Senin, 09 November 2015

MINTA KAYA?

������
--------
MINTA KAYA?
--------

"biar bisa naik haji, umroh tiap tahun,  infaq sodaqoh, bangun masjid ustadz"

�� Mungkin seperti itulah jawaban dari pertanyaan kenapa minta kaya?

_______

�� Pertama kami akan sampaikan sebuah hadits dari Rasulullah

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭْﻕُ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻧُﻄْﻔَﺔً ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ ، ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ : ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِ ﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪ

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kesengsaraannya atau kebahagiaannya

�� Miskin atau kaya, masing-masing kita telah ditetapkan takdirnya.

Jangankan kita, para sahabat yang tidak mampu pun mereka merasa cemburu dengan sahabat lain yang memeliki kelebihan.

Mereka mengadu kepada Rasulullah:

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳﺎً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﺫَﻫَﺐَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟﺪُّﺛُﻮْﺭِ ﺑِﺎْﻷُﺟُﻮْﺭِ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧُﺼَﻠِّﻲ ، ﻭَﻳَﺼُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧَﺼُﻮْﻡُ ، ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮْﻥَ ﺑِﻔُﻀُﻮْﻝِ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ

Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah membawa pahala (yang banyak), mereka shalat bagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka."

�� Lihat bagaimana semangatnya para sahabat, mereka cemburu dengan sahabat lain yang kaya, dimana mereka bisa memborong pahala-pahala dengan sebab harta mereka.

�� Tentunya seorang muslim yang muwaffaq (diberikan taufik) pun akan cemburu melihat orang lain bisa haji, umrah tiap bulan, dan bersedekah.

✏PERTANYAANNYA:
Apakah salah? Berdosakah kita jika kita cemburu kepada mereka❓

Jawabnya:
✅ TIDAK

Rasul bersabda:

ﻻ ﺣَﺴَﺪَ ﺇﻻ ﻓِﻲ ﺍِﺛْﻨَﺘَﻴْﻦِ : ﺭَﺟُﻞْ ﺃَﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣﺎﻻ ﻓَﺴَﻠَّﻄَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﻠْﻜَﺘِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺤَﻖِّ ، ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟﺤِﻜْﻤَﺔَ ﻓَﻬُﻮَ ﻳَﻘْﻀِﻲ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻳُﻌَﻠِّﻤُﻬَﺎ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ‏)

Artinya:
Rasulullah bersabda: “Tidak (boleh) ada hasad/iri hati kecuali terhadap dua golongan, yaitu:

- orang yang diberikan oleh Allah harta, kemudian harta itu digunakan untuk membela kebenaran

- dan orang yang diberi hikmah/ilmu pengetahuan lalu mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain

��(HR. al-Bukhari dan Muslim)

��Kaya,,,,
Kaya itu tergantung siapa yang melihat.

Terkadang kita melihat seseorang itu kaya, namun dia tidak merasa bahwa dirinya kaya, padahal dia memiliki perbendaharaan yang banyak.

Atau mungkin orang lain memandang kita kaya, dalam keadaan kita tak banyak memiliki perbendaharaan.

Kaya, tergantung siapa yang menilai dan memandang.

Kalau sudah ada takdir, kenapa kita harus berusaha?

Tetap terus berusaha untuk menjadi muslim yang kuat dan mandiri

ﺍﻋْﻤَﻠُﻮﺍ ﻓَﻜُﻞٌّ ﻣُﻴَﺴَّﺮٌ ﻟِﻤَﺎ ﺧُﻠِﻖَ ﻟَﻪَُ

Beramallah kalian, karena setiap sesuatu dimudahkan atas apa yang telah diciptakan untuknya."

HR . Bukhari no .4949 dan Muslim no. 2647

Kembali lagi ke jawaban:

"kalau kaya bisa naik haji, umrah tiap bulan, bangun masjid."

�� Akhi,,,,,
Seandainya kita sekarang ini belum diberikan kemampuan, kemudian kita berharap menjadi kaya, ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepadamu:

➰ Akankah niat baikmu itu masih terjaga ketika engkau kaya? Siapa yang akan menjamin kita bisa memiliki niat yang bagus itu ketika kita kaya?

Tidak,,
Sekali-kali tidak ada yang menjamin kita bisa tetap diatas kebaikan ketika kita kaya.

�� MINTALAH KECUKUPAN, BUKAN KEKAYAAN.

Kaya, kalau boleh saya definisikan, kaya adalah sebuah kecukupan. Karena dengan kecukupan seseorang itu dikatakan kaya.

Anda yang tidak memiliki harta yang banyak, jagalah harga diri anda, jangan meminta-minta kepada manusia, merasa cukuplah dengan apa yang ada padamu sekarang ini, dan bersabarlah, insya Allah, Allah akan menjaga harga diri kita, memberikan kecukupan kepada kita, dan diberikan kesabaran.

�� Inilah bimbingan Rasulullah dalam hadits beliau:

ﻭﻣﻦ ﻳﺴﺘﻌﻔﻒ ﻳﻌﻔﻪ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﻦ ﻳﺴﺘﻐﻦ ﻳﻐﻨﻪ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﻦ ﻳﺘﺼﺒﺮ ﻳﺼﺒﺮﻩ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﺎ ﺃﻋﻄﻲ ﺃﺣﺪ ﻋﻄﺎﺀ ﺧﻴﺮﺍ ﻭﺃﻭﺳﻊ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺼﺒﺮ < ﻣُﺘَّﻔّﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ

"Siapa saja yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya.Barang siapa yang berlatih untuk bersabar, niscaya Allah memberikan kesabaran kepadanya. Dan tidak ada nikmat yang lebih baik dan lebih luas, yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran.” (Muttafaqun‘alaih)

�� Inilah makna kaya menurut kaca mata islam, Rasulullah bersabda:

ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺽِ ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

Bersabarlah wahai saudaraku dengan kondisimu

Simaklah firman Allah -تعالى-

{ ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻭَﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔٌ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏ}

Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas pahala mereka tanpa batas." [az-Zumar: 10]

Dialah Allah -تعالى- yang paling mengerti keadaanmu

ﻭ ﻋﺴﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟﻜَﻢْ ﻭَﻋَﺴﻰ ﺃَﻥْ ﺗُﺤِﺒُّﻮْﺍ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻭﻫﻮ ﺷﺮٌّ ﻟﻜﻢ ﻭﺍﻟﻠﻪُ ﻳﻌﻠﻢُ ﻭﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻻ ﺗَﻌْﻠﻤُﻮْﻥَ

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)

�� Mungkin keadaanmu yang sekarang inilah yang terbaik untukmu.

ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﺍﻟﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟﺘُّﻘَﻰ ﻭالعفافَ ﻭَﺍﻟﻐِﻨَﻰ

ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺩِﻳْﻨَﻨﺎَ ﺍَﻟَّﺬِﻱْ ﻫُﻮَ ﻋِﺼْﻤَﺔُ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ، ﻭَﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺩُﻧْﻴَﺎﻧَﺎ ﺍَﻟَّﺘِﻲْ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﻌَﺎﺷُﻨَﺎ ، ﻭَﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺁﺧِﺮَﺗَﻨَﺎ ﺍَﻟَّﺘِﻲ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﻌَﺎﺩُﻧَﺎ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞِ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ ﺯِﻳَﺎﺩَﺓً ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺍﻟﻤَﻮْﺕَ ﺭَﺍﺣَﺔً ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﺮٍّ ،

�� Abu Zain Abdulloh Iding
�� Bantul, 04 Muharram 1437 H, bertepatan dengan:
17 Oktober 2015

WA Berbagi Faedah [WBF] |  https://jendelasunnah.com
------------------------------------------------
                      ���� -WBF- ����
------------------------------------------------

Macam-Macam Sahabat

Taushiyah ke 251
Taushiyah ke 251, Sabtu 25 Muharram 1437 / 07 Nopember 2015

Macam-Macam Sahabat

Ada sahabat yang setia kepada kita ketika kita sedang senang, bahagia, sukses dan naik daun, tapi ketika kita sedang tertimpa musibah mereka pergi menjauh semua..

Ada pula sahabat yang tetap setia kepada kita dalam suka dan duka, merekalah sahabat sejati..

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu mengatakan:
"Alangkah banyaknya sahabatku ketika aku hitung jumlah mereka, tapi ketika musibah menimpa ternyata jumlah mereka sedikit".

Syaikh Salman Al-'Audah hafidhahullah menasihatkan kepada kita sebuah sikap mulia lagi agung:
"Aku tahu sahabat ketika senang.. Dan sahabat ketika susah, dan mereka semua tetap (kuanggap) sebagai sahabat!"

Carilah sahabat yang bertakwa kepada Allah agar persahabatannya kekal abadi sampai di Jannah nanti. Allah berfirman: "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." [QS 43 Az-Zukhruf, ayat 67]

Salah dalam memilih sahabat sehingga menjadikannya menyimpang dari ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam adalah diantara penyebab penyesalan pada hari kiamat nanti:

"Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia."
[Surat 25 Al-Furqon, ayat 28-29]

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

TIGA ORANG YANG PERTAMA DIADZAB DI NERAKA

⛔⛔⛔ TIGA ORANG YANG PERTAMA DIADZAB DI NERAKA

��Oleh : Ustadz Abu Abdul Muhsin Firanda MA hafidzohulloh

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Alhamdulillāh,

Segala puji dan syukur senantiasa wajib kita panjatkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, atas segala limpahan karunia dan nikmat yang Allāh berikan kepada kita.

Para jamā'ah yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Diantara ibadah yang sangat agung yang Allāh perintahkan kepada kita adalah ibadah ikhlas.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ

"Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk ikhlas kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

(QS Al Bayyinah: 5)

Oleh karenanya keikhlasan merupakan tujuan dari orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Akan tetapi untuk ikhlas butuh dengan kesabaran.

Karena terlau banyak perkara yang bisa memalingkan seseorang dari ikhlas.

Entah karena:

- cinta dengan dunia,
- ingin dipuji orang lain,
- ingin disanjung orang lain.

Oleh karenanya, tentang orang-orang yang masuk surga karena keikhlasan, Allāh sebutkan bahwasannya mereka sabar dalam keikhlasan mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman tentang mereka:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (٨) إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا (٩) 

"Mereka memberi makan kepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan.

(Mereka mengatakan) Sesungguhnya kami memberi makan kepada kalian karena mengharap wajah Allāh (semata-mata ikhlas karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Kami tidak butuh dari kalian balasan dan juga tidak butuh rasa terima kasih."

(QS Al Insān: 8-9)

Kemudian Allāh menyebutkan bagaimana mereka masuk surga, Allāh mengatakan:

وَجَزَاهُم بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا (١٢)

"Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka, surga dan kain sutra."

(QS Al Insān: 12)

Ini menunjukkan bahwasanya:

- untuk bisa ikhlas,
- menjaga hati agar tidak mengharapkan pujian manusia,
- tidak mengharapkan sanjungan manusia,

itu butuh KESABARAN.

Dan kesabaran inilah yang menyebabkan mereka kemudian dimasukkan ke dalam surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan tenyata benar,

Meraih keikhlasan merupakan perkara yang berat dan butuh kesabaran.

Karena hati ini memang sangat ingin untuk dipuji, disanjung.

Sangat ingin untuk disebut-sebut, dihormati orang lain.

Dan kita tahu betapa berat hukuman yang Allāh berikan kepada orang-orang yang beribadah namun mengharapkan sanjungan dari orang lain.

Yang kita kenal dengan penyakit riyā'.

Yaitu, seorang beramal karena ingin dipuji, ingin dihormati orang lain.

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imām Muslim, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى فِيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةٌ

"Tiga orang yang pertama kali dihukum oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

Dalam riwayat lain;

أَوَّلُ مَنْ تُسَعَّرَ بِهِمُ النَّارِ

"Tiga orang yang pertama kali dinyalakan api neraka untuk mereka."

● ORANG YANG PERTAMA

رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ

Seorang yang meninggal dalam keadaan syahid (meninggal di medan perang), maka orang ini dihadirkan pada hari kiamat kelak.

Maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengingatkan orang tersebut dengan nikmat-nikmat yang telah Allāh berikan kepadanya berupa:

- keberanian,
- kejantanan,
- kelihaian memainkan pedang.

Kemudian Allāh bertanya tentang nikmat tersebut:

"Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat yang Aku berikan kepada engkau?"

Kata dia:

"Ya Allāh, aku berperang di jalan Engkau sampai aku mati syahid."

Kata Allāh:

"Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan engkau adalah pemberani (pahlawan), dan telah dikatakan."

⇒ Artinya, tujuanmu berperang untuk terkenal, supaya dikatakan pahlawan dan telah dikabulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Masyarakat sudah mengenal engkau sebagai seorang pemberani (pahlawan).

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla memerintahkan Malaikat untuk menyeret orang ini di atas wajahnya ke neraka Jahannam.

Dan dilemparkan ke dalam neraka Jahannam.

Ini adalah orang yang pertama kali diadzab oleh Allāh, orang yang mati syahid akan tetapi dia berjihad hanya karena ingin dipuji.

● ORANG YANG KEDUA

رَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ

Seorang yang belajar ilmu dan dia mengajarkannya dan dia membaca Al Qurān.

Maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengingatkan kembali nikmat-nikmat yang telah Allāh berikan ini, berupa:

- kecerdasan,
- suara yang indah tatkala membaca Al Qurān,

kemudian diapun ingat akan nikmat-nikmat tersebut.

Allāh bertanya:

"Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat yang Aku berikan kepadamu?"

Dia mengatakan:

"Ya Allāh, saya membaca Al Qurān karena Engkau dan saya mengajarkan Al Qurān."

Membaca Al Qurān, ini adalah amalan yang luar biasa karena:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ 

"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Qurān dan mengajarkannya."

(HR Bukhāri)

Akan tetapi ternyata dia belajar Al Qurān dan mengajarkannya niatnya bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, tapi karena ingin dipuji.

Kata Allāh:

"Engkau dusta! Engkau membaca Al Qurān supaya engkau dikatakan qāri' (sang ahli baca Al Qurān) dan telah dikatakan."

⇒ Orang-orang sudah mengenal engkau sebagai ahli baca Al Qurān dan sebagai orang 'ālim.

Tujuanmu hanya agar dipuji oleh manusia, dihormati dan disanjung dan telah dikabulkan.

Orang ini, tatkala menginginkan nikmat dunia mendapat pujian, maka Allāh kabulkan.

Akan tetapi tidak akan mendapatkan nikmat akhirat.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla memerintahkan Malaikat untuk menyeret orang ini di atas wajahnya kemudian dilemparkan ke dalam neraka Jahannam.

● ORANG YANG KETIGA

َرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ

Seorang yang Allāh berikan berbagai macam jenis harta, seluruh jenis harta telah dia miliki;

- sawah,
- ladang,
- rumah mewah,
- mobil mewah,
- bangunan-bangunan besar,

seluruh jenis harta dia punya.

Maka Allāh pun ingatkan dia tentang nikmat-nikmat tersebut.

Allāh bertanya:

"Apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat yang telah Aku berikan ini, dengan seluruh harta yang Aku berikan kepada engkau?"

Kata dia:

"Yā Allāh, tidak ada satu jalan pun dari jalan kebaikan yang Engkau sukai agar aku untuk berinfaq di situ kecuali aku infaqkan."


- untuk bangun pondok saya infaq,
- untuk bangun masjid saya infaq,
- ada anak yatim saya infaq,
- ada janda saya infaq,
- orang miskin saya kasih,

seluruh jalan-jalan kebaikan saya telah berinfaq karena Engkau, yā Allāh.

Kata Allāh:

"Engkau dusta! Engkau melakukannya supaya engkau dikenal sebagai orang yang dermawan.

Dan keinginan/tujuanmu agar terkenal sebagai orang demawan telah dikabulkan."

⇒ Dan orang-orang mengenalmu sebagai seorang yang dermawan.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla memerintahkan Malaikat untuk menyeret orang ini di ataswajahnya kemudian dilemparkan dalam neraka Jahannam.

Inilah akibat orang yang beramal shalih yang seharusnya amalan shalih tersebut memasukkan mereka kedalam surga yang paling tinggi.

Akan tetapi tatkala mereka melaksanakannya tidak ikhlas (hanya mengharapkan pujian, mendapatkan sanjungan, ingin dihormati orang lain), maka akhirnya nasib mereka dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.

Oleh karenanya, kita mohon kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menganugerahkan keikhlasan kedalam hati-hati kita.

Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan kita orang-orang yang bersabar untuk senantiasa ikhlas hingga bertemu dengan Allāh Subhānahu wa Ta'āla kelak.

Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjauhkan kita dari penyakit riyā'.

وبالله التوفيق والهداية
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
------------------------------------

��Sumber: BimbinganIslam.com
Rabu, 01 Muharram 1437 H / 14 Oktober 2015 M
�� Materi Tematik
�� Ustadz Firanda Andirja, MA
�� Kajian Singkat | Tiga Orang Yang Pertama Diadzab Di Neraka
▶ Download Audio:
https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYNExtZUhSS1c2OWc/view?usp=docslist_api

Sumber:
https://m.youtube.com/watch?v=RQfwmy9sytc

Repost by :
��TEGAR DIATAS SUNNAH
Grup Sharing Kajian Islam
�� Admin : +62 877-9354-5000
Silahkan berbagi

SUKA DIINGATKAN

SUKA DIINGATKAN

Ust. Badru Salam, Lc حفظه الله تعالى

Ibnu qudamah rahimahullah berkata:
Kaum salaf terdahulu...
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka...

Sedangkan kita di zaman ini...
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita...

Ini adalah tanda lemahnya iman...

(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)

Itulah fenomena zaman...
Kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan...
Bahkan dianggap pemecah belah...
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik...
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat...

Seorang yang ikhlas...
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri... Karena kebenaran adalah barang cariannya...
Seorang yang berjiwa taslim... Segera rujuk dari kesalahannya...
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang... Dadanya tidak merasa panas menerimanya...
Bahkan medo’akan orang yang mengingatkan kesalahannya...

Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku...
Namun itu berat...
Kecuali untuk yang berjiwa besar...

Repost by :
��TEGAR DIATAS SUNNAH
Grup Sharing Kajian Islam
�� Admin : +62 877-9354-5000
Silahkan berbagi

Berdo'a untuk orang lain

Salah satu tanda eratnya persaudaraan dengan sesama muslim adalah mendoakan muslim lainnya yang tidak berada di hadapannya, atau tanpa sepengetahuannya. Saat seorang muslim mendoakan muslim lainnya yang berada jauh dari tempatnya, tanpa sepengetahuannya, dengan doa-doa yang baik, niscaya doa tersebut akan dikabulkan Allah dan doa tersebut juga akan mencakup orang yang membacanya sendiri.

عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: ” دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ “

Dari Ummu Darda’ dan Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim no. 2733, Abu Daud no. 1534, Ibnu Majah no.  2895 dan Ahmad no. 21708)

Hadits ini merupakan sebuah modal berharga bagi kita untuk banyak mendoakan kebaikan bagi saudara-saudara muslim lainnya. Selain mendapatkan pahala mendoakan mereka, kita juga akan mendapatkan kebaikan dari doa yang kita panjatkan tersebut. Mendoakan kebaikan untuk sesama muslim sama halnya dengan mendoakan kebaikan untuk diri kita sendiri, sebagaimana dijelaskan di akhir hadits di atas. Malaikat mengamini doa kita dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam menjamin bahwa Allah Ta’ala akan mengabulkannya.

WALAUPUN TIDAK WAJIB

WALAUPUN TIDAK WAJIB

Oleh :
Ustadz Badru Salam Lc. Hafidzahullah


Al Qurthubi rahimahullahu berkata:

“Siapa yang terus menerus meninggalkan sunnah, maka itu kekurangan dalam agamanya..
Jika ia meninggalkannya karena meremehkan dan tidak suka..
Maka itu kefasikan..

