Senin, 03 Agustus 2015

CATATAN PINGGIR

CATATAN PINGGIR

Bila ada mobil yang sengaja berlawanan arah denganmu, kemana engkau akan mengarahkan mobilmu ?

Apakah engkau akan menabraknya ? 

Pasti engkau memilih untuk menepi. 

Begitu juga di jalan dakwah, di jalan dakwah ini kadang-kadang ada yang tidak suka denganmu. Lalu berbagai upayapun dilakukan untuk menghalangi laju dakwahmu. 

Maka jangan pedulikan mereka. Berjalanlah selama engkau yakin berada di atas kebenaran.

Bila ada aral, menepilah. Bukan untuk berhenti tapi untuk terus berjalan. Sekali lagi jangan pernah berhenti apalagi berbalik arah.

فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْض

”Adapun buih maka akan pergi sirna begitu saja, dan adapun yang bermanfaat untuk manusia maka akan menetap dibumi “. [ QS Ar Ro’d : 17]

Ingatlah terus qoidah qur'aniyah itu.

(Prof. DR. Anis Thohir Al-Indunisy -hafidzahullah-)

_________________
Jogjakarta, 16 Syawwal 1436 H
ACT El-Gharantaly

Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 278-279.

Taushiyah ke 181, Ahad 17 Syawal 1436 / 02 Agustus 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Kesepuluh: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 278-279.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah melarang orang-orang beriman dari bermuamalah atau bertransaksi dengan cara riba.
4. Orang beriman adalah orang yang mau menerima nasehat dan tunduk kepada aturan Allah.
5. Allah perintahkan kepada orang-orang beriman agar mereka bertakwa.
6. Bertakwa kepada Allah adalah dengan senantiasa mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
7. Diantara konsekuensi takwa adalah meninggalkan riba setelah mengetahui bahwa Allah telah melarang dan mengharamkannya.
8. Orang yang tetap bermuamalah dengan transaksi riba padahal telah mengetahui keharamannya berarti menantang perang Allah dan RasulNya.
9. Bagaimana mungkin bisa menang manusia yang lemah dari semua sisi ketika berperang melawan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Berkuasa?
10. Allah tidak pernah lalai atau membiarkan orang yang dzalim begitu saja tanpa menghukumnya, hanya saja semua ada waktunya.
11. Allah Maha Bijaksana memberi kesempatan untuk bertaubat dan selalu membuka pintu taubat.
12. Orang yang bertaubat dari riba diperbolehkan mengambil pokok harta atau modalnya saja, tanpa hasil riba-nya yang merupakan hak orang lain dan bukan haknya, sehingga tidak mendzalimi orang lain dan juga tidak didzalimi dengan mengurangi harta pokoknya.
13. Bertaubat dengan taubat yang benar itu adalah menyesal, tidak berbuat lagi dan berjanji tidak mengulangi lagi selamanya. Kalau dosanya berhubungan dengan orang lain maka wajib diselesaikan.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Anjuran Menutup Aib Saudara Muslim

��Anjuran Menutup Aib Saudara Muslim

بِسْمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Dari Anas bin Malik Radhiallahu'anhu dari Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‎

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Tidak sempurna iman seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri".
��(HR. Al-Bukhari & Muslim)

Setiap kita tidak suka jika kejelekannya disebar & diketahui orang banyak. Maka ini menjadi tuntutan iman setiap muslim untuk menutupi aib saudaranya seiman & tidak menyebarkannya.

Rasulullah S‎holallahu 'alaihi wasallam juga menyampaikan,‎

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh menzaliminya & menyerahkannya kepada musuh. 
Barangsiapa yg berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya (seiman) maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. 
Barangsiapa yg menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya kesusahan pada hari kiamat. 
Barangsiapa yg menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.”
��(Muttafaq ‘alaih)‎

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia, kecuali Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat”.
��(HR. Muslim No.6760)

بَارَكَ اللهُ فِيْكم

BBM Dakwah Islam 541a29ec

Faidah Puasa Enam Hari di Bulan Syawwal

�� Beberapa Faidah Puasa Enam Hari di Bulan Syawwal

Apa faedah melakukan puasa enam hari di bulan Syawal....?

Ibnu Rojab rahimahullah menyebutkan beberapa faedah di antaranya:

1⃣ Berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.

2⃣ Puasa Syawal dan puasa Sya’ban seperti halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.

3⃣ Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah Ta’ala jika menerima amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”

4⃣ Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu,  maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah)

Dinukil dari tulisan Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Hafidzahullah
Selengkapnya klik di sini: http://goo.gl/W71pB1

Demikian, wabillahi at-taufiiq

-------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 91
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Sabtu, 01 Agustus 2015

Antara Pak Jokowi dan Erdogan

Antara Pak Jokowi dan Erdogan..

------------------------------------------

Pemimpinmu ?!

Oleh : Ustadz Abu Zubair Al Hawary. Lc

Bismillah. Pemimpinmu ?!...

Wahai saudaraku..

Sudah merupakan sunnatullah..
Bahwa engkau akan mendapatkan sesuai dengan keadaanmu..
Dan engkau hanya akan mendapatkan apa-apa yang pantas engkau dapatkan..

Sungguh khulafa'ur rasyidin muncul dari generasi termulia dari ummat ini..

Maka bercerminlah jika pemimpinmu buruk
Karena pemimpin buruk muncul dari rakyat yang buruk..

Bentuk dari keadilan Rabbmu..

"..Dan demikianlah kami hadirkan pemimpin yang dzolim ditengah rakyat yang dzolim, akibat dari dosa mereka." (Al 'An'am, 129)

Maka wahai saudaraku..

Bersabarlah..
Tetap dengar & taat..
Karena itulah tuntunan Rasulmu..
Dan doakan pemimpinmu..
Kemudian serahkan urusanmu kepada Rabbmu..

Berhentilah dari status bbm & Fb yang penuh celaan dan hujatan..

Karena ia sekarang telah resmi menjadi ulil amrimu..
Walau engkau ridho atau tidak

Sungguh..
Bukanlah pucuk daun kering yang harus engkau khawatirkan..
Tapi akar membusuk yang harus engkau tangisi..

Ketahuilah..

Jika engkau ingin memperbaiki negara ini, bukanlah dengan merubah pemimpinnya..
Tapi mulailah merubah dirimu & keluargamu

Sungguh..

Seandainya seorang Nabi yang memimpinmu..
Tidak akan bermanfaat untukmu..
Karena pucuk daun tidaklah bermanfaat..
Jika akarmu telah membusuk..

Aduhai..

Lihatlah bani israil..
Yang mereka dipimpin oleh manusia-manusia terbaik

Para Nabi dan Rasul

Toh mereka tidak menjadi lebih baik karenanya..
Berubah menjadi kera-kera dan babi..
Karena kedzoliman-kedzoliman yang mereka lakukan..

Maka wahai saudaraku..

Siramilah akarnya..
Hingga kelak tumbuh darinya pucuk yang indah..

Sabar..
Dan berdoalah..
Berdoalah...

Karena tidak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa..

