Selasa, 12 Januari 2021
HUKUM MENGHINA SAHABAT NABI shalallahu alayhi wasallam
Selasa, 05 Januari 2021
2 ringkasan sikap Ahlussunah wal jamaah atas perselisihan antara sahabat
Selasa, 22 Desember 2020
SIKAP AHLUSSUNAH WAL JAMAAH TERHADAP PERSELISIHAN
Selasa, 15 Desember 2020
KEUTAMAAN SAHABAT NABI shalallahu alayhi wasallam
Senin, 14 Desember 2020
INTERVIEW SANTRI ASWAJA
Sabtu, 12 Desember 2020
DAMAILAH NEGERIKU
Selasa, 08 Desember 2020
Kiat-Kiat Memperoleh Anak Sholih
Rabu, 02 Desember 2020
NERAKA KOK DITANTANG
Minggu, 15 November 2020
TAHAPAN PERBAIKAN DIRI
Sabtu, 14 November 2020
Buat Mereka Tertawa
Jumat, 13 November 2020
SU'UDZON YANG DIBOLEHKAN
JAGALAH AMANAH
Selasa, 10 November 2020
RAIHLAH KEBAIKAN
Senin, 09 November 2020
PRINSIP AHLUSSUNAH
JANGAN PANDANG KE ATAS
JAGALAH AKHLAQ
Senin, 18 Mei 2020
MEMILIH SELINGKUH ATAU TETAP SETIA.
ENGKAULAH MASALAHNYA
Jumat, 08 Mei 2020
KEJAMNYA RIBA
Kamis, 07 Mei 2020
Korset
Minggu, 16 Juni 2019
DENGARKAN INI WAHAI PARA PEMFITNAH
" DENGARKAN INI WAHAI PARA PEMFITNAH MANHAJ SALAF..."!!!
Saya ingatkan kepada para da'i dan ustadz yang masih membenci dakwah yang mulia ini.
Yang memfitnah, menuduh dengan tuduhan yang kejam. Membohongi Umat dengan cerita-cerita dan kisah-kisah yang bohong dan dibuat-buat. Hendaklah kalian merasa takut kepada Allah. Ingatlah kita semua akan dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla, ingatlah bahwa kita semua pasti akan ditanya tentang apa yang kita telah katakan dan kita ucapkan, juga akan ditanya tentang apa yang kita perbuat dan yang kita tulis. Esok hari, kalian akan berdiri di hadapan Allah yang maha perkasa. Amal-amal kalian akan dihisab dan kalian akan memikul dosa-dosa orang yang kalian sesatkan, dan di hari itu orang-orang yang dzalim akan mengetahui kemana tempat mereka kembali.
Allah Berfirman,
لِيَحْمِلُوْۤا اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙ وَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ اَ لَا سَآءَ مَا يَزِرُوْنَ
"(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu."
(QS An Nahl, Ayat 25)
📝Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Sabtu, 15 Juni 2019
NASIHAT SEORANG SHAHABAT KEPADA BUAH HATINYA
FAWAID SOLO:
FAIDAH-FAIDAH TARBIYAH DARI NASIHAT SEORANG SHAHABAT KEPADA BUAH HATINYA
قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ لِابْنِهِ :
يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ، وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺَ يَقُولُ :
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ : اكْتُبْ قَالَ : رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ ؟ قَالَ : اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ :
مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي " .
Ubadah bin Shamit –radhiallahu ‘anhu- berkata kepada putranya:
“Wahai bunayya (Ananda) sungguh engkau tidak akan mendapat rasa inti dari iman sampai kamu memahami bahwa apa yang kamu dapat tidak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tidak akan datang kepadamu.
------ Aku mendengar Rasulullah –ﷺ- bersabda:
"Sesungguhnya awal makhluk yang Allah ciptakan adalah al-qalam(pena) lalu Allah berfirman kepadanya: “Tulislah!”
Ia berkata: “Wahai Rabb-ku apa yang akan aku tulis?”
Allah berfirman: “Tulislah ketetapan(takdir) segala sesuatu sampai tegaknya kiamat.” -------
Wahai Ananda sungguh aku telah mendengar Rasulullah -ﷺ- bersabda:
مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي
“Siapa yang meninggal dunia di atas selain (keyakinan) ini maka ia bukan termasuk golongan kami.”
[H.R. Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan selainnya. Dishahihkan Asy-Syaikh al-Albaniy dalam al-Misykah (1/ 34) dan Asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’us Shahih fil Qadar (102 – 103), rahimahumullah.]
