Jumat, 29 April 2016

JANGAN TERTIPU

#RENUNGAN#

JANGAN TERTIPU :

Kita hidup di dunia, tidak lama.. Rosululloh, shollallohu alaihu wasallam, telah bersabda:

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampaui umur tersebut”. [HR. Ibnu Majah: 4236, Syeikh Albani mengatakan: hasan shohih].

Dan ternyata dalam waktu yang sebentar itu, kita memerlukan bekal yang banyak untuk mengarunginya.. BAHKAN kadang kita harus BANTING TULANG demi mencari bekal untuk kehidupan ini.

Jika untuk waktu +-70 tahun saja kita harus BANTING TULANG untuk mencari bekalnya, lalu sudahkah kita banting tulang untuk kehidupan alam barzakh yang mungkin bisa sampai RIBUAN TAHUN?!

Setelah alam barzakh juga kita harus dibangkitkan dan hidup dalam waktu yang sangat lama, SATU HARINYA = 50 RIBU TAHUN…

Ingat, ketika itu tak ada yang berguna kecuali amal baik kita..

Tak ada pakaian, tak ada sandal, matahari hanya berjarak 1 mil dan tak ada naungan kecuali naunganNya.

Sungguh, kehidupan setelah kehidupan dunia ini jauh lebih lama, dan jauh lebih berat… tentu itu memerlukan usaha mengumpulkan BEKAL yang jauh lebih banyak dan jauh lebih intens.

Oleh karena itu, lihatlah diri Anda, sudahkah dia mempersiapkannya…?!

Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan LIHATLAH DIRI MASING-MASING apakah yang sudah ia PERSIAPKAN untuk KEHIDUPAN ESOKNYA”. [Al-Hasyr:18]

http://bbg-alilmu.com/archives/7947

Rezeki itu Ujian

0117. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Rezeki itu Ujian*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rezeki itu memang suatu ujian..

Buktinya adalah ayat berikut,

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)

“Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Rabbku telah memuliakanku”. Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya Maka Dia berkata: “Rabbku menghinakanku“. (QS. Al-Fajr: 15-16)

Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia ketika ia diuji oleh Rabbnya dengan diberi nikmat dan kekayaan, yaitu dimuliakan dengan harta dan kemuliaan serta diberi nikmat yang melimpah, ia pun katakan, “Allah benar-benar telah memuliakanku.” Ia pun bergembira dan senang, lantas ia katakan, “Rabbku telah memuliakanku dengan karunia ini.” (Tafsir Ath-Thabari, 30: 228)

Kemudian Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia jika ia ditimpa musibah oleh Rabbnya dengan disempitkan rezeki, yaitu rezekinya tidak begitu banyak, maka ia pun katakan bahwa Rabbnya telah menghinakan atau merendahkannya. Sehingga ia pun tidak bersyukur atas karunia yang Allah berikan berupa keselamatan anggota badan dan rezeki berupa nikmat sehat pada jasadnya.” (Tafsir Ath-Thabari, 30: 228)

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami maksud Allah meluaskan rezeki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu sebagai ujian. Namun dia menyangka dengan luasnya rezeki tersebut, itu berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al-Mu’minun: 55-56)

Sebaliknya, jika Allah menyempitkan rezeki, ia merasa bahwa Allah menghinangkannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali.

Allah memberi rezeki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rezeki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak.  Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rezeki adalah dilihat dari ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 562-563)


@ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 15 Rajab 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal



https://rumaysho.com/13335-rezeki-itu-ujian.html
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Rabu, 27 April 2016

Bangun Kesiangan, Bolehkan Shalat Sunah Fajar di Qadha?

Bangun Kesiangan, Bolehkan Shalat Sunah Fajar di Qadha?

Mas mw tanya ya, Bolehkan kita melakukan shalat qobla subuh setelah shalat subuh?

Dari Alvian.

Jawaban :

Bismillah. Washolaatu was Salam ‘ala Rasulillah, wa ba’d.

Sholat sunah fajar memiliki keutamaan yang besar. Dalam hadis diterangkan bahwa pahala sholat ini lebih baik daripada dunia seisinya. Wajar bila seorang muslim merasa rugi bila terluputkan dari dua rakaat ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua raka’at fajar (sholat qobliyah subuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim, dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha).

Namun tidak perlu berkecil hati saat terlewat melakukannya sebelum sholat subuh. Karena masih ada kesempatan untuk melakukan shalat sunah fajar meskipun telah lewat dari waktu asalnya (yakni, sebelum shalat subuh setelah terbit fajar shodiq).

Bagi yang tidak bisa melakukan sholat sunah fajar sebelum subuh, maka bisa menqada’nya pada dua waktu berikut :

[1] Setelah melakukan sholat subuh.

[2] Setelah terbit matahari.

Sebagaimana keterangan dalam hadis berikut :

Dari Muhammad bin Ibrahim, dari kekeknya yang bernama Qois beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar (dari rumah beliau) lalu iqamah dikumandangkan. Akupun melakukan shalat subuh bersama beliau. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlalu dan mendapatiku sedang shalat. Beliau lantas bersabda,

َ مَهْلًا يَا قَيْسُ أَصَلَاتَانِ مَعًا ؟

“Tunggu ya Qois! Apakah kamu mengerjakan dua shalat bersama kami?”

Aku lalu menjawab, “Aku belum mengerjakan dua rakaat sebelum fajar ya Rasulullah.”

Lalu beliau bersabda,

فَلَا إِذَنْ

“Kalau begitu silahkan.”

(HR. Tirmidzi ).

Hadis ini menerangkan bolehnya menqada’ sholat sunah fajar setelah melakukan sholat subuh. Seperti yang dilakukan oleh sahabat Qois, dan Nabi mempersilakan beliau.

Kemudian hadis lain yang menerangkan boleh menqada’nya setelah terbit fajar adalah berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

نام عن ركعتي الفجر فقضاهما بعد ما طلعت الشمس

“Siapa yg tertidur dari melakukan dua raka’at fajar, maka hendaklah ia menqada’ nya setelah terbit matahari.” (HR. Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Syaikh Albani).

Namun yang lebih afdol ditunda sampai terbit matahari. Karena menqada’nya setelah terbit matahari berdasarkan pada perintah langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Adapun melakukannya setelah sholat subuh, hanya berdasar pada persetujuan (taqrir) beliau (sebagaimana keterangan dalam dua hadis di atas). Sementara dalil yang bersumber dari perintah langsung dari Nabi, lebih kuat daripada yang hanya berisi persetujuan beliau.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah menfatwakan,

إذا لم يتيسر للمسلم أداء سنة الفجر قبل الصلاة ، فإنه يخير بين أدائها بعد الصلاة أو تأجيلها إلى ما بعد ارتفاع الشمس ، لأن السنة قد ثبتت عن النبي صلى الله عليه وسلم بالأمرين جميعا، لكن تأجيلها أفضل إلى ما بعد ارتفاع الشمس لأمر النبي صلى الله عليه وسلم بذلك ، أما فعلها بعد الصلاة فقد ثبت من تقريره عليه الصلاة والسلام ما يدل على ذلك.

“Bila seorang muslim terluputkan dari melakukan sunah fajar sebelum sholat subuh, maka dia boleh melakukannya setelah setelah sholat atau menundanya sampai terbit matahari. Dua pilihan ini ada dalilnya dari hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Akantetapi menundanya sampai terbit matahari itu lebih afdol. Berdasarkan pada perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk melakukannya pada waktu tersebut. Adapun melakukannya setelah sholat subuh, itu berdasarkan persetujuan beliau ‘alaisshalatu was salam.” (Majmu’ Fatawa, Ibnu Baz 11/373).

Wallahu’alam bis showab.

Madinah An Nabawiyah, 12 Rajab 1437 H
Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshari

Selasa, 26 April 2016

Engkau hanya seorang HAMBA

0115. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Ingat.. Engkau hanya seorang HAMBA........*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1. Seringkali kita menginginkan sesuatu, namun kita tidak berhasil meraihnya, padahal sudah banyak berkorban dan banting tulang dlm mengusahakannya.
Wajar jika kecewa, tapi jangan larut di dalamnya, sadarlah bahwa kita hanya seorang hamba.. Allah-lah Raja, penentu segalanya.. Mungkin Raja ingin agar kita ingat, tidak sombong dan durhaka.

2. Kita juga sering merasa telah banyak berdoa, tapi mengapa tidak diijabahi, padahal Dia sangat pemurah, dan hal itu juga sangat mudah bagi-Nya?
Ingatlah bahwa Anda seorang hamba.. Keputusan bukan di tangan Anda.. Kedepankan husnuzhon (berbaik sangka).. mungkin Allah ingin agar engkau banyak berdoa, sehingga banyak mendapat pahala.. Mungkin nikmat yg kau harapkan belum pantas engkau dapatkan.. Mungkin sikonnya belum tepat bagimu.. Mungkin nikmat itu menimbulkan mudharat yg lebih besar bagimu.. Dan masih banyak kemungkinan lainnya.

