Sabtu, 15 Oktober 2016

Lalu Keluarlah DAJJAL

📲⛔📱 *?Lalu Keluarlah DAJJAL ...*
 
Dari Abdullah bin Umar berkata, "Kami dahulu pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau seringkali menyebutkan tentang fitnah (yg akan terjadi), hingga beliau menyebut fitnah ahlas.

Lalu ada yg bertanya, "Apakah fitnah ahlas itu?"

Beliau menjawab, "yaitu harob (saling bermusuhan & berperang) & charob (hilangnya harta & keluarga).
Beliau bersabda, "Kemudian datang setelah itu fitnah sarro (kesenangan), kotorannya berasal dari salah seorang AHLI BAITku, ia menganggap dari (golongan)ku padahal bukan. Sesungguhnya wali-waliku hanyalah orang yang bertaqwa."

Kemudian manusia akan berdamai di atas (kepemimpinan) seseorang yang tidak punya ketegasan.

Kemudian setelah itu datang fitnah duhaima (berat dan membabi buta), tidak ada seorangpun umat ini kecuali ia akan terkena fitnah tersebut. Bila diperkirakan akan selesai, ia malah semakin panjang. Pada waktu itu di pagi hari seseorang beriman, sore harinya menjadi kafir. Di sore hari mukmin, paginya menjadi kafir.

Hingga manusia (umat islam) pun menjadi dua kelompok; kelompok iman yg tidak ada padanya kemunafikan. Dan kelompok munafik yg tidak ada padanya iman.

Bila hal itu telah terjadi, maka tunggulah dajjal keluar di hari itu atau keesokan harinya.
(HR Ahmad, Abu Dawud).

Hadits yg membuat merinding bulu roma ...
Bagaimana tidak ...
Sekarang kita berada di zaman sarro ...
Kenikmatan ...
Dan kesenangan ...
Ternyata Kotorannya berasal dari sebagian ahlu bait Nabi ...
Mereka menganggap dari golongan Rasulullah ...
Padahal bukan ...
Ini menunjukkan ...
Sebatas keturunan Nabi bukanlah jaminan selamat dari kesesatan ...
Lalu ...
Akan datang fitnah yang berat & membabi buta ...
Akankah kita mengalami fitnah duhaima itu ...
Ya Rabb ... Apabila ternyata kami mengalaminya ...
Maka wafatkan kami dalam keadaan hati kami tidak terfitnah ...
Kokohkan hati kami di atas iman ...
Kuatkan kami ...
Tegarkan kami ...
La haula walaa quwwata illaa billaah ...
                                                  
✒ ?Ditulis oleh:
Ustadz Badru Salam, Lc. حفظه الله تعالى

***

Jumat, 14 Oktober 2016

Kembalilah ke Tugas Utamamu

Dikirim oleh salahseorang guru kita.
Copas

Semoga kita bisa mengambil faidah

# Kembalilah ke Tugas Utamamu #

Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bins Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi hafidzahullah

Akhir-akhir ini, banyak orang bahkan penuntut ilmu dan ustadz tersedot waktu, energi, dan pikiran untuk mengikuti berita perkembangan politik praktis negeri ini yang semakin carut marut.

Beberapa penuntut ilmu bahkan ustadz mendadak berubah profesi dari pendakwah menjadi pengamat politik bahkan politikus yang mengulas dan menganalisis peta politik sehingga tersibukkan dari tugas mulia yang inti.

Lebih para lagi, para awam yang tidak mengerti thoharah dan sholat berani berbicara masalah besar tanpa kontrol dan kendali seakan ulama kibar dan Mufti.

Saudaraku, manhaj salaf yang saya kenal sejak dulu adalah menyibukkan diri dengan ilmu, amal, dan dakwah, bukan dengan politik praktis zaman ini yang penuh dengan noda-noda yang bertentangan dengan syariat Islam yang mulia.

Dahulu Syaikh Albani berkata:

من السياية اليوم ترك السياية

Termasuk politik syar'i zaman ini adalah meninggalkan politik praktis.

Sungguh, sebuah nasihat dan ucapan yang sangat indah. Dan lebih indah lagi jika kita mengamalkannya, lebih-lebih dalam situasi hiruk pikuk politik yang melelahkan saat ini.

Ayo kembali ke tugas kita, ilmu, amal, dan dakwah. Mari kita menghargai waktu kita, kembali membenahi hubungan kita dengan Allah saat fitnah seperti ini.

Bukankah Nabi bersabda:

العبادة في الهرج كهجرة إلي

Ibadah saat kacau pahalanya sepertinya hijrah padaku.

Mungkin Anda bertanya-tanya:
Kenapa bisa begitu?
Karena saat situasi kacau, biasanya banyak orang lalai dari ibadah kepada Allah.

