Selasa, 08 September 2015

Teuku Wisnu dan Ibnu Katsir Rahimahullah

Teuku Wisnu dan Ibnu Katsir Rahimahullah

Sebenarnya apa yang disampaikan oleh Teuku Wisnu –hafizohullah- serupa dengan apa yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya.

Al-Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah –dalam tasirnya- berkata :

{وأن ليس للإنسان إلا ما سعى} أي: كما لا يحمل عليه وزر غيره، كذلك لا يحصل من الأجر إلا ما كسب هو لنفسه. ومن وهذه الآية الكريمة استنبط الشافعي، رحمه الله، ومن اتبعه أن القراءة لا يصل إهداء ثوابها إلى الموتى؛ لأنه ليس من عملهم ولا كسبهم؛ ولهذا لم يندب إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم أمته ولا حثهم عليه، ولا أرشدهم إليه بنص ولا إيماء، ولم ينقل ذلك عن أحد من الصحابة، رضي الله عنهم، ولو كان خيرا لسبقونا إليه، وباب القربات يقتصر فيه على النصوص، ولا يتصرف فيه بأنواع الأقيسة والآراء، فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع على وصولهما، ومنصوص من الشارع عليهما

Firman Allah "Tidaklah manusia itu memperoleh, KECUALI apa yg diusahakannya saja". [QS. An-Najm:53], yaitu sebagaimana ia tidaklah memikul dosa orang lain, demikian juga ia tidak akan memperoleh pahala kecuali dari amalannya sendiri.

Dari ayat yang mulia ini, Imam Syafii -rohimahulloh- dan ulama yang mengikuti pendapatnya menyimpulkan bahwa 'amalan membaca' tidak bisa sampai kepada mayit kiriman pahalanya, karena itu bukan termasuk amalan para mayit, bukan pula termasuk usaha para mayit.

Oleh karena itulah :

(1) Rasulullah -shollallohu alaihi wasallam- tidak mengajak umatnya kepada amalan itu,

(2) Beliau juga tidak menganjurkan umatnya untuk melakukannya.

(3) Bahkan beliau tidak mengarahkan umatnya kepada amalan itu, baik secara tegas, maupun secara isyarat.

(4) Hal itu juga tidak pernah dinukil dari satupun sahabat Nabi -rodhiallohu anhum-, seandainya amalan itu suatu kebaikan, tentunya mereka telah mendahului kita dalam melakukannya.

(5) Dan di dalam ranah ibadah taqarrub, itu hanya boleh diambil dari sumber nash-nash saja, dia tidak boleh diambil dari sumber qiyas (analogi) dan pendapat-pendapat manusia". [Tafsir Ibnu Katsir: 7/465].

Lantas apa bedanya pernyataan Teuku Wisnu bahwa pengiriman al-Fatihah kepada mayat "Tidak ada dalilnya" dengan pernyataan Ibnu Katsir rahimahullah di atas?

Kita tidak sedang membahas manakah pendapat yang lebih kuat tentang sampai atau tidaknya pengiriman pahala bacaan al-Qur'an, akan tetapi yang anehnya kita menemukan sebagian orang yang membully Teuku Wisnu, padahal Teuku Wisnu pun hanya menyampaikan persis seperti apa yang diutarakan oleh Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah. Kalau anda tidak setuju dengan pendapat Imam As-Syafi'i dan Ibnu Katsir, itu adalah hak anda, akan tetapi membully dan menjatuhkan –hanya karena permasalahan khilafiyah yang furu'- maka itu belum mencerminkan akhlak yang baik .

          Yang aneh….ternyata pendapat yang dipilih oleh Teuku Wisnu adalah pendapat Imam Asy-Syafi'i rahimahullah ??!! lantas akhirnya TW terus dibully ??!

Yang aneh…ternyata ada orang yang karena berat menerima tidak sampainya kiriman al-fatihah kepada mayat akhirnya mau mencoba meragukan bahwa ini adalah pendapat Imam Syafi'i, dengan alasan para ulama syafi'iyah yang lebih tahu pendapat Imam Syafi'i?.

Berikut pernyataan langsung Imam Syafi'i rahimahullh dalam kitabnya Al-Umm:

يَلْحَقُ الْمَيِّتَ من فِعْلِ غَيْرِهِ وَعَمَلِهِ ثَلَاثٌ حَجٌّ يُؤَدَّى عنه وَمَالٌ يُتَصَدَّقُ بِهِ عنه أو يُقْضَى وَدُعَاءٌ فَأَمَّا ما سِوَى ذلك من صَلَاةٍ أو صِيَامٍ فَهُوَ لِفَاعِلِهِ دُونَ الْمَيِّتِ

"Perbuatan dan amalan orang lain akan sampai kepada mayat berupa tiga perkara, (1) haji yang dikerjakan atas nama sang mayat (2) harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan atasnya dan (3) doa. Adapun selain hal ini seperti sholat atau puasa maka untuk pelakunya bukan untuk mayat. (Al-Umm 4?120)

Dari pernyataan Al-Imam Asy-Syafi'i diatas sangatlah jelas jika beliau berpendapat bahwa tidak sampainya kiriman pahala bacaan al-Qur'an kepada mayat.

Kalau alasannya para ulama syafi'iyah lebih tahu tentang pendapat Imam Syafi'i, maka apakah Ibnu Katsir bukan mufassir bermadzhab Syafi'i??

Demikian juga apakah Al-Imam An-Nawawi bukan ulama besar madzhab Syafi'i?, Imam An-Nawawi lebih tahu tentang madzhab Imam Asy-Syafi'i daripada kita.

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :

وأما قراءة القرآن وجعل ثوابها للميت والصلاة عنه ونحوهما فمذهب الشافعي والجمهور أنها لا تلحق الميت

"Adapun membaca Al-Qur'an dan menjadikan pahalanya untuk mayat, sholat atas mayat dan juga yang semisal keduanya maka madzhab Asy-Syafi'i dan mayoritas ulama berpendapat bahwasanya hal-hal tersebut tidak akan sampai kepada mayat" (Al-Minhaaj syarh Shahih Muslim 11/58).

Beliau menyatakan bahwa ini adalah pendapat Imam Syafi'i dan mayoritas ulama !!!

Beliau juga berkata :

وأما قراءة القرآن فالمشهور من مذهب الشافعي أنه لا يصل ثوابها إلى الميت وقال بعض أصحابه يصل ثوابها إلى الميت ... ودليل الشافعي وموافقيه قول الله تعالى وأن ليس للإنسان إلا ما سعى وقول النبي صلى الله عليه وسلم إذا مات بن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له

"Adapun bacaan al-Qur'an, maka yang masyhur dari madzhab Syafi'i adalah pahala bacaannya tidak sampai kepada mayat. Dan sebagian ulama kita berpendapat bahwa pahala bacaannya sampai kepada mayat….

Dan dalil Imam Asy-Safi'i dan para ulama yang sepakat dengannya adalah firman Allah ("Tidaklah manusia itu memperoleh, kecuali apa yg diusahakannya saja") dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : (Jika telah meninggal anak Adam, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya)(Syarh shahih Muslim 1/90)

Maka sungguh setelah penukilan di atas apakah masih ada sebagian orang yang meragukan bahwa ini adalah pendapat Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah?. Apakah Imam Nawawi dan Ibnu Katsir tidak tahu pendapat Imam Syai'ii?, bahkan Imam An-Nawawi dan Ibnu Katsir bukan hanya menjelaskan pendapat Imam Syafi'i, bahkan juga menjelaskan pendalilan Imam Syafi'i??

          Alhamdulillah Teuku Wisnu telah menunjukkan akhlaknya yang mulia dengan meminta maaf atas kesalahan beliau karena menjadikan permasalahan khilafiyah sebagai bahan perdebatan –sebagaimana beliau sebutkan dalam akun twitter beliau-.