Teruslah berdoa, dan yakinlah bahwa Dia pasti nanti mengabulkannya.. Tanamkan keyakinan, bahwa Allah tidaklah menangguhkannya melainkan utk kebaikanmu.

3. Sering pula lewat di benak kita.. Mengapa si fulan mendapatkan nikmat itu, padahal aku lebih berhak mendapatkannya?

Ingatlah bahwa Anda seorang hamba.. dunia ini bukan milik Anda, sehingga tidak mungkin selalu sesuai harapan.. Ingatkan diri, bahwa semua itu karunia dari Allah, Dia bebas memberikannya kepada pilihan-Nya.. dan Dia yg Maha Tahu siapa yg lebih pantas menerima karunia itu.

Jika semua yg kita harapkan harus tercapai, lalu apa bedanya surga dg dunia.. Tidak ingatkah engkau, bahwa dunia ini adalah tempat hukuman leluhurmu; Adam alahissalam, bahwa dunia ini penjara bagi seorang mukmin, bahwa dunia ini tempat ujian dan cobaan?

Oleh karena itu, jalanilah hidup dg hati tenang dan lapang.. teruslah berusaha sebaik mungkin.. dan nikmatilah proses usahamu dan rasa lelahmu.. Allah sangat mampu menjadikan nikmatmu pada proses usahamu mencapai tujuan.

Dan harapkanlah pahala dari setiap gerak langkahmu.. Agar engkau tidak merasa rugi, karena di sisi Allah tidak akan ada yg sia-sia.. Bahkan pahala di akherat, pasti akan lebih membahagiakan kita nantinya.

Di dunia, kita hanya sebentar dan sementara.. Dunia hanyalah proses yg engkau jalani menuju akheratmu.. Waktu akan terus berjalan membawamu menuju akhir kehidupan.. Jangan terlena dg dunia, carilah celah utk memanfaatkannya dlm beribadah kepada-Nya.

Ya Allah.. karunikanlah kepada kami kehidupan yg berkah dan kematian yg husnul khotimah..

https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/990492887732295?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Dai Penyeru Ke Neraka Jahannam

[�� Dai Penyeru Ke Neraka Jahannam �� ]

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu anhu beliau berkata : Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku

Aku bertanya : Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,-pent) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?

Beliau berkata : Ya

Aku bertanya : Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?

Beliau menjawab : Ya, tetapi didalamnya ada asap.

Aku bertanya : Apa asapnya itu ?

Beliau menjawab : Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya

Aku bertanya : Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?

Beliau menjawab :Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka

Aku bertanya : Ya Rasulullah, sebutkan cirri-ciri mereka kepada kami ?

Beliau menjawab : Mereka dari kulit-kulit/golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita

Aku bertanya : Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini

Beliau menjawab : Pegang erat-erat jamaah kaum muslimin dan imam mereka

Aku bertanya : Bagaimana jika tidak imam dan jamaah kaum muslimin?

Beliau menjawab :Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu

[HR Bukhari 6/615-616 dan 13/35 beserta Fathul Baari. Muslim 12/235-236 beserta Syarh Nawawi. Baghowi dalam Syarhus Sunnah 14/14. Dan Ibnu Majah 2979]

SAHABAT

����

��Kalau kita merasa kesulitan untuk mendekat kepada Allaah, maka dekatilah orang-orang yang dekat dengan Allaah.

��Bertemanlah dengan sahabat yang baik, maka akan kita temui kedamaian dalam hidup.

❓Siapa sahabat yang baik itu? ..
��Yakni sahabat yang ketika kau memandang wajahnya, kita teringat kepada Allaah.

��Sahabat yang membuat kita malu jika bermaksiat, membuat kita enggan bermalas-malasan dalam ibadah.

��Bertemanlah dengan sahabat yang akan membuat kita semakin semangat beramal.

��Semakin ingat akhirat dan kata²nya membuat kita senantiasa mendapatkan pencerahan.

��Melihat gerak-geriknya mengajak untuk mendekatkan diri pada Allaah.

��Dan sahabat yang tulus selalu memberi semangat meskipun jarang bertemu.

��Namun sangat amat dekat di hati dan selalu terucap dalam doa.

��Sungguh, ada alasan yang luar biasa Allaah mempertemukan kita dengan sahabat kita.

��Semoga kita ditemukan dg sahabat tersebut, seperti yg diatas.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allaah terimah dari kami (amalan kami), aamiin.

(Bersama sunnah)

����

----------
Repost by :
�� SALAFI, Grup Sharing Kajian Islam Khusus Ikhwan (Laki-laki)
�� Admin: +62 85102285777 (Daftar via WhatsApp, Ketik #Nama#domisili#umur.

Sebuah kisah nyata

Sebuah kisah nyata..

[Berbagi KISAH NYATA]
MAS IKHWANKU – kisah nyata dari rubrik pintu taubat majalah SAKINAH
23 Apr 2016 in grup WA ☄As-Salafy

Kami tiga bersaudara, aku bungsu dan satu-satunya yang paling cantik di rumah. Begitu papa selalu menggodaku, tapi kakak nomor duaku bilang, bunda lebih cantik. Begitulah hari-hari kulalui bersama mas Agung kakak nomor duaku. Kami akrab, apalagi praktis sejak Mas Galang jadi PNS di luar kota. Kami jadi lebih dekat.

Saat pertama mas Galang pertama keluar kota, sedih banget rasanya. Aku kehilangan bukan main. Sering aku ke kamarnya, menangis disana.

Rumah sepi tanpa candanya. Dan kini kami juga kehilangan mas Agung. Dia jadi pendiam, jarang bercanda, sering lebih asyik tenggelam di kamar dengan buku-buku “bacaan barunya”. Kubilang buku bacaan baru karena yang ia baca adalah buku-buku bacaan Islam!!

Rasanya aneh saja, sebab ia biasa baca novel-novel atau buku-buku roman picisan. Tapi kini raknya penuh dengan buku-buku islam yang sangat asing bagiku. Dari tatacara shalat, kumpulan hadits Bukhari-Muslim dan seabrek buku dengan judul-judul yang sulit kueja bacaannya. Aduh, pusiiiing…

Tak cuma itu, poster artis-artis hollywood dan mandarin F4, sampai kesayangannya Gun’s & Roses, Air Supply, Slank, poster & kaset CDnya bersih semua tanpa sisa. Di kamarnya ada tulisan besar “No Smoking”, padahal yang kutahu mas Agung itu perokok berat. Hebat, dia bisa berhenti dari rokok secara tiba-tiba!
Belum lagi kini ia cuek dengan teman-teman wanitaku yang datang ke rumah. Padahal dulu dia akan segera nimbrung tanpa diminta sambilnenteng gitarnya. Nyanyi dan ketawa bareng.

Aku jadi tak enak sendiri pada teman-teman yang bertanya tentang perubahannya. Lewat pakainunduk-nunduk segala! Kalau aku protes ia bilang, katanya justru sikapnya itu justru menghargai wanita, ngga’ jelalatan, menghormati perempuan. Tuturnya sambil senyum-senyum.

Bajunya?! Amit-amit sekarang gak ada keren-kerennya. Celana cutbrayplus jeans belel dan kaos Metalica-nya entah kabur kemana. Berganti dengan hem sederhana atau baju koko dengan celana cingkrang gombrang bak kurang bahan.

Menurutku penampilannya selevel dengan pak Jarwo tukang kebun di rumah. Dan satu lagi kebiasaan barunya ia rajin taklim dan pernah menyeretku “bersamanya”.
“Yuk, ikut mas Agung ngaji…” Meski awalnya sering kutolak mati-matian, akhirnya ia selalu sukses mengajakku. Belum lagi ia meninggalkanku sendirian bersama wanita-wanita di ruangan sisi masjid, dan ia entah dimana.

Ia membiarkanku salah tingkah tampil beda tanpa kerudung, berkaos pendek, dan bercelana jeans. Awas ya, batinku merutuk. Tapi salah siapa? Tadi ia sudah memintaku berkerudung dan berpakaian lebih pantas tapi kutolak. Di parkiran ia cengar-cengir menantiku usai taklim “Gimana?”, “Bodo ah”, jawabku ketus. Lalu kami beli es buah sesuai janjinya untuk menghilangkan sewotku
*****

Besok mas Galang pulang cuti. Aku senang bukan main. Aku bakal mengadu habis padanya soal perubahan mas Agung. Biasanya aku Cuma mengadu lewat telphon. Besok kalau mas Galang pulang dia bisa melihat sendiri seperti apa mas Agung sekarang. Dijamin pasti ia ikut tak senang sepertiku.