Bukan berarti kita tidak memikirkan masalah negeri, tapi kita punya cara sendiri menghadapinya berdasarkan tuntunan ilahi, yaitu dengan menyibukkan ibadah. Kalaupun berbicara tentang politik, biarlah hal itu kita serahkan kepada orang-orang yang ahli di bidangnya dari ulama dan umaro tanpa menyibukkan umat dan memprovokasi menuju anarkisme, demonstrasi, dan pertumpahan darah.

Sekali lagi, mari bersikap tenang, jangan sibukkan diri kita dengan politik praktis.

Wahai para penuntut ilmu dan para ustadz, tolong ajarkanlah kami kembali kepada ilmu yang bermanfaat, gandenglah tangan kami menuju surga, jangan sibukkan kami terlibat dan terjun dalam dunia politik praktis yang kotor.

Semoga Allah memperbaiki keadaan negeri ini.

Kelezatan Dalam Ibadah

🍃Wejangan Ulama🍃1⃣3⃣5⃣

Kelezatan Dalam Ibadah

✍Al-Imam Ahmad bin Harb An-Nishaburi-rahimahullah-menuturkan :

((عبدت الله خمسين سنة، فما وجدت حلاوة العبادة حتى تركت ثلاثة أشياء:
تركتُ رضا الناس حتى قدرتُ أن أتكلم بالحق .
وتركتُ صُحبة الفاسقين حتى وجدتُ صُحبة الصالحين .
وتركتُ حلاوة الدنيا حتى وجدتُ حلاوة الآخرة)).

"Aku beribadah kepada Allah selama 50 tahun, maka tidaklah aku merasakan manisnya ibadah hingga  kutinggalkan 3 perkara :

1⃣ Kutinggalkan mencari ridho manusia, hingga aku mampu berbicara dengan kebenaran,

2⃣ Kutinggalkan bersahabat dengan orang-orang fasik, hingga kurasakan nikmatnya bersahabat dengan orang-orang sholeh,

3⃣ Kutinggalkan manisnya dunia, hingga aku menemukan manisnya akhirat.

________________
📚 Siar A'lamin Nubala : 11/34

🌐http://bit.ly/1IRISAP

SIKAPI PERBEDAAN ITU TAK MESTI RIBUT

SIKAPI PERBEDAAN ITU TAK MESTI RIBUT ...
Bingung dengan puasa Asyura kali ini? Hari ini ada yang katakan sudah tanggal 10 Muharram (Asyura), ada yang katakan baru tanggal 9 Muharram. Bagaimana puasa kita?
STOP ...
Tak usah sampai ribut dalam masalah ini. Bagi yang berpuasa Senin, Selasa, Rabu, silakan. Bagi yang memilih Selasa, Rabu, Kamis juga silakan. Bahkan jika mau empat hari sekaligus yaitu Senin – Kamis, itu lebih baik. Makin banyak puasa di bulan Muharram ini, tentu lebih baik. Karena sebaik-baik puasa adalah di bulan Muharram.
Dalam hadits disebutkan,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)
Dan memang hati-hatinya adalah berpuasa tiga hari sekaligus apalagi jika untuk kehati-hatian.
Imam Ahmad rahimahullah pernah mengatakan, ”Jika ragu mengenai penentuan awal Muharram, maka boleh berpuasa pada tiga hari (hari 9, 10, dan 11 Muharram, pen) untuk kehati-hatian.” (Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hlm. 99)
Di samping itu puasa tiga hari (9, 10, 11 Muharram) sudah mendapatkan pahala puasa tiga hari setiap bulannya.
Semoga Allah memberikan kita taufik untuk terus beramal shalih. Selamat berpuasa Asyura dan Tasu’ah. Moga Allah menyatukan hati-hati kita di jalan yang lurus.
BAHASAN DI ATAS ADALAH RINGKASAN DARI TULISAN:
https://rumaysho.com/14584-bingung-dengan-ketetapan-puasa-asyura.html
SILAKAN SHARE YUK!
@ Imogiri, Bantul, Selasa siang, Tasu'ah/ Asyura 1438 H

Hukum Mengaminkan Doa Di Khutbah Jum'at

[Hukum Mengaminkan Doa Di Khutbah Jum'at]
Berkata Syaikh Ibn al-Utsaimin: "Itu bukanlah bid'ah. Itu mustahab (dianjurkan). Tetapi tidak secara berbarengan dengan suara keras. Setiap individu dipersilakan mengaminkan sendiri-sendiri."
Berkata Syaikh Khalid ar-Rifa'iy: "Hal itu dianggap sunnah oleh kebanyakan dari ulama."
Berkata Syaikh Mushthafa al-Adawy: "Hal itu dianjurkan. Mengucapkan shalawat setelah khatib menyebut nama Nabi -shallallaahu alaihi wa sallam- (juga) dianjurkan ketika mendengar khutbah."
Sehingga, mengaminkan doa khatib dan shalawat saat khutbah Jum'at setelah mendengar nama beliau -shallaallaahu alaihi wa sallam- TIDAK termasuk laghw (hal yang sia-sia atau kelalaian). Wallahu a'lam.
Hendaknya teman-teman memperhatikan hal ini dan mengamalkannya. Wallahul muwaffiq. Baarakallaahu fiikum.