Karena adanya ancaman dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :

من رغب عن سنتي فليس مني

“Siapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukan dari golonganku.”

Dahulu para shahabat dan orang-orang yang mengikutinya senantiasa menjaga yang sunnah sebagaimana menjaga yang wajib..

Mereka tidak membedakan keduanya dalam meraih pahala..

(Fathul Baari syarah Shahih Al Bukhari 3/265).

Banyak sunnah yang diremehkan di zaman ini.. Dengan alasan: ah itu kan cuma sunnah..

Padahal sunnah bukanlah untuk ditinggalkan..

banyak perkara sunnah yang berpahala amat besar..

Seperti shalat qabliyah shubuh yang lebih baik dari dunia dan seisinya..

Bahkan ada amalan sunnah yang menjadi tonggak kebaikan..

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر

“Senantiasa manusia di atas kebaikan selama mereka bersegera berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bagi kita penuntut ilmu..
Mari hiasi hari hari dengan sunnah..

Meraih cinta Allah..

Dia berfirman dalam hadits qudsi..

ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه

“Senantiasa hambaKu bertaqarrub kepadaku dengan ibadah yang sunnah hingga Aku mencintainya.”

Untuk inilah kita berlomba..

*****

Kamis, 22 Oktober 2015

RENUNGKAN SEJENAK NI’MAT ALLAH YANG ADA PADA HIDANGAN DI DEPANMU

RENUNGKAN SEJENAK NI’MAT ALLAH YANG ADA PADA HIDANGAN DI DEPANMU

Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah

Akhi/ukhti…‬‬
‪‪Hari ini…‬‬
‪‪Kalau boleh aku meminta‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Bila kau hendak menyantap hidangan yang tersaji atau kau beli…‬‬
‪‪Cobalah merenung sejenak…‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Disebutkan oleh sebagian ulama’ “Tidaklah suatu makanan disajikan kepadamu melainkan di dalamnya ada 360  nikmat“ (Syarhul Mumti’ 1/100).‬‬

‪‪Mulai dari Malaikat Mikail yang bertugas menakar hujan…

Sampai ke petani yang menanam, memupuk, memanen, memikul, menjemur…‬‬

‪‪Sampai akhirnya dimasak, pakai api, gas, kuali, bumbu-bumbunya, ada garam, dll‬‬
‪‪Entahlah… sampai mana lagi…‬‬

‪‪Tapi ketahuilah… bahwa nikmat Allah itu banyak sekali.‬
‪‪Dan kita tak mungkin menghitungnya.‬

‪‪Belum lagi setelah kita makan, bagaimana proses makanan itu sampai ke seluruh tubuh kita…‬‬
‪‪Itu juga nikmat-nikmat yang sering kita lupa.‬

‪‪Tapi yang jelas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:‬‬
‪‪
‫إِنَّ اللهَ سبحانه و تعالى لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ: يَأْكُلُ اْلأَكْلَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا، وَيَشْرَبُ الشُّرْبَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا. ‬‬‬
‪‪
‘Sesungguhnya Allah Subhanahu waTa`ala benar-benar ridha kepada hamba: bila ia makan makanan lalu memujiNya atas hal itu, dan minum minuman lalu memujiNya atas hal itu’.”‬‬

‪‪Dan nikmat keridhaan Allah kepada kita adalah jauh lebih besar dari segala nikmat.‬

‪‪Maka jangan lupa untuk selalu memuji Allah setelah makan dan minum‬.‬

‪‪Jangan lupa baca bismillah‬‬
‪‪Dan dengan tangan kananmu.‬
__________________

Broascasted by Islam itu Indah

Rabu, 21 Oktober 2015

Pendapat Ulama Tanggal Berapa Puasa ‘Asyura ?

Pendapat Ulama Tanggal Berapa Puasa ‘Asyura ?

1. 9, 10 & 11
2. 9 & 10
3. 10 & 11, atau
4. 10 saja
------------
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata :

“Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam mensyari’atkan kepada kita untuk bershaum (berpuasa) sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.

- Bershaum pada hari ke-9 dan ke-10, ini yang PALING UTAMA.
- Kalau bershaum pada hari ke-10 dan 11 maka itu sudah MENCUKUPI, karena (dengan cara itu sudah) menyelisihi Yahudi.
- Kalau bershaum semuanya bersama hari ke-10 (yaitu 9, 10, dan 11) maka TIDAK MENGAPA. Berdasarkan sebagian riwayat : “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.”
- Adapun bershaum pada hari ke-10 saja maka MAKRUH.”

[Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah XV/403, fatwa no. 158]
Jadi, yang paling utama adalah shaum hari ke-9 dan ke-10.
------------
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata :

“Shaum ‘Asyura` memiliki 4 tingkatan :

- Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad : Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan.

- Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Kalau saya hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.” Ini beliau ucapkan ketika disampaikan kepada beliau bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.

- Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.

- Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja. Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.

Yang berpendapat hukumnya MUBAH berdalil dengan keumuman sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang shaum ‘Asyura`, maka beliau menjawab “Saya berharap kepada Allah bahwa shaum tersebut menghapuskan dosa setahun sebelumnya.” Beliau tidak menyebutkan hari ke-9.

Sementara yang berpendapat hukumnya MAKRUH berdalil dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” Dalam lafazh lain,“Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” Sabda beliau ini berkonsekuensi wajibnya menambahkan satu hari dalam rangka menyelisihi (kaum Yahudi), atau minimalnya menunjukkan makruh menyendirikan shaum pada hari itu (hari ke-10) saja. Pendapat yang menyatakan makruh menyendirikan shaum pada hari itu saja merupakan pendapat yang kuat.”

[Liqa`at Babil Maftuh]
------------
Sementara itu, ketika Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta`ditanya apakah boleh melaksanakan shaum ‘Asyura` satu hari saja? Maka lembaga tersebut menjawab :

BOLEH melaksanakan shaum hari ‘Asyura` satu hari saja.

[Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhutsil 'Ilmiyyah wal Ifta` X/401, fatwa no. 13.700]

Selasa, 20 Oktober 2015

WALAUPUN TIDAK WAJIB

WALAUPUN TIDAK WAJIB

Oleh :
Ustadz Badru Salam Lc. Hafidzahullah


Al Qurthubi rahimahullahu berkata:

“Siapa yang terus menerus meninggalkan sunnah, maka itu kekurangan dalam agamanya..
Jika ia meninggalkannya karena meremehkan dan tidak suka..
Maka itu kefasikan..

Karena adanya ancaman dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :

من رغب عن سنتي فليس مني

“Siapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukan dari golonganku.”

Dahulu para shahabat dan orang-orang yang mengikutinya senantiasa menjaga yang sunnah sebagaimana menjaga yang wajib..

Mereka tidak membedakan keduanya dalam meraih pahala..