Biasanya sih mas Galang bilang di telpon, “Kalau berubah ke arah yang lebih baik kan tak masalah”. Nasehatnya setengah bertanya. “Uh, baik apanya?, jadi kuper, gak trendy, gak modis lagi, malah miarajenggot juga tuh”.
Tapi yang kulihat hari ini…., hampir membuatku pingsan. Saat turun dari taksi, masyaallah… penampilannya persis kayak mas Agung sekarang. Mas Agung tersenyum.

“Assalamu’alaikum akhi (saudaraku-red)?” mereka berangkulan hangat. Aku diam melongo. Sejak kapan mas galang ganti nama jadi akhi. Kubiarkan tubuhku dipeluknya. Aku bahagia tapi tetap merasa aneh.
Sungguh dua abangku jadi lebih santun dan pendiam.

Diam-diam kuakui mereka tetap saja ganteng dengan penampilan mereka kini. Padahal dulu mereka urakan, jago nongkrong, dan ngrokok. Apalagi kalau sudah main billiyard atau ngeband, bisa lupa waktu.

Mama sering dibuat pusing kalau pagi. Mereka susah di bangunin untuk sekedar sholat shubuh, papa sampai sering ikut marah. Tapi kini, mereka rajin sholat tanpa disuruh dan berhenti dari membuang waktu sia-sia. Makan juga seadanya. Padahal dulu mereka akan mogok makan kalau tak ada ikan dimeja. Papa dan mama respek pada perubahan dua abangku. Hingga papa tiba-tiba bicara saat makan malam.

“Kapan ya papa punya akhwat di rumah?, alhamdulillah papa sudah punya 2 ikhwan. Sudah gedhe lho kamu Na, kapan mau tutup aurat?”
Sebel deh, papa bilang begitu. Tapi ada yang lain dihatiku.
*****

4 bulan berikutnya aku mulai PD berkerudung meski kecil dan merasa aneh pada awalnya, lama-lama aku mulai merasa nyaman memakainya.

Sedikit demi sedikit kerudung kuperbesar. Mas Agung senang bukan main. Ia rajin menghadiahkan untukku buku-buku salaf. Bila pulang mas Galang sering memberiku oleh-oleh jubah panjang.
Belum setahun aku “berhijrah”, tapi dukungan dari papa dan mama juga 2 mas “ikhwanku” membuatku bersemangat.

Aku bersyukur punya 2 abang yang menjadi jalan taubatku atas ijin Allah ta’ala. Mama juga mulai berkerudung bila keluar rumah. Alhamdulillah kusyukuri semua atas hidayah ini, dan satu lagi, setiap orang di rumah kini tengah bersemangat dalam berbenah untuk memperbaiki diri. Semoga kami semua istiqomah.

Diketik ulang dari majalah SAKINAH vol 10 no 3 oleh akhanggas

SALAFI

����SALAFI⁉����

�� Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa
 
Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :
 
✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll

atau sebuah organisasi massa sebagaimana
 
✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin 
✏ Hizbut Tahrir dll
 

❗❗TANGGAPAN :
 
Ini adalah salah kaprah...
 
�� Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.

�� Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.
 
�� Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.
 
�� Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Rasulullah alaihi sholatu wa sallam dst.
 
�� Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.
 
�� Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.
 
�� Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.
 
Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
 
❗Ini pun kesalahan besar❗
 
�� Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.
 
�� Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.
 
�� Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.
 
�� Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.
 
Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :
 
�� Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.

�� Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud

�� Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya

�� Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat

�� Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam

�� Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala
 
➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala

➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)
 
�� Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :
 
□ Ketua umum Salafi

□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya)

□ Salafi Daerah

□ Tata tertib Salafi

□ AD ART Salafi

□ Alur Kaderisasi Salafi

□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi

□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya

□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
 
Wallahul Muwaffiq
 
�� Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
 
======<>=======

���� Jadi kesimpulannya Salafi itu bukan kelompok / aliran / firqoh atau ormas, tapi Salafi adalah metode beragama.

Maka siapapun yg beragama mengikuti AlQur'an dan Sunnah yang shohih diatas pemahaman para ulama Salafussholih maka dia adalah Salafi, meskipun org tsb tdk mau disebut salafi atau bahkan membenci istilah salafi.

Dan siapapun yg menyimpang dari hal tesebut diatas maka dia bukanlah salafi, meskipun menamakan diri sebagai salafi dan mengklaim ribuan kali sebagai salafi yg asli

***

SAHABAT BINTANG 5

☆ SAHABAT BINTANG 5 ☆

Pernahkan anda membeli sebotol air mineral di sebuah warung kaki lima?
Berapa harganya dari sebuah warung dipinggir jalan?
Mungkin kisaran 2000 - 3000 rupiah.

Lalu pernahkah kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah bandara? Berapa harganya?
Mungkin kisaran 10.000 rupiah.

Lalu pernahkan kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah hotel bintang 5?
Berapa harganya?
Ternyata harganya melambung tinggi, mungkin kisaran 20.000 rupiah.

Yang jadi pertanyaan lagi, apakah rasanya sama?

Ternyata sama... botolnya pun sama...

Apa yang membuat harga air mineral tersebut melambung tinggi?

Jawabannya adalah LINGKUNGAN.

Jika air mineral berada di kaki lima maka harganya pun kaki lima.
Jika air mineral berada di sebuah bandara maka harganya pun harga bandara.
Jika air mineral berada di restoran bintang 5 maka harganya pun bintang lima.

Itulah ilustrasi sederhana betapa pentingnya lingkungan seorang muslim.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Seseorang itu di atas agama sahabatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia bersahabat dan berteman akrab."

Agama kita di atas agama sahabat kita dan kita terpengaruh dengan iman orang-orang disekitar kita.

Ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya kaki lima maka iman kita pun akan kaki lima...

Dan ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya bintang lima maka iman kita pun akan bintang lima.

Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain: "Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti bergaul dengan tukang minyak wangi atau bergaul dengan seorang pandai besi. Adapun bergaul dengan penjual minyak wangi maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi:
⑴ dia menghadiahkan minyak wangi kepada dirimu
⑵ engkau membeli minyak wangi darinya lalu engkau kenakan ditubuhmu
⑶ atau jika tidak mampu dari keduanya, setidaknya kita mendapatkan aroma wangi darinya

Adapun bergaul dengan tukang pandai besi, maka:
⑴ percikan api akan mengenaimu dan membakarnya
⑵ atau kita akan terkena bau yang tidak enak darinya.

Manusia adalah insan yang lemah...

Salah satu bentuk kelemahannya adalah manusia sangat terpengaruh dengan lingkungan...

Jika kita ingin menaikkan iman dan memuncakkan iman kita serta ingin menjaga keistiqamahannya maka bergaullah dengan sahabat yang baik...

Bergaulah dengan orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu berdzikir kepada Allāh...

Agar kita senantiasa ruku dan sujud kepada Allāh..

Jika kita bertemu dengan orang seperti itu, maka jagalah hubungan baik dengannya...

Karena ada diantara manusia yang berfungsi seperti kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan untuk mengunci pintu-pintu keburukan.

Saat bersamanya, kita memiliki semangat dan gairah untuk berdzikir kepada Allāh...

Sungkan dan takut untuk berbicara yang didalamnya ada unsur kemaksiatan...

Jika ada orang seperti itu, dekat dan bergaulah kita dengan mereka.

Bukankah yang menjadikan para shahabat menjadi generasi terbaik adalah karena bergaul dengan Nabi kita?

Mereka bergaul dan menghabiskan waktu bersama manusia terbaik, manusia yang imannya kokoh dan taqwa yang memuncak.

Sadaraku, betapa banyak orang yang ingin berubah kepada kebenaran dan cahaya iman tap mereka gagal melakukannya...

Kenapa?

Karena mereka tidak berani keluar dari lingkungan yang buruk dan penuh dengan kemaksiatan, bid'ah dan kesyirikan...

Dan banyak orang yang mendapatkan hidayah iman dan secercah cahaya kebenaran dan indahnya tauhid karena bergaul dengan orang yang bertauhid dan menjalankan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan semangat dalam mengisi waktu dengan beribadah kepada Allāh Jalla Jalāluh.

✒ Ust. Nuzul Dzikri Lc  حفظه الله تعالى

     - - - - -〜¤✽¤〜- - - - -

Senin, 25 April 2016

SALAFI

����SALAFI⁉����

�� Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa
 
Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :
 
✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll

atau sebuah organisasi massa sebagaimana
 
✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin 
✏ Hizbut Tahrir dll
 

❗❗TANGGAPAN :
 
Ini adalah salah kaprah...
 
�� Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.

�� Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.
 
�� Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.
 
�� Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Rasulullah alaihi sholatu wa sallam dst.
 
�� Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.
 
�� Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.
 
�� Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.
 
Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
 
❗Ini pun kesalahan besar❗
 
�� Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.
 
�� Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.
 
�� Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.
 
�� Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.
 
Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :
 
�� Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.

�� Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud

�� Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya

�� Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat

�� Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam

�� Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala
 
➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala

➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)
 
�� Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :
 
□ Ketua umum Salafi

□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya)

□ Salafi Daerah

□ Tata tertib Salafi

□ AD ART Salafi

□ Alur Kaderisasi Salafi

□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi

□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya

□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
 
Wallahul Muwaffiq
 
�� Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
 
======<>=======

���� Jadi kesimpulannya Salafi itu bukan kelompok / aliran / firqoh atau ormas, tapi Salafi adalah metode beragama.