::Indahnya Islam, bagi kaum yang berfikir::

[Ustadz Abu Zubair, Lc hafizhahullaah]

UNTUK PARA GURU, DA'I DAN MURABBI (Pendidik)

UNTUK PARA GURU, DA'I DAN MURABBI (Pendidik)
Renungkan ketujuh ayat ini
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
Iya.. Bangunlah & bangkitlah, sebab perubahan & perbaikan tidak akan terwujud dengan hanya bergumul di atas kasur. "Bangunlah.... berarti bergeraklah"
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
3. Dan Tuhanmu agungkanlah/besarkanlah!
Iya, besarkan dan agungkan nama Rabb-mu, bukan namamu, jamaahmu, apalagi partaimu. Sebagian orang -hadaahumullah- menjadikan cinta dan bencinya, wala dan baro'nya diatas kepentingan pribadi atau golongannya, "Bila bukan bersama kami, maka berarti musuh kami". Ini manhaj yang keliru.
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
4. Dan pakaianmu bersihkanlah,
Ada dua tafsiran ulama berkaitan dengan ayat ini.
Pertama: Bersihkan jiwamu dari noda kesyirikan
Kedua: Bersihkan pakaianmu saat menghadap Rabb-mu dalam beribadah.
Terlepas dari dua tafsiran tersebut, yang jelas seorang guru, da'i ataupun murobbi perlu membersihkan hatinya dari noda syirik dan syubhat. Dia juga perlu memperhatikan penampilan luarnya agar menarik hati anak didik serta mad'unya (objek dakwahnya).
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
Iya, karena dosa akan menjadi penghalang diterimanya dakwahmu. Dosa akan melemahkanmu, dosa akan menimbulkan kebencian dihati makhluk-Nya, sehingga mereka membencimu sebelum dakwahmu.
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ
6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
Iya, bahkan engkau harus merasa belum berbuat apa-apa. Jangan pernah berkata, "Kalau bukan karena saya dia tidak akan sesukses ini, saya yang menunjukinya jalan hidayah. Padahal Allah berfirman"
بمنون عليك أن أسلموا قل لا تمنوا علي إسلامكم بل الله يمن عليكم أن هداكم للإيمان
"Mereka mengungkit keislaman mereka kepadamu. Katakan, "Janganlah kamu mengungkit keislaman kalian kepadaku, tetapi Allahlah yang memberikan kepada kalian hidayah kepada iman." (Al Hujurot: 17)"
Teruslah menanam kebaikan, lalu tunggu hingga semua berbuah indah, bila telah siap panen maka bersabarlah, petiklah hasilnya disana... Di surga firdaus yang tinggi.0
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Ini semakna dengan firman-Nya:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” [QS. Al-Kahfi: 28]
Iya, Karena kesabaran adalah kunci kesuksesanmu di dunia & akhirat.
(Faidah bincang pagi bersama Prof. Anis Thohir Al-Indunisy -hafidzahulah-)
____________________
Jogjakarta 15 Syawwal 1436 H
ACT El-Gharantaly

Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 267.

Taushiyah ke 180, Sabtu 16 Syawal 1436 / 01 Agustus 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Kesembilan: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 267.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman agar menafkahkan di jalan Allah sebagian dari hasil usaha mereka yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Allah keluarkan dari bumi untuk mereka.
4. Allah telah memudahkan mereka untuk mendapatkan semua itu maka selayaknya mereka menafkahkan sebagian darinya sebagai bentuk syukur kepada Allah dan menunaikan sebagian hak-hak saudara-saudara mereka yang telah Allah tentukan.
5. Diantara hikmah dari menafkahkan harta di jalan Allah adalah untuk membersihkan harta tersebut dan membersihkan jiwa dari sifat kikir.
6. Hendak kita menafkahkan harta yang kita cintai dan dermawan dalam mengeluarkan harta, baik yang wajib seperti zakat dan nafkah kepada keluarga serta lainnya, dan yang sunnah seperti sedekah dan lainnya.
7. Kita dilarang memilih yang buruk-buruk untuk kita nafkahkan dan berikan ke orang lain padahal kita sendiri tidak menyukainya dan tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya karena tidak suka kepadanya.
8. Allah adalah Maha Kaya dan tidak membutuhkan kita.
9. Manfaat dari sedekah dan amal kita adalah kembali kepada kita sendiri.
10. Allah adalah Maha Terpuji dalam semua aturan dan syari'atNya.
11. Semua ajaran Allah adalah indah dan tepat sesuai dengan yang kita butuhkan.
12. Hendaklah kita istiqamah mengikuti semua aturan Allah karena hal itu merupakan makanan hati dan kehidupan jiwa setia kenikmatan ruh.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Wasiat Syeikh Prof. DR. Ibrohim Ar Ruhaili pada acara penutupan dauroh di ponpes Imam Bukhori

Wasiat Syeikh Prof. DR. Ibrohim Ar Ruhaili pada acara penutupan dauroh di ponpes Imam Bukhori.

Beliau menyampaikan banyak wasiat untuk kita semua, diantaranya:

1. Seluruh manusia membutuhkan Alloh dalam segala urusannya. Maka mintalah kepada-Nya kemudahan segala urusan kalian.

2. Beliau menegaskan akan pentingnya menuntut ilmu, utamanya adalah ilmu aqidah. Dan hendaknya menuntut ilmu dg talaqqi kpd ahlinya, yaitu para ulama'.

3. Barangsiapa yg mengenal aqidah yg benar, mengenal sunnah, dan mengamalkannya, seolah2 dia hidup pada zaman sahabat bersama Rosululloh shollalloh 'alaihi wasalam.

4. Carilah anugerah yg banyak dari yg memiliki anugerah, yaitu Alloh ta'ala. Mintalah petunjuk kepada-Nya karena Dia-lah yg memberi petunjuk.

5. Dakwah di negeri ini telah tersebar luas berkat kegigihan para dai. Benar2 telah tersebar luas, dan tahun ini saya dapati perkembangan yg lebih besar daripada tahun sebelumnya.

6. Syeik berterimakasih kepada radio/TV roja yg telah memberikan kontribusinya untuk perkembangan dakwah yg mulia ini.

7. Syeikh berwasiat kepada siapa saja yg terjun dlm medan dakwah agar berdakwah dengan lembut, sebagaimana dakwahnya Rosululloh sholalloh 'alaihi wasallam, dg bijak dan santun.
Harus bersabar dlm berdakwah jika mendapat tantangan dan gangguan dr org2 yg tidak tahu (jahl), karena memang mereka tidak tahu. Bersabar dalam menjawab syubhat2 yg beredar, bersabar dlm menjawab pertanyaan2. Dan ajarkan umat tentang islam yg benar, tentang iman, tentang aqidah dan tauhid. Serta beri peringatan merekaal akan bahaya syirik, bid'ah, dan maksiat.

8. Seorang dai harus menghindari penyakit2 hati berupa hasad dan yg lainnya, dn dituntut untuk senantiasa ikhlas dlm berdakwah.

9. Kaum muslimin agar senantiasa berlomba dalam kebaikan sebagaimana Abu Bakr dan Umar berlomba dalam kebaikan. Sebagaimana Imam Bukhori dan Imam Muslim berlomba dlm kebaikan. Karena Alloh akan meninggikan derajat org2 yg saling berlomba, sebagaimana derajatnya Abu Bakr dan Umar.

10. Kita bersama berlomba untuk meraih kejayaan sebagaiman kejayaan mereka. Kita ingin dikumpulkan bersama orang2 yang jaya. Suatu ketika salah seorang bertanya kepada Rosululloh shollalohu 'alaihi wasallam, "Bagaimana seseorang mencintai suatu kaum yg belum pernah ia jumpai?". Beliau menjawab: "Seseorang akan berkumpul bersama orang yang ia cintai".

11. Wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Alloh atas limpahan nikmat yang diberikan. Utamanya adalah nikmat ilmu dan menyebarkan ilmu. Bagi kita semua agar senantiasa menuntut ilmu dan jangan pernah bosan. Karena ini peninggalan para nabi. Rosululloh shollalloh 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tapi mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang dapat meraihnya, maka dia telah mendapat jatah yang banyak".

Semoga Alloh ta'ala memberikan kepada kita semua taufiq dan hidayah-Nya agarsenantiasa dapat istiqomah di atas jalan yang hak. Amiin!!