(Fathul Baari syarah Shahih Al Bukhari 3/265).

Banyak sunnah yang diremehkan di zaman ini.. Dengan alasan: ah itu kan cuma sunnah..

Padahal sunnah bukanlah untuk ditinggalkan..

banyak perkara sunnah yang berpahala amat besar..

Seperti shalat qabliyah shubuh yang lebih baik dari dunia dan seisinya..

Bahkan ada amalan sunnah yang menjadi tonggak kebaikan..

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر

“Senantiasa manusia di atas kebaikan selama mereka bersegera berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bagi kita penuntut ilmu..
Mari hiasi hari hari dengan sunnah..

Meraih cinta Allah..

Dia berfirman dalam hadits qudsi..

ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه

“Senantiasa hambaKu bertaqarrub kepadaku dengan ibadah yang sunnah hingga Aku mencintainya.”

Untuk inilah kita berlomba..

*****

Jumat, 16 Oktober 2015

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)
Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’.
Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an.

Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah.

Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu Kul Buntet, Cincin nabi Sulaiman dan berbagai jimat aku rawat baik-baik.

Agar aku bisa mendapat kesaktian, aku belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo

ADI ARI-ARI
KAKANG KAWAH
SUKMO SEJATI
RUH SEJATI
GURU SEJATI

Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda Gunung alias Ontel saat aku umur 14 tahun yang jaraknya dari desaku ke Gresik cukup lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barakohnya dan ketularan medan mahnit spiritual para wali.

Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa shalat jumat di Mekah dan seambrek Karomah.

Bahkan wali dalam benakku harus SEKTI MONDRO GUNO ORA TEDAS PALUNING PANDE OTOT KAWAT BALUNG WESI BERJAYA WIJAYAN.

Ibadah paforitku yang paling shahih adalah

Tahlilan
Yasinan
Tawasulan
Marhabaan
Shalawatan
Rasulan
Istighasahan
Tingkeban
Ruwatan

Kemudian aku mendengar ada sekolah yang gratis malah dapat bayaran.
Heran, kagum, tak masuk akal kok ada belajar model gituan.

Hati kecilku bergumam “Hebat banget……Kayak banget ya negara Saudi” bisa membuat sekolah gratis di negeri orang lain.

Cuma yang menjadi ganjalan adalah pesan para Kyai agar hati-hati terhadap tiga firqah sesat:

Khawarij tokohnya Ibnu Taimiyah?

Rafidhah Ibnu Qayyim?

Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab?

Kalau masuk LIPIA hati-hati ambil bahasanya apalagi Reyalnya saring Aqidahnya.

MEMANG BENAR… PENGALAMAN SPRITUAL ORANG BEDA-BEDA

Proses penerimaan Mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok pengumuman hingga namaku masuk daftar yang diterima.

Kelas persiapan bahasa menjadi awal pengalamanku, kebat-kebit hatiku….. penasaran diriku…kayak apa sih Wahabi itu.

Aku ikuti pelajaran Aqidah dengan seksama…. tiap diskusi tauhid kita terlibat aktif… hingga tiap syubhat tauhid aku tanyakan dan gulirkan kadang membuat haduh di kelas.

Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaran AQIDAH atau TAUHID.

Hati tersentak…..
Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.

Maulid Nabi, Nuzul Qur’an dan Isra’ miraj dibid’ahkan.

Istighatsah, tarekat, shalawat badar dan nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.

Membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir, membaca berzanji dan Daiba’ disalah-salahkan.

Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal amalan tradisi katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran para wali nan sembilan.

Berbagai jamaah dan ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu tak maksimal.

Akhirnya daurah syariyah tahun dengan Syekh Ibrahim ad-Duwaisy yang diadakan Yayasan al-Sofwa, Jakarta sebagai awal perkenalan dengan para juru dakwah salafiyah.

Hatiku tertawan dan pikiranku tersungging dengan argumen mereka terutama Syekh Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah dan manhaj ahli sunnah.

Setelah lulus LIPIA Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di MAKTAB JALIYAT sambil belajar di SYEKH BIN BAZ.

Menurutku yang paling membekas, berkesan, menarik dan membalikkanku setelah taufiq dari Allah dari dakwah ini adalah:

SUMBER PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

METODE PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

CARA MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG BENAR.

BERAQIDAH DAN BERTAUHID SECARA BENAR.

LANDASAN DAKWAH TEGAS DAN BENAR.

Kalau akhlak dulu sudah aku pelajari.

Penyakit hati sudah amat sering dibahas dipesantrenku lewat Ihya Ulumuddin.

Rumah tangga SAMARA jamiyahku juga lebih mantap dan matang penyampaiannya.

Semangat berbisnis dan etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan dengan non muslim hanya bidang halal haram yang berbeda.

Yang tidak ada di jamiyah masa laluku dan ada di dakwah salafiyah dan sangat menawan hatiku adalah:

Aqidah lurus

Cara beragama benar

Tauhid bersih dari TBC

Ibadah tanpa bidah

Ikhlas menyampaikan kebenaran sunnah

Berani bicara haq dengan berbagai macam resikonya.

Sabar dan tegar dalam mengemban amanah dakwah anti syirik, anti bidah dan anti maksiat tanpa basa-basi.

Dan dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum meninggal……

SUDAH MENINGGALKAN

Kebiasaan merokok yang sudah kecanduan 40 tahun.

Meninggalkan tahlilan, yasinan dan maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makan sunan-sunan.

Dan paling berat meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.

Semoga dakwah ini dan juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan

Aqidahnya

Tauhidnya

Manhajnya

Anti syiriknya

Anti TBC nya

DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA DAN MEMPERBAIKI CARANYA

Memang berat…memang panas….memang terasing

Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bisa bersikap seperti nasehat ulama mulia.

قال الإمام الذهبي رحمه الله :

“إذا وقعت الفتن ؛
فتمسك بالسنة
والزم الصمت
ولا تخض فيما لايعنيك
وماأشكل عليك فرده إلى الله ورسوله
وقف ، وقل : الله أعلم “.

[ السير(20/141) ]

Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,

“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan As Sunnah, diamlah, dan jangan membicarakan perkara yang tidak berguna bagimu. Dan perkara apa saja yang masih musykil, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta berhentilah dan katakanlah, “Wallahu a’lam (Allah lebih mengetahui).”
(As Siyar)

Insya Allah kita dakwah

Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari senang orang
Bukan cari pujian jammaah
Bukan posisi dunia

TAPI CARI RIDHA ALLAH
INSYA ALLAH…..

Dikisahkan oleh Ust Zainal Abidin di Grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)
Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’.
Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an.

Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah.

Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu Kul Buntet, Cincin nabi Sulaiman dan berbagai jimat aku rawat baik-baik.

