Minggu, 05 Juni 2016

Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya

Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah Dalam Berpuasa Dan Berhari Raya Serta Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat

Perhatikan Sunnah Rasul.
Seorang muslim tentu saja harus patuh pada dalil. Ketika disampaikan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, ia harus bersikap tunduk dan manut pada dalil. Bukan egonya yang dikedepankan, bukan hawa nafsunya, bukan kepentingan ormas atau partainya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18).
  Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan.

Sunnah Rasul : Pemerintah yang Berhak Putuskan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Inilah ajaran Rasul yang benar.

hadits berikut ini.

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” [HR. Abu Daud no. 2342. Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom berkata bahwa hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim]

hadits di atas menunjukkan bahwa keputusan berpuasa dan berhari raya menjadi wewenang pemerintah, bukan ormas, individu atau partai.

Maslahat Jika Kaum Muslimin Bersatu

Seandainya kaum muslimin mau bersatu daripada mementingkan ego dan golongan masing-masing, tentu maslahat begitu besar.

Lihat atsar salaf berikut yang menunjukkan bagaimana mereka lebih mementingkan persatuan daripada berpecah belah.

  عبد الله بن عمر – رضي الله عنهما- يصلي خلف الحجاج بن يوسف الثقفي، المعروف بظلمه، وتعسفه، وغلظته، وعبد الله بن عمر رضي الله عنه، يعتبر من أشد الصحابة تمسكاً بسنة النبي صلى الله عليه وسلم، والاقتداء به، وعندما عوتب في ذلك قال: أمرنا أن نصلي خلف كل بر وفاجر، وأن نقاتل مع كل بر وفاجر

‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah shalat di belakang Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi yang terkenal bengis dan kejam. Kita pun tahu bagaimana ‘Abdullah bin ‘Umar dikenal sebagai sahabat yang paling berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu ‘Umar mengatakan, “Kami diperintahkan shalat di belakang imam yang baik dan yang fasik (gemar maksiat). Begitu pula kami diperintahkan untuk berjihad bersama mereka, terserah mereka pemimpin yang baik atau pemimpin yang fasik.”

Maksud kalimat tersebut adalah selama kaum muslimin bersatu di bawah pemimpin yang sah walau fasik atau fajir, maka tetap ditaati. Selama pemimpin tidak memerintahkan pada maksiat, maka wajib ditaati.

Sebagian orang sering mencela pemimpin mereka bahkan di depan umum. Lihat saja sikap para ulama. Mereka sangat ingin pemimpin mereka baik. Perhatikan perkataan Imam Ahmad berikut ini,

قال أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى: لو أعلم أن لي دعوة مستجابة، لجعلتها لولي الأمر، لأن صلاح ولي الأمر صلاح للأمة جميعاً

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, “Seandainya aku mengetahui ada satu doaku yang mustajab. Maka aku akan menujukkannya kepada waliyyul amri (penguasa). Karena baiknya pemimpin akan baik pula umatnya.”

Pemerintah Kita Menjalankan Sunnah Rasul.
Ada yang berujar, pemerintah kita tidak menjalankan sunnah Rasul. Apa benar? Wong, mereka saja menggunakan metode ru’yatul hilal sebagaimana yang Rasul ajarkan. Itu yang jadi rujukan mereka tahun demi tahun sebagaimana sidang itsbat yang diadakan setiap tahunnya dan bisa disaksikan oleh kaum muslimin di layar televisi atau pun radio. Kenapa sebagian muslim masih tidak percaya pada pemerintahnya sendiri?

Metode ru’yatul hilal itulah yang diajarkan oleh Rasul, bukan dengan metode hisab. Perhatikan hadits Ibnu ‘Umar berikut :

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا [ قَالَ ]: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ: إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” [Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080]

Puasa dan Hari Raya dengan Pemerintah.
Ada perintah dari Rasul untuk berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani]

Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata :

وَفَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّمَا مَعْنَى هَذَا أَنَّ الصَّوْمَ وَالْفِطْرَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَعُظْمِ النَّاسِ

“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. Yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu.

Disebutkan dalam Hasyiyah As Sindi ‘ala Ibnu Majah :

أَنَّ مَعْنَاهُ أَنَّ هَذِهِ الْأُمُور لَيْسَ لِلْآحَادِ فِيهَا دَخْل وَلَيْسَ لَهُمْ التَّفَرُّد فِيهَا بَلْ الْأَمْر فِيهَا إِلَى الْإِمَام وَالْجَمَاعَة وَيَجِب عَلَى الْآحَاد اِتِّبَاعهمْ لِلْإِمَامِ وَالْجَمَاعَة وَعَلَى هَذَا فَإِذَا رَأَى أَحَد الْهِلَال وَرَدَّ الْإِمَام شَهَادَته يَنْبَغِي أَنْ لَا يَثْبُت فِي حَقّه شَيْء مِنْ هَذِهِ الْأُمُور وَيَجِب عَلَيْهِ أَنْ يَتْبَع الْجَمَاعَة

“Hadits ini bermakna bahwa perkara penetapan puasa (atau hari raya) bukan urusan individu atau perorangan namun urusan penguasa dan al jama’ah (pemerintah). Wajib bagi setiap orang untuk mengikuti pemerintah mereka. Oleh karenanya jika ada yang melihat hilal lantas pemerintah menolak persaksiannya, maka tidak bisa pendapatnya dipakai dan wajib baginya mengikuti pemerintah kaum muslimin.”

Kalau ada yang mengatakan, bagaimana jika pemerintah itu salah?

Cukup dijawab dengan hadits Abu Hurairah berikut, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُصَلُّونَ لَكُمْ ، فَإِنْ أَصَابُوا فَلَكُمْ ، وَإِنْ أَخْطَئُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ

“Jika shalat para imam itu benar, maka pahalanya bagi mereka dan untuk kalian. Jika shalat mereka salah, kalian dapat pahala dan mereka dapat dosa.” [HR. Bukhari no. 694]

Taat pada pemerintah kita kata Nabi adalah jalan menuju surga.
dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah saat haji wada’ dan mengucapkan :

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki surga Rabb kalian.” [HR. Tirmidzi no. 616 dan Ahmad 5: 262. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, Syaikh  Al Albani menshahihkan hadits ini]

Jika Persaksian Hilal Ditolak Dalam Sidang Itsbat

Ada tiga pendapat dalam masalah ini:

Pertama : Orang yang melihat hilal boleh berpuasa atau berhari raya namun secara sembunyi-sembunyi (tidak terang-terangan) agar tidak menyelisihi jama’ah kaum muslimin. Demikian pendapat Imam Syafi’i, salah satu pendapat dari Imam Ahmad dan menjadi pendapat Ibnu Hazm. Karena Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Karena itu, barangsiapa yang menyaksikan hilal, maka berpuasalah” (QS. Al Baqarah: 185).

Kedua : Berpuasa dengan hasil ru’yahnya, namun berhari raya dengan mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan yang masyhur dari Imam Ahmad.

Ketiga : Tidak mengamalkan hasil pengamatan ru’yah. Maka ia berpuasa dan berhari raya bersama mayoritas manusia. Demikian pendapat Imam Ahmad dan menjadi pilihan Syaikhul Islam. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

“Puasa kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berpuasa. Idul Fithri kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Fithri. Idul Adha kalian ditetapkan oleh mayoritas kalian berhari raya Idul Adha.” [HR. Tirmidzi no. 697, shahih menurut Syaikh Al Albani☆. Maknanya adalah puasa dan hari raya bersama al jama’ah (pemerintah).

Yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat terakhir. Karena inilah yang lebih menjaga persatuan kaum muslimin ditambah lagi masalah puasa dan berhari raya adalah permasalahan jama’i (orang banyak) sehingga kembalikanlah pada keputusan penguasa.

Imam Ahmad –dalam salah satu pendapatnya- berkata : “Berpuasalah bersama pemimpin kalian dan bersama kaum muslimin lainnya (di negeri kalian) baik ketika melihat hilal dalam keadaan cuaca cerah atau mendung.”

Imam Ahmad juga mengatakan : “Allah akan senantiasa bersama para jama’ah kaum muslimin”. [Majmu’ Al Fatawa, 25: 117]

Namun jika orang yang melihat hilal tetap ingin berpuasa karena hasil penglihatannya, maka tetaplah sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan. Tujuannya adalah demi menjaga persatuan kaum muslimin.

Jika setiap orang dan ormas lebih memilih persatuan daripada kepentingan kelompok, tentu perpecahan dalam penentuan puasa dan hari raya tidak akan terjadi.

Bersabarlah menanti keputusan pemerintah kita. Wallahu waliyyut taufiq.

[Diringkas dan disalin dari tulisan Ustadz Abduh Muhammad Tuasikal.]

CINTA

°° ����❤ *CINTA* ������

✍�� *Ustadz Syafiq Basalamah*, حفظه الله

_Akhi ukhti…_

Adakah orang yang paling kau cintai di muka bumi ini?

Aku tak butuh dengan jawabanmu, karena aku sama denganmu, sebagai Makhluk *Allah* yang dilahirkan membawa cinta

Tapi yang ingin kutanyakan, apakah cintamu bertepuk sebelah tangan?

Sehingga kau hanya ibarat pungguk merindukan rembulan…

Kau senantiasa membicarakan kekasihmu

Membayangkan kehadiran dan perhatiannya

Menggambarkan keindahan hidup di bawah naungannya

membicarakan dan menceritakannya

Tapi semua hanya khayalan belaka yang tidak pernah ada dalam wujud nyata…

Karena kau memang tidak pantas dikasihi

Kau tidak layak dicintai

Kau hanya hanya pandai bermanis lidah, berhias bibir

Tingkahmu selalu menoreh luka

Langkahmu di luar jalur yang digariskannya

Perbuatanmu senantiasa menimbulkan amarah

Maka mana mungkin gayung bersambut…

Bila dirimu menginginkan cintamu tak bertepuk sebelah tangan…

Maka duduklah sejenak, merenunglah di depan cermin, lihatlah wajah, tingkah, langkahmu apakah sudah sesuai dengan yang disukai kekasihmu?

Bukalah kembali lembaran-lembaran yang dikirim kekasihmu, perhatikan apa sebenarnya yang diinginkan kekasihmu darimu…

_Akhi ukhti…_

Begitu pula cinta kepada *Allah*…

Cinta kepada *Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_

Banyak di antara kita yang mengklaim dia mencintai…

Itu tidaklah penting…

Yang lebih penting adalah satu *“APAKAH ENGKAU DICINTAI OLEH ALLAH DAN RASULNYA”*.

Untuk menggapai itu tidaklah mudah

Kau harus berkorban

Kau harus lelah, letih dan penat

Kau harus belajar tentang apa sebenarnya yang dicintai oleh *ALLAH DAN RASULNYA*

Yang dibenci Allah adalah yang diharamkan dan dilarangnya

Yang dicintai Allah adalah yang diperintahkan dan dianjurkannya

Kalau kau ingin dicintai… kau harus mempelajarinya, dan mengamalkannya

Tidak hanya yang wajib-wajib, namun ditambahkan dengan yang sunnah-sunnah

*Rasulullah* _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:

{ إن الله تعالى قال : من عادى لي وليّاً فقد آذنته بالحرب ، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما افترضته عليه ، ولا يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه ، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر فيه ، ويده التي يبطش بها ،ورجله التي يمشي بها ، ولئن سألني لأعـطينه ، ولئن استعاذني لأعيذنه } .

_“Sesungguhnya Allah berfirman: “siapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam), dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya. Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya. Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya”_. *HR al-Bukhari*

Saatnya membuktikan cintamu

��Sumber: BBG Al-ilmuCom

➖➖➖
  
Repost by :  
�� *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~   
�� Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)  
�� Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ

Sabtu, 04 Juni 2016

Ahli hadist

"Penyemangat di pagi hari kita untuk melangkahkan kaki menuju ke majelis ilmu hadits"

Berkata Imam Bukhari Amirul Mu'minin fil Hadits dalam sebuah perkataan emasnya :
"Yang paling utama dari kaum muslimin ialah seorang yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah mati. Maka bersabarlah wahai ahli hadits, semoga Allah merahmati  kamu, karena sesungguhnya (jumlah) kamu adalah yang paling sedikit di antara manusia".  (Al Jaami' Li akhlaaqir Raawi wa Adabis Saami' oleh Al Imam Al Khathib Al Baghdadi jilid 1 hal: 168 no:91)

Berkata seorang penyair tentang ahli hadits:
      "Sesungguhnya kami dahulu menghitung mereka (ahli hadits) sangat sedikit sekali. Maka sesungguhnya sekarang mereka lebih sedikit dari yang paling sedikit". (idem)

Dinukil dari kitab "Pengantar Ilmu Mushthalahul Hadits" karya guru kami al ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullahu ta'ala.

PERSIAPAN RAMADHAN

*Dakwah Tauhid & Sunnah*:
•••••••••••••••••••••••••••••••••••
*PERSIAPAN RAMADHAN*
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

��  _Beberapa hari lagi, kita akan memasuki Ramadhan. Persiapkan diri berbekal dengan ilmu_.
���� _Silakan unduh ebook dan artikel berkitan dengan Ramadhan di link di bawah ini_ ����

����������������

1⃣ *Ebook Bekal-Bekal Ramadhan karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248995&authkey=!AEVupgYvNiSpgC0&ithint=file%2cdoc

2⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Syaikh Ibnu Båz tentang Puasa* :
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248918&authkey=!AI9IgMX72_2yGR8&ithint=file%2cpdf

3⃣ *Ebook Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan karya Syaikh Abdullah al-Jarullah al-Jarullah*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248859&authkey=!AAXD_rgGJOu8N4g&ithint=file%2cpdf

4⃣ *Ebook Fatwa-Fatwa Pilihan Syaikh Ibnu Båz Seputar Zakat*
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248917&authkey=!ALWHfIPttTXGnmA&ithint=file%2cpdf

5⃣ *Artikel* : _Beginilah Seharusnya Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248725&authkey=!ANs3cULu3t4hAwI&ithint=file%2cpdf

6⃣ *Artikel* : _Bid'ah-Bid'ah Seputar Puasa dan Tarawih_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248730&authkey=!AAcYdgILGZvgndk&ithint=file%2cpdf

7⃣ *Artikel* : _Tafsir Ayat Puasa_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248704&authkey=!AN1sJVW7KM98q80&ithint=file%2cpdf

8⃣ *Artikel* : _Tugas Seorang Muslim di Bulan Ramadhan_
������
https://onedrive.live.com/redir?resid=D3ED49CB83BADBF9!248708&authkey=!ADtVVm5GvZqFfCU&ithint=file%2cpdf

����������������

�� *Semoga bermanfaat*
✅ *Silakan disebarkan, didistribusikan, dicetak, dibagi²kan*.
⚠ *Dilarang menjualbelikan dan mengomersilkan tanpa izin* ‼

Sunnah yang sering dilupakan suami

Sunnah yang sering dilupakan suami?