Semestinya kita bangga ada seseorang seperti Teuku Wisnu yang berusaha menjalankan sunnah Nabi, seorang yang meninggalkan glamournya dunia demi mengenal lebih dekat tentang Islam. Dan kita berharap akan ada TW TW yang lainnya. Jika ada kesalahan maka wajarlah…apalagi TW siap meminta maaf atas kesalahannya.

Dan kita juga menghaturkan "terima kasih" kepada sebagian pengkritik yang mengkritik dengan sopan dan memberi masukan yang membangun kepada TW, adapun membully dan menjatuhkan hanya karena memilih pendapat Imam Syafi'i maka tentunya merupakan sikap yang kurang bijak. Wallahul Musta'aan.

Berikut nukilan dari sebagian tulisan pembelaan terhadap TW yang beredar di medsos :

1) KISAH SEEKOR ANJING YANG MEMBELA NABI

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:

"Suatu hari diadakan pesta besar-besaran untuk merayakan seorang pemuka mongol yang masuk kristen. Dalam acara itu seorang pendeta kristen menjelek-jelekan Nabi Muhammad, tiba-tiba seekor anjing pemburu meloncat, menyerang dan menggigit pendeta. Beberapa orang berusaha melepaskan gigitan itu, setelah berhasil sebagian hadirin berkata: "Ini terjadi karena kamu menghina Nabi Muhammad"

Pendeta menjawab: "Tidak, ini karena anjing tadi marah dan salah paham ketika aku mengangkat tangan dikira akan memukulnya"

Pendeta itupun melanjutkan khutbahnya dan kembali menghina Nabi Muhammad. Pada saat yang bersamaan anjing itu berhasil memutus tali yang mengikatnya, secepat kilat dia melompat dan menggigit leher sang pendeta hingga meninggal.

Sekitar 40 ribu orang mongol yang hadir di acara itu ramai-ramai masuk Islam....

Subhanallah...seekor anjing cemburu ketika Nabi dijelekkan, tidak bisa diam dan berusaha sekuat tenaga untuk membela beliau...

Apa yang sudah kita lakukan untuk membela Beliau dan sunnah-sunnahnya?

(Lihat: Ad-Durorul Kaaminah, 1/202. Mu'jamus Syuyukh, 387 dengan sanad Shohih)

Seorang saksi mata pada saat itu yang bernama Jamaluddin berkata: "Saya menyaksikan dengan mata sendiri, anjing itu menyerang leher sang pendeta dengan ganas, mengunyah dan menelannya lalu matilah orang yang terlaknat itu. Kisah inipun tersebar luas)

Admin berkata : " tapi lihatlah hamba malang ini....mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa sallam tidak berhak masuk SORGA dan mengatakan bahwa KERUDUNG tidak wajib....maka apalah yang pantas buat dia.?"

Mana suara orang yang heboh dengan pernyataan Teuku Wisnu bahwa mengirimkan al Fatihah tidak ada dalilnya ? (Admin suara madinah)

2) Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu...

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... Yang hanya karena masalah menghadiahkan fatehah saja, sebagian kaum muslimin berhasil digiring utk geger, seakan itu masalah terbesar Indonesia saat ini...

Padahal sudah sangat masyhur bahwa ini hanyalah masalah fikih yg diperselisihkan oleh para imam madzhab, bahkan antara NU dan Muhammadiyah pun berselisih pendapat dlm masalah ini.

Malahan mereka yg jelas-jelas menyuarakan bahwa semua agama itu sama dan benar, bolehnya muslimah menikah dg non muslim, bahkan bolehnya menikah sesama jenis, malah dibiarkan saja, tidak ada sanksi apapun dr pihak terkait... padahal pemahaman itu ditentang oleh seluruh imam kaum muslimin.

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... hanya saja sangat ironis sekali, bila saudara kita dibully karena memilih pendapatnya IMAM SYAFII yg diagungkan oleh mayoritas penduduk Indonesia. (Ust Ad-Dariny hafizohullah)

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 23-11-1436 H / 07-09-2015 M
Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja
www.firanda.com

Senin, 07 September 2015

Kisah Uwais Al Qarni dan Baktinya pada Orang Tua

Kisah Uwais Al Qarni dan Baktinya pada Orang Tua

Kisah Uwais bin ‘Amir Al Qarni ini patut diambil faedah dan pelajaran. Terutama ia punya amalan mulia bakti pada orang tua sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya. Apalagi yang menyuruh orang-orang meminta doa ampunan darinya adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sudah disampaikan oleh beliau jauh-jauh hari.
Kisahnya adalah berawal dari pertemuaannya dengan ‘Umar bin Al Khattab radhiyallahu ‘anhu.
عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَا أَتَى عَلَيْهِ أَمْدَادُ أَهْلِ الْيَمَنِ سَأَلَهُمْ أَفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ حَتَّى أَتَى عَلَى أُوَيْسٍ فَقَالَ أَنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ نَعَمْ . قَالَ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ قَالَ نَعَمْ.
قَالَ فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ فَبَرَأْتَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ لَكَ وَالِدَةٌ قَالَ نَعَمْ
Dari Usair bin Jabir, ia berkata, ‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.”
Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?”
Uwais menjawab, “Iya.”
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ ». فَاسْتَغْفِرْ لِى. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ الْكُوفَةَ. قَالَ أَلاَ أَكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا قَالَ أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.
Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais menjawab, “Ke Kufah”.
Umar pun mengatakan pada Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?”
Uwais menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”
قَالَ فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ حَجَّ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ فَوَافَقَ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ أُوَيْسٍ قَالَ تَرَكْتُهُ رَثَّ الْبَيْتِ قَلِيلَ الْمَتَاعِ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ ».
Tahun berikutnya, ada seseorang dari kalangan terhormat dari mereka pergi berhaji dan ia bertemu ‘Umar. Umar pun bertanya tentang Uwais. Orang yang terhormat tersebut menjawab, “Aku tinggalkan Uwais dalam keadaan rumahnya miskin dan barang-barangnya sedikit.” Umar pun mengatakan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
فَأَتَى أُوَيْسًا فَقَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ لَقِيتَ عُمَرَ قَالَ نَعَمْ. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ
Orang yang terhormat itu pun mendatangi Uwais, ia pun meminta pada Uwais, “Mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Uwais menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang dari safar yang baik (yaitu haji), mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Orang itu mengatakan pada Uwais, “Bukankah engkau telah bertemu ‘Umar.”
Uwais menjawab, “Iya benar.” Uwais pun memintakan ampunan pada Allah untuknya.
فَفَطِنَ لَهُ النَّاسُ فَانْطَلَقَ عَلَى وَجْهِهِ
“Orang lain pun tahu akan keistimewaan Uwais. Lantaran itu, ia mengasingkan diri menjauh dari manusia.” (HR. Muslim no. 2542)
Faedah dari kisah Uwais Al Qarni di atas:

1- Kisah Uwais menunjukkan mu’jizat yang benar-benar nampak dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia adalah Uwais bin ‘Amir. Dia berasal dari Qabilah Murad, lalu dari Qarn. Qarn sendiri adalah bagian dari Murad.
2- Kita dapat ambil pelajaran –kata Imam Nawawi- bahwa Uwais adalah orang yang menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.
Maksud di atas ditunjukkan dalam riwayat lain,
أَنَّ أَهْلَ الْكُوفَةِ وَفَدُوا إِلَى عُمَرَ وَفِيهِمْ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ يَسْخَرُ بِأُوَيْسٍ
“Penduduk Kufah ada yang menemui ‘Umar. Ketika itu ada seseorang yang meremehkan atau merendahkan Uwais.”
Dari sini berarti kemuliaan Uwais banyak tidak diketahui oleh orang lain sehingga mereka sering merendahkannya.
3- Keistimewaan atau manaqib dari Uwais nampak dari perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Umar untuk meminta do’a dari Uwais, supaya ia berdo’a pada Allah untuk memberikan ampunan padanya.
4- Dianjurkan untuk meminta do’a dan do’a ampunan lewat perantaraan orang shalih.
5- Boleh orang yang lebih mulia kedudukannya meminta doa pada orang yang kedudukannya lebih rendah darinya. Di sini, Umar adalah seorang sahabat tentu lebih mulia, diperintahkan untuk meminta do’a pada Uwais –seorang tabi’in- yang kedudukannya lebih rendah.
6- Uwais adalah tabi’in yang paling utama berdasarkan nash dalam riwayat lainnya, dari ‘Umar bin Al Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ
“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama . Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542). Ini secara tegas menunjukkan bahwa Uwais adalah tabi’in yang terbaik.
Ada juga yang menyatakan seperti Imam Ahmad dan ulama lainnya bahwa yang terbaik dari kalangan tabi’in adalah Sa’id bin Al Musayyib. Yang dimaksud adalah baik dalam hal keunggulannya dalam ilmu syari’at seperti keunggulannya dalam tafsir, hadits, fikih, dan bukan maksudnya terbaik di sisi Allah seperti pada Uwais. Penyebutan ini pun termasuk mukjizat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
7- Menjadi orang yang tidak terkenal atau tidak ternama itu lebih utama. Lihatlah Uwais, ia sampai mengatakan pada ‘Umar,
أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
“Aku menjadi orang-orang lemah, itu lebih aku sukai.” Maksud perkataan ini adalah Uwais lebih senang menjadi orang-orang lemah, menjadi fakir miskian, keadaan yang tidak tenar itu lebih ia sukai. Jadi Uwais lebih suka hidup biasa-biasa saja (tidak tenar) dan ia berusaha untuk menyembunyikan keadaan dirinya. Demikian dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
8- Hadits ini juga menunjukkan keutamaan birrul walidain, yaitu berbakti pada orang tua terutama ibu. Berbakti pada orang tua termasuk bentuk qurobat (ibadah) yang utama.
9- Keadaan Uwais yang lebih senang tidak tenar menunjukkan akan keutamaan hidup terasing dari orang-orang.
10- Pelajaran sifat tawadhu’ yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab.
11- Doa orang selepas bepergian dari safar yang baik seperti haji adalah doa yang mustajab. Sekaligus menunjukkan keutamaan safar yang shalih (safar ibadah).
12- Penilaian manusia biasa dari kehidupan dunia yang nampak. Sehingga mudah merendahkan orang lain. Sedangkan penilaian Allah adalah dari keadaan iman dan takwa dalam hati.
Semoga bermanfaat.

Referensi:

Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.
Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1430 H.

Selesai disusun di Panggang, Gunungkidul, malam 25 Jumadal Ula 1436 H di Masjid Jami’ Al Adha Darush Sholihin, Gunungkidul

ISTILAH ISTILAH HADITS

✔️ ISTILAH ISTILAH HADITS

(Oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc).

Berikut ini beberapa istilah hadits yang sering dipakai :

1.    MUTAWATIR   yaitu : Hadits yang diriwayatkan dari banyak jalan (sanad) yang lazimnya dengan jumlah dan sifatnya itu, para rawinya mustahil bersepakat untuk berdusta atau kebetulan bersama-sama berdusta. Perkara yang mereka bawa adalah perkara yang indrawi yakni dapat dilihat atau didengar.
Hadits mutawatir memberi faedah ilmu yang harus diyakini tanpa perlu membahas benar atau salahnya terlebih dahulu.

2.    AHAD,    yaitu : Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.

3.    SHAHIH (sehat),    yaitu : Hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil (muslim, baligh, berakal, bebas dari kefasiqan yaitu melakukan dosa besar atau selalu melakukan dosa kecil, dan bebas dari sesuatu yang menjatuhkan muru’ah/kewibawaan) dan sempurna hafalan/penjagaan kitabnya terhadap hadits itu,
dari orang yang semacam itu juga dengan sanad yang bersambung, tidak memiliki ‘illah (penyakit/kelemahan) dan tidak menyelisihi yang lebih kuat.
Hadits shahih hukumnya diterima dan berfungsi sebagai hujjah.

4.    HASAN (baik),    yaitu : Hadits yang sama dengan hadits shahih kecuali pada sifat rawinya dimana hafalan/penjagaan kitabnya terhadap hadits tidak sempurna, yakni lebih rendah.
Hadits hasan hukumnya diterima.

5.    DHA'IF,    yaitu : Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih atau hasan.
Hadits dha’if hukumnya ditolak.

6.    MAUDHU’ (palsu),    yaitu : Hadits yang didustakan atas nama Nabi padahal beliau tidak pernah mengatakannya, hukumnya ditolak.

7.    MURSAL,    yaitu : seorang tabi’in menyandarkan suatu ucapan atau perbuatan kepada Nabi. Hukumnya tertolak karena ada rawi yang hilang antara tabi’in tersebut dan Nabi, dan mungkin yang hilang itu adalah rawi yang lemah, hukumnya tertolak.

8.    SYADZ,    yaitu : Hadits yang sanadnya shahih atau hasan namun isinya menyelisihi riwayat yang lebih kuat dari hadits itu sendiri, hukumnya tertolak.

9.    MUNGKAR,    yaitu : Hadits yang sanadnya dha’if dan isinya menyelisihi riwayat yang shahih atau hasan dari hadits itu sendiri, hukumnya juga tertolak.

10.   MUNQATHI’,    yaitu : Hadits yang terputus sanadnya secara umum, artinya hilang salah satu rawinya atau lebih dalam sanad, bukan di awalnya dan bukan di akhirnya dan tidak pula hilangnya secara berurutan. Hukumnya tertolak.

11.    SANAD,    yaitu : Rangkaian para rawi yang berakhir dengan matan.

12.    MATAN,    yaitu : Ucapan rawi atau redaksi hadits yang terakhir dalam sanad.

13.    RAWI,    yaitu : Orang yang meriwayatkan atau membawakan hadits.

14.    ATSAR,    yaitu : Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada selain Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam, yakni kepada para sahabat dan tabi’in.

15.    MARFU’,    yaitu : Suatu ucapan, perbuatan, atau persetujuan yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.

16.    MAUQUF,    yaitu : Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada sahabat.

17.    JAYYID (bagus),     yaitu : Suatu istilah lain untuk shahih.

18.    MUHADDITS,    yaitu : Orang yang menyibukkan diri dengan ilmu hadits secara riwayat dan dirayat (fiqih hadits), serta banyak mengetahui para rawi dan keadaan mereka.

19.    AL-HAFIZH,    yaitu : Orang yang kedudukannya lebih tinggi dari muhaddits, yang ia lebih banyak mengetahui rawi di setiap tingkatan sanad.

20.    MAJHUL,    yaitu : (Rawi yang) tidak dikenal, artinya tidak ada yang menganggapnya cacat sebagaimana tidak ada yang men-ta’dil-nya (lihat istilah ta’dil di poin 23, red.), dan yang meriwayatkan darinya cenderung sedikit.
Bila yang meriwayatkan darinya hanya satu orang maka disebut majhul al-‘ain, dan bila lebih dari satu maka disebut majhul al-hal.
Hukum haditsnya termasuk hadits yang lemah.

21.    TSIQAH,    yaitu : (Rawi yang) tepercaya, artinya tepercaya kejujuran dan keadilannya serta kuat hafalan dan penjagaannya terhadap hadits.