Solo, 13 Syawwal 1346 H.
Akhukum M. Amruddin

Jumat, 31 Juli 2015

Begini Bentuk2 Riya’ Terselubung

Begini Bentuk2 Riya’ Terselubung
==================================

Oleh: Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja, MA

SYAITAN tdk berhenti berusaha menjadikan amalan anak Adam tdk bernilai di sisi Allah. Di antara cara jitu Syaitan adlh menjerumuskan anak Adam dlm berbagai model Riya’. Sehingga sebgn org “kreatif” dlm melakukan riya’, yaitu riya’ yg sangat halus & terselubung.
Di antara contoh kreatif riya’ tsb adlh:

Ke-1 > Seseorg menceritakan keburukan org lain, spt pelitnya org lain atau malas shalat malamnya, tdk rajin menuntut ilmu dgn maksud agar para pendengar faham bhwsanya ia tdklah demikian. Ia adlh seorg yg dermawan, rajin shalat malam & rajin menuntut ilmu. Secara tersirat ia ingin para pendengar mengetahui akan amal ibadahnya.

Model yg pertama ini adlh model riya’ terselubung yg terburuk, dmn ia telah terjerumus dlm 2 dosa, yaitu mengghibahi sdrnya & riya’ & keduanya merupakan dosa besar. Selain itu ia telah menjadikan sdrnya yg ia ghibahi menjadi korban demi memamerkan amalan shalihnya

Ke-2 > Seseorg menceritakan nikmat & karunia yg bnyk yg telah Allah berikan kpdnya, akan tetapi dgn maksud agar para pendengar faham bhw ia adlh seorg yg shalih, krnnya ia berhak utk dimuliakan oleh Allah dgn memberikan bnyk karunia kpdnya.

Ke-3 > Memuji gurunya dgn pujian setinggi langit agar ia jg terkena imbas pujian tsb, krn ia adlh murid sang guru yg ia puji setinggi langit tsb. Pada hakikatnya ia sdng berusaha utk memuji dirinya sendiri, bahkan terkadang ia memuji secara langsung tanpa ia sadari. Spt ia mengatakan, “Syaikh Fulan / Ustadz Fulan… luar biasa ilmunya… sangat tinggi ilmunya mengalahkan Syaikh2/Ustadz2 yg lain. Alhamdulillah sy telah menimba ilmunya tsb selama sekian tahun…”

Ke-4 > Merendahkan diri tp dlm rangka utk riya’, agar dipuji bhwsanya ia adlh seorg yg low profile. Inilah yg disebut dgn “Merendahkan diri demi meninggikan mutu”

Ke-5 > Menyatakan kegembiraan akan keberhasilan dakwah, spt bnyknya org yg menghadiri pengajian, atau bnyknya org yg mendptkan hidayah & sadar, akan tetapi dgn niat utk menunjukkan bhwsanya keberhasilan tsb krn kepintaran dia dlm berdakwah.

Ke-6 > Ia menyebutkan bhwsanya org2 yg menyelisihinya mendptkan musibah. Ia ingin menjelaskan bhwsanya ia adlh seorg wali Allah yg brg siapa yg mengganggunya akan di siksa atau di adzab oleh Allah.

Ini adlh bentuk tazkiyah (merekomendasi) diri sendiri yg terselubung.

Ke-7 > Ia menunjukkan & memamerkan kedekatannya terhdp para Dai/Ustadz, se-akan2 bhw dgn dekatnya dia dgn para Ustadz menunjukkan ia adlh org yg shalih & disenangi para Ustadz. Pdhal kemuliaan di sisi Allah bukan diukur dr dekatnya seseorg terhdp Ustadz atau Syaikh, akan tetapi dr ketakwaan. Ternyata kedekatan teradp Ustadz jg bisa menjadi ajang pamer & persaingan.

Ke-8 > Seseorg yg berpoligami lalu ia memamerkan poligaminya tsb. Jika ia berkenalan dgn org lain, serta merta ia sebutkan bhwsanya istrinya ada 2 atau 3 atau 4. Ia berdalih ingin menyiarkan sunnah, akan tetapi ternyata dlm hatinya ingin pamer. Poligami merupakan ibadah, mk memamerkan ibadah jg termasuk dlm riya’.

Inilah sebgn bentuk riya’ terselubung, semoga Allah melindungi kita dr terjerumus dlm bentuk2 riya’ terselubung tsb. Tdk perlu kita menuduh org terjerumus dlm riya’ akan tetapi tujuan kita adlh utk mengoreksi diri sendiri.

Hanya kpd Allah-lah tempat meminta hidayah & taufiq.

JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

�� JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

Simaklah dengan seksama uraian indah Ibnul Qayyim -rahimahullah- berikut ini:

"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.

Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.

Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.

Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.

Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu wa ta'ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan begitulah Rabb subhanahu wa ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya.

Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga."

[Kitab Al-Fawaid, hal: 57]

Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny, M.A.

------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 90
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Kamis, 30 Juli 2015

Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 264.

Taushiyah ke 179, Kamis 14 Syawal 1436 / 30 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Kedelapan: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 264.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah melarang hamba-hambaNya dengan kelembutan dan kasih sayangNya dari menghilangkan pahala sedekah mereka dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.
4. Menyebut-nyebut atau mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti perasaan si penerima adalah membatalkan atau menghilangkan pahala sedekah.
5. Hendaklah kita berupaya menyempurnakan amal kita dan menjaganya dari semua yang bisa merusaknya agar amal kita tidak sia-sia.
6. Orang yang bersedekah dengan ikhlas karena Allah pada mulanya kemudian setelah itu ia menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima maka ia sama kedudukannya dengan orang beramal karena riya' (ingin dilihat dan dipuji orang) dan tidak termasuk orang yang ikhlas karena Allah dan mengharapkan akhirat. Tidak diragukan lagi bahwa amal seperti ini tertolak semua.
7. Syarat dikabulkan amal adalah ikhlas karena Allah semata.
8. Orang yang menyebut-nyebut sedekahnya dan menyakiti perasaan si penerima itu pada hakikatnya ia beramal karena manusia, bukan karena Allah sehingga amalnya tertolak dan perbuatannya tidak terpuji.
9. Perumpamaan yang paling tepat untuk mereka adalah seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih, tidak bertanah, karena tanahnya telah hilang terkena hujan lebat.
10. Orang yang riya' itu hatinya keras ibarat batu yang keras lagi licin, sedekah dan semua amalnya ibarat tanah yang berada diatas batu yang keras lagi licin tersebut. Orang yang tidak mengerti menyangka itu adalah tanah yang subur dan layak untuk diberi tanaman. Ketika tanahnya telah hilang disebabkan hujan lebat barulah terungkap keadaan yang sebenarnya dan menjadi jelas bahwa amal perbuatannya adalah ibarat fatamorgana dan bahwa hatinya tidak layak untuk menanam dan menumbuhkan di atasnya, bahkan riya' dan maksud-maksud buruk yang ada di dalam hatinya itu menjadikannya tidak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari amalnya sehingga ia tidak menguasai sesuatupun dari apa yang ia usahakan karena ia telah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya dan beramal karena makhluk bukan karena Allah.
11. Makhluk itu tidak bisa memberi madharat ataupun manfaat.
12. Orang yang beribadah karena makhluk itu rugi dan pasti menyesal karena salah alamat.
13. Orang yang menyimpang dan membangkang padahal telah mengetahui kebenaran pasti tersesat dan tidak mendapat petunjuk dari Allah karena sejatinya ia sendiri yang telah memilih kesesatan dan tidak mau dengan petunjuk Allah.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Telah Mati Hati Kalian karena Sepuluh Perkara