Rabu, 12 Oktober 2016

Peneguh Hati di Zaman Fitnah

# Peneguh Hati di Zaman Fitnah #
@azammohmad

Empat perkara yang bisa meneguhkan hati di zaman fitnah:

1. Al Qur'an: “demikianlah Al Qur'an itu kami jadikan untuk meneguhkan hatimu” (al Furqon: 32)

2. Membaca kisah-kisah para Nabi: Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu (Hud: 120)

3. Mengamalkan Ilmu: Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (An Nisaa: 66)

4. Doa: Sesungguhnya Rasul memperbanyak baca do'a ini: Yaa muqallibal quluub tsabbit qalbii ala diinik (Wahai yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkan lah hatiku diatas agamaMu)

Syaikh Azzam Muhammad al Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi.

@twitulama
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Jika Salah Hari dalam Berpuasa

SOBAT MUSLIM:
🔰 *​Jika Salah Hari dalam Berpuasa.​*

_________

❍  من صام التاسع والعاشر فتبين له بعد ذلك أنه صام الثامن والتاسع فما الحكم ؟ وهل عليه قضاء ذلك ؟

▪ Seseorang yang telah berpuasa tasu'a (9 Muharram) dan 'Asyura (10 Muharram) namun setelah itu nampak baginya bahwa sebenarnya ia berpuasa pada tanggal 8 dan 9, maka bagaimana hukumnya??
Apakah ia harus mengqhada'??

❐ Berkata Syaikh 'Abdul Aziiz bin Baaz ​rahimahullah​:

【 لَيس عَليه القضَاء ، ولَه الأجْر إن شَاء

 الله كَاملا عَلى حَسب نيّته ؛ لأنّه ظنّ أن هذا

 هُـو التّاسع والعَـاشر حـَسب التقويمات فله

 أجْـره إن شاء الله ، ولـيْـس عَـلَـيه قـضاء

  ولَـه أَجر صَـوم اليَـومَـين】..

_​"Tidak ada keharusan baginya qhadha', dan ia tetap mendapatkan pahala sempurna in sya Allah sesuai dengan niatnya, karena ia menyangka bahwa sudah tanggal 9 dan 10 sesuai dengan pengkalenderan, maka ia mendapatkan pahala in sya Allah, tidak ada qhada' baginya, ia mendapatkan pahala dua hari tersebut in sya Allah."_
______
📙 Majmu' Al Fatawa (15/404)
======

✍​ Al-Ustâdz Fauzan Al Kutawy

_____
📲 Silsilah  Durus  Linnisa 📚

REZEKI

*REZEKI*

Bertakwa kepada Allah, maka DIA akan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب ُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata, “Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan  diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّه ُ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433)

Sumber RumayshoCom   @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Kembalilah ke Tugas Utamamu

Dikirim oleh salahseorang guru kita.
Copas

Semoga kita bisa mengambil faidah

# Kembalilah ke Tugas Utamamu #

Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bins Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi hafidzahullah

Akhir-akhir ini, banyak orang bahkan penuntut ilmu dan ustadz tersedot waktu, energi, dan pikiran untuk mengikuti berita perkembangan politik praktis negeri ini yang semakin carut marut.

Beberapa penuntut ilmu bahkan ustadz mendadak berubah profesi dari pendakwah menjadi pengamat politik bahkan politikus yang mengulas dan menganalisis peta politik sehingga tersibukkan dari tugas mulia yang inti.

Lebih para lagi, para awam yang tidak mengerti thoharah dan sholat berani berbicara masalah besar tanpa kontrol dan kendali seakan ulama kibar dan Mufti.

Saudaraku, manhaj salaf yang saya kenal sejak dulu adalah menyibukkan diri dengan ilmu, amal, dan dakwah, bukan dengan politik praktis zaman ini yang penuh dengan noda-noda yang bertentangan dengan syariat Islam yang mulia.

Dahulu Syaikh Albani berkata:

من السياية اليوم ترك السياية

Termasuk politik syar'i zaman ini adalah meninggalkan politik praktis.

Sungguh, sebuah nasihat dan ucapan yang sangat indah. Dan lebih indah lagi jika kita mengamalkannya, lebih-lebih dalam situasi hiruk pikuk politik yang melelahkan saat ini.

Ayo kembali ke tugas kita, ilmu, amal, dan dakwah. Mari kita menghargai waktu kita, kembali membenahi hubungan kita dengan Allah saat fitnah seperti ini.