Disunnahkan sebelum tidur seorang suami mengajak mengobrol istrinya, karena dari amalan ini dapat mendatangkan kasih sayang diantara suami dan istri. Seorang istri yang sering mengobrol dengan suaminya menutup kemungkinan sang istri curhat ditempat lain, seperti menghibah dengan orang lain dan curhat diberbagai sosial media, sehingga membuka celah berinteraksi dengan lelaki yang bukan mahramnya dan menimbulkan kerusakan dari ghibahnya.
Dalam mengobrol dengan istri tidak membutuhkan waktu lama asal berkualitas, maksud berkualitas yakni mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan istri, meskipun apa yang diceritakan tidak terlalu penting menurut suami.
Namun kebanyakan suami dijaman sekarang ketika sang istri mengajak suaminya mengobrol, justru suami seakan mendengarkan pembicaraan istri namun perhatian nya tertuju pada hal yang lain, seperti ke koran, majalah, tv atau hp.

Allah jadikan waktu malam penuh ketenangan waktu siang untuk bekerja,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ ، وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ، إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (QS. Yunus: 67)

Artinya waktu malam adalah waktu untuk istirahat di rumah, tidak menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan, apalagi untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Dan itulah kodrat manusia.

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu

بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم  مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ

“Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur”. ( HR Al-Bukhari IV/1665 no 4293, VI/2712 no 7014 dan Muslim I/530 no 763)

Dikutip dr Ustadz Abdullah Zein MA.

Referensi Target Harian di bulan Romadhon

Referensi Target Harian di bulan Romadhon
Ust. DR. Amir Faisol Fath
1. Tahajud
2. Akhirkan saur
3. Sholat sunah fajar sblm subuh
4. Subuh jamaah di masjid
5. Dzikir pagi
6. Tilawah 1juz
7. Sholat Dhuha
8. Nafkah halal
9. Hindari bohong (meski bercanda),ghibah,khurafat(porno)
10. Sedekah/sedekah buka puasa
11. Silaturahim (minimal sms saudara/teman)
12. Mengajak kawan/saudara kebaikan
13. Istigfar 100x
14. Tasbih 100x
15. Dhuhur jamaah di masjid (laki2)
16. Asar jamaah di masjid (laki2)
17. Dzikir sore
18. Doa sblm buka(waktu yg mustajab)
19. Segera berbuka(sunah dg kurma/air putih)
20. Maghrib berjamaah(laki2)
21. Tilawah 1juz
22. Isya jamaah di masjid(laki2)
23. Tarawih
24. Hadiri majlis ilmu
25. Itikaf
26. Baca hadist (minimal 5 hdist)
27. Baca Al Quran terjemahan
Semoga bermanfaat menambah semangat beribadah di bulan Ramadhan.

❗❗Awas Pencuri Bulan Ramadhan❗❗

��  TV. Ini merupakan pencuri yang berbahaya, yang bisa merusak puasa orang orang dan mengurangi pahala, seperti film sinetron dan iklan murahan.

�� Pasar. Ini juga merupakan pencuri spesial dalam menghabiskan uang dan waktu tanpa batas. Oleh karena itu tentukan belanjaanmu begitu pergi ke pasar.

�� Begadang. Pencuri yang mengambil waktu yang palimg berharga. Pencuri yang mengambil sholat tahajud dari seoramg hamba di sepertiga malam terakhir, dan mencuri kesempatan untuk istighfar serta taubat.

�� Dapur. Pencuri yang banyak mengambil waktu yang panjang untuk membuat beragam jenis masakan, berupa makanan dan minuman. Hampir-hampir semuanya tidaklah lewat di mulut, kecuali sejenak saja.

�� Handphone. Sebagian orang hanya sekedar menjawab panggilan masuk. Bisa diserang dengan dosa berupa ghibah, namimah, dusta, memuji diri atau orang lain, membeberkan rahasai, berdebat tanpa ilmu, ikut campur urusan orang, dan sebagainya dari kesalahan-kesalaham mulut yang banyak yang juga merupakan majlis yang kosong dari dzikir.

�� Kikir. Sedekah akan melindungimu dari neraka, dan sebaik-baik sedekah adalah di bulan Ramadhon; maka bersedekahlah secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

�� Majelis yang kosong dari mengingat Allah. Pencuri ini adalah yang mempersiapkan bagimu penyesalan di hari kiamat. Nabi shallaalhu alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum bermajelis, tidak mengingat Allah dan tidak juga bersholawat kepada Nabi mereka kecuali mereka meninggalkan penyesalan. Bila Allah mau maka Allah akan menyiksa mereka, kalau hendah Allah mengampuninya."

Adapun pencuri besar adalah FACEBOOK atau WHATSAPP apabila tidak digunakan dengan benar dalam kebaikan dalam menyambut tamu yang berharga ini (Ramadhon)
Aku wasiatkan diriku dan kelalaian untuk bersiap siap menyambut bulan mulai ini; kalaulah Anda mendapatinya pada tahun ini, maka belum tentu Anda dapatkan pada tahun yg akan datang.