Maka siapapun yg beragama mengikuti AlQur'an dan Sunnah yang shohih diatas pemahaman para ulama Salafussholih maka dia adalah Salafi, meskipun org tsb tdk mau disebut salafi atau bahkan membenci istilah salafi.

Dan siapapun yg menyimpang dari hal tesebut diatas maka dia bukanlah salafi, meskipun menamakan diri sebagai salafi dan mengklaim ribuan kali sebagai salafi yg asli

***

Sabtu, 23 April 2016

Umat Islam Yang Diusir Oleh Nabi Kelak Di Hari Kiamat

▫Umat Islam Yang Diusir Oleh Nabi Kelak Di Hari Kiamat

Ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir.

Sahabat Abu Hurairah  radhiallahu ‘anhu mengisahkan: pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kuburan, lalu beliau mengucapkan salam:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian“.

Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku“.

Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan, sehingga mereka bertanya: “bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab :

أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ

“Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku yang akan datang kelak“.

Kembali para sahabat bertanya: “wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“. Beliau menjawab:

أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ

“Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?”

Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda:

فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ

“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia“.

Aku akan menanti ummatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir. Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudlu, maka aku memanggil mereka: “kemarilah“. Namun para Malaikat yang mengusir mereka berkata:

فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ

“Sejatinya mereka sepeninggalmu telah merubah-rubah ajaranmu“.

Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata :

سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي

“menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah ajaranku” (diriwayatkan oleh  Bukhari dan Muslim).

Anda tidak ingin bernasib seperti mereka? Tentu jawabannya: tidak.

Karena itu, mari kita menjaga kemurnian ajaran beliau dan mengamalkannya dengan seutuhnya tanpa ditambah atau dikurangi. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang mendapat syafaat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallampada hari kiyamat kelak. Amiin.

~
Penulis: Ustadz DR. Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA

Jumat, 22 April 2016

Antara Makanan Pokok dan Suplemen

Antara Makanan Pokok dan Suplemen

Namanya orang hidup itu butuh makanan pokok. Dan ia juga butuh suplemen untuk menjaga vitalitasnya.

Maka demikianlah perumpamaan kajian rutin dengan mengkaji kitab dan kajian tematik.
Kajian rutin ibarat makanan pokok dan kajian tematik adalah suplemennya.

Makanan pokok tentu lebih penting.. karena tanpa makanan pokok tubuh kita menjadi tidak sehat. Suplemen kita butuhkan untuk menjaga vitalitas. Tanpa suplemen pun kita masih bisa hidup sehat.

Maka yang tidak pas jika orang hanya mengkonsumsi suplemen saja dan mengabaikan makanan pokoknya.

Ikuti kajian rutin yang mengkaji kitab-kitab para ulama salaf. Itu makanan pokok kita. Sekalipun Anda sudah sering.. teruslah mengkonsumsi makanan pokok. Jangan semangat mengikuti kajian tematik tetapi malas mengikuti kajian rutin. Jika itu yang terjadi.. maka itu indikator hidup kita mulai kurang sehat.

Wallahu a'lam
By: Muhammad Yusuf

Kamis, 21 April 2016

Mengenal Tanda-tanda Kematian

Mengenal Tanda-tanda Kematian

Assalamu’alaykum wr wb.

Ustadz saya mau bertanya , apakah benar ada tanda2 kematian dari 100 hari , 40 hari , 7 hari , dst ??

Saya pernah melihat artikel mengenai hal tersebut , gara-gara membaca artikel itu , saya jadi dibayang-bayangi ketakutan karena pernah mengalami salah satu dari tanda2 tersebut , bagaimana solusinya menurut ustadz ?

Terimakasih dan semoga terbaca.

Wassalamu’alaykum warahmatulloh

Dari: Abdul Ghani

Jawaban:

Wa alaikumus salam warahmatulloh

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Kaidah penting yang perlu kita tekankan bahwa semua informasi, keyakinan, pemikiran yang bertentengan dengan al-Quran, hadis shahih maupun realita, adalah kebatilan yang tidak akan pernah bisa diterima.

Berdasarkan kaidah ini, kita bisa menilai apakah informasi tersebut benar ataukah batil,

Pertama, Allah menegaskan dalam al-Qur’an

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail.(QS. Luqman: 34)

Jika kita ditanya, mana yang lebih memungkinkan untuk diupayakan terwujud, merencanakan waktu kematian atau tempat kematian?. Misalnya si A merencanakan waktu kematian, saya ingin mati di usia 63 tahun. Sementara si B merencanakan, saya ingin mati di jogja.

Mari kita perhatikan, merencanakan usia, 100 % tidak mungkin bisa dilakukan manusia. Karena bertambah dan berkurangnya umur manusia, di luar kemampuan dan upaya manusia.

Sementara merencanakan tempat mengakhiri hayat, lebih memungkinkan untuk diupayakan manusia. Karena seseorang mungkin saja berencana mati di kota A dan selama hidupnya, dia berusaha untuk tidak keluar dari kota A.

Dengan demikian, kita bisa menjawab pertanyaan di atas, bahwa tempat kematian lebih memungkinkan untuk diupayakan terwujud. Meskipun keduanya murni ada dalam kekuasaan Allah.

Kita kembali kepada ayat di atas. Pada ayat di atas, Allah menegaskan, ”tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati..”

Allah tidak berfirman, ”manusia tidak mengetahui kapan dia akan mati..” tapi yang Allah firmankan,”manusia tidak mengetahui dimana dia akan mati.”

Jika Allah menegaskan bahwa manusia tidak bisa mengetahui tempat kematiannya, maka jelas manusia akan lebih tidak mengetahui berkaitan dengan waktu kematiannya.

Karena merencanakan tempat kematian itu lebih memungkinkan untuk lebih memungkinkan untuk diupayakan, dari pada merencanakan waktu kematian.

Sehingga ayat itu sejatinya memberikan pelajaran bagi kita, jika tempat saja manusia gak tahu, apalagi waktunya.

Tanda kematian, 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian, jelas sangat bertentangan dengan ayat di atas. Karena semua tanda di atas berbicara tentang kematian dalam batas waktu.

Kedua, dalam tulisan tersebut digambarkan lauhul mahfudz layaknya pohon.

”Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur..”

Di mana dalil bahwa lauh mahfudz berupa pohon berdaun?. Padahal Allah sebut lauh mahfudz berupa kitab,

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ

”Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, dan semuanya terdapat dalam kitab.” (QS. Al-Hajj: 70).

Ibnu Athiyah mengatakan,

هو اللوح المحفوظ

”Kitab itu adalah al-Lauh al-Mahfudz.”

Allah juga menegaskan,

وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ

Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)

قال ابن عباس : هو اللوح المحفوظ

Ibnu Abbas mengatakan, “Itu adalah lauhul mahfudz.” (al-Bahr al-Muhith, 9/237).

Di ayat lain, Allah juga menegaskan,

أُولَئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ

”Seperti itulah yang mereka dapatkan dari jatah mereka yang telah tertulis dalam al-kitab.”

Al-Baghawi menafsirkan ayat ini dengan mengatakan,

حظهم مما كتب لهم في اللوح المحفوظ

”Jatah mereka yang telah tertulis tentang mereka di al-Lauh al-Mahfudz.” (Tafsir al-Baghawi, 3/227).

Memahami keterangan di atas, informasi masalah kematian dan tanda-tandanya, yang sama sekali tidak menyebutkan sumber, tidak selayaknya diperhatikan, apalagi diyakini kebenarannya.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembinawww.KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik

Ammi Nur Baits

http://yufid.org

Ustadz Ammi Nur Baits Beliau adalah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh. Saat ini, beliau aktif sebagai Dewan Pembina websitePengusahaMuslim.com, KonsultasiSyariah.com, danYufid.TV, serta mengasuh pengajian di beberapa masjid di sekitar kampus UGM.

Anak dan Membaca

��Anak dan Membaca

Perintah yang pertama kali Allah turunkan kepada kita umat Islam adalah iqra’! (bacalah!). Namun amat disayangkan, realita saat ini berbicara lain. Banyak sekali di antara kaum muslimin yang justru enggan dan jarang untuk membaca.

��Manfaat membaca��

Sudah barang tentu ada banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan membaca. Membaca ibarat ilmu sumur yang tidak pernah kering. Semakin banyak membaca, semakin banyak ilmu yang dapat diambil. Dengan membaca, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta dapat belajar dari pengalaman orang lain.