��"Telah Mati Hati Kalian karena Sepuluh
Perkara"��

��Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah
berlalu melewati pasar Bashrah. Manusia
pun berkumpul kepadanya seraya berkata,
“Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah
berfirman dalam kitab-Nya, ‘Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi
kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi
tidak dikabulkan?”
Beliau menjawab,
ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮَﺓِ، ﻣَﺎﺗَﺖْ ﻗُﻠُﻮﺑُﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﻋَﺸَﺮَﺓِ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ،
ﺃَﻭَّﻟُﻬَﺎ : ﻋَﺮَﻓْﺘُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭﻟَﻢْ ﺗُﺆَﺩُّﻭﺍ ﺣَﻘَّﻪُ، ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ: ﻗَﺮَﺃْﺗُﻢْ
ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﺍ ﺑِﻪِ، ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ: ﺍﺩَّﻋَﻴْﺘُﻢْ ﺣُﺐَّ
ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺘَﻪَ، ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ: ﺍﺩَّﻋَﻴْﺘُﻢْ ﻋَﺪَﺍﻭَﺓَ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻭَﻭَﺍﻓَﻘْﺘُﻤُﻮﻩُ، ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ : ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﻧُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
ﻭﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﺍ ﻟَﻬَﺎ، ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ: ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﻧَﺨَﺎﻑُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﻭَﺭَﻫَﻨْﺘُﻢْ
ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﺑِﻬَﺎ، ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻊُ : ﻗُﻠْﺘُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﻟَﻢْ
ﺗَﺴْﺘَﻌِﺪُّﻭﺍ ﻟَﻪُ، ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻣِﻦُ: ﺍﺷْﺘَﻐَﻠْﺘُﻢْ ﺑِﻌُﻴُﻮﺏِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻜُﻢْ
ﻭَﻧَﺒَﺬْﺗُﻢْ ﻋُﻴُﻮﺑَﻜُﻢْ، ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺳِﻊُ: ﺃَﻛَﻠْﺘُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺔَ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭﻟَﻢْ
ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻫَﺎ، ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﺷِﺮُ: ﺩَﻓَﻨْﺘُﻢْ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻌْﺘَﺒِﺮُﻭﺍ ﺑِﻬِﻢْ
“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah
mati pada sepuluh perkara,
Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak
menunaikan hak-Nya.
Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi
kalian tidak mengamalkannya.
Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian
meninggalkan sunnahnya.
Keempat, kalian mengaku memusuhi
syaithan, tapi kalian mencocokinya.
Kelima, kalian mengatakan bahwa kami
mencintai surga, tapi kalian tidak beramal
untuk (memasuki)nya.
Keenam, kalian mengatakan bahwa kami
takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-
diri kalian untuk neraka.
Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian
adalah benar adanya, tapi kalian tidak
bersiap untuknya.
Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-
aib saudara-saudara kalian, sedang kalian
mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat
Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan
kesyukuran kepada-Nya.
Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-
orang mati kalian, tapi kalian tidak
mengambil pelajaran darinya.”
[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam
Hilayatul Auliyâ` 8/15-16. Disebutkan juga
oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân
Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syâthiby dalam Al-
I’tishâm 1/149 (Tahqîq Masyhûr Hasan), dan
Al-Absyîhy dalam Al-Mustathraf 2/329.]

SILAU! ANEH NAMUN NYATA

SILAU! ANEH NAMUN NYATA

 Ditulis oleh Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri حفظه الله تعالى

Sobat! Mentari di pagi hari, nampak begitu indah dan menyejukkan, seakan membawa sejuta harapan untuk anda, sehingga andapun senang memandanginya.

Namun tatkala sang mentari telah meninggi, sinarnya begitu terik dan sangat terang, sehingga terasa panas dan andapun tidak kuasa lagi untuk memandangnya. Bahkan kalaupun anda memaksakan diri untuk memandangnya, niscaya mata anda menjadi silau.

Bukan hanya silau di saat memandangnya, sampaipun setelah anda memalingkan pandanganpun, pandangan mata anda masih kabur, sehingga kesusahan untuk melihat. Bukankah demikian sobat? Tidak percaya, buktikan sendiri.

Kejadian di atas membawa pelajaran besar pada kita semua, betapa mentari yang begitu nyata ternyata anda tidak kuasa melihatnya, anda hanya bisa merasakan dampaknya, yaitu panas, dan terang.

Namun betapa bodohnya kita bila telah merasakan terang dan teriknya sinar mentari, kita masih menyibukkan diri untuk mencari bukti tentang keberadaannya.

Kenyataan di atas juga menjadi bukti bahwa anda memiliki banyak kelemahan, sampaipun sekedar untuk menyaksikan sesuatu yang nyata semisal sang mentari anda tidak kuasa melakukannya. Jangan salahkan mentari kenapa susah dilihat di siang hari, namun sadarilah kelemahan diri anda.

Sobat! Mentari mengajari kita untuk jujur, mengakui kelemahan dan keterbatasan kita, maka dari itu, jadilah orang yang pandai mawas diri bukan orang yang hobi menyombongkan diri.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Faidah Kajian Tafsir Surat Al-Qashash

�� Lebih dari 40 Faidah Kajian Tafsir Surat Al-Qashash (bagian 1)

✏Oleh: Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah

1- Menuntut ilmu adalah jalan yang memudahkan jalan ke surga, padahalkan banyak jalan ke surga, kenapa? karena menuntut ilmu adalah amalan yang paling mulia dari itu semua.

2- Huruf Tha Siin Mim, adalah isyarat tentang mukjizat Al Quran.

3- Diulang-ulangnya cerita Musa 'alaihisalam VS Fir'aun, ada beberapa faidah:
��karena saking banyaknya pelajaran di dalam kisah tersebut.
�� Karena Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah menghadapi Kaum yahudi, sehingga mereka terperangah dan ada seseorang yang tidak pernah memegang Taurat koq tahu dengan secara detil.
��Permusuhan Kaum Yahudi kepada Kaum Muslim sampai hari kiamat.

4- Berangsung-angsurnya cerita Kehancuran Fir'aun dan tidak dihancurkan langsung oleh Allah padahal Allah kuasa, adalah salah satu hikmahnya adalah agar semua bisa menjadi pelajaran yang sangat berarti.

5- Salah satu hikmah Allah dalam menjaga Musa 'alaihisalam tatkala janin adalah Ibunya Musa tatkala hamil tidak kelihatan perutnya buncit.

6- Para ulama bersepakat bahwa Ibunya nabi musa bukan nabi meskipun beliau dapat wahyu.

7- Wahyu yang dimaksud adalah mimpi atau ilham atau dibicari oleh para malaikat.

8- Kalau Fir'aun saja yang sadis mengalah kepada istrinya, apalagi suami-suami selainnya.

9- Kekuasaan Allah, tatkala Fir'aun membunuh semua anak laki-laki yang ditakutkan menghancurkan kekuasaannya ternyata Musa 'alaihisalam yang akan menghancurkan kekuasaan Fir'aun  malah ditakdirkan dipelihara oleh Fir'aun.

10- Disaat genting kita butuh Allah untuk mengokohkan hati, sebagaimana Ibunya Musa alaihissalam dikokohkan hatinya tentang Musa 'alaihisalam kecil tatkala masuk ke istana Fir'aun.

11- termasuk hikmah Allah, istri Fir'aun belum mendapatkan anak.

12- termasuk hikmah Allah, semua wanita yang menyusui ditolak bayi Musa 'alaihissalam.

13- Karena imannya ibu musa kecil yang menyebabkan anaknya, Musa kecil alaihissalam dikembalikan kepada ibunya, ibunya menyusuinya, ibunya digaji atas itu, ibunya tinggal di istana mewah.

14- Tidak setiap darah dan harta orang kafir halal

15- Pendapat setiap kondisi harus berperang melawan orang kafir, tidak benar.

16- Jika berbuat baik tidak penting kita diketahui orang lain, yang pentingkan. amal shalihnya, jika Allah ingin maka Ia akan perlihatkan kepada orang-orang.