SEMUA PUNYA DALIL

SEMUA PUNYA DALIL
(Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)
Tidak ada satu sekte sesat ...
di muka bumi ini ...
yang menisbatkan dirinya kpd islam ...
kecuali mereka memiliki dalil ...
Tidak ada satu bid’ah ...
dari bid’ah yang dilakukan ...
melainkan pelakunya mempunyai dalil ...
dari dhahir ~ dhahir ayat Al Qur’an atau sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ...
Tatkala syi’ah ...
mengajak kpd imamnya yg dua belas ...
mengkafirkan para shahabat Nabi & istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ... menghalalkan mut’ah ...
merekapun mempersembahkan dalil ~ dalil kpd ummat ...
Tatkala ahmadiyah ...
menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ...
maka merekapun mendatangkan dalil ~ dalilnya ...
Tatkala liberal ...
menyatakan Al Qur’an perlu direvisi ...
Al Qur’an yang ada sudah tidak sesuai dengan masa kini ...
homoseks diperbolehkan ... pornoaksi & pornografi halal ...
maka merekapun tidak omong kosong ...
mereka mendatangkan dalil ~ dalilnya dari Al Qur’an & sunnah ...
yang menguatkan pemahaman mereka ...
Tatkala sekelompok shufi ...
dengan berbagai macam cara ibadah mereka ...
bahkan sampai ada yang menyatakan Allah dapat menyatu dengan mahluknya ...
mereka juga menuliskan dalil ~ dalilnya ...
dlm lembaran ~ lembaran buku yang banyak ...
Terus apakah dengan mendatangkan dalil ~ dalil tersebut ... mereka dapat melegalkan ajaran mereka ...?
karena mereka bersandar kepada dalil ~ dalil dari Al Qur’an & sunnah ??? ...
Kalau seperti itu ...
akan dibawa kemana umat ini ...
kalau ternyata semuanya memiliki dalil ...
Bahkan orientalis ...
yang mengatakan islam adalah agama bangsa arab ...
hadits bikinan para ulama’ dll ...
merekapun juga mendatangkan dalil dari Al Qur’an & sunnah ...
Imam Syatibi berkata :
”Oleh karena itu ...
tidaklah kamu mendapati salah satu sekte ...
dari sekte ~ sekte sesat ...
atau tidak satu orangpun ...
yang menyelisihi pendapatmu ...
dalam hukum ~ hukum ...
baik itu furu’iah ...
atau yang prinsipil ...
yang tidak mampu untuk berdalil atas kebenaran mazhabnya ...
dengan dhohir ~ dhohir dalil…
Bahkan kami mendapati orang ~ orang fasik yang berdalil ...
dalam perkara ~ perkara kefasikan ...
dengan dalil ~ dalil yang ia sandarkan ...
kepada syariat yang suci ...
Bahkan orang ~ orang nashrani ...
menguatkan ajaran mereka ...
dengan Al Qur’an ...
Oleh karena itu ...
selazimnya bagi yang mengkaji suatu dalil syar’i ...
untuk memperhatikan pemahaman orang2 :
1) Para sahabat
2) Pengamalan mereka dengan dalil itu ...
karena itu lebih layak ...
untuk menepati kebenaran ...
& lebih lurus dalam berilmu ...
& beramal”.
( Al Muwafaqat 3 / 288 ~ 289 ).
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah memberikan solusi ...
tapi kadang berat hati ini ...
utk mengikutinya ...
karena sebagian hidup di lingkungan yang sudah turun ~ temurun meyakini hal itu ..
atau karena termakan tulisan2 ...
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan ...
disamping ilmu agama yang minim ...
Apa solusi itu …???
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Maka sungguh,
siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yang banyak,
maka wajib hendaklah kalian mengikuti sunnahku & sunnah Al-Khulafa yg mendapat bimbingan petunjuk (para sahabat nabi)
pegang eratlah sunnah itu & gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”
( HR. Abu Dawud no. 4607
& At ~ Tirmidzi no. 2676 )
Maka demi kejayaan islam ...
Demi persaudaraan islam ...
Saatnya kita kembali kepada sunnah ...
Dlm urusan agama ...
cukuplah kita mengamalkan ... apa yang mereka amalkan ...
Yang tidak ...
ya tidak perlu dibahas ...
tidak perlu dibikin ruwet ...
Kita terus meniti jalan mereka ...
sampai kita berjumpa dengan Allah ...
Insya Allah ...
kita akan dihimpun ...
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam & para sahabatnya ...
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

WAKTU

*0127. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun*

*WAKTU*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waktu sedang "Jaya", kita merasa banyak teman di sekeliling kita ..

Waktu sedang "Berkuasa", kita percaya diri melakukan apa saja ..

Waktu sedang "Tak Berdaya", barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada ..

Waktu sedang "Jatuh", kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita ..

Waktu sedang "Sakit", kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta ..

Manakala "Miskin", kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/berderma dan saling membantu ..

Masuk "Usia Tua", kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan ..

Saat di "Ambang Ajal", kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia ..

_Hidup tidaklah lama..._

Sudah saatnya kita bersama-sama membuat *HIDUP LEBIH BERHARGA*

_Saling menghargai ..._
_Saling membantu ..._
_Saling memberi ..._
_Saling mendukung .._
_Saling mencintai .._

_Jadilah teman setia tanpa syarat ..._
_Jangan saling memotong dan menggunting sesama teman ..._

Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Hati Nurani yang tulus

Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah

Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita

Apa yang ditanam itulah yang akan dituai

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru,  bunga selalu mekar,  dan mentari selalu bersinar

Tapi ketahuilah bahwa Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai,  Memberi senyum di setiap air mata,  Memberi Rahmat dan Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a...

Jangan pernah menyerah, terus berjuanglah, _Life is so beautiful and colourful..._

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan

Saudaraku...
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia karena kita...

_Jangan pernah menjadi "gunting" karena gunting bisa  memotong sesuatu menjadi terpisah,  jadilah "jarum" yang bisa menyambung dari yg terpisah jd bersatu.._

*Oleh Ustadz Adil Harahap Lc*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : *Media KITA*

_http://www.radiokita.or.id/_

_http://www.tvkita.id_

*Donasi Dakwah Radio & TV KITA*
*BNI Syariah No. Rek. 0317359926*

Rabu, 01 Juni 2016

WAKTU

*0127. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun*

*WAKTU*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waktu sedang "Jaya", kita merasa banyak teman di sekeliling kita ..

Waktu sedang "Berkuasa", kita percaya diri melakukan apa saja ..

Waktu sedang "Tak Berdaya", barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada ..

Waktu sedang "Jatuh", kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita ..

Waktu sedang "Sakit", kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta ..

Manakala "Miskin", kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/berderma dan saling membantu ..

Masuk "Usia Tua", kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan ..

Saat di "Ambang Ajal", kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia ..

_Hidup tidaklah lama..._

Sudah saatnya kita bersama-sama membuat *HIDUP LEBIH BERHARGA*

_Saling menghargai ..._
_Saling membantu ..._
_Saling memberi ..._
_Saling mendukung .._
_Saling mencintai .._

_Jadilah teman setia tanpa syarat ..._
_Jangan saling memotong dan menggunting sesama teman ..._

Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Hati Nurani yang tulus

Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah

Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita

Apa yang ditanam itulah yang akan dituai

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru,  bunga selalu mekar,  dan mentari selalu bersinar

Tapi ketahuilah bahwa Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai,  Memberi senyum di setiap air mata,  Memberi Rahmat dan Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a...

Jangan pernah menyerah, terus berjuanglah, _Life is so beautiful and colourful..._

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan

Saudaraku...
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia karena kita...

_Jangan pernah menjadi "gunting" karena gunting bisa  memotong sesuatu menjadi terpisah,  jadilah "jarum" yang bisa menyambung dari yg terpisah jd bersatu.._

*Oleh Ustadz Adil Harahap Lc*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : *Media KITA*

_http://www.radiokita.or.id/_

_http://www.tvkita.id_

*Donasi Dakwah Radio & TV KITA*
*BNI Syariah No. Rek. 0317359926*

Sabtu, 28 Mei 2016

Diantara (16) Kesalahan Muslim Pada Bulan Ramadhan

*Diantara (16) Kesalahan Muslim Pada Bulan Ramadhan*

Oleh: _Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami_

1. Tidak berdoa sebelum berbuka padahal waktu mustajab.
2. Tidak menjawab adzan Maghrib.
3. Tidak shalat sunnah ba'diyah Maghrib.
4. Tidak menyempurnakan shalat tarawih dan witir bersama imam sampai tuntas.
5. Berlebihan dalam makan dan minum.
6. Tidak mengkhatamkan Al-Qur'an dengan tadabbur.
7. Shalat Maghrib di rumah bagi laki-laki karena sibuk dengan berbuka.
8. Menyia-nyiakan waktu antara Maghrib - Isya'.
9. Tidak sahur padahal sahur itu sunnah dan barokah.
10. Tidak berdoa dan istighfar pada waktu sahur padahal waktu mustajab.
11. Masih saja melakukan perbuatan haram seperti ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), berbohong, menipu dan lainnya.
12. Sibuk belanja di pasar, pertokoan, mall dan lainnya terutama pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan.
13. Sibuk menonton film, sinetron dan acara-acara munkar di TV dan lainnya.
14. Sibuk dengan perangkat HP dan semisalnya sehingga lalai dalam membaca Al-Qur'an dan beribadah.
15. Kurang memperhatikan amalan hati seperti cinta Allah, berharap kepada Allah, takut kepada Allah, tawakkal kepada Allah dan lainnya.
16. Tidak berusaha membersihkan hati dari kotoran dan penyakitnya seperti syirik, kemunafikan, riya', sombong, ujub, hasad, iri, dengki dan lainnya.
Ya Allah, tolonglah dan bantulah kami untuk memperbaiki diri dan hati kami agar kami menjadi termasuk orang-orang yang sukses dunia akhirat, aamiin.
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

Biasakan dan berusahalah

° INGIN SEMAKIN MENDAPAT KEMUDAHAN DALAM IBADAH?!?