Berdasarkan penelitian, bacaan seseorang bisa mempengaruhi pada kualitas pribadinya. Semakin mantap bacaan seseorang, maka semakin tinggi peradaban manusia. Kualitas dari bacaannya akan menghantarkan manusia kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya. Selain itu, dari hasil riset terakhir, ilmu berhubungan dengan otak manusia, ditemukan bahwa bagi mereka yang rajin membaca buku dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tuanya. Bahkan berdasarkan penelitian para ahli, membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf-syaraf baru di otak di mana tumbuhnya sel-sel syaraf baru itu berlangsung hingga akhir hayatnya.

��Sejak Usia Dini

Kegemaran membaca sebaiknya dilatih sejak usia dini, bahkan ketika anak-anak belum mengenal huruf sekali pun. Bukan berarti dengan cara harus mengajarinya membaca sedari bayi. Tetapi lebih pada kebiasaan untuk selalu diperkenalkan dengan buku.

Anda bisa memulai setiap malam sebelum tidur, dengan membacakan buku cerita kepada mereka dan pastinya dengan cara yang semenarik mungkin, meskipun kadang mungkin dia tidak menghiraukannya. Itu dilakukan secara kontinyu. Konon, anak-anak yang sejak dini terbiasa dibacakan cerita oleh orang tuanya, dapat menguasai 4.000 – 12.000 kosakata baru dalam setahun. Selain itu, kegiatan membacakan buku pada anak-anak adalah salah satu cara orang tua mendekatkan diri secara emosional kepada mereka.

Kemudian, anak-anak yang baru mulai bisa membaca, sebaiknya orang tua membelikan buku bacaan yang cukup menarik bacanya. Misalnya buku bacaan yang bergambar dengan warna yang menarik sehingga anak menyukainya. Karena gambar dan warna mampu meningkatkan daya ingat anak terhadap apa yang dibacanya.

Cara lain dalam menumbuhkan kecintaan anak kepada buku adalah membuat perpustakaan rumah. Sediakanlah suatu tempat dalam rumah kita di mana anak-anak dapat dengan mudah mengambil dan membaca buku-buku itu setiap hari. Jadi buku-buku sebaiknya jangan ditaruh di dalam lemari tertutup atau buffet yang sulit dijangkau oleh mereka, tapi taruhlah buku-buku tersebut di tempat yang terjangkau oleh mereka. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengambilnya sendiri dan sediakan tempat di sekitarnya untuk mereka dapat membaca, melihat-lihat, membuka-buka buku tersebut. Tentu resikonya, Anda sebagai orang tua perlu ekstra bersabar untuk sering-sering merapikan kembali buku-buku yang berantakan. Tapi yakinlah bahwa kelak Anda insyaAllah akan memetik buah manisnya.

Prioritaskan dalam perpustakaan rumah koleksi buku-buku agama dan majalah-majalah Islam, biografi para nabi, para sahabat dan para ulama, buku-buku akhlak, hikmah dan kisah-kisah yang sarat dengan pelajaran. Pengetahuan umum dan teknologi pun tidak mengapa. Tetapi hindarilah menyediakan buku bacaan yang tidak mendidik apalagi cabul.

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 23 Jumada Tsaniah 1436 / 13 April 2015

* Diramu oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari berbagai sumber.

Goresan WhatsApp menjelang Tidur

��"Goresan WhatsApp menjelang Tidur"��

Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah
Daripada kehilangan Allah karena sesuatu.

Konsekuensi yang besar kami ambil yaa Rabb , karena kami lebih memilih Mu...

Kadang kami ‘dikucilkan’ Oleh manusia dengan prinsip hidup kami, dengan gaya dan penampilan kami.
Karena kami melakukan perintahMu yaa Rabb.

Kadang kami disebut 'kuno' karena yang kami pilih adalah kesederhanaan penampilan...
hanya untuk terus belajar istiqomah pada titahMu yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘solider’, saat memilih menyingkir dari forum ghibah, namimah, apalagi fitnah.
Hanya karena ingin menjauhi apa yang Engkau larang yaa Rabb.

Kadang kami dianggap tidak ‘kooperatif’, bahkan sombong, saat kami menolak ‘pemberian’ yang syubhat, harta-harta yang tidak jelas halal haramnya,
Hanya karena kami ingin menjaga diri kami yaa Rabb.

Kami rela menjalaninya.
karena kami lebih memilihmu dan Berharap akan ridhoMu,
kuatkan kami untuk tetap teguh dijalanMu...aamiin

Allailah assa'idah,,,,
Jangan lupa adab2 tidurnya.

Baarokallahufikum

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama ⤵

��WA Syi'ar Tauhid : +6281281085959

��Join channel Radio Syi'ar Tauhid  :
�� http://bit.ly/1XsVz0P

Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain

0114. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Jangan sibukkan diri dg tindakan mencela orang lain......*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suatu hari, Hasan Al-Bashri -rohimahulloh- mendengar orang mencela Hajjaj yg terkenal dg kezalimannya yg luar biasa, maka beliau pun mendatanginya dan mengatakan:

"Heh.. Wahai lelaki, seandainya kamu telah menemui akheratmu, maka dosamu yg paling kecil pun, akan lebih memberatkanmu, daripada dosa Hajjaj yg paling besar sekalipun.

Dan ketahuilah, bahwa Allah itu hakim yg maha adil, jika Dia nanti mengambil dari Hajjaj hak orang-orang yg dizaliminya, maka Dia juga akan mengambilkan haknya Hajjaj dari orang-orang yg menzaliminya. maka jangan sekali-kali menyibukkan diri dg perbuatan mencela seseorang!".
[Hilyatul Auliya, karya Abu Nu'aim al-Ashfahani, 2/270]'

-----------

Daripada engkau mencela kegelapan, lebih baik engkau menghidupkan cahaya, sehingga kegelapan itu hilang dg sendirinya.



https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/987077798073804?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

TATKALA UMUR TELAH 40

�� TATKALA UMUR TELAH 40 TAHUN MEREKA BERDO'A...

�� Allah Taala kabarkan...

(ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)

"sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

{ ROBBI AWZI'NIY AN ASYKURO NI'MATAKALLATIY AN'AMTA 'ALAYYA WA 'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOLIHAN TARDHOHU, WA ASHLIHLIY FII DZURRIYYATIY INNI TUBTU ILAIKA WA INNI MINAL MUSLIMIN }

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

[Surat Al-Ahqaf 15]

*****************
�� Utk Donasi pembangunan dan da'wah Pesantren Riyadhusahalihiin
��Bsm.YYSN Riyadhusahalihiin (1470033630)
��BCA FACHRUDIN ( 6080330055 )

SUNGGUH MENGHERANKAN

Repost

SUNGGUH MENGHERANKAN

Sungguh mengherankan
Ada yang tidak mau sholat..
Padahal iblis diusir dari surga karena tidak mau sujud 1x krn kesombongannya..
Lantas bagaimana dengan orang yang tidak mau sujud 34x dalam sehari dengan sombongnya..

Sungguh mengherankan
Ada orang yang sombong dan sangat berbangga diri dengan segala yang ada pada dirinya..
Padahal kemarin dia adalah air mani dan esok akan menjadi bangkai..

Sungguh mengherankan..
Ada yang menutupi mobilnya karena takut lecet dan berdebu..
Tapi membiarkan anak istrinya terbuka tanpa hijab..

Sungguh mengherankan..
Ada yang pergi pagi pulang malam untuk mengejar rizkinya
Tapi tidak pernah datang ke 'Rumah' Sang Pemberi Rizki untuk berjamaah..

Sungguh mengherankan..
Ada yang berjuang mati-matian untuk membangun rumah di dunia..
Tapu ia lupa membangun rumah abadinya di akherat..

Sungguh mengherankan..
Dia tahu pasti jika dunia ini adalah jembatan menuju akherat..
Tapi ia masih saja sibuk membangun istana di atas jembatan..

Ketahuilah saudaraku..
Sungguh engkau pasti mati..
Setelah itu rumahmu bukan lagi milikmu..
Hartamu menjadi milik ahlimu..
Istrimu akan dinikahi lelaki lain..
Dan mereka akan mulai melupakanmu..
Kemudian mereka masing-masing sibuk dengan kehidupannya..

Lantas engkau..
Apa yang sekarang terjadi denganmu?
Apa yang tersisa dari milikmu?
Amalan apa yang telah engkau bawa menghadap Rabb-mu?

Biar kutebak..
Menyesal..??
Sekarang mengharap dimasukkan surga..tanpa bekal??
Sekarang berharap sangat dibebaskan dari hisab dan adzab..tanpa amal??

Ah.. betapa bodohnya..
Sungguh engkau telah TERLAMBAT..
Sungguh engkau telah TERTIPU..
Sungguh engkau telah BINASA..