17- Seorang yang takut karena takut kebiasaan bukanlah kesyirikan, yang merupakan rasa takut kesyirikan adalah jika rasa takut itu ibadah.

18- Bolehnya berbicara dengan wanita selama tidak menimbulkan fitnah.

19- Kekeliruan sebagian ikhwan tidak berbicara dengan perempuan yang sudah mengaji karena dalih menjaga adab tetapi malah berluas-luas dengan wanita yang belum mengaji dan berpakain syar'ie.

20- Jika ada yang tidak kenal kedudukan seseorang maka bersabarlah dan jangan mencari popularitas.

21- Adab berdoa adalah minta apa saja, Nabi Musa 'alaihissalam minta makan. Para salaf minta agar ada garam di nasinya.

22- Wanita memiliki sifat malu itu adalah baik dan terpuji.

23- Ketika Nazhar cari wanita yang pemalu dan itu wanita yang pantas dijadikan istri.

24- Bapak dua perempuan tersebut itu bukan Nabi Syu'aib 'alaihissalam, karena jarak Nabi Syu'aib dan Nabi Musa 'alaihisalam terlalu jauh, tetapi yang dimaksud adalah salah seorang pengikut nabi Syu'aib.

25- Nabi Musa 'alaihisalam orang yang kuat karena bisa mengangkat batu yang bisa diangkat oleh sepuluh orang

26- Nabi Musa 'alaihisalam seorang yang Amanah, karena ketika dua wanita mengantarkan kepada Bapaknya dua wanita tersebut berjalan di belakang Nabi Musa 'alaihissalam. Awas Ujian wanita!

27- Kebahagiaan berada pada lelaki yang shalih

28- tidak mengapa seorang bapak mencarikan suami shalih untuk anak perempuannya

29- Tidak mengapa sang adik menikah sebelum kakaknya.

30- Cinta tidak bisa diatur karena ia permasalahan hati

31- Pernikahan adalah Ibadah yang Mulia, buktinya meskipun sudah jadi nabi Musa tetap nabi Musa 'alaihissalam bekerja selama 10 tahun untuk membayar maharnya.

32- Seorang wanita tatkala sudah menikah harus taat kepada suami sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam membawa istrinya menuju mesir.

33- Adab penting! ketika Allah memperingatkan Nabi Musa 'alaihisalam untuk menanggalkan sendal sebelum naik bukit Thursina.

34- Allah berbicara langsung kepada Musa 'alaihisalam dengan suara dan huruf, ini keyakinan menyelisihi keyakinannya kelompok yang menyimpang dalam perkara sifat kalamullah, yang mereka menyatakan bahwa Al Quran bukan kalamullah. dan inilah syubhatnya Orang liberal zaman sekarang.

35- Semua perkara sampai berdakwah harus dengan mukaddimah, sebagaimana Allah mengenalkan Nabi Musa 'alaihisalam tentang tongkat sebelum berdakwah.

36- Rehabilatasi takut adalah dengan cara mengumpulkan tangan di dada.

37- Tidak ada seorang yang lebih perhatian kepada saudaranya kecuali perhatian Nabi Musa 'alaihisalam kepada saudaranya Nabi Harun 'alaihisalam.

38- Sebelum minta sesuatu apapun maka seorang pendakwah harus minta dilapangkan dadanya agar berdakwahnya lapang meski banyak masalah.

39- Masalah doa nabi Musa 'alaihisalam minta dilepaskan kesulitan dalam berbicara, pendapat yang benar adalah bukan karena ada penyakit para lisan nabi Musa 'alaihisalam tetapi karena Fir'aun memang pandai berbicara.

40- Tidak mesti kita yang harus tampil yang penting tujuannya tercapai, sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam lebih mendahulukan Nabi Harun 'alaihisalam sebagaimana di dalam doa.

41- Kepintaran Fir'aun dalam berbicara bisa dilihat dalam dialognya dengan Nabi Musa silahkan dilihat QS Asy Syu'ara: 18-

42- Berdakwah tidak perlu dengan komentar orang.

43- Dalil Allah berada di atas langit, sebagaimana kisah Nabi Musa alaihissalam VS Fir'aun dan Haman.

44- Fir'aun disiksa dua kali, karena mengaku jadi Tuhannya orang Mesir dan mengaku jadi Tuhan Paling tinggi diatas semua tuhan.

45- Fir'aun membantah Musa 'alaihissalam dengan dua hal:
�� Kami pelihara kamu dari kecil kamu sekarang malah durhaka
��Kamu wahai Musa, telah membunuh, koq sekarang mengaku jadi Nabi

46- Bantahan Musa 'alaihisalam kepada Fir'aun:
✔ Karena fir'aun yang membantai kaumnya maka saya jadi seperti ini.
✔ Itu kesalahan saya dan saya sudah bertubat dan Allah sekarang mengutus saya sebagai Rasul.

Demikian, wabillahi at-taufiiq

---------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 89
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Rabu, 29 Juli 2015

Tafsir Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 254.

Taushiyah ke 178, Rabu 13 Syawal 1436 / 29 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Ketujuh: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 254.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah menunjukkan kepada hamba-hambaNya akan kelembutanNya dengan memerintahkan kepada mereka agar mempersembahkan sesuatu dari rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka.
4. Sungguh beruntung orang yang dermawan, yaitu yang mengeluarkan harta yang wajib seperti zakat dan nafkah kepada keluarga serta lainnya, dan yang sunnah seperti sedekah dan lainnya.
5. Semua ini adalah untuk kebaikan diri mereka sendiri agar menjadi simpanan bagi mereka sehingga mendapatkan pahala yang berlimpah pada hari ketika semua manusia sangat mengharapkan kebaikan walau sekecil atom.
6. Pada hari itu tidak ada lagi jual beli walau seseorang hendak menebus dirinya dengan sepenuh bumi emas agar terbebas dari adzab pasti tidak akan diterima, yaitu pada hari kiamat.
7. Pada hari itu tidak bermanfaat pula teman dan sahabat karib serta pertolongan dan syafa'at (perantara) untuk mendapatkan kebaikan atau menolak keburukan kecuali dengan seijin Allah.
8. Pada hari itu merugilah orang-orang yang melakukan kebatilan dan mendapatkan kehinaan, yaitu orang-orang yang dzalim yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, yang meninggalkan kewajibannya kepada Allah dan kepada sesama serta meninggalkan yang halal menuju yang haram.
9. Kedzaliman yang paling besar adalah syirik dan kufur kepada Allah yaitu menempatkan ibadah yang semestinya hanya untuk Allah semata ternyata dialihkan untuk makhluk.
10. Orang kafir dan musyrik itu adalah orang dzalim yang berada di puncak kedzaliman dan dzalim yang hakiki.
11. Hendaklah kita waspada untuk tidak berbuat syirik dan kekafiran.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

Simaklah dengan seksama uraian indah Ibnul Qayyim -rahimahullah- berikut ini:

"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.

Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.

Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.

Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni
dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.

Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu wa ta'ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan begitulah Rabb subhanahu wa ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya.

Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga."

[Kitab Al-Fawaid, hal: 57]

Selasa, 28 Juli 2015

JANGAN SALAH

HIKMAH PAGI :

JANGAN SALAH

Dalam kehidupan sehari hari sering kita terjebak, hanya melihat seseorg dg penampilan fisiknya.
Ada beberapa contoh dibawah ini yg kita sering salah melihat.

1. Jangan menilai orang dari rupanya. Karena Rasululloh melihat si pendek tak menawan Julaybib r.a dikejar kejar oleh para bidadari surga.

2. Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena seseorang yang hampir membunuh Rasulpun kini terbaring disebelah makam beliau yaitu Umar bin Khattab ra.

3. Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allohpun akhirnya menjadi pedang-nya Alloh yaitu Khalid bin Walid.

