Rabu, 02 September 2015

IMAN MENGALAHKAN JIHAD:

IMAN MENGALAHKAN JIHAD:

Abu Bakar adalah org yg paling utama setelah para nabi dan rosul.  Keutamaan Abu Bakar melebihi keutamaan seluruh para sahabat. Padahal banyak dikalangan para sahabat yg gugur sebagai syahid di jalan Allah taala.

Apa rahasia keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq ?
Jwbnya adlah APA YG ADA DALAM HATINYA berupa keIMANan.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pernah ditanya tentang amalan yg paling utama lalu beliau menjwb: “Iman kpd Allah dan Rasul-Nya.” Ditanyakan kpd beliau: “Kemudian apa?” Beliau berkata: “Berjihad di jalan Allah.” Ditanyakan lagi kpd beliau: “Kemudian apa?” Beliau berkata: “Haji yg mabrur.” (HR Bukhari)

Ibnul qoyyim mengatakan: ”perhatikanlah hadits ini, bagaimana Rosulullah lebih mengutamakan iman kpd Allah daripada amalan berjihad di jalan Allah. Padahal jihad lebih melelahkan..”

Umar bin al khaththab mengatakan : “Seandainya ditimbang iman Abu Bakar dg iman seluruh penduduk bumi, (selain nabi dan rosul)  niscaya lebih berat iman Abu Bakar.”

Abu Bakar Su’bah al Qaari berkata : “Tidaklah Abu Bakar mendhaului kalian dg banyaknya sholat dan shodaqoh, namun dg iman yg menancap di hatinya”

Seberat apakah iman yg tertanam di dada kita? Adakah seberat biji zarah?

Ya Allah, ampuni hambaMu ini, perbaruilah senantiasa iman kami, tumbuh kembangkan dlm sanubari kami menjadi batu karang yg kokoh menjulang. Aamiin.

Sebuah Nasehat Untuk Para Ayah

Sebuah Nasehat Untuk Para Ayah
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰
▪يا أبتي:
▪Wahai Ayahku,

��هل رأيت يوماً قارباً صغيراً تصارعه ظأمواج البحر في عتو واستكبار؟!
��Pernahkah kau melihat ada sebuah sampan kecil yang bergumul melawan gelombang lautan, dengan angkuh dan sombongnya?!

��أو أبصرت زهرة ندية تقاوم- على ضعفها- سطوة إعصار؟!
��Atau, pernahkah kau memperhatikan ada setangkai bunga yang basah, berdiri tegak dengan segala kelemahannya melawan dahsyatnya angin taufan?!

��أو لمحت طائراً ضعيفاً مكسور الجناح تطارده سباع وضباع في نهم وسعار؟!
��Atau, pernahkan kau memandang seekor burung lemah yang patah sayapnya, yang diburu oleh hewan buas dan anjing hutan yang dalam keadaan rakus dan laparnya?!

▫إني- يا أبتي- أضعف من هؤلاء جميعاً في جو الفتن والشهوات والشبهات الذي أعيشه ليلاً ونهاراً..
▫Karena sesungguhnya aku, wahai ayahku, lebih rapuh dari mereka semua, karena saya hidup siang dan malam di atmosfer yang penuh dengan fitnah, syahwat dan syubhat.

�� فالعين لا ترى إلا ما يسحرها..
�� Mata ini tidaklah memandang melainkan sesuatu yang menipu..

��والأذن لا تسمع إلا ما يطربها..
��Telinga ini tidaklah mendengar melainkan sesuatu yang  memikat..

����والجوارح لا تعيش إلا ما يغريها..
���� Anggota tubuh ini tidaklah bekerja melainkan sesuatu yang mengherankan..
 
�� والقلب لا يشعر إلا بما يفتنه..
�� Dan hati ini, tidaklah merasakan melainkan sesuatu yang memperdaya.. 
 
�� ومن رعى غنماً في أرض مسبعة    ##   ونام عنها تولى رعيها الأسد
�� Barangsiapa menggembala kambing di alam liar, lalu ia lalai niscaya hewan gembalaannya akan dikuasai oleh singa.

�� لقد هيأت لي- يا أبتي- جو المعصية وأحطتني بسياج الخطيئة، فتنفست رائحة الشهوة في الشهيق فأخرجت ذلك معصية لله تعالى مع الزفير..
�� Sungguh wahai ayah, kau telah menyediakan bagiku lingkungan penuh dengan maksiat dan meletakkan diriku di ambang kesalahan, sehingga terhirup aroma syahwat dalam tarikan nafas, dan menghembuskan kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dalam tiap hembusan nafas ..
 
�� ألقيتني- يا أبتي- في بحر الشهوات ولم تلبسني طوق نجاة ثم تريدني بعد ذلك أن أكون ملكاً معصوماً!!! هيهات.. هيهات..
�� Wahai ayah, kau lempar diriku di lautan syahwat sedangkan kau tidak memakaikanku baju keselamatan, lalu setelah itu kau menginginkan diriku bisa menjadi malaikat yang bebas dari salah!!!
Duhai, alangkah jauhnya.. alangkah jauhnya..
    
�� ألقاه في اليم مكتوفاً وقال له ##   إياك إياك أن تبتل بالماء
�� Dia melemparkan dirinya ke lautan dalam keadaan terikat, lalu dia berkata padanya, hati-hatilah.. hati-hatilah.. dirimu terputus lantaran air
     
�� يا أبتي: إني لا أريد أن أكون خصيماً لك يوم القيامة {يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} [ سورة الشعراء الآيتان:88-89]
�� Wahai ayahku, sungguh aku tidak ingin diriku akan menjadi musuhmu di hari kiamat kelak, hari yang tidaklah bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. [QS 26:89]

❗فأمسك بتلابيبك يوم القيامة يوم الحسرة والندامة فأقول:
❗Karena itu, tahanlah kerah bajumu di hari kiamat, yaitu hari yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan. Saat itu saya berkata :

▪يا رب خذ لي مظلمتي من والدي..
▪Wahai Rabb, balaslah kezhaliman dari ayahku..

▪يا رب إنه رآني على المعصية فلم ينهني..
▪Wahai Rabb, sesungguhnya dia melihatku melakukan kemaksiatan namun dia tidak mencegahku..

▪يا رب إنه أبصرني محجماً عن المعروف فلم يأمرني..
▪Wahai Rabb, sesungguhnya dia mengetahui diriku berpaling dari kebaikan namun dia tidak memerintahkanku..

▪يا رب إنه بذل لي أسباب المعصية، وزين في عيني الخيطئة وألقاني في نار الشهوات، فأحرقت إيماني والتهمت حسناتي
▪Wahai Rabb, sesungguhnya upayanya lah yang menyebabkan diriku jatuh kepada kemaksiatan, yang memperindah kesalahan di mataku dan melemparkan diriku ke dalam neraka syahwat, sehingga keimananku terbakar dan kebaikanku hangus.

�� وقد قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم: “مثل الذي يعين قومه على غير الحق، مثل بعير تردى وهو يجر بذنبه
�� Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Perumpamaan seorang yang menolong kaum nya melakukan suatu hal yang tidak benar, seperti seekor unta yang terjungkal namun ia masih menyeret ekornya.” [dishahihkan oleh Albânî]

�� يا أبتي: إني أمانة في عنقك.. وأنت مسؤول عني أمام ربي وربك..
�� Wahai ayahku, sesungguhnya diriku ini adalah amanat di lehermu.. dan kau bertanggung jawab atasku di hadapan Rabb-ku dan Rabb-mu..

�� قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “كلكم راع، وكلكم مسؤول عن رعيته،
�� Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”

❗فاشغلني بطاعة الله حتى لا أشغل نفسي بمعصيته.. استعملني في مرضاة الله حتى لا أقع فيما يغضبه.. سخرني في قربات الله كي لا أجترح ما يسخطه..
❗Untuk itu, sibukkanlah aku dengan ketaatan kepada Allah agar aku tidak sibuk lagi dengan kemasiatan kepada-Nya.. pekerjakan aku di dalam perbuatan yang diridhai Allah agar aku tidak kembali jatuh kepada perbuatan yang dibenci-Nya.. dan bimbinglah diriku di dalam beribadah kepada Allah agar diriku tidak kembali melakukan perbuatan yang dimurkai oleh-Nya..

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ}
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya para malaikat yang kaku, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah terhadap segala hal yang diperintahkan oleh-Nya dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS 66:6]

☑ يا أبتي: برني صغيراً حتى أبرك كبيراً.
☑ Wahai ayahku, berbuat baiklah padaku di kala ku kecil niscaya ku kan berbuat baik padamu di saat ku dewasa.