💡 Diantara faidah-faidah hadits ini:
1. Lemah-lembut kepada anak ketika menasihati dengan memanggil panggilan yang menunjukkan kasih sayang.
2. Panggilan yang lembut akan melunakkan hati anak ketika diberi nasihat.
3. Membimbing anak kepada suatu hukum disertai dalilnya.
4. Dengan menjelaskan dalil maka anak akan terbiasa beramal dengan mengikuti dalil.
5. Beramal dengan dalil menjadikan anak mencintai Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wasallam- yang beliau adalah Imam yang harus diikuti dan wajib mengambil arahan-arahannya.
6. Mengikat anak dengan dalil yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasululllah –shalallahu ‘alaihi wasallam-.
7. Kekeliruan sebagian orangtua yang mengarahkan kepada anak-anaknya kepada suatu hukum tanpa membuat ikatan dengan sumber hukum tersebut yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
8. Orangtua berkewajiban memberi tuntunan kepada anaknya untuk bertakwa kepada Allah dan berpegang teguh dalam mengamalkan nilai-nilai agama, akidah yang shahihah, dan akhlak yang fadhilah(utama).
9. Orangtua terus menasihati anak kepada kebaikan sampai akhir hayatnya. Ubadah bin Shamit -radhiallahu 'anhu- memberi nasihat dengan hadits tersebut menjelang wafatnya beliau, sebagainya diriwayatkan al-Imam Ahmad dalam musnadnya.
📚 Sumber Rujukan:
▪القول المفيد على كتاب التوحيد – الشيخ محمد بن صالح العثيمين
▪مجموع فتاوى ورسائل – الشيخ العثيمين
▪إعانة المستفيد بشرح كتاب التوحيد – الشيخ صالح الفوزان
#Tarbiyah Ahlussunnah dibawah Naungan Al-Qur’an dan Sunnah
📑 Penulis: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafidzahullah
●Channel Telegram ForumBerbagiFaidah [FBF]
◎◎◎◎◎◎◎◎◎
📖 Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo
●●●●●●●●●
Jumat, 14 Juni 2019
Kunci Sukses Dunia Akherat
Kunci Sukses Dunia Akherat
Abu Ubaidah As Sidawi
"Sesungguhnya semangat beramal yang disertai niat yang tulus pasti akan membuahkan buah-buah manis. Dan kunci semua itu adalah selalu sabar apapun kondisinya.
Sebaliknya, kunci kegagalan adalah bosan dan mengeluh. Puncaknya adalah kosongnya keikhlasan".
(Surat Syeikh Abdur Rahman As Sa'di kepada murid beliau Syeikh Ibnu 'Aqil, sebagaimana dalam Al Ajwibah An Nafi'ah 'anil Masail Waqi'ah hlm. 38).
Kesimpulannya, kunci sukses adalah:
1. Niat yg lurus
2. Semangat
3. Doa
4. Sabar
5. Istiqomah
Jika 5 kunci ini bisa terlaksana, yakinlah kamu akan sukses dunia akherat.
Selasa, 28 Mei 2019
KECANDUAN
*📚 F a e d a h :*
*KECANDUAN DOSA BISA BERUJUNG SUUL KHATIMAH*
Al Imam Ibnu Rajab -rahimahullah- berkata :
قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي رَوَّادٍ : حَضَرْتُ رَجُلًا عِنْدَ الْمَوْتِ يُلَقَّنُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَقَالَ فِي آخِرِ مَا قَالَ: هُوَ كَافِرٌ بِمَا تَقُولُ، وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ، قَالَ فَسَأَلْتُ عَنْهُ، فَإِذَا هُوَ مُدْمِنُ خَمْرٍ.
Abdul Aziz bin Abu Rowad berkata, “Aku telah menghadiri seseorang saat sekaratul mautnya, lalu ditalqin dengan kalimat Laa Ilaha Illallah, maka akhir yang diucapkannya, ia kufur terhadap apa yang engkau ucapkan tersebut dan ia pun mati diatas keadaan itu. Maka aku bertanya tentangnya, dan ternyata dia adalah orang yang kecanduan minuman keras”
فَكَانَ عَبْدُ الْعَزِيزِ يَقُولُ: اتَّقُوا الذُّنُوبَ، فَإِنَّهَا هِيَ الَّتِي أَوْقَعَتْهُ. وَفِي الْجُمْلَةِ: فَالْخَوَاتِيمُ مِيرَاثُ السَّوَابِقِ، فَكُلُّ ذَلِكَ سَبَقَ فِي الْكِتَابِ السَّابِقِ، وَمِنْ هُنَا كَانَ يَشْتَدُّ خَوْفُ السَّلَفِ مِنْ سُوءِ الْخَوَاتِيمِ، وَمِنْهُمْ مَنْ كَانَ يَقْلَقُ مِنْ ذِكْرِ السَّوَابِقِ.