4. Jangan memandang orang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit Bilal bin Rabah terdengar di surga.

Semoga kita tdk terjebak dg kondisi seseorg dari penampilannya di dunia ini.
Semoga menjadi diri yg terbaik & bermanfaat utk sekitar dg mengejar keridhoan Alloh, aamiin

Semoga Bermanfaat.

Senin, 27 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman Ayat Kelima: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 183.

Taushiyah ke 176, Senin 11 Syawal 1436 / 27 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Kelima: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 183.

Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Allah memberitahukan kepada orang-orang beriman bahwa Dia mewajibkan atas mereka puasa sebagaimana Dia telah mewajibkan puasa atas umat-umat terdahulu. Puasa yang wajib adalah puasa pada bulan Ramadhan.
4. Puasa adalah syari'at dan perintah Allah yang penuh kebaikan untuk manusia di setiap zaman.
5. Ayat ini adalah motivasi dari Allah agar kita semangat dan bersegera dalam beribadah serta berlomba-lomba dalam kebaikan.
6. Puasa bukanlah amal ibadah yang berat dan bukan pula khusus umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
7. Diantara hikmah puasa adalah agar seseorang mencapai tingkatan takwa.
8. Orang yang bertakwa adalah orang yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.
9. Orang yang berpuasa apabila terlintas dalam dirinya keinginan untuk berbuat kemaksiatan, ia segera tersadar bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia-pun segera menghindari kemaksiatan tersebut.
10. Orang yang sedang berpuasa tidak akan membalas kebodohan dengan kebodohan dan caci maki dengan caci maki, ia sadar bahwa orang yang berpuasa harus sanggup menguasai diri dan emosinya.
11. Seseorang yang berpuasa sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah –Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, pasti ia menjadi orang yang bertakwa dan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
12. Puasa adalah ibadah kepada Allah, yaitu seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan perkara-perkara yang disukai, dicintai dan diinginkannya daripada makanan, minuman dan syahwat hawa nafsu sehingga tampak jelas kejujuran imannya, kesempurnaan penghambaannya kepada Allah dan kekuatan cintanya serta pengharapannya atas apa yang ada di sisiNya. Seseorang tidak mungkin meninggalkan apa yang dicintainya kecuali disebabkan sesuatu yang lebih agung baginya dari apa yang ditinggalkannya tersebut.
13. Seorang mukmin rela meninggalkan syahwat nafsu yang dicintainya dan sangat diinginkannya demi untuk mendapatkan ridha Rabbnya karena ia meyakini bahwasanya ridha Allah ada dalam berpuasa. Oleh karena itu, banyak sekali orang mukmin yang dipaksa untuk berbuka pada bulan Ramadhan sebelum tiba waktunya bahkan sampai diancam dan dipukul, akan tetapi dia tetap tidak mau membatalkan puasanya tanpa alasan yang syar'i. Ini adalah diantara hikmah terbesar dan paling agung dari puasa.
14. Lapar dan haus akan mempersempit aliran darah sehingga menjadi sempit pula ruang gerak syetan di tubuh kita karena syetan mengalir di tubuh kita seperti atau bersama aliran darah sebagaimana hal ini telah disabdakan oleh Rasulullah –Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dalam hadis sahih Bukhari dan Muslim. Inilah rahasia mengapa orang yang berpuasa mudah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
15. Puasa menumbuhkan kepedulian. Dengan berpuasa, orang kaya akan menyadari betapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya berupa kekayaan dan kecukupan sehingga dia tidak pernah kekurangan makan, minum, menikah dan lainnya, padahal banyak orang yang tidak mendapatkan dan merasakan nikmat seperti itu. Dengan demikian orang kaya tersebut akan memuji Allah dan bersyukur kepadaNya atas kemudahan yang diberikan kepadanya. Orang kaya tersebut juga teringat saudaranya yang fakir miskin, yang adakalanya merasakan kelaparan sepanjang hari dan malam karena ketidakmampuannya. Hal ini menjadikan orang kaya tersebut terdorong dan termotivasi untuk membantunya dengan bershadaqah agar terpenuhi kebutuhannya berupa sandang, pangan dan papan. Oleh karena inilah, Rasululah -Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan Beliau bertambah ketika datang bulan Ramadhan, yaitu ketika berjumpa Malaikat Jibril -Alaihis Salam yang mengajarkan kepada Beliau Al-Qur’an.
16. Puasa melatih kita meninggalkan sikap egois dan bukan memperkuatnya.
17. Diantara hikmah puasa adalah agar supaya hati kita jernih untuk berpikir dan berdzikir karena banyak makan minum serta memuaskan syahwat menyebabkan kelalaian dan adakalanya hati menjadi keras dan buta dari kebenaran karenanya. Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.
18. Diantara hikmah puasa adalah menghancurkan kesombongan sehingga seseorang menjadi tawadhu' dan rendah hati.
19. Puasa memberikan faedah dan keuntungan dari sisi kesehatan karena dengan sedikit makan menjadikan pencernakan mampu untuk beristirahat sementara waktu sehingga kotoran-kotoran dan sisa-sisa yang terdapat di dalamnya terserap oleh tubuh dan tubuhpun menjadi sehat dengan puasa... Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah lain dari puasa, semoga kita mendapatkan semuanya, aamiin...

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Mengejek Orang yang Berbuat Dosa

�� Mengejek Orang yang Berbuat Dosa

Jangan merasa diri bisa selamat dari dosa sehingga meremehkan orang lain yang berbuat dosa. Dan meremehkannya pun dalam rangka sombong, “Kamu kok bisa terjerumus dalam zina seperti itu? Aku jelas tak mungkin.”

Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits inimaudhu’). Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditaubati.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا

“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)

Hadits di atas bukan maknanya adalah dilarang mengingkari kemungkaran. Ta’yir (menjelek-jelekkan) yang disebutkan dalam hadits berbeda dengan mengingkari kemungkaran. Karena menjelek-jelekkan mengandung kesombongan (meremehkan orang lain) dan merasa diri telah bersih dari dosa. Sedangkan mengingkari kemungkaran dilakukan lillahi Ta’ala, ikhlas karena Allah, bukan karena kesombongan. Lihat Al-‘Urf Asy-Syadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi oleh Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azhom Syah Al-Kasymiri.

Bedakan antara menasihati dengan menjelek-jelekkan. Menasihat berarti ingin orang lain jadi baik. Kalau menjelek-jelekkan ada unsur kesombongan dan merasa diri lebih baik dari orang lain.

Jangan sombong, sampai merasa bersih dari dosa atau tidak akan terjerumus pada dosa yang dilakukan saudaranya.

Semoga Allah memberikan hidayah demi hidayah.

________
Disusun di Pesantren Darush Sholihin Panggang Gunungkidul, 6 Ramadhan 1436 H
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى

�� Sumber: http://rumaysho.com/akhlaq/mengejek-orang-yang-berbuat-dosa-11241.html

----------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 87
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Minggu, 26 Juli 2015

Borongan Pahala.. Jangan Sia-Siakan..

Taushiyah ke 175, Ahad 10 Syawal 1436 / 26 Juli 2015

Borongan Pahala.. Jangan Sia-Siakan..

Kalau kita puasa hari Senin sampai Sabtu 27 Juli - 1 Agustus 2015 berarti kita mendapat tiga pahala sekaligus;

1. Puasa Senin Kamis.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
"Pada hari Senin dan Kamis amalan dihadapkan kepada Allah, Rabb semesta alam. Dan aku ingin ketika amalku dihadapkan aku dalam kondisi puasa."
[HR. Ahmad dan An-Nasai dengan sanad hasan]

2. Puasa Ayyamul Bidl atau hari-hari terang ketika Bulan Purnama, yaitu setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan Hijriyyah.
Bulan ini (Syawal) bertepatan dengan hari Rabu - Jum'at, tgl 29 - 31 Juli 2015.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda kepada Sahabat Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu:
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya maka berpuasalah pada (tanggal) 13, 14 dan 15 (maksudnya bulan hijriyyah).”
[HR. Tirmidzi dengan sanad hasan]

3. Puasa 6 hari dari bulan Syawal.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.”
[HR. Muslim]

Para ulama berfatwa boleh menggabung puasa sunnah seperti ini diantaranya Syaikhuna Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah.