☑ ولا تعقني صغيراً كي لا أعقك كبيراً.
☑ Janganlah kau bersikap buruk padaku di kala ku kecil agar aku tidak mendurhakaimu di saat ku telah dewasa.

☑ فكما تدين تدان، وما تزرعه اليوم تحصده غداً ومن أراد النجاة أخذ بأسبابها..
☑ Sebagaimana apa yang kau perbuat, itulah yang kau dapat, dan apa yang kau tanam hari ini akan kau panen esok hari. Barangsiapa menginginkan keberhasilan, hendaknya ia mengerjakan sebab-sebabnya..

⛵ ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها ##  إن السفينة لا تجري على اليبس
⛵ Kau inginkan keberhasilan namun kau tidak menempuh jalannya, sesungguhnya kapal itu tidak dapat berlayar di atas daratan..

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��Redaksi Arab dikirim oleh Ust Djazuli hafizhahullâhu di Grup Multaqō ad-Du'ât ilallâh
�� Alih bahasa oleh Abû Salmâ Muhammad
�� IG/Twitter : @abinyasalma
�� Blog : abusalma.net

----------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 101
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
�� Ikuti di no: +966509273346

Sebuah Nasehat Untuk Para Ayah

Sebuah Nasehat Untuk Para Ayah
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰
▪يا أبتي:
▪Wahai Ayahku,

��هل رأيت يوماً قارباً صغيراً تصارعه ظأمواج البحر في عتو واستكبار؟!
��Pernahkah kau melihat ada sebuah sampan kecil yang bergumul melawan gelombang lautan, dengan angkuh dan sombongnya?!

��أو أبصرت زهرة ندية تقاوم- على ضعفها- سطوة إعصار؟!
��Atau, pernahkah kau memperhatikan ada setangkai bunga yang basah, berdiri tegak dengan segala kelemahannya melawan dahsyatnya angin taufan?!

��أو لمحت طائراً ضعيفاً مكسور الجناح تطارده سباع وضباع في نهم وسعار؟!
��Atau, pernahkan kau memandang seekor burung lemah yang patah sayapnya, yang diburu oleh hewan buas dan anjing hutan yang dalam keadaan rakus dan laparnya?!

▫إني- يا أبتي- أضعف من هؤلاء جميعاً في جو الفتن والشهوات والشبهات الذي أعيشه ليلاً ونهاراً..
▫Karena sesungguhnya aku, wahai ayahku, lebih rapuh dari mereka semua, karena saya hidup siang dan malam di atmosfer yang penuh dengan fitnah, syahwat dan syubhat.

�� فالعين لا ترى إلا ما يسحرها..
�� Mata ini tidaklah memandang melainkan sesuatu yang menipu..

��والأذن لا تسمع إلا ما يطربها..
��Telinga ini tidaklah mendengar melainkan sesuatu yang  memikat..

����والجوارح لا تعيش إلا ما يغريها..
���� Anggota tubuh ini tidaklah bekerja melainkan sesuatu yang mengherankan..
 
�� والقلب لا يشعر إلا بما يفتنه..
�� Dan hati ini, tidaklah merasakan melainkan sesuatu yang memperdaya.. 
 
�� ومن رعى غنماً في أرض مسبعة    ##   ونام عنها تولى رعيها الأسد
�� Barangsiapa menggembala kambing di alam liar, lalu ia lalai niscaya hewan gembalaannya akan dikuasai oleh singa.

�� لقد هيأت لي- يا أبتي- جو المعصية وأحطتني بسياج الخطيئة، فتنفست رائحة الشهوة في الشهيق فأخرجت ذلك معصية لله تعالى مع الزفير..
�� Sungguh wahai ayah, kau telah menyediakan bagiku lingkungan penuh dengan maksiat dan meletakkan diriku di ambang kesalahan, sehingga terhirup aroma syahwat dalam tarikan nafas, dan menghembuskan kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dalam tiap hembusan nafas ..
 
�� ألقيتني- يا أبتي- في بحر الشهوات ولم تلبسني طوق نجاة ثم تريدني بعد ذلك أن أكون ملكاً معصوماً!!! هيهات.. هيهات..
�� Wahai ayah, kau lempar diriku di lautan syahwat sedangkan kau tidak memakaikanku baju keselamatan, lalu setelah itu kau menginginkan diriku bisa menjadi malaikat yang bebas dari salah!!!
Duhai, alangkah jauhnya.. alangkah jauhnya..
    
�� ألقاه في اليم مكتوفاً وقال له ##   إياك إياك أن تبتل بالماء
�� Dia melemparkan dirinya ke lautan dalam keadaan terikat, lalu dia berkata padanya, hati-hatilah.. hati-hatilah.. dirimu terputus lantaran air
     
�� يا أبتي: إني لا أريد أن أكون خصيماً لك يوم القيامة {يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} [ سورة الشعراء الآيتان:88-89]
�� Wahai ayahku, sungguh aku tidak ingin diriku akan menjadi musuhmu di hari kiamat kelak, hari yang tidaklah bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. [QS 26:89]

❗فأمسك بتلابيبك يوم القيامة يوم الحسرة والندامة فأقول:
❗Karena itu, tahanlah kerah bajumu di hari kiamat, yaitu hari yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan. Saat itu saya berkata :

▪يا رب خذ لي مظلمتي من والدي..
▪Wahai Rabb, balaslah kezhaliman dari ayahku..

▪يا رب إنه رآني على المعصية فلم ينهني..
▪Wahai Rabb, sesungguhnya dia melihatku melakukan kemaksiatan namun dia tidak mencegahku..

▪يا رب إنه أبصرني محجماً عن المعروف فلم يأمرني..
▪Wahai Rabb, sesungguhnya dia mengetahui diriku berpaling dari kebaikan namun dia tidak memerintahkanku..

▪يا رب إنه بذل لي أسباب المعصية، وزين في عيني الخيطئة وألقاني في نار الشهوات، فأحرقت إيماني والتهمت حسناتي
▪Wahai Rabb, sesungguhnya upayanya lah yang menyebabkan diriku jatuh kepada kemaksiatan, yang memperindah kesalahan di mataku dan melemparkan diriku ke dalam neraka syahwat, sehingga keimananku terbakar dan kebaikanku hangus.

�� وقد قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم: “مثل الذي يعين قومه على غير الحق، مثل بعير تردى وهو يجر بذنبه
�� Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Perumpamaan seorang yang menolong kaum nya melakukan suatu hal yang tidak benar, seperti seekor unta yang terjungkal namun ia masih menyeret ekornya.” [dishahihkan oleh Albânî]

�� يا أبتي: إني أمانة في عنقك.. وأنت مسؤول عني أمام ربي وربك..
�� Wahai ayahku, sesungguhnya diriku ini adalah amanat di lehermu.. dan kau bertanggung jawab atasku di hadapan Rabb-ku dan Rabb-mu..

�� قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “كلكم راع، وكلكم مسؤول عن رعيته،
�� Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”

❗فاشغلني بطاعة الله حتى لا أشغل نفسي بمعصيته.. استعملني في مرضاة الله حتى لا أقع فيما يغضبه.. سخرني في قربات الله كي لا أجترح ما يسخطه..
❗Untuk itu, sibukkanlah aku dengan ketaatan kepada Allah agar aku tidak sibuk lagi dengan kemasiatan kepada-Nya.. pekerjakan aku di dalam perbuatan yang diridhai Allah agar aku tidak kembali jatuh kepada perbuatan yang dibenci-Nya.. dan bimbinglah diriku di dalam beribadah kepada Allah agar diriku tidak kembali melakukan perbuatan yang dimurkai oleh-Nya..

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ}
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya para malaikat yang kaku, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah terhadap segala hal yang diperintahkan oleh-Nya dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS 66:6]

☑ يا أبتي: برني صغيراً حتى أبرك كبيراً.
☑ Wahai ayahku, berbuat baiklah padaku di kala ku kecil niscaya ku kan berbuat baik padamu di saat ku dewasa.

☑ ولا تعقني صغيراً كي لا أعقك كبيراً.
☑ Janganlah kau bersikap buruk padaku di kala ku kecil agar aku tidak mendurhakaimu di saat ku telah dewasa.

☑ فكما تدين تدان، وما تزرعه اليوم تحصده غداً ومن أراد النجاة أخذ بأسبابها..
☑ Sebagaimana apa yang kau perbuat, itulah yang kau dapat, dan apa yang kau tanam hari ini akan kau panen esok hari. Barangsiapa menginginkan keberhasilan, hendaknya ia mengerjakan sebab-sebabnya..