Sobatku...
Sering sebagian mengeluh, dan mungkin juga Anda...

• Sudah tahu keutamaan membaca Al Quran tetapi kenapa malasnya minta ampun?!?!

• Sudah tahu keutamaan shalat malam tetapi kenapa malasnya minta ampun?!?!

• Sudah tahu keutamaan bersedekah, shalat rawatib, dzikir pagi dan sore dan lain-lainnya? tapi kenapa malasnya minta ampun?!?!

• Sudah tahu bahaya dan haramnya hukum melihat wanita bukan mahram, tapi kenapa masih saja tergoda?!?!!!

Heran deh...
Dan silahkan Anda mengambil contoh sendiri yang pernah Anda rasakan sendiri.

Sobatku...

Biasakanlah dan berusahalah... jika mendengar adzan berhenti dari aktifitas apapun, ambillah air wudhu dan pergilah ke masjid niscaya ANDA TIDAK AKAN PERNAH MASBUQ!

Biasakan dan berusalah... jika ada waktu luang, diisi dengan membaca Al Quran niscaya ANDA MAMPU MENGKHATAMKANNYA MINIMAL SEBULAN SEKALI!

Biasakan dan berusahalah... tidur di awal waktu niscaya ANDA AKAN MUDAH BANGUN UNTUK SHALAT TAHAJJUD DAN TIDAK PERNAH KESIANGAN SHALAT SUBUH!

Sobatku...

○ Biasakan dan berusahalah...

○ Biasakan dan berusahalah...

○ Biasakan dan berusahalah...

Meakipun terkadang jatuh bangun!
NISCAYA ALLAH MEMUDAHKAN UNTUK BERAMAL IBADAH, karena....
SEBESAR USAHA DAN PERJUANGAN UNTUK TAAT KEPADA ALLAH, SEBESAR ITULAH KEMUDAHAN DATANG DARI ALLAH!

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: "Dan orang-orang yang berjuang di jalan kami, MAKA SUNGGUH KAMI BENAR-BENAR MEMBERI PETUNJUK (KEMUDAHAN) KEPADA JALAN-JALAN KAMI, dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat ihsan."
(QS. Al Ankabut: 69.)

Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah:

دل هذا على أن أحرى الناس بموافقة الصواب أهل الجهاد، وعلى أن من أحسن فيما أمر به أعانه الله ويسر له أسباب الهداية...

Artinya: "Hal ini menunjukkan bahwa seorang yang paling sesuai dengan kebenaran adalah orang-orang yang berjuang, dan BARANGSIAPA BERUSAHA DENGAN BAIK DALAM SEGALA YANG DIPERINTAHKAN KEPADANYA, NISCAYA ALLAH MENOLONGNYA DAN MEMUDAHKAN UNTUKNYA SEBAB-SEBAB PETUNJUK."
(Lihat tafsir As Sa'di pada ayat di atas.)

Rabu, 3 Rabiuts Tsani 1437H, Banjarmasin.

Ditulis oleh
Al-Ustâdz Abu Abdillah, Ahmad Zainuddin bin Kaspul Anwar Al Banjary

Telegram Channel : Ahmad Zainuddin

♻ Edited & Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
�� Grup WA & TG : Dakwah Islam
�� TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Jumat, 27 Mei 2016

Berapakah harga senyumanmu

.:: Berapakah harga senyumanmu wahai para istri... ::.

Pernah ana melihat pada suatu mini market menuliskan, "Bila kasir kami tidak memberikan senyuman maka anda mendapat cash back Rp. 100.000,-"... Dan memang di depan kasir kita mendapat senyuman yang luar biasa, entah ikhlas dari dasar hatiatau keterpaksaan, itu masalah hati. Yang pasti senyuman itu bisa menjadi fitnah bagi yang tidak menundukkan pandangannya. Kenapa kasir mesti harus wanita? Di lain mini market lagi terpampang tulisan, "Jika kasir tidak memberikan senyuman, maka anda berhak mendapatkan satu botol coca-cola"... Ana berguman... oh itu harga senyumannya... Ada yang berharga 100 ribu sebagaimana di atas, dan ada juga yang berharga hanya sebotol coca-cola... begitu murahkah harga senyumanmu wahai wanita? Apakah dengan demikian kalian telah merasa dihargai, atau direndahkan derajat kalian demi beberapa rupiah? Allohul musta'an. Sedang disana ada banyak wanita, yang memiliki senyuman yang mahal harganya, dia tidak tersenyum kepada semua orang, namun hanya kepada mereka yang menjadi mahromnya, senyumnya tidak bisa dilihat karena wajahnya memang tertutup dari selain mahromnya... bahkan bagi tetangga terdekatnya sekalipun, senyumnya teramat mahal untuk diberikan... jika tetangga itu bukan mahromnya... betapa indah dan mahalnya senyuman itu?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata
ﻗِﻴﻞَ ﻟِﺮَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺗَﺴُﺮُّﻩُ ﺇِﺫَﺍ ﻧَﻈَﺮَ ﻭَﺗُﻄِﻴﻌُﻪُ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣَﺮَ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺨَﺎﻟِﻔُﻪُ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎﻟِﻬَﺎ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). Kedudukan wanita yang paling baik, tidak dikatakan bahwa ia harus menjadi wanita yang cantik, atau yang hafal Al-Qur'an serta hadits, atau dia wanita yang memiliki titel S1, S2, S3 atau bisa membantu suaminya dalam mencari nafkah... tidak. Dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa wanita yang paling baik, adalah wanita yang paling menyenangkan jika dilihat oleh suaminya, dan tidak menyelisihi urusan suami (dalam kebaikan) pada diri dan hartanya sehingga membuat suaminya benci. Menyenangkan tatkala dipandang, bukanlah harus seorang wanita itu adalah wanita yang cantik. Seringkali kecantikan itu membawa petaka bagi pemiliknya, jika dia jauh dari ilmu agama. Seorang istri yang pandai menyenangkan pandangan suaminya,tidak mesti harus dengan kecantikan. Apa manfaatnya istri yang cantik namun sering menyakiti hati suaminya. Tidakkah wanita menyadari, bahwa ia adalah makhluk yang separuh akalnya, separuh agamanya, namun ia mampu mengalahkan akal kaum lelaki, tidak melihat bagaimanapun model wajahnya. Tidak disebutkan bahwa wanita yang tidak rupawan tidak akan menimbulkan fitnah. Wanita dengan lemah gemulainya, suaranya, gerak-geriknya, dan senyumannya pun mampu untuk menaklukkan seorang lelaki. Tidak mesti dia harus cantik. Engkau wahai wanita, bisa menyenangkan pandangan suamimu,dengan ketaatanmu kepadanya dalam kebaikan, engkau senantiasa taat, mengerjakan tugas-tugasmu sebagai seorang istri dengan senang hati tanpa keluhan. Engkau juga bisa berdandan dengan tampilan yang cantik yang tidak menyerupai kaum kafir, dan hanya terlihat oleh suamimu saja, semisal engkau senantiasa berdandan di kamar suamimu, untuk menyenangkan pandangannya, agar ia senantiasa ridho kepadamu. Mengapa banyak wanita enggan berdandan bagi suaminya, sedang mereka bisa saja berdandan berjam-jam saat ingin menghadiri sebuah acara. Mengapa begitu enggan untuk berbuat baik kepada suamimu, orang yang engkau cintai, yang memberikan sebagian hartanya untuk menafkahi dirimu, yang memberikan kehormatan kepadamu dengan gelar seorang istri,yang berusaha membahagiakanmu walau dia sendiri menderita di luaran sana bekerja keras mengumpulkan harta. Meski engkau tahu... Meski engkau sadar... Bahwa suamimu... mungkin saja hanya melihat sekilas kepadamu, di pagi hari... saat ia sibuk mempersiapkan diri menuju tempat kerjanya... jangan biarkan dirimu tampil seadanya, tidak perlu harus berdandan berlebihan. Hanya engkau membersihkan dirimu, dengan mandi, berbaju yang baik, memakai wewangian, meski hanya dengan sedikit make-up yang tipis.... Lepaskanlah suamimu saat akan berangkat kerjanya, dengan tampilan dirimu yang mempesona, dengan senyuman terindahmu... dengan do'a kebaikan darimu... Berikanlah pandangan yang indah kepadanya akan dirimu, sedang di luaran sana suamimu akan berjuang sekuat tenaga untuk menundukkan pandangannya, berikanlah ia memori yang indah untuk membantunya, saat engkau akan melepas kepergian suamimu menuju tempat kerjanya... dengan pesonamu, dengan indahnya senyumanmu... Jadikanlah dia ridho kepadamu... Tahukah engkau wahai para wanita... Berapa harga keridhoan dari suamimu?
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha , ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻣَﺎﺗَﺖْﻭَﺯَﻭْﺟُﻬَﺎ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺭَﺍﺽٍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga. ” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib . Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampaisuami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Sungguh betapa besarnya harga keridhaan suamimu itu, meski hanya engkau tempuh dengan sebuah senyuman dari bibirmu... Betapa mahal harga senyumanmu wahai para istri yang sholihah... Kadang mengerjakan tugas-tugas rumah tangga memang tidak mudah, mendidik dan mengatur anak-anak memang tidak mudah, seringkali hati menjadi tidak tenang dan amarah menyapa... namun jangan sampai engkau hilangkan senyumanmu bagi suamimu, karena harga senyumanmu itu begitu mahal... Tidakkah engkau pikirkan, bahwa suamimu di luaran sana menempuh fitnah dan cobaan yang lebih besar lagi dari dirimu, rasa lelah dan amarah yang lebih besar kadang menghampirinya saat ia berada di luar sana. Maka senyumanmu menjadi telaga yang sejuh dan menyegarkan baginya... Jangan biarkan senyumanmu itu pergi untuk suamimu... hingga di saat terakhir engkau mengantarkannya, menggenggam tangannya di saat sakaratul mautnya, saat-saat terakhir nafasnya. Tetaplah tersenyum dengan ridha disampingnya.