22.    JARH,    yaitu : Cacat, dan majruh artinya tercacat.

23.    TA'DIL,    yaitu : Menilai adil.

24.    MUTTAFAQUN ‘ALAIH,    Maksudnya hadits yang disepakati oleh al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah dalam kitab Shahih mereka.

25.    MU'ALLAQ/TA'LIQ,    yaitu : Hadits yang terputus sanadnya dari bawah, satu rawi atau lebih.

Sumber:
http://www.asysyariah.com/syariah/khazanah/710-istilah-hadits-khazanah-edisi-6.html

najiyah1400h.wordpress.com.  

�� Reposted dari WA Group Islamadina 08778 2400 868. Silahkan dibagi.

APAKAH ANDA ORANG SIBUK ???

APAKAH ANDA ORANG SIBUK ???
➿➿➿➿➿➿➿
Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama

Selang beberapa lama, saat dia ingin
melanjutkan belajar ke guru lain.gurunya
berpesan :

"Jangan tinggalkan membaca Al Qur’an ,Semakin banyak baca Al Qur’an urusanmu semakin mudah"

Dan muridnya pun melakukan. Dia
membaca Al Qur’an 3 juz per hari.

Dia menambahkan hingga 10 juz per hari.

Dan urusannya semakin mudah.

Allah yang mengurus semua urusannya.

Waktu ⌚ pun
semakin berkah.

Apa yang dimaksud dengan berkahnya waktu⌚?

Bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit.
Itulah berkah Al Qur’an .

Al Qur’an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu.

Bukan kita yang atur waktu⌚ kita, tapi Allah

Padahal teorinya orang yang membaca AlQur’an menghabiskan banyak waktu.

mengurangi jatah kegiatan lain, tapi Allah yang membuat waktunya itu jadi berkah.

Hingga menjadi begitu efektif.

Hidup pun efektif.

Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan pada kita karena
Al Qur’an .

Salah satu berkahnya adalah membuka
pintu ���� kebaikan, membuka kesempatan
untuk amal shalih berikutnya.

Dan Salah satu balasan bagi amal shalih yang
kita lakukan adalah kesempatan untuk amal
baik berikutnya. Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu
Dan sbaliknya waktu yg selalu sibuk shg hanya habis u urusan dunia, bisa jadi itu adalah tandanya ada yg salah dlm hidup kita,

Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yg di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya :
��1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
��2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
��3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
��4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya. 
[Hadits Riwayat Muslim]

Note :
"Keberkahan waktu yaitu bs melakukan banyak amal kebaikan dalam waktu sedikit"

�� Selamat membaca Alquran dn beraktivitas dg bekal quran

Fenomena, "Maling teriak Maling".

�� Fenomena, "Maling teriak Maling"...

=======

Itulah yg saya tangkap dari banyak kejadian di negeri kita Indonesia.

Seringkali orang atau kelompok mengambil langkah itu utk mengamankan dirinya atau menggiring opini masyarakat ke arah yg diinginkannya.

Lihatlah bagaimana kaum liberal yg getol menyuarakan toleransi, dan berteriak bahwa kelompok lain tdk toleransi... nyatanya mereka sendiri selalu menyerang dan memerangi pemahaman kaum muslimin yg berpegang teguh kepada Alquran dan Assunnah, mereka katakan kuno, kaku, ekstrim, dan julukan buruk lainnya... "maling tapi teriak maling".

Lihatlah bagaimana kaum tradisionalis mengajak utk saling menghormati, tidak merasa paling benar, dan bersikap bijaksana dlm mengahadapi perbedaan pendapat... nyatanya mereka sendiri yang selalu meneriakkan kesesatan kaum ahlussunnah yg mereka stempeli wahabi... mereka gruduk majelisnya... bahkan berusaha menutup instansi pendidikan mereka... itukah sikap saling menghormati?! tidak merasa paling benar?! dan itukah sikap bijaksananya?! "Maling teriak maling".

Lihatlah bagaimana sebagian dr mereka meneriakkan "jangan bawa-bawa budaya arab, kita di indonesia", dan mereka anggap bahwa jenggot dan cadar sebagai budaya arab, bukan bagian dari Islam... tapi nyatanya ketika mereka ke arab, mereka membawa-bawa budaya indonesia; batik, sarung, songkok, rokok, bahkan ritual-ritual agama yg tdk ada tuntunannya pun mereka bawa ke arab... "maling teriak maling".

Subhanallah, ternyata sikap maling teriak maling ini juga telah dilakukan oleh Fir'aun kepada kaumnya, lihatlah firman Allah ta'ala:

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَن يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ

Fir'aun mengatakan (kepada para pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan silahkan dia meminta (bantuan) Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agama kalian atau menimbulkan kerusakan di muka bumi". [QS. Ghofir:26]

Lihatlah, bagaimana Firaun menuduh Nabi Musa membuat kerusakan di muka bumi, padahal dialah perusak yang sebenarnya... ya, maling teriak maling... sikap yg tercela, tapi sayang banyak yg menjalankannya.

Saya yakin Anda bukan dari mereka...

✏ Oleh: Ustadz Musyaffa Ad-Dariny, MA. حفظه الله تعالى

-------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 104
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
�� Ikuti di no: +966509273346

Tafsir Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1. Sambungan

Taushiyah ke 204, Senin 23 Dzulqa'dah 1436 / 07 September 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh delapan: Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

---- sambungan sebelumnya -----

12. Diantara bentuk nikmat Allah kepada hamba-hambaNya adalah Allah menghalalkan untuk mereka binatang ternak seperti onta, sapi, kambing dan lainnya.
13. Ada pula binatang ternak yang diharamkan Allah sebagaimana disebutkan dalam firmanNya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 3]
14. Binatang ternak yang dihalalkan tersebut berlaku sepanjang waktu kecuali ketika sedang dalam keadaan ihram haji atau umrah maka dilarang berburu dalam kondisi seperti itu.
15. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendakiNya sesuai dengan hikmah yang diketahuiNya seperti perintah memenuhi dan menepati akad perjanjian demi kemaslahatan kita dan agar kita terhindar dari madharat.
16. Dihalalkan binatang ternak adalah sebagai bentuk rahmat kasih sayang Allah kepada kita semua.
17. Diharamkan binatang ternak karena sebab tertentu adalah untuk memelihara kita dan menjaga kehormatan kita.
18. Diharamkan berburu dalam keadaan ihram haji atau umrah adalah untuk menjaga kehormatan dan keagungan ihram.
19. Semua syari'at Allah penuh dengan hikmah, ada yang telah kita ketahui dan ada pula yang belum kita ketahui.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Tafsir Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1.

Taushiyah ke 203, Ahad 22 Dzulqa'dah 1436 / 06 September 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh delapan: Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Ini adalah perintah Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman agar mengamalkan konsekuensi keimanan yaitu dengan memenuhi dan menepati akad perjanjian.
4. Memenuhi dan menepati akad perjanjian adalah dengan menyempurnakannya, menunaikan dengan sebaik-baiknya dan tidak melanggar dan menguranginya.
5. Ayat ini mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan Rabbnya agar istiqamah dalam beribadah kepadaNya serta mengamalkan semua ajaran agama secara total tanpa menguranginya.
6. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam untuk selalu taat dan mengikuti ajaran beliau.
7. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan kedua orang tuanya dan karib kerabatnya dengan selalu berbakti dan menyambung tali silaturrahmi dan tidak memutuskannya.
8. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan teman dan sahabatnya untuk selalu berbuat baik kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi seperti apapun.
9. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan sesama manusia dalam bermualah seperti jual beli, sewa menyewa, hibah, sumbangan dan semisalnya.
10. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan sesama kaum muslimin karena sesama muslim adalah bersaudara sehingga harus saling tolong menolong dan tidak memutuskan hubungan.
11. Perintah agar memenuhi dan menepati akad perjanjian ini mencakup semua perkara agama yang pokok dan cabang-cabangnya karena semuanya masuk dalam akad perjanjian yang Allah perintahkan agar kita memenuhi dan menepatinya dengan baik dan sempurna selama tidak menyelisihi Al-Qur'an dan As-Sunnah.