Bukankah Nabi bersabda:

العبادة في الهرج كهجرة إلي

Ibadah saat kacau pahalanya sepertinya hijrah padaku.

Mungkin Anda bertanya-tanya:
Kenapa bisa begitu?
Karena saat situasi kacau, biasanya banyak orang lalai dari ibadah kepada Allah.

Bukan berarti kita tidak memikirkan masalah negeri, tapi kita punya cara sendiri menghadapinya berdasarkan tuntunan ilahi, yaitu dengan menyibukkan ibadah. Kalaupun berbicara tentang politik, biarlah hal itu kita serahkan kepada orang-orang yang ahli di bidangnya dari ulama dan umaro tanpa menyibukkan umat dan memprovokasi menuju anarkisme, demonstrasi, dan pertumpahan darah.

Sekali lagi, mari bersikap tenang, jangan sibukkan diri kita dengan politik praktis.

Wahai para penuntut ilmu dan para ustadz, tolong ajarkanlah kami kembali kepada ilmu yang bermanfaat, gandenglah tangan kami menuju surga, jangan sibukkan kami terlibat dan terjun dalam dunia politik praktis yang kotor.

Semoga Allah memperbaiki keadaan negeri ini.

Bagaimana agar saya dapat istiqomah?

*"Bagaimana agar saya dapat istiqomah?"*

Nasehat ustadz Abu Zubair Alhawary Lc.

1. Amalkan apa yang anda sudah dapat ilmunya, baik dari hadist2 juga dari tafsir ayat Alquran.

2. Pilih teman yang kondusif buat anda agar istiqomah dalam amal ibadah, jangan pilih teman yang jika kita duduk dia membicarakan gossip artis, atau membicarakan isu politik, atau hal2 yang menjauhkan anda dari amal ibadah.

3. Sering datangi kajian2 agama, sehingga makin banyak ilmu yang anda dapatkan, sehingga anda punya dasar dalam beramal ibadah.

4. Berdoa pada Allah agar menjaga anda dalam istiqomah beramal ibadah, karena Allah punya kemampuan membolak balikkan hati manusia, dari taat pada kesesatan dan sebaliknya.

5. Ketika anda melakukan maksiat sekecil apapun, segeralah bertaubat, karena taubat akan menjauhkan anda dari perbuatan maksiat yang sama, bahkan juga menjauhkan anda dari maksiat yang lebih besar.

6. Perbanyak mengingat kematian, sehingga kita tau bahwa amal ibadah masih sedikit dan dosa masih banyak, dengan demikian kita selalu berusaha istiqomah dalam amal ibadah.

Waallahua'lam.

Selasa, 11 Oktober 2016

ORANG BERAKHLAK DAN BERILMU

Syekh Shalih Al-Ushaimy -hafizhahullah-:
"Orang yg membawa kalian kepada akhlak, walaupun sedikit ilmunya, itu lebih baik bagi kalian, daripada orang yg tdk mempedulikan sisi akhlak kalian, walaupun banyak ilmunya.
Sedikitnya ilmu dg disertai akhlak adalah kesempurnaan, sedang banyaknya ilmu dg akhlak yg kurang adalah kesirnaan.
Ilmu bukanlah dg banyaknya kata-kata, ilmu itu keberkahan, dan tidak mungkin keberkahan bersama akhlak yang kurang".
👇👇👇
"من يحملكم على الآداب ولو كان علمه قليلاً، خيرٌ لكم ممن لا يبالي بتأديبكم ولو كان علمه كثيراً، فقليل علمٌ مع الأدب كمال، وكثير علم مع قلة الأدب زوال. فليس العلم بكثرة العبارات، العلم بركة، ولا يمكن أن تكون البركة مع قلة الأدب."
الشيخ/ صالح العصيمي - وفقه الله وحفظه -.                   Penulis: Aslam Salimudin

INDAHNYA TAGHOFUL

Suka sekali tulisan indah sarat hikmah berikut ini, share lagi sbg pengingat diri :
-

🍏🍅INDAHNYA TAGHOFUL 🍅🍏

Taghoful artinya melupakan kesalahan saudara kita dan tidak mengingat ingatnya.
Ia adalah akhlak yang mulia.

Al Hasan Al Bashri berkata, “Taghoful adalah akhlak orang orang yang mulia.”

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

ﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺰﻻﺕ ﻣﻦ ﺃﺭﻗﻰ ﺷﻴﻢ ﺍﻟﻜﺮﺍﻡ
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺠﺒﻠﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺰﻻﻥ ﻭﺍﻷﺧﻄﺎﺀ ﻓﺈﻥ ﺍﻫﺘﻢ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﺑﻜﻞ ﺯﻟﺔ ﻭﺧﻄﻴﺌﺔ ﺗﻌﺐ ﻭﺃﺗﻌﺐ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺍﻟﺬﻛﻲ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺪﻗﻖ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﻭﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻊ ﺃﻫﻠﻪ
ﻭﺃﺣﺒﺎﺑﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺟﺮﺍﻧﻪ ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺗﺴﻌﺔ
ﺃﻋﺸﺎﺭ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ.