"...Ingatlah, sesungguhnya mereka lah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu." ﴾QS. Al-Baqarah, 13)

"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendau gurau..DAN KEHIDUPAN DUNIA TELAH MENIPU MEREKA".
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan  hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." ﴾al A'raf, 51﴿

-----

Dari Group Sebelah

Puasa Ayyamul Bidh

# Puasa Ayyamul Bidh Yuk...

# Kita Hidupkan Wasiat Mulia, Yang Kian Terlupa...

Adalah beliau sang periwayat 5374 hadits Nabi, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, suatu ketika beliau berkata,

"Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati:
1- Berpuasa tiga hari setiap bulannya,
2- Mengerjakan shalat Dhuha,
3- Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari no. 1178)

Puasa tiga hari setiap bulan ini lebih utama dikerjakan pada Ayyamul Bidh, yakni tanggal 13,14, dan 15 bulan hijriah.

Dalam sebuah hadis dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).”

Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.”

(HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Trus, niatnya bagaimana? Jika ingin berpuasa, cukup berniat dalam hati saja ingin puasa ayyamul bidh

Insya Allah besok tanggal 21, 22, 23 April 2016 bertepatan dengan puasa sunnah ayyamul bidh,

Silakan di share dan semoga manfaat

******

Donasi Radio Muslim Jogja
�� 085293348887
�� 59DD2BEC
�� @radiomuslim

Ayo ngaji di radiomuslim.com

Selasa, 19 April 2016

MANA YANG TERSISA

�� MANA YANG TERSISA?

 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ.

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (QS. an-Nahl: 96)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهُمْ ذَبَحُوْا شَاةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَقِيَ مِنْهَا؟ قَالَتْ: مَا بَقِيَ مِنْهَا إِلَّا كَتِفُهَا. قَالَ: بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ كَتِفِهَا.

Dari Aisyah radhiyaAllahu anha bahwasnya mereka (keluarga Nabi shallallahu alaihi wa sallam) pernah menyembelih seekor kambing, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya: “ Apa yang tersisa dari kambing itu?” Aisyah menjawab: “Tidak ada yang tersisa dari kambing itu kecuali bahunya.” Beliau berkata: “Semuanya tersisa kecuali bahunya.” (Hadis sahih riwayat at-Tirmidzi)

Maksud Aisyah radhiyaAllahu anha, semuanya telah disedekahkan, jadi yang tersisa hanya bahunya saja. Sedangkan maksud Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ialah, yang disedekahkan itulah yang akan tetap tersisa (kekal) pahalanya di sisi Allah. Namun tidak demikian dengan bahunya, sebab ia tidak disedekahkan sebagaimana bagian kambing yang lainnya.

Allah subhanahu wa ta'ala tidak perhitungan dalam memberikan kenikmatan kepada para hamba-Nya. Namun, terkadang hamba-Nya yang perhitungan untuk berbagi kepada kanan kiri. Padahal, apa yang kita berikan kepada orang lain itulah yang akan tersisa di sisi-Nya.

Sekiranya gaji seorang hamba 5 juta setiap bulannya. Kira-kira, berapa rupiah-kah yang akan ia sisakan di sisi Allah subhanahu wa ta'ala?

Semoga Allah memudahkan kita untuk banyak menabung pahala di sisi-Nya. Aamiiin.

���� Bagian Indonesia
�� ICC DAMMAM KSA
�� [ 22/04/1437 H ]
============================
Berlangganan Tulisan:
�� Via WhatsApp +966556288679
�� Via Telegram @iccdammamksa

Rabu, 13 April 2016

Cadar Butterfly

0112. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Cadar Butterfly...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cadar ya cadar, kalau butterfly itu mah hewan yaitu kupu kupu.

Sobat, anda seorang muslim atau muslimah? Bila anda muslim atau muslimah pasti mengetahui bahwa menutup aurat adalah satu kewajiban, demi menjaga kehormatan dan kesucian diri anda.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Al Ahzab 59)

Menutup aurat sebagai bentuk rasa iba kepada saudara anda lawan jenis yang tidak halal memandangnya. Kasihan mereka bila anda memamerkan aurat anda, mereka bisa jungkir balik karena tergoda.

صنفان من أمتي من أهل النار لم أرهم بعد نساء كاسيات عاريات مائلات مميلات على رؤوسهن أمثال أسنمة الإبل لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها ورجال معهم أسياط كأذناب البقر يضربون بها الناس

Dua golongan dari ummatku yang menjadi penghuni neraka, aku belum pernah melihat mereka: wanita-wanita berpakaian, namun telanjang, melenggak lenggok dan menggoda (pandangan lelaki), di atas kepala mereka bagaikan punuk onta. Mereka tidak masuk surga, dan tidak dapat mencium aromanya.

Dan lelaki - lelaki yang membawa cambuk bagaikan ekor sapi, mereka mencambuk masyarakat dengan cambuk tersebut. (Hr Muslim)

Aneh, bila kaum muslimah yang telah mengenakan pakaian yang sesuai syari'at lalu mundur beberapa langkah dengan memakai pakaian yang penuh dengan modifikasi dan pernak pernik. Bila kemaren mereka berhasil menjaga kehormatan dirinya, dan juga hati lawan jenisnya.

Namun kini, karena lalai banyak dari mereka yang mulai mengenakan jilbab yang penuh dengan pernak pernik, bunga bungi, dan rumbai rumbai yang terus melambai lambai seakan memanggil lawan jenis agar memandanginya.

Ada cadar butterfly yang melambai lambai, ada pula cadar yang penuh dengan bordir dengan berbagai motif dan warnanya, dan ada pula cadar dengan berbagai manik manik yang berkilau kilau. Pokoknya aduuuuh kasihan deh, mau menutup aurat atau menggoda lawan jenis, agar memandang dan terus terngiang ngiang?

Ya Allah! Tunjukilah wanita wanita muslimah agar menutup auratnya dengan benar dan sucikanlah jiwa para pemuda dari berbagai godaan nafsu setan. Amiin.

Oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri MA

https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/989703547777485
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Senin, 11 April 2016

Manfaatkan cinta dunia, utk meraih Firdaus-Nya

0111. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun

*Manfaatkan cinta dunia, utk meraih Firdaus-Nya...*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Siapa yg tidak cinta dunia, itu merupakan fitrah manusia. Ia juga merupakan senjata bermata dua, bisa mendatangkan kebaikan, bisa juga mendatangkan keburukan.

Tidak diragukan lagi, setan dengan sangat lihai menjadikan cinta dunia di hati manusia sbg senjata agar mereka terlena dan lupa akan akherat...

Sebaliknya, sebenarnya kita juga bisa melawan setan dg senjata yg sama, agar kita selalu mendekat kepada Allah dan mendapatkan firdaus-Nya.

Bagaimana caranya?

Yaitu dengan menyisipkan tujuan akherat pada target dunia yg sangat kita cita-citakan... Lihatlah beberapa contoh berikut ini:

1. Jika Anda sangat mencita-citakan kekayaan... Maka, berdoalah utk itu dg menyisipkan tujuan akherat, misalnya dg mengatakan: "Ya Allah berikanlah aku harta yg melimpah, berkah, bermanfaat bagi agama-Mu dan bisa memasukkanku ke surga firdaus-Mu".

2. Jika Anda masih jomblo dan menginginkan isteri yg cantik dan salehah yg merupakan perhiasan terbaik dunia, maka berdoalah dg mengatakan: "Ya Rabb, anugerahkan kepadaku isteri yg cantik dan salehah, yg diberkahi, dan bisa mengantarkanku ke firdaus-Mu".
Begitu pula wanita yg menginginkan suami yg tampan dan saleh, maka berdoalah dg mengatakan: "Ya Rabb, anugerahkan kepadaku, suami yg tampan dan saleh, yg bisa membimbing aku dan memasukkanku ke firdaus-Mu".

3. Jika Anda seorang pelajar, dan menginginkan prestasi yg tinggi, maka berdoalah dg mengatakan: " Ya Allah, berikanlah aku kesuksesan dalam belajar dan ilmu yg bermanfaat dan berkah, yg bisa memasukkanku ke dalam surga firdaus-Mu"...

Silahkan dikembangkan sendiri dg contoh-contoh lainnya... redaksi doa tersebut tentunya tdk harus seperti itu, tapi bisa sesuai keinginan masing-masing... namun intinya sisipkan tujuan akherat dalam doa tersebut.
Jika memang itu menjadi cita-cita besar kita, tentu kita akan rajin dan semangat dlm berdoa kepada Allah utk tujuan itu... Dengan banyak berdoa, tentunya kita akan semakin dekat kepada-Nya... Dan dengan semakin dekat kepada-Nya, tentu besar kemungkinan doa kita akan terkabul, diijabahi...

Sehingga akhirnya kita mendapatkan kebaikan dunia dan akherat... Semoga bermanfaat...

Ustadz Musyafa Ad Dariny MA

https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/983348498446734?pnref=story
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : Media KITA

http://www.radiokita.or.id/

http://www.tvkita.id

Donasi Dakwah Radio & TV KITA
BNI Syariah No. Rek. 0317359926

Sabtu, 09 April 2016

Amalan-amalan

Waspada, Amalan Baik Ini Datangkan Jin

Ustadz Firanda Andirja, Lc. M.A.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat amalan yang seharusnya membawa kebaikan, tetapi justru malah mendatangkan jin. Tentu saja ini dapat memberi dampak buruk bagi orang yang mengamalkannya.