----- bersambung -------

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

ENGAPA ISLAM MENSYARATKAN PENYEMBELIHAN TANPA PEMINGSANAN PADA HEWAN.

✔️ MENGAPA ISLAM MENSYARATKAN PENYEMBELIHAN TANPA PEMINGSANAN PADA HEWAN.

(Artikel menjelang Hari Raya Idhul Adha).

Semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.

Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari'atnya membuktikan penelitian ilmu modern.

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman, Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim.

Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan
"manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa).

Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih.

Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu.

Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan.

Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.

Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu...

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

✔️ Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

✅ Pertama

pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

✅ Kedua

pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

✅ Ketiga

setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

✅ Keempat

karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

✔️ Penyembelihan Cara Barat

✅ Pertama

segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

✅ Kedua

segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

✅ Ketiga

grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

✅ Keempat

karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

✔️ Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya.

Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit.

Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah…  Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam.

Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.

Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih.

Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan  yang tersimpan di dalamnya.

Wallahu a'lam bishawab.

(dari Ustz. Muhammad Suhud).

Semoga bermanfaat.

�� Reposted dari WA grup Islamadina KESEHATAN MUSLIM, 08778 2400 868. Silahkan bergabung, silahkan dishare.

BAGAIKAN SETETES MADU DAN SEEKOR SEMUT KECIL

��BAGAIKAN SETETES MADU DAN SEEKOR SEMUT KECIL..

��Setetes madu jatuh di atas tanah�� . .

��Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. . .

��Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. .
.
. ��Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. .
.
. ��Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. .
.
. ��Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. .
.
. ��Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. .
.
. ��Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah. .

. . ��Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. .

. . ��Malangnya, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. ..

. ��Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab : .

. ✨"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.

��Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.

��Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."

-------------------------

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Al- An'am : 32)

��Semoga bermanfaat...
��Tetap semangat menatap masa depan...
��Meraih kebahagiaan untuk mendapat ridho Allah yang haqiqy...

��.������������������.��

✏ Oleh Ust. Abu Yusuf Masruhin Spd. Hafidzahullah

----------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 103
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
�� Ikuti di no: +966509273346

Tafsir Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1. Bag 1

Taushiyah ke 203, Ahad 22 Dzulqa'dah 1436 / 06 September 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh delapan: Surat 5 Al-Ma'idah, Ayat 1.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Ini adalah perintah Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman agar mengamalkan konsekuensi keimanan yaitu dengan memenuhi dan menepati akad perjanjian.
4. Memenuhi dan menepati akad perjanjian adalah dengan menyempurnakannya, menunaikan dengan sebaik-baiknya dan tidak melanggar dan menguranginya.
5. Ayat ini mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan Rabbnya agar istiqamah dalam beribadah kepadaNya serta mengamalkan semua ajaran agama secara total tanpa menguranginya.
6. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam untuk selalu taat dan mengikuti ajaran beliau.
7. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan kedua orang tuanya dan karib kerabatnya dengan selalu berbakti dan menyambung tali silaturrahmi dan tidak memutuskannya.
8. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan teman dan sahabatnya untuk selalu berbuat baik kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi seperti apapun.
9. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan sesama manusia dalam bermualah seperti jual beli, sewa menyewa, hibah, sumbangan dan semisalnya.
10. Ayat ini juga mencakup semua jenis akad perjanjian seorang hamba dengan sesama kaum muslimin karena sesama muslim adalah bersaudara sehingga harus saling tolong menolong dan tidak memutuskan hubungan.
11. Perintah agar memenuhi dan menepati akad perjanjian ini mencakup semua perkara agama yang pokok dan cabang-cabangnya karena semuanya masuk dalam akad perjanjian yang Allah perintahkan agar kita memenuhi dan menepatinya dengan baik dan sempurna selama tidak menyelisihi Al-Qur'an dan As-Sunnah.

----- bersambung -------

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Sabtu, 05 September 2015

PETAKA SEBUAH JEMPOL

BimbinganIslam.com
Sabtu, 21 Dzulqa'dah 1436 H / 5 September 2015 M
Materi Tematik
Ustadz 'Abdullāh Zaen, MA
Link Audio:
https://www.dropbox.com/s/vpdspfqp1ti0dlz/ust.%20Abdullah%20zein%20%28petaka%20sebuah%20jempol%29%20.mp3?dl=0
Sumber:
Ceramah Singkat: Petaka Sebuah Jempol (Revisi) – Ustadz Abdullah Zaen, MA | Yufid TV - http://yufid.tv/ceramah-singkat-petaka-sebuah-jempol-revisi-ustadz-abdullah-zaen-ma/#
➖➖➖➖➖➖➖

PETAKA SEBUAH JEMPOL

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

"Anda punya HP?"

"Siapa yang hidup di zaman ini yang tidak punya HP. Anak TK aja punya HP, Ustadz, masa kita gak punya HP."

Betul, tetapi coba anda bandingkan dengan 20 tahun lalu, dimana HP itu hanya dimiliki oleh orang-orang "the have", hanya juragan atau bos.

Sekarang, mā syā Allāh, semua punya HP.

Bandingkan dulu ketika belum banyak HP. Kita mau nelfon saja kita harus antri di wartel.

Bahkan kadang-kadang kita harus ngantri selama sejam. Itupun juga ngomongnya terbatas.

Kita hanya duduk di atas kursi yang sempit, kemudian juga sudah di tunggu orang diluar, gak nyaman.

Itupun kalau misalnya orang yang kita tuju ada telfonnya. Kalau misalnya orang yang kita tuju tidak ada telfon?

Padahal kita ingin menyampaikan sebuah berita yang berita itu sangat penting, misalnya: "Bapak sakit parah."

Apa yang kita lakukan?

Kita pergi ke wartel untuk mengirim telegram yang setiap hurufnya ada harganya.

Coba sekarang, mā syā Allāh, kita ngirim berita hanya dengn 100 perak, 200 perak, atau bahkan bisa gratis pula.

Saat ini kita kirim berita, saat itu juga berita akan sampai.

Ini adalah merupakan nikmat dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Teknologi yang kita rasakan saat ini, kemudahan yang ada di dalamnya, adalah merupakan karunia dari Allāh Jalla Wa 'Ala.

Yang mana nikmat seharusnya adalah untuk disyukuri.

Dan cara untuk mensyukuri nikmat adalah dengan menggunakan nikmat itu di jalan yang benar.

Tapi kenyataannya sekarang, justru betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan gara-gara HP.

Jempol ini, yang biasa kita gunakan unutuk menulis SMS, ternyata sering mendatangkan petaka.

Betapa banyak, sebuah keluarga  yang harmonis, antara suami istri yang saling mencintai, ternyata kemudian akhirnya biduk pernikahan itu harus hancur berantakan gara-gara petaka sebuah jempol.

Ketika ada SMS nyasar dari seorang wanita, kemudian ditanggapi oleh sang suami. Kemudian terus terjalin hubungan asmara sehingga munculah ada wanita idaman lain.

Begitu pula ternyata sang istri, juga mengalami hal yang serupa, sehingga dia memiliki pria idaman lain.

Rusaklah dan hancurlah rumah tangga tersebut.

Gara-gara apa?

Gara-gara petaka sebuah jempol.

Ketahuilah, yang berzina bukan hanya kemaluan kita, tapi jari kita juga bisa berzina.