Melupakan kesalahan orang lain adalah sifat orang orang mulia.
Karena manusia tak ada yang lepas dari kesalahan dan dosa.

Apabila seseorang selalu memperhatikan tiap kesalahan orang lain, ia akan lelah dan membuat orang lain lelah.

Orang yang berakal dan cerdas adalah orang yang tidak menghitung hitung kesalahan saudaranya, tetangganya, temannya dan keluarganya.

Oleh karena itu imam Ahmad berkata, “Sembilan persepuluh akhlak yang baik ada pada taghaful.” (Tahdzibul Kamal 19/230).

Bila kita cinta mungkin amat mudah kita melupakan kesalahannya.

Tetapi ketika kita benci.
Kesalahan kecil padanya tampak jelas di mata kita.

Allahul Musta’an.

✏Ustadz Badru Salam, حفظه الله تعالى

MOTIVASI

♻ ‌🇲‌🇴‌🇹‌🇮‌🇻‌🇦‌🇸‌🇮♻
_____°°°°°_____°°°°°_____
*ﺣﺮﺹ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ*
*Semangat Para Salaf Puasa Asyuro*

✍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺰﻫﺮﻱ ﻓﻲ ﺳﻔﺮ ﻓﺼﺎﻡ ⁧ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ⁩
Dahulu Imam *az-Zuhrî*° walaupun saat sedang safar beliau tetap berpuasa 'Asyuro.
 ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ :
Lantas beliau ditanya :
ﻟﻢ ﺗﺼﻮﻡ ﻭﺃﻧﺖ ﺗﻔﻄﺮ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻔﺮ؟!
_Kenapa Anda tetap berpuasa (Asyuro) sedangkan saat safar di bulan Ramadhan, anda berbuka?_
ﻓﻘﺎﻝ :
Imam az-Zuhrî menjawab :
ﺇﻥ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻟﻪ ﻋﺪﺓ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﺧﺮ، ﻭﺇﻥ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﻳﻔﻮﺕ
```Sesungguhnya (puasa bulan) Ramadhan itu memiliki hari² lain sebagai pengganti hari² yang ditinggalkan``` [Lihat QS Al-Baqoroh : 184, pent], ```sedangkan (puasa hari) Asyuro itu akan terlewat (tidak tergantikan)```.

📜 _Siyaru A'lâmin Nubalâ_ (V/342)

__________________________
______ | catatan kaki: |_____🖊
° Beliau adalah Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab bin 'Abdullah bin al-Harith bin Zahra atau lebih dikenal sebagai sebutan *Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri*.  Lahir tahun (51 H dan wafat saat berusia 73 tahun pada 124 H). 
Beliau adalah salah satu ulama ahli hadits terbesar yang juga termasuk kalangan _shighar at-tabi’in_ (tabi’in junior).
Beliau adalah orang pertama yang membukukan ilmu hadis atas perintah Khalifah  *Umar bin Abdul Aziz.*
Beliau menimba ilmu kepada para _kibâr at-tâbi'in_ (tabi’in senior) seperti Sa’id bin Musayyib, Urwah bin Zubair, Al-Qasim bin Muhammad, dan yang lainnya.
Banyak ulama besar belajar kepada beliau, diantara muridnya yang ternama seperti: Imam Malik bin Anas, Al-Laits, Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan bin Uyainah (lbh dikenal dengan sebutan _Sufyanain_ atau dua Sufyan, dan lain².


✏ @abinyasalma
abusalma

📶 S I L A H K A N    D I S H A®E

______________________

SIKAPI PERBEDAAN ITU TAK MESTI RIBUT

SIKAPI PERBEDAAN ITU TAK MESTI RIBUT ...
Bingung dengan puasa Asyura kali ini? Hari ini ada yang katakan sudah tanggal 10 Muharram (Asyura), ada yang katakan baru tanggal 9 Muharram. Bagaimana puasa kita?
STOP ...
Tak usah sampai ribut dalam masalah ini. Bagi yang berpuasa Senin, Selasa, Rabu, silakan. Bagi yang memilih Selasa, Rabu, Kamis juga silakan. Bahkan jika mau empat hari sekaligus yaitu Senin – Kamis, itu lebih baik. Makin banyak puasa di bulan Muharram ini, tentu lebih baik. Karena sebaik-baik puasa adalah di bulan Muharram.
Dalam hadits disebutkan,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)
Dan memang hati-hatinya adalah berpuasa tiga hari sekaligus apalagi jika untuk kehati-hatian.
Imam Ahmad rahimahullah pernah mengatakan, ”Jika ragu mengenai penentuan awal Muharram, maka boleh berpuasa pada tiga hari (hari 9, 10, dan 11 Muharram, pen) untuk kehati-hatian.” (Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hlm. 99)
Di samping itu puasa tiga hari (9, 10, 11 Muharram) sudah mendapatkan pahala puasa tiga hari setiap bulannya.
Semoga Allah memberikan kita taufik untuk terus beramal shalih. Selamat berpuasa Asyura dan Tasu’ah. Moga Allah menyatukan hati-hati kita di jalan yang lurus.
BAHASAN DI ATAS ADALAH RINGKASAN DARI TULISAN:
https://rumaysho.com/14584-bingung-dengan-ketetapan-puasa-asyura.html
SILAKAN SHARE YUK!
@ Imogiri, Bantul, Selasa siang, Tasu'ah/ Asyura 1438 H

Bila Hati Terasa Hampa

# *Bila Hati Terasa Hampa* #
@Dr_almosleh

Setiap terasa di hatimu:
- kosong dari petunjuk,
- turun semangat berbuat kebaikan,