Abdul Aziz (juga) berkata, 'Takutlah akan dosa karena dialah yang telah menjatuhkan mu (dalam kebinasaan), Secara umum penutup penutup amal pastilah merupakan akibat dari amal amal perbuatan yang telah lalu, dan semua itu telah didahului oleh ketetapan didalam catatan lauhul mahfudz, dan karena itulah para Salafus shalih sangat takut kepada penutup penutup amal yang buruk, sehingga diantara mereka ada yang gundah dengan amal amal yang telah mereka lakukan sebelumnya.
وَقَدْ قِيلَ: إِنَّ قُلُوبَ الْأَبْرَارِ مُعَلَّقَةٌ بِالْخَوَاتِيمِ، يَقُولُونَ: بِمَاذَا يُخْتَمُ لَنَا؟ وَقُلُوبُ الْمُقَرَّبِينَ مُعَلَّقَةٌ بِالسَّوَابِقِ، يَقُولُونَ: مَاذَا سَبَقَ لَنَا.
Dikatakan hati orang orang yang baik tertambat pada amal amal penutup. Mereka biasa mengatakan, “Dengan apa amalan amalan kita akan ditutup?”, lalu hati hati orang yang didekatkan kepada Allah tertambat kepada amal amal yang telah lalu, mereka berkata, “amal apa saja yang telah kita lakukan?”
KETAKUTAN PARA SALAF AKAN SUUL KHATIMAH
وَكَانَ سُفْيَانُ يَشْتَدُّ قَلَقُهُ مِنَ السَّوَابِقِ وَالْخَوَاتِيمِ، فَكَانَ يَبْكِي وَيَقُولُ: أَخَافُ أَنْ أَكُونَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا، وَيَبْكِي، وَيَقُولُ: أَخَافُ أَنْ أُسْلَبَ الْإِيمَانَ عِنْدَ الْمَوْتِ.
Sufyan As Tsauri senantiasa gundah dengan amal amal perbutan yang telah beliau lakukan dan juga gundah dengan penutup penutup amal, maka beliau kadang menangis dan berkata, 'Aku khawatir kalau aku tercatat di lauhul mahfudz sebagai orang yang celaka'. Dan beliau juga kadang menangis dan berkata, 'Aku khawatir iman akan dicabut dari diriku ketika kematian menjelang'
وَمِنْ هُنَا كَانَ الصَّحَابَةُ وَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنَ السَّلَفِ الصَّالِحِ يَخَافُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمُ النِّفَاقَ وَيَشْتَدُّ قَلَقُهُمْ وَجَزَعُهُمْ مِنْهُ، فَالْمُؤْمِنُ يَخَافُ عَلَى نَفْسِهِ النِّفَاقَ الْأَصْغَرَ، وَيَخَافُ أَنْ يَغْلِبَ ذَلِكَ عَلَيْهِ عِنْدَ الْخَاتِمَةِ، فَيُخْرِجُهُ إِلَى النِّفَاقِ الْأَكْبَرِ، كَمَا تَقَدَّمَ أَنَّ دَسَائِسَ السُّوءِ الْخَفِيَّةِ تُوجِبُ سُوءَ الْخَاتِمَةِ،
Inilah sebabnya para Sahabat dan As Salafus Shalih yang datang setelah mereka, takut kemunafikan mendera diri mereka, sehingga mereka sangat gundah dan takut karenanya. Karena itu, orang mu’min khawatir sekali bila kemunafikan yang kecil menghinggapi dirinya, lalu kemunafikan yang kecil itu akan mendominasi dirinya ketika kematian menjelang, sebagai mana yang telah disinggung bahwa keburukan keburukan yang tersembunyi dapat menyebabkan penutup hidup yang buruk.
DO'A AGAR DI TEGUHKAN DIATAS HIDAYAH
وَقَدْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ فِي دُعَائِهِ: " «يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ " فَقِيلَ لَهُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ، فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ فَقَالَ: " نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ شَاءَ» وَفِي هَذَا الْمَعْنَى أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ.
Nabi shalallahu alaihi wasallam sendiri sering kali mengucapkan dalam doanya, “Wahai Dzat yang membolak balikan hati, teguhkan hatiku diatas agama Mu. Hingga pernah ditanyakan kepada beliau, wahai nabiyullah kami beriman kepada engkau dan kepada ajaran yang engkau bawa, maka apakah engkau khawatir kepada kami ? maka beliau bersabda, “Iya karena sesungguhnya hati manusia itu berada diantara dua jari Allah ‘Azza wajalla yang Dia bolak balikan sebagaimana yang Dia kehendaki. Dan hadits yang semakna dengan ini sangatlah banyak. (Dinukil dari Jaami'ul 'Ulum Wal Hikam, karya ibnu Rojab al Hanbali -rahimahullah-)
*✍ Abu Ghozie As Sundawie*