⛵ ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها ##  إن السفينة لا تجري على اليبس
⛵ Kau inginkan keberhasilan namun kau tidak menempuh jalannya, sesungguhnya kapal itu tidak dapat berlayar di atas daratan..

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��Redaksi Arab dikirim oleh Ust Djazuli hafizhahullâhu di Grup Multaqō ad-Du'ât ilallâh
�� Alih bahasa oleh Abû Salmâ Muhammad
�� IG/Twitter : @abinyasalma
�� Blog : abusalma.net

----------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 101
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
�� Ikuti di no: +966509273346

Selasa, 01 September 2015

Tafsir Surat 4 An-Nisaa', Ayat 135. (Bagian 2)

Taushiyah ke 200, Selasa 17 Dzulqa'dah 1436 / 01 September 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh lima: Surat 4 An-Nisaa', Ayat 135.

Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

------ sambungan sebelumnya ----

12. Menegakkan keadilan adalah termasuk perkara paling agung dan bukti keistiqamahan dan kebaikan agama pelakunya.
13. Sepatutnya bagi siapa saja yang menginginkan kebaikan dan keselamatan bagi dirinya untuk memperhatikan permasalahan penegakan keadilan ini dengan serius dan sungguh-sungguh.
14. Penghalang terbesar dari penegakan keadilan ini adalah mengikuti selera hawa nafsu, karena itulah Allah menegur agar kita singkirkan penghalang tersebut dalam firmanNya: "Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran".
15. Kita dilarang mengikuti selera hawa nafsu yang mengajak untuk menentang kebenaran.
16. Siapa saja yang mengikuti selera hawa nafsu pasti akan menyimpang dari kebenaran.
17. Hawa nafsu itu menyebabkan seseorang buta sehingga tidak bisa membedakan antara yang hak dan yang batil, atau mengetahui kebenaran tapi tidak mau mengikutinya karena lebih cenderung mengikuti selera hawa nafsunya.
18. Orang yang selamat dari mengikuti selera hawa nafsunya pasti mendapat petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus.
19. Allah melarang kita memutar balikkan kata-kata dengan memutar balikkan fakta dan kebenaran dalam persaksian dan lainnya.
20. Allah juga melarang kita enggan menjadi saksi padahal sangat dibutuhkan persaksian kita untuk memutuskan suatu perkara.
21. Allah Maha Mengetahui segala apa yang kita kerjakan, yang tampak dan tersembunyi. Ini adalah ancaman keras bagi siapa saja yang memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, terlebih lagi orang yang memutuskan perkara dengan batil atau memberikan persaksian palsu.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Turunnya Nabi 'Īsā bin Maryam (bag 1)