Agar aku bisa mendapat kesaktian, aku belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo

ADI ARI-ARI
KAKANG KAWAH
SUKMO SEJATI
RUH SEJATI
GURU SEJATI

Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda Gunung alias Ontel saat aku umur 14 tahun yang jaraknya dari desaku ke Gresik cukup lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barakohnya dan ketularan medan mahnit spiritual para wali.

Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa shalat jumat di Mekah dan seambrek Karomah.

Bahkan wali dalam benakku harus SEKTI MONDRO GUNO ORA TEDAS PALUNING PANDE OTOT KAWAT BALUNG WESI BERJAYA WIJAYAN.

Ibadah paforitku yang paling shahih adalah

Tahlilan
Yasinan
Tawasulan
Marhabaan
Shalawatan
Rasulan
Istighasahan
Tingkeban
Ruwatan

Kemudian aku mendengar ada sekolah yang gratis malah dapat bayaran.
Heran, kagum, tak masuk akal kok ada belajar model gituan.

Hati kecilku bergumam “Hebat banget……Kayak banget ya negara Saudi” bisa membuat sekolah gratis di negeri orang lain.

Cuma yang menjadi ganjalan adalah pesan para Kyai agar hati-hati terhadap tiga firqah sesat:

Khawarij tokohnya Ibnu Taimiyah?

Rafidhah Ibnu Qayyim?

Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab?

Kalau masuk LIPIA hati-hati ambil bahasanya apalagi Reyalnya saring Aqidahnya.

MEMANG BENAR… PENGALAMAN SPRITUAL ORANG BEDA-BEDA

Proses penerimaan Mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok pengumuman hingga namaku masuk daftar yang diterima.

Kelas persiapan bahasa menjadi awal pengalamanku, kebat-kebit hatiku….. penasaran diriku…kayak apa sih Wahabi itu.

Aku ikuti pelajaran Aqidah dengan seksama…. tiap diskusi tauhid kita terlibat aktif… hingga tiap syubhat tauhid aku tanyakan dan gulirkan kadang membuat haduh di kelas.

Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaran AQIDAH atau TAUHID.

Hati tersentak…..
Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.

Maulid Nabi, Nuzul Qur’an dan Isra’ miraj dibid’ahkan.

Istighatsah, tarekat, shalawat badar dan nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.

Membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir, membaca berzanji dan Daiba’ disalah-salahkan.

Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal amalan tradisi katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran para wali nan sembilan.

Berbagai jamaah dan ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu tak maksimal.

Akhirnya daurah syariyah tahun dengan Syekh Ibrahim ad-Duwaisy yang diadakan Yayasan al-Sofwa, Jakarta sebagai awal perkenalan dengan para juru dakwah salafiyah.

Hatiku tertawan dan pikiranku tersungging dengan argumen mereka terutama Syekh Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah dan manhaj ahli sunnah.

Setelah lulus LIPIA Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di MAKTAB JALIYAT sambil belajar di SYEKH BIN BAZ.

Menurutku yang paling membekas, berkesan, menarik dan membalikkanku setelah taufiq dari Allah dari dakwah ini adalah:

SUMBER PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

METODE PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

CARA MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG BENAR.

BERAQIDAH DAN BERTAUHID SECARA BENAR.

LANDASAN DAKWAH TEGAS DAN BENAR.

Kalau akhlak dulu sudah aku pelajari.

Penyakit hati sudah amat sering dibahas dipesantrenku lewat Ihya Ulumuddin.

Rumah tangga SAMARA jamiyahku juga lebih mantap dan matang penyampaiannya.

Semangat berbisnis dan etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan dengan non muslim hanya bidang halal haram yang berbeda.

Yang tidak ada di jamiyah masa laluku dan ada di dakwah salafiyah dan sangat menawan hatiku adalah:

Aqidah lurus

Cara beragama benar

Tauhid bersih dari TBC

Ibadah tanpa bidah

Ikhlas menyampaikan kebenaran sunnah

Berani bicara haq dengan berbagai macam resikonya.

Sabar dan tegar dalam mengemban amanah dakwah anti syirik, anti bidah dan anti maksiat tanpa basa-basi.

Dan dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum meninggal……

SUDAH MENINGGALKAN

Kebiasaan merokok yang sudah kecanduan 40 tahun.

Meninggalkan tahlilan, yasinan dan maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makan sunan-sunan.

Dan paling berat meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.

Semoga dakwah ini dan juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan

Aqidahnya

Tauhidnya

Manhajnya

Anti syiriknya

Anti TBC nya

DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA DAN MEMPERBAIKI CARANYA

Memang berat…memang panas….memang terasing

Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bisa bersikap seperti nasehat ulama mulia.

قال الإمام الذهبي رحمه الله :

“إذا وقعت الفتن ؛
فتمسك بالسنة
والزم الصمت
ولا تخض فيما لايعنيك
وماأشكل عليك فرده إلى الله ورسوله
وقف ، وقل : الله أعلم “.

[ السير(20/141) ]

Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,

“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan As Sunnah, diamlah, dan jangan membicarakan perkara yang tidak berguna bagimu. Dan perkara apa saja yang masih musykil, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta berhentilah dan katakanlah, “Wallahu a’lam (Allah lebih mengetahui).”
(As Siyar)

Insya Allah kita dakwah

Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari senang orang
Bukan cari pujian jammaah
Bukan posisi dunia

TAPI CARI RIDHA ALLAH
INSYA ALLAH…..

Dikisahkan oleh Ust Zainal Abidin di Grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)
Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’.
Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an.

Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah.

Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu Kul Buntet, Cincin nabi Sulaiman dan berbagai jimat aku rawat baik-baik.

Agar aku bisa mendapat kesaktian, aku belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo

ADI ARI-ARI
KAKANG KAWAH
SUKMO SEJATI
RUH SEJATI
GURU SEJATI

Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda Gunung alias Ontel saat aku umur 14 tahun yang jaraknya dari desaku ke Gresik cukup lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barakohnya dan ketularan medan mahnit spiritual para wali.

Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa shalat jumat di Mekah dan seambrek Karomah.

Bahkan wali dalam benakku harus SEKTI MONDRO GUNO ORA TEDAS PALUNING PANDE OTOT KAWAT BALUNG WESI BERJAYA WIJAYAN.

Ibadah paforitku yang paling shahih adalah

Tahlilan
Yasinan
Tawasulan
Marhabaan
Shalawatan
Rasulan
Istighasahan
Tingkeban
Ruwatan

Kemudian aku mendengar ada sekolah yang gratis malah dapat bayaran.
Heran, kagum, tak masuk akal kok ada belajar model gituan.

Hati kecilku bergumam “Hebat banget……Kayak banget ya negara Saudi” bisa membuat sekolah gratis di negeri orang lain.

Cuma yang menjadi ganjalan adalah pesan para Kyai agar hati-hati terhadap tiga firqah sesat:

Khawarij tokohnya Ibnu Taimiyah?

