Jika pada umumnya seorang manusia tidak maksimal dalam menjalankan kewajiban, maka apa yang menimpanya disebabkan karena dosa-dosanya dan kelalaiannya akan perintah Allah.
๐Ÿ”บ Dan jika salah seorang dari hamba Allah yang sholeh diuji dengan penyakit atau semacamnya, maka hal ini termasuk sejenis dengan ujian yang menimpa para Nabi dan Rasul untuk  mengangkat derajat, mengagungkan pahalanya, dan agar menjadi teladan bagi yang lain dalam hal kesabaran dan pengharapan.

 
๐Ÿ“Œ KESIMPULANNYA :
Bahwa bisa jadi bala’ (ujian) itu mengangkat derajat, dan mengagungkan pahala, sebagaimana yang Allah lakukan kepada para Nabi dan para hamba-hamba pilihanNya, bisa juga untuk menghapuskan dosa, sebagaimana dalam firman Nya:

ู…ู† ูŠุนู…ู„ ุณูˆุกً ูŠُุฌุฒ ุจู‡ 

“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu." (Qs. An Nisa’ 123)
 
Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

 ู…ุง ุฃุตุงุจ ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ู‡ู…ٍّ ูˆู„ุง ุบู… ูˆู„ุง ู†ุตุจ ูˆู„ุง ูˆุตุจ ูˆู„ุง ุญุฒู† ูˆู„ุง ุฃุฐู‰ ุฅู„ุง ูƒูَّุฑ ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ ู…ู† ุฎุทุงูŠุงู‡ ุญุชู‰ ุงู„ุดูˆูƒุฉ ูŠุดุงูƒู‡ุง 

“Tidaklah ada yang menimpa seorang muslim dari mulai kerisauan, kegundahan, keburukan, penyakit, kesedihan dan duka kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai duri yang menancap sekalipun."

 ู…ู† ูŠุฑุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ ุฎูŠุฑุงً ูŠُุตِุจ ู…ู†ู‡

“Barang siapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya , maka dia akan memberi ujian baginya."
 

๐Ÿ”ต Namun bisa jadi juga kejadian itu merupakan hukuman yang disegerakan karena disebabkan oleh maksiat dan tidak segera bertaubat, sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam :

ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจุนุจุฏู‡ ุงู„ุฎูŠุฑ ุนุฌَّู„ ู„ู‡ ุงู„ุนู‚ูˆุจุฉ ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ، ูˆุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ุจุนุจุฏู‡ ุงู„ุดุฑ ุฃู…ุณูƒ ุนู†ู‡ ุจุฐู†ุจู‡ ุญุชู‰ ูŠูˆุงููŠู‡ ุจู‡ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ
 
“Jika Allah menginginkan kepada hamba-Nya sebuah kebaikan maka Dia akan mensegerakan hukumannya di dunia, dan jika mengingikan keburukan kepada hamba-Nya maka Allah akan menahan hukuman-Nya dengan dosanya hingga akan dilaksanakan pada hari kiamat." (HR. Tirmidzi) Hasan

______________________________
 
๐Ÿ“š Syaikh bin Baaz, Majmu’ Fatawa wa Maqalat,

Rabu, 17 Agustus 2016

MILIKI HARTAMU

๐Ÿ’กTafakkur pagi --------------------------------- *MILIKI HARTAMU* Akhi/Ukhti…‬‬ ‪‪Ada berapa banyak uang di tabunganmu... ???‬‬ ‪‪Atau di brangkas besimu...??‬‬ ‪‪Atau dimana saja kau menyimpannya…‬?? ‪‪ ‬‬ ‪‪Pada suatu hari al Ahnaf bin Qais melihat uang logam satu Dirham di tangan seseorang, maka iapun bertanya kepadanya, "Uang siapakah ini..???‬‬ ‪‪Spontan orang itu menjawab, "Uangku!".‬‬ Maka Ahnaf berkata, "Uang itu menjadi milikmu bila kau nafkahkan dalam rangka mencari PAHALA atau BERSYUKUR pada Allah".‬‬ ‪‪ ‬‬ ‪‪Kemudian ia mendendangkan sebuah bait sya'ir:‬‬ ‪‪ ‬‬ ‫ุฃู†ุช ู„ู„ู…ุงู„ ุฅุฐุง ุฃู…ุณูƒุชู‡ ... ูุฅุฐุง ุฃู†ูู‚ุชู‡ ูุงู„ู…ุงู„ ู„ูƒ .‬ ‪‪ ‬‬ ‪‪"Kamu dimiliki oleh hartamu bila kau menyimpannya‬‬ ‪‪Namun tatkala kamu MENGINFAKKANNYA, maka HARTA itu menjadi MILIKMU".‬‬ ‪‪ ‬‬ ‪‪Subhanallah…‬‬ ‪‪Jadi yang menjadi milik kita adalah yang telah berpindah tangan dari brangkas dan simpanan kita...‬‬ ‪‪ ‬‬ ‪‪Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:‬‬ ‫ ‬ ‫((ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ْุนَุจْุฏُ ู…َุงู„ِู‰ ู…َุงู„ِู‰ ุฅِู†َّู…َุง ู„َู‡ُ ู…ِู†ْ ู…َุงู„ِู‡ِ ุซَู„ุงَุซٌ ู…َุง ุฃَูƒَู„َ ูَุฃَูْู†َู‰ ุฃَูˆْ ู„َุจِุณَ ูَุฃَุจْู„َู‰ ุฃَูˆْ ุฃَุนْุทَู‰ ูَุงู‚ْุชَู†َู‰ ูˆَู…َุง ุณِูˆَู‰ ุฐَู„ِูƒَ ูَู‡ُูˆَ ุฐَุงู‡ِุจٌ ูˆَุชَุงุฑِูƒُู‡ُ ู„ِู„ู†َّุงุณِ))‬ ‫ ‬ ‪‪"Hamba itu berkata, "Hartaku, hartaku", tidaklah menjadi hartanya kecuali tiga:‬‬ ‪‪Yang ia makan kemudian habis‬‬ ‪‪Yang ia kenakan kemudian usang‬‬ ‪‪Yang ia sedekahkan, maka itulah yang dikumpulkannya‬‬. ‪‪Adapun yang selain itu, maka akan sirna dan ia akan meninggalkannya untuk orang lain". (HR Muslim)‬‬ ‪‪ ‬‬ ‪‪Kalau kau cinta kepada hartamu‬‬..... ‪‪ ‬‬ ‪‪Kalau kau ingin menumpuk hartamu‬‬..... ‪‪ ‬‬ ‪‪Maka segera pindahkan dari tempatnya, ke tempat yang abadi‬‬... Tidak perlu takut dirampok atau dicuri Karena dijaga, ‬‬ oleh Pencipta Langit dan Bumi ๐Ÿ“USTADZ. DR, SYAFIQ RIZA BASALAMAH, MA ๐Ÿ“ถ S I L A H K A N D I S H A®E _____________________