��BimbinganIslam.com
Selasa, 17 Dzulqa'dah 1436 H / 01 September 2015
�� Ustadz 'Abdullāh Roy, MA
�� Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
�� Halaqah 18 | Turunnya Nabi 'Īsā bin Maryam (bag 1)
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/nrjgwrwr0p7p03i/18.%20turunnya%20Isa%20bin%20Maryam.mp3?dl=0
~~~~~~~

TURUNNYA NABI 'ĪSĀ BIN MARYAM (bag 1)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Turunnya Nabi 'Īsā 'alayhissalām Bagian 1".

Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi 'Īsā 'alayhissalām, Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau ke atas kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Turunnya beliau 'Alayhissalām ke bumi, Allāh jadikan sebagai salah satu tanda besar dekatnya Hari Kiamat.

Allah berfirman :

وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ....

“Dan sesunguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat."

(QS.Az-Zukhrūf 61).

Berkata 'Abdullāh Ibnu 'Abbās radhiyallāhu 'anhumā: Maksud dari hal itu adalah turunya Nabi 'Īsā 'alayhissalām

(Diriwayatkan oleh Ath-Thabari dalam Tafsirnya)

Beliau turun saat kaum Muslimin sedang di masa genting menghadapi dasyatnya fitnah Dajjāl. Turun di waktu Shubuh dan shalat dibelakang Imam Mahdi, imam kaum Muslimin saat itu.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ

“Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu adalah dari kalian?"

(HR. Bukhāri dan Muslim)

Hal yang pertama kali beliau lakukan adalah membunuh Dajjāl yang sedang mengepung sebagian kaum Muslimin di Baitul Maqdis.

Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah Dajjāl hampir melarut habis seperti melarutnya garam karena melihat Nabi 'Īsā 'alayhissalām.

Kemudian umat Islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjāl, diantaranya adalah orang-orang Yahudi sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat Islam memerangi orang-orang Yahudi.
Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi dibelakang batu atau pohon, maka berkatalah batu atau pohon tersebut: "Wahai Muslim ini, ini Yahudi bersembunyi di belakangku maka bunuhlah dia, kecuali pohon Gharqad."

(Hadīts shahīh, HR.Muslim)

Setelah itu keluarlah Ya'jūj dan juga Ma’jūj yang membuat kerusakan besar di muka bumi.

Maka Nabi 'Īsā 'alayhissalām dan juga kaum Muslimin berdoa kepada Allāh supaya Allāh Subhānahu wa Ta'āla membinasakan mereka.

Itulah yang bisa kita sampaikan. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

'Abdullāh Roy
Di kota Makkah

Ditranskrip oleh:
Tim Transkrip BiAS
➖➖➖➖➖➖➖

Nasehat untuk diri yang lemah

Ustadz Abu Saad :
Nasehat untuk diri yang lemah ini dan saudaraku kaum muslimin....

Jika anda diminta waktu dan tenaga anda untuk berkhidmat bagi agama yang mulia ini, maka janganlah anda mengatakan :
saya sudah tidak punya waktu lagi...!
tenaga saya sudah tidak tersisa lagi...!

Ingatlah...!
Orang orang yang telah berjasa untuk kemuliaan agama ini, mereka memiliki waktu tidak lebih dari 24 jam...
Mereka juga manusia biasa, tenaga yang mereka miliki sama dengan manusia lainnya...
Dan bila pintu pintu kebaikan sudah tertutup di depan anda dan kematian sudah siap menjemput anda maka janganlah anda berandai-andai lagi karena waktu anda sudah terlambat...!

Yang membedakan antara kita dengan mereka adalah semangat dan ghiroh mereka dalam membela dan berkhidmat untuk Agama yang mulia ini...!

ان الله اذا احب عبدا استعمله في طاعته...

Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah letakkan ia di jalan ketaatannya....

Ya Allah berikan taufiq kepada kami atas segala perkara yang Engkau cintai dan ridhoi....!
Dan segala perkara yang mendekatkan kita kepada-Nya dan surga-Nya.. !

APAKAH SUDAH BENAR ISTIGHFAR KITA

����
■◎■◎■◎■
MUHASABAH..!!
APAKAH SUDAH BENAR ISTIGHFAR KITA
Berkata asy Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan hafidzahullah:
"Dan adapun orang yang mengatakan: 'Astaghfirullah' (aku meminta ampun kepada Allah), namun hanya dengan lisannya.
↪Sementara ia masih terus bergelimang dalam kemaksiatan dengan perbuatannya, maka sungguh ia berdusta, tidak bermanfaat sedikitpun istighfar baginya.
Berkata al Fudhail bin Iyyadh rahimahullah:
��"Istighfar dengan tanpa meninggalkan (kemaksiatan), adalah taubatnya para pendusta."
Berkata yang lainnya:
"Istighfar kita butuh dengan istighfar."
↪Yakni barang siapa yang beristighfar (meminta ampun kepada Allah), namun ia tidak meninggalkan kemaksiatan, maka istighfar orang tersebut merupakan dosa, yang butuh kepada istighfar berikutnya.
Maka lihatlah hakikat istighfar kita...
Agar supaya kita bukan termasuk para pendusta, yang ia beristighfar dengan lisan-lisan mereka. Namun mereka masih senantiasa bergelimang dalam kemaksiatan."
��al Khuthabul al Minbariyyah fil Munasabat al Ashriyyah (1/226)
■◎■◎■◎■
��Forum Salafy Purbalingga

Senin, 31 Agustus 2015

Keutamaan Orang Yang Menunjukkan Kepada Kebaikan

��BimbinganIslam.com
Senin, 16 Dzulqa'dah 1436 H / 31 Agustus 2015 M
�� Ustadz Firanda Andirja, MA
�� Kitābul Jāmi' | Bab Al-Birru (Kebaikan) Wa Ash-Shilah (Silaturahim)
�� Hadits ke-13 | Keutamaan Orang Yang Menunjukkan Kepada Kebaikan
⬇ Download Audio | https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYT3FkUWtIaVBDNk0/view?usp=docslist_api
➖➖➖➖➖➖➖

KEUTAMAAN ORANG YANG MENUNJUKKAN KEPADA KEBAIKAN

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Kita masih dalam Bāb Al-Birru wa Ash-Shilah dari Kitābul Jāmi' dari Kitāb Bulūghul Marām.

Kita lanjutkan hadits berikutnya:

وعَنْ ابن مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ." أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ .

Dari shahābat Ibnu Mas'ūd radhiyallāhu Ta'āla anhu, beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka bagi dia pahala yang orang yang mengerjakan kebajikan tersebut."

(HR. Muslim)

Hadits ini adalah hadits yang agung, yang menjelaskan tentang keutamaan memberi petunjuk kebaikan kepada orang lain.

Disini kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ

"Barangsiapa yang menunjukkan akan kebaikan."

Kalau kita perhatikan konteksnya adalah konteks persyaratan "barangsiapa... maka..." ini namanya konteks persyaratan.

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ

"Barangsiapa menunjukkan pada kebaikan," maka jawabannya:

فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ

"Bagi dia seperti pahala orang yang mengerjakannya."

Dan disini memberikan faidah keumuman;

⑴ Man (من): siapa saja, yaitu siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan.

Jadi siapa saja baik laki-laki maupun perempuan, baik orangtua atau anak muda, yang penting dia bisa menunjukkan kebaikan kepada orang lain maka dia akan mendapatkan pahala seperti yang diamalkan oleh orang yang mengamalkan kebaikan tersebut.

⑵ Khayrin (خيْرٍ): kebaikan

Di sini, kebaikan datang dalam bentuk nakirah dan dalam konteks jumlah syarthiyyah (kalimat syarat) maka memberikan faidah keumuman.

Artinya, barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan APAPUN, maka mencakup kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.

Dan kalau kita perhatikan hadits ini, kita bacakan haditsnya secara lengkapnya dalam Shahīh Muslim, kita akan dapati hadits ini datang dalam bentuk masalah kebaikan duniawi, yaitu:

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أُبْدِعَ بِي فَاحْمِلْنِي فَقَالَ مَا عِنْدِي فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا أَدُلُّهُ عَلَى مَنْ يَحْمِلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Dari Ibnu Mas'ūd Al-Anshāriy radhiyallāhu 'anhu, beliau berkata: Datang seorang lelaki kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Kemudian lelaki ini berkata:

"Yā Rasūlullāh, sesungguhnya tungganganku (ontaku) tidak bisa lagi aku naiki maka berilah tunggangan bagiku."

Jawab Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

"Aku tidak memiliki tunggangan yang bisa aku berikan kepadamu."

Tiba-tiba ada seorang lelaki mengatakan:

"Yā Rasūlullāh, aku bisa menunjukkan kepada orang ini terhadap orang yang bisa memberikan tunggangan kepada dia."

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, bagi dia seperti pahala orang yang melakukannya."

Perhatikan di sini, hadits ini berkaitan dengan kebaikan dunia.

Artinya, ada orang yang tidak memiliki tunggangan dan dia minta tolong kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam agar diberi tunggangan.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan, "Aku tidak memiliki tunggangan untuk aku berikan kepadamu."