- keras karena lalai dan tergelincir..
Maka perbanyak istighfar, sesungguhnya istighfar itu membersihkan hati Anda, memperbaiki jalan kehidupan Anda

Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, @twitulama
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Senin, 10 Oktober 2016

Jika Salah Hari dalam Berpuasa

SOBAT MUSLIM:
🔰 *​Jika Salah Hari dalam Berpuasa.​*

_________

❍  من صام التاسع والعاشر فتبين له بعد ذلك أنه صام الثامن والتاسع فما الحكم ؟ وهل عليه قضاء ذلك ؟

▪ Seseorang yang telah berpuasa tasu'a (9 Muharram) dan 'Asyura (10 Muharram) namun setelah itu nampak baginya bahwa sebenarnya ia berpuasa pada tanggal 8 dan 9, maka bagaimana hukumnya??
Apakah ia harus mengqhada'??

❐ Berkata Syaikh 'Abdul Aziiz bin Baaz ​rahimahullah​:

【 لَيس عَليه القضَاء ، ولَه الأجْر إن شَاء

 الله كَاملا عَلى حَسب نيّته ؛ لأنّه ظنّ أن هذا

 هُـو التّاسع والعَـاشر حـَسب التقويمات فله

 أجْـره إن شاء الله ، ولـيْـس عَـلَـيه قـضاء

  ولَـه أَجر صَـوم اليَـومَـين】..

_​"Tidak ada keharusan baginya qhadha', dan ia tetap mendapatkan pahala sempurna in sya Allah sesuai dengan niatnya, karena ia menyangka bahwa sudah tanggal 9 dan 10 sesuai dengan pengkalenderan, maka ia mendapatkan pahala in sya Allah, tidak ada qhada' baginya, ia mendapatkan pahala dua hari tersebut in sya Allah."_
______
📙 Majmu' Al Fatawa (15/404)
======

✍​ Al-Ustâdz Fauzan Al Kutawy

_____
📲 Silsilah  Durus  Linnisa 📚

Sabtu, 08 Oktober 2016

REZEKI

*REZEKI*

Bertakwa kepada Allah, maka DIA akan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب ُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata, “Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan  diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّه ُ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433)

Sumber RumayshoCom   @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Kamis, 06 Oktober 2016

JAGA MENJAGA KEPALA DAN PERUT

*JAGA MENJAGA*

Kita diperintahkan untuk menjaga kepala dan perut.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَتَحْفَظَ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى “
Sifat malu pada Allah yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.” [HR.. Tirmidzi no. 2458, dari Abdullah bin Mas’ud. Hadits ini hasan]. Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram.
[Demikian penjelasan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 224]. Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوه ُ
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 235)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً
ا
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)

Sumber RumayshoCom
 @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM

☘ *RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM* ☘

✍*Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc حفظه الله تعالى *


Pada zaman sekarang umat Islam mengalami kondisi paling memilukan, kehinaan, kemunduran dan kelemahan menimpa umat Islam dalam seluruh sisi kehidupan baik secara ideologi, politik, ekonomi dan sosial, berbeda dengan zaman salaf, umat Islam kuat, hebat dan dahsyat yang ditakuti dan disegani musuh-musuhnya...

▶ *K E N A P A ? ? ?*

Jawabannya tersingkap dari dialog Raja Romawi Heraklius saat menyambut kedatangan pasukan Romawi yang kalah perang dengan pasukan kaum muslimin, maka Heraklius berkata :

⏩ *"Celakalah kalian, coba ceritakan kepada kami tentang mereka yang memerangi kalian, bukankah manusia seperti kalian ?*
Mereka menjawab, Ya.
Sang Raja bertanya lagi,
*Apakah jumlah kalian lebih banyak ataukah jumlah kalian ?*
Mereka menjawab, bahkan jumlah kita lebih banyak berkali-kali lipat.
Sang Raja pun bertanya penasaran,
*Kenapa kalian bisa kalah ?!*
Maka salah seorang PENASEHAT Heraklius berkata,
(Mereka menang) semata-mata karena mereka  (pasukan Islam) :
⏩ *Pada malam hari shalat malam*,
⏩ *Pada siang hari berpuasa*,
⏩ *Mereka menepati janji*,
⏩ *Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar*,
⏩ *Mereka bersikap adil sesama mereka*,
sementara kita :
⏩ *Suka minum Khamr*,
⏩ *Suka berZina*,
⏩ *Senang berbuat yang Haram*,
⏩ *Melanggar janji*,
⏩ *Gampang emosi*,
⏩ *Bersikap Zalim*,
⏩ *Suka melanggar dan bahkan melarang suatu yang mendatangkan ridha Allah*,
⏩ *Serta berbuat kerusakan di muka bumi*.

▶ Maka Heraklius menimpalinya, *Engkau telah berkata jujur tentang mereka (umat Islam)*.

▶ Memang benar kata Umar bin Khaththab,