Kalau menggabung puasa wajib seperti qadha' Ramadhan dengan puasa sunnah maka hukumnya tidak diperbolehkan.

Sebarkan info ini supaya mendapat ridha dan pahala dari Allah.

Semoga Allah memudahkan dan mengabulkan, aamiin.

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

PUNYA ANAK TAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...??!!

♨ PUNYA ANAK TAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...??!!

Anakmu sekolah sekitar 4-8 jam...
masih tersisa waktu dalam sehari sekitar 16-20 jam untukmu sebagai orangtuanya...

- untuk walau sekedar makan bersama
- untuk walau sekedar bersenda gurau bersama
- untuk walau sekedar mengusap keringat di dahinya
- untuk walau sekedar menemani tidurnya
- untuk walau sekedar memperhatikan perkembangan fisik dan sifat anakmu

belum lagi yang lebih, lebih dan lebih penting dari itu semua!?!

- Memperhatikan Akidahnya
- Memperhatikan Ibadahnya
- Memperhatikan Keilmuan Agamanya yang jangankan Anakmu, Kamu sendiri haram untuk tidak tahu, seperti Bacaan Al Qurannya, masalah bersuci, masalah haid dan junub dsb...

AYO PARA ORANGTUA;
��- RUBAHLAH GAYA HIDUPMU TERHADAP ANAK-ANAKMU....
��- LUANGKAN WAKTU LEBIH UNTUK MEREKA
��- INGAT ANAKMU TIDAK HANYA BUTUH SANDANG PANGAN DARIMU, TETAPI MEREKA LEBIH MEMBUTUHKANMU!

�� MASA PEKERJAAN, GADGET DAN SMARTPHONE, MEDSOS LEBIH KAMU PERHATIKAN DIBANDING DARAH DAGINGMU!!!
YANG MUNGKIN NANTINYA DIA LAH ANAKMU YANG MENDOAKANMU TATKALA ANDA SUDAH MENJADI HANYA SATU TULANG EKOR!!!

عن  عائشة - رضي الله عنها - ، قالت : قال رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - : "  إن أولادكم هبة الله لكم..." . 

Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya anak-anakmu adalah Anugerah Allah bagi kalian..." HR. Hakim.

✔NB: Jangan jadikan anugerah tersebut malah menjadi siksa

✔NB: JANGAN JADI ORANGTUA YANG PUNYA ANAK TETAPI SEPERTI TIDAK PUNYA ANAK...!

Sungguh banyak orang yang ingin punya anak tetapi belum diberikan anugerah tersebut.

✏ Oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. حفظه الله تعالى

Demikian, wabillahi at-taufiiq

------------------------
♻ Silsilah nasihat ke - 86
�� Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo

Copas dari grup sebelah. BENARKAH DEMIKIAN? Ada yg sdh pernah baca ulasan ilmiah ini sebelumnya? Masalah Wudlu.

Copas dari grup sebelah. BENARKAH DEMIKIAN? Ada yg sdh pernah baca ulasan ilmiah ini sebelumnya?
Masalah Wudlu.

Rasulullah menyuruh umatnya untuk menyempurnakan wudhu, ternyata memang banyak kesalahan berwudhu yang sering kita lihat/lakukan karena masih belum memahami makna dan fakta menakjubkan di balik menyempurnakan wudhu.

Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, meneliti tentang keharusan wudhu sebelum melakukan sholat, ia menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu, sehingga menyampaikannya pada hidayah Islam.

Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah di balik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut.

Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Selain itu, ahli syaraf/neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.
Perhatikanlah bahwa anggota tubuh yang wajib dan sunah dibasuh air wudhu merupakan bagian tubuh yang memiliki banyak titik-titik akupuntur. Setelah dihitung-hitung… ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu !
Ratusan titik akupunktur tersebut bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu.

Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Maasya Allah... Bayangkan jika kita melakukan hal tersebut setiap hari paling sedikit 5 kali sehari.

Berikut ini beberapa gerakan wudhu yang sering salah kita lakukan,

1. Rangsangan di tangan & kaki.
Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan, apakah sela-sela jari tangan dan kaki sering kita abaikan?
Kita sering sekadar cuci tangan di bawah pancuran air tanpa menggosok-gosoknya,  padahal ada fakta menarik yang perlu diketahui:
Di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa. Keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat membangun homeostasis (keseimbangan). Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak dan jari jemari kaku. Subhanallah!

2. Membersihkan rongga hidung
Selanjutnya, hal yang sering diabaikan dalam wudhu adalah menghirup air ke dalam hidung. Kita sering kali hanya membasuh hidung, dan tidak menghirup air masuk ke rongga hidung kemudian mengeluarkannya kembali (istinsyaaq).
Penelitian dari Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu dan melakukan istinsyaaq (memasukkan air kedalam hidung kemudian mengeluarkannya ketika berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri.

3. Berkumur-kumur
Yang tak kalah penting adalah kumur-kumur. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

4. Lain lagi tentang telinga, kita sering kali hanya membasahi telinga, padahal di daun telinga ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf telinga. Maka itu saat menyapu telinga jangan hanya membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.

Jelas bahwa menyempurnakan wudhu sungguh bermanfaat luar biasa untuk diri kita. Semoga Allah memudahkan kita untuk menyempurnakan wudhu (dari grup sebelah. Brkli ada ihwan yg punya tambahan atau sanggahan thd ulasan ini mohon utk d share sbg tambhan ilmu)

Sering Share Ilmu Bukan Untuk “Sok Alim” Tetapi Berharap Pahala Dakwah

# Sering Share Ilmu Bukan Untuk “Sok Alim” Tetapi Berharap Pahala Dakwah

Tetap semangat berdakwah, mungkin tidak disangka, satu share ilmu dan faidah ternyata bisa memberikan hidayah kepada seseorang, walau hanya sekedar menekan “share”. Tentunya dengan niat yang ikhlas.

Tidak mesti jadi ustadz, hanya menunjukkan dan mengajak ke jalan Allah, in sya Allah mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya.

Demikian juga share ilmu, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semoga mendapat pahala MLM sampai kiamat.

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi menjelaskan,“Maksudnya adalah baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakan… ia menunjukkan dengan perkataan, lisan, ISYARAT maupun tulisan.” (Syarah Shahih Muslim).

Bukannya merasa “sok alim dan sok ustadz”, tetapi ini yang diharapkan.

Terkadang terbetik bisikan “kamu juga banyak maksiat, jangan sok alim dan sok suci” tetapi teringat perkataan ulama “Kalau menunggu suci sekali, tidak akan ada yang berdakwah”

Ibnu Hazm berkata,“Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa, dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan semua kebaikan, niscaya tidak akan ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak kebaikan kecuali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Akhlaq was Siyar hal. 252-253).

Sembari banyak-banyak berdoa dan memperhatikan:
1. Semoga Ikhlas ketika share ilmu.
2. Berniat yang paling pertama mengamalkannya.
3. Jauhkan riya dan tendensi dunia serta ketenaran.
4. Tidak melupakan dakwah di dunia nyata, karena itu adalah dakwah yang paling baik dan paling prioritas, di tengah keluarga dan sahabat di sekitar kita. Walaupun dakwah dunia maya juga boleh dan terkadang efektif.
5. Tidak lupa berdoa agar dakwah kita berkah.

http://muslimafiyah.com/sering-share-ilmu-bukan-untuk-sok-alim-tetapi-berharap-pahala-dakwah.html

Penyusun: Raehanul Bahraen
Add Pin BB www.muslimafiyah.com: 56D3C652

Sabtu, 25 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman Ayat Pertama: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 104.