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan hadits ini dinilai shahih oleh Imam Ibnu Hibban, dan Al hakim, kata Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam:

كل ابن آدم أصاب من الزنا لا محالة فالعين زناها النظر واليد زناها اللمس والنفس تهوى وتحدث ويصدق ذلك أو يكذبه

"Setiap anak keturunan Nabi Ādam pasti akan terjerumus kedalam zina yang tanpa mungkin bisa dia hindari."

"Ah masa?! Ana gak pernah ustadz. Ana gak pernah berzina ustadz."

Ini kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bahwa setiap anak keturunan Nabi Ādam itu pasti akan terjerumus kedalam perbuatan zina tanpa bisa dia hindari.

Zina apa dulu?

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

فالعين زناها النظر

Mata berzina, zinanya mata melihat, melihat sesuatu yang tidak halal, melihat sesuatu yang tidak boleh untuk dilihat:

• Melihat wanita yang bukan mahromnya,
• Melihat tontonan-tontonan yang seharusnya tidak dilihat.

Ini adalah zinanya mata.

Kemudian kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam

واليد زناها اللمس

Tangan juga berzina,

Zinanya apa?

Zinanya memegang, memegang wanita yang tidak halal, memegang sesuatu yang seharusnya tidak dipegang.

Dan termasuk juga mungkin, anda SMS dengan tangan anda, kepada wanita, SMS yang tidak ada maksudnya. SMS yang tidak ada kebutuhannya, kepada wanita yang tidak halal.

Ini mungkin bisa dikategorikan sebagai zinanya tangan.

Kemudian kata Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam ,

والنفس تهوى وتحدث

Setelah mata dan tangan berzina, maka giliran hawa nafsu lah yang akan memprovokasi, untuk melanjutkn kepada perzinaan tingkat berikutnya.

Baru kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

ويصدق ذلك أو يكذبه الفرج

Adapun yang akan mengeksekusi terakhir adalah kemaluan.

Dari mata turun ke hati, dari hati kemudian dieksekusi oleh kemaluan.

Dari apa awalnya?

Kalo sekarang, dari sebuah jempol.

Maka berhati-hatilah, kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati.

Setiap apa yang dilakukan oleh anggota tubuh kita, akan kita pertanggung jawabkan disisi Allāh.

Kata Allāh Jalla wa 'Ala:

 إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا  

"Sesungguhnya pendengaran kita, penglihatan kita, bahkan hati kita semuanya akan ditanya disisi Allāh Jalla wa 'Ala."

(QS. Al Isrā: 36)

Jadi, kita akan mempertanggung jawabkan apa yang akan diperbuat oleh jempol kita.

Kita akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan oleh mata kita.

Kita akan mempertanggung jawabkan apa yang didengar oleh telinga kita.

Semuanya akan kita pertanggung jawabkan.

Maka berhati-hatilah dengan teknologi yang telah Allāh mudahkan bagi kita.

Mari kita gunakan teknologi itu untuk hal yang diridhai Allāh .

Minimal dalam hal-hal yang mubah yang diperbolehkan oleh Allāh .

Orang banyak mengeluh di zaman kita ini kenapa HP saya cepet rusak padahal baru dipakai udah rusak.

Mungkin bisa jadi rusaknya adalah karena anda gunakan HP tersebut untuk hal-hal yang tidak diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan kita tahu bahwasanya, nikmat itu akan langgeng seandainya kita syukuri.

Manakala Anda menggunakan nikmat tersebut, bukan untuk hal-hal yang diridhai oleh Allāh, berarti anda tidak mensyukuri nikmat tersebut.

Dan Anda terancam nikmat itu akan dicabut oleh Allāh Jalla wa 'Ala.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengumumkan:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Kalau kalian bersyukur, niscaya nikmat akan Aku tambah. Tapi kalau kalian kufur (tidak syukur nikmat), ketahuilah bahwa siksaan-Ku sangat pedih."

(QS Ibrāhīm: 7)

Hati-hati dari petaka sebuah jempol.

Semoga Allāh menghindarkan kita semua dari petaka yang dahsyat tersebut.

Wallāhu Ta'ala wa A'lam, semoga yang singkat ini bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullāhi wabarakātuh
__________________________
♻ PROGRAM TEBAR QURBAN
CINTA SEDEKAH dan Group Bimbingan Islam

▪Paket Sapi A 19.250.000
Untuk 7 orang @Rp. 2.750.000
▪Paket Sapi B 15.750.000
Untuk 7 Orang @Rp. 2.250.000
▪Kambing A Rp. 2.500.000
▪Kambing B Rp. 2.300.000
▪Kambing C Rp. 2.100.000

SALURKAN Qurban anda melalui:
Rek. Bank Muamalat
Cab. Cibubur No Rek 3310004579
a.n. Cinta Sedekah

Konfirmasi
SMS ke 0878 8145 8000
Dengan format: Nama#Domisili#PaketQurban#JumlahTransfer
Contoh:
Musa#Yogyakarta#2 Paket Kambing A#5.000.000
Isa#Solo#1/7 Paket Sapi B#2.250.000

www.cintasedekah.org
Fb: Cinta Sedekah

KITA AKAN MATI

Ibnu Abbas As-Salafy Kendari
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
▬▬► Inna lillahi wa inna ilahi roji'un
Telah meninggal dunia : ...
akan disholati di : ...
akan dimakamkan di : ...
setelah sholat : ...
Pasti hari ini atau esok,
namamu dan namaku
akan mengisi ... di atas.
Maka perbaiki amal dan ibadah kita.
Isi sisa² umur dengan se-baik²-nya.
Kematian
tidak menanti keistiqomahan dirimu.
Istiqomahlah !
Dan tunggulah kematian.
Pergaulilah manusia
dengan lisan, sikap dan akhlak yang mulia.
Drama 90 menit ...
Sinetron 60 menit ...
Film 130 menit ...
Sholat 5 menit!!
Jahannam sepanjang masa..
Sorga sepanjang masa..
Hendaklah akal kita berfungsi !!
Teman di WA ratusan orang,,
Teman di phonebook ribuan orang,,
Tetangga di komplek puluhan orang..
Namun..
Ketika kita susah,
kita di kubur sendiri,
inilah realita hidup..
Ternyata yg bermanfaat
hanyalah sholatmu !
Jila Alquranmu berdebu,
maka menangislah !!
Karena
barangsiapa meninggalkan membaca Alquran
3 hari ber-turut²,
dia telah mengabaikan Alquran..
Jenazah demi jenazah..
kematian demi kematian,
Berita duka
bagaikan kilatan petir..
Si Fulan tertabrak mobil,
yang lain karena sakit,
yang lain lagi jatuh ketika jalan pagi,
yang lain ketika sedang tidur..
Semuanya
meninggalkan dunia
di belakang punggung mereka..
Kita memakamkannya
di bawah tanah,
Pasti,
akan tiba waktuku dan waktumu.
Maka
siapkanlah bekal
untuk perjalanan
yg tak akan kembali ini..
Jangan menunda taubat,
jangan alasan masih muda,
di pemakaman
tak tertulis di sana "khusus orang tua" ...
Hidup di dunia ini hanya 3 hari...
▬ Hari kemarin :
sudah kita lalui dan tak kan kembali,
▬ Hari ini :
kita jalani dan tak kan abadi,
▬ Hari esok :
kita tak pernah tau yg terjadi esok, bisa jadi kita sudah mati..
Maka maafkan,
relakan dengan tulus,,
(Saya), (anda), (mereka)
Pasti mati, pasti pergi...
▬► Ya Allah,
kami memohon kepadaMu husnul khotimah,
selamat dengan memasuki SorgaMu
dan terbebas dr api neraka. ...Aamiin
-Renungan Siang-