*"Sesungguhkan kita dimenangkan oleh Allah karena maksiatnya musuh-musuh kita, maka kalau kita bermaksiat seperti mereka maka tidak ada syarat yang kita penuhi untuk dimenangkan Allah"*.

✍​​​​ *Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin ,  حفظه الله تعالى *

Share, yuk !!
Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN
::
Ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.
.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari
langit. Ia mendengar percakapan mereka:
.
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
.
“Tidak satupun”
.
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
.
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi
ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
.
“Kok bisa”
.
“Itu Kehendak Allah”
.
“Siapa orang tersebut?”
.
“Sa'id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
.
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun,
Sepulang haji, ia tidak langsung pulang ke rumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut
Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa'id bin Muhafah.
.
“Ada, di tepi kota” Jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
.
Sesampai di sana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,“Benarkah anda bernama Sa'id bin
Muhafah?” tanya Ulama itu
.
“Betul, siapa tuan?” “Aku Abdullah bin Mubarak” Said pun terharu,
.
“bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
.
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang
telah anda perbuat, sehingga anda berhak
mendapatkan pahala haji mabrur?”
.
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
.
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini”
.
Maka Sa'id bin Muhafah bercerita, “Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar: Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni'mata laka wal mulka.
laa syarikalaka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni'mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu.
.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis, Ya allah aku rindu Mekah. Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..
.
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350
dirham, cukup untuk saya berhaji”.
.
 “Saya sudah siap berhaji”
.
 “Tapi anda batal berangkat haji”
.
“Benar”
.
“Apa yang terjadi?”
.
“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
.
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?“
.
“ya sayang”
.
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”
“sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya. Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan:
.
“tidak boleh tuan”
.
“Dijual berapapun akan saya beli”
.
“Makanan itu tidak dijual, tuan”, katanya sambil berlinang mata.
.
Akhirnya saya tanya kenapa? Sambil menangis, janda itu berkata,
.
“daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan”, katanya.
.
Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
.
Karena itu saya mendesaknya lagi
“Kenapa?”
.
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram”.
.
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, dia pun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untukmu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak
kelaparan lagi”
Ya Allah……… di sinilah Hajiku
Ya Allah……… di sinilah Mekahku.
.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.
.
ﻙﺭﺎﺒﻤﻟﺍ ﻦﺑﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﺒﻋ
ﻲﻓﺩﺎﻬﺠﻟﺍ”ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﺐﺗﺎﻛ
ﻪﻠﻟﺍ ﻞﻴﺒﺳ
.
Rujukan cerita diatas
Al-Imam Az-Zahabi ada buat kitab khusus tentang Imam Ibnul Mubarak yaitu “ﻙﺭﺎﻬﻧ ِّﺾﻗ ﻙﺭﺎﺒﻤﻟﺍ ﻦﺑﺍ ﺭﺎﺒﺧﺄﺑ” ada kisah ini di situ, begitu juga di kitab “Siyar A'lam An-
nubala” karya Az-Zahabi juga, dgn lebih lengkap (8/378-421) dan Tarikh Kabir (5/212), Tarikh Sagheer (2/225) Hliyatul Awliya (8/162) Tarikh Baghdad (10/152) , dan sebahagiannya di Tahzibu Kamal dan
Tazkiratul Huffaz dll.

SEMPURNAKAN MAKANAN DARI 4 HAL

*SEMPURNAKAN MAKANAN DARI 4 HAL*

Imam Ahmad berkata, “kalau 4 hal ini berkumpul pada sebuah makanan, maka sempurnalah makanan itu: (1) Disebut nama Allah di awal sebelum makan, (2) Mengucap hamdalah di akhir setelah makan, (3) Banyaknya tangan yang menikmati makanan tersebut, (4) Makanan itu berasal dari yang halal.

(Dr. Shalih As Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia. Courtesy of @twitulama)

Semoga manfa'at

DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Rabu, 05 Oktober 2016

Belajarlah

*# Belajarlah #*

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata dalam syairnya:

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ

Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh.
Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu).
Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.

---
mahadumar.id
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah

Sabtu, 01 Oktober 2016

RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM

☘ *RAHASIA KEKALAHAN UMAT ISLAM* ☘

✍*Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc حفظه الله تعالى *


Pada zaman sekarang umat Islam mengalami kondisi paling memilukan, kehinaan, kemunduran dan kelemahan menimpa umat Islam dalam seluruh sisi kehidupan baik secara ideologi, politik, ekonomi dan sosial, berbeda dengan zaman salaf, umat Islam kuat, hebat dan dahsyat yang ditakuti dan disegani musuh-musuhnya...

▶ *K E N A P A ? ? ?*

Jawabannya tersingkap dari dialog Raja Romawi Heraklius saat menyambut kedatangan pasukan Romawi yang kalah perang dengan pasukan kaum muslimin, maka Heraklius berkata :

⏩ *"Celakalah kalian, coba ceritakan kepada kami tentang mereka yang memerangi kalian, bukankah manusia seperti kalian ?*
Mereka menjawab, Ya.
Sang Raja bertanya lagi,
*Apakah jumlah kalian lebih banyak ataukah jumlah kalian ?*
Mereka menjawab, bahkan jumlah kita lebih banyak berkali-kali lipat.
Sang Raja pun bertanya penasaran,
*Kenapa kalian bisa kalah ?!*
Maka salah seorang PENASEHAT Heraklius berkata,
(Mereka menang) semata-mata karena mereka  (pasukan Islam) :
⏩ *Pada malam hari shalat malam*,
⏩ *Pada siang hari berpuasa*,
⏩ *Mereka menepati janji*,
⏩ *Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar*,
⏩ *Mereka bersikap adil sesama mereka*,
sementara kita :
⏩ *Suka minum Khamr*,
⏩ *Suka berZina*,
⏩ *Senang berbuat yang Haram*,
⏩ *Melanggar janji*,
⏩ *Gampang emosi*,
⏩ *Bersikap Zalim*,
⏩ *Suka melanggar dan bahkan melarang suatu yang mendatangkan ridha Allah*,
⏩ *Serta berbuat kerusakan di muka bumi*.

▶ Maka Heraklius menimpalinya, *Engkau telah berkata jujur tentang mereka (umat Islam)*.

▶ Memang benar kata Umar bin Khaththab,
*"Sesungguhkan kita dimenangkan oleh Allah karena maksiatnya musuh-musuh kita, maka kalau kita bermaksiat seperti mereka maka tidak ada syarat yang kita penuhi untuk dimenangkan Allah"*.

✍​​​​ *Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin ,  حفظه الله تعالى *

Share, yuk !!
Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

HAJI MABRUR

*HAJI MABRUR*

Beberapa waktu yang lalu para jamaah haji telah menyelesaikan ibadahnya, ada beberapa teman kita di group ini yang telah kembali dari tanah haram dan beberapa lainnya masih berada di sana.

Kita berdoa :

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
“Allahummaj’al hajjan mabruron, wa sa’yan masykuron, wa dzanban maghfuron [Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni]”.

*Haji mabrur* adalah haji yang di dalamnya terkumpul amalan kebaikan dan menjauhi setiap dosa.
*Haji mabrur* adalah kembali dari haji dalam keadaan zuhud dalam hal dunia dan semangat menggapai akhirat
*Haji mabrur* adalah meninggalkan kejelekan setelah haji.

Ya Allah, berikanlah keteguhan pada kami dalam ketaatan hingga kematian menjemput kami
Ya Allah, berilah kemuliaan kepadaku dengan taat pada-Mu dan janganlah beri kehinaan padaku dengan bermaksiat padamu

Barakallahu fiikum
Tim Radio&TV KITA

JAGA MENJAGA KEPALA DAN PERUT

*JAGA MENJAGA*

Kita diperintahkan untuk menjaga kepala dan perut.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَتَحْفَظَ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى “
Sifat malu pada Allah yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.” [HR.. Tirmidzi no. 2458, dari Abdullah bin Mas’ud. Hadits ini hasan]. Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram.
[Demikian penjelasan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 224]. Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوه ُ
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 235)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً
ا
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)

Sumber RumayshoCom
 @DiariesImage
•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: @islamituindah (pakai @) atau klik: http://line.me/ti/p/%40islamituindah
- Telegram channel: @islamindah