Taushiyah ke 170, Rabu 6 Syawal 1436 / 22 Juli 2015

Tafsir Mudah 100 Ayat Al-Qur'an Seruan Kepada Orang Beriman

Ayat Pertama: Surat 2 Al-Baqarah, Ayat 104.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Rasulullah Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan dengarlah. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih."

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk semua orang beriman tanpa pandang suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Orang beriman adalah orang mengimani semua yang wajib diimani dengan ucapan lisan, keyakinan hati dan pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan bisa berkurang dengan kedurhakaan kepada Allah.
3. Orang-orang Islam pada mulanya ketika hendak belajar suatu permasalahan agama mereka berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam "Raa'ina" yang bermakna perhatikan keadaan kami, sehingga maksudnya adalah baik dan benar.
4. Namun orang-orang Yahudi memakai kata "Raa'ina" untuk maksud yang buruk dan jahat, yaitu untuk memaki, mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
5. Karena kata "Raa'ina" dipergunakan untuk maksud buruk maka Allah melarang orang-orang beriman memakai kata tersebut dan Allah perintahkan agar diganti dengan kata "Unzhurna" yang bermakna sama yaitu perhatikan keadaan kami, namun kata ini tidak mempunyai makna lain untuk maksud buruk.
5. Allah menasehati orang-orang beriman agar menjaga adab dan akhlak terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dalam berbicara.
6. Hendaklah dalam berbicara atau menulis kita memakai kata yang jelas dan baik serta menghindari kata yang "multi tafsir", yaitu kata yang bisa menimbulkan kesalahpahaman karena mempunyai beberapa penafsiran yang baik dan buruk.
7. Kita wajib menjaga akhlak dan adab kepada orang lain terutama kepada guru dan orang tua.
8. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi adab dan akhlak.
9. Berkata Abdullah Ibnu Mubarak rahimahullah:
"Aku belajar adab tiga puluh tahun, dan aku belajar ilmu dua puluh tahun dan mereka dulu (salafus sholeh) belajar adab dulu sebelum belajar ilmu".
10. Hendaklah kita selalu mendengar dan mengamalkan wahyu Allah berupa Al-Qur'an dan As-Sunnah.
11. Dalam ayat ini terkandung adab dan taat. Yaitu mengedepankan adab dan akhlak serta taat kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
12. Siapapun yang menghina, mengejek, mencemooh dan mengolok-olok Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dengan sengaja adalah dinilai kafir.
13. Orang-orang yang kafir berada di neraka selamanya dalam siksaan yang pedih

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan "Ahlul Qur'an" [Keluarga Al-Qur'an] dan "Shohibul Qur'an"  [Sahabat Al-Qur'an], yang "Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an", selalu membaca, memahami dan mengamalkannya sehingga kami menjadi sukses, bahagia dan selamat dunia akhirat, aamiin..

Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

���� WA MTDHK (Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah) kota Malang ����

�� Infaq kegiatan dakwah MTDHK bisa disalurkan melalui rekening a/n Majelis Taklim dan Dakwah Husnul Khotimah;

�� BSM No: 7755555511
�� BNI No: 0362755494

���� Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

☝��️Kegiatan dakwah dan laporan keuangan ada di website kami www.mtdhk.com.

�� Untuk berlangganan WA Taushiyah MTDHK ketik "GABUNG" kirim WA (bukan SMS) ke +6283848634832 (Anggota lama tidak perlu mendaftar lagi)

�� Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tanpa dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoiro.

Kamis, 16 Juli 2015

Membenarkan Bacaan Imam Shalat

# Membenarkan Bacaan Imam Shalat

Jika imam salah atau terluput bacaannya, maka makmum diperintahkan untuk membenarkannya

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةً فَقَرَأَ فِيهَا فَلُبِسَ عَلَيْهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لِأُبَيٍّ أَصَلَّيْتَ مَعَنَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا مَنَعَكَ

“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dan membaca (beberapa ayat Al Qur’an) dalam shalatnya, dan beliau terbalik-balik dalam bacaannya, seusai shalat beliau bersabda kepada Ubay: “Apakahkamu tadi ikut shalat bersama kami?” Ubay menjawab; “Ya.” Sabda beliau: “Apa yang mencegahmu (untuk tidak membenarkan tentang ayat tadi)?”(HR. Abu Daud no. 773)

Jika Imam salah dalam bacaannya atau terlihat ragu-ragu dan berhenti sejenak.

1. Biarkan imam sejenak, mengingat-ingat hapalannya. Jangan langsung diperingatkan ramai-ramai.
(Pernah ada kejadian imam yang mungkin keselek atau mau batuk pas bacaan Al-fatihah kemudian diam sebentar, tiba-tiba langsung diingatkan ramai-ramai bacaan selanjutnya, padahal isnyaAllah kalau Al-fatihah tidak lupa)

2. Yang mengingatkan cukup satu saja, yaitu orang yang di belakang imam dan yang di belakang imam sebaiknya adalah “cadangan” imam. Kalau ramai-ramai membenarkan, kadang imam malah bingung

3. Yang di belakang atau jauh juga tidak perlu agak teriak membenarkankan bacaan imam, jika yang didepan sudah ada
(Hati-hati juga niat tidak ikhlas, yaitu ingin diketahui oleh orang banyak bahwa dia juga hapal surat tersebut,
Atau pengakuan teman kami, bahwa ia pernah terjerumus sangat menyimak bacaan imam dan “berharap” ada salah sedikit kemudian dia membenarkan, Alhamdulillah dia sadar tidak lama dari kebiasaan itu

4. Jika imam lupa bacaan lanjutan ayat sama sekali, dia ada dua pilihan
1. Langsung rukuk
2. Pindah bacaan ayat atau surat yang lain

Jadi hormati keputusan imam

Sebagaimana pertanyaan yang diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Jika imam lupa lanjutan ayat, beliau menjawab

هو مخير إن شاء كبر وأنهى القراءة ، وإن شاء قرأ آية أو آيات من سورة أخرى

“Imam diberi dua pilihan, yaitu bertakbir untuk rukuk dan menghentikan bacaan atau membaca ayat/surat yang lainnya.”(Majmu’ Fatawa Bin Baz 12/129)

syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah berkata,

إما أن تنتقلي إلى الآية التي بعدها ، وإما أن تركعي ، لأن الأمر في هذا واسع

“Bisa berpindah ke surat yang lain atau bisa langsung rukuk, karena perkara ini adalah lapang.” (Fatawa Nuur ‘alad Darb 24/141)

5. Ketika membenarkan kesalahan imam, laki-laki bisa mengucapkan “subhanallah” sedangkan wanita bertepuk tangan
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا لَكُمْ حِيْنَ نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي الصَّلاَةِ أَخَذْتُمْ فِي التَّصْفِيْقِ، إِنَّمَا التَّصْفِيْقُ لِلنِّسَاءِ، مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيَقُلْ: سُبْحَانَ اللهِ، فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَقُوْلُ سُبْحَانَ اللهِ إِلاَّ الْتَفَتْ…

“Wahai manusia, kenapa jika terjadi sesuatu dalam shalat kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk wanita. Barangsiapa menemui kejadian dalam shalatnya, hendaklah ia mengucapkan: subhaanallah. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia mengucap: subhaanallah melainkan ia telah berpaling.” (muttafaqun alaih)

Demikian semoga bermanfaat

@Laboratorium Klinik RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta Tercinta

 Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

http://muslimafiyah.com/membenarkan-bacaan-imam-shalat.html