Allohul Musta'an.

Andi Abu Hudzaifah Najwa

Kamis, 26 Mei 2016

SELALU BELAJAR

SELALU BELAJAR..

Saudaraku..
Allah 'Azza Wa Jalla menciptakan manusia dalam keadaan memiliki 2 kecenderungan; kecenderungan kepada kebaikan dan kecenderungan kepada keburukan..

Namun ingat..! Syaithan tidak akan pernah membiarkan manusia selalu cenderung kepada kebaikan lalu dekat dengan Rabb nya..

Untuk mengatasi hal itu, makanya manusia harus menjadikan seluruh hidupnya sebagai kesempatan untuk selalu belajar menjadi lebih baik..

Jika kita merasa asing dari ikhlas tatkala beramal, dimana kita hanya siap dipuji dan disanjung.., maka belajarlah untuk menjadi orang yang iklhlas..!

Bila kita hanya bisa menikmati kemudahan dan kelapangan hidup.., tetapi gelisah serta gusar jika tertimpa kesulitan dan masalah.., maka belajarlah untuk menjadi orang yang sabar..!

Jika kita selalu sibuk dengan urusan dunia hingga lalai dari dzikir kepada Allah dan tidak pernah merasakan sentuhan rahmat-Nya.., maka belajarlah untuk menjadi orang yang zuhud terhadap dunia serta berusaha untuk selalu mencari bekal akhirat..!

Jadi, kalau mau mendapatkan hasil akhir yang baik di dunia ini, maka jangan terlalu cuek dan terlalu santai.. Ingatlah wahai saudaraku..!
Kita semua sedang berjalan menuju Allah.., masalah ajal hanya tinggal menunggu waktunya..!

Jika kita ingin bahagia disaat bertemu Allah, maka jadikanlah diri kita menjadi orang selalu belajar menjadi lebih baik..!

Dalam hal ini Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda; "Siapa yang belajar sabar, maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang sabar..”

Dan Beliau juga bersabda, ”Sesungguhnya lembut itu hanya bisa dirasakan oleh orang belajar lembut..”

Ya Allah..! Berkahilah umur kami.., agar kami bisa selalu belajar menjadi lebih baik..! Aamiiin.. Semoga bermanfa'at..

(Ustadz Djazuli, Lc حفظه الله)

Musuh Dalam Selimut Bukan Musuh Yang Berselimut

*0126. Silsilah Mutiara Nasehat Radio KITA Madiun*

*Musuh Dalam Selimut Bukan Musuh Yang Berselimut*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sobat keberadaan musuh dalam selimut tuh nyata, bahkan jauh-jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan akan keberadaan musuh dalam selimut. Bahkan menurut beliau, keberadaan musuh dalam selimut tersebut lebih berbahaya dibanding musuh-musuh yang nyata-nyata kafir, berbeda agama.

Musuh dalam selimut, rupa serupa, perilaku juga terkesan serupa, namun jiwanya tidak sama. Mereka bahagia bila ummat Islam sengsara, dan mereka juga bangga bila orang-orang kafir berjaya atau selamat.

Sahabat Tsauban radliallahu 'anhu menuturkan : Rasulullah e bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menggulung bumi dan menunjukkannya kepadaku, sehingga aku dapat melihat bumi belahan timur dan barat. Sesungguhnya kekuasaan ummatku akan sampai ke semua belahan bumi yang tunjukkan untukku. Aku juga diberi dua harta simpanan; satu berwarna kemerahan dan yang lain berwarna putih (kerajaan Persia dan Romawi). Aku memohonkan kepada Tuhanku agar ummatku tidak dibinasakan dengan cara ditimpa paceklik yang merata, dan agar mereka tidak dikuasai oleh musuh yang dapat menghabisi seluruh kekuasaan kaum muslimin, selain musuh dalam selimut, yaitu dari kalangan mereka sendiri. Dan Tuhanku telah berfirman kepadaku :

يا محمد، إنِّي قضيت قضاءً فإنَّه لا يُرَدَّ، وإِنِّي أعطيتك لأمتك أن لا أهلكهم بسنة بعامة، وأن لا يسلِّط عليهم عدوّاً من سوى أنفسهم فيستبيح بيضتهم، ولو اجتمع عليهم مَنْ بأقطارها، حتى يكون بعضهم يهلك بعضاً، ويسبي بعضهم بعضاً

“Wahai Muhammad, sesungguhnya bila Aku telah memutuskan sesuatu keputusan, maka tidak bisa ditolak. Aku telah mengabulkan permintanmu untuk umatmu; agar Aku tidak membinasakan mereka dengan paceklik yang merata, dan agar mereka tidak dikuasai musuh, yang kuasa menghabisi seluruh kekuasaan kaum muslimin, selain musuh dari diri mereka sendiri (musuh dalam selimut). Sekalipun seluruh penduduk dunia bersekongkol memerangi mereka, kecuali bila kaum muslimin telah saling menghancurkan dan memenjarakan sesama mereka sendiri”. (Imam Muslim)

Bahkan Allah Ta’ala telah terlebih dahulu telah memberikan peringatan tersebut, pada firmannya:

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Al Anfal 60)

Dua dalil di atas, membuktikan bahwa pola menghancurkan ummat dengan menyusup tuh bukan hal yang baru, dan bukan hal yang aneh bin ajaib. Karenanya, waspada tuh bukan hanya dari musuh yang dari luar saja, tapi waspada dari musuh dalam selimut juga perlu.