Ada lelaki (shahābat) lain mengatakan, "Saya bisa menunjukkan ada orang yang bisa memberikan dia tunggangan."

Si penunjuk ini, dia tidak memiliki tunggangan, tetapi dia bisa menunjukkan kepada "donatur" yang punya tunggangan yang bisa dipakai oleh orang yang minta tunggangan tadi.

Ternyata dia juga dapat pahala sebagaimana "donatur" tadi.

"Donatur", tadi  yang mempunyai tunggangan, mendapat pahala karena memberi tunggangan kepada lelaki yang minta tunggangan.

Demikian juga lelaki yang memberi petunjuk yang menunjukkan kepada "donatur" tersebut.

Subhanallãh, betapa besar karunia Allãh Subhānahu wa Ta'āla dan betapa luas rahmat Allãh Subhānahu wa Ta'āla.

Lelaki ini tidak punya uang/kemampuan/tunggangan, namun dia menunjukkan kepada orang yang punya tunggangan, ternyata kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, dia juga berpahala sebagaimana orang yang memiliki tunggangan untuk diberikan kepada orang lain.

Ini berkaitan dengan masalah kebaikan dunia (masalah memberikan tunggangan kepada orang lain), bagaimana lagi tentang masalah akhirat?

Seperti seseorang yang menunjukkan kepada orang lain bagaimana belajar shalat yang benar, bagaimana beraqidah yang benar.

Kalau seseorang mungkin tidak mampu jadi ustadz, tidak mampu untuk menjelaskan tentang 'aqīdah dan fiqih, tapi dia menunjukkan dimana tempat ustadz, maka sebagaimana orang tadi yang menunjukkan dimana lokasi "donatur" yang bisa membantu dia, juga berpahala.

Demikian juga seseorang  yang menunjukkan dimana tempat ustadz.

Maka bisa jadi, jika seseorang membuat iklan, membagikan (share) informasi dimana tempat kajian sehingga ada orang lain yang tahu tempat kajian tsb gara-gara membaca share yang dia tebarkan atau iklan yang dia tempelkan kemudian orang itu datang ke pengajian, maka dia juga mendapatkan pahala karena dia yang menunjukkan kepada kebaikan.

Disini kita tahu bahwasanya keutamaan dakwah itu luar biasa.

Kalau orang-orang mendapatkan petunjuk gara-gara dakwah maka sang da'i tersebut juga mendapatkan pahala.

Semakin banyak orang yang mendapat hidayah karena dia, maka akan semakin banyak pahala yang akan dia peroleh.

Para ulama menyebutkan bahwasannya para shahābat, mereka adalah generasi terbaik karena mereka adalah para da'i (dū'āt ilallāh).

Tidak perduli apapun pekerjaan mereka, ada yang petani, ada yang pedagang, semuanya bersepakat dalam satu perkara yaitu mereka sama-sama berdakwah di jalan Allãh bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Oleh karenanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

"(Katakanlah) Ini adalah jalanku, aku menyeru kepada Allãh diatas ilmu, aku dan bersama-sama orang yang mengikutiku."

(Yūsuf 108)

Oleh karenanya para shahābat yang mengikuti Nabi, mereka juga berdakwah di jalan Allãh Subhānahu wa Ta'āla.

Semoga Allãh menjadikan kita semua adalah para da'i yang menyeru pada kebaikan, baik yang memberikan materi ataupun yang menunjukkan kepada lokasi pengajian.

وبالله التوفيق
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
__________________________
♻ PROGRAM TEBAR QURBAN
CINTA SEDEKAH dan Group Bimbingan Islam

▪Paket Sapi A 19.250.000
Untuk 7 orang @Rp. 2.750.000
▪Paket Sapi B 15.750.000
Untuk 7 Orang @Rp. 2.250.000
▪Kambing A Rp. 2.500.000
▪Kambing B Rp. 2.300.000
▪Kambing C Rp. 2.100.000

SALURKAN Qurban anda melalui:
�� Rek. Bank Muamalat
Cab. Cibubur No Rek 3310004579
a.n. Cinta Sedekah

�� Konfirmasi
SMS ke 0878 8145 8000
Dengan format: Nama#Domisili#PaketQurban#JumlahTransfer
Contoh:
Musa#Yogyakarta#2 Paket Kambing A#5.000.000
Isa#Solo#1/7 Paket Sapi B#2.250.000

�� www.cintasedekah.org
�� Fb: Cinta Sedekah

JAWABAN JITU UNTUK SYUBHAT YANG KADANG DATANG

JAWABAN JITU UNTUK SYUBHAT YANG KADANG DATANG...
Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?? 

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.... 

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api?? 

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Minggu, 30 Agustus 2015

Demi keutuhan keluarga

Patut dicontoh demi keutuhan keluarga,masyaAllah����

�� Kisah �� ��

Ini adalah Sebuah kisah di jeddah, ketika ada sepasang suami istri yg sedang bertengkar, tiba2 suami mengangkat tangannya tinggi2 dan menampar sang istri..

Istripun menangis, makhluk yg lembut, yg terlarang untuk di sakiti...

Dalam keadaan berantakan,Tiba2 terdengar ketukan pintu, sang istri masih terisak tangisannya...

Diintipnya di lubang pintu oleh sang suami, ternyata mertua dan keluarga istrinya yg datang...

Dengan bingungnya dia membukakan pintu dan sang istri dengan cepat lari ke belakang dan mencuci mukanya supaya tdk terlihat dia sedang menangis...

Akan tetapi sang ibu tetap menangkap putrinya habis menangis, dan bertanyalah sang ibu, apa engkau habis menangis duhai putriku? Kenapa engkau menangis?,

Sang putri menjawab,
"iya ibu, aku menangis, karena rinduku pada ibu, dan akhirnya Allah mengirimkan juga ibu datang ke sini, hingga tersampaikanlah rinduku ini, sembari memeluk ibunya dlm keadaan masih menangis..

Sang suami tdk menduga istrinya akan berucap seperti itu, dia fikir, habislah rumah tangganya dgn sang istri mengadukan perbuatannya pada ibunya, ternyata justru sebaliknya..

Dan setelah itu, sang suami keluar rumah menuju ke pasar, membeli makanan untuk tamu yg datang, dan dia membeli sebuah perhiasan emas bernilai 1000 real ( sekitar 33 juta).

Sesampainya di rumah, dia menjamu tamunya...

Dan setelah tamunya pulang, dia mendatangi istrinya dan memberikan perhiasan tsb,,,

Sang istri berkata,
"Subhanallah, ini kan terlalu mahal untukku wahai suamiku..?"

Sang suami mnjawab,
"Engkau telah menyelamatkan rumah tanggaku, engkau sungguh2 wanita sholihah, engkau wahai istriku, bahkan engkaupun berhak mendapatkan nyawaku...

��Pesan moral :

- Diperintahkannya merahasiakan permasalahan rumah tangga kpd orang tua, karena itu akan menjadi beban orang tua, setelah seumur hidup kita sudah membebani orang tua

- Dianjurkan, hargailah setiap kebaikan yg sudah dilakukan oleh pasangan kita.,

- Dianjurkannya sesekali memberikan hadiah kepada sang istri, sebagai tanda terima kasih kita atas perjuangannya, jerih payahnya,...mengurus keluarganya.

✏Disadur dari Kajian Ust Syafiq Riza Basalamah hafizhahullah..

�� COPAS

Demi keutuhan keluarga

Patut dicontoh demi keutuhan keluarga,masyaAllah����

�� Kisah �� ��

Ini adalah Sebuah kisah di jeddah, ketika ada sepasang suami istri yg sedang bertengkar, tiba2 suami mengangkat tangannya tinggi2 dan menampar sang istri..

Istripun menangis, makhluk yg lembut, yg terlarang untuk di sakiti...

Dalam keadaan berantakan,Tiba2 terdengar ketukan pintu, sang istri masih terisak tangisannya...

Diintipnya di lubang pintu oleh sang suami, ternyata mertua dan keluarga istrinya yg datang...

Dengan bingungnya dia membukakan pintu dan sang istri dengan cepat lari ke belakang dan mencuci mukanya supaya tdk terlihat dia sedang menangis...

Akan tetapi sang ibu tetap menangkap putrinya habis menangis, dan bertanyalah sang ibu, apa engkau habis menangis duhai putriku? Kenapa engkau menangis?,

Sang putri menjawab,
"iya ibu, aku menangis, karena rinduku pada ibu, dan akhirnya Allah mengirimkan juga ibu datang ke sini, hingga tersampaikanlah rinduku ini, sembari memeluk ibunya dlm keadaan masih menangis..

Sang suami tdk menduga istrinya akan berucap seperti itu, dia fikir, habislah rumah tangganya dgn sang istri mengadukan perbuatannya pada ibunya, ternyata justru sebaliknya..

Dan setelah itu, sang suami keluar rumah menuju ke pasar, membeli makanan untuk tamu yg datang, dan dia membeli sebuah perhiasan emas bernilai 1000 real ( sekitar 33 juta).

Sesampainya di rumah, dia menjamu tamunya...

Dan setelah tamunya pulang, dia mendatangi istrinya dan memberikan perhiasan tsb,,,

Sang istri berkata,
"Subhanallah, ini kan terlalu mahal untukku wahai suamiku..?"

Sang suami mnjawab,
"Engkau telah menyelamatkan rumah tanggaku, engkau sungguh2 wanita sholihah, engkau wahai istriku, bahkan engkaupun berhak mendapatkan nyawaku...

��Pesan moral :

- Diperintahkannya merahasiakan permasalahan rumah tangga kpd orang tua, karena itu akan menjadi beban orang tua, setelah seumur hidup kita sudah membebani orang tua

- Dianjurkan, hargailah setiap kebaikan yg sudah dilakukan oleh pasangan kita.,