Rafidhah Ibnu Qayyim?

Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab?

Kalau masuk LIPIA hati-hati ambil bahasanya apalagi Reyalnya saring Aqidahnya.

MEMANG BENAR… PENGALAMAN SPRITUAL ORANG BEDA-BEDA

Proses penerimaan Mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok pengumuman hingga namaku masuk daftar yang diterima.

Kelas persiapan bahasa menjadi awal pengalamanku, kebat-kebit hatiku….. penasaran diriku…kayak apa sih Wahabi itu.

Aku ikuti pelajaran Aqidah dengan seksama…. tiap diskusi tauhid kita terlibat aktif… hingga tiap syubhat tauhid aku tanyakan dan gulirkan kadang membuat haduh di kelas.

Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaran AQIDAH atau TAUHID.

Hati tersentak…..
Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.

Maulid Nabi, Nuzul Qur’an dan Isra’ miraj dibid’ahkan.

Istighatsah, tarekat, shalawat badar dan nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.

Membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir, membaca berzanji dan Daiba’ disalah-salahkan.

Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal amalan tradisi katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran para wali nan sembilan.

Berbagai jamaah dan ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu tak maksimal.

Akhirnya daurah syariyah tahun dengan Syekh Ibrahim ad-Duwaisy yang diadakan Yayasan al-Sofwa, Jakarta sebagai awal perkenalan dengan para juru dakwah salafiyah.

Hatiku tertawan dan pikiranku tersungging dengan argumen mereka terutama Syekh Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah dan manhaj ahli sunnah.

Setelah lulus LIPIA Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di MAKTAB JALIYAT sambil belajar di SYEKH BIN BAZ.

Menurutku yang paling membekas, berkesan, menarik dan membalikkanku setelah taufiq dari Allah dari dakwah ini adalah:

SUMBER PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

METODE PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

CARA MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG BENAR.

BERAQIDAH DAN BERTAUHID SECARA BENAR.

LANDASAN DAKWAH TEGAS DAN BENAR.

Kalau akhlak dulu sudah aku pelajari.

Penyakit hati sudah amat sering dibahas dipesantrenku lewat Ihya Ulumuddin.

Rumah tangga SAMARA jamiyahku juga lebih mantap dan matang penyampaiannya.

Semangat berbisnis dan etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan dengan non muslim hanya bidang halal haram yang berbeda.

Yang tidak ada di jamiyah masa laluku dan ada di dakwah salafiyah dan sangat menawan hatiku adalah:

Aqidah lurus

Cara beragama benar

Tauhid bersih dari TBC

Ibadah tanpa bidah

Ikhlas menyampaikan kebenaran sunnah

Berani bicara haq dengan berbagai macam resikonya.

Sabar dan tegar dalam mengemban amanah dakwah anti syirik, anti bidah dan anti maksiat tanpa basa-basi.

Dan dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum meninggal……

SUDAH MENINGGALKAN

Kebiasaan merokok yang sudah kecanduan 40 tahun.

Meninggalkan tahlilan, yasinan dan maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makan sunan-sunan.

Dan paling berat meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.

Semoga dakwah ini dan juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan

Aqidahnya

Tauhidnya

Manhajnya

Anti syiriknya

Anti TBC nya

DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA DAN MEMPERBAIKI CARANYA

Memang berat…memang panas….memang terasing

Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bisa bersikap seperti nasehat ulama mulia.

قال الإمام الذهبي رحمه الله :

“إذا وقعت الفتن ؛
فتمسك بالسنة
والزم الصمت
ولا تخض فيما لايعنيك
وماأشكل عليك فرده إلى الله ورسوله
وقف ، وقل : الله أعلم “.

[ السير(20/141) ]

Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,

“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan As Sunnah, diamlah, dan jangan membicarakan perkara yang tidak berguna bagimu. Dan perkara apa saja yang masih musykil, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta berhentilah dan katakanlah, “Wallahu a’lam (Allah lebih mengetahui).”
(As Siyar)

Insya Allah kita dakwah

Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari senang orang
Bukan cari pujian jammaah
Bukan posisi dunia

TAPI CARI RIDHA ALLAH
INSYA ALLAH…..

Dikisahkan oleh Ust Zainal Abidin di Grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH (KISAH NYATA USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC)
Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’.
Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an.

Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah.

Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu Kul Buntet, Cincin nabi Sulaiman dan berbagai jimat aku rawat baik-baik.

Agar aku bisa mendapat kesaktian, aku belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo

ADI ARI-ARI
KAKANG KAWAH
SUKMO SEJATI
RUH SEJATI
GURU SEJATI

Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda Gunung alias Ontel saat aku umur 14 tahun yang jaraknya dari desaku ke Gresik cukup lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barakohnya dan ketularan medan mahnit spiritual para wali.

Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa shalat jumat di Mekah dan seambrek Karomah.

Bahkan wali dalam benakku harus SEKTI MONDRO GUNO ORA TEDAS PALUNING PANDE OTOT KAWAT BALUNG WESI BERJAYA WIJAYAN.

Ibadah paforitku yang paling shahih adalah

Tahlilan
Yasinan
Tawasulan
Marhabaan
Shalawatan
Rasulan
Istighasahan
Tingkeban
Ruwatan

Kemudian aku mendengar ada sekolah yang gratis malah dapat bayaran.
Heran, kagum, tak masuk akal kok ada belajar model gituan.

Hati kecilku bergumam “Hebat banget……Kayak banget ya negara Saudi” bisa membuat sekolah gratis di negeri orang lain.

Cuma yang menjadi ganjalan adalah pesan para Kyai agar hati-hati terhadap tiga firqah sesat:

Khawarij tokohnya Ibnu Taimiyah?

Rafidhah Ibnu Qayyim?

Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab?

Kalau masuk LIPIA hati-hati ambil bahasanya apalagi Reyalnya saring Aqidahnya.

MEMANG BENAR… PENGALAMAN SPRITUAL ORANG BEDA-BEDA

Proses penerimaan Mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok pengumuman hingga namaku masuk daftar yang diterima.

Kelas persiapan bahasa menjadi awal pengalamanku, kebat-kebit hatiku….. penasaran diriku…kayak apa sih Wahabi itu.

Aku ikuti pelajaran Aqidah dengan seksama…. tiap diskusi tauhid kita terlibat aktif… hingga tiap syubhat tauhid aku tanyakan dan gulirkan kadang membuat haduh di kelas.

Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaran AQIDAH atau TAUHID.

Hati tersentak…..
Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.

Maulid Nabi, Nuzul Qur’an dan Isra’ miraj dibid’ahkan.

Istighatsah, tarekat, shalawat badar dan nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.

Membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir, membaca berzanji dan Daiba’ disalah-salahkan.

Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal amalan tradisi katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran para wali nan sembilan.