Berikut penjelasan terkait hal tersebut menurut Ustadz Firanda Andirja. Lc., M.A. yang ditranskripsi oleh Info Kajian, Jum’at (18/3/2016) dari video lengkap pada artikel ini.

Ada teman saya di Madinah, ustadz tersebut pernah bilang sama saya “Firanda, tolong ruqyah saya. Saya terganggu … Maka saya pun baca Al Qur’an, kemudian ternyata dia kepanasan. Saya tanya kenapa kok kepanasan begini? Ust tersebut menjawab : Saya terganggu…

Ust Firanda : Sejak kapan ?
Ust tsb : Dulu saat masih jaman jahiliyah, meniatkan agar cewek-cewek suka sama saya, saya baca surah Yusuf. Saya baca surah Yusuf dengan meniatkan agar disukai wanita tapi malah kemasukan jin.

Padahal Al Qur’an itu untuk mengusir jin, tapi ketika niat dia adalah bid’ah (sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam) atau salah, malah kemasukan jin. Saya gak tau sekarang dia sudah sembuh apa belum. Tapi yg saya lihat dia sekarang sering berdakwah, alhamdulillah, dan banyak jamaah yg hadir di pengajiannya.

Bayangkan itu, dia bisa kemasukan jin gara-gara bid’ah(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam)”.

---

Kejadian lain lagi. Saat saya bersama ust Abu Sa’ad, kebetulan ada orang yg kemasukan jin, kemudian Ust abu Sa’ad meruqyah. Orang ini ternyata kemasukan jin gara-gara baca ayat kursi.

Padahal ayat kursi itu yang harusnya untuk mengusir jin, tapi karena dia baca disuatu buku menyebutkan bahwa :

“Barangsiapa membaca ayat kursi dalam 7 hari, atau 700 kali, atau 7000 kali, meyakini akan begini dan begini”.

Ketika dia amalkan ajaran itu dan dia baca sampai di titik terakhir, ternyata dia malah kemasukan jin. Kenapa begitu? karena yang dia lakukan itu adalah bid’ah (sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam).

Orang-orang yang punya kesaktian karena membaca dzikir-dzikir khusus, yaitu dzikir-dzikir bid’ah(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam), maka ini akan mendatangkan jin.

Jika ada orang yang menjadi SAKTI karena amalan tertentu, yakinlah bahwa didalam dirinya ada jin. Bacakan Qur’an padanya, maka ia akan kepanasan.

Kesaktian-kesaktian tersebut terkadang diperoleh dengan berbuat kesyirikan, terkadang diperoleh dengan berbuat kemaksiatan, dan terkadang dengan kebid’ahan(sesuatu yang tidak diajarkan dalam Islam).

Ini semua dicintai oleh syaithan, dan syaithan itu yang membantu memenuhi keinginan orang tersebut, yaitu sihir / kesaktian.

Jumat, 08 April 2016

RAJAB

�� DAN RAJAB PUN TIBA ��

✏ Sahabat fillah....

⌛ Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab, bulan yang dimuliakan dan diharamkan Allah 'Azza wa Jalla.

�� Dinamakan bulan haram kerana Allah 'Azza wa Jalla mengharamkan peperangan dan kedzoliman di dalamnya. Ini tidak berarti bahwa boleh melakukan kedzoliman diluar bulan tersebut. Akan tetapi pelarangan di bulan ini sangat ditekankan lagi

⛔ Walaupun bulan ini dimuliakan oleh Allah 'Azza wa Jalla, tidak lantas patut dijadikan alasan bagi kita untuk mengkhususkan amalan-amalan tertentu di dalamnya. Karena ibadah sifatnya tauqifiyah, hukum asalnya haram (untuk dilakukan) sampai ada dalil yang menunjukkan landasan ibadah tersebut.

☝ Syariat kita juga telah menetapkan bahwa tidak boleh mengkhususkan ibadah tertentu pada waktu tertentu tanpa adanya dalil. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

�� "Barangsiapa yang melakukan satu amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak" ��

[HR. Muslim]

�� Beberapa Amalan Populer Di Bulan Rajab

�� 1. Sholat Raghaib

Ibadah ini tidak dikenal dikalangan salafusshalih, ia baru muncul pada abad ke 5 hijriah. Tidak ada hadits sohih yang menunjukkan bahwa amalan ini disyariatkan. Adapun riwayat yang mengatakan:

" Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku, dan tidaklah seseorang melakukan puasa pada kamis pertama bulan Rajab, kemudian melakukan sholat antara magib dan isya (malam jumat), dan membaca surat Al Fatihah sekali, inna anzalnahu fii lailatil qadr" tiga kali, Qul huwallahu ahad 12 kali dan melakuan salam pada setiap dua rakaatnya, bila telah selesai melaksanakan shalat dia bershalawat kepadaku 70 kali kemudian berdoa meminta apa saja niscaya akan dikabulkan untuknya dst..."

⚠ Riwayat ini adalah riwayat palsu.

�� Imam At Tharthusi menyebutkan:

"Hadits ini pertama kali dibuat di baitul maqdis pada tahun 448 H, saat itu seorang laki-laki nablus yang bernama Ibnu Abi Al Hamraa' datang ke Baitul Maqdis. Orang ini sangat bagus bacaannya, dia pertama kali melakukan sholat ini dimasjid al aqsha, setelah itu ritual ini menyebar dan tak seorangpun dari pakar hadits yang menyatakan kesohihan riwayat tentang sholat ini"

�� Di dalam Asna Al-Mathaalib (1/206) Al-Allamah Zakaria Al-Anshori As Syafi'i -rahimahullah- meyatakan bahwa

"diantara bidah yang tercela adalah sholat raghaib yang jumlahnya 12 rakaat dilaksanakan antara maghrib dan isya pada malam jum'at pertama bulan Rajab. Begitu juga dengan shalat malam nishfu sya'ban sebanyak 100 rakaat? dan jangan terpedaya dengan orang yang menyebutkan (adanya) kedua amalan tersebut"

�� Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al-Harrany saat ditanya tentang shalat raghaib apakah disunnahkan atau tidak.? Beliau menjawab :

" Shalat ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi waSallam, tidak juga oleh para sahabat, tabiin, maupun imam-imam kaum muslimin. Rasulullah tidak pernah menganjurkannya, tidak juga salaf dan para imam. Mereka juga tidak menyebutkan bahwa malam ini memiliki keutamaan khusus.

Adapun hadits-hadist yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam seputar hal itu adalah dusta dan palsu berdasarkan kesepakatan para ahli yang kompeten dibidangnya

[muhaddits]

�� Imam Nawawi -rahimahullah- berkata:

“Shalat yang dikenal dengan sebutan shalat Ragha’ib yaitu shalat 12 rakaat yang dilakukan antara Maghrib dan Isya’, yakni malam awal hari Jumat pada bulan Rajab, dan shalat malam pada nishfu sya’ban seratus rakaat, maka dua shalat ini adalah bid’ah munkar yang buruk, janganlah terkecoh karena keduanya disebutkan dalam kitab Quut al Qulub dan Ihya Ulumuddin, tidak ada satu pun hadits yang menyebutkan dua shalat ini, maka semuanya adalah batil.”

[Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 2/379.]

�� Adz Dzahabi mengatakan:

"Hadits sholat Raghaaib batil tanpa keraguan sedikitpun."

�� Hukum para ulama berkenaan dengan hadits seputar rajab juga disepakati oleh Al Hafidz Ibnul Qayyim, Al Hafidz Al Khattabi, Al Hafidz Ibnu Rajab dan Al Hafidz Ibnu Hajar -Rahimahumullah-

�� 2. Shalat pada Pertengahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi' raj.

gahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi' raj.

Kedua amalan diatas tidak disyariatkan karena dalil yang dijadikan dasar untuk kedua amalan tersebut palsu.

�� 3. Puasa Rajab.

Amalan ini juga tidak disyariatkan, sementara riwayat yang mengatakan,

"Di dalam surga ada sungai yang bernama Rajab, airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu, barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan rajab maka dia akan meminum dari sungai tersebut''.

�� Ibnul Jauzy mengatakan hadits ini tidak shahih, sementara Adz Dzahaby menyebut hadits ini batil. Namun bila seseorang melakukan puasa senin kamis atau puasa putih (puasa ayyamul bidh) tanpa bermaksud mengkhususkannya dengan bulan rajab maka hal itu tidak mengapa.

�� 4. Umroh di bulan Rajab

Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa umroh di bulan Rajab itu disunnahkan. mereka berhujjah dengan peristiwa umroh Rasulullah Shallallahu 'Aaihi wa Sallam yang bertepatan dengan bulan Rajab. Pendapat ini tentunya keliru. Sebab Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mengkhususkan bulan itu untuk melaksanakan umroh, hanya saja umroh beliau bertepatan dengan bulan tetsebut. Namun bila seseorang melakukan umroh tanpa mengaitkannya dengan kekhususan bulan Rajab, maka hal tersebut tidak mengapa.