- Dianjurkannya sesekali memberikan hadiah kepada sang istri, sebagai tanda terima kasih kita atas perjuangannya, jerih payahnya,...mengurus keluarganya.

✏Disadur dari Kajian Ust Syafiq Riza Basalamah hafizhahullah..

�� COPAS

Sunnah Nabi Menjilat Garam Sebelum dan Sesudah Makan?

Sunnah Nabi Menjilat Garam Sebelum dan Sesudah Makan?

Assalamualaikum,

Saya dari Malaysia. Banyak tersebar di Facebook berkenaan mengambil secubit garam sebelum makan merupakan sunnah Nabi Sollallahu’alaihiwassalam?

Sent from my iPhone

Dari: Superjenglot

Jawaban:

Wa’alaikum salam,

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Terdapat sebuah hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat beliau,

وإذا أكلت فابدأ بالملح واختم بالملح؛ فإن في الملح شفاء من سبعين داء، أولها الجذام والجنون والبرص

”Jika kamu makan, mulailah dengan mencicipi garam dan akhiri dengan makan garam. Karena dalam garam terdapat obat bagi 70 penyakit, yang pertama lepra, gila, dan kusta…”

Dan ada hadis lain yang semisal, yang paling dikenal adalah hadis Ali bin Abi Thalib di atas.

Hadis ini disebutkan oleh al-Harits bin Abi Usamah dalam al-Musnad, dari Abdurrahim bin Waqid, dari Hammad bin Amr, dari As-Suri bin Khalid bin Syadad. Hadisnya cukup panjang, yang disebutkan di atas adalah salah satu cuplikannya.

Dalam al-Fatawa al-Haditsiyah ketika pembahasan hadis ini dijelaskan,

وهذا إسنادٌ ساقطٌ، مسلسلٌ بالمجروحين،فشيخ الحارث بن أبي أسامة، قال الخطيب في «تاريخه» (11/85): «في حديثه مناكير، لأنها عن ضعفاء ومجاهيل»

Hadis ini sanadnya gugur, penuh rentetan perawi yang dinilai cacat. Syaikh al-Harits bin Abi Usamah, dikatakan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab Tarikhnya (11/85), ‘Dalam hadisnya terdapat banyak yang munkar. Karena hadis-hadisnya diriwayatkan dari para perawi dhaif dan majhul (tak dikenal).’ (al-Fatawa al-Haditsiyah, al-Huwaeni, 1/497).

Sementara perawi berikutnya yang bernama Hammad bin Amr, dinilai pendusta oleh al-Juzajani. Abu Zur’ah menilainya sebagai orang lemah hadisnya. Ibnu Hibban menilai orang ini dengan mengatakan,

كان يضع الحديث وضعًا

‘Dia telah memalsukan hadis.’

Hammad juga ditinggalkan oleh an-Nasai, dan Bukhari menyebutnya, ’Munkar hadisnya.’

Kemudian, as-Suri bin Khalid, dinyatakan oleh al-Azdi, ‘Tidak dianggap.’ Sementara ad-Dzahabi dalam al-Mizan menyatakan, ‘Tidak dikenal.’

(al-Fatawa al-Haditsiyah, al-Huwaeni, 1/497).

Ibnul Jauzi juga menyebutkan hadis ini dalam karyanya al-Maudhu’at (kumpulan hadis dhaif). Ketika sampai pada pembahasan hadis ini, beliau mengatakan,

هذا حديث لا يصح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Hadis ini tidak sah sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (al-Maudhu’at, 2/289).

Kemudian, as-Suyuthi (w. 911 H) juga membawakan hadis di atas, dari jalur lain, yaitu dari jalur Abdullah bin Ahmad, dari ayahnya Ahmad bin Amir, dari Ali bin Musa ar-Ridha. Selanjutnya, as-Suyuthi menegaskan,

لا يصح والمتهم به عبد الله بن أحمد بن عامر أو أبوه فإنهما يرويان نسخة عن أهل البيت كلها باطلة

”Tidak shahih. Yang tertuduh di sini adalah Abdullah bin Ahmad bin Amir dan ayahnya. Kedua orang ini mengumpulkan tulisan hadis dari ahlul bait, namun semuanya dusta (atas nama ahlul bait).” (al-Lali’ al-Mashnu’ah, 2/179).

As-Syaukani (w. 1250 H) juga memberikan penilaian yang sama. Bahkan beliau dengan tegas menyatakan, ’Hadis palsu.’ (al-Fawaid al-Majmu’ah, 1/78).

Dari semua keterangan di atas, tidak halal bagi kita untuk menyatakan bahwa mencicipi garam sebelum atau sesudah makan termasuk sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena semua hadis tentang masalah ini adalah hadis dusta atas nama beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

Tafsir Surat 4 An-Nisaa', Ayat 135 (bagian 1)

Taushiyah ke 199, Ahad 15 Dzulqa'dah 1436 / 30 Agustus 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Keduapuluh lima: Surat 4 An-Nisaa', Ayat 135.

Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah perintahkan hamba-hambaNya yang beriman agar menjadi penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah semata demi tegaknya keadilan, baik dalam perkara yang berhubungan dengan Allah atau perkara yang berhubungan dengan sesama manusia.
4. Adil itu adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, lawan dzalim.
5. Adil dalam perkara yang berhubungan dengan Allah adalah mempergunakan nikmatNya untuk berbuat ketaatan dan tidak mempergunakannya untuk berbuat maksiat.
6. Adil dalam perkara yang berhubungan dengan sesama manusia adalah menunaikan semua kewajiban kita atas mereka sebagaimana kita menuntut mereka agar menunaikan semua kewajiban mereka atas kita, dan bergaul dengan mereka sebaik mungkin sebagaimana kita ingin agar mereka bergaul dengan kita sebaik mungkin.
7. Termasuk jenis keadilan yang paling agung adalah adil dalam ucapan dan perkataan sehingga kita tidak memutuskan suatu permasalahan disebabkan kecenderungan kita kepada salah satu pihak.
8. Kita harus adil ketika memutuskan perkara dan menjadi saksi terhadap siapapun walau terhadap orang yang dekat kepada kita dan kita mencintainya.
9. Kita dilarang memandang status sosial orang lain ketika menegakkan keadilan dan menjadi saksi dengan cenderung membela orang kaya karena kekayaannya dan cenderung membela orang miskin karena alasan kasihan kepadanya.
10. Kita harus adil dalam menegakkan kebenaran dan menjadi saksi terhadap siapapun tanpa pandang bulu.
11. Allah adalah Maha Tahu yang terbaik dan penuh kemaslahatan, Dia-lah yang memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil dalam menegakkan kebenaran dan menjadi saksi terhadap siapapun tanpa pandang bulu.

------------- bersambung ------------

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Surat Mantan Pendeta yg Masuk Islam

Surat Mantan Pendeta yg Masuk Islam Karena Membaca Buku "Sebab-Sebab Kebahagiaan" karya Asy-Syaikh Abdurrozzaq al-Badr

Kategori: Lain-lain
Diterbitkan pada 29 August 2015
Klik: 534
Sungguh benar bahwa rahasia hidayah hanyalah di tangan Allah. Tidak ada yang menyangka seorang pendeta yang menjadi misionaris puluhan tahun berdakwah di pedalaman –menyeru kepada kesyirikan dan kekufuran- akhirnya masuk Islam di akhir hayatnya hanya karena sebuah buku saku "Sebab-Sebab Kebahagiaan".

Buku itu merupakan transkrip dari ceramah yang disampaikan oleh Fadilatus Syaikh Abdurrozzaq hafizohulloh di mesjid Al-Istqlal pada tanggal 17 januari 2010 M (1 Shafar 1431 H), yang dihadiri lebih dari 100 ribu jama'ah.

Allah menghendaki kebaikan bagi pendeta ini (Robert) yang terus berusaha mencari kebenaran….akan tetapi beliau sekarang telah meninggal dunia –semoga Allah merahmati beliau dengan rahmatNya yang seluas-luasnya, memaafkan dosa-dosanya dan memasukannya kedalam surgaNya-.

Akan tetapi sebelum ia meninggal, ia sempat menulis sebuah surat yang ia tujukan kepada Fadilatus Syaikh Abdurrozzaq hafizohulloh, yang sungguh surat tersebut ditulis dari sanubari yang paling dalam. Surat yang ringkas akan tetapi sarat dengan faidah-faidah yang menakjubkan.

Ia bahkan tak sempat mengirimkan surat tersebut –mungkin karena sakit yang dideritanya-, akan tetapi surat tersebut ditemukan oleh saudaranya –yang non muslim- ditumpukan buku-bukunya sebulan setelah wafatnya, lalu dititipkan kepada salah seorang dai yang berdakwah di pedalaman. Lalu akhirnya pada tanggal 16 Agustus kemarin surat tersebut –alhamdulillah- akhirnya sampai ke tangan saya tatkala saya mengunjungi kota Balikpapan, dan alhamdulillah surat tersebut telah sampai kepada Fadilatus Syaikh Abdurrozzaq hafizohullah

Berikut isi surat tersebut.

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله

Kepada yang saya cintai karena Allah Tuan Syaikh Abdurrozzaq semoga Allah memberkahi anda.

Perkenalkan nama saya Robert Tanhu Mangkulang dengan nama Islam Abdurrahman al Islami 58 tahun, berasal dari suku Dayak Kalimantan.

Sebelumnya saya minta maaf bila mengganggu waktu anda dan aktifitasnya. Saya ingin menceritakan kisah singkat tentang kehidupan saya dan juga harapan saya di akhir hidup saya yang tersisa.

Saya masuk Islam pada tanggal 15 Desember 2011, mulanya saya masuk Islam dan mengenal Agama Islam karena keraguan agama yang saya yakini, di keluargaku 6 bersaudara semuanya berbeda agama, ada hindu paganisme, kristen katholik dan protestan, tapi tidak ada satu pun yang masuk Islam karena keluarga kami menganggap Islam agama yang rumit dan sulit.