Sholat isya' dan subuh

. Assalamu'alaikum wr wb ;                         Selamat saudara-2ku.                                **shalat Isya berjamaah dan shalat shubuh berjamaah  memiliki keutamaan yg besar. Dua shalat inilah yg dirasakan berat oleh orang2 manafik.                 *ALLAH SWT BERFIRMAN:                     @"Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang , melainkan dengan malas.  (QS  At- Taubah : 54.)                        @"Hai anak Adam , pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid.  (QS  al-A'raf:31.)                                                                        *RASULULLAH SAW BERSABDA:                 #"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat 'Isya' . Seandainya mereka tahu keutamaan tg ada pada kedua shalat tsb, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak. .(HR. Bukhari.)                       @"Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatkan dua puluh lima lipat atas shalat sendiri yg dikerjakan dirumsh atau  dipasar. Hal itu apabila is berwudgu dgn sempurna kemudian keluar menuju ke masjid dgn niat hanya utk shalat, maka setiap kali ia melangkah derajatnya dinaikkan dan kesalahan (dosa)nya diturunkan. Lalu ketika ia melakukan shalat, malaikat selalu memohonkan ampunan dan rahmat untuknya selama  ia masih tetap berada ditempat shalatnya dan tdk berhadats. Malaikat berdoa ." Dan tetap dianggap dlm shalat (mendpt pahala seperti itu) selama ia mensnti shalat.   (HR  Bukhari dan Muslim.)                                @"Barangsiapa yg shalat Isya' dgn berjamaah se-olah2 ia mengerjakan shalat setengah mslam. Dan barang siapa yg shalat Shubuh dgn berjamaah se-olah2 ia mengerjakan shalat semalam suntuk." (HR Muslim)               @"Karuniailah mereka yg berjalan dgn kegelapan menuju masjid dgn sinar yg sempurna di hari Kiamat.   (HR  Abu Dawud dan Tirmidzi.)

JENIS JENIS TEMAN

[JENIS JENIS TEMAN]
1. Teman atas dasar asas manfa'at.
2. Teman untuk bersenang-senang.
3. Teman yang utama.
Siapakah mereka?
1. Teman atas dasar asas manfa'at.
Dialah yang berteman denganmu ketika dia dapat mengambil manfaat darimu berupa harta, kedudukan, dsb.
Jika dia tidak lagi mengambil manfaat darimu, dia akan membelakangimu, seolah-olah dia tidak pernah mengenalmu & engkau tidak pernah mengenalnya, betapa banyaknya teman seperti ini.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْها رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْها إِذا هُمْ يَسْخَطُونَ (58)
2. Teman untuk bersenang-senang.
Dialah yang berteman denganmu karena ingin bersenang-senang denganmu dalam percakapan dan pergaulan, namun dia tidak bermanfaat bagimu & tidak ingin memberimu faidah berteman dengannya. Berteman dengannya hanyalah menghabiskan waktu, hindarilah teman seperti ini.
3. Teman yang utama.
Dia membawamu kepada kebaikan dan melarangmu dari keburukan, dia membuka pintu kebaikan dan menunjukkanmu padanya.
Bila engkau tergelincir, maka dia menyelamatkanmu dengan cara yang tidak menjatuhkan kemuliaannya.
[Syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitabnya "Hilyah thaalib al-'ilm" (hiasan bagi para penuntut ilmu), hal.23 ]
Umar bin khaththab berkata :
Tiada setelah ni'mat islam yang lebih baik daripada ni'mat seorang teman yang shalih, jika kalian
menemukan cinta itu pada temannya, maka hendaklah dia berpegang erat dengannya.
Imam Syafi'i berkata :
Jika engkau mempunyai teman yang membantumu kepada keta'atan, maka eratkanlah peganganmu padanya, karena mendapatkan teman itu sulit, sedangkan berpisah darinya sangat mudah.
Semoga Bermanfaat
Baraakallahu Fikum
[Copas Via BC Abu Abdillah ]

Tafsir Surat 4 An-Nisaa', Ayat 144.

Taushiyah ke 202, Kamis 19 Dzulqa'dah 1436 / 03 September 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh tujuh: Surat 4 An-Nisaa', Ayat 144.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?"

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah melarang hamba-hambaNya yang beriman dari meniru sifat orang-orang munafik yang menjadikan orang-orang kafir sebagai wali.
4. Maksud menjadikan orang-orang kafir sebagai wali adalah bersahabat dengan mereka, mencintai mereka, bersikap loyal dan setia kepada mereka bahkan membongkar rahasia orang-orang beriman kepada mereka.
5. Sungguh merupakan suatu keburukan jika orang beriman meniru orang munafik.
6. Wajib atas orang beriman untuk menjadikan sesama orang beriman sebagai wali, bukan orang munafik.
7. Permasalahan ini disebut sebagai Aqidah Al-Wala' dan Al-Baro', yaitu mencintai apa dan siapa saja yang Allah perintahkan untuk dicintai dan membenci apa dan siapa saja yang Allah perintahkan untuk dibenci sesuai ajaran wahyu Allah, Al-Qur'an dan As-Sunnah.
8. Orang beriman yang menjadikan orang kafir sebagai wali berarti telah mengadakan alasan yang nyata bagi Allah untuk menyiksa dan menghukumnya karena Allah telah melarang dan memperingatkan darinya serta telah menjelaskan kerusakan yang ditimbulkan olehnya sehingga siapa saja yang melanggarnya berarti pantas mendapatkan hukuman.
9. Ayat ini adalah dalil akan kesempurnaan keadilan Allah, yaitu bahwasanya Allah tidak akan menghukum sebelum menegakkan argumentasi dan menjelaskan ilmu serta permasalahannya.
10. Ayat ini juga peringatan agar kita meninggalkan berbagai macam kemaksiatan dan pelanggaran karena pelaku kemaksiatan dan pelanggaran itu berarti telah mengadakan alasan yang nyata bagi Allah untuk menyiksa dan menghukumnya.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Jumat, 04 September 2015

Semangat Pagi itu Berbarokah

��Semangat Pagi itu Berbarokah

بسم الله الرحمن الرحيم

��Barakallahu fikum saudaraku…
semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan kepadamu, simaklah penyemangat pagi yang berbarokah berikut ini:

��Hadits Pertama:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بُورِكَ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا»

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda, “Diberkahi bagi umatku pada waktu pagi harinya” (HR. At-Thobroni dalam Al-Mu’jamul al-Ausath 1/229 no. 754, SHOHIH, lihat Shohih Jami’us Shoghiir no. 2841)

��Hadits Kedua:
عَنْ صَخْرٍ الْغَامِدِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا»

Dari Shakhr al-Ghamidi Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ‘Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya
(HR. Abu Dawud  no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan 2238 (dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma), at-Tirmidzi  no. 1212, An-Nasa-I dalam as-Sunan al-Kubro no. 8782, at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabiir no. 7275.  Shohih Lighoirihi, lihat Shohih Abi Dawud – Al-Umm no. 2345 dan Shohih at-Targhib wat Tarhiib no. 1693)

✏Ibnu Bathol rahimahullah (wafat 449 H) mengatakan tentang hadits diatas:

لا يدل أن غير البكور لا بركة فيه؛ لأن كل ما فعل النبى (صلى الله عليه وسلم) - ففيه البركة ولأمته فيه أكبر الأسوة. وإنما خص (صلى الله عليه وسلم) البكور بالدعاء بالبركة فيه من بين سائر الأوقات والله أعلم - لأنه وقت يقصده الناس بابتداء أعمالهم وهو وقت نشاط وقيام من دعة، فخصه بالدعاء؛ لينال بركة دعوته جميع أمته

✏(Hadits diatas) tidak menunjukkan bahwa selain waktu pagi adalah waktu yang tidak ada keberkahannya sama sekali. Apa saja yang dilakukan (baca: dicontohkan) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengandung barokah dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik suri teladan/panutan bagi umatnya. Adapun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan waktu pagi dengan mendo’akan keberkahan pada waktu tersebut daripada waktu-waktu yang lainnya karena pada waktu pagi tersebut  (Allahu A’lam) adalah waktu yang biasa digunakan manusia untuk memulai berbagai aktivitas (kesehariannya), dan Waktu tersebut adalah waktu (nasyaath) bersemangat untuk beraktivitas. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan do’a pada waktu tersebut agar seluruh umatnya mendapatkan keberkahan (dalam waktu tersebut). (Lihat Syarah Shohih al-Bukhori Libni Bathool 5/124 cet. Maktabah ar-Rusd 1423 H)

��Fawaid:
1⃣    Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menganjurkan untuk memulai aktivitas keseharian pada pagi hari karena di dalamnya ada keberkahan

2⃣   Keberkahan di pagi hari hanya diperuntukkan kepada Umat Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, karena mayoritas orang kafir tidak bangun pada pagi hari terlelap dengan buaian dunia mimpi.