Musuh dalam selimut tuh, di siang hari bersama kita namun di malam hari mereka segera menyusun laporan kepada juragannya. Hobi mereka ialah menjadi juru bisik, dan juru usik agar ummat Islam centang berentang dan akhirnya saling gebug dan ujung-ujungnya hancur. Hobinya adu-adu antara ummat Islam, adu ustad, adu kelompok ummat, adu tokoh ummat, dan adu adu lainnya.

Eeh, iya, status ini bukan untuk menghasut dan mengobarkan kecurigaan, namun semata seruan untuk waspada dan membuka mata tentang adanya potensi tukang bisik berbulu musang dan berhati serigala.

*Oleh : Ustadz Muhammad Arifin Badri*

https://www.facebook.com/muhammadarifin.badri/posts/1420001268017384
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan jangan lewatkan untuk terus menyimak siaran kajian & tilawah alquran Radio KITA di frekuensi 105.2 FM untuk wilayah Madiun & sekitarnya.

boardcasted by : *Media KITA*

_http://www.radiokita.or.id/_

_http://www.tvkita.id_

*Donasi Dakwah Radio & TV KITA*
*BNI Syariah No. Rek. 0317359926*

Istighfar

*Nasehat Menjelang Musim Ketaatan*
(Bulan Ramadhan)

Syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity hafidzahullah pernah ditanya:
“Wahai Syaikh.. Apa nasehat anda pada saya,..
Dengan amalan apa dalam rangka menyongsong datangnya musim ketaatan…?

Syaikh menjawab:

"Sebaik-baik amalan yang dapat dilakukan dalam rangka menyongsong datangnya musim ketaatan adalah memperbanyak istighfar. Sebab dosa akan menghalangi seseorang dari taufiq Allah (untuk melaksanakan ketaatan).”
Tidaklah hati seorang hamba selalu beristighfar melainkan ia akan disucikan.
** Bila ia lemah, maka akan dikuatkan
** Bila ia sakit, maka akan disembuhkan
** Bila ia diuji, maka ujian itu akan diangkat darinya.
** Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk
** Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.
Istighfar merupakan benteng pengaman yang tersisa untuk kita (dari adzab Allah) sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ibnu Katsir rahimahullah, berkata:
“Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istighfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya”
Maka apa lagi yang kau tunggu …?
(Perbanyaklah istighfar …)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu begitu sempit, padahal di dalam dadamu dipenuhi oleh begitu banyak hajat (kebutuhan), maka jadikan seluruh isi do'amu berupa permohonan maaf kepada Allah. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.”
Yaa Allah …
Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah Aku (*)

NB: *Lafadz do'a di atas adalah

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu 'anni”

✏ Dari ACT El-Gharantaly

Rabu, 25 Mei 2016

BANGUN SAYANG... Jangan Tidur Setelah Subuh

BANGUN SAYANG...
Jangan Tidur Setelah Subuh

Ada yang punya kebiasaan tidur setelah subuh? Berjanjilah... mulai besok stop kebiasaan itu.

Sahabat, ingatlah bahwa orang-orang sholih terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.

Tidur itu bukan kuantitasnya.. tetapi kualitasnya. Banyak tidur membuat malas. Sedikit tidur tetapi bila berkualitas tak akan membuat kita mudah ngantuk. Ada waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :
# tidur ketika sangat butuh,
# tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,
# tidur di pertengahan siang – ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore-. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

Nah... ini nasehat.. agar kita tidak terbiasa dengan tidur setelah subuh.

Pertama, Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah.
Kedua, Bukan termasuk akhlaq dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.
Ketiga, Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.
Keempat, Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya. Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.
Kelima, Menghambat datangnya rizki.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat.” (Zaadul Ma’ad, 4/378)
[Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

Dalam hadits Rasulullah Shallallahu’ alahi wassallam yang shahih yaitu
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693

Dan hadits

“Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJami’ush Shaghir no. 2841

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

“Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani)

Ada sebuah amalan yang sangat besar fadhilahnya apabila dilakukan seseorang dalam rangka memanfaatkan waktu di pagi hari ini. Hal ini dapat kita ketahui dari sebuah hadits, yakni dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

“Barangsiapa shalat fajar (shalat subuh) berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapatkan pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Dari Abu Umamah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من صلى صلاة الغداة في جماعة ثم جلس يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم قام فصلى ركعتين انقلب بأجر حجة وعمرة

“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu kemudian dia duduk untuk berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari, kemudian dia bangun mengerjakan shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah.” (Imam Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 7741, juga dalam Musnad Asy Syamiyyin No. 885).

Nah.. ayo bangun. Semangat pagi!!
Semoga bermanfaat.

HUKUMAN YANG TIDAK TERASA

HUKUMAN YANG TIDAK TERASA*

Seorang murid mengadu kepada gurunya:
_"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita"_.

Sang Guru menjawab dengan tenang:
_"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa"_.

_"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: *Sedikitnya taufiq*  (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"_.

Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari *"kekerasan hatinya dan kematian hatinya"*.

Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah *mencabut darimu rasa bahagia dan senang* dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapanNya..?

Sadarkah engkau *tidak diberikan rasa khusyu'* dalam shalat..?

Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
_"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah"_.

Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya...

Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang...

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..??

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..???
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..???

Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..???

Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..???

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..???

Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..???

Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..???

Semua *bentuk pembiaran* ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya...

Waspadalah wahai anakku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban.