�� 5. Merayakan Malam Isra' Dan Mi'raj.

Untuk amalan yang terakhir ini sama sekali tidak di dukung oleh hadits yang palsu sekalipun apalagi shahih. Bila memang baik tentunya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para Sahabat telah melakukannya. lagipula terjadi silang pendapat dikalangan ulama mengenai kapan pastinya peristiwa besar itu terjadi.
Ibnul Haaj mengatakan,

“Di antara praktik yang tidak memiliki tuntunan dan diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.”

[Al Bida’ Al Hawliyah; 275]

☝ Jadi....

"Ikutilah dan jangan berbuat bid'ah, karena kalian telah dicukupi"

[Ibnu Mas'ud -Radhiyallahu 'Anhu-]

Semoga bermanfaat

--------------------------------
✍ Ditulis Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib

➖✽ஜ��������������ஜ✽➖
��Channel @MutiaraNasehatMuslimah_1 di Telegram : https://goo.gl/q61NKi
➡️ FB : https://www.facebook.com/Mutiara-Nasehat-Muslimah-471838939591690
�� WA MUTIARA NASEHAT MUSLIMAH
�� 085321436061 Admin

MENJAUHI DUA MACAM BURUK SANGKA

�� MENJAUHI DUA MACAM BURUK SANGKA ��

Ulama membagi buruk sangka menjadi dua macam. Keduanya merupakan sifat buruk dan bentuk kemaksiatan kepada Allah. Namun, macam yang pertama jauh lebih buruk dari pada yang kedua. Berikut ini dua macam su’uzhon (buruk sangka) tersebut:

☆ Pertama: Buruk sangka kepada Allah ta’ala

Berburuk sangka kepada Allah jauh lebih buruk dari pada berputus asa dari rahmat Allah (dan keduanya sama-sama termasuk dosa besar). Alasanya, sebab buruk sangka macam ini sama dengan berputus asa plus ada tambahannya, yaitu dia menetapkan kepada Allah sesuatu yang tidak layak terhadap kedermawanan dan kemuliaan-Nya.

Orang yang buruk sangka kepada Allah berarti ia berputus asa atas rahmat Allah dan menyandarkan hal-hal buruk yang tidak sepatutnya disandarkan kepada-Nya, seperti ia mengatakan bahwa Allah tidak adil, Allah telah menzaliminya, atau sederet kalimat buruk lainnya.

☆ Kedua: Buruk sangka kepada sesama muslim

Ini merupakan dosa besar. Seperti seseorang yang mengatakan, fulan mengerjakan salat karena ingin dipuji, fulanah bersedekah agar dikenal dermawan, si Ali menjawab soal pak guru biar dikenal sebagai murid yang pintar, si Ani rajin belajar biar disayang Ibu guru, dst.

Ketahuilah, saudaraku, kedua macam buruk sangka tersebut wajib kita jauhi. Jangan sampai hati kita terjangkiti oleh penyakit buruk yang satu ini.

Apabila kita berharap orang lain berbaik sangka kepada kita, maka hendaknya kita berbaik sangka pula kepada orang lain. Bila kita ingin orang lain bersikap bijak kepada kita maka hendaknya kita bersikap bijak kepada orang lain, sebab “tidak akan sempurna iman seorang dari kalian, hingga ia mencintai bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai bagi dirinya sendiri.” (HR. al-Bukhari)

Mungkin seseorang muncul di dalam hatinya bisikan untuk berburuk sangka, bila ini terjadi hendaknya ia berusaha menepisnya. Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan: “Purba sangka yang membuahkan dosa adalah yang diucapkan dengan lisan, bila tidak sampai diucapkan maka ia tidak berdosa.”

Terakhir, dengarkanlah nasihat ulama berikut ini: “Hati-hatilah dari buruk sangka; bila benar, engkau tidak mendapat pahala, bila salah, engkau berdosa.”

Semoga Allah memudahkan kita untuk menjauhi buruk sangka dan memberi taufik kepada kita untuk senantiasa berbaik sangka. Aamiin.

✅ Bagian Indonesia
�� ICC DAMMAM KSA
�� [ 18/06/1437 H ]
============================
��WhatsApp ��Telegram
ICC (ISLAMIC CULTURAL CENTER) DAMMAM KSA

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga yang anda bagikan menjadi faidah ilmu bagi saudara² kita dan pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Selasa, 05 April 2016

JADWAL KAJIAN SUNNAH RUTIN

*JADWAL KAJIAN RUTIN ASATIDZ DI MADIUN & SEKITARNYA*

========================
Ustadz Taufiq Badri, Lc.
========================

*RABU GANJIL (1 & 3)
Masjid Al Khoir Al Islamy
Jl. Mayjend Sungkono 75 Magetan
Barat Daya SMPN 4 Magetan
Kajian Ummahat (16:00 s.d. 17:00)
Kajian Umum (ba'da maghrib s.d. isya)

*RABU GENAP (2 & 4)
Masjid an Nafisy
100 m Barat Pasar Plaosan
Kajian Umum (ba'da maghrib s.d. isya)

*KAMIS
16:00
Musholla Al Ilham
Jl. Kasatrian Nglames

*AHAD
08:30
Aula SD Islam Al Qolam Ngawi
Banjarsari, Dungus, Ngawi
Fikih Perbaikan Hati

"SUBUH PENUH BERKAH"
*AHAD GENAP (2 & 4)
Masjid Al Mukhlisin Polres Madiun Kota
diawali Sholat Subuh berjamaah dilanjutkan Taklim sampai pkl 05:30 WIB
"Kitab Targhib wa Tarhib" karya Al Mundziry.

**MASJID NASHRUS SUNNAH**
  Jl. Koperasi 68 Banjarejo Madiun
  1. SELASA (ba'da maghrib s.d. isya)
      Fikih Asmaul Husna
  2. KAMIS (ba'da maghrib s.d. isya)
      Tafsir Alquran
  3. SABTU (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Kitabut Tauhid & Adab Penuntut Ilmu

**MASJID AL ISHLAH (AL IRSYAD)**
  Jl. Diponegoro 122 B Madiun
  1. SELASA PEKAN 1 (ba'da isya s.d. selesai)
      Meniti Jalan Keselamatan
  2. SELASA PEKAN 2 (ba'da isya s.d. selesai)
      Menyucikan Jiwa
  3. SELASA PEKAN 3 (ba'da isya s.d. selesai)
      Kitab Fikih Bulughul Maram
  4. SELASA PEKAN 4 (ba'da isya s.d. selesai)
      Meniti Jalan Keselamatan

**MASJID BAITUL MUTTAQIN**
  Utara PG Purwodadi, Manisrejo, Glodhok, Barat Polsek Karangrejo, Magetan
  AHAD 06:00 - 07:00
  Riyadhus Shalihin Imam Nawawi

========================
Ustadz Abul Harits Usman
========================

**MASJID TARMUJI**
  Jl. Mojopahit Gg. IV Winongo Madiun
  1. SENIN (ba'da maghrib s.d. isya)
      Al Kabair (Dosa-dosa Besar)
  2. KAMIS (ba'da maghrib s.d. isya)
      Fathul Bari Ibnu Hajar al Asqolany

========================
Ustadz Rahmat
========================

**MASJID AISYAH UMMUL MUKMININ**
  Jl. Pilang Wreda Madiun
  1. SENIN PEKAN 1 & 2 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Tafsir Juz 'Amma
  2. SENIN PEKAN 3 & 4 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Hadits Arba'in Nawawi
  3. KAMIS PEKAN 1 & 2 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Aqidah
  4. KAMIS PEKAN 3 & 4 (ba'da maghrib s.d. selesai)
      Kesalahan dalam Sholat

**MASJID AT TAUBAH**
  Jl. Jawa No. 06, Madiun Kota
  SABTU 14:00 s.d. selesai
  Tematik

========================
Ustadz Abu Ishlah, S.Pd.I.
========================

**MUSHOLLA AL KARIM**
  RT 06 RW 02 Desa Tawangrejo Kec. Takeran, Magetan, Utara Kepala Desa
  AHAD ba'da maghrib s.d. selesai
  Tafsir Juz 'Amma

**MASJID NURUL HAKIM**
  Mojopurno, Jl. Raya Dungus - Madiun
  SENIN ba'da maghrib s.d. selesai
  Kitab Fikih

========================
Ustadz Ali, S.Pd.I.
========================

**MASJID NUR ASSALAM**
  Jl. Diponegoro No. 37 Kel. Bangunsari Kec. Mejayan, Kab. Madiun
  RABU & SABTU ba'da maghrib s.d. selesai
  Kajian Tematik

========================

CP 081 359 081 113

Supported by:
www.tvkita.id
www.radiokita.or.id
PP Nashrus Sunnah