3⃣    Nabi Shallallahu’alaihi wasallam jika ingin mengirim utusan-utusannya adalah pada pagi hari, ini menunjukkan seorang pemimpin menganjurkan kepada bawahannya untuk melakukan permintaannya pada waktu yang paling ideal ataupun waktu yang paling fit bagi bawahannya untuk melakukannya.

4⃣   Memulai pagi hari yang penuh barokah itu dengan ketaatan, salah satu ketaatan yang paling dianjurkan adalah membaca al-Quran. Bahkan Syaikh Sholih al-Masy’ari hafizhahullah pernah memberikan nasehat “yang harganya sebanding dengan emas”

“Mulailah harimu dengan al-Quran, inSya Allah engkau akan mendapatkan berbagai keberkahan dan kemudahan dalam harimu itu”

5⃣   Keberkahan pagi itu hanya bisa didapat dengan usaha keras bukan tidur dan malas-malasan.

6⃣  Mulailah membiasakan anak semenjak kecil untuk memulai pagi harinya dengan ketaatan.

7⃣  Anjuran kepada orang yang mengajak kepada kebaikan/berdakwah kepada orang lain untuk memulai dakwahnya dengan mendoakan kebaikan orang yang didakwahi.

Semoga Bermanfaat
�� Zaki Abu Kayyisa

__________
Dinukil dari Group WA ملتقى الدعاة الى الله,  yang dikirim oleh Ust. Zaki Abu Kayyisa hafidzahullah

-------------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 102
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
�� Ikuti di no: +966509273346

Kamis, 03 September 2015

KEUTAMAAN MEMBACA 50, 100, 200, 500 AYAT SEHARI SEMALAM

��KEUTAMAAN MEMBACA 50, 100, 200, 500 AYAT SEHARI SEMALAM…

Barang siapa membaca 50 ayat Al-Qur’an sehari semalam, maka dia tidak ditulis ke dalam golongan orang-orang yang lalai.

Barang siapa yang membaca 100 ayat, maka dia ditulis ke dalam golongan orang-orang yang taat.

Barang siapa membaca 200 ayat, maka Al-Quran tidak akan mendebatnya pada Hari Kiamat..

dan barang siapa yang membaca 500 ayat, maka ditulis untuknya pahala yang banyak melimpah..

(Hadits Hasan diriwayatkan oleh ibn assunni dalam amal alyaumi wallailah 437)

Ref : http://salamdakwah.com/baca-artikel/keutamaan-membaca-50–100–200–500-ayat-sehari-semalam.html

Wirid-wirid membaca ayat al Qur-aan berdasarkan hadits yang shahiih

1. Membaca ayat kursi [1 ayat]

dibaca setiap selesai shalat [total 5x], pagi [1x] dan petang [1x], sebelum tidur malam [1x];

[total 8]

2. al-ikhlash, al-falaq dan an-Naas [total 15 ayat]

dibaca masing-masing SEKALI setiap selesai shalat [5×15 = 75], pagi petang (masing-masing 3x) [2 x (3×15) = 2 x 45 = 90], sebelum tidur (dibaca secara berurutan 3x) [45]

[total 210]

3. ‘Aali Imran 190-200 [10 ayat]

dibaca ketika bangun tidur [10 ayat]

[total 10 ayat]

4. al Baqarah 285-286 [2 ayat]

dibaca ketika sebelum tidur [2 ayat]

[total 2 ayat]

5. Surat as-Sajadah [30 ayat] dan Surat al-Mulk [30 ayat]; total [60 ayat]

dibaca ketika sebelum tidur [60 ayat]

TOTAL POINT 1 – 5 = 290

untuk ini saja totalnya sudah, 290 ayat yang kita baca dalam sehari semalam.

maka kita tinggal memerlukan 210 ayat (dan ini kira-kira setara dengan satu juz, lebih sedikit) al Qur-aan untuk mencapai 500 ayat sehingga kita bisa dicatat pembendaharaan harta berupa pahala..

marilah kita meraih keutamaan ini… TAPI ingatlah, amalan yang dicintai Allah adalah yang sedikit, tapi KONTINYU..

Bertahaplah dalam mengamalkan sesuatu, sehingga kita tidak terbebani dengan beban yang berat, yang malah nantinya kita meninggalkannya yang ini tidak baik bagi kita sendiri.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ



“Wahai ‘Abdullah ‪(‬ibn ‪’‬Amr ibnul ‪’‬Ash‪)‬, janganlah engkau seperti si fulaan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.”

(HR. Bukhari no. 1152; sumber penomoran: http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2724-di-balik-amalan-yang-sedikit-namun-kontinu.html )

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ فَوَاللَّهِ لَا يَمَلُّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى تَمَلُّوا إِنَّ أَحَبَّ الدِّينِ إِلَى اللَّهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ

“Hendaknya kalian melakukan sesuatu yang kalian mampui. Demi Allah, Allah Azzawajalla tidak akan pernah bosan hingga kalian sendiri yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai oleh Allah adalah yang paling kontinyu (terus menerus).”

[Hadits shahih, dikeluarkan oleh Ahmad 6/247, Muslim 6/73, Ath-Thabrany, hadits nomor 564 di dalam Al-Kabir; sumber penomoran: almanhaj.or.id/content/1912/slash/0 ]

Bukankah kita MAMPU

Membaca ayat kursi dalam setiap selesai shalat [total 5x], pagi [1x] dan petang [1x], sebelum tidur malam [1x]

bukankah kita MAMPU

Membaca surat al-ikhlash, al-falaq dan an-Naas dalam setiap shalat 5 waktu (masing-masing sekali); pagi dan petang (masing2 3x), dan sebelum tidur (secara berurutan masing2 3x)?!

Untuk kedua hal ini saja, bacaan rutin ayat al qur-aan kita dalam sehari sudah 218 ayat; yang semoga kita termasuk dalam orang-orang yang tidak dibantah al Qur-aan di hari kiamat.

Maka semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan agamaNya yang mulia dan agung ini.. aamiin

��Oleh Ustadz Badru Salam, حفظه الله تعالى
---
♻ WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000
�� www.madinatulquran.or.id
######
DONASI PESANTREN MADINATULQURAN
Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM)
�� Donasi Pembangunan Pesantren
A.n : Yys Pesantren Wisata Al Islam
No Rek. 701 4101 882 / 10 300 84251
�� Donasi Yatim
A.n : YPWA (Yatim)
No Rek :  710 3000 402
�� Donasi Masjid, Wakaf Tanah Masjid
A.n : YPWA (Masjid-Tanah Wakaf)
No. Rek : 710 3000 607
��Konfirmasi SMS/WA : 0852-0023-6000