Selama 30 tahun lebih saya menjadi misionaris protestan, pastor dan terakhir menjadi kepala gereja di seluruh kota di Kalimantan, tepatnya di Kutai Barat, selama itu pula saya diberikan kecukupan rezeki harta dan jabatan yang layak karena itulah tujuan para pendeta, dari keenam kali pernikahan saya tidak dikaruniai anak keturunan, harta yang saya punya dipakai untuk bersenang-senang dan habis di meja judi.

Di akhir masa tua ini saya merasa takut dan gelisah dengan agama yang saya yakini yaitu kristen protestan. Tidak membawa ketenangan dan ketentraman, sebelum saya mengenal Islam ini saya meneliti dan membanding-bandingkan kitab-kitab injil saya dengan kitab yang dulu, ada sisi yang kontradiktif antara satu dan lainnya, ditambah lagi saya ingin menghabiskan masa tua di tempat kelahiran saya.

Sebulan kemudian saya memutuskan untuk pergi meninggalkan gereja demi niat saya untuk pindah mencari ketenangan hati. Singkat cerita kami, yaitu saya dan murid saya yang mengantar sampailah di satu pelosok kabupaten Paser yang mayoritas 90 prosen adalah penganut paganisme dan animisme, namun selama puluhan tahun ditinggalkan ada sedikit berbeda, ada beberapa orang yang masuk agama Islam diantaranya mantan mertua yaitu bapak istri saya ketiga ternyata sudah menjadi muslim.

Seperti biasa di pagi hari saya selalu berkeliling untuk berolahraga, sengaja saya melewati rumah bekas istri saya karena penasaran kami berdiskusi dan berdialog dengan mereka, padahal dulu mereka adalah orang-orang yang nakal dan brutal namun ada perubahan drastis dengan sikap perilaku dan penampilan yang islami.

Tuan Syaikh Abdurozzaq desa kami desa terisolir dan jauh dari keramaian, selama puluhan tahun tidak ada da’i atau ustadz yang masuk ke pedalaman, lalu saya tanyakan kepada mereka apa yang menyebabkan mereka masuk Islam? Mereka bercerita ada seorang pemuda jawa yang datang dari kota kecamatan selalu datang membawa alat penghisap darah penyakit dan mengamalkan agamanya, karena keramahan dan budi pekerti yang baik mereka belajar, dari mulai 2 keluarga yang masuk Islam hingga 30 keluarga (setara 40 orang dewasa 18 anak kecil) yang belajar tentang agama Islam.

Selesai berdialog mereka memberi buku kecil berjudul “Sebab-Sebab Kebahagiaan” karya Syaikh Abdurozzaq dan buku Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis. Sampai di rumah sebelum tidur saya membaca dan merenungi tiap makna dari lembaran buku itu, entah kenapa badan saya merinding, dada bergemuruh karena takjub dengan penjelasan kebahagiaan yang saya cari selama ini.

Puluhan tahun saya berkhotbah di hadapan jamaah, baru kali sekarang saya mendapat suatu kata indah walaupun ada beberapa yang kurang dimengerti dalam bahasanya tapi saya faham akan maksud dan tujuan si penulis.

Keesokan harinya saya bertemu dengan teman-teman di desa untuk menanyakan kapan pemuda itu kembali akan datang? ternyata hari itu mereka sudah ada janji untuk menjemput lewat sungai karena daratan berlumpur setelah hujan lebat.

Setelah ketemu kami yaitu saya mengutarakan niat saya untuk memeluk agama Islam maka dengan keyakinan yang kuat saya mengucapkan syahadat di hadapan 8 laki-laki dewasa dan 4 wanita walaupun agak sulit karena saya belum terbiasa dan tidak bisa maka saya dituntun untuk membaca “Laailaha illallah Muhammad Rasulullah”.

Pemuda tadi memegang erat tangan saya dan memeluknya tubuh ini dengan haru lalu dia ucapkan “Bapak sekarang menjadi saudara saya dalam Islam maka berbahagialah bapak dengan jaminan Allah, bahwa dengan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya kita akan bertemu di surga”

Setelah itu kami berbincang dan berbagi pengalaman, dan saya tanyakan kepada pemuda ini dimana saya bisa bertemu dengan penulis ini buku, sambil menunjukkan buku yang saya bawa. Ternyata pemuda ini pun belum pernah bertemu atau melihat langsung Syaikh Abdurrozzaq, dia hanya mendengar suara di radio swasta sebelum dia merantau ke Kalimantan, bahkan bila ada kunjungan penulis buku ini dia tidak bisa hadir karena kemampuannya untuk datang ke Jakarta.

Dua minggu kemudian dia datang kembali membawa buku-buku pelajaran cara praktis membaca al-Quran dan papan tulis, sekaligus memberi kabar gembira bahwa Syaikh Aburrozzaq akan datang bulan Februari di Jakarta tahun 2012, maka saya katakan ke padanya “Mari kita berangkat ke Jakarta, masalah ongkos saya yang akan tanggung, bawa juga keluargamu”. Namun dia menolak dengan alasan bahwa dia mengajarkan agama bukan karena harta dan iming-iming materi dunia, tapi saya bersikeras untuk memberi dia uang. Selama dua tahun naik turun bukit pemuda ini hanya digaji dengan ikan dan pisang sedangkan saya diberi sesembahan para jamaah setiap minggu.

Akhirnya dia menerima dan membelikan tiket untuk keberangkatan kami di bulan Februari 2012 bersama keluarganya.

Sejak saat itu kami belajar dan saya pun belajar dengan sungguh-sungguh akan kebaikan Islam, umumnya di suku kami tidak ada paksaan untuk memeluk agama lain karena perbedaan agama boleh asal jangan mengganggu adat istiadat yang ada di desa kami yang mayoritas hindu paganisme.

Di pagi hari badan saya sakit semua, hernia kambuh dan seluruh kaki terasa berat digerakkan, dengan bantuan tetangga dibawa ke poliklinik terdekat lalu saya diobati dengan obat-obatan seadanya karena klinik kampung yang ada di desa tidak ada petugas yang jaga itupun yang mengobati adalah bidan kampung/dukun anak.

Seminggu kemudian pemuda ini datang dan berniat untuk menjemput saya ke rumahnya serta tinggal beberapa hari di rumah samping mushola, namun takdir berkata lain jangankan untuk jalan, berdiripun tak mampu. Pemuda ini membacakan beberapa do’a dan dia meminta madu dan air serta diminumkan kepada saya, sore harinya saya agak membaik, bisa jalan tertatih-tatih, saya minta ijin tidak hadir dalam pengajian iqro dan ia pun mengerti.

Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak bisa bertemu atau datang ke jakarta, sampaikan salam dan tolong tuliskan rasa terima kasih kepada Syaikh Abdurozzaq, saya akan ke rumah teman yang ada di kabupaten untuk melihat tayangan langsung, kebetulan dia mempunyai parabola. Akhirnya pemuda ini berangkat bersama keluarganya ke jakarta, ada seorang ibu yang menitipkan barang untuk Syaikh berupa tas karena kecintaan beliau kepada tuan Syaikh Abdurrozzaq.

Hari minggu 19 februari 2012, hari itu saya sangat senang melihat wajah anda Syaikh Abdurrozzaq, walaupun ada gangguan dan sinyal yang buruk tapi ada pelajaran yang bisa diambil “bahwa bila kita ingin meraih cinta Allah harus mendahulukan perintah-perintah-Nya”. Saya ingin sekali mendengar tapi suara, gambar dan tayangannya tersendat-sendat, sehingga waktu itu saya jadi berfikir kenapa saya tidak memaksakan berangkat ke jakarta.

Tuan Syaikh Aburrozzaq sejak itu pula saya mulai mengerti arti kehidupan dalam pandangan Islam bahwa dunia hanya sementara sedangkan akhirat kekal dan abadi.

Ada kejadian yang membuat saya miris dan sedih, pemuda tadi dicegat dan diinterogasi oleh sebagian aparatur desa, yang ironisnya mereka adalah muslim, mereka menganggap pemuda ini mengajarkan ajaran menyimpang karena itu dia tertahan dan tidak bisa mengajar lagi, lalu datanglah saudara kami “Maris” salah satu tokoh yang masuk Islam dia menjelaskan kepada aparatur desa bahwa dia hanya mengajarkan baca tulis al-Quran.

Dua bulan tiga bulan sampai satu tahun dia tidak pernah datang lagi, apalagi setelah kami warga muslim ikut-ikutan ritual belian (pemanggilan roh-roh halus), mau tidak mau, suka atau tidak suka kami harus mengikutinya adat-istiadat karena ini solidaritas suku.

Tuan Syaikh Abudrrozzaq pemuda ini tidak pernah datang lagi, kami memaklumi dan mengerti dia membutuhkan perubahan dari kami dan juga perjuangan untuk melawan adat tapi kami tidak mampu, dan lagi beliau juga perlu penghasilan untuk keluarga semoga Allah memudahkan urusan pemuda ini.

Tuan Syaikh Abdurrozzaq semoga dengan tulisan ini dan sampainya tulisan ini di hadapan anda semoga ada da’i atau ustadz yang mau ke tempat kami, dulu waktu kami menjadi misionaris kami bisa ke pelosok-pelosok tapi umat Islam yang kata anda rahmat semesta alam tidak ada yang bertahan ke pedalaman. Maka disisa umurku ini saya berharap bisa bertemu di surga kelak. Saya mempunyai penyakit kronis bisa saja setelah ini Allah mencabut nyawa saya, sekali lagi terimakasih untuk anda dan Islam.