Karena *hukuman yang paling ringan* dari Allah terhadap hambaNya ialah:
_*"Hukuman yang terasa"* pada harta, atau anak, atau kesehatan._

Sesungguhnya *hukuman terberat* ialah: _*"Hukuman yang tidak terasa"*_ pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa._

Karena itu wahai anakku, *Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...*

(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan di Masjidil Haram pada 22 Rajab 1437) #copad

10 Renungan Bagi yang Ditimpa Ujian / Musibah

10 Renungan Bagi yang Ditimpa Ujian / Musibah

Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin diuji…orang kayapun demikian. Sebagaimana rakyat jelata hidup di atas ujian… para penguasa juga diuji. Bahkan bisa jadi ujian yang dirasakan oleh para penguasa dan orang-orang kaya lebih berat daripada ujian yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan rakyat jelata.
Jangan disangka hanya si miskin yang menangis akibat ujian yang ia hadapi…, atau hanya si miskin yang merasakan ketakutan… bahkan seorang penguasa bisa jadi lebih banyak tangisannya dan lebih parah ketakutan yang menghantuinya daripada si miskin. Intinya setiap yang bernyawa pasti diuji sebelum maut menjemputnya… siapapun juga orangnya. Entah diuji dengan kesulitan atau diuji dengan kelapangan, kemudian ia akan dikembalikan kepada Allah untuk dimintai pertanggung jawaban bagaimana sikap dia dalam menghadapi ujian tersebut. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ
ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)

Memang dunia ini adalah medan ujian…kehidupan ini ada medan perjuangan…Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman ;

ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ
‏( ١ ‏) ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ
ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻼ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ
"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya . dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2)

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷﺭْﺽَ ﻓِﻲ ﺳِﺘَّﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ
ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﺮْﺷُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻼ
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya" (QS Huud : 7)

Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka apalagi seorang yang beriman kepada Allah?, pasti akan menghadapi ujian. Allah Ta'ala berfirman :

ﺃَﺣَﺴِﺐَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺃَﻥْ ﻳُﺘْﺮَﻛُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻻ
ﻳُﻔْﺘَﻨُﻮﻥَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-'Ankabuut : 2)

ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻮْﻑِ ﻭَﺍﻟْﺠُﻮﻉِ ﻭَﻧَﻘْﺺٍ ﻣِﻦَ
ﺍﻷﻣْﻮَﺍﻝِ ﻭَﺍﻷﻧْﻔُﺲِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺍﺕِ ﻭَﺑَﺸِّﺮِ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)

ﺃَﻡْ ﺣَﺴِﺒْﺘُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗَﺪْﺧُﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﻟَﻤَّﺎ ﻳَﺄْﺗِﻜُﻢْ ﻣَﺜَﻞُ
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ﻣَﺴَّﺘْﻬُﻢُ ﺍﻟْﺒَﺄْﺳَﺎﺀُ ﻭَﺍﻟﻀَّﺮَّﺍﺀُ
ﻭَﺯُﻟْﺰِﻟُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣَﻌَﻪُ
ﻣَﺘَﻰ ﻧَﺼْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻻ ﺇِﻥَّ ﻧَﺼْﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺮِﻳﺐٌ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat" (QS Al-Baqoroh : 214)

Bahkan semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

ﺃَﺷَﺪُّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻼَﺀً ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀُ ، ﺛُﻢَّ ﺍﻷَﻣْﺜَﻞُ ﻓَﺎﻟْﺄَﻣْﺜَﻞُ ،
ﻳُﺒْﺘَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳْﻨِﻪِ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺩِﻳْﻨُﻪُ
ﺻَﻠْﺒًﺎ ﺍﺷْﺘَﺪَّ ﺑَﻼَﺅُﻩُ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲْ ﺩِﻳْﻨِﻪِ ﺭِﻗَّﺔٌ ﺍُﺑْﺘُﻠِﻲَ
ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ﺩِﻳْﻨِﻪِ، ﻓَﻤَﺎ ﻳَﺒْﺮَﺡُ ﺍﻟْﺒَﻼَﺀُ ﺑِﺎﻟْﻌَﺒْﺪِ ﺣَﺘَّﻰ
ﻳَﺘْﺮُﻛَﻪُ ﻳَﻤْﺸِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻣَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺧَﻄِﻴْﺌَﺔٌ
"Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosapun" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 143)

Jika anda terkadang merasakan ujian yang terus menimpa anda maka itulah yang pernah dirasakan oleh seorang Imam besar sekelas Imam Syafii. Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah berkata :

ﻣِﺤَﻦُ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﻛَﺜِﻴْﺮﺓٌ ﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻀِﻲ ... ﻭَﺳُﺮُﻭْﺭُﻫَﺎﻳَﺄْﺗِﻴْﻚَ
ﻛَﺎﻟْﺄَﻋْﻴَﺎﺩِ
Cobaan zaman banyak tidak habis-habisnya….Dan kegembiraan zaman mendatangimu (sesekali) seperti sesekalinya hari raya...Bahkan terkadang ujian datang bertubi-tubi dan bertumpuk-tumpuk.

Imam Syafi'i rahimahullah juga berkata :
ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟْﻤَﻜَﺎﺭِﻩُ ﺣِﻴْﻦَ ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺟُﻤْﻠَﺔً ... ﻭَﺃَﺭَﻯ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭَ
ﻳَﺠِﻲْﺀُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻔَﻠَﺘَﺎﺕِ
"Hal-hal yang dibenci tatkala datang bertumpuk-tumpuk…Dan aku melihat kegembiraan datang sesekali"

Berikut ini 10 perkara yang hendaknya direnungkan oleh anda jika anda ditimpa musibah atau ujian

Pertama : Yakinlah bahwa selain andapun juga diuji. Ada yang diuji dengan kemiskinan…, ada yang diuji dengan harta, jabatan, dan kekuasaan… ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk…, ada wanita yang diuji dengan suami bejat…, ada wanita yang diuji dengan mertua jahat…, ada yang diuji dengan ibunya…, dan terlalu banyak model ujian yang menimpa manusia. Maka anda sebagaimana manusia-manusia yang lain yang juga ditimpa musibah / ujian yang beraneka ragam

Kedua : Sabarlah dengan ujian yang sedang anda hadapi…, Alhamdulillah anda masih bisa memikulnya. Bisa jadi jika anda diuji dengan ujian yang lain maka anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa tidaklah Allah menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba

Ketiga : Terkadang syaitan membisikkan kepada anda bahwa ujian yang anda hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk anda pikul… maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yg jauh lebih berat dg ujian yang sedang anda hadapi

Keempat : Bukankah ujian jika dihadapi dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat??

Kelima : Bahkan bisa jadi Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga yang tidak mungkin anda peroleh dengan hanya sekedar amalan-amalan sholeh anda. Amalan sholeh anda tidak cukup untuk menaikan anda ke tempat tinggi tersebut. Anda tidak akan mampu untuk sampai ke tempat tinggi tersebut kecuali dengan menjalani ujian-ujian yang tidak henti-hentinya untuk mengangkat derajat anda

Keenam : Ingatlah… dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang kita baru mengenal yang namanya khusyu' dalam sholat… kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata… kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah… tatkala ujian datang… tatkala musibah menerpa.

Ketujuh : Ingatlah… dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung. Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah. Bahkan perkaranya justru sebaliknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺣَﺐَّ ﻗَﻮْﻣًﺎ ﺍﺑْﺘَﻼَﻫُﻢْ
“Jika Allah mencintai sebuah kaum maka Allah akan menguji mereka” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 146)

Kedelapan : Berhusnudzonlah kepada Allah, yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpamu ada kebaikan dan hikmah. Justru jika ujian tersebut tidak datang dan jika musibah tersebut tidak menimpamu maka akan lebih buruk kondisimu. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ
“Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” (QS Al-Baqoroh : 216)

Kesembilan : Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut bahkan mendatangkan banyak kebaikan. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
ﻓَﻌَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ
“Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." " (QS An-Nisaa : 19)

Kesepuluh : Ingatlah bahwasanya tidak ada istrirahat total… kegembiraaan total… kecuali di akhirat kelak. Selama anda masih hidup di dunia maka siap-siaplah dengan ujian yang menghadang. Bersabarlah… tegarlah… demi meraih ketentaraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga. Ada orang awam yang berkata,
“Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji, kalau tidak mau diuji ya… jangan hidup di dunia !!!”

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 30-03-1433 H / 22 Februari 2011 M

Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja

www.firanda.com