Berbagai jamaah dan ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu tak maksimal.

Akhirnya daurah syariyah tahun dengan Syekh Ibrahim ad-Duwaisy yang diadakan Yayasan al-Sofwa, Jakarta sebagai awal perkenalan dengan para juru dakwah salafiyah.

Hatiku tertawan dan pikiranku tersungging dengan argumen mereka terutama Syekh Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah dan manhaj ahli sunnah.

Setelah lulus LIPIA Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di MAKTAB JALIYAT sambil belajar di SYEKH BIN BAZ.

Menurutku yang paling membekas, berkesan, menarik dan membalikkanku setelah taufiq dari Allah dari dakwah ini adalah:

SUMBER PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

METODE PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.

CARA MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG BENAR.

BERAQIDAH DAN BERTAUHID SECARA BENAR.

LANDASAN DAKWAH TEGAS DAN BENAR.

Kalau akhlak dulu sudah aku pelajari.

Penyakit hati sudah amat sering dibahas dipesantrenku lewat Ihya Ulumuddin.

Rumah tangga SAMARA jamiyahku juga lebih mantap dan matang penyampaiannya.

Semangat berbisnis dan etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan dengan non muslim hanya bidang halal haram yang berbeda.

Yang tidak ada di jamiyah masa laluku dan ada di dakwah salafiyah dan sangat menawan hatiku adalah:

Aqidah lurus

Cara beragama benar

Tauhid bersih dari TBC

Ibadah tanpa bidah

Ikhlas menyampaikan kebenaran sunnah

Berani bicara haq dengan berbagai macam resikonya.

Sabar dan tegar dalam mengemban amanah dakwah anti syirik, anti bidah dan anti maksiat tanpa basa-basi.

Dan dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum meninggal……

SUDAH MENINGGALKAN

Kebiasaan merokok yang sudah kecanduan 40 tahun.

Meninggalkan tahlilan, yasinan dan maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makan sunan-sunan.

Dan paling berat meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.

Semoga dakwah ini dan juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan

Aqidahnya

Tauhidnya

Manhajnya

Anti syiriknya

Anti TBC nya

DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA DAN MEMPERBAIKI CARANYA

Memang berat…memang panas….memang terasing

Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bisa bersikap seperti nasehat ulama mulia.

قال الإمام الذهبي رحمه الله :

“إذا وقعت الفتن ؛
فتمسك بالسنة
والزم الصمت
ولا تخض فيما لايعنيك
وماأشكل عليك فرده إلى الله ورسوله
وقف ، وقل : الله أعلم “.

[ السير(20/141) ]

Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,

“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan As Sunnah, diamlah, dan jangan membicarakan perkara yang tidak berguna bagimu. Dan perkara apa saja yang masih musykil, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta berhentilah dan katakanlah, “Wallahu a’lam (Allah lebih mengetahui).”
(As Siyar)

Insya Allah kita dakwah

Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari senang orang
Bukan cari pujian jammaah
Bukan posisi dunia

TAPI CARI RIDHA ALLAH
INSYA ALLAH…..

Dikisahkan oleh Ust Zainal Abidin di Grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh

Cara mendapatkan rizki

Inilah 10 Jurus yang membuat rezeki selalu menghampiri kita.
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
disamping cara cara diatas hendaknya kita saling berbagi, akan ilmu yang kita miliki yuk share 10 jurus ini keteman-teman kita. semoga bermanfaat.
Semoga Allah SWT kabulkan segala hajat kita ditahun ini, Aamiinn..

Sumber:
http://www.reportaseterkini.com/2015/10/inilah-sepuluh-jurus-yang-membuat.html?m=1

Cara mendapatkan rizki

Inilah 10 Jurus yang membuat rezeki selalu menghampiri kita.
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
disamping cara cara diatas hendaknya kita saling berbagi, akan ilmu yang kita miliki yuk share 10 jurus ini keteman-teman kita. semoga bermanfaat.
Semoga Allah SWT kabulkan segala hajat kita ditahun ini, Aamiinn..

Sumber:
http://www.reportaseterkini.com/2015/10/inilah-sepuluh-jurus-yang-membuat.html?m=1

Kamis, 15 Oktober 2015

SEBELUM JANTUNGMU BERHENTI BERDETAK

������ SEBELUM JANTUNGMU BERHENTI BERDETAK…

Ust. DR. Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله تعالى

Akhi ukhti…

Apakah kau masih mendengarkan detak jantungmu ?

Apakah denyut nadimu masih terasa ?

Sejatinyanya detak jantung dan denyut nadi menuliskan sebuah pesan singkat untuk semua insan:

“Sesungguhnya kehidupan itu tidak lain hanyalah hitungan menit dan detik”

Akan datang suatu detik yang detak jantungmu berhenti…

Dirimu diam seribu bahasa, bungkam tak dapat berbicara…

Keluargamu sibuk bersegera membawamu dengan ambulan, kemudian didorong ke ruang IGD.

Perawat memasang infus, selang oksigen dan EKG, alat rekam jantung.

Semua mata memandang ke monitor EKG yang menunjukan garis datar, pertanda jantungmu telah berhenti berdetak.

Dokter berkata, “Siapkan defibrilator (alat kejut jantung)”, gel bening dioleskan ke dadamu.

Lalu dokter memberi aba-aba “200 joule, all clear ??”
Kaupun dikejutkan…
“360 joule, all clear ??”
Kau dikejutkan untuk kedua kalinya.

Namun ternyata Monitor EKG masih menunjukan garis datar, sebagai pertanda jantungmu sudah berhenti berdetak…

Masa kontrakmu di dunia ini sudah selesai.

Harta benda yang kau miliki tidak sempat kau bawa…
Semuanya ditinggal…
Tangisan perpisahan memecahkan keheningan…
Jeritan kesedihan mewarnai ruangan itu…
Selamat tinggal…

MAKA SEBELUM TERLAMBAT
sebelum jantungmu berhenti berdetak bersegeralah untuk mempersiapkan diri.

Belilah tas yang sebesar mungkin
Masukkan barang-barang kebutuhanmu.

Air, makanan, selimut, cahaya dan semuanya.

SIAPKAN KENDARAAN YANG TANGGUH.

Ingat bahwa perjalananmu panjang, 1 hari sama dengan 1000 tahun.

Jalannya gelap dan sempit…
bawalah lampu yang terang dan banyak.

Jangan tinggalkan apapun yang bisa kau bawa untuk perjalananmu.

CATAT SEMUA YANG AKAN KAU BAWA.

Dan jangan menunda-nunda, karena jantungmu akan berhenti berdetak secara otomatis.

DAN KAU TIDAK TAHU, KAPAN ITU TERJADI…

Ditulis oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Hasan Basalamah MA حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

�� Sumber: http://bbg-alilmu.com

****