Abdurrahman al-Islami
Muara Andeh, 15 Agustus 2014

Beberapa faidah yang bisa dipetik dari surat mulia ini :

1. Betapa banyak orang terhalangi untuk masuk Islam karena menganggap Islam adalah agama yang sulit dan rumit. Padahal kita tahu bahwasanya Islam adalah agama yang sederhana, jika dibersihkan dari seluruh bid'ah, syirik, khurofat, dan takhayyul maka sungguh Islam adalah agama yang sangat simpel dan mudah.

Akan tetapi sering kali gambaran Islam sampai kepada non muslim dengan gambaran yang keliru.

2. Kontradiktif yang terdapat dalam Injil merupakan sebab penting yang menjadikan bekas pendeta ini masuk Islam, karena hal ini menimbulkan keraguan terhadap ajarannya, padahal ia seorang pendeta. Maka perlu kita menjelaskan kontradiktif Injil kepada kaum Nashrani, semoga mereka dibukakan hatinya oleh Allah untuk memeluk Islam.

3. Berdakwah dengan akhlak, keramah-tamahan, serta budi pekerti yang baik merupakan daya tarik terbesar bagi non muslim untuk mengenal Islam. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh sang pemuda tersebut tatkala berdakwah di pedalaman.

4. Islam yang benar akan merubah perilaku pemeluknya secara drastis, sebagaimana yang dituturkan oleh bekas pendeta, bahwasanya kerabatnya dahulu brutal namun setelah masuk Islam berubah menjadi berperangai mulia.

Inilah bedanya orang yang masuk Islam karena belajar –sehingga mempengaruhi perilakunya-, dengan orang yang masuk Islam hanya ikut-ikutan, atau keturunan, namun tidak dibarengi dengan mempelajari Islam.

5. Bekas pendeta ini puluhan tahun berkhotbah di hadapan jama'ahnya untuk mengajarkan kebahagiaan kepada mereka, akan tetapi ia sendiri tidak merasakan kebahagiaan tersebut. Ia sendiri sedang mencari kebahagiaan. Ternyata ia menemukan hakekat kebahagiaan melalui buku Asy-Syaikh Abdurrozzaq hafizohulloh.

6. Seorang yang menyatakan masuk Islam maka harus kita sambut dengan penuh kebahagiaan dan memberi optimisme kepada dirinya. Sungguh perkataan sang dai muda tersebut sangat mengena di hati bekas pendeta. Tatkala sang pendeta masuk Islam, maka dipelulah dengan haru oleh sang pemuda seraya berkata “Bapak sekarang menjadi saudara saya dalam Islam maka berbahagialah bapak dengan jaminan Allah, bahwa dengan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya kita akan bertemu di surga”

7. Diantara pernyataan indah Syaikh Abdurrozzaq yang selalu diingat oleh sang pendeta yaitu "Bahwa bila kita ingin meraih cinta Allah harus mendahulukan perintah-perintah-Nya"

8. Pendeta ini memberi informasi bahwa dakwah sang pemuda ke pedalaman ternyata dihalangi oleh orang-orang Islam sendiri.

Setelah saya menghubungi sang pemuda, maka sang pemuda itu bercerita bahwa yang menghalanginya adalah orang-orang Islam yang tidak suka dengan dakwah sunnah yang tidak menyetujui adat-adat yang tidak benar.

9. Diantara harapan mantan pendeta Abdurrahman al-Islami, yaitu agar para dai menyempatkan diri berdakwah di pedalaman. Karena kaum misionaris rela berjuang berdakwah berpuluh-puluh tahun untuk mengajarkan kekufuran dan kesyirikan di pedalaman-pedalaman.

Bahkan diantara informasi yang disampaikan oleh sang pemuda kepada saya melaui WA bahwasanya gerakan syi'ah pun telah sampai ke pedalaman. Berikut isi WA tersebut :

((Pak Robert buatkan busur dan panah, (sebagai) hadiah yang akan diberikan untuk syaikh bila tiba ke Jakarta. Di Kutai Barat waktu beliau menjabat sebagai (Ketua) Forum Kerukunan Pelayanan Tuhan –sejenis persekutuan gereja-, (beliau) pernah didatangi kunjungan Islam Iranian Corner dan Ixxbx. Mereka datang katanya untuk misi pendidikan. Ketika ditanyakan maka mereka banyak menjelek-jelekan Arab Saudi dan Sunni. Lalu beliau nanya sama ana, Islam apa mereka?, ana bilang mereka syi'ah…, ana kisahkan kekejian mereka terhadap Islam dan foto-foto pembantaian…dari internet.

Beliau nanya sama ana, apakah di Mekkah dan Madinah akan diserah Syi'ah?. Ana bilang nggak tahu…

Karena beliau piawai membuat peralatan perang maka beliau berinisiatif buat panah dan busur untuk Syaikh, katanya untuk jaga-jaga dari Syi'ah…))

10. Pemuda yang gigih dalam berdakwah –semoga Allah menjaga keikhlasannya dan menambah semangatnya dalam berdakwah-

Alhamdulillah saya telah berkomunikasi langsung dengan pemuda da'i ini, dan ada beberapa informasi yang bisa saya sampaikan, diantaranya :

- Pemuda ini sudah bertahun-tahun berdakwah di pedalaman, ia sendiri berasal dari suku Sunda, akan tetapi ia bertekad untuk berdakwah di pedalaman Kalimantan. Bahkan mendakwahi suku asli Kalimantan, yaitu suku Dayak.

- Alhamdulillah ia sekarang bersama istrinya sedang mengasuh pondok kecil-kecilan dengan jumlah santri 160 santri-santriwati kecil. Disamping itu ada sekitar 40 orang muallaf dewasa yang ia didik. Berikut WA yang ia kirimkan kepada saya : ((Ustadz, afwan sebelumnya, surat yagn dtitip dari pak Robert/Abdurrahman untuk Syaikh sebenarnya sudah lama sekali. Sebulan setelah beliau wafat surat itu bari kami tahu dari tumpukan buku di rumahnya. Itupun kami tahu dari saudar beliau yang non muslim, bahwa pak Robert rahimahullah mau titip surat untuk ana. Ala kulli haal, beliau (pak Robert) ingin sekali bertemu Syaikh, beliau memesan buku-buku Syaikh dan tulisannya. Dan yang paling beliau suka adalah buku "Perjalanan dari Madinah ke Rodja" yang ditulis antum.

Ana ingin ngasih surat ke antum tapi qodarullah waktu dan kondisi ana yang tidak memungkinkan. Jangankan ke Jakarta, ke Balikpapan aja ana gak sempat ustadz. Ana berdua bersama istri mengajar lebih 160 anak dan 40 muallaf, kalau ana tinggal maka nggak ada yang ngajarin mereka))

- Dari tuturan sang pendeta, ternyata pemuda ini tatkala berdakwah sama sekali tidak berharap upah. Bahkan tatkala ditawarkan untuk diberi ongkos ke Jakarta oleh sang pendeta, maka iapun dengan tegas menolak dengan menyatakan bahwa ia tidak berharap dunia. Akan tetapi suku Dayak yang menerima dakwahnya tetap memberikan rasa terima kasih mereka kepada sang pemuda dengan memberikan sekedarnya yaitu berupa ikan dan pisang.

Tutur mantan pendeta "Selama dua tahun naik turun bukit pemuda ini hanya digaji dengan ikan dan pisang sedangkan saya diberi sesembahan para jamaah setiap minggu"

- Pemuda ini mengaku kepada saya bahwasanya ia tidak bisa berbahasa Arab, sehingga tatkala sampai di tabligh Akbar Syaikh Abdurrozaq ia tidak kuasa dan tidak mampu untuk berbicara dengan Syaikh. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menyampaikan dasar-dasar Islam dan iqro' maka tidak harus menunggu menjadi Ustadz berkaliber. Yang penting adalah tekad yang kuat dalam berdakwah, dengan tetap menyadari kekurangan ilmu yang ada. Lihatlah pemuda ini, ia tidak angkuh dengan banyaknya orang masuk Islam karena dakwahnya, bahkan ia mengakui di hadapan saya bahwa ia tidak bisa berbahasa Arab tanpa malu-malu.

- Pemuda ini meskipun memiliki ilmu seadanya akan tetapi ia mengerti betul bahwa dakwah bukanlah sarana untuk mencari dunia dan kekayaan. Bahkan ia sendiri kekurangan dana untuk menjalankan pondoknya. Diantara keluhannya kepada saya, ia kekurangan dana untuk menyunat orang-orang yang baru masuk Islam, sehingga masih banyak muallaf yang belajar dengannya belum disunat.

- Pentingnya ilmu, lihatlah pemuda ini langsung mengajarkan iqro' kepada para muallaf.

Akhirnya, semoga Allah merahmati Abdurrahman Al-Islami, memafkan dosa-dosanya, dan memasukannya ke dalam surgaNya. Dan semoga Allah membalas jasa Asy-Syaikh Abdurrazzaq yang dengan sebab buku beliau maka Robert pun berubah menjadi Abdurrahman. Semoga Allah menambah kehikhlasan Syaikh Abdurrazzaq dan menjaga beliau dalam memperjuangkan dakwah Sunnah di Kota Madinah dan juga di tanah air. Dan semoga Allah membalas jasa sang Pemuda yang telah berjuang keras berdakwah di pedalaman suku Dayak dengan segala keterbatasan dan kekurangan sarana dan prasarana. Semoga akan banyak dai-dai yang mengikuti jejak langkah kaki beliau.

Hal-Hal yang terkait dengan risalah di atas:

Kajian " Sebab-sebab Datangnya Kebahagiaan " :https://www.youtube.com/watch?v=zOQ1RwY-CJc

Pertanyaan mantan pendeta ketika Syaikh Abdurrozzaq mengisi di Jakarta :https://youtu.be/vDL3aFKHXO0?t=6719

Scan surat mantan pendeta :https://app.box.com/s/0wz2q7wujvqkb3jgikwxm9kwednl4j8s

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 14-11-1436 H / 29-08-2015 M
Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja
www.firanda.com